PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan membahas permasalahan yang ditemukan dalam pemberian
A. PENGKAJIAN
pengkajian mengacu pada landasan teoritis dan kondisi yang nyata yang yerdapat pada
pasien.
menit.Kejang biasanya timbul pada 16 jam setelah demam dan sebelum kejang yang
dilakukan sekurangnya satu minggu sesudah suhu tubuh normal menunjukan tidak ada
kelainan dan frekuensi kejang,dalam satu taun tidak lebih dari empat kali.
Pada pengamata langsung kepasien pasien mengatakan pada waktu saya kejang,kejang
nya hanya sebentar dan kejang kali ini menrupakan kejang ulagan karena sebelumnya
pasien juga pernah kejang dan dirawat diRS,selama pengkajian pasien tidak pernah
kejang.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
sebagai berikut :
Resiko tinggi terulangnya kejang yang berhubungan dengan peningkatan suhu yang
tidak stabil
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan mual
membedakannya hanya situasi dan kondisi serta informasi yang kurang dari keluarga dan
C. PERENCANAAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penulisan laporan kasus menyimpulkan bahwa FIBRIS adalah bangkitan
kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh diatas 38C yang disebabkan oleh proses
ekstrakranium yang disebabkan proses infeksi , kerusakan jaringan otak dan faktor lain
B. Saran
demam harus segera diberi obat penurun panas dan segera dibawa ke
rumah sakit
Lampiran 2
DAFTAR OBAT
A.Obat injeksi
2. Taxegram 3 x 0,5 gr
3. Brainact 3 x 1 ampul
B.Obat oral
1. Puyer Kp (Rimpapisin,INH,Etambutol)
C.Penjelasan
1. Stereptomycin Sulphete
terhadap streptomisin
ginjal serius dan kerusakan N VIII berat yang irepersibel dengan gangguan
untuk infeksi ringan dan infeksi berat yang dapat diobati dengan
e) Dosis : I.V : Dengan tetesan kontinu ( 1 gr dalam 2-4 jam setiap hari.
2. Taxegram