PEMANTAUAN, EVALUASI,
DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN
RAD-GRK
*berdasarkan abjad
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK iii
UCAPAN
TERIMA KASIH
Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh staf di Kedeputian Bidang Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Hidup, Kementerian PPN/Bappenas atas bantuan fasilitasi
teknis dalam penyusunan Petunjuk Teknis ini.
Proses penyusunan Petunjuk Teknis ini tidak terlepas dari dukungan kemitraan
berbagai institusi yang terjalin dengan sangat baik disertai dedikasi yang tinggi dari
pihak-pihak berikut:
1. Kementerian Dalam Negeri
2. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
3. Kementerian Kehutanan
4. Kementerian Keuangan
5. Kementerian Lingkungan Hidup
6. Kementerian Perhubungan
7. Kementerian Pekerjaan Umum
8. Kementerian Perindustrian
9. Kementerian Pertanian
10. GIZ Transport and Climate Change
11. ICCTF
12. ICED/USAID
13. ICRAF (World Agroforestry)
14. JICA
PETUNJUK TEKNIS
BAB 1
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
1.3 Ruang Lingkup 2
1.4 Pengertian 2
BAB 2
Petunjuk Teknis Kelompok Bidang Berbasis Lahan 5
2.1 Bidang Pertanian 9
2.1.1 Lembar Kegiatan Inti Bidang Pertanian 9
2.1.2 Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Bidang Pertanian 9
2.1.3 Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Pertanian 10
2.2 Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut 36
2.2.1 Lembar Kegiatan Inti Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut 36
2.2.2 Lembar Pendukung Perhitungan Bidang Kehutanan dan
Lahan Gambut 37
2.2.3 Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Kehutanan dan Lahan
Gambut 37
BAB 3
Petunjuk Teknis Kelompok Bidang Berbasis Energi 61
3.1 Bidang Energi 61
3.1.1 Lembar Kegiatan Inti bidang Energi 61
3.1.2 Lembar Perhitungan Penurunan Emisi GRK Bidang Energi 63
3.1.3 Lembar Kegiatan Pendukung bidang Energi 63
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK v
3.2 Bidang Transportasi 75
3.2.1 Lembar Kegiatan Inti Bidang Transportasi 75
3.2.2 Lembar Perhitungan Emisi GRK Bidang Transportasi 76
3.2.3 Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Transportasi 78
3.2.4 Lembar Perhitungan Emisi Bidang Transportasi 82
BAB 4
Petunjuk Teknis Bidang Pengelolaan Limbah 97
4.1 Sub Bidang Limbah Padat Domestik 97
4.2 Sub Bidang Limbah Cair Domestik 116
PETUNJUK TEKNIS
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Contoh Kegiatan dalam Kelompok Aktivitas Pemupukan 18
Tabel 2 Contoh Kegiatan dalam Kategori Pengelolaan Sawah 24
Tabel 3 Contoh Kegiatan dalam Kelompok Kegiatan Pengelolaan Ternak 28
Tabel 4 Faktor Koreksi (CF) untuk Berbagai Perlakuan Air di Indonesia 32
Tabel 5 Tabel Default Faktor Skala Emisi CH4 untuk Regim Air Sebelum
Periode Penanaman 32
Tabel 6 Default Faktor Konversi untuk Penggunaan Berbagai Jenis Bahan
Organik 32
Tabel 7 Faktor Koreksi (CF) dari Berbagai Varietas Padi Sawah di Indonesia 33
Tabel 8 Faktor Koreksi (CF) untuk Berbagai Varietas Padi Pasang Surut di
Indonesia 33
Tabel 9 Default Faktor Emisi N2O dari Tanah yang Dikelola 34
Tabel 10 Default Faktor Emisi N2O Secara Tidak Langsung dari Volatilisasi dan
Pencucian 34
Tabel 11 Faktor Emisi dari Pemberian Amelioran di Tanah Gambut yang
Disawahkan 34
Tabel 12 Faktor Emisi Tanah Gambut dengan Penggunaan Lahan Kelapa Sawit 35
Tabel 13 Faktor Emisi CH4 dari Fermentasi Enterik 35
Tabel 14 Faktor Emisi CH4dari Pengelolaan Kotoran Ternak 35
Tabel 15 Faktor Emisi N2O Langsung dan Tidak Langsung dari Kotoran Ternak
di Indonesia 35
Tabel 16 Stok Karbon Per Jenis Penutupan Lahan 53
Tabel 17 Faktor Emisi dari Dekomposisi Gambut 54
Tabel 18a Faktor emisi gambut pada berbagai kelas penutupan dan perubahan
penutupan lahan (t CO2-e/(ha/year)) 55
Tabel 18b Tipe penutupan hutan dan lahan berdasarkan klasifikasi Ditjen
Planologi Kehutanan. 57
PETUNJUK TEKNIS
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK ix
DAFTAR ISTILAH
APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
APBD-K : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota/Kabupaten
APBD-P : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi
APL : Areal Penggunaan Lain
Bappenas : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
BAU : Business As Usual (kondisi tanpa adanya rencana aksi)
BBM : Bahan Bakar Minyak
BLH : Badan Lingkungan Hidup
BPS : Badan Pusat Statistik
BRT : Bus Rapid Transit
C dari Biomassa : Carbon dari Biomassa
CF : Correction Factor
CFL : Compact Fluorescent Lamp
DAS : Daerah Aliran Sungai
DBH : Diameter at Breast Height (Diameter pohon setinggi dada)
DED : Detailed Engineering Design
DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
DIPDA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Daerah
EF : Emission Factor
EBT : Energi Baru dan Terbarukan
EBTKE : Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi
ESDM : Energi dan Sumber Daya Mineral
Gg : Giga gram = 1.000.000.000 gram
GRK : Gas Rumah Kaca
HD : Hutan Desa
HPT : Hutan Produksi Terbatas
HKm : Hutan Kemasyarakatan
HR : Hutan Rakyat
HTI : Hutan Tanaman Industri
HTR : Hutan Tanaman Rakyat
IKK : Indeks Kinerja Keluaran
IPAL : Instalasi Pengolahan Air Limbah
IPCC : Intergovernmental Panel on Climate Change
IPCC GL : Intergovernmental Panel on Climate Change Guidelines for National
Green House Gas Inventories
ITS : Intelligent Transport System
PETUNJUK TEKNIS
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK xi
BAB 1
PENDAHULUAN
Implementasi Rencana Aksi Nasional dan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas
Rumah Kaca (RAN-GRK dan RAD-GRK) yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan
daerah merupakan faktor yang sangat penting guna mewujudkan target penurunan
emisi GRK Indonesia pada tahun 2020. Efektivitas implementasi tersebut perlu
didukung denganpemantauan, evaluasi dan pelaporan (PEP) guna meningkatkan
kinerja berbagai aksi mitigasi emisi GRK secara berkelanjutan. Dalam rangka menjamin
pelaksanaan PEP yang konsisten dan berkualitas diperlukan petunjuk teknis yang
diharapkan dapat digunakan oleh seluruh pemangku kepentingan terkait baik di
tingkat nasional maupun daerah sesuai dengan kewenangannya.
Secara rinci Petunjuk Teknis ini memuat langkah-langkah yang dapat digunakan
untuk mengukur pencapaian hasil dan sasaran yang ditetapkan pada tahap
perencanaan. Pencapaian hasil tersebut memberikan gambaran penurunan emisi
1. Dapat dikaji
ulang sesuai GRK berdasarkan dokumen RADGRK sesuai dengan sumber-sumber emisi yang telah
kebutuhan dihitung dalam BAU Baseline RADGRK berdasarkan base year 20101. Selain itu dapat
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 1
dikaji pula berbagai permasalahan yang muncul serta upaya untuk mengatasinya
sehingga kinerja aksi mitigasi dapat ditingkatkan pada tahun-tahun selanjutnya.
1.2 Tujuan
Ruang lingkup Petunjuk Teknis ini meliputi cara-cara pengisian aksi-aksi mitigasi
dan perhitungan penurunan emisi GRK dalam:
(1) Kelompok bidang berbasis lahan meliputi bidang pertanian, kehutanan dan
lahan gambut;
(2) Kelompok bidang berbasis energi meliputi bidang energi, transportasi dan
industri, dan
(3) Bidang Pengelolaan limbah.
1.4 Pengertian
PETUNJUK TEKNIS
RAD 01 01 01 001
1 2 3 4 5
Rencana Bidang Kategori Nomor Urut Kegiatan
Aksi Daerah Kegiatan Inti Provinsi 1-33 mitigasi dalam
atau RAD-GRK
Pendukung Provinsi
Keterangan:
1) Kode Pertama adalah Rencana Aksi Daerah (RAD).
2) Dua Digit Kedua adalah Kategori Bidang, dalam hal ini Kelompok Bidang
Berbasis Lahan memiliki Kode 01, Kelompok Bidang Berbasis Energi dengan
Kode 02, dan Bidang Pengelolaan Limbah dengan Kode 03.
3) Dua Digit Ketiga adalah Kategori Kegiatan Inti atau Pendukung berdasarkan
outcome dari kegiatan RAD-GRK.
4) Dua Digit Keempat menunjukkan urutan provinsi dengan mengikuti urutan
berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS).
5) Dua Digit Kelima menunjukkan urutan Kegiatan RAD-GRK di tingkat provinsi.
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 3
BAB 2
PETUNJUK TEKNIS
KELOMPOK BIDANG
BERBASIS LAHAN
Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan (PEP) RAD GRK dalam bidang Kehutanan dan
Lahan Gambut dilakukan dalam tiga tahap:
1. Pemantauan Kegiatan RAD GRK;
2. Evaluasi Kegiatan RAD GRK;
3. Pelaporan Kegiatan RAD GRK.
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 5
tersebut dapat diperoleh dari laporan pelaksanaan kegiatan atau laporan
tahunan pemerintah daerah maupun stakeholder lainnya (pihak swasta,
instansi pusat di daerah, maupun masyarakat);
b. Mengkategorisasikan kegiatan-kegiatan tersebut dalam Kegiatan inti dan
Kegiatan Pendukung;
c. Mengkategorisasikan Kegiatan Inti dalam sub kategori:
Kegiatan Inti Kehutanan dalam sub kategori Penghindaran Penurunan
Cadangan Karbon (PPCK) dan Peningkatan Cadangan Karbon (PCK);
Kegiatan Inti Pertanian dalam sub Kategori Pemupukan, Pengelolaan
Lahan Sawah dan Peternakan.
d. Memasukkan capaian pelaksanaan kegiatan dalam parameter indicator
kinerja keluaran;
e. Memasukkan capaian pelaksanaan kegiatan dalam bentuk perubahan data
aktivitas yang ditunjukkan dengan perubahan luas data aktivitas per tipe
tutupan lahan.
Data faktor emisi direkomendasikan oleh pemerintah pusat dan dapat berubah
sesuai dengan perkembangan keilmuan dalam penelitian di bidang karbon di
Indonesia dan dunia. Apabila tersedia, pemerintah daerah dapat menggunakan
data faktor emisi lokal yang memenuhi persyaratan keilmuan.
Dalam Buku Petunjuk ini, Lembar Perhitungan Kegiatan Inti merupakan salah
satu alat bantu yang dapat digunakan untuk mengevaluasi capaian penurunan
emisi per kegiatan.
PETUNJUK TEKNIS
Pelaksanaan PEP aksi mitigasi Kelompok Bidang Berbasis Lahan meliputi (1)
Bidang Pertanian, dan (2) Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut. Pada bagian ini
disediakan Lembar Kegiatan Inti, Lembar Perhitungan Penurunan Emisi GRK dan
Lembar Kegiatan Pendukung untuk mengukur capaian aksi-aksi mitigasi di kedua
bidang.
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 7
cadangan karbon dari tipe tutupan lahan dengan cadangan karbon tinggi
ke tutupan lahan dengan cadangan karbon rendah. Contoh kegiatan dalam
kelompok kegiatan ini antara lain pengamanan (pencegahan dan penurunan
pembalakan liar dan perambahan), pengendalian alih guna lahan (tidak
boleh ada pengalihan guna lahan dari stok karbon yang tinggi ke yang
lebih rendah), serta perlindungan dan pencegahan kebakaran hutan; dalam
konteks menjaga kuantitas dan kualitas tutupan hutannya. Dalam kelompok
ini termasuk kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan dan atau
memperbaiki sistem tata kelola hutan dan menjaga stabilisasi cadangan
karbon; meliputi kegiatan antara lain pengelolaan hutan lestari (RIL di HPH)
dan operasionalisasi KPH dengan meningkatkan sistem silvikultur.
(b) Peningkatan Cadangan Karbon: merupakan kategori kegiatan yang
bertujuan meningkatkan serapan karbon melalui peningkatan kualitas
dan kuantitas tegakan. Contoh aksi mitigasi dalam kelompok kegiatan ini
antara lain penanaman baik di kawasan hutan maupun di area penggunaan
lain, rehabilitasi hutan dan lahan, reklamasi lahan ex-tambang, rehabilitasi
mangrove, serta ekstensifikasi/intensifikasi pertanian dari lahan dengan
cadangan karbon lebih rendah.
Untuk perhitungan penurunan emisi GRK dari setiap aksi mitigasi di bidang
Kehutanan dan Lahan Gambut dan Pertanian, terdapat Lembar Perhitungan
Penurunan Emisi GRK yang terdiri dari:
(a) Kegiatan Inti Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut:
I. Lembar Perhitungan Kelompok Kegiatan Kehutanan dan Alih Guna Lahan di
Lahan Mineral
II. Lembar Perhitungan Kelompok Kegiatan Kehutanan dan Alih Guna Lahan di
Lahan Gambut
Kegiatan Pendukung yaitu kegiatan yang tidak secara langsung menurunkan emisi
namun merupakan prasyarat kegiatan inti, dibedakan atas
1. Lembar Kegiatan Pendukung bidang kehutanan dan lahan gambut,dan
2. Lembar Kegiatan Pendukung bidang pertanian..
PETUNJUK TEKNIS
Box 1
Kegiatan Pertanian yang terkait dengan perubahan penggunaan
lahan seperti misalnya intensifikasi pertanian dengan kebun
campuran atau perluasan kebun karet dan coklat pada lahan
terlantar, penurunan emisinya dihitung dengan menggunakan
LEMBAR 2.2.2a Lembar Perhitungan Kehutanan dan Alih Guna
Lahan di Lahan Mineral atau LEMBAR 2.2.2b Lembar Perhitungan
Kehutanan dan Alih Guna Lahan pada Lahan Gambut. Namun
kegiatan yang dipindah ke tabel sektor kehutanan hanya kegiatan
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 9
yang berakibat pada perubahan cadangan C dalam tanaman (above
ground). Sementara untuk aspek manajemen, misal penggunaan
pupuk masih masuk di tabel pertanian (lihat poin (a), halaman 9
baris 19).
PETUNJUK TEKNIS
BIDANG : PERTANIAN
KATEGORI :
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
Pemerintah Provinsi Provinsi :
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
Target (4)
Periode Pelaksanaan
Aksi Mitigasi/Kegiatan Inti (2) Lokasi (3)
RAN/RAD - GRK (5)
RAD (4a) LPJ (4b)
Kode
RAD LPJ RAD LPJ Jumlah Unit Jumlah Unit Awal Akhir
PELAKSANAAN RAD-GRK
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PETUNJUK TEKNIS
11
LEMBAR 2.1.1 Lembar Kegiatan Inti Bidang Pertanian (Lanjutan)
12
BIDANG : PERTANIAN
KATEGORI :
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
PETUNJUK TEKNIS
Pemerintah Provinsi Provinsi :
PELAKSANAAN RAD-GRK
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
Pelaksana
Rencana Alokasi Anggara Berdasarkan Sumber Realisasi Penyerapan Dana Berdasarkan Sumber Indikator Kinerja
Kegiatan Emisi GRK
(juta Rupiah) (6) (juta Rupiah) (7) Keluaran (8) Penurunan
Realisasi (10) Emisi dengan
Unit
PHLN
PHLN
APBN
APBN
(tCO2eq)
Narasi
Satuan
Swasta
Swasta
Jumlah
Jumlah
Jumlah
APBD-P
APBD-P
APBD-K
APBD-K
6a 6b 6c 6d 6e 6f 7a 7b 7c 7d 7e 7f 8a 8b 8c 9 10a 10b 11 12 13 14 15
Petunjuk Pengisian LEMBAR 2.1.1
Lembar Kegiatan Inti ini digunakan untuk memantau dan mengevaluasi setiap
kegiatan mitigasi yang termasuk dalam kategori kegiatan inti, yaitu kegiatan yang
menghasilkan penurunan emisi GRK secara langsung. Pengisian lembar dilakukan
sebagai berikut:
1. Kolom ke-1 diisi dengan kode kegiatan mitigasi (lihat bagian penentuan kode
kategori kegiatan inti dan kegiatan pendukung bidang berbasis lahan).
2. Kolom ke-2 diisi dengan judul setiap kegiatan mitigasi baik berdasarkan RAD
maupun LPJ; apabila kegiatan RAD sudah tercantum dalam LPJ, maka diisi
dikedua kolum.
3. Kolom ke-3 diisi dengan lokasi kegiatan mitigasi inti.
4. Kolom ke-4 diisi dengan target setiap aksi mitigasi berupa jumlah/kapasitas
beserta satuannya.
5. Kolom ke-5 diisi dengan periode pelaksanaan aksi mitigasi.
6. Kolom ke-6 diisi dengan rencana alokasi dana untuk melaksanakan setiap aksi
mitigasi pada tahun yang bersangkutan.
7. Kolom ke-7 diisi dengan realisasi penyerapan dana.
8. Kolom ke-8 diisi dengan indikator kinerja keluaran.
9. Kolom ke-9 diisi dengan realisasi dari target aksi mitigasi.
10. Kolom ke-10 diisi dengan institusi pelaksana aksi mitigasi.
11. Kolom ke-11 diisi dengan total tingkat emisi GRK BAU Baseline (jika tidak
memungkinkan BAU Baseline per kegiatan, diisi dengan BAU Baseline per
sektor. Besaran BAU Baseline sesuai dengan yang tercantum dalam lampiran
Perpres 61/2011 dan dokumen RAD-GRK).
12. Kolom ke-12 diisi dengan nilai emisi GRK yang dihasilkan dari setiap aksi
mitigasi
13. Kolom ke-13 diisi dengan penurunan emisi GRK yang dari pelaksanaan setiap
kegiatan mitigasi.
14. Kolom ke-14 diisi dengan co-benefit (manfaat sampingan) yang didapat dari
setiap aksi mitigasi
15. Kolom ke-15 diisi dengan informasi lain atau keterangan yang dipandang perlu
untuk disampaikan.
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 13
LEMBAR 2.1.2a Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Bidang Pertanian Kategori Sistem Pemupukan
14
BIDANG : PERTANIAN
KATEGORI : Sistem Pemupukan
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
PETUNJUK TEKNIS
Pemerintah Provinsi Provinsi :
PELAKSANAAN RAD-GRK
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
Periode Pelaksanaan
Koordinat (5)
RAD -GRK (6)
1 2 3 4 5a 5b 6a 6b 7 8
LEMBAR 2.1.2a Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Bidang Pertanian Kategori Sistem Pemupukan (Lanjutan)
BIDANG : PERTANIAN
KATEGORI : Sistem Pemupukan
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
Pemerintah Provinsi Provinsi :
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
PELAKSANAAN RAD-GRK
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PETUNJUK TEKNIS
15
LEMBAR 2.1.2a Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Bidang Pertanian Kategori Sistem Pemupukan (Lanjutan)
16
BIDANG : PERTANIAN
KATEGORI : Sistem Pemupukan
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
PETUNJUK TEKNIS
Pemerintah Provinsi Provinsi :
PELAKSANAAN RAD-GRK
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 17
Box 2
Untuk membandingkan antara target dengan hasil penurunan emisi, data
aktivitas dan faktor emisi yang digunakan harus sama antara yang dipakai
dalam penyusunan BAU Baseline RAD-GRK dengan yang dipakai di PEP RAD-
GRK. Oleh karena itu, dalam perhitungan penurunan emisi, mohon diperiksa
kembali dokumentasi saat penyusunan RAD-GRK.
Pengembalian bahan Pemanfaatan limbah Jenis dan Jumlah Kandungan C dan air
organik ke tanah pertanian menjadi Pupuk Organik yang
pupuk organik lalu di digunakan, luas lahan
aplikasikan ke lahan
sawah atau lahan
kering/perkebunan
UPPO (Unit Instalasi pengolahan Jenis dan Jumlah Kandungan C dan air
Pengolahan Pupuk limbah pertanian Pupuk Organik yang
Organik) untuk dijadikan pupuk dihasilkan (asumsi,
organik jumlah yang dihasilkan
sama dengan jumlah
yang diaplikasikan)
PETUNJUK TEKNIS
Emisi urea = Emisi C tahunan dari aplikasi urea, ton CO2 per tahun;
M urea = jumlah pupuk urea yang diaplikasikan, ton per tahun;
EF urea = faktor emisi, ton C per (urea). Default IPCC (Tier 1) untuk IPCC
yaitu 0,20.
Contoh perhitungan:
Nama Kegiatan: Penggunaan dosis urea yang efisien di sawah
Data aktivitas:
Luas tanam padi : 225.000 ha
Dosis urea padi yang direkomendasikan: 250 kg/ha/tahun
Dosis urea padi yang efisien: 200 kg/ha/tahun
EF urea = 0,20 (IPCC, 2006)
Box 3
Dalam RAD-GRK, Pemerintah menganjurkan petani untuk menggunakan
dosis urea lebih rendah dan mensubstitusi dengan pupuk organik; untuk
menghitung pengurangan emisi, dihitung pengurangan dosis pupuk urea
dibanding dosis yang direkomendasikan, namun disertai dengan penambahan
pupuk organik. Emisi yang dihasilkan akan merupakan penambahan emisi dari
penggunaan urea (dengan dosis lebih rendah) ditambahkan dengan emisi dari
pupuk organik.
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 19
LEMBAR 2.1.2b Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Bidang Pertanian Kategori Pengelolaan Sawah
20
BIDANG : PERTANIAN
KATEGORI : Pengelolaan Sawah
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
PETUNJUK TEKNIS
Pemerintah Provinsi Provinsi :
PELAKSANAAN RAD-GRK
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
Periode Pelaksanaan
Koordinat (5)
RAD -GRK (6)
1 2 3 4 5a 5b 6a 6b 7 8
LEMBAR 2.1.2b Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Bidang Pertanian Kategori Pengelolaan Sawah (Lanjutan)
BIDANG : PERTANIAN
KATEGORI : Pengelolaan Sawah
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
Pemerintah Provinsi Provinsi :
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
Luas Panen Tahunan Varietas yang Umur Tanaman Produk per Tahun EF CH4 EF N2O
Penggenangan CF Varietas padi
(Ha/Tahun) Ditanam (Hari) (Ton) (Kg CH4/Ha/Hari) (Kg N2O/Ha/Hari)
PELAKSANAAN RAD-GRK
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PETUNJUK TEKNIS
21
LEMBAR 2.1.2b Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Bidang Pertanian Kategori Pengelolaan Sawah (Lanjutan)
22
BIDANG : PERTANIAN
KATEGORI : Pengelolaan Sawah
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
PETUNJUK TEKNIS
Pemerintah Provinsi Provinsi :
PELAKSANAAN RAD-GRK
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
Langkah nomor 1-8 sama dengan pada Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Sistem
Pemupukan. Langkah berikutnya:
9. Mengumpulkan data aktivitas yang terkait dengan pengelolaan sawah,
(Bandingkan dengan sumber emisi dan data aktivitas yang digunakan saat
penyusunan BAU Baseline):
a. luas panen tahunan;
b. jenis pengairan;
c. jenis yang ditanam, umur tanaman, produksi per tahun.
Catatan: jika data spasial tersedia, file shp dilampirkan pada laporan.
10. Mengumpulkan informasi terkait faktor emisi pengelolaan sawah, termasuk
dokumentasi saat penyusunan BAU Baseline.
11. Menganalisa data aktivitas dan faktor emisi yang berubah dari kondisi Business
as usual karena implementasi kegiatan. Contoh-contoh kegiatan dapat dilihat
pada Tabel 2.
12. Cara Perhitungan Emisi:
Contoh:
Luas lahan sawah = 60 ha
Jenis Penggenangan = berselang (intermittent)
Menghitung emisi harian:
Emisi pengelolaan sawah = Data Aktivitas x Faktor Emisi
= luas lahan x EF ch4
= 60 ha x 160 kg/ha/musim x 21
= 201,6 tCO2e
Box 4
Apabila data-data aktivitas lain diperoleh, misalnya varietas padi dan lama
penggenangan; maka scaling factor-nya dapat ditambahkan.
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 23
Contoh Aktivitas Deskripsi Data Aktivitas Faktor Emisi
Tabel 2.
SRI (System of Rice Sebuah metodologi Luaspanen tahunan, Faktor emisi CH4 dan Contoh kegiatan
Intensification) agro-ekologi untuk Varietas yang ditanam, N2O dalam kategori
termasuk di dalamnya meningkatkan Umur tanaman pengelolaan
budidaya padi produktivitas
sawah.
organik padi sawah irigasi
dengan mengubah
cara pengelolaan
tanaman, tanah,
air dan nutrisinya.
Prinsipnya untuk
menjaga tanah sawah
dalam kondisi lembab,
untuk menghemat
air, mengurangi
kondisi reduktif
dan meningkatkan
pertumbuhan akar
tanaman. Tanaman
ditanam dengan
jarak tanam lebar dan
penanaman bibit usia
muda.
SLPTT Penerapan teknologi Luas panen tahunan, Faktor Emisi CH4 dan
PTT (Pengelolaan varietas yang N2O
Tanaman Terpadu): ditanam, pemupukan
Pemupukan berimbang, sistem
berimbang pengairan efisien, umur
(penggunaan tanaman
organik dan
mengurangi pupuk
an organik)
Sistem pengairan
Varietas produktif
rendah emisi
Sistem penanaman
jajar legowo
PETUNJUK TEKNIS
BIDANG : PERTANIAN
KATEGORI : Peternakan
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
Pemerintah Provinsi Provinsi :
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
Periode Pelaksanaan
Koordinat (5)
RAD -GRK (6)
Diskripsi Kategori Prasyarat
Kode Aksi Mitigasi Kabupaten
Kegiatan Kegiatan Inti Pendukung
*LU
*BT Awal Akhir
atau *LS
1 2 3 4 5a 5b 6a 6b 7 8
PELAKSANAAN RAD-GRK
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PETUNJUK TEKNIS
25
LEMBAR 2.1.2c Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Bidang Pertanian Kategori Peternakan (Lanjutan)
26
BIDANG : PERTANIAN
KATEGORI : Peternakan
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
PETUNJUK TEKNIS
Pemerintah Provinsi Provinsi :
PELAKSANAAN RAD-GRK
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
BIDANG : PERTANIAN
KATEGORI : Peternakan
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
Pemerintah Provinsi Provinsi :
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
PELAKSANAAN RAD-GRK
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PETUNJUK TEKNIS
27
Petunjuk Pengisian LEMBAR 2.1.2c
Langkah nomor 1-8 sama dengan Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Pemupukan
dan pengelolan sawah. Untuk kolom selanjutnya sebagai berikut:
9. Mengumpulkan informasi yang terkait dengan pengelolaan ternak: jenis dan
jumlah ternak;
10. Mengumpulkan informasi terkait faktor emisi pengelolaan ternak: jumlah
biogas (jika tersedia/jika jumlah ternak tidak tersedia), volume biogas, dan
volume kotoran ternak;
11. Mengumpulkan data faktor emisi yang berubah dari pengelolaan ternak;
12. Menganalisa perubahan data aktivitas dan faktor emisi dalam penerapan
aktivitas penurunan emisi, contoh-contoh kegiatan dapat dilihat pada Tabel 3:
SITT Integrasi tanaman Luas Areal, Jumlah EF CH4 dan N2O dari
dengan ternak: Ternak, jumlah pupuk pengelolaan limbah
- Pemupukan organik organik, volume biogas ternak dan fermentasi
- Manajemen pakan enterik ternak,
- Pengelolaan kotoran
- Biogas
Langkah perhitungan:
1. Menghitung N2O langsung = (Jumlah ternak x ekskresi tahunan rata-rata x
fraksi pengelolaan ternak) x Faktor emisi N2O langsung.
2. Menghitung N2O tidak langsung = Besar N tervolatilisasi x EF N2O tidak
langsung.
3. Menghitung Emisi dari CH4 dari fermentasi enterik dan Pengelolaan Kotoran
ternak = Jumlah ternak x EF CH4.
4. Penurunan emisi dihitung dengan membandingkan emisi aktual terhadap
kondisi Business As Usual (kondisi dimana tidak dilakukan pengelolaan
terhadap kotoran dan fermentasi enterik ternak). Secara khusus, penurunan
Emisi dalam pengelolaan kotoran merupakan jumlah CH4 dari kotoran
ternak yang dikelola/ditangkap.
PETUNJUK TEKNIS
BIDANG : PERTANIAN
KATEGORI : Kegiatan Pendukung
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
Pemerintah Provinsi Provinsi :
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
1 2a 2b 3 4 5a 5b 6 7 8a 8b 9a 9b 9c
PELAKSANAAN RAD-GRK
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PETUNJUK TEKNIS
29
LEMBAR 2.1.3 Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Pertanian (Lanjutan)
30
BIDANG : PERTANIAN
KATEGORI : Kegiatan Pendukung
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
PETUNJUK TEKNIS
Pemerintah Provinsi Provinsi :
PELAKSANAAN RAD-GRK
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
10a1 10a2 10a3 10b1 10b2 10b3 11a 11b 12a 12b 12c 12d 12e 13a 13b 14
Petunjuk Pengisian LEMBAR 2.1.3
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 31
DAFTAR TABEL FAKTOR EMISI, FAKTOR KOREKSI DAN
FAKTOR SKALA DARI BIDANG PERTANIAN
* Diambil dari berbagai sumber: IAERI 2001a; IAERI 2001b; IAERI 2001c; IAERI 2006a; IAERI 2007a; IAERI
2007b; Setyanto et al 2000; Setyanto et al 2002
CH4 Emission Factor: 16.09 (0.67-79.86) g/m2/season = 160.9 kg/ha
PETUNJUK TEKNIS
* Diambil dari berbagai sumber: IAERI 2004a, IAERI 2003a, IAERI 2003b, IAERI 2002a, IAERI 2002b, IAERI
2002c, IAERI 2001d, IAERI 2001e, IAERI 1999, IAERI 1998a, IAERI 1997, Mulyadi et. al 2004, Setyanto,
P 1999; Setyanto, P 2000; Setyanto, P 2004; Setyanto, et al 2008; Setyanto, et al 2000; Suharsih, et al
2004; Husin, Y.A 1994; Konsorsium PI 2009
** Baseline untuk varietas padi yaitu varietas yang umum ditanam oleh petani di lahan sawah.
* Diambil dari berbagai sumber: IAERI 2004b; IAERI 2005; IAERI 2006b; IAERI 2006c; IAERI 2007c; IAERI
2007d. Baseline untuk varietas padi yaitu varietas yang umum ditanam oleh petani di lahan pasang
surut
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 33
Faktor emisi Nilai Kisaran
Tabel 9.
Dari input N untuk lahan kering kg N2O-N per N input 0.01 0.003-0.03
Dari input N untuk sawah irigasi kg N2O-N per N input 0.003 0.000-0.006
Default faktor
Untuk tanaman organik dan padang rumput
emisi n2O dari
di daerah tropis kg N2O-N per ha 16 5-48 tanah yang
Untuk tanah hutan organik di daearah tropis kg N2O-N per ha 8 0-24 dikelola.
Untuk sapi, unggas dan babi kg N2O-N per ha 0.02 0.007-0.06
Untuk domba dan ternak lainnya kg N2O-N per ha 0.01 0.003-0.03
Default value Urea = 20% dari berat karbon Urea (CO(NH2)2) 0.02
Sumber: berdasarkan IPCC, 2006
Default value Urea = 20% dari berat karbon Urea (CO(NH2)2) 0.02
Sumber: berdasarkan IPCC, 2006
PETUNJUK TEKNIS
No Sistem pengelolaan kotoran ternak Faktor emisi untuk Faktor emisi untuk
Tabel 15. emisi langsung N2O-N emisi tidak langsung N2O-N
Faktor emisi 1 Padang rumput - -
N2O langsung 2 Tebar harian 0 0.01
dan tidak 3 Tumpuk kering 0.02 0.01
langsung dari 4 Unggas dengan penadahan 0.01 0.01
kotoran ternak di 5 Unggas tanpa penadahan 0.01 0.01
Indonesia.
Sumber: berdasarkan IPCC 2006
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 35
2.2 BIDANG KEHUTANAN DAN LAHAN GAMBUT
Lembar Kegiatan Inti Bidang Kehutanan dan Lahan gambut digunakan untuk
memantau dan mengevaluasi aksi mitigasi RAD-GRK yang termasuk dalam kategori
kegiatan inti. Kegiatan inti adalah kegiatan yang berdampak langsung pada
penurunan emisi dan dalam perhitungan penurunan emisi, diterjemahkan sebagai:
- Perubahan data aktivitas dibandingan skenario BAU, atau;
- Perubahan faktor emisi dibandingkan skenario BAU.
Data Aktivitas dalam bidang Kehutanan dan Lahan Gambut adalah luas hutan/
lahan yang mengalami perubahan penggunaan dan merupakan sumber emisi/
sequestrasi. Sedangkan faktor emisi adalah besarnya emisi atau serapan dari
perubahan cadangan karbon dari suatu penggunaan lahan atau sistem manajemen
pengelolaan lahan.
Lembar PEP Kegiatan Inti dalam Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut digunakan
dalam kategori aktivitas sebagai berikut:
(a) Pencegahan Penurunan Cadangan Karbon, merupakan kegiatan yang bertujuan
untuk mencegah, menghindari dan atau mengurangi penurunan cadangan
karbon dari tipe tutupan lahan dengan cadangan karbon tinggi ke tutupan lahan
dengan cadangan karbon rendah. Contoh kegiatan dalam kelompok kegiatan
ini antara lain pengamanan (pencegahan dan penurunan pembalakan liar dan
perambahan), pengendalian alih guna lahan (tidak boleh ada pengalihan guna
lahan dari stok karbon yang tinggi ke yang lebih rendah), serta perlindungan dan
pencegahan kebakaran hutan; dalam konteks menjaga kuantitas dan kualitas
tutupan hutannya. Dalam kelompok ini termasuk kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan dan atau memperbaiki sistem tata kelola hutan dan menjaga
stabilisasi cadangan karbon; meliputi kegiatan antara lain pengelolaan hutan
lestari (RIL di HPH) dan operasionalisasi KPH.
PETUNJUK TEKNIS
Salah satu alat yang dapat digunakan dalam evaluasi PEP RAD GRK untuk
menghitung penurunan emisi dari pelaksanaan aksi mitigasi di Bidang Kehutanan
dan Lahan Gambut adalah Lembar Perhitungan Kegiatan Inti yang dibagi sebagai
berikut:
2.2.2a Lembar Perhitungan Kehutanan dan Alih Guna Lahan di Lahan Mineral.
2.2.2b Lembar Perhitungan Kehutanan dan Alih Guna Lahan di Lahan Gambut.
Lembar PEP untuk Kegiatan Pendukung bidang Kehutanan dan Lahan gambut
digunakan untuk memantau dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan di bidang
Kehutanan dan Lahan Gambut dalam RAD-GRK yang merupakan enabling condition
atau tidak secara langsung memberikan kontribusi dan penting dalam mencapai
target penurunan emisi GRK.
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 37
LEMBAR 2.2.1 Lembar Kegiatan Inti Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut
38
BIDANG : KEHUTANAN DAN LAHAN GAMBUT
KATEGORI :
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
PETUNJUK TEKNIS
Pemerintah Provinsi Provinsi :
PELAKSANAAN RAD-GRK
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
Target (4)
Periode Pelaksanaan
Aksi Mitigasi/Kegiatan Inti (2) Lokasi (3)
RAN/RAD - GRK (5)
RAD (4a) LPJ (4b)
RAD LPJ RAD LPJ Jumlah Unit Jumlah Unit Awal Akhir
Rencana Alokasi Anggara Berdasarkan Sumber Realisasi Penyerapan Dana Berdasarkan Sumber Indikator Kinerja
(juta Rupiah) (6) (juta Rupiah) (7) Keluaran (8)
Unit
APBN APBD-P APBD-K PHLN Swasta Jumlah APBN APBD-P APBD-K PHLN Swasta Jumlah Narasi Jumlah
Satuan
6a 6b 6c 6d 6e 6f 7a 7b 7c 7d 7e 7f 8a 8b 8c
PELAKSANAAN RAD-GRK
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PETUNJUK TEKNIS
39
LEMBAR 2.2.1 Lembar Kegiatan Inti Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut (Lanjutan)
40
BIDANG : KEHUTANAN DAN LAHAN GAMBUT
KATEGORI :
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
PETUNJUK TEKNIS
Pemerintah Provinsi Provinsi :
PELAKSANAAN RAD-GRK
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
9 10a 10b 11 12 13 14 15
Petunjuk Pengisian LEMBAR 2.2.1
Lembar Kegiatan Inti ini digunakan untuk memantau dan mengevaluasi setiap
kegiatan mitigasi yang termasuk dalam kategori kegiatan inti, yaitu kegiatan
yang berkontibusi secara langsung terhadap penurunan emisi GRK, baik dalam
perubahan data aktivitas maupun faktor emisinya. Pengisian lembar dilakukan
sebagai berikut :
1. Kolom ke-1 diisi dengan nomor setiap kegiatan mitigasi;
2. Kolom ke-2 diisi dengan judul setiap kegiatan mitigasi yang dilakukan;
3. Kolom ke-3 diisi dengan lokasi kegiatan mitigasi inti;
4. Kolom ke-4 diisi dengan target setiap aksi mitigasi berupa jumlah/kapasitas
beserta satuannya;
5. Kolom ke-5 diisi dengan periode pelaksanaan aksi mitigasi;
6. Kolom ke-6 diisi dengan rencana alokasi dana untuk melaksanakan setiap aksi
mitigasi pada tahun yang bersangkutan;
7. Kolom ke-7 diisi dengan realisasi penyerapan dana.;
8. Kolom ke-8 diisi dengan indikator kinerja keluaran;
9. Kolom ke-9 diisi dengan realisasi dari target aksi mitigasi.
10. Kolom ke-10 diisi dengan institusi pelaksana aksi mitigasi.
11. Kolom ke-11 diisi dengan total tingkat emisi GRK BAU Baseline (jika tidak
memungkinkan BAU Baseline per kegiatan, diisi dengan BAU Baseline per
sektor. Besaran BAU Baseline sesuai dengan yang tercantum dalam lampiran
Perpres 61/2011 dan dokumen RAD-GRK).
12. Kolom ke-12 diisi dengan nilai emisi GRK yang dihasilkan dari aksi mitigasi
13. Kolom ke-13 diisi dengan penurunan emisi GRK yang dari pelaksanaan setiap
aksi mitigasi.
14. Kolom ke-14 diisi dengan co-benefit (manfaat sampingan) yang didapat dari
aksi mitigasi
15. Kolom ke-15 diisi dengan informasi lain atau keterangan yang dipandang perlu
untuk disampaikan.
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 41
LEMBAR 2.2.2a Lembar Perhitungan Kehutanan dan Alih Guna Lahan di Lahan Mineral
42
Bagian Pertama: Informasi Umum
Periode Pelaksanaan
Koordinat (4)
RAD -GRK (6)
Prasyarat
Aksi Mitigasi Kabupaten Fungsi Kawasan/APL
PETUNJUK TEKNIS
Pendukung
*LU
*BT Awal Akhir
atau *LS
PELAKSANAAN RAD-GRK
1 2 3 4a 4b 5a 5b 6
PELAKSANAAN RAD-GRK
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PETUNJUK TEKNIS
43
LEMBAR 2.2.2a Lembar Perhitungan Kehutanan dan Alih Guna Lahan di Lahan Mineral (Lanjutan)
44
Bagian Kedua: Kelompok Kegiatan Pencegahan Penurunan Cadangan Karbon
Jenis
Jenis PL Luas Stok Karbon pada Tutupan Keterangan
PETUNJUK TEKNIS
Penanggu- Jumlah Rata-rata Serapan Tahunan Serapan pada Tahun Pelaporan
yang Jenis Pohon Penanaman Lahan Sebelumnya
langan Lahan Pohon/Ha1 (tonC/Ha/th) (tCO2eq)
diharapkan (Ha) (tonC/Ha/th)
Awal
PELAKSANAAN RAD-GRK
7a1 7a2 7a3 7a4 7a5 7a6 7a7 8 9
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 45
- Jenis Penggunaan Lahan business as usual (7b): Jenis penggunaan
lahan yang terjadi apabila aksi mitigasi tidak dilaksanakan pada jenis
penggunaan lahan sasaran.
- Jenis Penggunaan lahan yang tercapai pada tahun pelaporan (7c):
Jenis penggunaan lahan yang terjadi akibat terlaksananya kegiatan
mitigasi yang mengakibatkan perubahan dari jenis penggunaan
lahan BAU.
b. Stok karbon pada setiap tipe penggunaan lahan (kolom 8) akan terisi
secara otomatis sesuai rekomendasi dari Kelompok Kerja Teknis (Pokja
Teknis) RAN-RAD GRK.
c. Penurunan Emisi (kolom 9) pada kelompok kegiatan PPCK
menggambarkan jumlah stok karbon yang dapat dijaga dengan kegiatan
mitigasi dengan fungsi:
Data Aktivitas = Luasan per masing-masing alih guna lahan pada tahun
monitoring (ha/tahun)
Faktor Emisi = Cadangan karbon rata-rata dalam tutupan lahan yang
berubah (untuk tanah mineral)
Pengurangan Emisi = Perubahan jumlah cadangan karbon dari kelas tutupan
lahan sebelum aktivitas mitigasi ke kelas tutupan lahan
yang direncanakan dalam aktivitas mitigasi
Box 4
Catatan untuk perkebunan (misalnya kelapa sawit atau karet)
Pada lahan mineral, Stok Karbon yang hilang karena alih guna lahan, misalnya
dari hutan menjadi kelapa sawit, dipantau dalam Lembar Perhitungan
Kegiatan Inti Kehutanan dan Alih Guna Lahan di Lahan Mineral;
Pada lahan mineral, emisi yang disebabkan karena pemupukan kelapa
sawit, dipantau dalam Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Pertanian Kategori
Pemupukan;
Pada lahan gambut, baik emisi dari perubahan penggunaan lahan maupun
drainase dan pemupukan kelapa sawit, dipantau dalam Lembar Perhitungan
Kehutanan dan Alih Guna Lahan di Lahan Gambut dan Pemupukan di Lahan
Gambut;
Emisi yang berasal dari pabrik pengolahan kelapa sawit dimasukkan ke dalam
kelompok bidang industri, bukan kelompok bidang berbasis lahan.
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 47
LEMBAR 2.2.2b Lembar Perhitungan Kehutanan dan Alih Guna Lahan di Lahan Gambut
48
Bagian Pertama: Informasi Umum
Periode Pelaksanaan
Koordinat (5)
RAD -GRK (6)
Prasyarat
No Aksi Mitigasi Kabupaten Fungsi Kawasan/APL
PETUNJUK TEKNIS
Pendukung
*LU
*BT Awal Akhir
atau *LS
PELAKSANAAN RAD-GRK
1 2 3 4 5a 5b 6a 6b 7
Bagian Kedua: Indentifikasi Perubahan Data Aktivitas setelah Implementasi Aksi Mitigasi
Kondisi Awal (8a) BAU RAD - GRK (8b) Capaian Pada Tahun Pelaporan (8c)
Jenis PL apabila
Jenis Penggunaa Luas Drainase Luas Drainase Jenis PL yang Luas Drainase
tidak terjadi
Lahan Awal (Ha) (cm) (Ha) (cm) dihasilkan (Ha) (cm)
aktivitas
PELAKSANAAN RAD-GRK
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PETUNJUK TEKNIS
49
LEMBAR 2.2.2b Lembar Perhitungan Kehutanan dan Alih Guna Lahan di Lahan Gambut (Lanjutan)
50
Bagian Ketiga: Perubahan Faktor Emisi dan Data Serapan
Emisi Lahan Gambut (ton CO2/Ha*Th (9a) Serapan/Emisi pada Tahun Pelaporan
(ton C/Ha*Th) (9b) Data Penanaman (10)
PETUNJUK TEKNIS
Rata-rata Serapan
Emisi pada Tahun Jumlah
Awal BAU Awal BAU Tahunan Jenis Pohon
Pelaporan Pohon/Ha1
PELAKSANAAN RAD-GRK
(tonC/Ha/Th)2
Keterangan
Emisi Lahan Gambut setelah Serapan Penurunan Emisi
Mitigasi (tCO2eq) (tCO2eq) (tCO2eq)
PELAKSANAAN RAD-GRK
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PETUNJUK TEKNIS
51
Petunjuk Pengisian LEMBAR 2.2.2b
2. Faktor Emisi dan Stok karbon pada setiap tipe penggunaan lahan (kolom 9)
akan terisi secara otomatis sesuai rekomendasi dari Kelompok Kerja Teknis
(Pokja Teknis) RAN-RAD GRK.
PETUNJUK TEKNIS
Box 5
Data faktor emisi lokal dapat digunakan apabila telah dipublikasikan/
dikeluarkan secara resmi oleh instansi pemerintah daerah (Provinsi, Kabupaten/
Kota), termasuk dalam website resmi pemerintah.
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 53
PENGGUNAAN LAHAN Asumsi kedalaman drainase (cm) Emisi CO2 (t/ha/th)
Tabel 17.
Hutan gambut primer 0 0
Hutan gambut tebangan 30 19
Faktor emisi dari
Karet rakyat 50 32
dekomposisi
gambut.
Kelapa sawit 60 38
HTI 50 32
Tanaman campuran/ Agroforest 50 32
Belukar gambut 30 19
Tanaman semusim 30 19
Pemukiman 70 45
Rumput/resam 30 19
Sawah 10 6
Pertambangan 100 64
Catatan:
Emisi t CO2/ha/tahun = kedalaman drainase (cm) * 0.91 (menurut Hooijer 2006, 2010)
Modifikasi untuk koreksi root respiration: ~30% (menurut Fahmudin, et al. 2010)
Emisi t CO2/ha/tahun = 0.7 * kedalaman drainase (cm) * 0.91 (menurut Hooijer 2006, 2010)
Sumber: Fahmuddin et al, 2013
Box 6
Penyesuaian kelas penggunaan lahan:
1. Hutan kota bisa berupa hutan tanaman/hutan sekunder tergantung pada:
a. Tutupan lahan
b. Jenis vegetasi
2. HKm dan Hutan Desa atau social forestry umumnya di hutan sekunder atau
pada hutan primer yang diberikan hak kepada masyarakat untuk dikelola;
atau dapat juga berupa agroforestry pada hutan yang telah terdegradasi
3. Hutan rakyat dan Hutan Tanaman Rakyat umumnya berupa hutan tanaman.
PETUNJUK TEKNIS
Hs 9,5 19 9,5 9,5 25,5 19 28,5 32 19 12,5 19 19 19 19 25,5 12,5 9,5 9,5 32 41,5 9,5
Hmp 0 9,5 0 0 16 9,5 19 22,5 9,5 3 9,5 9,5 9,5 9,5 16 3 0 0 22,5 32 0
Hrp 0 9,5 0 0 16 9,5 19 22,5 9,5 3 9,5 9,5 9,5 9,5 16 3 0 0 22,5 32 0
B 9,5 19 9,5 9,5 25,5 19 28,5 32 19 12,5 19 19 19 19 25,5 12,5 9,5 9,5 32 41,5 9,5
Pm 22,5 32 22,5 22,5 38,5 32 41,5 45 32 25,5 32 32 32 32 38,5 25,5 22,5 22,5 45 54,5 22,5
T 9,5 19 9,5 9,5 25,5 19 28,5 32 19 12,5 19 19 19 19 25,5 12,5 9,5 9,5 32 41,5 9,5
Hms 9,5 19 9,5 9,5 25,5 19 28,5 32 19 12,5 19 19 19 19 25,5 12,5 9,5 9,5 32 41,5 9,5
Hrs 9,5 19 9,5 9,5 25,5 19 28,5 32 19 12,5 19 19 19 19 25,5 12,5 9,5 9,5 32 41,5 9,5
Br 9,5 19 9,5 9,5 25,5 19 28,5 32 19 12,5 19 19 19 19 25,5 12,5 9,5 9,5 32 41,5 9,5
PELAKSANAAN RAD-GRK
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PETUNJUK TEKNIS
Pt 9,5 19 9,5 9,5 25,5 19 28,5 32 19 12,5 19 19 19 19 25,5 12,5 9,5 9,5 32 41,5 9,5
55
56
Penutupan Hp Hs Hmp Hrp Ht B Pk Pm T S Hms Hrs Br Pt Pc Sw Tm Bdr Tr Tb Rw
lahan
Bdr 0 9,5 0 0 16 9,5 19 22,5 9,5 3 9,5 9,5 9,5 9,5 16 3 0 0 22,5 32 0
Tr 22,5 32 22,5 22,5 38,5 32 41,5 45 32 25,5 32 32 32 32 38,5 25,5 22,5 22,5 45 54,5 22,5
PETUNJUK TEKNIS
Tb 32 41,5 32 32 48 41,5 51 54,5 41,5 35 41,5 41,5 41,5 41,5 48 35 32 32 54,5 64 32
PELAKSANAAN RAD-GRK
Rw 0 9,5 0 0 16 9,5 19 22,5 9,5 3 9,5 9,5 9,5 9,5 16 3 0 0 22,5 32 0
Catatan:
Penggunaan lahan Hutan Primer (Hp), Hutan Sekunder (Hs), Hutan Mangrove Primer (Hmp) dan Hutan Mangrove Sekunder (Hms) diberikan faktor emisi gambut yang sama dengan
Hutan Rawa Primer (Hrp) dan Hutan Rawa Sekunder (Hrs) untuk menantisipasi kesalahan penghitungan emisi jika ada kesalahan dalam interpretasi citra tutupan lahan gambut.
Definisi tutupan lahan diberikan pada Tabel 18b.
14 Pt Pertanian Lahan Kering Lahan yang ditutupi berbagai komoditas pertanian seperti
padi, jagung, nanas dan sayur-sayuran.
15 Pc Pertanian Lahan Kering Lahan yang ditutupi campuran tanaman tahunan (pohon-
Campur pohonan) dengan berbagai tanaman semusim (agroforestry)
16 Sw Sawah Lahan yang digunakan untuk sawah
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 57
LEMBAR 2.2.3 Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut
58
BIDANG : KEHUTANAN DAN LAHAN GAMBUT
KATEGORI : Kegiatan Pendukung
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
PETUNJUK TEKNIS
Pemerintah Provinsi Provinsi :
PELAKSANAAN RAD-GRK
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
1 2a 2b 3 4 5a 5b 6 7 8a 8b 9a 9b 9c
LEMBAR 2.2.3 Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut (Lanjutan)
10a1 10a2 10a3 10b1 10b2 10b3 11a 11b 12a 12b 12c 12d 12e 13a 13b 14
PELAKSANAAN RAD-GRK
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PETUNJUK TEKNIS
59
Petunjuk Pengisian LEMBAR 2.2.3
PETUNJUK TEKNIS
Lembar Kegiatan Inti ini digunakan untuk memantau dan mengevaluasi setiap
aksi mitigasi yang termasuk dalam kategori kegiatan inti, yaitu kegiatan yang
menghasilkan penurunan emisi GRK secara langsung. Lembar ini diisi oleh
Pemerintah Pusat/Pemerintah Provinsi/Pemerintah Kabupaten/Kota berdasarkan
kewenangan masing-masing.
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 61
Kuning Data yang perlu diisi oleh pengguna.
Untuk kegiatan inti bidang Energi, aksi-aksi mitigasi secara umum dikelompokkan
dan didefinisikan sebagai berikut:
(1) Pemanfaatan energi terbarukan (on grid);
Aksi mitigasi ini merupakan upaya dari supply side untuk menyediakan listrik dengan
memanfaatkan energi terbarukan (di luar bahan bakar fosil). Termasuk ke dalam
kategori ini adalah: pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM),
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), Pembangkit Listrik
Tenaga Bayu (PLTB), dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dimana listrik yang
dihasilkan akan didistribusikan melalui jaringan listrik nasional.
(2) Pemanfaatan energi terbarukan (off grid);
Aksi mitigasi ini serupa dengan aksi mitigasi sebelumnya, akan tetapi lokasinya
tersebar agar listrik yang dihasilkan dapat menjangkau daerah-daerah
terpencil di luar jaringan listrik nasional. Termasuk ke dalam kategori ini adalah:
pembangunan PLTM, PLTMH, PLTB, PLTS dan pembangunan Pembangkit Listrik
Tenaga Biomassa (dari cangkang sawit).
(3) Substitusi bahan bakar;
Aksi mitigasi ini merupakan aksi mitigasi yang bersifat demand side, dimana
permintaan akan energi akan berkurang karena penggunaaan sumber energi
lain. Termasuk ke dalam kategori ini adalah program substitusi minyak tanah oleh
LPG, substitusi minyak tanah oleh biogas, dan substitusi minyak solar dengan
biodiesel.
(4) Efisiensi energi,
Aksi mitigasi ini bersifat demand side, dimana permintaan akan listrik akan
berkurang sebagai akibat penggunaan alat-alat yang hemat energi dan
memiliki efisiensi tinggi. Termasuk ke dalam kategori ini adalah penggunaan
lampu hemat energi CFL (empat bintang) dan penggunaan lampu LED untuk
penerangan jalan.
PETUNJUK TEKNIS
Untuk perhitungan penurunan emisi GRK dari setiap aksi mitigasi di bidang energi,
terdapat Lembar Perhitungan Penurunan Emisi GRK Bidang Energi yang berisi
indikator, parameter, data aktivitas serta faktor emisi yang diperlukan. Parameter-
parameter yang diperlukan untuk setiap kategori kegiatan yaitu:
- Energi terbarukan (on grid), yaitu produksi energi (energi terjual) dalam MWh.
- Energi terbarukan (off grid), yaitu daya terpasang (MW) dan jumlah jam
operasional dalam setahun.
- Konversi energi dari minyak tanah ke LPG, yaitu jumlah unit LPG yang terjual
(dalam kg) dan rasio substitusi minyak tanah ke LPG.
- Konversi energi dari minyak tanah ke biogas, yaitu volume total biogas digester
dan nilai substitusi minyak tanah ke biogas.
- Konversi energi dari minyak solar ke biodiesel, yaitu volume biodiesel yang
digunakan dan nilai substitusi minyak solar ke biodiesel.
- Efisiensi energi dari penggunaan lampu CFL, yaitu jumlah unit yang terpasang
dan konsumsi energi per unit.
- Efisiensi energi dari penggunaan lampu LED untuk Penerangan Jalan Umum,
yaitu jumlah unit yang terpasang dan konsumsi energi per unit.
Pokja Penanganan Perubahan Iklim Bidang Energi telah menetapkan faktor emisi
yang digunakan untuk menghitung penurunan emisi dari setiap aksi mitigasi.
Faktor emisi tersebut adalah faktor emisi yang didapatkan dari perhitungan sesuai
IPCC Guidelines 2006 berdasarkan jenis dan kualitas energi (bahan bakar) atau
faktor emisi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Lembar Kegiatan Pendukung bidang Energi ini digunakan untuk memantau dan
mengevaluasi setiap kegiatan mitigasi yang termasuk dalam kategori kegiatan
pendukung, yaitu kegiatan yang diprediksi menghasilkan penurunan emisi GRK
secara tidak langsung. Lembar ini diisi oleh Pemerintah Pusat/Pemerintah Provinsi/
Pemerintah Kabupaten/Kota berdasarkan kewenangan masing-masing.
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 63
LEMBAR 3.1.1 Lembar Kegiatan Inti Bidang Energi
64
BIDANG : ENERGI
KATEGORI : Kegiatan Inti
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
PETUNJUK TEKNIS
Pemerintah Provinsi Provinsi :
PELAKSANAAN RAD-GRK
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
Target Realisasi
Aksi Program/ Rencana Alokasi Sumber Pembiayaan
Lokasi Penyerapan Dana
Mitigasi Kegiatan Dana (Juta Rupiah) (Juta Rupiah)
RAD LPJ (Juta Rupiah)
RAD LPJ RAD LPJ Jumlah Unit Jumlah Unit RAD LPJ RAD LPJ APBN APBD-P APBD-K PHLN Swasta
1 2 3 4a 4b 5a 5b 5c 5d 6a 6b 7a 7b 8a 8b 8c 8d 8e
LEMBAR 3.1.1 Lembar Kegiatan Inti Bidang Energi (Lanjutan)
BIDANG : ENERGI
KATEGORI : Kegiatan Inti
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
Pemerintah Provinsi Provinsi :
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
PELAKSANAAN RAD-GRK
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PETUNJUK TEKNIS
65
Petunjuk Pengisian LEMBAR 3.1.1
PETUNJUK TEKNIS
No. Rencana Aksi Indikator Parameter Parameter 1 Parameter 2 Data Aktivitas Faktor Emisi Penurunan Emisi
No. Rencana Aksi Indikator Parameter Daya Terpasang Energi yang Data Aktivitas Faktor Emisi* Penurunan Emisi
(MW) Dihasilkan dalam (tCO2e/MWh) (tCO2e)
Setahun (MWh)
No. Rencana Aksi Indikator Parameter Daya terpasang Operating Hours Data Aktivitas Faktor Emisi PLTD Penurunan Emisi
(MW) (tCO2e/MWh) (tCO2e)
PELAKSANAAN RAD-GRK
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PETUNJUK TEKNIS
5 Pembangunan PLT Biomassa MWh Installed capacity & Operating 7884 0 0,8 0
(cangkang sawit) hours (90%X8760)
67
Substitusi Bahan Bakar
68
NO Rencana Aksi Indikator Parameter Jumlah Unit Rasio Substitusi Data Aktivitas Faktor Emisi Minyak Penurunan Emisi
Terjual (kg) Tanah (kgCO2e/liter) (tCO2e)
1 Substitusi Minyak Tanah ke LPG Liter minyak tanah Total berat LPG yang didistribu- 1,754385965 0 2,58 0
sikan dan rasio substitusi
NO Rencana Aksi Indikator Parameter Volume Digester Rasio Substitusi Data Aktivitas Faktor Emisi Minyak Penurunan Emisi
(jumlah units x Tanah (kgCO2e/liter) (tCO2e)
ukuran unit)
PETUNJUK TEKNIS
2 Substitusi minyak tanah ke Liter minyak tanah Volume digester dan rasio 0,62 0 2,58 0
biogas (yang dihitung hanya substitusi
PELAKSANAAN RAD-GRK
penurunan emisi dari konversi
bahan bakar)
NO Rencana Aksi Indikator Parameter Volume biodiesel Rasio Substitusi Data Aktivitas Faktor Emisi Minyak Penurnan Emisi
yang digunakan (kL) Solar (t CO2e/kiloliter) (tCO2e)
3 Substitusi minyak solar ke Liter minyak solar Volume biodiesel yang 0,56 0 2,6 0
biodiesel (blending oleh digunakan dan rasio substitusi
PT. Pertamina)
NO Rencana Aksi Indikator Parameter Jumlah Unit Energi yang Data Aktivitas Faktor Emisi* Penurunan Emisi
digunakan/titik lampu (tCO2e/MWh) (tCO2e)
(kWh/Lampu)
1 Penggunaan lampu CFL KWh Jumlah unit dan energi yang 40,88 0 0
(4 bintang) digunakan/titik lampu
2 Penggunaan lampu LED untuk KWh Jumlah unit dan energi yang 0 0
Penerangan Jalan Umum digunakan/titik lampu
Keterangan: *) Disesuaikan dengan faktor emisi sistem setempat atau meteran listrik
Petunjuk Pengisian LEMBAR 3.1.2
1 Satuan dalam megawatt hour (Mwh) setara dengan 1,000 Kilowatt hours (Kwh).
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 69
sebagai substitusi minyak solar menurunkan emisi GRK sebesar 56% (hasil
studi Dewan Sawit Indonesia). Volume total penggunaan biodiesel dapat
diperoleh dari Dinas ESDM atau Distamben.
Efisiensi energi dari penggunaan lampu CFL: jumlah unit yang terpasang
dan konsumsi energi per unit. Data jumlah unit terpasang dapat diperoleh
dari Dinas ESDM atau Distamben. Konsumsi energi per unit adalah konsumsi
energi lampu yang tergantikan. Diasumsikan lampu yang tergantikan adalah
lampu 14 Watt karena paling banyak digunakan dan pemakaian setiap
harinya adalah 8 jam.
Efisiensi energi dari penggunaan lampu LED untuk Penerangan Jalan Umum:
jumlah unit yang terpasang dan konsumsi energi per unit. Konsumsi energi
per unit adalah konsumsi energi lampu PJU konvensional yang digantikan.
Data mengenai konsumsi energi diperoleh dari pemantauan/sampling
yang dilakukan langsung pada PJU atau diperoleh dari jumlah rata-rata
penggunaan listrik PLN untuk PJU dibagi jumlah titik lampu.
Untuk pengukuran penurunan emisi sebagai hasil penggunaan lampu hemat
energi (baik LED atau jenis lampu lainnya) untuk Penerangan Jalan Umum,
provinsi yang melakukan aksi mitigasi ini disarankan untuk menyertakan juga
program pemasangan meteran, sehingga dapat diperoleh data yang lebih akurat;
4. Kolom data aktivitas diperoleh dari parameter-parameter terukur berdasarkan
data-data yang telah dimasukkan ke kolom sebelumnya.
Energi terbarukan (on grid):
DATA AKTIVITAS = PRODUKSI ENERGI (ENERGI TERJUAL)
PETUNJUK TEKNIS
(faktor pengurangan konsumsi energi oleh lampu LED terhadap lampu PJU
konvensional adalah 33%)2
Sistem Ketenagalistrikan Faktor Emisi (kgCO2/kWh)
5. Kolom faktor emisi berisi konstanta pengali data aktivitas ke penurunan emisi.
Untuk Faktor Emisi Kegiatan-kegiatan mitigasi terkait energi terbarukan, dapat
menggunakan angka berikut ini:
Pada Lembar Perhitungan Emisi Bidang Energi, faktor emisi ini akan terisi secara
otomatis apabila provinsi telah memasukkan nama Provinsi yang melakukan
pelaporan.
Untuk Rencana Aksi Mitigasi terkait substitusi bahan bakar, digunakan faktor
emisi berikut:
Sumber:
* hasil perhitungan IPCC Guidelines 2006 dan Pertamina, 2006
** hasil penelitian program BIRU
1 Berdasarkan kajian GIZ PAKLIM, Penggantian Penerangan Jalan Konvensional dengan LED (2012).
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 71
LEMBAR 3.1.3 Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Energi
72
BIDANG : ENERGI
KATEGORI :
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
PETUNJUK TEKNIS
Pemerintah Provinsi Provinsi :
PELAKSANAAN RAD-GRK
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
Target (4)
Rencana Alokasi Dana Realisasi Penyerapan
Aksi Mitigasi Program/Kegiatan Lokasi (3)
(Juta Rupiah) Dana (Juta Rupiah)
RAD LPJ
RAD LPJ RAD LPJ Jumlah Unit Jumlah Unit RAD LPJ RAD LPJ
1 2 3 4a 4b 5a 5b 5c 5d 6a 6b 7a 7b
BIDANG : ENERGI
KATEGORI :
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
Pemerintah Provinsi Provinsi :
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
Sumber Pembiayaan
Pelaksanaan RAD Realisasi Kegiatan Pelaksana Kegiatan
(Juta Rupiah)
Pendukung Kegiatan Inti
APBN APBD-P APBD-K PHLN Swasta Awal Akhir (%) RAD LPJ
8a 8b 8c 8d 8e 9a 9b 10 11a 11b 12
PELAKSANAAN RAD-GRK
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PETUNJUK TEKNIS
73
Pengantar Pengisian Lembar Umum
Semua aksi mitigasi, penggunaan anggaran dan penurunan emisi akan dilaporkan
dalam Lembar Umum (lihat buku Pedoman Umum Pemantauan, Evaluasi dan
Pelaporan Pelaksanaan RAN-GRK dan RADGRK). Lembar umum terdiri dari 3
lembaran, yaitu:
1) Lembar 1a: Lembar Umum Aksi Mitigasi yang berisikan pencapaian indikator
aksi mitigasi
2) Lembar 1b: Rencana dan Realisasi Anggaran Kegiatan Mitigasi yang melaporkan
rencana anggaran, realisasi penggunaan anggaran, dan sumber dana untuk
anggaran
3) Lembar 2: Lembar Rekapitulasi Capaian Penurunan Emisi yang melaporkan
capaian penurunan emisi pada tahun yang bersangkutan.
Pada Lembar 2, penurunan emisi dari aksi-aksi mitigasi berikut ini bersifat akumulatif:
1. pemanfaatan energi terbarukan untuk pembangkitan listrik, baik on grid
maupun off grid
2. penurunan emisi dari aksi mitigasi efisiensi energi dimana pengukuran
penghematan energi tidak menggunakan meteran listrik, dan
3. penurunan emisi dari aksi mitigasi pemanfaatan biogas untuk substitusi minyak
tanah, semuanya bersifat akumulatif.
Sedangkan penurunan emisi dari substitusi minyak tanah oleh LPG dan substitusi
minyak tanah oleh biofuel tidak bersifat akumulatif.
PETUNJUK TEKNIS
Lembar Kegiatan Inti bidang transportasi ini dimaksudkan untuk memantau dan
mengevaluasi setiap kegiatan mitigasi yang dikategorikan sebagai kegiatan mitigasi
inti dan menghasilkan penurunan emisi GRK secara langsung. Lembar ini diisi oleh
Pemerintah Pusat/Pemerintah Provinsi/Pemerintah Kabupaten/Kota berdasarkan
kewenangan masing-masing.
(1) Avoid;
Strategi avoid dilakukan dengan mengurangi kebutuhan akan perjalanan,
terutama daerah perkotaan (trip demand management) melalui penatagunaan
lahan, mengurangi perjalanan dan jarak perjalanan yang tidak perlu. Aksi
mitigasi yang termasuk ke dalam strategi ini adalah penerapan pengendalian
dampak lalu lintas melalui Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin);
(2) Shift;
Strategi shift dilakukan dengan menggeser pola penggunaan kendaraan pribadi
(sarana transportasi dengan konsumsi energi yang tinggi) ke pola transportasi
rendah karbon seperti sarana transportasi tidak bermotor, transportasi publik,
transportasi air. Aksi mitigasi yang termasuk ke dalam strategi ini antara lain:
a. Pembangunan Intelligent Transport System;
b. Reformasi sistem transit BRT System;
c. Peremajaan armada transportasi umum;
d. Pembangunan fasilitas pejalan kaki (pedestrian walk) dan pesepeda (bicycle
lane);
e. Hari bebas kendaraan bermotor (car free day);
f. Congestion charging dan road pricing merujuk PP 32/2011 tentang
Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak serta Manajemen Kebutuhan
Lalu Lintas;
g. Penerapan manajemen parkir.
(3) Improve;
Strategi Improve dilakukan dengan meningkatkan efisiensi energi dan
pengurangan pengeluaran karbon pada kendaraan bermotor pada sarana
transportasi. Aksi mitigasi yang termasuk ke dalam kategori ini antara lain:
a. Uji emisi untuk semua kendaraan;
b. Pelatihan smart driving (eco-driving).
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 75
Dokumen petunjuk teknis perhitungan penurunan emisi GRK (khususnya untuk
Sektor Transportasi) telah melalui proses perbaikan berkala yang pada akhirnya
memutuskan bahwa untuk aksi mitigasi pembangunan fasilitas pejalan kaki
(pedestrian walk) dan pesepeda (bicycle lane), congestion charging dan road pricing
dan uji emisi untuk semua kendaraan sementara tidak dicantumkan dalam Petunjuk
Teknis ini. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan bagi kota-kota yang telah
melaksanakan 3 aksi mitigasi tersebut untuk tetap melanjutkan implementasinya
karena nantinya Petunjuk Teknis ini akan terus dikembangkan secara berkala.
Untuk perhitungan penurunan emisi GRK dari setiap aksi mitigasi di bidang
transportasi, terdapat lembar tambahan yang berisi indikator, parameter, data
aktivitas serta faktor emisi yang diperlukan.
Pada bidang transportasi, setiap aksi mitigasi terdapat lembar tambahan yang
berisi data-data yang diperlukan untuk perhitungan penurunan emisi. Berikut ini
adalah petunjuk umum dalam pengisian lembar perhitungan penurunan emisi GRK
Bidang Transportasi.
Tabel perhitungan disusun dengan menggunakan tiga warna berbeda dengan
penjelasan sebagai berikut:
PETUNJUK TEKNIS
Gambar 1.
Konsumsi bahan
bakar tiap jenis
kendaraan per
kilometer
Sumber: SITRAMP,
2004.
Nilai efisiensi bahan bakar berdasarkan jenis kendaraan dan konstanta pada
Gambar 1 tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Rata-rata Konsumsi Bahan Bakar per Hari menunjukkan rata-rata jumlah bahan
bakar yang digunakan oleh setiap jenis kendaraan untuk setiap kilometer yang
ditempuhnya.
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 77
Faktor emisi atau serapan GRK menunjukkan besarnya emisi/serapan per satuan
unit kegiatan yang dilakukan. Faktor emisi yang digunakan adalah faktor emisi yang
dikeluarkan oleh PERTAMINA (2006) berdasarkan kandungan karbon yang terdapat
di dalam jenis bahan bakar.
PETUNJUK TEKNIS
BIDANG : TRANSPORTASI
KATEGORI :
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
Pemerintah Provinsi Provinsi :
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
RAD LPJ RAD LPJ Jumlah Unit Jumlah Unit RAD LPJ RAD LPJ APBN APBD-P APBD-K PHLN Swasta
1 2 3 4a 4b 5a 5b 5c 5d 6a 6b 7a 7b 8a 8b 8c 8d 8e
PELAKSANAAN RAD-GRK
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PETUNJUK TEKNIS
79
LEMBAR 3.2.1 Lembar Kegiatan Inti Bidang Transportasi (Lanjutan)
80
BIDANG : TRANSPORTASI
KATEGORI :
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
PETUNJUK TEKNIS
Pemerintah Provinsi Provinsi :
PELAKSANAAN RAD-GRK
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
9a 9b 10 11a 11b 12 13 14 15 16
Petunjuk Pengisian LEMBAR 3.2.1
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 81
3.2.4 LEMBAR PERHITUNGAN EMISI BIDANG
TRANSPORTASI
* Tabel pada lembar perhitungan penurunan emisi GRK dapat diperbanyak sesuai dengan
banyaknya lokasi penerapan ITS.
** Faktor Emisi Pertamina 2006 digunakan oleh kota-kota yang belum menyusun BaU secara
benar; sedangkan bagi kota yang telah menyusun BaU dapat menggunakan Faktor Emisi
yang telah digunakan sebelumnya
PETUNJUK TEKNIS
- Kolom 13 (P11), berisi emisi CO2 per tahun sebelum penerapan ITS (TCO2e).
Kolom ini akan terisi secara otomatis.
- Kolom 14 (P12), berisi emisi CO2 per tahun setelah penerapan ITS (TCO2e).Kolom
ini akan terisi secara otomatis.
- Kolom 15, berisi total penurunan emisi CO2 per tahun (TCO2e).Kolom ini akan
terisi secara otomatis.
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 83
2. Aksi Mitigasi Penerapan Pengendalian Dampak Lalu
Lintas (Andalalin)
* Tabel berikut dapat diperbanyak sesuai jumlah zona penerapan Andalalin (mengacu
pada Dokumen Andalalin yang Ada)
** Faktor Emisi Pertamina 2006 digunakan oleh kota-kota yang belum menyusun BaU secara
benar; sedangkan bagi kota yang telah menyusun BaU dapat menggunakan Faktor Emisi
yang telah digunakan sebelumnya
PETUNJUK TEKNIS
- Kolom 11 (P9), berisi Faktor Emisi yang menunjukan besaran emisi CO2 sesuai
dengan jenis bahan bakar yang digunakan (kgCO2/liter). Kolom ini akan terisi
secara otomatis apabila Kolom 2 telah dilengkapi.
- Kolom 12, berisi Penurunan Emisi. Kolom ini akan terisi secara otomatis.
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 85
* Faktor Emisi Pertamina 2006 digunakan oleh kota-kota yang belum menyusun BaU secara
benar; sedangkan bagi kota yang telah menyusun BaU dapat menggunakan Faktor Emisi
yang telah digunakan sebelumnya
- Kolom 14 (P12), berisi konsumsi bahan bakar off street per tahun setelah
penerapan manajemen parkir (liter). Kolom ini akan terisi secara otomatis.
PETUNJUK TEKNIS
- Kolom 16 (P14), berisi konsumsi bahan bakar on street per tahun setelah
penerapan manajemen parkir (liter). Kolom ini akan terisi secara otomatis.
- Kolom 17 (P15), berisi Faktor Emisi yang menunjukan besaran emisi CO2 sesuai
dengan jenis bahan bakar yang digunakan (kgCO2/liter). Kolom ini akan terisi
secara otomatis apabila Kolom 2 telah dilengkapi.
- Kolom 18 (P16), berisi emisi off street per tahun. Kolom ini akan terisi secara
otomatis.
- Kolom 19 (P17), berisi emisi on street per tahun. Kolom ini akan terisi secara
otomatis.
- Kolom 20, berisi total penurunan emisi per tahun. Kolom ini akan terisi secara
otomatis.
Sistem Transit adalah bagian dari angkutan masal perkotaan dan merupakan salah
satu tahapan transisi menuju Bus Rapid Transit (BRT). Aksi mitigasi ini bertujuan
menghitung penurunan emisi CO2 akibat perubahan pola transportasi dari kendaraan
pribadi ke angkutan umum massal, dalam hal ini yaitu perpindahan ke Sistem Transit.
Tabel pada lembar perhitungan penurunan emisi GRK dapat diperbanyak sesuai
dengan jumlah koridor penerapan Sistem Transit BRT System. Lembar perhitungan
penurunan GRK untuk aksi mitigasi reformasi sistem transit BRT System adalah
sebagai berikut:
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 87
* Tabel pada lembar perhitungan penurunan emisi GRK dapat diperbanyak
sesuai dengan banyaknya lokasi penerapan Sistem Transit BRT System.
** Faktor Emisi Pertamina 2006 digunakan oleh kota-kota yang belum menyusun
BaU secara benar; sedangkan bagi kota yang telah menyusun BaU dapat
menggunakan Faktor Emisi yang telah digunakan sebelumnya
*** Angkutan Umum Non Bus seperti: Bus Air, Bentor, Bajaj (Apabila data tersedia).
PETUNJUK TEKNIS
- Kolom 8 (P7), berisi dengan rata-rata hari operasi per tahun yang telah ditentukan,
yaitu 300 hari.
- Kolom 9 (P8), diisi dengan rata-rata trip per hari (trip).
- Kolom 10 (P9), diisi dengan rata-rata panjang trip per hari (km/trip).
- Kolom 11 (P10), berisi rata-rata konsumsi bahan bakar per hari yang telah
ditentukan (liter/km).
- Kolom 12 (P11),berisikonsumsi bahan bakar per tahun (liter). Kolom ini akan
terisi secara otomatis.
- Kolom 13 (P12), berisi Faktor Emisi yang menunjukan besaran emisi CO2 sesuai
dengan jenis bahan bakar yang digunakan (kgCO2/liter). Kolom ini akan terisi
secara otomatis apabila Kolom 2 telah dilengkapi.
- Kolom 14 (P13),berisi Penurunan Emisi dari Shifting kendaraan bermotor ke BRT.
Kolom ini akan terisi secara otomatis.
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 89
- Kolom 19 (P17), berisi factor emisi (kg/L), merupakan konstanta.
- Kolom 20 (P18), berisi total CO2 dari operasional BRT. Kolom ini akan terisi secara
otomatis.
- Kolom 21 (P19), berisi total reduksi CO2 dari sistem BRT. Kolom ini akan terisi
secara otomatis.
PETUNJUK TEKNIS
- Kolom 10 (P8), berisi Faktor Emisi yang menunjukan besaran emisi CO2 sesuai
dengan jenis bahan bakar yang digunakan (kgCO2/liter). Kolom ini akan terisi
secara otomatis apabila Kolom 2 telah dilengkapi.
- Kolom 11, berisi Penurunan Emisi. Kolom ini akan terisi secara otomatis.
Car Free Day merujuk pada aktifitas kegiatan yang bertujuan mengurangi jumlah
kendaraan pada ruas jalan dan waktu tertentu yang telah ditetapkan. Lembar
perhitungan penurunan GRK untuk aksi mitigasi hari bebas kendaraan bermotor
(Car Free Day) adalah sebagai berikut:
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 91
* Faktor Emisi Pertamina 2006 digunakan oleh kota-kota yang belum menyusun BaU secara
benar; sedangkan bagi kota yang telah menyusun BaU dapat menggunakan Faktor Emisi
yang telah digunakan sebelumnya.
- Kolom 11 (P9), berisi Faktor Emisi yang menunjukan besaran emisi CO2 sesuai
dengan jenis bahan bakar yang digunakan (kgCO2/liter). Kolom ini akan terisi
secara otomatis apabila Kolom 2 telah dilengkapi.
- Kolom 12, berisi total penurunan emisi CO2 per tahun (TCO2e). Kolom ini akan
terisi secara otomatis.
PETUNJUK TEKNIS
- Kolom 10 (P8), berisi Faktor Emisi yang menunjukan besaran emisi CO2 sesuai
dengan jenis bahan bakar yang digunakan (kgCO2/liter). Kolom ini akan terisi
secara otomatis apabila Kolom 2 telah dilengkapi.
- Kolom 11, berisi total penurunan emisi CO2 per tahun (TCO2e). Kolom ini akan
terisi secara otomatis.
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 93
LEMBAR 3.2.3 Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Transportasi
94
BIDANG : TRANSPORTASI
KATEGORI :
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
PETUNJUK TEKNIS
Pemerintah Provinsi Provinsi :
PELAKSANAAN RAD-GRK
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
Target (4)
Rencana Alokasi Dana Realisasi Penyerapan
Aksi Mitigasi Program/Kegiatan Lokasi (3)
(Juta Rupiah) Dana (Juta Rupiah)
RAD LPJ
RAD LPJ RAD LPJ Jumlah Unit Jumlah Unit RAD LPJ RAD LPJ
1 2 3 4a 4b 5a 5b 5c 5d 6a 6b 7a 7b
1
Pembatasan kecepatan pada jalan tol
2
Penanman pohon
LEMBAR 3.2.3 Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Transportasi (Lanjutan)
BIDANG : TRANSPORTASI
KATEGORI :
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
Pemerintah Provinsi Provinsi :
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
Sumber Pembiayaan
Pelaksanaan RAD Realisasi Kegiatan Pelaksana Kegiatan
(Juta Rupiah)
Pendukung Kegiatan Inti
APBN APBD-P APBD-K PHLN Swasta Awal Akhir (%) RAD LPJ
8a 8b 8c 8d 8e 9a 9b 10 11a 11b 12
PELAKSANAAN RAD-GRK
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PETUNJUK TEKNIS
95
Petunjuk Pengisian LEMBAR 3.2.3
PETUNJUK TEKNIS
Pelaksanaan PEP aksi mitigasi emisi GRK bidang pengelolaan limbah terdiri dari dua
bagian yaitu: (1) sub-bidang limbah padat domestik, dan (2) sub-bidang limbah cair
domestik. Aksi mitigasi pada masing-masing bidang tersebut dapat diklasifikasikan
menjadi:
1) Kelompok Kegiatan Inti, yaitu kegiatan yang berdampak langsung terhadap
penurunan emisi GRK, dan
2) Kelompok Kegiatan Pendukung, yaitu kegiatan yang tidak berdampak langsung
terhadap penurunan emisi, tetapi merupakan komponen penting dalam
menunjang kegiatan inti dalam upaya penurunan emisi sektor pengelolaan
limbah.
Berdasarkan dokumen RAN dan RAD-GRK, kegiatan inti sub-bidang limbah padat
domestik secara umum dikelompokkan ke dalam 2 bagian yaitu:
(1) Peningkatan fasilitas pembuangan akhir sampah;
(2) Pelaksanaan kegiatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 97
Sementara itu kegiatan mitigasi pendukung sub-bidang limbah padat domestik,
berdasarkan RAN dan RAD-GRK dapat dikategorikan menjadi 3 bagian yaitu:
(1) pengembangan kelembagaan dan regulasi,
(2) peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan
(3) pengembangan sistem insentif dan disinsentif.
Selain lembar-lembar PEP untuk Kegiatan Inti dan Kegiatan Pendukung, terdapat
Lembar Inventarisasi GRK yang berfungsi sebagai lembar tambahan untuk
mendukung inventarisasi GRK dalam sektor limbah. Indikator-indikator yang
digunakan dalam lembar inventarisasi GRK sub sektor limbah domestik meliputi:
- jumlah penduduk, komposisi penduduk berdasarkan pendapatan, limbah yang
dihasilkan, komposisi limbah, cara dan fasilitas pengolahan limbah;
- timbulan sampah rata-rata harian yang dihasilkan di masing-masing kabupaten/
kota serta timbulan sampah setiap tahunnya;
- komposisi dan kandungan bahan kering sampah di masing-masing wilayah
kabupaten/kota berupa; sampah makanan, kertas, popok, kayu, sampah taman,
produk tekstil, karet, plastik, logam, kaca dan jenis sampah lainnya.
- jumlah sampah yang diolah dengan berbagai cara yaitu: sampah yang diangkut
ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sampah yang dikompos, sampah yang
didaur ulang, sampah yang dibakar serta sampah yang masih belum dapat
dikelola (terbuang di sembarang tempat);
- informasi jumlah dan jenis TPA di kabupaten/kota yang terdiri dari Unmanaged
Shallow (US), Unmanaged Deep (UD), Managed Anaerobic (MA), dan Managed
Semi Aerobic (MS).
Keterangan tipe TPA berdasarkan 2006 IPCC GL, yaitu:
a) US = Un-managed Shallow = ketinggian timbunan sampah di TPA kurang
dari 5 meter dan muka air tanah yang dalam.
b) UN = Un-managed Deep = ketinggian timbunan sampah di TPA lebih dari 5
meter atau muka air tanah dangkal.
c) MA = AnaerobicManaged TPA = terdapat pengaturan letak timbunan, paling
tidak memiliki salah satu; (a) lapisan penutup, (b) pemadatan mekanik, (c)
pengaturan tinggi timbunan sampah.
d) MS = Semi-aerobic TPA = terdapat pengaturan letak timbunan, memiliki
struktur yang memungkinkan udara masuk ke timbunan sampah, yaitu;
(a) lapisan penutup permeabel, (b) sistem pengaliran lindi, (c) regulating
pondage dan (d) sistem ventilasi gas.
- jumlah fasilitas 3R dan fasilitas komposting yang terdapat di kabupaten/kota.
PETUNJUK TEKNIS
Target
Judul Aksi Mitigasi/ Sumber Pembiayaan
Lokasi
Kegiatan Inti (Juta Rupiah)
RAD-GRK LPJ
Alokasi Dana di
No. Pelaksana
RAD-GRK (Rupiah)
RAD-GRK LPJ RAD-GRK LPJ Jumlah Unit Jumlah Unit APBN APBD-P APBD-K PHLN Swasta
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
PELAKSANAAN RAD-GRK
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PETUNJUK TEKNIS
99
LEMBAR 4.1.1 Lembar Kegiatan Inti Sub-Bidang Limbah Padat Domestik (Lanjutan)
100
BIDANG : PENGELOLAAN LIMBAH
KATEGORI : Limbah Padat Domestik
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
PETUNJUK TEKNIS
Pemerintah Provinsi Provinsi :
PELAKSANAAN RAD-GRK
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
Indikator Kinerja
Keluaran Penurunan Emisi Emisi GRK Emisi GRK dengan
17 18 19 20 21 22 23 24
Petunjuk Pengisian LEMBAR 4.1.1
Lembar Kegiatan Inti ini digunakan untuk memantau dan mengevaluasi setiap
kegiatan mitigasi yang dikategorikan sebagai kegiatan inti yang menghasilkan
Penurunan Emisi GRK secara langsung. Lembar ini diisi oleh Pemerintah Pusat/
Pemerintah Provinsi/Pemerintah Kabupaten/Kota setiap 2 kali dalam setahun
berdasarkan kewenangan masing-masing. Pengisian lembar dilakukan sebagai
berikut:
1. Kolom ke-1 diisi dengan nomor setiap kegiatan mitigasi.
2. Kolom ke-2 diisi dengan judul setiap aksi/kegiatan mitigasi pada dokumen
RAD-GRK provinsi yang telah dilakukan.
3. Kolom ke-3 diisi dengan judul setiap aksi/kegiatan mitigasi pada dokumen LPJ
APBD provinsi/kota-kabupaten yang telah dilakukan.
4. Kolom ke-4 diisi dengan lokasi aksi/kegiatan mitigasi pada dokumen RAD-GRK.
5. Kolom ke-5 diisi dengan lokasi aksi/kegiatan mitigasi pada dokumen LPJ.
6. Kolom ke-6 diisi dengan jumlah/kapasitas target kegiatan pada RAD-GRK.
7. Kolom ke-7 diisi dengan satuan target kegiatan pada RAD-GRK.
8. Kolom ke-8 diisi dengan jumlah/kapasitas target kegiatan pada LPJ.
9. Kolom ke-9 diisi dengan satuan target kegiatan pada LPJ.
10. Kolom ke-10 diisi dengan alokasi dana dalam RAD-GRK untuk melaksanakan
kegiatan mitigasi tersebut.
11. Kolom ke-11 diisi dengan lembaga pelaksana kegiatan.
12. Kolom ke-12 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana
APBN.
13. Kolom ke-13 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana
APBD Provinsi.
14. Kolom ke-14 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana
APBD Kabupaten/Kota.
15. Kolom ke-15 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana
PHLN.
16. Kolom ke-16 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana
Swasta.
17. Kolom ke-17 diisi dengan Narasi Indikator Kinerja Keluaran pada setiap kegiatan
mitigasi.
18. Kolom ke-18 diisi dengan Jumlah Indikator Kinerja Keluaran pada setiap
kegiatan mitigasi.
19. Kolom ke-19 diisi dengan Satuan dari Indikator Kinerja Keluaran pada setiap
kegiatan mitigasi.
20. Kolom -20 diisi dengan penurunan emisi GRK yang dihasilkan dengan
pelaksanaan setiap kegiatan mitigasi.
21. Kolom ke-21 diisi dengan status emisi GRK BAU baseline untuk sektor sampah
pada tahun pelaporan. Lihat dokumen RAD-GRK provinsi untuk mendapatkan
data ini.
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 101
22. Kolom ke-22 diisi dengan estimasi emisi GRK untuk sektor sampah pada tahun
pelaporan, apabila kegiatan mitigasi dilaksanakan. 2006 IPCC GL Spreadsheet
digunakan dalam melakukan estimasi penurunan emisi GRK dari outcome/IKK
setiap kegiatan yang telah dilakukan.
23. Kolom ke-23 diisi dengan co-benefit (manfaat sampingan) yang didapat dari
kegiatan mitigasi
24. Kolom ke-24 diisi dengan berbagai informasi lain yang dipandang perlu untuk
disampaikan berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan mitigasi.
PETUNJUK TEKNIS
Target
Judul Aksi Mitigasi/Kegiatan Inti Lokasi
RAD-GRK LPJ
Alokasi Dana di
No. Pelaksana
RAD-GRK (Rupiah)
RAD-GRK LPJ RAD-GRK LPJ Jumlah Unit Jumlah Unit
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
PELAKSANAAN RAD-GRK
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PETUNJUK TEKNIS
103
LEMBAR 4.1.2 Lembar Kegiatan Pendukung Sub-Bidang Limbah Padat Domestik (Lanjutan)
104
BIDANG : PENGELOLAAN LIMBAH
KATEGORI : Limbah Padat Domestik
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
PETUNJUK TEKNIS
Pemerintah Provinsi Provinsi :
PELAKSANAAN RAD-GRK
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
12 13 14 15 16 17 18 19 20
Petunjuk Pengisian LEMBAR 4.1.2
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 105
LEMBAR 4.1.3 Lembar Inventarisasi GRK Kabupaten/Kota Sub-Bidang Limbah Padat Domestik
106
BIDANG : PENGELOLAAN LIMBAH
KATEGORI : Limbah Padat Domestik
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
PETUNJUK TEKNIS
Pemerintah Provinsi Provinsi :
PELAKSANAAN RAD-GRK
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
LEMBAR 4.1.3 Lembar Inventarisasi GRK Kabupaten/Kota Sub-Bidang Limbah Padat Domestik (Lanjutan)
Kandungan Bahan Kering Limbah Padat Domestik (%) Distribusi Pengelolaan Sampah (%)
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
PELAKSANAAN RAD-GRK
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PETUNJUK TEKNIS
107
LEMBAR 4.1.3 Lembar Inventarisasi GRK Kabupaten/Kota Sub-Bidang Limbah Padat Domestik (Lanjutan)
108
BIDANG : PENGELOLAAN LIMBAH
KATEGORI : Limbah Padat Domestik
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
PETUNJUK TEKNIS
Pemerintah Provinsi Provinsi :
PELAKSANAAN RAD-GRK
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Petunjuk Pengisian LEMBAR 4.1.3
Sebagai catatan, data isian pada lembar indikator ini, dapat diperoleh dari:
a. Laporan RAD-GRK provinsi.
b. Laporan Inventarisasi GRK Provinsi.
c. Data Sanitasi Hasil Susenas dari Biro Pusat Statistik (BPS).
d. Studi Air Limbah & Persampahan (EHRA) oleh Bappeda utk penyusunan Buku
Putih Kota/Kabupaten.
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 109
e. Data Kinerja Kelola Sampah dari BLH untuk penilaian Adipura.
f. Data Kinerja/Laporan Tahunan/Profil Dinas/Badan/UPTD/Seksi Kebersihan
Kota/Kabupaten.
g. Data Kinerja/Laporan Tahunan/Profil BLH Kota/Kabupaten.
h. Master Plan/Outline Plan Persampahan.
i. Master Plan/Outline Plan Air Limbah.
j. Buku Putih K/K yang ada di Satker Penyehatan Lingkungan dan Pemukiman/
Pokja PPSP Bappeda.
k. Strategi Sanitasi Kota di Satker Penyehatan Lingkungan dan Pemukiman/ Pokja
PPSP Bappeda.
PETUNJUK TEKNIS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
PELAKSANAAN RAD-GRK
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PETUNJUK TEKNIS
111
LEMBAR 4.1.4 Lembar Inventarisasi GRK Provinsi Sub-Bidang Limbah Padat Domestik (Lanjutan)
112
BIDANG : PENGELOLAAN LIMBAH
KATEGORI : Limbah Padat Domestik
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
PETUNJUK TEKNIS
Pemerintah Provinsi Provinsi :
PELAKSANAAN RAD-GRK
Kandungan Bahan Kering Limbah Padat Domestik (%) Distribusi Pengelolaan Sampah (%)
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
LEMBAR 4.1.4 Lembar Inventarisasi GRK Provinsi Sub-Bidang Limbah Padat Domestik (Lanjutan)
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
PELAKSANAAN RAD-GRK
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PETUNJUK TEKNIS
113
LEMBAR 4.1.5 Lembar Inventarisasi GRK Nasional Sub-Bidang Limbah Padat Domestik
114
BIDANG : PENGELOLAAN LIMBAH/Limbah Padat Domestik
KATEGORI : Nasional
TAHUN :
PELAPOR : Pokja Pengelolaan Limbah Nasional
Pemerintah Pusat Kementerian :
PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN RAD-GRK
Jumlah Fasilitas Pengolahan Sampah
Distribusi Pengolahan Sampah (%)
Jumlah TPA Berdasarkan Tipe Fasilitas 3R Fasilitas Komposting
Kota/
No. Penduduk
Kabupaten Kapasitas Kapasitas
(orang)
Dibuang ke Di Daur Tidak Jumlah Pengolahan Jumlah Pengolahan
Di Kompos Dibakar US UD MA MS
TPA Ulang Dikelola (Unit) Total (Unit) Total
(Ton/Tahun) (Ton/Tahun)
...
33
Petunjuk Pengisian LEMBAR 4.1.4 dan 4.1.5
Lembar Indikator Provinsi untuk sub-bidang limbah padat domestik serta limbah
cair domestik merupakan kompilasi dari informasi yang dikumpulkan di tingkat
kabupaten/kota. Lembar ini dimaksudkan untuk memantau dan mengevaluasi
indikator yang berkaitan dengan emisi GRK dari sub-bidang limbah padat domestik
serta limbah cair domestik di suatu provinsi setiap tahunnya.
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 115
4.2 SUB BIDANG LIMBAH CAIR DOMESTIK
Kegiatan mitigasi inti sub-bidang limbah cair domestik secara umum dibagi
menjadi 2 bagian yaitu:
(1) pembangunan fasilitas pengolahan limbah cair secara off-site, dan
(2) pembangunan fasilitas pengolahan limbah cair secara on-site.
Pada sub bidang limbah cair domestik juga dilakukan inventarisasi GRK yang
indikator-indikatornya meliputi:
- Penggolongan masyarakat berdasarkan tingkat pendapatan yang tinggal
di wilayah perdesaan, masyarakat perkotaan dengan tingkat pendapatan
menengah ke atas serta masyarakat perkotaan dengan tingkat pendapatan
menengah ke bawah;
- Proporsi fasilitas pengolahan limbah cair domestik yang digunakan oleh
masyarakat di perdesaan yang terbagi atas tangki septik, cubluk, pengolahan
terpusat (sewerage system), jenis lainnya serta tanpa pengolahan (dibuang ke
sungai atau badan air lainnya).
- Proporsi fasilitas pengolahan limbah cair domestik yang digunakan oleh
masyarakat perkotaan dengan tingkat pendapatan menengah ke atas, yang
terbagi atas tangki septik, cubluk, pengolahan terpusat (sewerage system), jenis
lainnya serta tanpa pengolahan (dibuang ke sungai atau badan air lainnya);
- Proporsi fasilitas pengolahan limbah cair domestik yang digunakan oleh
masyarakat perkotaan dengan tingkat pendapatan menengah ke bawah, yang
terbagi atas tangki septik, cubluk, pengolahan terpusat (sewerage system), jenis
lainnya serta tanpa pengolahan (dibuang ke sungai atau badan air lainnya).
Inventarisasi GRK pada sub bidang limbah cair domestik dilakukan pada tingkat
kabupaten/kota dan kemudian dikompilasi pada tingkat provinsi dan nasional.
PETUNJUK TEKNIS
RAD-GRK LPJ
Alokasi Dana di RAD-GRK
No. Pelaksana
RAD-GRK LPJ RAD-GRK LPJ (Rupiah)
Jumlah Satuan Jumlah Satuan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
PELAKSANAAN RAD-GRK
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PETUNJUK TEKNIS
117
LEMBAR 4.2.1 Lembar Kegiatan Inti Sub-Bidang Limbah Cair Domestik (Lanjutan)
118
BIDANG : PENGELOLAAN LIMBAH
KATEGORI : Limbah Cair Domestik
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
PETUNJUK TEKNIS
Pemerintah Provinsi Provinsi :
PELAKSANAAN RAD-GRK
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
Triwulan IV Triwulan IV
Emisi GRK
APBD Penurunan Emisi GRK
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Petunjuk Pengisian LEMBAR 4.2.1
Lembar Kegiatan Inti ini digunakan untuk memantau dan mengevaluasi setiap
kegiatan mitigasi yang dikategorikan sebagai kegiatan inti yang menghasilkan
penurunan emisi GRK secara langsung. Lembar ini diisi oleh Pemerintah Pusat/
Pemerintah Provinsi/Pemerintah Kabupaten/Kota setiap 2 kali dalam setahun
berdasarkan kewenangan masing-masing. Pengisian lembar dilakukan sebagai
berikut :
1. Kolom ke-1 diisi dengan nomor setiap kegiatan mitigasi.
2. Kolom ke-2 diisi dengan judul setiap aksi/kegiatan mitigasi pada dokumen
RAD-GRK provinsi yang telah dilakukan.
3. Kolom ke-3 diisi dengan judul setiap aksi/kegiatan mitigasi pada dokumen LPJ
APBD provinsi/kota-kabupaten yang telah dilakukan.
4. Kolom ke-4 diisi dengan lokasi aksi/kegiatan mitigasi pada dokumen RAD-GRK.
5. Kolom ke-5 diisi dengan lokasi aksi/kegiatan mitigasi pada dokumen LPJ.
6. Kolom ke-6 diisi dengan jumlah/kapasitas target kegiatan pada RAD-GRK.
7. Kolom ke-7 diisi dengan satuan target kegiatan pada RAD-GRK.
8. Kolom ke-8 diisi dengan jumlah/kapasitas target kegiatan pada LPJ.
9. Kolom ke-9 diisi dengan satuan target kegiatan pada LPJ.
10. Kolom ke-10 diisi dengan alokasi dana dalam RAD-GRK untuk melaksanakan
kegiatan mitigasi tersebut.
11. Kolom ke-11 diisi dengan lembaga pelaksana kegiatan.
12. Kolom ke-12 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana
APBN.
13. Kolom ke-13 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana
APBD Provinsi.
14. Kolom ke-14 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana
APBD Kabupaten/Kota.
15. Kolom ke-15 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana
PHLN.
16. Kolom ke-16 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana
Swasta.
17. Kolom ke-17 diisi dengan Narasi Indikator Kinerja Keluaran pada setiap kegiatan
mitigasi.
18. Kolom ke-18 diisi dengan Jumlah Indikator Kinerja Keluaran pada setiap
kegiatan mitigasi.
19. Kolom ke-19 diisi dengan Satuan dari Indikator Kinerja Keluaran pada setiap
kegiatan mitigasi.
20. Kolom ke-20 diisi dengan penurunan emisi GRK yang dihasilkan dengan
pelaksanaan setiap kegiatan mitigasi.
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 119
21. Kolom ke-21 diisi dengan status emisi GRK BAU baseline untuk sektor sampah
pada tahun pelaporan. Lihat dokumen RAD-GRK provinsi untuk mendapatkan
data ini.
22. Kolom ke-22 diisi dengan estimasi emisi GRK untuk sektor sampah pada tahun
pelaporan, apabila kegiatan mitigasi dilaksanakan. 2006 IPCC GL Spreadsheet
digunakan dalam melakukan estimasi penurunan emisi GRK dari outcome/IKK
setiap kegiatan yang telah dilakukan.
23. Kolom ke-23 diisi dengan co-benefit (manfaat sampingan) yang didapat dari
aksi mitigasi
24. Kolom ke-24 diisi dengan berbagai informasi lain yang dipandang perlu untuk
disampaikan berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan mitigasi.
PETUNJUK TEKNIS
RAD-GRK LPJ
Alokasi Dana di RAD-GRK
No. Pelaksana
RAD-GRK LPJ RAD-GRK LPJ (Rupiah)
Jumlah Satuan Jumlah Satuan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
PELAKSANAAN RAD-GRK
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PETUNJUK TEKNIS
121
LEMBAR 4.2.2 Lembar Kegiatan Pendukung Sub-Bidang Limbah Cair Domestik (Lanjutan)
122
BIDANG : PENGELOLAAN LIMBAH
KATEGORI : Limbah Cair Domestik
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
PETUNJUK TEKNIS
Pemerintah Provinsi Provinsi :
PELAKSANAAN RAD-GRK
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
APBD
12 13 14 15 16 17 18 19 20
Petunjuk Pengisian LEMBAR 4.2.2
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 123
LEMBAR 4.2.3 Lembar Inventarisasi GRK Kabupaten/Kota Sub-Bidang Limbah Cair Domestik
124
BIDANG : PENGELOLAAN LIMBAH
KATEGORI : Limbah Cair Domestik
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
PETUNJUK TEKNIS
Pemerintah Provinsi Provinsi :
PELAKSANAAN RAD-GRK
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota :
Distribusi Pemanfaatan Sistem Pembuangan dan Pengolahan Limbah Cair Domestik (%) Latrin5)
Proporsi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Perdesaan
2 Perkotaan
Menengah
ke Atas
3 Perkotaan
Keterangan
1) Stagnant sewer merupakan jenis sistem pembuangan air limbah, dimana tidak terjadi aliran air, misalnya kolam dan sejenisnya
2) Flowing sewer merupakan jenis sistem pembuangan air limbah, dimana terjadi aliran air, misalnya sungai, selokan (terbuka dan tertutup)
3) Kolam pengolahan air limbah anaerobik dengan kedalaman kurang dari 2 meter
4) Kolam pengolahan air limbah anaerobik dengan kedalaman lebih dari 2 meter
5) - Latrin merupakan sebuah fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus) yang sederhana tanpa adanya suatu sistem pengolahan air limbah, misalnya cubluk dan jamban tanpa septik tank.
- Latrin kering : latrin yang berada pada daerah beriklim kering dengan posisi muka air tanah berada di bawah dasar dari latrin.
- Latrin basah : latrin yang berada pada daerah beriklim basah atau posisi muka air tanah berada di atas dasar dari latrin.
Petunjuk Pengisian LEMBAR 4.2.3
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 125
LEMBAR 4.2.4 Lembar Inventarisasi GRK Provinsi Sub-Bidang Limbah Cair Domestik
126
KATEGORI : Limbah Cair Domestik
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
Pemerintah Provinsi Provinsi :
PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN RAD-GRK
Distribusi Pemanfaatan Sistem Pembuangan dan Pengolahan Limbah Cair Domestik (%) Latrin
Proporsi
Kota/ Pembuangan IPAL IPAL Anaerobic
No. Penduduk Anaerobic Anaerobic Latrin Kering
Kabupaten Langsung ke Stagnant Flowing Aerobik Aerobik Digester Latrin Kering
(%) Shallow Deep Septik Tank Individual Latrin Basah
Sungai, Rawa, Sewer 1) Sewer2) Terpusat Terpusat untuk Komunal
Lagoon3) Lagoon4) (3-5 Orang)
dan Laut (Terawat) (Tidak Terawat) Lumpur
Pedesaan
2
Keterangan
1) Stagnant sewer merupakan jenis sistem pembuangan air limbah, dimana tidak terjadi aliran air,
misalnya kolam dan sejenisnya
2) Flowing sewer merupakan jenis sistem pembuangan air limbah, dimana terjadi aliran air, misalnya
sungai, selokan (terbuka dan tertutup)
3) Kolam pengolahan air limbah anaerobik dengan kedalaman kurang dari 2 meter
4) Kolam pengolahan air limbah anaerobik dengan kedalaman lebih dari 2 meter
5) - Latrin merupakan sebuah fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus) yang sederhana tanpa adanya suatu
sistem pengolahan air limbah, misalnya cubluk dan jamban tanpa septik tank.
- Latrin kering : latrin yang berada pada daerah beriklim kering dengan posisi muka air tanah berada
di bawah dasar dari latrin.
- Latrin basah : latrin yang berada pada daerah beriklim basah atau posisi muka air tanah berada di
atas dasar dari latrin.
Kompilasi masing masing tipe pengolahan dan pembuangan limbah cair domestik
pada setiap kota kabupaten, kemudian hasilnya dimasukkan pada lembar indikator
level provinsi pada lembar isian 4.2.4.
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 127
LEMBAR 4.2.5 Lembar Inventarisasi GRK Nasional Sub-Bidang Limbah Cair Domestik
128
BIDANG : PENGELOLAAN LIMBAH
KATEGORI : Limbah Cair Domestik
TAHUN :
PELAPOR :
Pemerintah Pusat Kementerian :
PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN RAD-GRK
Distribusi Pemanfaatan Sistem Pembuangan dan Pengolahan Limbah Cair Domestik (%) Latrin
Proporsi
Pembuangan IPAL IPAL Anaerobic
No. Provinsi Penduduk Anaerobic Anaerobic Latrin Kering
Langsung ke Stagnant Flowing Aerobik Aerobik Digester Latrin Kering
(%) Shallow Deep Septik Tank Individual Latrin Basah
Sungai, Rawa, Sewer 1) Sewer2) Terpusat Terpusat untuk Komunal
Lagoon3) Lagoon4) (3-5 Orang)
dan Laut (Terawat) (Tidak Terawat) Lumpur
Pedesaan
2
Keterangan
1) Stagnant sewer merupakan jenis sistem pembuangan air limbah, dimana tidak terjadi aliran air,
misalnya kolam dan sejenisnya
2) Flowing sewer merupakan jenis sistem pembuangan air limbah, dimana terjadi aliran air, misalnya
sungai, selokan (terbuka dan tertutup)
3) Kolam pengolahan air limbah anaerobik dengan kedalaman kurang dari 2 meter
4) Kolam pengolahan air limbah anaerobik dengan kedalaman lebih dari 2 meter
5) - Latrin merupakan sebuah fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus) yang sederhana tanpa adanya suatu
sistem pengolahan air limbah, misalnya cubluk dan jamban tanpa septik tank.
- Latrin kering : latrin yang berada pada daerah beriklim kering dengan posisi muka air tanah berada
di bawah dasar dari latrin.
- Latrin basah : latrin yang berada pada daerah beriklim basah atau posisi muka air tanah berada di
atas dasar dari latrin.
Begitu juga untuk level nasional, yang merupakan rekapitulasi dari level provinsi
dan dimasukkan ke dalam lembar isian 4.2.5.
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 129
DAFTAR PUSTAKA
PETUNJUK TEKNIS
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 131
Kementerian Lingkungan Hidup, 2012. Metodologi penghitungan tingkat emisi GRK
kegiatan proses industri dan penggunaan produk. Volume 2. Jakarta: KLH.
Kementerian Lingkungan Hidup, 2012. Metodologi penghitungan tingkat emisi GRK
kegiatan pertanian, kehutanan, dan penggunaan lahan lainnya. Volume 3.
Jakarta: KLH.
Kementerian Lingkungan Hidup, 2012. Metodologi penghitungan tingkat emisi GRK
kegiatan pengelolaan limbah. Volume 4. Jakarta: KLH.
Kementerian Lingkungan Hidup, 2012. Pedoman penyelenggaraan inventarisasi gas
rumah kaca nasional. Buku I Pedoman Umum. Jakarta: KLH.
Kementerian PPN/Bappenas, 2011. Pedoman pelaksanaan Rencana Aksi Penurunan
emisi GRK. Jakarta: Bappenas.
Kementerian PPN/Bappenas. 2011. Pedoman penyusunan Rencana Aksi Daerah
Penurunan emisi GRK (RAD-GRK). Jakarta: Bappenas.
Konsorsium PI 2009, Identifikasi dan Pengujian Varietas Padi Rendah Emisi Gas Rumah
Kaca. Report 2008-2009.
Masripatin, N, Dharmawan, IWSD dan Gintings, ANg. 2009. Indonesia Climate Change
Sectoral Roadmap: Forestry Sector. Kerjasama antara Bappenas dan FORDA.
Mulyadi, A. Pramono, Poniman dan A. Wihadjaka. 2004. Pengaruh Pupuk Kandang
Terhadap Hasil Padi Gogo Rancah dan Emisi Gas CH4 di Lahan sawah Tadah
Hujan. Seminar nasional pengelolaan lingkungan pertanian. 479-485.
Planologi, D. I. (2012). Sosialisasi REL (Reference Emission Level) Sektor Kehutanan
Tingkat Nasional. Materi Presentasi Sosisalisasi REL Sektor Kehutanan. Bogor:
Dirjen Planologi Kementerian Kehutanan.
Presiden Republik Indonesia, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun
2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi GRK.
Setyanto, P, 2004. Methane emission from rice field under different crop establishments
and rice cultivars. [Disertasi]
Setyanto, P, 2000. Methane emission from three soil types planted with flooded rice
(Thesis)
Setyanto, P, Methane emission in different water regimes. [Disertasi]
Setyanto, P, Burhan, H, Jatmiko, S.Y, 2008. Effectiveness of water regime and soil
management on methane emission reduction from rice field. Prosiding
seminar Nasional pencemaran lingkungan pertanian melalui pendekatan
pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) secara terpadu. 219-233
Setyanto, P, Makarim, A, K., Fagi, A, M., Wassmann, R, Buendia, L, V. 2000. Crop
management affecting methane emission from irrigated and rainfed rice in
central Java. N.C.E. 58 : 85-124
Setyanto, P, Makarim, A, K., Fagi, A, M., Wassmann, R, Buendia, L, V. 2000. Crop
management affecting methane emission from irrigated and rainfed rice in
central Java. N.C.E. 58 : 85-93
Setyanto, P, Suharsih, A. Wihardjaka, A. K Makarim. 1999. Pengaruh pemberian pupuk
anorganik terhadap emisi gas metan pada lahan sawah. Risalah Seminar hasil
penelitian emisi gas rumah kaca dan peningkatan produktifitas padi di lahan
sawah. 36-43.
PETUNJUK TEKNIS
PETUNJUK TEKNIS
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)
PELAKSANAAN RAD-GRK 133
PETUNJUK TEKNIS