Anda di halaman 1dari 6

DAFTAR ISI

PANDUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN

BAB I. DEFINISI. 1

BAB II. RUANG LINGKUP 3

BAB III. TATA LAKSANA. 4

BAB IV DOKUMENTASI 7

LAMPIRAN
BAB I

DEFINISI

Berikut ini adalah beberapa pengertian tentang privasi atau kerahasiaan pribadi yaitu :

1. Privasi pasien adalah kerahasiaan pribadi pasien untuk mengontrol arus informasi
mengenai diri dan keadaannya.
2. Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki seseorang
pada suatu kondisi atau situasi tertentu. Tingkatkan privasi pasien yang diinginkan
itu menyangkut keterbukaan atau ketertutupan, yaitu adanya keinginan untuk
berinteraksi dengan orang lain, atau justru inging menghindar, atau berusaha supaya
sukar dicapai orang lain.
Adapun cara rumah sakit untuk menghormati hak atas privasi pasien dapat
dilakukan dengan cara :
a. Privasi dalam pemeriksaan oleh petugas baik dokter maupun dokter, meliputi
penggunaan selimut, meminta ijin sebelum dilakukan pemeriksaan.
b. Privasi pasien dimandikan perlu dipermaklumkan kepada pasien untuk
menghormati sesame gender dengan cara menutup pintu kamar pasien,
menggunakan sekat atau sampiran untuk pasien yang dirawat di bangsal,
sehingga pasienmerasa nyaman, tidak risih dan tidak terganggu oleh orang lain.
c. Privasi saat dilakukan tindakan medis, baik yang dilakukan oleh perawat atau
dokter.
d. Privasi saat dikunjungi oleh orang lain, keluarga maupun teman lainnya, kalau
pasien menginginkan untuk tidak dikunjungi tetap akan dilakukan dan
dihormati.
e. Privasi dengan ras, agama, ataupunkepercayaan lainnya.
f. Privasi dalam mengetahui diagnose maupun dokter yang merawat (DPJP),
ataupun penginformasian diagnose harus seijin dari pasiennya sendiri.
BAB III
RUANG LINGKUP

1. Privasi identitas pasien


2. Privasi di ruang perawatan
3. Privasi di rung pemeriksaan
4. Privasi saat dilakukan tindakan
5. Privasi saat memandikan
6. Privasi saat membatu BAB/BAK
7. Privasi saat transportasi
8. Privasi sat dikamar operasi
9. Privasi rekam medis
10. Privasi saat akan mengakhiri kehidupan.
BAB III

TATA LAKSANA

A. Menjaga privasi identitas pasien


1. Menjaga identitas pasien/informasi tentang kesehatan pasien agar tidak dapat
dilihat/dibaca oleh khalayak umum
2. Identitas pasien tidak dicantumkan di Nurse Station
3. Menggunakan simbol-simbol / istilah istilah yang hanya diketahui oleh petugas
RS Dharma Kerti.

B. Privasi di ruang perawat


1. Untuk kamar perawatan yang memuat lebih dari satu orang agar menempatkan
pasien dalam satu kamar, tidak bercampur antara pasien laki-laki dan
perempuan.
2. Memastikan satu orang perawat (PP) dan satu orang dokter (DPJP) yang
bertanggung jawab terhadap pasien.
3. Melakukan wawancara survey harus seijin pasien.

C. Menjaga privasi di ruang pemeriksaan


1. Menempatkan pasien dalam ruang pemeriksaan.
2. Menutup gorden pada saat melakukan pemeriksaan.
3. Memasang selimut pada saat melakukan pemeriksaan
4. Memberitahukan pasien/keluarga pasien akan dilakukan pemeriksaan dan
memberikan ijin keluarga pasien untuk melihat jalannya pemeriksaan seijin
pasien.
5. Menutup pintu kamar pada saat dilakukan pemeriksaan.

D. Menjaga privasi pasien pasien saat melakukan tindakan


1. Membuka bagian yang akan dilakukan intervensi.
2. Kalau perlu memberikan pakaian khusus pada pasien.
3. Menutup pintu dan keluarga menunggu diluar ruangan/memberikan ijin untuk
menunggu kepada yang mempunyai keterkaitan kepentingan dengan kondisi
pasien.

E. Menjaga priasi pada saat memandikan


1. Memberitahu kepada pasien dan keluarga, pasien akan di mandikan
2. Menutup gorden dan enyarankan keluarga pasien menunggu di luar.
3. Membuka bagian-bagian tubuh yang hanya akan dibersihkan saja secara
bertahap.
4. Menggunakan selimut mandi.

F. Menjaga privasi pasien membantu BAB/BAK


1. Memberitahu kepada keluarga pasien agar menunggu diluar
2. Menutup gorden
3. Membuka pakaian bawah pasien
4. Menutupi pasien dengan selimut mandi

G. Privasi pasien saat melkukan transportasi


1. Menutupi tubuh pasien dengan selimut
2. Memastikan bahwa semua bagian tubuh pasien tertutup keculi muka pasien.
3. Menaikkan pengaman brankard/tempat tidur.

H. Menjaga privasi pasin di kamar operasi


1. Membuka bagian/area yang akan di operasi
2. Tidak membicarakan privasi pasien walaupun pasien dalam kondisi terbius
3. Menutup kembali semua tubuh pasien pada saat selesai operasi

I. Menjaga privasi rekam medis pasien


1. Memastikan penempatan rekam medis pasien di tempat yang aman

2. Praktisi kesehatan RS Dharma Kerti (dokter,perawat) yang sedang bertugas


diperkenankan membawa rekam medis pasien yang sudah selesai dipergunakan
untuk pelayanan kesehatan ke ruang rekam medis

3. Tidak dibenarkan rekam medis dibaca oleh semua orang kecuali dokter/perawat
yang merawat pasien tersebut atau tenaga esehatan yang berkepentingan dengan
kesembuhan pasien.

4. Semua rekam medis setelah pasien pulang disimpan oleh petugas rekam medis.

5. Rekam medis akan dimusnahkan setelah berumur lebih dari 5 tahun.

J. Menjaga privasi pasien yng akn mengakhiri kehidupan


1. Keluarga pasien diinformasikan kondisi pasien
2. Bila pasien dirawat di bangsal maka pasien dipindahkan ke tempat khusus atau
meminimalkan kebisingan
3. Mengurangi kegiatan di kamar tersebut atau meminimalkan kebisingan
4. Memfasilitasi biar keluarga pasien membutuhkan pendamping rohaniawan
BAB IV

DOKUMENTASI

Setiap tindakan/kegiatan untuk menjaga privasi pasien, didokumentasikan pada form


catatan implementasi keperawatan keperawatan (RM.07 rev 05) dan terkait eduksi sebelum
tindakan dicatat pada catatan pada catatan edukasi terintegrasi A (RM 08D) atau catatan
edukasi terinegrasi B (RM 05a)

Anda mungkin juga menyukai