PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. N
Umur : 35th
Alamat : Kediri
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status : Belum menikah
Pekerjaan : Tidak bekerja
JenisKel. : Perempuan
Dx Medis : Skizofrenia Hebrefenik akut ( F. 20.1.0)
No RM : 1104 xx
Dirawat : 1-8-2016
Ruang Rawat : Ruang Mawar
Tanggal Pengkajian : 1-8-2016
II. ALASAN MASUK
a. Data Primer
Klien mengatakan sering marah-marah dirumah tanpa sebab, dan merusak barang
b. DataSekunder
Keluarga mengatakan pasien sering marah-marah tanpa sebab, ngomel-ngomel
tanpa sebab,merusak barang, merasa dibicarakan oleh tetangga.
c. Riwayat Penyakit Sekarang Dan Faktor Presipitasi
Klien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu dan 2x masuk RS, dirumah
klien tdk rutin minum obat dan control ke ruamah sakit Bhayangkara Seminggu
yang lalu klien kambuh sering marah dan 3 hari sebelum MRS klien, sulit tidur,
karena ada suara yang mengajak untuk main. Saat pengkajian klien berteriak-teriak
karena di restrain, tidak bisa diam dan sering mendengar suara yang mengajak dia
main.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Ya
Tidak
JikaYa,Jelaskan:
Klien pernah di rawat di RS dg riwayat pernah marah- marah tanpa sebab, sering
berbicara sendiri dan mondar-mandir, dan diperbolehkan pulang dengan kondisi
yang cukup tenang
Pengobatan sebelumnya
Kurangberhasil
Jelaskan:
Pengobatan sebelumnya kurang berhasil karena setelah dirumah klien tidak rutin
minum obat dan tidak pernah kontrol
Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)
Ya
Tidak
Jika ya Jelaskan
Pada usia 8tahun klien pernah kejatuhan timbangan di kepalanya
b. Pernah ada riwayat NAPZA
Tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan narkotik
1
c. Riwayat Trauma
Usia Pelaku Korban Saksi
1. Aniayafisik
2. Aniayaseksual 15th, 16th Klien
3. Penolakan
4. Kekerasan dalam keluarga
5. Tindakan kriminal
6. Usaha Bunuh diri 16th Klien .
Jelaskan:
Klien mengatakan pernah mencoba melakukan bunuh diri dengan cara meminum
sprite dicampur dengan bodrex, tetapi hal itu digagalkan oleh keluarga pasien
Masalah/ Diagnosa Keperawatan :
Respon pasca trauma
Resti Suicide
2. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (peristiwa kegagalan,
kematian, perpisahan )
Bila Ya jelaskan
Klien mengatakan pernah diperkosa dua kali yang pertama oleh kyainya dan kedua
oleh orang orang tidak dikenal dengan jeda waktu 1 tahun.
Respon pasca trauma
3. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
1. Anggota keluarga yang gangguan jiwa ?
Ada
Tidak
IV. PEMERIKSAAAN FISIK
Tanggal : 2 Agustus 2016
Keadaan umum : Kesadaran Composmentis, Pasien jika ditanya menjawab pertanyaan
sesuai dengan yang ditanyakan dengan logat seperti anak kecil, dan sering menangis
jika ditanya tentang masalalu yang tidak menyenangkan, dan tiba-tiba tertawa jika ingat
masalalu yang menyenangkan
1. Tanda vital:
TD: 120/80.mm/Hg
N: 86 x/m
S: 36
P:22x/m
2. Ukur:
BB : 60 kg
TB : 153cm
3. Keluhan fisik:
Nyeri :
Ya :
P =Klien mengatakan mengeluh sakit pada kepala
Q= Cenut-cenut
R = sakit kepala bagian belakang
S = 4-5
T = Nyeri muncul pada saat klien bangun tidur
Tidak:
Keluhan lain :
Jelaskan:
Klien mengeluh gatal-gatal pada seluruh tubuh
Diagnosa Keperawatan
Kerusakan Integritas kulit
2
V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)
1. Genogram:
Keterangan Gambar :
= Perempuan
= Laki-laki
= Meninggal
= Cerai/putus
= Klien
= Orang terdekat
= Garis keturunan
= Garis hubungan
Jelaskan:
Klien adalah anak kedua dari 2 bersaudara, klien tinggal serumah dengan ibu dan
bapakya. Klien belum menikah. Nama klien Ny. N, umur: 35th ,alamat: Kediri.
Hubungan klien dengan saudara bermusuhan, pola asuh yang dilakukan oleh orang
tua klien, klien sering dimanja.Dalam keluarga Klien pengambilan keputusan ada
ditangan bapaknya.
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
Koping keluarga tidak efektif
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya, mulai dari rambut sampai
ujung kakiklien merasa percaya diri dengan dirinya
b. Identitas :
Klien mengatakan namanya mbak N usia 35 tahun pendidikan SD dan setelah
lulus SD pasien melanjutkan sekolah di pondokan dan tidak sampai lulus. Klien
mengatakan puas menjadi seorang perempuan
c. Peran :
Klien mengatakan sudah menjalankan perannya sebagai seorang anak yang
membantu orang tuanya dirumah
d. Ideal diri :
3
Klien mengatakan ingin cepat pulang dan membantu orang tuanya
e. Harga diri :
Klien mengatakan tidak merasa malu berada di Rumah sakit jiwa dan merasa
bahagia bisa bersama teman temannya
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
Tidak ada masalah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
Klien mengatakan orang yang dekat dengannya adalah ibunyaa
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Setelah sakit klien tidak pernah berkomunikasi karena gangguan jiwanya
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Klien mengatakan tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
karena klien setiap hari berkomunikasi dengan temannya
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Kerusakan komunikasi
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan beragama islam dan percaya adanya Tuhan yaitu Allah SWT
b. Kegiatan ibadah
Klien tidak pernah melakukan sholat 5 waktu, klien melakukan sholat 5 waktu
saat klien ingat saja.
Masalah / Diagnosa Keperawatan:
Tidak ada masalah
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Klien tampak rapi, menggunakan pakaian yang sesuai, klien jarang mandi jika tidak
disusruh oleh perawatnya
Masalah / Diagnosa Keperawatan:
Defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toileting, instrumentasi)
2. Pembicaraan
Cepat dan Keras
Jelaskan:
Saat ditanya klien menjawab kadang pelan dan terarah, kadang juga marah-marah
saat menjawab pertanyaan, klien sering menjawab pertanyaan seperti anak kecil.
Masalah / Diagnosa Keperawatan:
Kerusakan Komunikasi
3. Aktifitas motorik/Psikomotor
Klien melakukan aktifitas sehari-hari dengan bimbingan perawat (mandiganti baju,
membersihkan tempat tidur dll. )
Klien tampak mondar mandir diruangan jika tidak ada kegiatan, Klien tampak
gelisah, sering menjatuhkan diri kelantai dan sering menggedor-gedor pintu
Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
Resiko tinggi cidera
4. Afek dan Emosi
a. Afek
Labil
Jelaskan:
Klien saat menjawab pertanyaan tampak gembira kadang tiba-tiba nangis tanpa
sebab dan tertawa sendiri
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
Kerusakan interaksi sosial
b. Emosi
Marah
Cemas (ringan,sedang,berat,panic)
Jelaskan:
4
Emosi klien berubah-ubah, saat berinteraksi tiba-tiba klien marah-marah, berteriak-
teriak tanpa sebab, dank lien juga sering mondar-mandir dan sering meminta
perhatian pada perawat.
Masalah / DiagnosaKeperawatan
Ansietas
5. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan
Mudah tersinggung
Kontak mata kurang
Jelaskan
Kontak mata klien kurang , saat ditanya pasien nampak menundukan kepala, tampak
bermusuhan saat berbicara, tiba-tiba mengancam dan berteriak dengan keras.
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Kerusakan Komunikasi
6. Persepsi Sensorik
Halusinasi
Pendengaran
Jelaskan:
Pasien mengatakan saat ini sering mendengar suara-suara yang mengajak dia untuk
pergi bermain, suara itu biasanya datang setiap hari saat pagi, siang, malam. Klien
merasa senang ketika suar-suara itu menyenangkan namun klien akan merasa sedih
dan menangis saat suara-suara itu membuat perasaannya sedih
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
7. Proses Pikir
a. Arus Pikir :
Koheren
Logorrea
Jelaskan:
Saat ditanya pasien menjawab dengan berbelit-belit tetapi sampai pada tujuan yang
akan disampaikan dan klien banyak bicara saat di ajak bercakap-cakap
b. Isi Pikir
PikiranIsolasi sosial
Jelaskan :
Klien suka mondar-mandir sendiri saat suara-suara itu datang, kadang suka
menyendiri, dan mencari perhatian
c. Bentuk Pikir
Non realistic
Jelaskan:
Klien terkadang mendengar suara yang menyuruhnya untuk menangis, sehingga
klien menangis tetapi pada kenyataannya tidak ada suara yang menyuruhnya untuk
menangis
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
Gangguan proses pikir
8. Kesadaran
Kuantitatif : Compos mentis
Kualitatif : berubah-ubah, limitasi terganggu
Jelaskan:
Kesadaran composmentis(GCS=4,5,6), klien mengerti bahwa dia tinggal di RSJ
lawang, klien juga mengerti nama-nama temannya, klien juga mengerti hari apa
sekarang jika ditanya oleh perawat
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
Gangguan proses pikir
9. Orientasi
Waktu : klien mengatakan (sekarang pagi hari)
Tempat : klien mengatakan (di RSJ Lawang)
Orang : klien mengatakan (nama perawatnya adalah Bu Aris)
Jelaskan:
5
Pasien tidak mengalami disorientasi waktu,tempat,orang karena saat ditanya pasien
ini dimana, dia menjawab di RSJ Lawang dan saat ditanya siapa yang merawat
pasien dapat menjawab perawat
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
Tidak ada masalah
10. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1 bulan) klien mengatakan tanggal
lahirnya adalah 18 juni 1981
Gangguan daya ingat jangka pendek ( 1 hari 1 bulan) klien mengatakan yang
membawa kesini adalah kakak iparnya
Gangguan daya ingat saat ini ( < 24 jam) klien mengatakan tadi pagi mandi,
makan
Jelaskan:
Memori jangka panjang klien dapat menjawab tgl lahirnya, tempat dimana dia
dilahirkan
Memori jangka pendek klien menjawab yang membawa ke RSJ Lawang keluarganya
Gangguan daya ingat saat ini klien mengatakan tadi pagi sudah mandi, makan
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
6
Klien ganti baju sehari 1x stelah mandi pagi, Klien berpakaian tidak sesuai jika
tidak diawasi oleh perawat
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Defisit perawatan diri
7. Istirahatdantidur
Tidur Siang, Lama : klien mengatakan tidak pernah tidur siang
TidurMalam, Lama : 20.00s/d 04.00
Aktifitas sebelum/sesudah tidur : klien mengatakan tidak ada kegiatan yang
dilakukan
Jelaskan:
Klien tidak pernah tidur siang dia hanya mondar mandir dan saat malam hari
pasien tidur 8-10 jam, mulai pukul 19.00 05.00 WIB, tidur dengan nyenyak.
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Tidak ada masalah
8. Penggunaan obat
Klien minum obat secara mandiri tanpa bantuan perawat dengan diberi tahu
untuk meminum obat.
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Tidak ada masalah
9. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan Lanjutan
Jelaskan :
Klien mengatakan saat mempunyai masalah dia tidak pernah bercerita dengan siapapun
Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
Koping individu tidak efektif
7
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya dapat dukungan keluarga
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya klien tidak pernah keluar
rumah
Masalah dengan pendidikan, spesifiknya
Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan pendidikan. Pasien mengatakan
lulusan SMP
Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya
Pasien mengatakan tidak pernah bekerja, kegiatan sehari-hari pasien hanya
membantu ibunya membersihkan rumah
Masalahdengan perumahan, spesifiknya klien mengatakan ikut dengan orang tua
Masalahdengan ekonomi, spesifiknya
pasien mengatakan tidak ada masalah dengan perekonomian di keluarganya, pasien
mengatakan orangtuanya bekerja
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya
Klien mengatakan mendapat pelayanan di RSJ
Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
Tidak ada masalah
X. ASPEK PENGETAHUAN :
Klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit gangguan jiwa dan penyebab dari
gangguan jiwa .
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
Kurang pengetahuan tentang penyakit gangguan jiwa
XII.ANALISA DATA
N MASALAH / DIAGNOSA
DATA
O KEPERAWATAN
1. DS: Gangguan persepsi sensori :
Saya setiap hari mendengar suara-suara halusinasi pendengaran
setan yang ada di atap, dan suara itu
mengajak saya untuk bermain
DO:
klien berbicara dan tertawa sendiri,
klien tampak tiba-tiba menangis,
perilaku klien seperti anak kecil
klien minta perhatian lebih
pasien menyendiri
2. DS: Isolasi Sosial
Saya tidak mau bercakap-cakap dengan
teman-teman, karena teman-temann saya
semua tidak menyukai saya
DO:
kontak mata klien kurang
pasien tampak sendiri
klien tidak berinteraksi dengan
temannya
8
klien tidak pernah mengikuti kegiatan
kelompok
pasien menyendiri
Effect
Core Problem
Respon pasca
trauma
9
9. Resti Suicide
XV. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Halusinasi pendengaran
2. Isolasi sosial.
3. Resiko perilaku kekerasan(RPK)
10
halusinasinya(dengar/liha menghindarkan faktor
t/penghidu/peraba/pengec pencentus timbulnya
ap), jika menemukan halusinasi
klien yang sedang Dengan mengetahui
halusinasi : bicara dan waktu,isi,dan munculnya
tertawa tanpa stimulus, frekuensi mempermudah
memandang ke tindakan keperawatan yang
Krirteria Evaluasi: kanan/kekiri/kedepan akan dilakukan
Setelah 2x interaksi klien seolah-olah ada teman
menyatakan perasaan dan bicara
responnya saat mengalami 3.Membantu klien
halusinasi: mengenal halusinasinya
Marah a. Jika menemukan klien
Takut sedang halusinasi tanyakan
Sedih apakah ada bisikan yang
Senang didengar/melihat bayangan
yang tanpa wujud atau
merasakan sesuatu yang
tidak ada wujudnya
b. Jika klien menjawab ada
lanjutkan apa yang
dialaminya
c. Mengatakan bahwa
praktikan percaya klien
mengalaminya( dengan
nada bersahabat tanpa
menuduh atau
menghakimi)
d. mengatakan bahwa klien
lain juga ada yang seperti
klien
e. mengatakan praktikan
akan membantu klien jika
klien tidak sedang
berhalusinasi
Mengklarifikasi adanya
pengalaman halusinasi,
diskusikan dengan klien
Isi, waktu dan frekuensi
terjadinya
halusinasi(pagi,siang
,sore,malam atau sering
dan kadang-kadang) Upaya untuk memutuskan
Situasi dan kondisi yang siklus halusinasi sehingga
menimbulkan atau tidak halusinasi tidak berlanjut
3.Klien dapat mengontrol menimbulkan halusinasi Memberikan pilihan bagi
halusinasinya f.Mendiskusikan dengan klien untuk mengontrol
klien apa yang dilakukan halusinasinya
untuk mengatasi perasaan Memotivasi dengan
tersebut melakukan kegiatan klien
g.Mendiskusikan tentang untuk memilih cara
dampak yang akan mengendalikan halusinasi
dialaminya bila klien
menikmati halusinasinya
1.Mengidentifikasi bersama
klien cara tindakan yang
dilakukan jika terjadi
11
Kriteria Evaluasi: halusinasi(tidur,
Setelah 2x interaksi klien marah,menyibukkan
menyebutkan tindakan yang diri,dll)
biasanya dilakukan untuk 2.Mendiskusikan cara yang
mengendalikan halusinasinya digunakan adaptif beri
pujian
Setelah dilakukan 2x interaksi Jika cara yang digunakan
klien menyebutkan cara baru maladaptif diskusikan
mengontrol halusinasinya kerugian cara tersebut
3.Mendiskusikan cara baru
untuk memutus/mengontrol
timbulnya halusinasi
a. Menghardik halusinasi:
katakan pada diri sendiri
bahwa ini tidak nyata
b. Menemui orang
lain(teman,anggota
keluarga)untuk
menceritakan tentang
halusinasinya\
c. Membuat dan
melaksanakan jadwal
kegiatan sehari-hari yang
telah disusun
3. Membantu klien memilih
cara yang sudah dianjurkan
dan latih untuk
mencobanya
4. Membantu klien memilih
cara yang sudah dianjurkan
dan latih untuk
mencobanya
5. Memantau pelaksanaan
yang telah dipilih dan
dilatih, jika berhasil beri
pujian
6. Menganjurkan dan ikut
sertakan klien mengikuti
terapi aktivitas kelompok,
stimulasi persepsi/orientasi
realita
12
kedalam kegiatan harian O:
Klien mampu
menyebutkan apa
yang dialami,
klien kooperatif
Kontak mata
kurang
Klien dapat
mengontrol
halusinasi
Klien dapat
memasukkan
latihan
menghardik
kejadwal
hariannya pada
pukul 10
A: SP1P tercapai
P:
Perawat : Lanjutkan
SP2P gangguan
persepsi sensori :
Halusinasi
pendengaran pada
pertemuan kedua
pada hari Selasa
tanggal 2 Agustus
2016 pukul 10 .00
diruang mawar.
Klien :
Memotivasi klien
mengontrol
halusinasi dengan
cara menghardik,
dan melatih sesuai
jadwal.
1. 2/8/2016 Melakukan SP2P gangguan persepsi S : waalaikum
Pkl. 10.00 sensori: Halusinasi pendengaran salam mbk, baik.
1. Mengevaluasi jadwal saya bangun jam 6
kegiatan harian klien pagi mandi, dan
2. Melatih klien merapikan tempat
mengendalikan halusinasi tidur, latihan
dengan cara bercakap-cakap menghardik jam
dengan orang lain 10.00.
3. Menganjurkan klien pergi,pergi saya
memasukkan kedalam tidak mau dengar
kegiatan harian klien kamu, kamu suara
palsu. mbk tolong
ajak saya ngobrol,
agar halusinasi saya
hilang. masukkan
jam 10 pagi saja
mbk
O:
Klien mampu
menyebutkan
kegiatan
hariannya
13
Kontak mata
ada
Klien
kooperatif
Klien dapat
melakukan
cara
mengontrol
halusinasi
dengan cara
bercakap-
cakap
Klien dapat
memasukkan
cara
menghardik
A: SP2P tercapai
P: Perawat
Lanjutkan SP3P
Halusinasi
pendengaran
pada pertemuan
ke 3 lanjutkan
pertemuan ketiga
pada hari rabu tgl
3 agustus 2016
pada pukul 10.00
di ruang mawar.
K:
Memotivasi klien
mengontrol
halusinasi
dengan bercakap-
cakap sesuai
dengan jadwal
harian.
14
tidur
Klien memsukan
kegiatan
merapikan tempat
tidurnya pada
pukul 8.00
Kontak mata ada
Klien tampak
kooperatif
A:
SP3P tercapai
P:
Perawat: lanjukan
SP4P gangguan
persepsi sensori:
halusinasi
pendengaran pada
pertemuan ke 4 pada
hari kamis tgl 4
agustus 2016 pukul
10.00 diruang mawar
K: memotivasi klien
mengontrol
halusinasi dengan
cara melakukan
kegiatan sesuai
dengan jadwal harian
Keterangan :
Cara pendokumentasian :
Mengacu pada fase fase komunikasi terapeutik
Pada kolom waktu diisi : Dx. Kep, Tanggal & jam tindakan
Kolom Evaluasi :
Sesuai hasil evaluasi respon subyektif & obyektif pada fase terminasi
15
BAB IV
PEMBAHASAN
No Teori Praktek
1. Halusinasi adalah salah satu Klien mengatakan sering mendengar suara-
suara yang tidak ada wujudnya yaitu
gejala gangguan jiwa dimana
mengajaknya untuk bermain.
klien mengalami perubahan
sensori persepsi merasakan
sensasi palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan,
perabaan atau penghiduan.
Klien merasakan stimulus
yang sebetulnya tidak ada
(Damaiyanti, 2008)
Stage 3 : Condeming
Secara umum halusinasi sering
mendatangi klien
18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari 3 kali interaksi yang telah dilakukan pada klien dengan gangguan
persepsi halusinasi pendengaran didapatkan bahwa klien dapat melakukan SP1P
yaitu klien mampu mengidentifikasi halusinasi klien, klien dapat mengidentifikasi
isi halusinasi, klien dapat mengidentifikasi waktu halusinasi, frekuensi halusinasi,
respon klien terhadap halusinasi, mengajarkan klien menghardik halusinasi. SP2P
klien dapat mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien, klien dapat mengendalikan
halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain, klien dapat memasukkan
kedalam jadwal kegiatan harian.
SP3P klien dapat mengevaluasi jadwal kegiatan klien, klien dapat mengendalikan
halusinasi dengan cara melakukan kegiatan, klien dapat memasukkan kedalam
jadwal kegiatan harian
5.2 Saran
Diharapkan klien dapat mengulangi SP1-SP3 yang sudah diajarkan.
Bagi praktikan : Diharapkan praktikan mampu mengajarkan SP1-SP5 pada pasien
halusinasi pendengaran
19