Anda di halaman 1dari 14

A.

Seni Rupa 2 Dimensi


Istilah "Seni Rupa" seringkali kalian jumpai baik dalam bentuk tulisan maupun yang
diperbincangkaan secara lisan.Apa itu seni rupa, seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya
seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan.
Demikian pula karya seni rupa 2 Dimensi,adalah Karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi
panjang dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah pandang saja.
Contohnya : seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi, relief dan sebagainya.

Jenis-jenis Karya Seni


jenis karya yang dapat dipamerkan antara lain sebagai berikut :
1) Karya seni dua dimensi, adalah karya seni yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. yang
termasuk karya seni dua dimensi antara lain sebagai berikut :
1. Lukisan, adalah gambar yang lebih menekankan ugkapan nilai-nilai subjektivitas, maka
dalam seni lukis kita kenal adanya gaya corak lukisan.
2. Sketsa, adalah bagian seni yang dibuat dengan garis-garis yang sederhana dan dilakukan
secara spontan namun penuh makna.
3. Poster, adalah gabar reklame yang berisi ajakan, anjuran, larangan, peringatan, DLL. dan
bersifat sosial. umumnya poster hampir bisa kita lihat disetiap seluk beluk jalan ataupun
rumah-rumah.
4. Karikatur, adalah gambar yang dibuat dengan coretan-coretan yang menitikberatkan karakter
objeknya. gambarnya bersifat sindiran, ejekan, dan kritikan yang dibuat lucu. umumnya
peristiwa yang digambarkan adalah kejadian yang dilakukan oleh orang-orang ternama atau
tokoh dunia.
5. Kolase, adalah jenis lukisan yang tekniknya menempelkan bahan tertentu keatas permukaan
media lukis.
6. Kaligrafi, adalah tulisan indah dan biasanya dalam visualisasinya menggunakan tulisan dan
huruf Arab. kaligrafi banyak ditemukan ditempat-tempat keagamaan orang islam, seperti
masjid.
7. Grafis, adalah gambar yang dibuat dengan jalan menggoreskan benda tajam diatas lempengan
logam, karet, dan kayu. secara sederhana dan dapat dikatakan bahwa seni grafis merupakan
ungkapan untuk seni Dwimatra dengan memperbanyak karya seni cetak, umumnya berjumlah
banyak, atau lebih dari satu. sedangkan lukisannya bersifat tunggal.
2) Karya seni rupa tiga dimensi, adalah karya seni yang dapat dilihat dari segala arah dan mempunyai
ukuran panjang, lebar, tinggi. berikut ini yang merupakan karya rupa tiga dimensi :
Patung, adalah karya seni rupa tiga dimensi yang pembuatannya dengan cara membentuk, menambah
atau mengurangi bahan. berbagai mecam jenis dapat dipakai dalam membuat patung, seperti
memahat, menatah, mengecor, atau mencetak.
Relief, adalah patung yang ketampakannya pada bidang datar. contoh banyak sekali kita temukan
pada candi-candi kuno yang masih ada sekarang.

B. Unsur Dan Objek Karya Seni Rupa 2 Dimensi


Seorang perupa (seniman,designer,dll) mengolah unsur-unsur seni rupa fisik dan non-fisik sesuai
dengan keterampilan dan kepekaan yang dimiliki dalam mewujudkan sebuah karya seni rupa.
Berikut ini unsur-unsur rupa
1.) Garis (line)
Garis adalah unsur fisik yang mendasar dan penting dalam mewujudkan sebuah karya seni rupa.Garis
memiliki dimensi memanjang dan mempunya arah serta sifat" khusus seprti : pendek, panjang,
vertikal, horizontal, lurus, melengkung, berombak.
2.) Raut
Unsur rupa lainya adalah "raut" yang merupakaan tampak,potongan/wujud dari suatu objek
3.) Ruang
Unsur ruang dalam sebuah karya seni rupa 2 dimensi menunjukaan kesan dimensi dari objek yang
terdapaat pada karya seni rupa tersebut
4.) Tekstur
Tektsur / Barik adalah unsur rupa yang menunjukaan kualitas taktis dari suatu permukaan suatu object
pada karya seni rupa. Berdasarkan wujudnya, teksturnya dapat dibedakan menjadi 2 yaitu tektsur asli
dan buataan
5.) Warna
Warna adalah unsur rupa yang paling menarik perhatiaan dalam berkarya seni rupa terdpat beberapa
teknik penggunaan warna ,yaitu harmonis,heraldis,murni da sterusnya
6.) Gelap Terang
Unsur gelap terang pada karya seni rupa timbul karna adanya perbedaan intensitas cahaya yang jatuh
pada permukaan benda.Bagian yang terkena cahaya lebih terang dari yang tidak terkena .

C. Medium, Bahan, Dan Teknik


Bahan utama (Medium) dan bahan penunjang dalam pembuatan seni rupa, contohnya pada umumnya
perupa membuat karya lukisan menggunakan kanvas dan cat sebagai bahan utamanya serta kayu dan
paku sebagai bahan penunjang.
Bahan untuk membuat karya seni di kategorikaan menjadi 2 yaitu bahan alami dan bahan sintesis
berdasarkaan sumber bahan dan proses pembuataanya
Karya seni rupa ada juga yang dinamai berdasarkaan teknik utama yang digunakaan dalam
pembuataanya. Seni kriya batik misalnya, menunjukaan jenis karya seni rupa yang dibuat dengan
teknik membatik, begitu pula kriya seni rupa anyam yang menggunakan teknik menganyam.

D. Media Karya Dua Dimensi


Yaitu media yang digunakan untuk pembuatan karya seni dua dimensi. Beberapa diantaranya adalah
1. Pensil
Pensil merupakan alat yang dapat digunakan menggambar secara utuh ataupun hanya sketsa saja.
Jenis pensil dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan atau kehitaman karbonnya. Untuk pensil
berkode B menandakan jenis pensil lunak dan hitam. Terdiri dari kode B, 2B, 3B sampai 6B, sangat
tepat digunakan untuk media menggambar. Untuk pensil berkode H menandakan jenis pensil keras.
Terdiri dari kode H, 2H, 3H sampai 6H, sering digunakan untuk menggambar proyeksi.
2. Pensil Arang (Contee)
Terbuat dari sejenis arang halus dan biasa digunakan untuk menggambar potret. Sifatnya hitam pekat
dan agak sulit dihapus. Cocok untuk membuat gambar potret.
3. Pastel dan Crayon
Dua jenis media ini secara fisik bentuknya hampir sama, sehingga kita seringkali keliru ketika
membelinya tetapi sifat dan bahannya tidak sama. Pastel (Oil Pastel) terbuat dari bahan kapur halus
yang dicampur tepung warna dan berbasis minyak. Jejak warnanya yang dihasilkan pastel sangat
tajam dan kuat serta mempunyai daya lekat yang baik pada kertas. Sedangkan Crayon terbuat dari
bahan kaolin (lilin) dengan tepung warna sehingga terlihat lebih mengkilap dan keras.
4. Pena
Alat gambar yang digunakan untuk media tinta. Terbuat dari logam dengan ujung yang bermacam-
macam bentuk dan ukurannya.
5. Tinta Bak
Dikenal juga dengan sebutan tinta Cina. Warnanya hitam pekat dan tidak luntur jika kena air.
Kemasan tinta bak ini ada yang berbentuk cairan dalam botol dan berbentuk balok-balok kecil
(dicairkan dulu sebelum digunakan). Cara menggambar dengan tinta bak ini yaitu dengan
menggunakan kuas.
6. Cat
Bahan pewarna ini dibedakan berdasarkan basis pengencernya, yaitu :
a. Cat air (barbasis air)
Jenisnya ada dua yaitu water colour yang bersifat transparan dan poster colour yang bersifat plakat
atau lebih cerah.
b. Cat Minyak (barbasis minyak)
Jenis cat ini biasa digunakan untuk melukis diatas kain atau kanvas. Sifatnya tidak mudah kering dan
warnanya tahan lama.
7. Kuas
Alat yang digunakan untuk mengoleskan cat ke atas kertas atau kanvas. Ukuran bulunya ditandai
dengan nomor kode yang tertulis pada gagang kuas. Untuk jenis kuas cat air, bulunya halus dan
bentuknya meruncing ketika dicelupkan ke dalam air. Jenis kuas cat minyak, bulunya lebih kasar.
8. Spidol
Tersedia dengan berbagai warna dan ukuran. Spidol berujung lunak dan dan bisa bergerak spontan.
Tebal tipisnya garis dapat diperoleh sesuai dengan penekanan pada saat menggoreskannya.
9. Palet
Merupakan bidang datar yang dibuat untuk mengolah cat. Palet untuk cat air dibuat dari plastik,
sedangkan untuk cat minyak terbuat dari kayu.
10. Komputer
Merupakan media berkarya yang telah populer. Teknologi digital saat ini memungkinkan untuk
membuat teknik gambar yang beragam.

E. Teknik Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi


a. Teknik Aquarel (sapuan basah)
Teknik ini dapat menggunakan bahan dengan campuran air di atas kertas, kain, atau bidang lain. Bila
menggunakan bidang gambar berupa kertas maka dapat menggunakan cat air, cat poster, atau tinta
bak. Hasilnya berupa gambar yang transparan karena menggunakan sapuan tipis dalam menggores .
b. Teknik Pointilis
Adalah cara atau teknik menggambar atau melukis dengan menggunakan titik-titik hingga membentuk
objek.
c. Teknik Arsir
Dibuat dengan menorehkan pensil, spidol, tinta, atau alat lain berupa garis-garis berulang yang
menimbulkan kesan gelap terang, gradasi.
d. Teknik Dussel (gosok)
Adalah teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga menimbulkan kesan gelap terang atau
tebal tipis. Alat yang digunakan antara lain pensil, crayon, dan konte.
e. Teknik Siluet (blok)
Teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna sehingga menimbulkan kesan siluet.
f. Teknik plakat
Yaitu cara menggambar dengan menggunakan bahan cat air atau cat poster dengan sapuan warna yang
tebal sehingga hasilnya tampak pekat dan menutup.
g. Teknik Semprot
Yaitu cara melukis dengan cara menyemprotkan bahan cat cair denagn menggunakan sprayer. Untuk
melukis dengan teknik ini kita harus hati-hati untuk setiap poin lukis nya. Contoh lukisan teknik
semprot yaitu gambar reklame
h. Teknik Tempera
Teknik melukis yang dilakukan khusus pada dinding yang masih basah sehingga hasilnya akan
menyatu dengan design arsiteknya.
i. Teknik Kolase
Teknik melukis yang dilakukan dengan memotong kertas menjadi bagian kecil-kecil lalu potongan
kertas tersebut kita tempel pada bidang lukis sehingga membentuk lukisan.

F. Jenis - Jenis Karya Seni Dua Dimesi


1. Seni Lukis
Seni lukis biasanya dibuat di atas media kain kanvas, kertas, dan kaca. Peralatan yang digunakan
dapat berupa cat minyak (acrylic), cat air, cat poster, dan sebagainya. Pada karya seni rupa purbakala
objek yang dipilih kebanyakan berupa bentuk manusia, flora dan fauna.
2. Seni Grafis
Ialah seni membuat gambar dengan alat cetak. Seni grafis yang datang ke Indonesia memiliki fungsi
ganda, yaitu sebagai teknik untuk menciptakan desain seni murni dan sebagai alat atau teknik untuk
memproduksi (menggandakan) karya seni. Tokoh seniman grafis antara lain Firman Lie, Kaboel
Suadi, dan Suromo.
3. Seni Ilustrasi
Ialah seni menggambar yang lebih mengutamakan fungsi gambar itu sendiri yaitu untuk menjelaskan
suatu teks, kalimat, naskah yang menjelaskan suatu keadaan yang lebih menekankan hubungan subjek
dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk.
4. Seni Batik
Ialah gambar hiasan yang dibuat di atas kain sutra yang teknik untuk membuatnya mengunakan bahan
lilin sebagai penutup dan alat canting. Selain canting, alat-alat yang digunakan untuk membatik yaitu
gawangan/tiang penyangga kain, dan wajan sebagai tempat peleburan lilin.

G. Seni Rupa 3 Dimensi


Karya seni rupa tiga dimensi merupakan karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar dan
tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang. Contoh karya seni tiga dimensi
diantaranya adalah : seni patung, seni kriya, seni keramik, seni arsitektur dan berbagai desain produk.
Selain sebagai benda hias karya senirupa tiga dimensi juga dapat berupa benda pakai yang memiliki
nilai praktis sekaligus juga nilai keindahan. Misalnya pada sebuah kursi yang berfungsi sebagai
tempat duduk sekaligus juga sebagai keindahan dengan ukiran yang ada pada kursi tersebut.
Seni rupa tiga dimensi adalah seni rupa yang memerlukan ruang, karena mempunyai ukuran panjang,
lebar, dan tebal. Karena seni rupa tiga dimensi tidak mempunyai bidang datar dan tidak datar,
sehingga penempatannya berdiri lepas artinya tidak tergantung pada dinding sebagai dasarnya,
sebagai contohnya patung, seni bangunan, (arsitektur) dan seni terapan misalnya perabotan rumah
tangga.
Seni rupa Dua dimensi dan seni rupa tiga dimensi ini hampir sama ,cuma yang membedakan adalah
bentuk penambilan di mana karya eni rupa dimensi hanya mencolok pada keindahannya sehingga
karya seni rupa tiga dimensi bisa di katakan bahwa seni rupa ini dapat lebih berarti fungsinya di
banding karya seni rupa dua dimensi.
para seniman seniman terbaik dalam dunia lukis maupun ini dapat mengartikan bahwa apapun hasil
iya buat dia telah bersyukur meskipun tidak terlalu bagus karena suatu ciptaan mereka iya jadikan
sebagai patokan untuk membenahi karya selanjutnya.
Seni rupa : cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan
dirasakan dengan rabaan.

H. Karya Seni Rupa


1. Jenis Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Jenis karya seni rupa tiga dimensi dapat dilihat dari fungsi karya seni tersebut. Dilihat dari fungsinya
karya seni rupa tiga dimensi dibedakan menjadi karya yang memiliki fungsi pakai (seni rupa terapan
atau applied art) dan karya seni rupa yang hanya memiliki fungsi ekspresi saja (seni rupa murni atau
pure art). Karya seni rupa sebagai benda pakai yang memiliki fungsi praktis dibuat dengan
pertimbangan kegunaannya. Perbedaan fungsi karya seni rupa berdasarkan tujuan pembuatannya.
a. Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Murni
Karya seni ini tidak memperhatikan unsur praktis atau unsur kegunaannya, akan tetapi hanya
memperhatikan kreativitas dan ekspresi. Karya Seni Rupa murni sebagai keindahan karya manusia
yang dibuat dengan tujuan untuk dinikmati keindahannya saja. Contoh karya seni rupa tiga dimensi
murni adalah sebagai berikut :
Seni patung merupakan cabang seni rupa murni yang karyanya berbentuk tiga dimensi. Bahan
yang digunakan untuk membuat patung, di antaranya kayu, batu, atau logam.
Benda hias, yaitu seni kriya yang dibuat sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis ini lebih
menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan atau segi fungsinya. Contohnya hiasan
dinding dan benda-banda kerajinan untuk penghias ruangan, seperti topeng dan vas bunga.

2. Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Terapan


Karya seni ini dibuat untuk tujuan fungsional atau untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis. Karya
seni rupa sebagai benda pakai yang memiliki fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan kegunaannya
dan juga keindahanya. Dengan demikian bentuk benda atau karya seni rupa tersebut akan semakin
indah dilihat dan semakin nyaman digunakan. Misalnya, perabotan rumah tangga, seperti meja dan
kursi, dan lemari.
I. Media dan Teknik
Media berkarya seni rupa tiga dimensi sangat beragam tergantung dari teknik yang digunakan. Teknik
pembuatan seni rupa tiga dimensi sebagai berikut.
Teknik pahat, yaitu mengurangi bahan menggunakan alat pahat. Misalnya, membuat patung dan relief
dengan bahan dasar kayu dan batu.
Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan. Misalnya, membuat
keramik dengan bahan dasar tanah liat.
Teknik cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan kemudian dituangkan adonan
berupa semen, gips, dan sebagainya sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Misalnya,
membuat patung.
Teknik las, yaitu membuat karya seni dengan cara menggabungkan bahan satu ke bahan lain untuk
mendapatkan bentuk tertentu. Misalnya, membuat patung kontemporer dengan bahan dasar logam.
Teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih dahulu. Misalnya,
membuat keramik dan patung dengan bahan dasar tanah liat dan semen.
J. Simbol Dalam Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Simbol merupakan lambang yang mengandung makna atau arti. Secara konseptual, kata simbol ini
memiliki beberapa pengertian sebagai berikut.
Sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang kelihatan yang menggantikan gagasan atau objek
tertentu.
Kata; tanda, isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain: arti, kualitas, abstraksi,
gagasan, objek.
Apa saja yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan/ atau dengan kesepakatan atau kebiasaan.
Misalnya, lampu lalu lintas.
Tanda konvensional, yakni sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau individu-individu dengan arti
tertentu yang kurang lebih standar yang disepakati atau dipakai anggota masyarakat itu. Arti simbol
dalam konteks ini sering dilawankan dengan tanda alamiah.
Kata Simbol dijelaskan sebagai makna yang dikandung dalam karya seni rupa baik wujud objeknya
maupun unsur-unsur rupanya.
Patung, tugu dan monumen memiliki makna dan simbol tertentu. Biasanya berukuran besar dan
dibangun untuk memperingati peristiwa-perisitiwa penting atau tempat-tempat bersejarah.Tugu
Proklamasi di Jakarta adalah simbol dari kemerdekaan dan perjuangan rakyat Indonesia. Tugu
katulistiwa di Pontianak Kalimantan Barat untuk menandai tempat yang dilalui garis katulistiwa.
Pahlawan atau orang yang berjasa dan orang yang dihormati sering dibuatkan patungnya. Patung itu
menjadi simbol kekuatan, kepahlawanan dan perjuangannya. Banyak pahlawan dan orang yang
berjasa di Negara kita. Kepahlawanan dan perjuangan orang orang tersebut dikenang hingga saat ini,
dijadikan tauladan bagi masyarakat dan bangsa.
Karya seni rupa tiga dimensi memiliki unsur-unsur rupa seperti warna, garis, bidang dan bentuk.
Unsur-unsur rupa itu digunakan selain untuk memperindah bentuknya, unsur rupa pada karya seni
rupa tiga dimensi ini dapat saja memiliki makna simbolik. Garis tebal, garis tipis, garis lurus, garis
lengkung memiliki makna simbolik yang berbeda-beda. Makna-makna simbolik ini mungkin saja
berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.

K. Nilai Estetis Karya Seni Rupa 3 Dimensi


Pembicaraan tentang estetika tidak lagi semata-mata merujuk pada keindahan yang sedap dipandang
mata. Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa dapat bersifat obyektif dan subyektif.
Nilai estetis obyektif memandang keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya seni itu sendiri
artinya keindahan tampak kasat mata. Sesungguhnya keindahan sebuah karya seni rupa tersusun dari
komposisi yang baik, perpaduan warna yang sesuai, penempatan obyek yang membentuk kesatuan
dan sebagainya. Keselarasan dalam menata unsurunsur visual inilah yang mewujudkan sebuah karya
seni rupa.
Nilai estetis subyektif, keindahan seni rupa tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang diserap oleh mata
secara visual, tetapi ditentukan oleh selera penikmatnya atau orang yang melihatnya. Ketika melihat
sebuah karya seni lukis atau seni patung abstrak, kita dapat menemukan nilai estetis dari penataan
unsur rupa pada karya tersebut. Kita merasa tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya tersebut
dan merasa senang untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya.

L. Simbol Karya Seni Rupa 3 Dimensi


Unsur ruang merupakan salah satu ciri pembeda antara karya dua dimensindengan tiga dimensi.
Obyek karya seni rupa dua dimensi hanya bisa di lihat dari satu sisi saja, tetapi karya tiga dimensi
dapat di lihat lebih dari dua sisi.
Jenis Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Seperti juga karya seni rupa dua dimensi, dilihat dari fungsinya karya seni rupa tiga dimensi
dibedakan menjadi karya yang memiliki fungsi pakai (seni rupa terapan - applied art) dan karya seni
rupa yang hanya memiliki fungsi ekspresi saja (seni rupa murni-pure art). Perbedaan fungsi
ditentukan oleh tujuan pembuatannya. Karya seni rupa sebagai benda pakai yang memiliki fungsi
praktis dibuat dengan pertimbangan kegunaannya. Dengan demikian bentuk benda atau karya seni
rupa tersebut akan semakin indah dilihat dan semakin nyaman digunakan.
Simbol Dalam Karya Seni Rupa 3 Dimensi Simbol merupakan lambang yang mengandung makna
atau arti. Kata simbol dalam bahasa Inggris: symbol; Latin symbolium, berasal dari bahasa Yunani
symbolon (symballo) yang berarti menarik kesimpulan, bermakna atau memberi kesan. Secara
konseptual, kata simbol ini memiliki beberapa pengertian sebagai berikut.
1. Sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang kelihatan yang menggantikan gagasan atau objek
tertentu.
2. Kata; tanda, isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain: arti, kualitas, abstraksi,
gagasan, objek.
3. Apa saja yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan/ atau dengan kesepakatan atau
kebiasaan. Misalnya, lampu lalu lintas
4. Tanda konvensional, yakni sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau individu-individu
dengan arti tertentu yang kurang lebih standar yang disepakati atau dipakai anggota masyarakat itu.
Arti simbol dalam konteks ini sering dilawankan dengan tanda alamiah.
Dalam pembelajaran seni rupa, kata Simbol dijelaskan sebagai makna yang dikandung dalam karya
seni rupa baik wujud objeknya maupun unsur-unsur rupanya. Misalnya merah adalah simbol
keberanian. Patung katak sebagai simbol pemanggil hujan. Patung kuda sebagai simbol kegagahan,
dan lain sebagainya. Dalam cerita sering digunakan beberapa jenis hewan untuk melambangkan sifat-
sifat tertentu. Misalnya, simbol kancil melambangkan makna cerdik, lincah dan banyak akal. Serigala
seringkali digunakan untuk melambangkan keserakahan dan kelicikan. Lain lagi dengan keledai yang
digunakan untuk melambangkan kemalasan dan kebodohan. Dalam seni rupa, simbol dapat dijumpai
pada karya dua dimensi maupun tiga dimensi. Patung, tugu dan monumen misalnya, adalah karya seni
rupa tiga dimensi yang dapat memiliki makna dan simbol tertentu. Kebiasaan untuk membuat patung,
tugu dan monumen yang melambangkan sesuatu sudah dilakukan orang sejak jaman dahulu. Tugu dan
monumen ada yang terbuat dari batu dan logam. Biasanya berukuran besar dan dibangun untuk
memperingati peristiwa-perisitiwa penting atau tempat-tempat bersejarah.
Sebagai contoh, tugu Proklamasi di Jakarta adalah simbol dari kemerdekaan dan perjuangan rakyat
Indonesia. Tugu katulistiwa di Pontianak Kalimantan Barat untuk menandai tempat yang dilalui garis
katulistiwa.

M. Nilai Estetis Seni Rupa 3 Dimensi


Estetika Seni
Estetika itu adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas
keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan
lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang
kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang
sangat dekat dengan filosofi seni, Estetika itu berasal dari Bahasa Yunani (), dibaca
aisthetike. Pertama kali digunakan oleh filsuf Alexander Gottlieb Baumgarten pada 1735 untuk
pengertian ilmu tentang hal yang bisa dirasakan lewat perasaan.
Hakikat Estetika
Mayeski (1990) menyatakan estetis berkenaan pada satu apresiasi bentuk keindahan dan perasaan
baru atau kekaguman. Misalnya melihat keindahan tenggelamnya matahari, mendengarkan ritme
rintik air hujan. Muharam (1991) menyatakan estetika umumnya dikaitkan dengan pengetahuan
keindahan, sedang batasan singkat estetika adalah filsafat dan pengkajian ilmiah dari komponen
estetika dan pengalaman manusia. Selanjutnya dikatakan pengalaman estetis menekankan pada
melakukan hal-hal untuk sesuatu yang orisinil, artinya: keindahan akan menjadi sempurna jika
keindahan itu diciptakan bukan ditiru atau dimanipulasi.
Dua batasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa estetika dipergunakan dalam membahas secara
teoritis arti estetika/indah atau hal yang bersifat estetik. Lebih lanjut dijelaskan bahwa estetika sebagai
sebuah subjek yang menentukan syarat-syarat estetis yang menganalisis dasar, wawasan dan
implikasinya dari suatu fenomena mengenai estetika.
Estetika dapat dipandang dari berbagai aspek, tetapi pegangan untuk memahami nilai-nilai estetika
yang dipergunakan dalam karya seni terdapat nilai bahwa estetika terdiri dari:
a. Absolutisme; doktrin tentang pembakuan suara/pengakuan mengenai keindahan. Penilaian
dengan doktrin ini tidak dapat ditawar lagi, artinya: karya yang tidak memenuhi syarat maka karya itu
tak mempunyai nilai.
b. Anarki; doktrin ini menyerahkan penilaian kepada masing-masing pribadi secara murni,
subjektif dan tak perlu tanggung jawab.
c. Relativisme; doktrin ini menggunakan kriteria atau pembakuan tentang nilai estetika yang tidak
mutlak (absolut), tetapi masih objektif dalam pemikiran karena karya berasal dari keinginan dan
motivasi manusia abadi. pada masa sekarang estetika bisa berarti tiga hal, yaitu:
1. Studi mengenai fenomena estetis
2. Studi mengenai fenomena persepsi
3. Studi mengenai seni sebagai hasil pengalaman estetis
Ini ada salah satu pernyataan mengenai estetika dirumuskan oleh Clive Bell, yang berpendapat bahwa,
"keindahan hanya dapat ditemukan oleh orang yang dalam dirinya sendiri telah memiliki pengalaman
sehingga dapat mengenali wujud bermakna dalam satu benda atau karya Seni tertentu dengan getaran
atau rangsangan keindahan".

N. Teknik Dalam Seni Rupa 3 Dimensi


1. Teknik Plakat yaitu melukis dengan menggunakan cat poster, cat minyak cat akrelik, dengan
goresan yang tebal, sehingga menghasilkan warna pekat dan pada
2. Teknik Transparan yaitu teknik menggambar / melukis dengan menggunakan cat air, dengan
sapuan warna yang tipis sehingga hasilnya nampak transparan.
3. Teknik Kolase yaitu melukis dengan memotong kertas yang kemudian ditempel sehingga
membentuk lukisan yang realis atau abstrak.
4. Teknik 3M (melipat, menggunting, dan merekat) adalah merupakan proses manipulasi lembaran
kertas menjadi suatu bentuk tiga dimensi.
5. Teknik Aplikasi yaitu karya hias dalam seni jahit-menjahit dengan menempelkan (menjahitkan)
guntingan-guntingan kain yang dibentuk seperti bunga, buah, binatang, dsb pada kain lain sebagai
hiasan.
6. Teknik Mozaik yaitu dengan menempel benda-benda tiga demensi yang ditata sedemikian rupa
sehingga menghasilkan lukisan.
7. Teknik Menganyam adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan
menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu karya anyaman.
8. Teknik Merakit adalah membuat karya dengan cara menyambung-nyambung beberapa bagian
atau potongan bahan. Caranya disebut merakit, hasilnya disebut rakitan. Potongan bahan
disambungkan dengan cara dilas, dipatri, disekrup atau dengan cara yang lain.
9. Teknik Makrame adalah sebuah bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul dengan menggarap
rantaian benang awal dan akhir suatu hasil tenunan, dengan membuat berbagai simpul pada rantai
benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai.
10. Teknik Menuang (cor) yaitu proses menuang menggunakan bahan cair yang dituangkan pada alat
acuan yang berbentuk cetakan.Setelah menjadi keras dikeluarkan dari acuan/cetakan.Bahan cair ini
dibuat dari semen, plastic, karet, gips, dan logam (tembaga, besi).
11. Teknik Butsir adalah teknik yang hanya menggunakan alat telapak tangan dan alat lain (kayu,
kawat) sederhana. Bahan yang digunakan lunak, elastis, lentur antara lain tanah liat, plastisi.
12. Teknik Pahat yaitu membentuk dengan jalan membuang bahan yang tidak dipergunakan dengan
cara memahat. Cara pembuatannya dengan menggunakan alat pahat (tatah) atau ukir dan martil.
Bahan (media) yang digunakan adalah bahan keras seperti batu, cadas, kayu, gips, tanah liat kering.
13. Teknik Menjahit adalah cara melekatkan (menyambung, mengelem, dsb) dengan jarum dan
benang.
14. eknik Membangun yaitu kegiatan yang mencakup aktivitas menyusun berbagai komponen untuk
dijadikan benda trimatra (tiga dimensi).
O. Karya seni tiga dimensi ini dapat dinikmati dari beberapa sudut pandang.
Seni Patung
Pada awalnya patung diartikan sebagai benda tiruan yang berbentuk manusia atau binatang
yang dibuat dengan cara dipahat. Namun dalam perkembangannya bentuk patung tidak hanya terbatas
pada bentuk manusia atau binatang saja, akan tetapi dapat berbentuk apa pun asal memiliki
keindahan.
Berdasarkan fungsinya patung dikelompokkan menjadi enam, yaitu patung religi, patung
arsitektur, patung monumental, patung kerajinan, patung dekorasi/hiasan, dan patung seni.
Berdasarkan bentuknya patung dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu patung tubuh,
patung dada, patung kepala, dan patung torso.
Berdasarkan coraknya patung dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu patung realistis, patung
deformatif, dan patung abstrak.
Seni Kriya
Kerajinan tangan atau sering disebut seni kriya (handy craft) banyak dijumpai di wilayah
Nusantara. Seni kerajinan adalah suatu usaha membuat benda-benda hasil kerajinan tangan. Seni kriya
termasuk seni terapan dua dimensi dan tiga dimensi.
1) Anyaman
Bahan dasar yang digunakan sangat banyak sekali jenisnya yaitu dari bahan-bahan alam dan dari
bahan sintetis atau buatan pabrik. Bahan yang biasa digunakan untuk anyaman antara lain : bambu,
daun pandan, rotan, enceng gondok, pelepah pisang, berbagai macam plastik, dan lain sebagainya.
2) Keramik/Gerabah
Bahan dasar yang digunakan untuk membuat keramik atau gerabah adalah tanah liat.
3) Ukiran dan Pahatan
Seni ini banyak dijumpai pada bagian-bagian perabot rumah tangga, misalnya meja, kursi, almari,
tempat tidur, sketsel.
4) Meronce
Seni meronce manik-manik banyak dikerjakan oleh masyarakat Kalimantan, hasil karyanya antara
lain kain baju, kain gendongan, kalung, gelang, dan topi.
Seni Dekorasi
Dekorasi berasal dari bahasa Belanda yaitu decoration yang artinya hiasan. Mendekor suatu tempat
(ruangan) artinya menghiasi atau mendadani tempat (ruangan) tersebut. Ada dua jenis dekorasi yaitu
dekorasi dalam ruangan (interior) dan dekorasi luar ruangan (interior). Contoh benda yang dapat
digunakan sebagai dekorasi antara lain jambangan, guci, kain, patung, dan tumbuh-tumbuhan

BAB III
KESIMPULAN
Karya seni rupa 2 dimensi adalah Karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang dan lebar
atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah pandang saja.
Contohnya : seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi, relief dan sebagainya.
Seni rupa tiga dimensi adalah seni rupa yang memerlukan ruang, karena mempunyai ukuran panjang,
lebar, dan tebal. Karena seni rupa tiga dimensi tidak mempunyai bidang datar dan tidak datar,
sehingga penempatannya berdiri lepas artinya tidak tergantung pada dinding sebagai dasarnya,
sebagai contohnya patung, seni bangunan, (arsitektur) dan seni terapan misalnya perabotan rumah
tangga.
#Pengertian Seni Menurut Bahasa

Seni berasal dari kata sani (Sanskerta) : pemujaan, persembahan dan pelayanan.

Menurut Padmapusphita, kata seni berasal dari bahasa Belanda genie dalam bahasa Latin disebut
genius, artinya kemampuan luar biasa yang dibawa sejak lahir.

Secara sederhana, seni rupa adalah ungkapan ide atau perasaan yang estetis dan bermakna dari
pembuatnya yang diwujudkan melalui media rupa yang bisa ditangka dan dirasakan dengan rabaan.
Perwujuda ini merupakan hasil pengolahan konsep titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan
gelap terang yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.

Pengertian seni menurut Aristoteles


Seni adalah peniruan terhadap alam tetapi sifatnya harus ideal.

Pengertian seni menurut Plato dan Rousseau


Seni adalah hasil peniruan alam dengan segala seginya.

Pengertian seni menurut Ki Hajar Dewantara


Seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan sifat indah, sehingga
menggerakan jiwa perasaan manusia

Pengertian seni menurut Drs. Sudarmaji


Seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media
bidang,garis,warna,tekstur,volume dan gelap terang.

Pengertian seni menurut Drs Popo Iskandar


Seni adalah hasil ungkapan emosi yang ingin di sampaikan kepada orang lain dalam
kesadaran hidup bermasyarakat/berkelompok.

Secara umum, Seni rupa murni adalah Seni yang diciptakan tanpa mempertimbangkan fungsinya
tetapi untuk dinikmati keindahannya. Hanya sebagai pajangan dan tidak dapat digunakan untuk
mempermudah hidup kita.
Secara umum, seni rupa terapan adalah Seni yang diciptakan untuk digunakan sehari-hari namun tetap
memiliki nilai estetika. Nilai estetika tidak terlalu diperhatikan karena seniman lebih mementingkan
nilai guna sehingga seniman tersebut tidak bisa bebas mengekspresikan dirinya dalam seni rupa
terapan

Jenis Seni Rupa Murni

Seni lukis merupakan cabang seni rupa murni yang karyanya berwujud dua dimensi. Karya
seni lukis, umumnya dibuat di atas kain kanvas dengan menggunakan cat minyak atau cat
akrilik. Karya seni lukis terdiri dari beberapa gaya naturalis, ekspresionis, dan abstrak.
Seni grafis merupakan cabang seni rupa murni yang karyanya berwujud dua dimensi. Seni
grafis dapat dibuat dengan teknik sablon (cetak saring), cukil kayu (cetakan), etsa
(pengasaman pada bahan metal), dan lito (pencetakan dengan batu litho).
Seni patung merupakan cabang seni rupa murni yang karyanya berbentuk tiga dimensi. Bahan
yang digunakan untuk membuat patung, di antaranya kayu, batu, atau logam. Karya patung
yang besar biasa disebut seni monumental.
Seni keramik dapat juga dikategorikan sebagai cabang seni rupa murni yang karyanya
berwujud tiga dimensi. Keramik dibuat dengan menggunakan bahan utama tempung, kaolin,
atau tanah

SENI RUPA TERAPAN

Seni ilustrasi yaitu gambar atau foto yang digunakan untuk menjelaskan suatu naskah/teks.
Fungsi dari gambar tersebut sebagai penjelas dari bacaan sehingga isi bacaan mudah
dipahami oleh pembaca
Seni grafis terapan/desain komunikasi visual yaitu karya seni rupa yang berfungsi sebagai
media komunikasi.
Seni bangunan atau arsitektur
berupa banguna tanah, tempat tinggal, kantor, tempat ibadah , dan lain-lain.
Seni Dekorasi: yaitu seni rupa yang sering digunakan dala menghias sebuah ruangan.
Seni Kriya Terapan
yaitu karya seni kerajinan yang berfungsi untuk kepentingan praktis.

SEJARAH SENI RUPA


1. Seni Rupa Prasejarah Indonesia
Ialah jaman sebelum ditemukan sumber sumber atau dokumen dokumen tertulis
mengenai kehidupan manusia.
A. Seni Rupa Zaman Batu
o Paleolitikum (Batu Tua)
Karya peninggalanya :
- Kapak gengam ( chopper )
- Batu berwarna ( Chalcedon )
- Lukisan tangan dan babi
o Meseolitikum (Batu tengah)
Karya peninggalannya :
- Mata panah
- Batu penggiling
- Kapak batu
o Neolitikum (Batu Muda/Dasar Kebudayaan Bangsa Indonesia)
Karya peninggalannya :
- Kapak persegi
- Kapak lonjong
- Gelang
o Megalitikum (Batu Besar)
Karya peninggalannya :
- Menhir
- Dolmen Kubur batu
- Keranda batu (sarcopagus)
- Punden berundak
- Arca batu
o Seni Rupa Jaman Logam
Sejak tahun 500 SM disebut zaman perunggu karena banyak ditemukan benda- benda
kerajinan dari bahan perunggu seperti ganderang, kapak, bejana, patung dan
perhiasan.

B. Seni Rupa Hindu Budha


Agama hindu dan budha masuk ke Indonesia sekitar pada abad ke-5 Masehi. Masuknya
agama hindu budha ke indonesia membuat bertemunya dua kebudayaan india
dengan indonesia yang menghasilkan unsur-unsur kebudayaan baru yang dianut oleh
masyarakat Indonesia. Hasil dari akulturasinya adalah sebagai berikut :
1. Bangunan Candi
Merupakan salah hasil satu seni terapan yang dijadikan tempat untuk pemujaan dewa. Salah
satu contohnya adalah candi borobudur di jawa tengah.
2. Seni Patung Peninggalan patung banyak dijumpai di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada masa
ini, pembuatan patung dikaitkan dengan candi. Jadi, patung-patung tersebut digunakan untuk
melakukan pemujaan dan mengabdi pada agama Hindu-Buddha.
C. Seni Rupa Islam
Agama Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke 7 M oleh para pedagang dari India, Persia
dan Cina. Mereka menyebarkan ajaran Islam sekligus memperkenalkan kebudayaannya
masing masing, maka timbul akulturasi kebudayaan.
Terdiri dari:
a. Seni Bangunan
Masjid
Akulturasi dengan agama hindu. Pengaruh hindu tampak pada bagian atas mesjid yang
berbentuk limas bersusun ganjil, contohnya atap masjid Agung Demak dan Masjid Agung
Banten.
Istana
Istana / keraton berfungsi sebagai tempat tinggal Raja, pusat pemerintahan. Pusat kegiatan
agama dan budaya.
Makam
Arsitektur makam orang muslimin di Indonesia merupakan hasil pengaruh akulturasi
dari tradisi non muslim. Pengaruh seni prasejarah tampak pada bentuk makam seperti punden
berundak. Sedangkan pengaruh hindu tampak pada nisannya yang diberi hiasan motif
gunungan atau motif kala makara. Adapun pengaruh dari Gujarat India yaitu pada makam
yang beratap sungkup
b. Seni Kaligrafi
Seni kaligrafi adalah seni tulisan indah yang kata-katanya berasal dari Al-Quran dimana
banyak dipergunakan untuk menghias masjid, istana, makan dan bangunan-bangunan lainnya.
c. Seni Hias
Seni hias islam selalu menghindari penggambaran makhluk hidup secara realis, maka
untuk penyamarannya dibuatkan stilasinya (digayakan) atau diformasi (disederhanakan)
dengan bentuk tumbuh tumbuhan.
D. Seni Rupa Modern Indonnesia
Bentuk dan perwujudan seni yang terjadi akibat dari pengaruh kaidah seni Barat / Eropa.
Dalam perkembangannya sejalan dengan perjuangan bangsa Indonesia untuk melepaskan diri
dari penjajahan.
a. Masa Perintis
Dimulai dari prestasi Raden Saleh Syarif Bustaman (1807 1880), seorang seniman
Indonesia yang belajar kesenian di eropa dan sekembalinya di Indonesia ia menyebarkan
hasil pendidikannya. Kemudian Raden Saleh dikukuhkan sebagai bapak perintis seni lukisan
modern.
b. Masa seni lukis Indonesia jelita / moek (1920 1938)
Ditandai dengan hadirnya sekelompok pelukis barat yaitu Rudolf Bonnet, Walter Spies,
Arie Smite, R. Locatelli dan lain lain. Ada beberapa pelukis Indonesia yang mengikuti
kaidah / teknik ini antara lain: Abdulah Sr, Pirngadi, Basuki Abdullah, Wakidi dan Wahid
Somantri.
c. Masa PERSAGI (1938 1942)
PERSAGI (Peraturan Ahli Gambar Indonesia) didirikan tahun 1938 di Jakarta yang
diketuai oleh Agus Jaya Suminta dan sekretarisnya S. Sujoyono, sedangkan anggotanya
Ramli, Abdul Salam, Otto Jaya S, Tutur, Emira Sunarsa (pelukis wanita pertama Indonesia).
PERSAGI bertujuan agar para seniman Indonesia dapat menciptakan karya seni yang kreatif
dan berkepribadan Indonesia
d. Masa Pendudukan Jepang (1942 1945)
Pada jaman Jepang para seniman Indonesia disediakan wadah pada balai
kebudayaan Keimin Bunka Shidoso. Para seniman yang aktif ialah: Agus Jaya, Otto Jaya,
Zaini, Kusnadi dll. Kemudian pada tahun 1945 berdiri lembaga kesenian dibawah naungan
POETRA (Pusat tenaga Rakyat) oleh empat sekawan: Soekarno, Hatta, Ki Hajar Dewantara
dan KH. Mansur
e. Masa Sesudah Kemerdekaan (1945 1950)
Pada masa ini seniman banyak teroragisir dalam kelompok kelompok diantaranya: Sanggar
seni rupa masyarakat di Yogyakarta oleh Affandi, Seniman Indonesia Muda (SIM) di
Madiun, oleh S. Sujiono, Pusat Tenaga Pelukis Indonesia (PTPI) Djajengasmoro, Himpunan
Budaya Surakarta (HBS) dll.

TOKOH TOKOH SENI RUPA MURNI


Yusach NH
Seorang pelukis dan pematung yang berdomisili di Mojokerto. Lahir di Kediri, 05 Maret
1954. Pelukis berdarah Jawa ini, alumnus Seni Rupa Fakultas Sastra dan Seni IKIP Negeri
Surabaya 1981. Contoh karyanya: Monument GERBANG LANGIT, Patung DEWI KWAN
IM di Sanggar Agung, Patung RADEN WIJAYA di Candi Garden

EDHI SUNARSO
Dilahirkan di Salatiga, pada tanggal 2 Juli 1932. Pematung yang satu ini terkenal dengan
karya-karyanya yang dapat dijumpai di berbagai kota di Indonesia.Edhi Sunarso adalah
pematung beberapa monumen dan diorama sejarah.Hasil karyanya Diantaranya adalah
patung Monumen selamat datang di Bundaran Hotel Indonesia dan Diorama Sejarah
Monumen Nasional di Jakarta.

AFFANDI KOESOEMA
Adalah seorang pelukis terkenal diIndonesia yang lahir di Cirebon, 23 Mei 1904. Pada tahun
1950-an ia banyak mengadakan pameran tunggal diIndia, Inggris, Eropa, dan Amerika
Serikat. Pelukis yang produktif, Affandi telah melukis lebih dari dua ribu lukisan.
Contoh karyanya: Affandi dan orang-orang munafik, andong di desa, perahu bali, gadis bali,
perahu di bali, adu ayam dll

CHUSIN SETIADAKARA
Salah satu seniman lukis senior yang dimiliki Indonesia ini sedang menyelenggarakan
Pameran Tunggal pertamanya di Tahun 2011, dengan diberi judul Chusins Realistic
Painting, A Thesis
Chusin Setiadikara terkenal dengan gaya lukisan realisnya dan pendekatan fotografis
Karya-karyanya adalah santai, cukup untuk beli ikan asin, transaksi, dll.

TOKOH TOKOH SENI RUPA TERAPAN


Iwan Tirta
Salah satu tokoh penggiat batik dan mode di Indonesia yang telah terkenal di mancanegara. Ia
telah mengadakan pameran dan fashion show untuk wanita pertama Indonesia dan bagi
pemerintah Indonesia, menampilkan koleksi-nya untuk mengunjungi kepala negara dan
anggota kerajaan seperti Ratu Elizabeth II, Ratu Sophie dari Spanyol, Ratu Juliana dari
Belanda dan Bill Clinton.

PUAN AMINAH
Ia dilahirkan pada tahun 1944. Berasal dari Rusila Terengganu Darul Iman, iaitu tempat
penghasilan kraftangan anyaman yang terkenal. Ia merupakan tokoh kraf anyaman yang telah
dipilih oleh Lembaga Kraftangan Malaysia. Pada tahun 1982 beliau memenangi tempat
pertama dalam pertandingan Pertukangan tangan sezaman anjuran muzium Negara. Hingga
kini beliau masih aktif sebagai seorang ahli kraftangan anyaman

Anda mungkin juga menyukai