MAKALAH
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS JEMBER
KATA PENGANTAR
Penyusun
3
DAFTAR ISI
kata pengantar ii
daftar isi iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar belakang 1
1.2 Rumusan masalah 2
1.3Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
BAB III PENUTUP 7
3.1 Kesimpulan 7
DAFTAR PUSTAKA 8
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam memahami suatu materi peserta didik memerlukan strategi belajar yang sesuai
dimana hal itu nanti dapat terlaksana saat teori belajar diterapkan dalam proses belajar.
Proses belajar dalam teori-teori ini terdiri atas pembentukan asosiasi atau suatu pembentukan
hubungan antara gagasan, ingatan atau kegiatan pancaindra. Proses belajar yang digambarkan
seperti itu menurut Pavlov terdiri atas pembentukan asosiasi antara stimulus dan respons
refleksif. Proses pembelajaran itu bergerak dengan pandangan secara menyeluruh dari situasi
menuju segmen bahasa tertentu, yang disajikan menyerupai metode dengar ucap.Berhasil
tidaknya suatu pembelajaran dapat dilihat sejauh mana penyerapan dan penerapan materi
yang disampaikan oleh pengajar kepada peserta didik dikembangkan.Namun,ada beberapa
factor yang mendorong itu semua dapat berhasil sesuai tujuan pendidikan jika komponen
belajar yaitu metode atau cara belajar yang terdapat dalam hakikat belajar dan pembelajaran
sesuai dan terlaksana sesuai konsep.
Untuk memahami pentingnya teori belajar dalam proses belajar kali ini penulis
memaparkan bagaimana hubungan teori belajar dengan proses belajar dan apa hubungannya
pula terhadap hakikat belajar dan pembelajaran agar tujuan dari belajar dapat terpenuhi.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang teori belajar
2. Untuk mengetahui dan memahami fungsi teori belajar dalam belajar dan pembelajaran
3. Untuk mengetahui hubungan konsep teori belajar dengan hakikat belajar dan proses
belajar
BAB II
PEMBAHASAN
3
c. sebagai suatu pengenalan terhadap potensi dan karakteristik diri pesert didik dalam
belajar,dan lain-lain
C. Hubungan konsep teori belajar dengan hakikat belajar dan proses belajar
Sebelumnya kita telah mempelajari tentang hakikat belajar dan pembelajaran dimana
definisi dari hakikat belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah
perilakunya sebagai akibat dari pengalaman,sedangkan hakikat pembelajaran ialah
kegiatan belajar yang terjadi dalam situasi formal yang secara sengaja diprogramkan oleh
guru dalam usahanya mentransformasikan ilmu yang diberikannya kepada peserta didik,
berdasarkan kurikulum dan tujuan yang hendak dicapai.Dari definisi hakikat belajar dan
pembelajaran diatas jelas sekali bahwa antara teori belajar terdapat suatu hubungan yang
erat dengan hakikat belajar dan proses belajar.Dimana dapat dikatakan belajar apabila
terdapat perubahan tingkah laku seseorang akibat dari suatu pengalaman,suatu
pengalaman itu terjadi dikarenakan individu melalui tahapan tahapan proses dengan
bantuan teori belajar.Misalnya saja dalam merumuskan tujuan pembelajaran yang tepat,
memilih strategi yang sesuai, memberikan bimbingan atau konseling, memfasilitasi dan
memotivasi belajar peserta didik, menciptakan iklim belajar yang kondusif, berinteraksi
dengan siswa secara tepat dan memberi penilaian secara adil terhadap hasil
pembelajaran.Dengan adanya teori belajar suatu proses belajar akan berjalan lebih mudah
dan terkonsep.Suasana belajar dapat dikondisikan sesuai karakteristik dan potensi peserta
didik.
Contoh teori belajar behavioristik yang kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus responnya, mendudukkan orang
yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan
menggunakan metode drill atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin
kuat bila diberikan reinforcement dan akan menghilang bila dikenai hukuman. Istilah-
istilah seperti hubungan stimulus respon, individu atau siswa pasif, perilaku sebagai hasil
yang tampak, pembentukan perilaku (shaping) dengan penataan kondisi secara ketat,
reinforcement dan hukuman, ini semua merupakan unsur-unsur yang sangat penting
dalam teori behavioristik.Siswa diharapkan akan memiliki pemahaman yang sama
terhadap pengetahuan yang diajarkan. Artinya, apa yang dipahami oleh pengajar atau
guru itulah yang harus dipahami oleh murid. Demikian halnya dalam proses belajar
mengajar, siswa dianggap sebagai objek pasif yang selalu membutuhkan motivasi dan
5
pada teori behavioristic maupun pada teori pemrosesan informasi saja, tetapi teori-teori
yang lain juga memiliki keterkaitan dalam proses belajar dan hakikat pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari paparan yang telah dijelaskan di atas, antara konsep teori belajar terdapat
hubungan yang sangat erat dengan hakikat belajar dan proses belajar.sehingga antara
keduanya akan membentuk satu kesatuan. dimana dalam hakikat pembelajaran
memuat teori-teori belajar dan dalam pelaksannan penerapan teori belajar dibutuhkan
suatu proses belajar dimana hal tersebut nantinya mempermudahkan pemrosesan
belajar peserta didik dalam menerima dan memahami pengetahuan dan wawasan baru
dalam belajar serta guna mencapai tujuan yang diinginkan oleh peserta didik maupun
pendidik dalam pembelajaran.
7