Anda di halaman 1dari 10

1

MAKALAH

KONSEP TEORI BELAJAR HUBUNGANNYA DENGAN HAKIKAT BELAJAR DAN


PROSES BELAJAR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Belajar Dan Pembelajaran

Disusun Oleh:

Ayu Rheina Firdauzi 140210103072

Eka Desi Ardia 140210103103

Dewi Yuliatin 140210102102

FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS JEMBER

TAHUN AKADEMIK 2014/2015


2

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah yang telah


memberikan kemudahan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.Tanpa
pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik.Shalawat
dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad
SAW.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran Makalah
ini memuat tentang materi-materi yang ada pada mata kuliah Belajar dan Pembelajaran
khususnya materi mengenai konsep teori belajar hubungannya dengan hakikat belajar dan proses
belajar yang sangat penting dan bermanfaat bagi para peserta didik dan juga para pendidik.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan
saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.

Jember, 19 Mei 2015

Penyusun
3

DAFTAR ISI
kata pengantar ii
daftar isi iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar belakang 1
1.2 Rumusan masalah 2
1.3Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
BAB III PENUTUP 7
3.1 Kesimpulan 7
DAFTAR PUSTAKA 8
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Tantangan dalam dunia pendidikan ke depan adalah mewujudkan proses demokratisasi


belajar. Pembelajaran yang mengakui hak anak untuk melakukan tindakan belajar sesuai
karakteristiknya dan potensi yang ada dalam diri anak.Teori belajar selalu dikaitkan dengan
ruang lingkup bidang psikologi bahwa ada beberapa aspek yang harus mendapat perhatian,
yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. Hal inilah yang melahirkan
berbagai teori dalam pembelajaran yang telah kita ketahui diantaranya, teori behaviorisme,
teori humanisme, dan teori kognitif. Pada saat ini masih terdapat banyak masalah yang
timbul dalam proses belajar dikarenakan penerapan toeri belajar yang salah,dimana
penerapan teori belajar tidak memperhatikan karakteristik dan potensi peserta didik.

Dalam memahami suatu materi peserta didik memerlukan strategi belajar yang sesuai
dimana hal itu nanti dapat terlaksana saat teori belajar diterapkan dalam proses belajar.
Proses belajar dalam teori-teori ini terdiri atas pembentukan asosiasi atau suatu pembentukan
hubungan antara gagasan, ingatan atau kegiatan pancaindra. Proses belajar yang digambarkan
seperti itu menurut Pavlov terdiri atas pembentukan asosiasi antara stimulus dan respons
refleksif. Proses pembelajaran itu bergerak dengan pandangan secara menyeluruh dari situasi
menuju segmen bahasa tertentu, yang disajikan menyerupai metode dengar ucap.Berhasil
tidaknya suatu pembelajaran dapat dilihat sejauh mana penyerapan dan penerapan materi
yang disampaikan oleh pengajar kepada peserta didik dikembangkan.Namun,ada beberapa
factor yang mendorong itu semua dapat berhasil sesuai tujuan pendidikan jika komponen
belajar yaitu metode atau cara belajar yang terdapat dalam hakikat belajar dan pembelajaran
sesuai dan terlaksana sesuai konsep.

Untuk memahami pentingnya teori belajar dalam proses belajar kali ini penulis
memaparkan bagaimana hubungan teori belajar dengan proses belajar dan apa hubungannya
pula terhadap hakikat belajar dan pembelajaran agar tujuan dari belajar dapat terpenuhi.

1.2 Rumusan masalah


2

1) Apa yang dimaksud teori belajar?


2) Apa saja fungsi teori belajar dalam belajar dan pembelajarn?
3) Bagaimana hubungan konsep teori belajar dengan hakikat belajar dan proses belajar

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang teori belajar
2. Untuk mengetahui dan memahami fungsi teori belajar dalam belajar dan pembelajaran
3. Untuk mengetahui hubungan konsep teori belajar dengan hakikat belajar dan proses
belajar

BAB II

PEMBAHASAN
3

A. Pengertian Teori Belajar


Teori adalah seperangkat azaz yang tersusun tentang kejadian-kejadian tertentu dalam dunia
nyata. Teori merupakan seperangkat preposisi yang didalamnya memuat tentang ide, konsep,
prosedur dan prinsip yang terdiri dari satu atau lebih variable yang saling berhubungan satu
sama lainnya dan dapat dipelajari, dianalisis dan diuji serta dibuktikan kebenarannya. Dari
dua pendapat diatas Teori adalah seperangkat azaz tentang kejadian-kejadian yang
didalamnnya memuat ide, konsep, prosedur dan prinsip yang dapat dipelajari, dianalisis dan
diuji kebenarannya.Teori belajar adalah suatu teori yang di dalamnya terdapat tata cara
pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa, perancangan metode
pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas.
ada macam-macam teori belajar yaitu :

Teori belajar behavioristic


Teori belajar humanistic
Sistem pemrosesan informasi
Teori belajar pengetahuan deklaratif dan prosedural, konseptual dan metakognitif
Teori belajar konsep
Teori belajar konstruktivistik
Teori Gagne
Teori piaget

B. Fungsi teori belajar dalam belajar dan pembelajaran


Sesuai yang telah terpaparkan diatas bahwa sanya teori adalah cara-cara atau metode yang
digunakan untuk mempelajari atau meneliti sesuatu dalam sesuatu proses
pembelajaran.Berarti teori belajar adalah cara-cara yang digunakan untuk memahami
tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan.Adapun beberapa fungsi teori belajar baik bagi guru maupun bagi peserta didik.

Fungsi teori belajar bagi Guru:


a. Mengetahui posisi guru dalam pembelajaran
b. Menyesuaikan situasi dan kondisi peserta didik dalam pembelajaran
c. Menyesuaikan perencaan materi, penggunaan media, strategi dan metode dan evaluasi
d. Sebagai alat bantu dalam memberikan dukungan dan bantuan kepada peserta didik
sehingga dapat mencapai prestasi maksimal,dan lain-lain.
Fungsi teori belajar bagi peserta didik:
a. Sebagai pemandu dalam mengantarkan peserta didik dalam belajar
b. sebagai suatu strategi dalam memahami suatu materi
4

c. sebagai suatu pengenalan terhadap potensi dan karakteristik diri pesert didik dalam
belajar,dan lain-lain

C. Hubungan konsep teori belajar dengan hakikat belajar dan proses belajar
Sebelumnya kita telah mempelajari tentang hakikat belajar dan pembelajaran dimana
definisi dari hakikat belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah
perilakunya sebagai akibat dari pengalaman,sedangkan hakikat pembelajaran ialah
kegiatan belajar yang terjadi dalam situasi formal yang secara sengaja diprogramkan oleh
guru dalam usahanya mentransformasikan ilmu yang diberikannya kepada peserta didik,
berdasarkan kurikulum dan tujuan yang hendak dicapai.Dari definisi hakikat belajar dan
pembelajaran diatas jelas sekali bahwa antara teori belajar terdapat suatu hubungan yang
erat dengan hakikat belajar dan proses belajar.Dimana dapat dikatakan belajar apabila
terdapat perubahan tingkah laku seseorang akibat dari suatu pengalaman,suatu
pengalaman itu terjadi dikarenakan individu melalui tahapan tahapan proses dengan
bantuan teori belajar.Misalnya saja dalam merumuskan tujuan pembelajaran yang tepat,
memilih strategi yang sesuai, memberikan bimbingan atau konseling, memfasilitasi dan
memotivasi belajar peserta didik, menciptakan iklim belajar yang kondusif, berinteraksi
dengan siswa secara tepat dan memberi penilaian secara adil terhadap hasil
pembelajaran.Dengan adanya teori belajar suatu proses belajar akan berjalan lebih mudah
dan terkonsep.Suasana belajar dapat dikondisikan sesuai karakteristik dan potensi peserta
didik.
Contoh teori belajar behavioristik yang kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus responnya, mendudukkan orang
yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan
menggunakan metode drill atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin
kuat bila diberikan reinforcement dan akan menghilang bila dikenai hukuman. Istilah-
istilah seperti hubungan stimulus respon, individu atau siswa pasif, perilaku sebagai hasil
yang tampak, pembentukan perilaku (shaping) dengan penataan kondisi secara ketat,
reinforcement dan hukuman, ini semua merupakan unsur-unsur yang sangat penting
dalam teori behavioristik.Siswa diharapkan akan memiliki pemahaman yang sama
terhadap pengetahuan yang diajarkan. Artinya, apa yang dipahami oleh pengajar atau
guru itulah yang harus dipahami oleh murid. Demikian halnya dalam proses belajar
mengajar, siswa dianggap sebagai objek pasif yang selalu membutuhkan motivasi dan
5

penguatan dari pendidik.Dengan adanya penerapan teori behavioristic dalam proses


belajar peserta didik mampu mengembangkan pengetahuan berupa penguatan dan
stimulus dari pendidik ataupun stimulus dari luar.Oleh karena itu, para pendidik
mengembangkan kurikulum yang terstruktur dengan menggunakan standart-standart
tertentu dalam proses pembelajaran yang harus dicapai oleh para siswa. Begitu juga
dalam hakikat pembelajaran dimana dalam hakikat pembelajaran memuat komponen
belajar berupa kurikulum.Kurikulum ini nantinya dapat dijadikan sebagai acuan dalam
proses pembelajaran.
contoh pada teori pemprosesan informasi
Pada teori ini menyatakan bahwa teori pemrosesan informasi adalah teori kognitif tentang
belajar yang menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali
pengetahuan dari otak.Pengaplikasian teori pemprosesan informasi dalam kehidupan
sehari-hari yang berhubungan dengan proses belajar. Sebagai suatu contoh pemrosesan
informasi, bila siswa menerima pelajaran tentang nabi yang terakhir diutus oleh Allah
SWT. adalah Nabi Muhammad. Informasi ini masuk ke dalam short term memory
(memori jangka pendek) melalui indera mata atau telinga siswa tersebut. Kemudian
informasi tersebut diberi kode (coding) misalnya dalam bentuk symbol-simbol huruf M-
U-H-A-M-M-AD. Setelah selesai proses pengkodean, informasi itu masuk dan tersimpan
di dalam long term memory atau permanent memory, yakni memori jangka panjang.
Apabila siswa memerlukan kembali informasi tersebut, misalnya untuk menjawab
pertanyaan, maka memorinya akan kembali bekerja atau berproses mencari respons dari
kumpulan item-item informasi dan pengetahuan yang terdapat dalam salah satu skema
yang relevan. Pertanyaan tersebut masuk ke memori kerja dan menyediakan isyarat-
isyarat untuk memanggil jawaban dari memori jangka panjang. Copy dari jawaban
digunakan oleh generator respons untuk mengatur alat-alat suara yang menghasilkan
suara. Proses pencarian respons yang dilakukan siswa untuk memperoleh jawaban
mengenai pertanyaan rasul yang terakhir tersebut, jika sukses, maka ia akan menjawab
Muhammad. Inilah peristiwa kognitif yang disebut recall atau retrieval, yakni
memperoleh kembali informasi atau pengetahuan yang sudah diperoleh.
Melihat beberapa contoh diatas membuktikan bahwa antara konsep teori belajar dengan
hakikat belajar dan proses belajar terdapat suatu hubungan yang sangat erat.Tak hanya
6

pada teori behavioristic maupun pada teori pemrosesan informasi saja, tetapi teori-teori
yang lain juga memiliki keterkaitan dalam proses belajar dan hakikat pembelajaran.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari paparan yang telah dijelaskan di atas, antara konsep teori belajar terdapat
hubungan yang sangat erat dengan hakikat belajar dan proses belajar.sehingga antara
keduanya akan membentuk satu kesatuan. dimana dalam hakikat pembelajaran
memuat teori-teori belajar dan dalam pelaksannan penerapan teori belajar dibutuhkan
suatu proses belajar dimana hal tersebut nantinya mempermudahkan pemrosesan
belajar peserta didik dalam menerima dan memahami pengetahuan dan wawasan baru
dalam belajar serta guna mencapai tujuan yang diinginkan oleh peserta didik maupun
pendidik dalam pembelajaran.
7

Anda mungkin juga menyukai