Anda di halaman 1dari 7

A.

Kelimpahan
Keberadaan logam alkali di alam dapat dilihat dari table sebagai berikut:

Unsur Persen di kerak bumi Keberadaan di alam


Litium 0,0007% Terdapat di alam sebagai mineral silikat,
spodumen [Li2Al(SiO3)2] dan lepidolit
[Li2Al(SiO3)3(FOH)2]
Produk: pelumas mesin mobil (litium stearat
C17H35COOLi) dan bahan pesawat terbang (aliase
Li dan Al)
Natrium 2,6% Sebagai NaCl banyak terdapat pada air laut,
borak (Na2B4O7.10H2O), trona
(Na2CO3.NaHCO3.2H2O), saltpeter (NaNO3) dan
mirabilit (Na2SO4).
Produk: NaOH untuk keperluan industri
(pembuatan kertas, sabun, rayon, gelas); Na2SO4
untuk pembuatan kertas, detergent dan gelas;
NaOCl untuk pemutih dan disinfektan; pendingin
reaktor nuklir berisi natrium.
Kalium 2,4% Terutama terdapat sebagai sylvit (KCl), sylvinite
(campuran KCl dan NaCl) dan karnalit (garam
rangkap KCl.MgCl.6H2O).
Produk: pupuk tanaman (KCl 90% dan K2SO4
1%), sabun lunak (dari KOH), bahan peledak
(KNO3), alat pernapasan penyelam (kalium
superoksida KO2 dan KBr untuk fotografi
Rubidium 0,0078% Dalam lepidolit, Rb2(FOH)2Al2(SiO3)3
Sesium 0,0003% Dalam pollusit, Cs4Al4Si9O26.H2O
Fransium Sangat sedikit Berasal dari peluruhan aktinium (Ac). Bersifat
radioaktif dengan waktu paro 21.8 menit

1. Lithium
Litium adalah unsur ke-33 paling melimpah di bumi, namun oleh karena
reaktivitasnya yang sangat tinggi membuat unsur ini hanya bisa ditemukan di alam dalam
keadaan bersenyawa dengan unsur lain. Litium ditemukan di beberapa mineral pegmatit,
namun juga bisa didapatkan dari air asin dan lempung. Pada skala komersial, logam litium
didapatkan dengan elektrolisis dari campuran litium klorida dan kalium klorida.

Sedikit litium terdapat dalam samudera dan pada beberapa organisme walaupun unsur
ini tidak berguna pada fungsi biologis manusia. Walaupun demikian, efek neurologi dari ion
litium Li+ membuat garam litium sangat berguna sebagai obat penstabilan suasana hati.
Litium dan senyawa-senyawanya mempunyai beberapa aplikasi komersial, meliputi keramik
dan gelas tahan panas, aloi dengan rasio kekuatan berbanding berat yang tinggi untuk
pesawat terbang, dan baterai litium. Litium juga memiliki tempat yang penting dalam fisika
nuklir.

Litium tidak ditemukan sebagai unsur tersendiri di alam; ia selalu terkombinasi dalam
unit-unit kecil pada batu-batuan berapi dan pada sumber-sumber mata air. Mineral-mineral
yang mengandung litium contohnya: lepidolite, spodumeme, petalite, dan amblygonite.

Di Amerika Serikat, litium diambil dari air asin di danau Searles Lake, di negara
bagian California dan Nevada. Deposit quadramene dalam jumlah besar ditemukan di
California Utara. Logam ini diproduksi secara elektrolisis dari fusi klorida. Secara fisik,
litium tampak keperak-perakan, mirip natrium (Na) dan kalium (K), anggota seri logam
alkali. Litium bereaksi dengan air, tetapi tidak seperti natrium. Litium memberikan nuansa
warna pelangi yang indah jika terjilat lidah api, tetapi ketika logam ini terbakar benar-benar,
lidah apinya berubah menjadi putih.

2. Natrium
Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari
sangat jelas. Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung
sebanyak 2.6% di kerak bumi. Natrium dan Kalium Terdapat sejumlah besar kandungan
garam batuan NaCl dan karnalit KCl MgCl2.6H2O yang dihasilkan dari penguapan air laut
dalam jangka waktu geologis. Danau garam besar di Utah dan Laut Mati di Israel merupakan
contoh dari proses penguapan yang masih berlangsung saat ini. Unsur Natrium merupakan
unsur terbanyak dalam grup logam alkali.

Jaman sekarang ini, sodium dibuat secara komersil melalui elektrolisis fusi basah
natrium klorida. Metoda ini lebih murah ketimbang mengelektrolisis natrium hidroksida,
seperti yang pernah digunakan beberapa tahun lalu.

Natrium dan Kalium terdapat dalam jumlah yang melimpah di alam. Keduanya
terdapat dalam mineral seperti albite (NaAlSi3O8) dan ortoklas (KAlSi3O8). Selain itu,
mineral lain yang mengandung Natrium dan Kalium adalah halite (NaCl), Chile saltpeter
(NaNO3), dan silvit (KCl).

3. Kalium

Logam ini merupakan logam ketujuh paling banyak dan terkandung sebanyak 2.4%
(berat) di dalam kerak bumi. Kebanyakan mineral kalium tidak terlarut dalam air dan unsur
kalium sangat sulit diambil dari mineral-mineral tersebut.
Mineral-mineral tertentu, seperti sylvite, carnalite, langbeinite, dan polyhalite
ditemukan di danau purba dan dasar laut yang membentuk deposit dimana kalium dan garam-
garamnya dengan mudah dapat diambil. Kalium ditambang di Jerman, negara bagian-negara
bagian New Mexico, California, dan Utah. Deposit besar yang ditemukan pada kedalaman
3000 kaki di Saskatchewan, Kanada diharapkan menjadi tambang penting di tahun-tahun
depan. Kalium juga ditemukan di samudra, tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit ketimbang
natrium.

4. Rubidium

Unsur ini ternyata ditemukan lebih banyak dari yang diperkirakan beberapa tahun
lalu. Sekarang ini, rubidium dianggap sebagai elemen ke-16 yang paling banyak ditemukan di
kerak bumi. Rubidium ada di pollucite, leucite dan zinnwaldite (mineral-mineral silikat),
yang terkandung sekitar 1% dan dalam bentuk oksida. Ia ditemukan di lepidolite sebanyak
1.5% dan diproduksi secara komersil dari bahan ini. Mineral-mineral kalium, seperti yang
ditemukan pada danau Searles, California, dan kalium klorida yang diambil dari air asin di
Michigan juga mengandung rubidium dan sukses diproduksi secara komersil. Elemen ini juga
ditemukan bersamaan dengan cesium di dalam deposit pollucite di danau Bernic, Manitoba.

5. Sesium

Sesium merupakan logam alkali yang terdapat di lepidolite, pollucte (silikat


aluminum dan Sesium basah) dan di sumber-sumber lainnya. Salah satu sumber terkaya yang
mengandung Sesium terdapat di danau Bernic di Manitoba, Kanada. Deposit di danau
tersebut diperkirakan mengandung 300.000 ton pollucite yang mengandung 20% Sesium.
Unsur ini juga dapat diisolasi dengan cara elektrolisis fusi sianida dan dengan beberapa
metoda lainnya. Sesium murni yang bebas gas dapat dipersiapkan dengan cara dekomposisi
panas Sesium azida.

6. Fransium

Elemen ini ditemukan pada tahun 1993 oleh Marguerite Perey, ilmuwan Curie
Institute di Paris. Fransium yang merupakan unsur terberat seri logam-logam alkali, muncul
sebagai hasil disintegrasi unsur actinium. Ia juga bisa dibuat secara buatan dengan
membombardir thorium dengan proton-proton. Walau fransium secara alami dapat ditemukan
di mineral-mineral uranium, kandungan elemen ini di kerak bumi mungkin hanya kurang dari
satu ons. Fransium juga merupakan elemen yang paling tidak stabil di antara 101 unsur
pertama di tabel periodik.

Unsur Fransium hanya mempunyai waktu hidup isotope yang sangat pendek yang
terbentuk dalam deret peluruhan radio aktif alamiah atau dalam reactor nuklir. Sedikit sekali
studi yang menunjukkan bahwa ionnya berperilaku seperti yang diharapkan dari letak Fr
dalam golongan I.

B. Sifat-sifat Unsur Logam Alkali


1. Sifat Fisik Logam Alkali

Beberapa sifat fisik logam alkali kecuali fransium disajikan dalam Tabel di bawah ini.

Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa kecenderungan sifat logam alkali sangat beraturan.

Dari atas ke bawah, kelektronegatifan, energi ionisasi, titik cair, dan titik leleh cenderung

menurun, sedangkan jari-jari atom dan kerapatannya cenderung meningkat. Alkali

termasuk logam yang lunak, sehingga mudah dipotong. Logam alkali memiliki kilap

keperakan logam yang khas pada permukaan yang baru dipotong. Dalam keadaan gas,

unsur-unsur alkali berupa molekul diatomik, misal Li2 dan Na2.

Tabel Sifat Fisik Logam Alkali

Li Na K Rb Cs Fr
Nomor atom 3 11 19 37 55 87
Konfigurasi electron [He]2s1 [Ne]3s1 [Ar]4s1 [Kr]5s1 [Xe]6s1 [Rn]7s1
Massa atom relatif, Ar 22,989 132,905 -
6,941 39,102 85,4678
8 5
Titik leleh/ K 454 371 336 312 302 -
Kerapatan (g cm-3) 0,53 0,97 0,86 1,59 1,90 -
Entalpi peleburan (kJ mol- -
1
3,01 2,59 2,30 2,18 2,09
)
Titik didih / K 1604 1163 1040 975 960 -
Entalpi penguapan (kJ -
133 90 77,5 69,1 65,9
mol-1)
Energi ionisasi pertama 370
520 496 419 403 376
(kJ/mol)
Energi ionisasi kedua 2170
7296 4563 3069 2650 2420
(kJ/mol)
Keelektronegatifan 1,0 0,9 0,8 0,8 0,7 -
Jari-jari kovalen/pm 134 154 196 211 225 -
Jari-jari ion/pm (M+) 60 95 133 148 169 -
Potensial elektroda -
-3,02 -2,71 -2,93 -2,93 -2,92
standard (V)
Entalpi hidrasi M+ (kJ mol- -
1
-519 -407 -322 -301 -276
)
Daya hantar molar (ohm-1 -
38,7 60,1 73,5 77,8 77,3
cm2 mol-1)
Jumlah isotop di alam 2 1 3 2 1 -
Wujudnya dalam suhu -
padat padat padat padat Cair
kamar
Warna nyala Merah Merah -
Merah
Kuning dan kebirua Biru
tua
violet n

a. Wujud Alkali
Alkali merupakan unsur logam yang lunak dan dapat diiris. Dari data
kekerasan (skala Mohs) terlihat dari atas ke bawah semakin berkurang, hal
ini berarti makin ke bawah semakin lunak.
b. Titik didih dan Titik Cair
Logam-logam alkali memiliki titik didih dan titik cair yang rendah dan
cukup lunak. Hal ini disebabkan karena atom-atom logam alkali
mempunyai satu elektron valensi sehingga gaya yang mengikat
partikelpartikel terjejal relatif lemah.
c. Energi Ionisasi (Energi Pengion)
Energi ionisasi logam-logam alkali relatif rendah dibanding energi ionisasi
logam-logam lain. Hal ini menunjukkan bahwa logam alkali lebih mudah
melepaskan elektron daripada logam lainnya. Energi ionisasi logam alkali
dari atas ke bawah makin rendah, sehingga dari litium sampai sesium
semakin reaktif.
d. Potensial Reduksi Standar
Harga potensial reduksi standar kecuali litium dari atas ke bawah semakin
negatif. Hal ini menunjukkan semakin mudahnya melepas elektron (sifat
reduktor semakin kuat dari Na sampai Cs).
Penyimpangan harga potensial reduksi (E) pada litium disebabkan karena
energi hidrasi Li jauh lebih besar daripada alkali yang lain sehingga
potensial reduksi Li paling negatif.

2. Sifat Kimia
Unsur-unsur alkali merupakan golongan logam yang paling reaktif.
Kereaktifan logam alkali dari atas ke bawah semakin bertambah, hal ini
disebabkan energi ionisasinya dari atas ke bawah semakin rendah
sehingga semakin mudah melepaskan elektron. Kereaktifan logam alkali
dapat dibuktikan dengan kemampuan bereaksinya dengan berbagai unsur
lain dan senyawa.

a. Unsur Alkali dapat Bereaksi dengan Air


Reaksi unsur alkali dengan air menghasilkan basa dan gas hidrogen.
Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut:
2M(s) + 2H2O(l) 2MOH(aq) + H2(g)
Reaksi natrium dengan air sangat hebat, sehingga bila mereaksikan logam
natrium dengan air logam natrium harus dipotong sekecil mungkin agar tidak
terjadi ledakan dan jangan sekali-kali memegang logam natrium karena dapat
bereaksi dengan air/keringat pada tangan Anda.
b. Reaksi dengan Oksigen
Logam alkali dapat bereaksi dengan oksigen membentuk oksidanya. Bila
oksigen yang direaksikan berlebihan, natrium dapat membentuk
peroksida, kalium, rubidium dan sesium membentuk superoksida.

4M(s) + O2(g) 2M2O(s) (M = Li, Na, K, Rb, Cs)


(terbatas) (oksida)
2Na(s) + O2 Na2O2(s)
(berlebihan) (natrium peroksida)
M(s) + O2 MO2 (M = K, Rb, Cs)
(berlebihan) (superoksida)
Untuk menghindari reaksi dengan uap air dan gas oksigen di udara, maka logam
alkali disimpan dalam minyak tanah.
c. Reaksi dengan Unsur Nonlogam Lainnya (Halogen, Nitrogen,
Belerang dan Fosfor)
2M(s) + X2(g) 2MX(s) (X = F, Cl, Br, I)
6M(s) + N2(g) 2M3N(s)
2M(s) + S(s) M2S(s)
3M(s) + P(s) 2M3P(s)

Anda mungkin juga menyukai