Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sumber daya alam yang jumlahnya cukup banyak digunakan
diantaranya adalah tumbuhan atau tanaman. Tanaman tersebut akan
dimanfaatkan sebagai sumber makanan, sandang, papan dan juga dapat
dimanfaatkan sebagai pengganti obat sintetik yang lebih baik.
Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktivitas baik yang telah
menjadi kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, makan dan sebagainya atau
yang hanya kadang- kadang saja kita lakukan. Untuk melakukan aktivitas itu
maka kita harus memerlukan energi. Energi yang diperlukan ini kita peroleh
dari bahan makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan makanan itu
mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein
dan lemak atau lipid.
Amylum atau pati merupakan cadangan makanan pada biji, akar,
batang dan umbi. Zat pati terdiri atas Rantai-rantai tidak bercabang (amilosa)
dan rantai-rantai yang bercabang ( amilopektin ).
Pati atau amilum merupakan simpanan energi di dalam sel-sel
tumbuhan berbentuk butiran-butiran kecil mikroskopik dengan diameter
berkisar antara 5-10 nm. Di alam, pati banyak terkandung dalam beras,
jagung, gandum dan biji-bijian seperti kacang merah atau kacang hijau dan
banyak juga terkandung dalam berbagai jenis umbi- umbian seperti singkong,
kentang atau ubi. Dalam berbagai produk pangan, pati umumnya berbentuk
dua polimer molekul glukosa yaitu amilosa dan amilopektin.
Untuk mengetahui mutu dari simplis yang akan kita gunakan dapat
dilakukan pemerhiksaan yaitu secara organoleptik, makroskopik,
mikroskopik, serta secara kimia mengetahui kandungan senyawa apa saja
yang terkandung dalam simplisia yang akan kita gunakan juga penting dalam
pemanfaatan simplisia tersebut untuk pengobatan. Pemeriksaan terhadap
kandungan kimia senyawa yang di identifikasi. Hasil yang negatif dari
pemeriksaan kimia pendahuluan belum dapat dipastikan bahwa dalam
simplisia tersebut tidak terdapat senyawa yang akan diujikan.

Aplikasi percobaan ini dalam bidang farmasi yaitu agar seorang


farmasis mengetaui cara membuat simplisia, mengetahui struktur dan fungsi
amilum, mengetahui anatomi, morfologi serta sel dan jaringan yang terdapat
pada simplisia yang ada baik simplisia nabati, hewani dan mineral. Serta
mengetahui kandungan dari simplisai. Hal tersebut sangat penting untuk di
ketahui khususnya untuk seorang farmasis karena akan menjadi dasar dalam
pembuatan sediaan farmasi baik bentuk serbuk, tablet dan lain-lain. Maka hal
inilah yang melatarbelakangidilakukannya percobaan ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pembuatan simplisia tanaman
2. Pengamatan amilum serta mikroskopik
3. Pengamatan simplisia umum secara mikroskopik
4. Identifikasi pendahuluan
1.3 Maksud Percobaan
1. a. Untuk mengetahui cara pembuatan simplisia yang baik
b. untuk mengidentifikasi bahan baku simplisia.
2. a. Memahami pengidentifikasian simplisia yang mengandung amilum
secara mikroskopik
b. Memahami cara pemeriksaan mikroskopik pada berbagai jenis
amilum
3. Mengenal dan memahami berbagai jenis simplisia secara oranoletik
dan secara mikroskopik
4. a. Menentukan kandungan kimia pada simplisia
b. Mengetahui cara pengidentifikasian kandungan senyawa aktif
alkaloid, saponin, flavonoid, tannin dan polifenol yang terdapat pada
simplisia
1.4 Tujuan Percobaan
1. a. Mengetahui cara pembuatan simplisia yang baik
b. mengidentifikasi bahan baku simplisia
2. a. Mengetahui pengidentifikasian simplisia yang mengandung amilum
secara mikroskopik
b. Mengetahui cara pemeriksaan mikroskopik pada jenis amilum
3. Mengetahui berbagai jenis simplisia secara aranoleptik dan secara
mikroskopik
4. a. Mengetahui kandungan kimia pada simplisia
b. Mengidentifikasi kandungan senyawa aktif alkoloid, saponin,
flavonoid, tannin, dan poifenol yang terdapat pada simplisia.

1.5 Prinsip Percobaan


Dengan membuat simplisia tanaman yang berkhasiat obat,
dilakukan dengan tahap pengumpulan bahan baku, sortasi basah,
pencucian, pengubahan bentuk, pengeringan, sortasi kering dan dan
pengepakan serta penyimpanan simplisia dalam pot salep dan diberi label
keteranagn.
Dengan cara mengidentifikasi secara organoleptik ( bau, rasa,
bentuk, dan warna ) pada sampel amyum oryzae, amylum maydia,
amylum solani, amylum tritici serta pemeriksaan secara mikroskopik
menggunakan mikroskopik di lihat bentuk struktur dan perbandingan
dengan literature.
Dengan dilakukan uji organoleptik yang meliputi bau, rasa, bentuk
dan warna serta uji mikroskopik menggunakan mikroskop dengan
perbesaran 10 x sampai 40 x terhadap sampel serbuk simplisia.
Dengan mengidentifikasi kandungan senyawa aktif alkoloid,
saponi, flavonoid, lalu dilarutkan menggunakan pelarut yang dapat
mengidentifikasi senyawa aktif suatu sampel setelah itu diamati perubahan
yang terjadi.

II.2 Uraian Bahan


1. Air suling ( FI III, hal 96 )
a. Nama resmi : AQUA DESTILLATA
b. Nama lain : Air Suling
c. RM/BM : H2O / 18,62
d. Rumus Sturktur: H-O-H
e. Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak
empunyai rasa,
f. Kelarutan :-
g. Khasiat : Zat tambahan
h. Kegunaan : Sebagai pelarut
i. Penyimpanan ; dalam wadah tertutup baik
2. Kloroform ( FI III, hal 151 )
a. Nama resmi : CHLOROFORMUM
b. Nama Lain : Kloroform
c. RM /BM : CHCL3 /119,38
d. Rumus Sturktur: -
e. Pemerian : Cairan mudah menguap tidak berwarna, bau khas,
rasa manis atau membakar.
f. Kelarutan :-
g. Khasiat : Antiseptikum, pengawet, zat tambahan
h. Kegunaan : Sebagai pelarut
i. Penyimpanan ; dalam wadah tertutup baik tbersumbat kaca
terlindung dari cahaya
3. Eter ( FI III hal 66)
a. Nama Resmi : AETHER ANASTHETICUS
b. Nama Lain : Eter anastesi, efoksierana
c. RM /BM : C4H10O/74,12
d. Rumus Sturktur: -
e. Pemerian : Cairan transparan, tidak berwarna, bau khas, rasa
manis atau membakar sangat mudah terbakar dengan etanol
( 95% ) P dengan kloroform P.
f. Kelarutan : Larut dalam 10 bagian air dapat tercampur dengan
etanol (90%) P dengan kloroform P, dengan minyak lemak dan
dengan minyak atsiri.
g. Khasiat : Anestesi
h. Kegunaan : Zat Tambahan
i. Penyimpanan ; dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari
cahaya,ditempat sejuk.
4. Asam Sulfat ( FI III hal 58 )
a. Nama Resmi : ACIDUM SULFURICUM
b. Nama lain : Asam sulfat
c. RM /BM : H2SO4 / 98,07
d. Rumus Sturktur: -
e. Pemerian : Cairan kental seperti minyak, korosif, tidak
berwarna jika di tambhakan kedalam air menimbulkan panas.
f. Kelarutan :-
g. Khasiat : Zat tambahan
h. Kegunaan : sebagai pelarut
i. Penyimpanan ; dalam wadah tertutup baik
5. Asam Klorida ( FI III hal 53 )
a. Nama resmi : ACIDUM HYDROCLORIDUM
b. Nama lain : Asam klorida
c. RM /BM : HCI / 36,46
d. Rumus Sturktur: H-CI
e. Pemerian : Cairan, tidak berwarna, berasap bau merangsang,
jika di encerkan dengan dua bagian air, asap dan bau hilang.
f. Kelarutan :-
g. Khasiat : Zat tambahan
h. Kegunaan : sebagai pelarut
i. Penyimpanan ; dalam wadah tertutup rapat
6. Natrium Hidroksida ( FI III hal 412)
a. Nama Resmi : NATRI HYDROXYDUM
b. Nama lain : Natrium Hidroksida
c. RM /BM : NaOH/40.00
d. Rumus Sturktur: Na-OH
e. Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur atau keeping
kering, rapuh dan menunjukkan susunan hablur putih, mudah
meleh basah.
f. Kelarutan : sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol
(95%) P
g. Khasiat : Zat tambahan
h. Kegunaan : sebagai pelarut
i. Penyimpanan ; dalam wadah tertutup baik

BAB III

METODOLOGI KERJA

III.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini di lakukan sejak tanggal.......................samapai
tanggal................, bertempat di laboratorium farmakognosi Fitokimia.

III.2 Alat dan Bahan


III.2.1 Alat
1. Cutter
2. Gunting
3. Kantong plastic
4. Karung
5. Blender
6. Pot salep
7. Mikroskop
8. Objek glass
9. Dek glass
10. Lap halus
11. Kamera (HP)
12. Sendok tanduk
13. Pipet tetes
14. Botol semprot
15. Tabung reaksi
16. Gelass ukur
17. Gegep kayu
18. Neraca analitik
19. Penangas air
20. Sikat tabung
21. Rak tabung reaksi
22. Cawan porselin
23. Gelass beaker
III.2.2 Bahan
1. Serbuk sampel simplisia
2. Amilum oryzae
3. Amilum zaemays
4. Amilum tritici
5. Amilum solani
6. Aquadest
7. Kloralhidrat
8. FeCLV3
9. Eter
10. Benzene
11. NaOH 10%
12. Pereaksi mayer LP
13. Kloroform
14. HCL 2 N
15. Kertas saring
16. Koran
17. Kapas
18. kardus
19. alcohol 70%
20. kertas label
21. tissue
III.2 Prosedur Kerja
A. Pembuatan Simplisia Tanaman
1. Disiapkan alat dan bahan
B. Pengamatan Amilum Secara Mikroskopk
1. Identifikasi tiap amilum secara organoleptik
2. Siapkan alat dan bahan
3. Ambil amilum dengan sendok tanduk, lalu letakkan diatas objek
gelass
4. Eteskan satu tetes aquadest lalu tutup dengan deck glass
5. Amati sampel dengan menggunakan mikroskop
6. Gambar hasil pengamatan yang diperoleh dan lengkapi keterangan
(descriptio) masing- masing sampel
C. Pengamatan Simplisa Umum Secara Mikroskopik
1. Ambil serbuk simplisia yang telah dibuat, letakkan diatas deck
glass
2. Di tetes dengan klovralbhidrat LP 10% lalu difiksasi dengan
pemanasan
3. Ditutup dengan objek gelass
4. Amati secara mikroskopik dan mikroskop serta bandingkan dengan
gambar fragme

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................


KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang .......................................................................................
I.2 Rumusan Masalah...................................................................................
I.3 Maksud Percobaan .................................................................................
I.4 Tujuan Percobaan....................................................................................
I.5 Prinsip Percobaan...................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


II.1 Uraian Sampel.......................................................................................
II.2 Uraian Bahan.........................................................................................
BAB III METODOLOGI KERJA
III.1 Waktu dan Tempat................................................................................
III.2 Alat dan Bahan.....................................................................................
III.3 Prosedur Kerja......................................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


IV.1 Hasil Pengamatan.................................................................................
IV.2 Pembahasan..........................................................................................
BAB V PENUTUP
V.1 Kesimpulan............................................................................................
V.2 Saran......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
KETERANGAN BEBAS LABORATORIUM............................................
BIOGRAFI...................................................................................................
FOTO COPY KARTU KONTROL.............................................................

Anda mungkin juga menyukai