Sumber daya alam yang jumlahnya cukup banyak digunakan diantaranya adalah tumbuhan atau tanaman. Tanaman tersebut akan dimanfaatkan sebagai sumber makanan, sandang, papan dan juga dapat dimanfaatkan sebagai pengganti obat sintetik yang lebih baik. Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktivitas baik yang telah menjadi kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, makan dan sebagainya atau yang hanya kadang- kadang saja kita lakukan. Untuk melakukan aktivitas itu maka kita harus memerlukan energi. Energi yang diperlukan ini kita peroleh dari bahan makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein dan lemak atau lipid. Amylum atau pati merupakan cadangan makanan pada biji, akar, batang dan umbi. Zat pati terdiri atas Rantai-rantai tidak bercabang (amilosa) dan rantai-rantai yang bercabang ( amilopektin ). Pati atau amilum merupakan simpanan energi di dalam sel-sel tumbuhan berbentuk butiran-butiran kecil mikroskopik dengan diameter berkisar antara 5-10 nm. Di alam, pati banyak terkandung dalam beras, jagung, gandum dan biji-bijian seperti kacang merah atau kacang hijau dan banyak juga terkandung dalam berbagai jenis umbi- umbian seperti singkong, kentang atau ubi. Dalam berbagai produk pangan, pati umumnya berbentuk dua polimer molekul glukosa yaitu amilosa dan amilopektin. Untuk mengetahui mutu dari simplis yang akan kita gunakan dapat dilakukan pemerhiksaan yaitu secara organoleptik, makroskopik, mikroskopik, serta secara kimia mengetahui kandungan senyawa apa saja yang terkandung dalam simplisia yang akan kita gunakan juga penting dalam pemanfaatan simplisia tersebut untuk pengobatan. Pemeriksaan terhadap kandungan kimia senyawa yang di identifikasi. Hasil yang negatif dari pemeriksaan kimia pendahuluan belum dapat dipastikan bahwa dalam simplisia tersebut tidak terdapat senyawa yang akan diujikan.
Aplikasi percobaan ini dalam bidang farmasi yaitu agar seorang
farmasis mengetaui cara membuat simplisia, mengetahui struktur dan fungsi amilum, mengetahui anatomi, morfologi serta sel dan jaringan yang terdapat pada simplisia yang ada baik simplisia nabati, hewani dan mineral. Serta mengetahui kandungan dari simplisai. Hal tersebut sangat penting untuk di ketahui khususnya untuk seorang farmasis karena akan menjadi dasar dalam pembuatan sediaan farmasi baik bentuk serbuk, tablet dan lain-lain. Maka hal inilah yang melatarbelakangidilakukannya percobaan ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pembuatan simplisia tanaman 2. Pengamatan amilum serta mikroskopik 3. Pengamatan simplisia umum secara mikroskopik 4. Identifikasi pendahuluan 1.3 Maksud Percobaan 1. a. Untuk mengetahui cara pembuatan simplisia yang baik b. untuk mengidentifikasi bahan baku simplisia. 2. a. Memahami pengidentifikasian simplisia yang mengandung amilum secara mikroskopik b. Memahami cara pemeriksaan mikroskopik pada berbagai jenis amilum 3. Mengenal dan memahami berbagai jenis simplisia secara oranoletik dan secara mikroskopik 4. a. Menentukan kandungan kimia pada simplisia b. Mengetahui cara pengidentifikasian kandungan senyawa aktif alkaloid, saponin, flavonoid, tannin dan polifenol yang terdapat pada simplisia 1.4 Tujuan Percobaan 1. a. Mengetahui cara pembuatan simplisia yang baik b. mengidentifikasi bahan baku simplisia 2. a. Mengetahui pengidentifikasian simplisia yang mengandung amilum secara mikroskopik b. Mengetahui cara pemeriksaan mikroskopik pada jenis amilum 3. Mengetahui berbagai jenis simplisia secara aranoleptik dan secara mikroskopik 4. a. Mengetahui kandungan kimia pada simplisia b. Mengidentifikasi kandungan senyawa aktif alkoloid, saponin, flavonoid, tannin, dan poifenol yang terdapat pada simplisia.
1.5 Prinsip Percobaan
Dengan membuat simplisia tanaman yang berkhasiat obat, dilakukan dengan tahap pengumpulan bahan baku, sortasi basah, pencucian, pengubahan bentuk, pengeringan, sortasi kering dan dan pengepakan serta penyimpanan simplisia dalam pot salep dan diberi label keteranagn. Dengan cara mengidentifikasi secara organoleptik ( bau, rasa, bentuk, dan warna ) pada sampel amyum oryzae, amylum maydia, amylum solani, amylum tritici serta pemeriksaan secara mikroskopik menggunakan mikroskopik di lihat bentuk struktur dan perbandingan dengan literature. Dengan dilakukan uji organoleptik yang meliputi bau, rasa, bentuk dan warna serta uji mikroskopik menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10 x sampai 40 x terhadap sampel serbuk simplisia. Dengan mengidentifikasi kandungan senyawa aktif alkoloid, saponi, flavonoid, lalu dilarutkan menggunakan pelarut yang dapat mengidentifikasi senyawa aktif suatu sampel setelah itu diamati perubahan yang terjadi.
II.2 Uraian Bahan
1. Air suling ( FI III, hal 96 ) a. Nama resmi : AQUA DESTILLATA b. Nama lain : Air Suling c. RM/BM : H2O / 18,62 d. Rumus Sturktur: H-O-H e. Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak empunyai rasa, f. Kelarutan :- g. Khasiat : Zat tambahan h. Kegunaan : Sebagai pelarut i. Penyimpanan ; dalam wadah tertutup baik 2. Kloroform ( FI III, hal 151 ) a. Nama resmi : CHLOROFORMUM b. Nama Lain : Kloroform c. RM /BM : CHCL3 /119,38 d. Rumus Sturktur: - e. Pemerian : Cairan mudah menguap tidak berwarna, bau khas, rasa manis atau membakar. f. Kelarutan :- g. Khasiat : Antiseptikum, pengawet, zat tambahan h. Kegunaan : Sebagai pelarut i. Penyimpanan ; dalam wadah tertutup baik tbersumbat kaca terlindung dari cahaya 3. Eter ( FI III hal 66) a. Nama Resmi : AETHER ANASTHETICUS b. Nama Lain : Eter anastesi, efoksierana c. RM /BM : C4H10O/74,12 d. Rumus Sturktur: - e. Pemerian : Cairan transparan, tidak berwarna, bau khas, rasa manis atau membakar sangat mudah terbakar dengan etanol ( 95% ) P dengan kloroform P. f. Kelarutan : Larut dalam 10 bagian air dapat tercampur dengan etanol (90%) P dengan kloroform P, dengan minyak lemak dan dengan minyak atsiri. g. Khasiat : Anestesi h. Kegunaan : Zat Tambahan i. Penyimpanan ; dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya,ditempat sejuk. 4. Asam Sulfat ( FI III hal 58 ) a. Nama Resmi : ACIDUM SULFURICUM b. Nama lain : Asam sulfat c. RM /BM : H2SO4 / 98,07 d. Rumus Sturktur: - e. Pemerian : Cairan kental seperti minyak, korosif, tidak berwarna jika di tambhakan kedalam air menimbulkan panas. f. Kelarutan :- g. Khasiat : Zat tambahan h. Kegunaan : sebagai pelarut i. Penyimpanan ; dalam wadah tertutup baik 5. Asam Klorida ( FI III hal 53 ) a. Nama resmi : ACIDUM HYDROCLORIDUM b. Nama lain : Asam klorida c. RM /BM : HCI / 36,46 d. Rumus Sturktur: H-CI e. Pemerian : Cairan, tidak berwarna, berasap bau merangsang, jika di encerkan dengan dua bagian air, asap dan bau hilang. f. Kelarutan :- g. Khasiat : Zat tambahan h. Kegunaan : sebagai pelarut i. Penyimpanan ; dalam wadah tertutup rapat 6. Natrium Hidroksida ( FI III hal 412) a. Nama Resmi : NATRI HYDROXYDUM b. Nama lain : Natrium Hidroksida c. RM /BM : NaOH/40.00 d. Rumus Sturktur: Na-OH e. Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur atau keeping kering, rapuh dan menunjukkan susunan hablur putih, mudah meleh basah. f. Kelarutan : sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%) P g. Khasiat : Zat tambahan h. Kegunaan : sebagai pelarut i. Penyimpanan ; dalam wadah tertutup baik
BAB III
METODOLOGI KERJA
III.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini di lakukan sejak tanggal.......................samapai tanggal................, bertempat di laboratorium farmakognosi Fitokimia.
III.2 Alat dan Bahan
III.2.1 Alat 1. Cutter 2. Gunting 3. Kantong plastic 4. Karung 5. Blender 6. Pot salep 7. Mikroskop 8. Objek glass 9. Dek glass 10. Lap halus 11. Kamera (HP) 12. Sendok tanduk 13. Pipet tetes 14. Botol semprot 15. Tabung reaksi 16. Gelass ukur 17. Gegep kayu 18. Neraca analitik 19. Penangas air 20. Sikat tabung 21. Rak tabung reaksi 22. Cawan porselin 23. Gelass beaker III.2.2 Bahan 1. Serbuk sampel simplisia 2. Amilum oryzae 3. Amilum zaemays 4. Amilum tritici 5. Amilum solani 6. Aquadest 7. Kloralhidrat 8. FeCLV3 9. Eter 10. Benzene 11. NaOH 10% 12. Pereaksi mayer LP 13. Kloroform 14. HCL 2 N 15. Kertas saring 16. Koran 17. Kapas 18. kardus 19. alcohol 70% 20. kertas label 21. tissue III.2 Prosedur Kerja A. Pembuatan Simplisia Tanaman 1. Disiapkan alat dan bahan B. Pengamatan Amilum Secara Mikroskopk 1. Identifikasi tiap amilum secara organoleptik 2. Siapkan alat dan bahan 3. Ambil amilum dengan sendok tanduk, lalu letakkan diatas objek gelass 4. Eteskan satu tetes aquadest lalu tutup dengan deck glass 5. Amati sampel dengan menggunakan mikroskop 6. Gambar hasil pengamatan yang diperoleh dan lengkapi keterangan (descriptio) masing- masing sampel C. Pengamatan Simplisa Umum Secara Mikroskopik 1. Ambil serbuk simplisia yang telah dibuat, letakkan diatas deck glass 2. Di tetes dengan klovralbhidrat LP 10% lalu difiksasi dengan pemanasan 3. Ditutup dengan objek gelass 4. Amati secara mikroskopik dan mikroskop serta bandingkan dengan gambar fragme
KATA PENGANTAR................................................................................... DAFTAR ISI................................................................................................ BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang ....................................................................................... I.2 Rumusan Masalah................................................................................... I.3 Maksud Percobaan ................................................................................. I.4 Tujuan Percobaan.................................................................................... I.5 Prinsip Percobaan...................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Uraian Sampel....................................................................................... II.2 Uraian Bahan......................................................................................... BAB III METODOLOGI KERJA III.1 Waktu dan Tempat................................................................................ III.2 Alat dan Bahan..................................................................................... III.3 Prosedur Kerja......................................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Pengamatan................................................................................. IV.2 Pembahasan.......................................................................................... BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan............................................................................................ V.2 Saran...................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA................................................................................... KETERANGAN BEBAS LABORATORIUM............................................ BIOGRAFI................................................................................................... FOTO COPY KARTU KONTROL.............................................................