menjadi salah satu penyebab kematian utama akibat kanker, kata Kepala
Instalasi Deteksi Dini dan Onkologi Sosial Rumah Sakit Kanker Dharmais, Dr.
Walta Gautama, Sp.B (K) Onk. Hal itu karena sebagian besar pasien kanker
payudara datang berobat pada stadium lanjut. Padahal, jika terdeteksi dini dan
segera diterapi, sebetulnya kanker bisa dikalahkan.
Untuk itu, Anda bisa melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara
rutin pada 7-10 hari setelah hari pertama menstruasi. Pada masa itu, kepadatan
payudara berkurang. Lakukan setiap satu sampai tiga bulan satu kali,
sarannya. Namun jangan sampai SADARI menggantikan jadwal pemeriksaan
payudara fisik oleh dokter dan jadwal mammografi.
Di bawah ini adalah langkah-langkah dari Yayasan Kanker Indonesia yang bisa
Anda ikuti saat melakukan SADARI:
1. Berdiri tegak. Cermati bila ada perubahan pada bentuk dan permukaan kulit
payudara, pembengkakan dan/atau perubahan pada puting. Jangan khawatir bila
bentuk payudara kanan dan kiri tidak simetris.
2. Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang
kepala. dorong siku ke depan dan cermati payudara; dan dorong siku ke
belakang dan cermati bentuk maupun ukuran payudara. Otot dada Anda dengan
sendirinya berkontraksi saat Anda melakukan gerakan ini.
4. Angkat lengan kiri ke atas, dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang
bagian atas punggung. Dengan menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan
tekan area payudara, serta cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke area
ketiak. Lakukan gerakan atas-bawah, gerakan lingkaran dan gerakan lurus dari
arah tepi payudara ke puting, dan sebaliknya. Ulangi gerakan yang sama pada
payudara kanan Anda.
5. Cubit kedua puting. Cermati bila ada cairan yang keluar dari puting.
Berkonsultasilah ke dokter seandainya hal itu terjadi.
6. Pada posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan ke
atas. Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti
sebelumnya. Dengan menggunakan ujung jari-jari, tekan seluruh bagian
payudara hingga ke sekitar ketiak. Ulangi langkah ini pada sisi berlawanan,
untuk mencermati payudara sebelah kiri.
Dengan kata lain, yang dimaksud adalah bahwa SADARI tidak dan semestinya tidak
bisa menggantikan peran pemeriksaan oleh dokter dalam menemukan kejanggalan.
Meskipun demikian, SADARI dapat membantu Anda menjadi lebih sadar atas
keadaan normal payudara Anda dan mampu membantu Anda mendukung dokter
dalam mendeteksi perubahan. SADARI tidak pernah boleh dipandang sebagai
pengganti pemeriksaan payudara yang diselenggarakan dokter di suatu klinik.[4]
2. Lakukan pemeriksaan dengan penglihatan. Anda dapat melakukan ini setiap saat
Anda mau, namun sebaiknya Anda melakukannya ketika haid Anda telah berlalu dan
payudara Anda tidak terasa sensitif dan membengkak seperti sebelumnya. Cobalah
melakukannya setiap bulan pada tanggal yang kurang lebih sama. Berdirilah atau
duduklah di depan cermin tanpa mengenakan kaus atau pakaian dalam. Angkat lalu
turunkan kedua lengan Anda. Pantau perubahan terhadap ukuran, bentuk, sensitivitas,
dan penampilan jaringan payudara Anda, termasuk:[5]
Kulit tertekuk atau berkerut, menyerupai kulit jeruk (juga dikenal sebagai peau
d'orange)
Cairan dari puting, yang bisa berdarah, bening, atau berwarna kuning
3. Lakukan pemeriksaan dengan tangan. Waktu ideal untuk melakukan SADARI jika
Anda masih mengalami siklus haid adalah ketika payudara Anda tidak merasa sensitif,
dan keadaan ini biasanya dialami beberapa hari setelah haid Anda berakhir.[6] Anda
dapat melakukan pemeriksaan sambil berbaring, yang membuat jaringan payudara
membentang, membuatnya lebih tipis dan lebih mudah diraba, atau saat mandi,
dengan bantuan sabun dan air sehingga jari Anda dapat bergerak lebih mulus pada
permukaan payudara.[7] Ikuti langkah-langkah berikut:
Berbaringlah pada permukaan datar dan letakkan tangan kanan Anda di belakang
kepala. Menggunakan tiga jari pertama dari tangan kiri Anda, periksa (raba) jaringan
pada payudara kanan Anda. Pastikan bahwa Anda menggunakan permukaan jari
Anda, bukan hanya ujungnya.[8]
Gunakan tiga tingkatan tekanan yang berbeda untuk meraba jaringan yang berada
tepat di bawah permukaan kulit, berada di bagian tengah payudara, dan berada di
dekat dinding dada, yang membutuhkan tekanan lebih. Pastikan bahwa Anda telah
menerapkan masing-masing tingkatan tekanan pada tiap daerah payudara sebelum
berpindah ke daerah lain.[9]
Telusuri sebuah garis kasat mata yang menyusuri sisi tubuh Anda dari ketiak ke
bawah, lalu susuri dari atas ke bawah secara berulang. Mulailah dari tulang selangka,
lalu gerakkan jari ke bawah hingga mencapai tulang rusuk. Berpindahlah menyusuri
bagian tengah tubuh Anda hingga Anda merasakan sternum (tulang dada) saja.
Amatlah penting bagi Anda untuk memeriksa payudara secara menyeluruh, maka
berusahalah lebih telaten dalam menjalani SADARI.[10]
Lakukan proses yang berlawanan dengan meletakkan tangan kiri di bawah kepala dan
melaksanakan pemeriksaan pada payudara kiri Anda.
Ingatlah bahwa jaringan payudara menjangkau daerah di sekitar ketiak Anda. Daerah
ini juga dapat mengalami penumbuhan benjolan atau kanker.[11]
4. Cobalah merasa lebih nyaman dengan payudara Anda. Kenali penampilan dan
permukaan sentuhnya. Anda harus merasa cukup mengenal payudara serta tekstur,
kontur, ukuran, dan aspek lainnya. Dengan demikian, Anda bisa menyampaikan
perubahan yang dialami secara lebih baik kepada dokter Anda.
5. Kenali faktor risiko yang Anda miliki. Beberapa orang memiliki risiko lebih tinggi
mengalami kanker payudara ketimbang orang lain. Namun, sadarilah bahwa
meskipun Anda termasuk dalam salah satu golongan di bawah atau lebih, hal ini
bukan berarti Anda ditakdirkan mengidap kanker payudara. Meskipun demikian, hal
ini berarti Anda perlu lebih sadar akan payudara Anda sendiri dan menjalani
pemeriksaan payudara klinis dan mamogram secara rutin. Beberapa faktor yang
menjadi penanda risiko lebih tinggi meliput:[12]
Jenis kelamin: Wanita lebih rentan mengalami kanker payudara daripada pria.
Usia: Risiko meningkat seiring dengan usia. Sebagian besar pengidap kanker
payudara berusia di atas 45 tahun.
Menstruasi: Jika siklus haid Anda dimulai sebelum Anda berusia 12 tahun, atau
memasuki masa menopause pada usia di atas 55 tahun, risiko Anda sedikit meningkat.
Kehamilan dan menyusui: Bila Anda hamil di usia muda atau hamil beberapa kali,
risiko Anda bisa berkurang, begitu pula dengan menyusui. Jika Anda tidak memiliki
anak atau hamil setelah usia 30 tahun, risiko kanker payudara meningkat.
Gaya hidup: Obesitas, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol merupakan faktor
penambah risiko bagi kanker payudara.
Terapi penggantian hormon: Penggunaan terapi pada saat ini atau di waktu
sebelumnya dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
6. Kenali riwayat medis pribadi dan keluarga Anda. Terdapat sejumlah faktor risiko
yang murni berkaitan dengan diri Anda, serta riwayat keluarga dan genetika yang
Anda miliki, termasuk:
Riwayat medis pribadi: Jika Anda pernah didiagnosis mengalami kanker payudara,
terdapat risiko kemunculan kembali kanker pada payudara yang sama maupun yang
satunya.
Riwayat keluarga: Anda lebih rentan terhadap kanker payudara jika salah satu atau
beberapa anggota keluarga Anda pernah mengalami kanker payudara, ovarium,
kandungan, atau usus besar. Risiko Anda bertambah dua kali lipat jika Anda memiliki
kerabat derajat pertama (saudari, ibu, anak) yang mengidap penyakit ini.
Gen: Kelainan genetik yang ditemukan pada BRCA 1 dan BRCA 2 dapat
meningkatkan risiko terkena kanker payudara secara signifikan. Apabila Anda ingin
mengetahui Anda memiliki gen ini atau tidak, Anda bisa menghubungi layanan
pemetaan genom. Secara umum, sekitar 5-10% kasus payudara terpaut dengan faktor
hereditas.
Napas terengah-engah
Luka terbuka pada payudara, yaitu keberadaan luka yang merah, gatal, nyeri, dan
mengeluarkan nanah atau cairan bening.
Jika Anda merasa tidak nyaman, Anda bisa meminta keberadaan seorang
suster atau anggota keluarga dalam ruangan untuk pemeriksaan ini. Jika
Anda adalah seorang pasien wanita yang mengunjungi dokter pria, ini
adalah prosedur yang standar dalam sebagian besar kasus. Jika Anda
merasa gelisah, tariklah napas dalam-dalam dan ingatkan diri bahwa hal
ini adalah bagian wajib dari memantau kesehatan Anda.
2) Lakukan mamografi. Mamografi adalah pemeriksaan
menggunakan sinar-X dosis radiasi rendah yang digunakan untuk
memeriksa jaringan payudara. Sering kali, mamografi dapat
mendeteksi benjolan sebelum Anda dapat merasakannya. [22]
Yayasan Kanker Payudara Indonesia menyarankan penapisan
mamografi setiap 2-3 tahun sekali bagi wanita berusia 35-50 tahun,
dan setiap 1-2 tahun sekali bagi wanita berusia di atas 50 tahun. [23]
Wanita berusia di bawah 40 tahun yang memiliki faktor risiko untuk
kanker payudara sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk
mengetahui seberapa sering dia memerlukan mamografi. Meskipun
Anda tidak memiliki faktor risiko atau gejala dalam sepengetahuan
Anda, mamografi rutin setiap beberapa tahun sekali sebagai bagian
pemeriksaan fisik Anda amat disarankan.
Dapatkan olahraga yang cukup dan pola makan yang sehat untuk
mempertahankan energi dan semangat tinggi. Carilah dukungan sosial dari
teman, kolega, atau anggota keluarga yang pernah mengalami situasi serupa
dan mungkin dapat memberikan pengertian atau saran untuk menghadapi hal ini
secara efektif.[35]
Jika Anda merasa terobsesi, kewalahan, atau depresi hingga mencapai titik yang
membahayakan kesehatan mental dan fisik Anda, sebaiknya Anda mengabari
pemberi layanan kesehatan Anda. Berhubungan dengan seorang konselor atau
ahli kesehatan mental untuk membicarakan perasaan Anda sembari menunggu
diagnosis bisa menjadi hal yang bermanfaat.
MASSAGE PAYUDARA
Berikut beberapa cara memijat payudara agar kencang
Tutup Puting dengan kapas atau plester lalu tekan puting payudara anda,
kemudian pijatlah dengan 2 jari tangan kiri anda ke arah luar
Letakkan tangan anda di payudara kanan dan kiri. Buatlah tekanan ke bawah
dengan menggunakan ibu jari
Letakkan tangan anda di payudara kanan dan kiri ibu jari menekan bagian
atas payudara, gerakkan hanya ibu jari saja ke arah dalam (empat jari lain
menyangga bawah payudara).
Siapkan peralatan yang akan digunakan seperti baskom berisi air hangat, minyak
alami seperti baby oil atau minyak zaitun, waslap, dan kapas.
Ratakan minyak pada kedua tangan. Minyak ini untuk melenturkan dan melembapkan
payudara saat dipijat.
Letakkan satu tangan di bagian bawah payudara dan satu tangan di atasnya, kemudian
lakukan gerak memutar dengan telapak tangan searah jarum jam. Lakukan pula
gerakan serupa berbalik arah atau berlawanan.
Geser perlahan telapak tangan ke arah puting dengan sedikit diberi tekanan. Begitu
pun bagian dari bawah payudara ke arah puting.
Selesai pemijatan, gunakan ujung jari dan ketuk-ketuklah payudara, agar sirkulasi
darah lebih lancar.
Bersihkan pula bagian puting dengan kapas air hangat, kemudian bersihkan seluruh
daerah payudara dengan waslap basah kembali. Setelah itu, keringkan.