Pesantren PDF
Pesantren PDF
Pengarah
Hamid Muhammad (Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah)
Penanggung Jawab
M. Mustaghfirin Amin(Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan)
Editor
Chrismi Widjajanti (Kepala Seksi Program)
Anggota
Drs. Saiful Anam
Dipo Handoko
Mukti Ali
Arien T.W
Rauhanda Riyantama
Ahmad Fauzi Ramdani
Tri Haryani
Pipin Dwi Nugraheni
Meidhi Alkibzi
Desain Cover
Ari
Karin Faizah Tauristy
ISBN: 978-602-60729-0-0
Diterbitkan oleh
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Gedung E Lt 12-13 Kompleks Kemdikbud Senayan
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat - 10270
Email: program.psmk@kemdikbud.go.id
P
uji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah,
yang senantiasa melimpahkan rahmat, nikmat, dan karunia-
Nya kepada kita yang berkecimpung di dunia pendidikan dan
kebudayaan. Berkat rahmat, nikmat, dan kemurahan-Nya pula, buku ini
bisa selesai tepat waktu.
Sebagaimana saya sampaikan dalam berbagai kesempatan,
Presiden RI Joko Widodo telah mengamanatkan agar Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan tiga program prioritas,
yakni Program Indonesia Pintar (PIP) yang dilaksanakan melalui Kartu
Indonesia Pintar (KIP), penajaman pendidikan vokasi, dan penguatan
pendidikan karakter. Tiga Fokus tersebut perlu kita dorong agar dapat
terlaksana dengan tepat dan cepat.
Khusus terkait penajaman pendidikan vokasi, yang tugas pokoknya
diemban oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Presiden
telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016
tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka
Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
Melalui Inpres tersebut, Presiden secara khusus menugaskan kepada
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk: a) membuat peta jalan
pengembangan SMK; b) menyempurnakan dan menyelaraskan
kurikulum SMK dengan kompetensi sesuai kebutuhan pengguna
lulusan (link and match); c) meningkatkan jumlah dan kompetensi bagi
pendidik dan tenaga kependidikan SMK; d) meningkatkan kerjasama
dengan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan dunia usaha/
industri; e) meningkatkan akses sertifikasi lulusan SMK dan akreditasi
SMK; f) membentuk Kelompok Kerja Pengembangan SMK. Keenam
tugas dari Presiden itu kini kita jadikan prioritas serius agar kita tidak
terlambat mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang
iv
terampil sehingga siap bersaing di pasar internasional.
Kita menyadari bahwa SMK menduduki posisi sangat strategis dalam menyiapkan tenaga kerja
terampil untuk menghadapi persaingan di era global dewasa ini. Pada tahun 2030, Indonesia
memerlukan 58 juta tenaga kerja terampil. Sedangkan di Asean, sampai tahun 2025 akan membuka
14 juta lapangan tenaga kerja. Ini merupakan peluang sekaligus tantangan. Oleh sebab itu,
Nawacita dari Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla secara explisit menyebut SMK
sebagai salah satu yang harus dipertajam dan diperkuat.
Berbahagialah anak-anak sekarang yang pada tahun 2045 nanti akan berusia relatif masih
muda. Tepat pada tahun itu kita akan memperingati satu abad kemerdekaan Republik Indonesia,
dan anak-anak kita sekarang ini akan berada pada puncak usia produktif.
Maka yang mendesak untuk dilakukan adalah segera beranjak dari zona nyaman. Jangan
cepat puas dengan keunggulan komparatif dari sumber daya alam kita. SMK harus bisa lebih
kerja keras lagi. Persoalan-persoalan keterbatasan jumlah dan kompetensi guru, minimnya sarana
dan prasarana, kurang sesuainya kondisi geografis dengan program keahlian yang dimiliki, tidak
selarasnya kompetensi lulusan SMK dengan dunia usaha dan dunia industri, harus segera diatasi.
Segala kekuatan harus kita kerahkan untuk menjamin penyiapan Generasi Emas yang unggul dan
kompetitif. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi salah satu tumpuan harapan untuk
menyiapkan Generasi Emas di tahun 2045.
Jika semua tekad kita itu laksanakan, insya Allah pada tahun 2030 ekonomi kita akan masuk
peringkat 7 dunia dengan tambahan 58 juta pekerja yang handal (skilled workers). Potensi negeri
kita yang melimpah akan semakin maju pesat dengan prioritas pengembangan SMK terutama di
bidang-bidang kemaritiman, pariwisata, pertanian dan industri kreatif. Saya yakin dengan gotong
royong semua lapisan masyarakat kita akan dengan mudah mencapai semua harapan itu.
Saya menyampaikan penghargaan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
yang telah memprakarsai penerbitan buku ini. Semoga Tuhan yang Maha Kuasa senantiasa
meridhoi niat mulia kita. Amin.
Muhadjir Effendy
v
SAMBUTAN
Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah
P
uji syukur kita panjatkan ke hadlirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, yang tak henti-hentinya melimpahkan rahmat,
nikmat, dan berbagai kemudahan kepada kita dalam
menjalankan tugas sehari-hari di bidang pendidikan dan
kebudayaan. Berkat rahmat dan kemudahan itu pula, buku yang
diterbitkan Direktorat Pembinaan SMK ini bisa sampai di tangan
pembaca.
Sebagaimana kita ketahui bersama, saat ini bangsa kita
tengah memasuki abad 21, yang antara lain bercirikan semakin
ketatnya kompetisi antar bangsa dalam berbagai bidang
kehidupan, termasuk dalam perebutan pasar kerja. Persaingan
tenaga kerja semakin terbuka seiring dengan pemberlakuan
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sejak 1 Januari 2016.
Dengan berlakunya MEA, maka persaingan antar negara
ASEAN dalam perebutan pasar kerja semakin meningkat. Seluruh
negara ASEAN didorong untuk membuka pintu seluas-luasnya
terhadap masuknya berbagai produk ekonomi maupun tenaga
kerja asing. Oleh karena itu, Indonesia harus memperkuat
posisinya dalam persaingan tersebut. Maka, tuntutan untuk
mencetak tenaga kerja siap pakai, terampil, dan profesional tidak
bisa ditunda lagi. Ini menjadi tugas, tantangan, sekaligus peluang
bagi SMK untuk menghasilkan lulusan yang terampil dan siap
kerja.
Terkait hal itu, maka tepat kiranya amanat Presiden RI Joko
Widodo agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di bawah
Mendikbud, Prof. Dr. H. Muhadjir Effendy, M.AP memprioritaskan
penguatan pendidikan vokasi sebagai salah satu dari tiga program
vi
prioritas, selain Program Indonesia Pintar (PIP) dan penguatan pendidikan karakter.
Bahkan khusus penguatan pendidikan vokasi ini, Presiden telah mengeluarkan
Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah
Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia
Indonesia.
Menindaklanjuti amanat Presiden tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
telah memulai langkah-langkah konkrit untuk memperkuat SMK, di antaranya
memperbaiki kurikulum SMK agar menekankan sistem pembelajaran yang
berorientasi kerja, memprioritaskan empat Bidang Keahlian (pariwisata, kemaritiman,
pertanian, dan industri kreatif) karena sektor-sektor itu mampu menyerap cukup
banyak tenaga kerja. Oleh karena itu peningkatan kualitas layanan SMK, pendidik dan
tenaga kependidikan, hingga lebih intensif menjalin kerjasama dengan dunia usaha/
dunia industri baik dalam rangka memperkuat praktek kerja maupun memasarkan
lulusan SMK mutlak diperlukan.
Hingga kini, Direktorat Pembinaan SMK, Ditjen Dikdasmen, telah melakukan
beragam cara untuk memperluas dan memeratakan akses, meningkatkan mutu
maupun memperkuat relevansi pendidikan SMK. Program pengembangan SMK
rujukan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan mutu, dengan menghadirkan
praktek-praktek terbaik (best practices) bagi sekolah-sekolah lain di sekitarnya. Kita
tentu berharap, SMK bisa menjadi solusi bagi penyediaan kebutuhan tenaga kerja
terampil sekaligus ikut berperan dalam mengurangi pengangguran usia produktif.
Saya menyambut baik terbitnya buku ini, sekaligus mengucapkan terima kasih
kepada Direktur Pembinaan SMK, tim penulis, dan pihak-pihak lain yang ikut terlibat.
Semoga buku ini dapat menjadi bagian dari upaya kita meningkatkan akses, mutu,
dan relevasi pendidikan SMK.
Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah
Hamid Muhammad
vii
pengantar
Direktur Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan
K
ita menyadari bahwa saat ini bangsa Indonesia tengah
memasuki persaingan sengit dalam perebutan pasar kerja,
terutama sejak berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA) tanggal 1 Januari 2016. Oleh karena itu, sesuai arahan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah, saat ini Direktorat Pembinaan
SMK terfokus pada pengembangan empat sektor unggulan, yakni
kemaritiman (mencakup perikanan dan kelautan), pertanian
(ketahanan pangan), pariwisata, dan industri kreatif. Sesuai
dengan nawa cita Presiden R.I, empat sektor ini diprioritaskan
karena menyerap banyak tenaga kerja.
Besarnya potensi Indonesia terutama di empat bidang
unggulan tersebut dapat diibaratkan seperti air di atas gunung.
Kalau tidak dialirkan untuk menggerakkan listrik, hal itu hanya akan
jadi sebatas potensi. Sama halnya dengan ikan di laut, meskipun
jumlahnya berlimpah kalau tidak ada yang bisa mengolah, ikannya
akan lari.
Selain empat sektor unggulan tersebut, Direktorat Pembinaan
SMK juga tetap mengembangkan SMK bidang keahlian teknologi
dan rekayasa. Juga memperluas dan memeratakan akses melalui
fasilitasi pendirian dan pengembangan SMK berbasis komunitas/
pondok pesantren.
Tantangan cukup berat yang dihadapi SMK saat ini antara lain
minimnya jumlah guru produktif. Saat ini, jumlah guru produktif
SMK baru sekitar 22% dari total jumlah guru SMK. Padahal, guru
produktif dengan jumlah dan kualitas yang memadai, menjadi kunci
penting bagi mutu lulusan SMK yang terampil dan kompeten. Oleh
viii
karena itu, Direktorat Pembinaan SMK, Ditjen Dikdasmen, bersama dengan Direktorat Pembinaan
Guru Pendidikan Menengah, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK),
menjalin kerjasama sinergis untuk bersama-sama meningkatkan jumlah dan kompetensi guru-guru
SMK.
Penerbitan buku profil SMK rujukan ini juga merupakan salah satu bagian dari upaya
meningkatkan mutu SMK. Dengan menampilkan tempat praktik-praktik terbaik (best practices) dan
hasil/produk terbaik dari SMK dalam berbagai program keahlian, diharapkan dapat menjadi acuan
bagi sekolah-sekolah lain dalam meningkatkan mutunya.
Pada buku ini, terdapat 10 SMK rujukan berbasis komunitas/pondok pesantren yang
ditampilkan, yakni SMK YSB Plus Suryalaya, Tasikmalaya (Jawa Barat), SMK Darussalam, Martapura,
Banjar (Kalimantan Selatan), SMK Al Falah Moga, Pemalang (Jawa Tengah), SMK Iklhas Jawilan,
Serang (Banten), SMK Ibrahimy 1 Sukorejo, Situbondo (Jawa Timur), SMK Muhammadiyah,
Majenang, Cilacap (Jawa Tengah), SMK Muhammadiyah Bawang, Batang (Jawa Tengah), SMK
Terpadu Al Ishlahiyah, Malang (Jawa Timur), SMK Syubbanul Wathon, Magelang (Jawa Tengah),
dan SMK Yasmida Ambarawa, Pringsewu (Lampung).
Saya ucapkan terima kasih kepada tim penulis dan pihak-pihak lain yang ikut terlibat dalam
penyusunan buku ini. Semoga bermanfaat.
Mustaghfirin Amin
ix
DAFTAR ISI TERAMPIL DAN
BERAKHLAK MULIA
iv SAMBUTAN
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Prof. Dr. H. Muhadjir Effendy, M.AP
vi SAMBUTAN
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Hamid Muhammad, Ph.D
viii PENGANTAR
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Drs. M. Mustaghfirin Amin, MBA
x DAFTAR ISI
1 PENDAHULUAN
x
107 SMK IBRAHIMY 1 SUKOREJO
Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur
Siapkan Generasi Siap Kerja Melalui Budaya Pesantren
xi
xii
PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN
TERAMPIL DAN
BERAKHLAK
MULIA
1
Pendahuluan
K
ementerian Pendidikan dan Kebudayaan dewasa ini tengah menggulirkan
tiga program prioritas yang diamanatkan oleh Presiden RI Joko Widodo,
yakni percepatan Program Indonesia Pintar (PIP) yang dilaksanakan melalui
sarana Kartu Indonesia Pintar (KIP), penajaman pendidikan vokasi, dan penguatan
pendidikan karakter. Khusus terkait program pendidikan vokasi, Presiden Joko
Widodo bahkan telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016
tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan
Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
Inpres tersebut menugaskan kepada sejumlah Menteri, Kepala Badan Sertifikasi
Profesi, dan para Gubernur untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan
sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing untuk merevitalisasi SMK
guna meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia.
Selain itu, Presiden juga meminta mereka untuk menyusun peta kebutuhan tenaga
kerja bagi lulusan SMK sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing
dengan berpedoman pada peta jalan pengembangan SMK.
Khusus kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Presiden Joko
Widodo menugaskan untuk: a) membuat peta jalan pengembangan SMK; b)
menyempurnakan dan menyelaraskan kurikulum SMK dengan kompetensi
sesuai kebutuhan pengguna lulusan (link and match); c) meningkatkan jumlah
dan kompetensi bagi pendidik dan tenaga kependidikan SMK; d) meningkatkan
kerjasama dengan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan dunia usaha/
industri; e) meningkatkan akses sertifikasi lulusan SMK dan akreditasi SMK; f)
membentuk Kelompok Kerja Pengembangan SMK. Keenam tugas dari Presiden
itu kini dijadikan prioritas serius oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
agar tidak terlambat dalam mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang
terampil sehingga siap bersaing di pasar internasional.
Penguatan pendidikan vokasi itu merupakan bagian dari implementasi sembilan agenda
prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang dikenal
dengan Nawacita, khususnya nomor 6 yang berbunyi, Meningkatkan produktivitas rakyat
dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit
bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
Salah satu upaya yang akan dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk
mewujudkan Nawacita nomor 6 itu adalah membangun sejumlah science park dan techno
park di daerah-daerah, politeknik, dan SMK-SMK dengan sarana dan prasarana dengan 3
teknologi terkini. Hal ini penting karena pendidikan vokasi saat ini sangat diperlukan
untuk menjawab kebutuhan pasar kerja, sekaligus untuk menghadapi sengitnya kompetisi
antarnegara, khususnya di kawasan Asean sejak berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA) mulai Januari 2016.
Pendidikan vokasi merupakan penggabungan antara teori dan praktik secara seimbang
dengan orientasi pada kesiapan kerja lulusannya. Kurikulum dalam pendidikan vokasi
terkonsentrasi pada sistem pembelajaran keahlian (apprenticeship of learning) pada
kejuruan-kejuruan khusus (specific trades). Karena itu Presiden Jokowi melihat pendidikan
vokasi/kejuruan sangat penting untuk mempersiapkan SDM Indonesia dalam menghadapi
persaingan global.
Keseriusan pemerintah dalam penguatan pendidikan vokasi salah satunnya dibuktikan
dengan kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Jerman untuk mengetahui keberhasilan Jerman
dalam pendidikan vokasi. Fokus kunjungan kerja Presiden ke Jerman adalah menjalin kerja
sama dan mendapat dukungan pemerintah Jerman dalam pengembangan pendidikan
kejuruan atau vokasi di Indonesia. Jerman dianggap sebagai negara yang sangat bagus
dalam mengembangkan sistem pendidikan kejuruan, sehingga generasi mudanya memiliki
keterampilan yang memadai sejak dini.Hal itu pula yang membuat angka pengangguran di
Jerman sangat rendah.
Saat kunjungan kerja di Jerman, Presiden Jokowi meninjau Pusat Pelatihan Pendidikan
Vokasi Profesional di Siemenstadt, yaitu semacam sekolah dan tempat pelatihan berbagai
bidang kejuruan yang sangat berkembang di Jerman. Di Siemenstadt, Presiden mendapatkan
informasi umum terkait pendidikan kejuruan dual training di Jerman. Pendidikan kejuruan
dual training adalah pendidikan yang berorientasi kerja dan mengharuskan para siswa/
peserta belajar di dua tempat pembelajaran, yaitu di sekolah dan di industri, sehingga terjadi
sinergi antara pembelajaran di sekolah dengan pembelajaran di industri.
Hingga kini, terjadi kesenjangan antara kebutuhan tenaga kerja dengan jumlah dan
kualitas output lulusan SK. Perbandingan kebutuhan dan lulusan SMK dapat dilihat pada
infografis berikut.
Karena terjadi
kesenjangan yang cukup
serius antara kebutuhan
tenaga kerja dengan
lulusan SMK, maka
Direktorat Pembinaan
SMK merancang sejumlah
kebijakan, program,
dan kegiatan untuk
mengembangkan SMK
pada periode lima tahun
yang akan datang. Adapun
sejumlah kebijakan dan
program strategis yang
akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
1. Penguatan Peran Siswa, Guru, Tenaga Kependidikan, Orang tua, dan Aparatur Institusi
Pendidikan dalam Ekosistem Pendidikan Kejuruan
Arah kebijakan yang diterapkan dalam melaksanakan tujuan strategis ini melalui
Penerapan pendidikan karakter di sekolah. Strategi ini bertujuan untuk:
a. Memotivasi pihak sekolah dan Pemda setempat dalam pengembangan mental dan
akhlak mulia para siswa melalui kegiatan dan pelatihan yang nantinya diharapkan
dapat menyebar luaskan ke siswa SMK dilingkungan daerahnya masing-masing.
b. Menumbuhkan disiplin dan tanggungjawab terhadap kegiatan di sekolah maupun di 5
luar sekolah.
c. Terciptanya generasi muda yang tangguh dan siap menuju ke kehidupan yang lebih
baik di masyarakat.
d. Memiliki budi pekerti yang baik dan berahklak mulia.
e. Berkembangnya rasa kerjasama dan kebersamaan sebagai upaya untuk menggalang
persatuan dan kesatuan generasi muda mendatang.
2. Peningkatan akses pendidikan kejuruan
Arah kebijakan yang diterapkan dalam melaksanakan tujuan strategis ini melalui:
a. Kartu Indonesia Pintar. Tujuan yang akan dicapai melalui strategi ini adalah
meningkatkan jumlah dan kualitas peserta didik SMK, meringankan biaya pendidikan
Foto: Rauhanda Riyantama
siswa SMK, dan mencegah siswa miskin SMK putus sekolah. Strategi ini diharapkan
dapat membantu lebih dari 2 juta anak miskin dan rentan miskin untuk dapat
mengakses pendidikan menengah kejuruan.
b. Bantuan Operasional Sekolah. Sejalan dengan penetapan WAJAR 12 tahun penyediaan
Bantuan Operasional Sekolah atau BOS tetap menjadi andalan pemerintah untuk
mengurangi beban masyarakat untuk dapat membiayai pendidikan menengah bagi
anak-anaknya.
c. Peningkatan daya tampung SMK. Peningkatan kapasitas SMK sangat mendesak
mengingat kapasitas SMK saat ini hanya dapat menampung 78.94% pendaftar.
Strategi yang diterapkan adalah:
Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB). Unit Sekolah Baru diprioritaskan untuk
membangun SMK di kecamatan yang belum memiliki SMK yang dapat diberikan
untuk pendirian SMK Negeri maupun Swasta. Dana digunakan untuk pembangunan
gedung pembelajaran (ruang teori, ruang praktik dan ruang penunjang beserta
selasarnya), pengadaan peralatan praktik siswa, pembangunan kamar mandi/
WC, pengadaan perabot ruang pembelajaran (ruang teori dan ruang praktik),
biaya perencanaan, pengawasan pembangunan, pengelolaan administrasi dan
biaya pengadaan guru.
Penyediaan Ruang Kelas Baru (RKB). Bantuan ini diutamakan untuk menambah
ruang kelas baru bagi SMK yang memiliki jumlah pendaftar yang meningkat dan
siswa yang ada melebihi daya tampung.
Afirmasi khusus Pada Daerah 3 T. Bantuan ini ditujukan untuk meningkatkan
kapasitas SMK yang berada di berada di Provinsi Papua dan Papua Barat, berada
di Daerah Khusus, dan berada di Daerah yang tergolong Tertinggal, Terluar,
CENDEKIA MELALUI
PENDIDIKAN ISLAMI
P
ada hari Senin, 8 Agustus 2016 lalu telah dilaksanakan
upacara peringatan Hari Jadi Pendidikan Formal
Pondok Pesantren Suryalaya yang diikuti oleh seluruh
instansi/sekolah di lingkungan Pondok Pesantren Suryalaya,
di antaranya SMK Plus YSB Suryalaya, SMA Serba Bakti,
MA Serba Bakti, SMP Islam Serba Bakti, MTs Serba Bakti,
TK Hj. Euis Siti Ruyanah, Institut Agama Islam Latifah
Mubarokiyah (IAILM) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Latifah Mubarokiyah (STIELM) Pondok Pesantren Suryalaya.
Kegiatan tersebut menjadi agenda rutin yang dilaksanakan
oleh pondok pesantren setiap tahunnya di bulan Agustus.
Hal itu membuktikan bahwa Pondok Pesantren Suryalaya
sebagai salah satu pondok terkemuka di Jawa Barat,
turut berusaha untuk dapat mengantisipasi berubahnya
kondisi dan situasi Bangsa Indonesia sebagai akibat arus
perkembangan zaman yang semakin tak terkendali, terutama
perihal akhlak dan penyelewengan akidah Islam. Maka
diperlukan sebuah wadah atau institusi yang legal secara
hukum agar dapat menunjang fungsi pesantren sebagai
pusat pengajaran Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah dan
pengembangan ilmu keislaman sekaligus mensinergikan
ilmu Islam dengan ilmu modern.
19
SMK YSB PLUS SURYALAYA
Foto: Rauhanda Riyantama
23
SMK YSB PLUS SURYALAYA
Selain itu, siswa SMK YSB Plus Suryalaya wajib mengikuti pengajian Manakiban
setiap tanggal 11 Dzulhijah. Bahkan pesertanya dari seluruh Indonesia dan luar
negeri, misalnya Singapura, Malaysia, Brunai Darussalam, dan Thailand, menyusul
Australia, negara-negara di Eropa dan Amerika, Khusus untuk siswa di sini cukup
mengikutinya di sekolah dengan memasang pengeras suara. Mereka tidak dilepas
di bawah, dan mengikuti cukup mengikuti di sekolah.
Cucu Suprianto,
Duty Manager di Hotel Savoy Homann, Bandung
Salah satu pihak DU/DI yang telah bekerja sama
dengan SMK YSB Plus Suryalaya
yang sepakat bekerja sama dengan SMK YSB Plus Suryalaya, tak hanya dari
Tasikmalaya dan sekitarnya saja, bahkan ada juga yang berada di Bandung,
Jakarta, Yogyakarta dan lain sebagainya.
Cucu Suprianto, Duty Manager di Hotel Savoy Homann, Bandung,
mengatakan jalinan kerja sama dengan SMK YSB Plus Suryalaya mempunyai
sejarah yang sangat panjang. Dimulai tahun 2007, ketika kepemimpinan
Direktur lama Bapak Budi Sasongko, sekolah ini dijadikan salah satu sekolah
binaan. Kita rutin per tiga bulan atau enam bulan diundang ke sekolah untuk
memberikan motivasi dan pembekalan pada saat mereka masuk di dunia
kerja, katanya.
Cucu memandang kerja sama ini menjadi hal positif untuk SMK, apapun jurusannya
ketika mengundang praktisi ke sekolah anak-anak akan lebih refresh tentang ilmu di dunia
kerja. Sebab para praktisi mempunyai sifat lebih update terkait dunia industri. Katakanlah
saya berbicara tentang perhotelan. Dunia perhotelan itu perkembangannya sangat cepat.
Mungkin ada beberapa guru SMK yang mengajarkan front office gaya lama tahun 80 an.
Ketika anak-anak tidak dibekali pengetahuan dari praktisi maka knowledge nya masih tahun
80-an. Kemudian ketika dilepas saat PKL mereka akan kaget. Karena apa yang diajakan
oleh guru sangat berbeda dengan dunia industri. Mereka akan jadi gagap, rendah diri,
minder, karena siswa lain lebih menguasai, ungkapnya.
Sangat penting memang ada sinergi antara sekolah dengan dunia industri. Atau secara
personal oleh praktisi yang masih aktif datang ke sekolah. Pria yang pernah menjabat
sebagai training manager, salah satu kendala siswa SMK YSB Plus Suryalaya adalanya
masih banyak anak-anak yang diberikan pengetahuan tahun 80-an. Sekarang beda ya
kuncinya sudah pakai smart key, bukan lagi kunci konvensional, katanya. Seperti itulah
perlunya sinergi antara dunia pendidikan dan dunia industri, yakni saling melengkapi.
Dunia industri juga sangat membutuhkan anak-anak Prakerin. Saat akhir job training
mereka diminta untuk membuat laporan yang kemudian diminta oleh dunia industri
dan sekolah. Khususnya untuk dunia industri, laporan tersebut bisa dijadikan sebagai
masukan yang sangat berharga. Walaupun itu datang dari anak SMK. Bahkan beberapa
kali mengakomodir masukan dari anak Prakerin.
Ai Asih,
Siswi SMK YSB Plus Suryalaya
yang meraih juara 1 Senam Lantas
Tingkat Kabupaten Tasikmalaya
lebih dari tiga kali dan masih tetap badel, siswa tersebut kita keluarkan dan tidak boleh ikut
ujian. Lalu kita panggil orangtuanya, tegas Bobby.
Untuk semakin mempermudah pengontrolan terhadap siswa, sekolah juga menyediakan
fasilitas e-learning. Dengan ini guru dapat memantau dari kejauhan apakah siswa ini sudah
mengumpulkan tugas atau belum. Apakah siswa ini rajin belajar atau pemalas. Dan juga
siswa semakin terbantu untuk mengumpulkan tugasnya tepat waktu.
Tak hanya tentang hal teknis, pendekatan secara personal juga sangat penting. Sebab
masing-masing individu memiliki karakter dan intelejensi yang berbeda. Tentunya sebagai
guru juga harus memahami itu. Kalau siswa A penanganannya harus seperti ini, sedangkan
siswa B harus seperti ini. Yang berarti guru harus paham tentang pendekatan psikologis.
Foto: Rauhanda Riyantama
Pun juga disampaikan oleh Dadang Lukmanul Hakim, S.T., guru sekaligus kepala program
keahlian Teknik Kendaraan Ringan. Terkait pendidikan karakter, yang menjadi nomor satu
adalah akhlak. Untuk menanamkan hal tersebut setiap hari tadarus di lapangan selama 15
menit, sedangkan yang beragama lain ada kegiatan pembinaan sendiri sesuai keyakinan
masing-masing.
Menurut Dadang, untuk memasukkan pendidikan karakter dalam pembelajaran sehari-
hari ia menyampaikan kesepakatan. Di antaranya sikap, kalau sedang ulangan harus
jujur, tidak boleh menyontek. Saya bilang ke anak-anak, nilai itu setelah kejujuran. Urusan
nilai itu soal pikiran kita masih bisa diasah lagi. Tetapi kalau soal sikap jujur itu tidak bisa
cepat, harus dimulai dari pembiasaan. Saya juga selalu menekankan nilai itu urusan nomor
sekian, yang paling penting kejujuranmu, kedisiplinanmu, dan kemauanmu, katanya.
Dadang berkeyakinan bahwa segala sesuatu yang dimulai dengan kebaikan maka Tuhan
akan menolong. Oke nilai kamu boleh bagus, tapi suatu saat Allah tidak pernah menolong
kamu lagi. Makanya usahakanlah selalu jujur. Bagaimana pun takdir orang kan Allah yang
menentukan. Karena kita selalu menanamkan kejujuran, imbuhnya.
Saat ini sudah bisa memetik hasilnya. Anak-anak mulai merasa malu jika tidak jujur. Karena
lingkungan dan teman-temannya selalu memberikan contoh yang baik. Mereka sudah mulai
MEMBENTUK
KARAKTER BAIK
M
endapat predikat Sekolah Rujukan Bidang
Pesantren merupakan kebanggaan tersendiri
bagi SMK Darussalam Martapura. Pasalnya pihak
sekolah tidak memiliki kiat-kiat khusus untuk menerapkan
pendidikan karakter kepada siswa. Semuanya berjalan
seperti biasa, bahwa datang ke sekolah tidak boleh
terlambat, harus berpakaian rapi, dan sebagainya.
Namun, yang menjadi spesial adalah kepedulian orangtua
terhadap pendidikan karakter anaknya sangatlah besar.
Hal tersebut nampak jelas ketika pertama kali
menginjakkan kaki di sekolah yang terletak di Jalan
Tanjung Rema, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan
Selatan ini. Tim penulis dikejutkan dengan kedatangan
ketua komite sekolah. Adalah Suriani Dasri, atau yang
akrab disapa Dasri. Dengan gelagatnya yang lugas ia
sedang memantau kegiatan siswa dan proses belajar
mengajar di sekolah. Sesaat kemudian Pak Dasri mulai 37
bercerita keterlibatan orangtua di sekolah.
SMK DARUSSALAM MARTAPURA
Suriani Dasri,
atau yang akrab disapa Pak Dasri.
Ketua Komite SMK Darussalam Martapura
Dasri juga menerapkan karakter disiplin yang ketat. Karena bel masuk sekolah pukul
7.00, maka anak-anaknya dibiasakan bangun pagi dan menyiapkan segala perlengkapan
sekolah mulai dari buku hingga perlengkapan alat tulisnya. Dan yang tak lupa adalah
melaksanakan salat subuh. Karena rumah saya tidak terlalu jauh dari sekolah, maka
anak-anak saya biasakan sarapan di rumah. Baru pada pukul 6.30 berangkat ke sekolah
terangnya.
Tak mandek di situ, sebelum masuk kelas anak-anak dibiasakan baris-berbaris yang
dipimpin ketua kelas. Tujuannya agar anak-anak terbiasa tertib dalam mengikuti pelajaran.
Yang biasanya di kelas ramai dan tidak mau menyimak yang dijelaskan guru, berubah
jadi diam dan mau memperhatikan sehingga ilmu yang didapatkan maksimal. Sebab SMK
membentuk siswa yang siap kerja, otomatis konsentrasi belajar harus kuat, jelas laki-laki
kelahiran Tapin, 31 Maret 1959 ini.
Baginya pendidikan karakter bukanlah teori semata. Melainkan harus dipraktikkan
secara terus menerus hingga membentuk suatu budaya. Dengan begitu siswa akan
menerapkan kebudayaan itu hingga tumbuh dewasa, yang kemudian disebarkan di
kehidupan bermasyarakat.
39
SMK DARUSSALAM MARTAPURA
Kami sekarang ini tidak boleh memungut biaya sepeser pun dari orangtua. Ikut 41
ekskul saja gratis. Kebijakan ini mungkin ada benarnya, karena dulu ketua komite
SMK DARUSSALAM MARTAPURA
45
SMK DARUSSALAM MARTAPURA
Luthfi Adrian,
siswa program keahlian Teknik Kendaraan Ringan
SMK Darussalam Martapura
yang pertama ia ajarkan adalah tentang sikap. Karena sikap itu nilainya 75 persen dari
pengetahuan dan keterampilan. Saat mengajar kelas X yang pertama ia ajarkan tentang
kedisiplinan, tanggung jawab, dan akhlak. Serta membiasakan berdoa sebelum mulai
belajar. Dengan rutinitas seperti itu siswa akan terbiasa dengan perilaku baik sehingga
nantinya saat terjun di dunia kerja mereka tidak kaget dengan aturan yang ketat.
Sama halnya ketika pegang kelas XII, yang pertama kali Zainal ajarkan adalah sikap
dan kedisiplinan. Tetapi penangannya sedikit berbeda, karena siswa kelas XII mendekati
lulus dan disiapkan untuk bekerja atau berwirausaha, bahkan ada yang ingin melanjutkan
juliah. Biasanya materi ajar telah disiapkan, tapi saat ini mereka harus menalar dan
mencari materi sendiri. Dengan K13 anak-anak lebih kreatif dan guru juga dituntut lebih
inovatif. Mereka jadi bisa menggali potensi yang dimiliki. Jadi K13 ini sangat bagus sekali
untuk menanamkan sikap, jelasnya.
Foto: Rauhanda Riyantama
52 PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN
SMK DARUSSALAM MARTAPURA
53
Zainal menyadari, tantangan terbesar saat ini
adalah beraneka ragamnya karakter siswa. Ada
yang mudah diatur atau pun sebaliknya. Dengan
penerapan K13 penilaian terhadap siswa menjadi
lebih terkontrol. Karena 70 persen dari penilaian
di rapor terkait sikap/karakter sehingga saat anak
melakukan gerakan sekecil apapun akan terdeteksi
dengan baik. Dan penanganannya pun tepat
sasaran.
Untuk mendisiplinkan anak-anak, strategi lain
yaitu melalui pembelajaran kelompok. Misalnya
dalam satu kelas terdapat lima kelompok belajar.
Nah kepada siswa yang masuk kategori sulit diatur
disebar dalam masing-masing kelompok yang
kemudian ditunjuk sebagai ketua. Logikanya jika
ditunjuk sebagai pemimpin jadi lebih terkontrol
karena mereka memiliki tanggung jawab pada
anggotanya. Entah sering ditunjuk maju ke depan
untuk menerangkan materi atau sekedar menjawab
soal.
Sementara itu, Novi Haryanto, ST., guru
sekaligus kepala program keahlian Teknik Sepeda
Motor menambahkan bahwa pendidikan karakter
Foto: Rauhanda Riyantama
itu harus dijadikan pembiasaan setiap hari.
Namanya siswa tidak bisa jika hanya diingatkan
sekali. Kita sudah seperti kaset, yang disetel setiap
PERKEMBANGAN SEKOLAH
SMK Darussalam Martapura pertama kali dibangun pada tahun 1987,
namun resmi digunakan pada bulan Juli 1988. Mulanya sekolah ini bernama
Sekolah Teknik Mesin (STM) Darussalam yang hanya menampung siswa
sejumlah 30 orang dengan jurusan Teknik Mesin dan Otomotif. Sekolah ini
berada di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Darussalam Martapura
yang juga memiliki lembaga pendidikan dari tingkat Ibtidaiyah hingga perguruan
tinggi.
Pada awal berdirinya, STM Darussalam menggunakan ruang kelas Aliyah
Mualimin Darussalam di Perwira Martapura. Jam belajarnya pun dimulai
Negeri Sipil (PNS) dan sisanya sebagai guru tetap yayasan (GTY).
Sedangkan jumlah DU/DI yang berhasil menjalin kerjasama
hingga saat ini mencapai 97 yang tersebar di Kalimantan Selatan
dan sebagian kecil di Jawa.
Kepala SMK Darussalam Martapura, Drs. H. M. Yusron
Yacub mengatakan, visi dari SMK Darussalam Martapura adalah
Terwujudnya manusia Indonesia yang beriman, bertaqwa,
berakhlak mulia, sehat, mandiri, menguasai IPTEK yang memiliki
etos kerja tinggi dan berdisiplin. Sedangkan misinya ada tiga
adalah: pertama, mendidik dan melatih siswa agar berakhlak mulia
dengan berdasarkan IMTAQ, tahan terhadap pengaruh budaya
Foto: Rauhanda Riyantama
luar yang negatif. Kedua, bangga sebagai warga negara Indonesia dan terpanggil untuk
mengabdikan diri kepada Agama, Bangsa, dan Negara. Ketiga, mampu memberdayakan
diri untuk berbuat sesuai IPTEK dan IMTAQ yang bertumpu pada etos kerja yang tinggi,
berdisiplin, dan berwawasan lingkungan menuju kehidupan yang layak berkualitas dan
bermartabat.
Sekolah ini memiliki 13 ruang kelas. Di samping itu di dukung dengan laboratorium
bahasa untuk belajar bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa lainnya dengan
didukung dengan guru yang handal. Ketikaw berada di ruangan ini siswa akan fokus dalam
praktik bahasa dengan benar baik ucapan maupun pendengarannya.
Selain itu, ada laboratorium komputer. Di sini mereka bisa mempelajari program Word,
Excel, Power Point, Grafis, dan program lain yang diperlukan. Juga terdapat ada ruang
gambar teknik dan perpustakaan untuk keperluan buku-buku pelajaran pokok maupun buku
referensi lain yang cukup lengkap.
SMK Darussalam juga memiliki ruang bengkel Workshop, meliputi ruang praktik kerja
mesin. Di sini memiliki mesin bubut, mesin scrap, mesin pres, serta permesinan lainnya.
Dalam rangka kegiatan praktik teknik permesinan dibimbing oleh guru-guru yang sudah
berpengalaman dalam teknik pembubutan, teknik pengepresan, dan scrap.
Siswa SMK Darussalam juga diberikan keterampilan membuat alat-alat kerja, seperti alat
pemanas tambal ban, alat pencampur pupuk, dan lain lain, sehingga mampu menjadi orang
yang profesional dalam bidangnya.
Di ruang praktik otomotif, para siswa belajar mengenal mekanik mesin dan juga mesin
disel. Bagaimana cara mengoperasikannya, perawatan, perbaikan dari hal yang ringan seperti
penyetelan karburator atau penyetelan klep, sampai yang paling berat yaitu overhall. Begitu
Musik panting, Karya Ilmiah Remaja (KIR), Bulutangkis, Tenis Meja, Base
ball, Soft Ball, English Club, Paskibra, dan Pramuka.
Untuk ekskul PMR secara aktif melaksanakan TRIAS UKS
(melaksanakan pendidikan kesehatan di sekolah, menyelenggarakan
pelayanan kesehatan di sekolah, dan menciptakan lingkungan kehidupan
yang sehat di sekolah). Selain itu juga melaksanakan (Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) setiap hari jumat. Dan melakukan penyuluhan
dokter kecil dari kelas I sampai kelas VI setiap hari jumat di sepuluh menit
awal sebelum jam pelajaran dimulai. Serta membentuk struktur Tim
Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah (TPUKS) dalam upaya mendukung
dan melancarkan kegiatan UKS.
62 PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN
SMK
AL FALAH
MOGA
Kabupaten Pemalang,
Provinsi Jawa Tengah
63
SMK AL FALAH MOGA
MEMBANGUN MUTU
DARI KETINGGIAN
PEMALANG
S
ekitar pukul 01.30, pada Jumat, 5 Agustus 2004,
ada diskusi tengah malam di makam KH. Nahrowi
Dalhar (1870-1959), ulama mumpuni di Watucongol,
Muntilan, Magelang. Ada H.Muala Hata, S.H (ketika itu
Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Pemalang),
K.H. Ahmad Baedlowi Ilham (pendiri dan pengasuh Pondok
Pesantren Al Falah, Kalibuntu Moga, Pemalang) dan
Hj. Yila Abdullah (pendiri dan pengurus Yayasan Dewi
Masyitoh Banyumudal, Moga, Pemalang), dan Drs. Rujito
DW. Muala, yang tak lain adik dari Kiai Baedlowi, kebetulan
sehabis mengikuti rapat di Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga, DI Yogyakarta. Sedangkan Ahmad Baedlowi dan
rombongan tengah berziarah ke makam-makam Walisanga
dan ulama-ulama di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Madura.
Muala menyampaikan tentang program pendirian SMK
Kecil/Kelas Jauh di Pondok Pesantren. Pondok Pesantren
Al Falah Moga sebenarnya terbilang anti-sekolah. Sehingga
para santrinya yang akan bersekolah dipersilakan mencari di
luar pondok. Singkat cerita, disepakati untuk mendirikan SMK
kelas jauh di Pondok Pesantren Al Falah Kalibuntu Moga.
Tenggat penyusunan proposal pendidikan SMK pun
amat singkat: Senin, 8 Agustus 2004. Rujito yang kebagian
menyusun proposal bekerja maraton selama sisa waktu
hanya dua hari. Syarat utama selain memiliki SMK induk,
yakni SMKN 1 Pemalang, juga memiliki minimal 36 siswa
hingga 31 Agustus 2004. Waktu itu sudah lewat penerimaan
siswa baru, sehingga kesulitan mencari siswa baru, kata
Rujito, 50 tahun.
71
SMK AL FALAH MOGA
73
(Electronic Fuel Injection), sementara di sekolah kami baru praktek
SMK AL FALAH MOGA
75
Abdul Ghofar, S.Pd.
Wakil Kelapa Sekolah Bidang Kurikulum
SMK Al Falah, Moga, Kab. Pemalang
Namun untuk kegiatan ekstra kurikuler di sekolah, Rujito harus melakukan pendekatan
khusus dengan para pengasuh pondok pesantren. Sebab, awalnya pesantren menolak
kehadiran seni musik dan pentas-pentas kesenian. Bagi saya, budaya dapat menghaluskan
budi pekerti seseorang. Asumsi saya, daya dapat mengubah perilaku orang. Dulu ada siswa
yang selengekan baik di kelas maupun keseharian. Ketika ia mengikuti ekskul karawitan, tak
lama si anak berperilaku santun, kata Rujito, yang masih mengajar pelajaran Kewirausahaan
26 jam tatap muka dalam sepekan.
Rujito juga meyakini bahwa pendidikan bahasa Jawa memberikan dampak positif
terhadap etika anak. Keluarga yang dididik dengan bahasa Jawa berbeda dengan keluarga
yang membiasakan dengan bahasa Indonesia. Sekarang ini di desa-desa pun biasa
menggunakan bahasa Indonesia. Padahal anak yang sejak kecil biasa berbahasa Jawa,
mereka lebih punya unggah ungguh, sopan santun, kepada orang lain, katanya.
Pendekatan intensif Rujito kepada para pengasuh pondok pesantren, lambat laut bisa
diterima. Pada akhir tahun selalu ada pentas pertunjukan, yang sekarang bisa dilaksanakan
di pondok. Saya sampaikan bahwa yang dilarang itu musik maksiat. Siswa mengekspresikan
diri melalui musik dan pertunjukan seni tidak dalam rangka untuk maksiat, katanya.
Seperangkat gamelan jawa yang baru dibeli sekolah setahun lalu itu pun sudah unjuk
penampilan di kegiatan pesantren.
dari bendahara. Dia sendiri yang membeli sapu kemudian melaporkan dan
menyerahkan bukti pembelian. Jadi dari tukang kebun pun tahu betul RAKS
di sini, katanya.
Keberpihakan Rujito juga pada siswa yang dianggap nakal atau
bermasalah. Bukan membiarkan mereka, melainkan berusaha menjadikan
mereka mampu meraih prestasi lebih baik. Prestasi di mata Rujito tidak
harus mendapat nilai tinggi atau menjadi juara. Seorang anak yang tadinya
berbohong sepuluh kali, sekarang menjadi bohong enam kali, itu juga sudah
merupakan prestasi. Sebagai guru yang sudah mendapat tunjangan sertifikasi,
saya harus mempertanggungjawabkan uang negara itu. Saya harus mampu
sharing ilmu kepada siswa, katanya.
Khafiz Awaludin, S.Pd.,
Ketua Program Keahlian TKR
SMK Al Falah, Moga, Kab. Pemalang
hapalan surah dalam Juz Amma. Pada proses kedua, guru harus
mampu memberikan pematangan materi baik berupa teori dasar
hingga prakteknya di sekolah. Di kelas satu, kami semua guru harus
memberikan dasar-dasar kejuruan. Sebagai mekanik, tetap harus
memiliki teori dasar. Referensinya menggunakan manual book, bisa
juga tambahan dari internet dan sumber lain seperti video tutorial,
kata Khafiz, yang lulusan Sarjana Pendidikan Teknik Otomotif.
Guru juga harus menyampaikan ke siswa tentang perkembangan
teknologi. Untuk persiapan prakerin, siswa juga harus ditempa lagi
Foto-foto: Dipo Handoko
kesiapannya. Misalnya mengenai teknologi sistem EFI. Karena
keterbatasan alat anak diajar melalui video tune up EFI.
Selama siswa prakerin, kata Khafiz, belum ada DU/DI yang
komplain apalagi mengembalikan siswa ke sekolah karena kurangnya
kompetensi. Kasus komplain dari DU/Di biasanya karena anak absen.
Kami langsung menindaklanjuti jika ada laporan siswa kami tidak
masuk kerja. Selama ini tidak ada siswa prakerin yang distop, katanya. 83
Ke depan, Khafiz berharap sekolah dapat memiliki Lembaga
SMK AL FALAH MOGA
85
SMK IKHLAS JAWILAN
86 PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN
Foto: Arita WA
MEMBENTUK KARAKTER
DENGAN KULTUR
PESANTREN
P
ada 4 sampai 6 April 2016, seluruh pelajar Sekolah
Menengah (Atas)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di
seluruh Indonesia menggelar ujian nasional. Sebagian
sekolah melaksanakan ujian nasional itu secara online berbasis
komputer. Namun karena di Kabupaten Serang, Banten, sarana
dan prasarana untuk ujian nasional secara online itu belum
siap, dari ratusan sekolah yang ada di kabupaten ini hanya
dua sekolah yang bisa melaksanakan ujian secara online. Dua
sekolah itu adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ikhlas, di
Kecamatan Jawilan, dan SMA Nurul Fikri di Kecamatan Cinangka.
Ujian nasional tingkat SMA/SMK di Kabupaten Serang tahun
2016 diikuti oleh sebanyak 5.889 untuk SMK dan 5.706 siswa
SMA. Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Serang, Sarjudin,
menyatakan, minimnya sekolah yang melaksanakan ujian
nasional secara online karena terbatasnya fasilitas yang dimiliki
tiap sekolah. Di pihak lain, tahun 2016 merupakan tahun terakhir
bagi Pemerintah Kabupaten Serang untuk mengurus sekolah
tingkat atas, karena akhir tahun 2016 ini kewenangannya sudah 87
berada di Pemerintah Provinsi Banten.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ikhlas Jawilan, merupakan
SMK IKHLAS JAWILAN
Tujuan didirikannya SMK Ikhlas Jawilan adalah: pertama, menyiapkan peserta didik
agar menjadi manusia produktif yang mampu bekerja secara mandiri. Kedua, menyiapkan
peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi
dilingkungan kerja. Ketiga, membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan seni.
Keempat, membekali peserta didik dalam kompetensikompetensi yang sesuai dengan
program keahlian yang dipilih. SMK Ikhlas Jawilan memiliki 6 Program Kompetensi Keahlian
yakni: Teknik Komputer dan Jaringan, Multimedia, Akuntansi, Administrasi Perkantoran,
Teknik Kendaraan Ringan, dan Perawat Kesehatan.
SMK Ikhlas Jawilan menempati lahan seluas 2,5 hektar, dari seluruh lahan yayasan
yang seluas 8 hektar, dengan status wakaf Yayasan Ikhlas. Sekolah dengan kapasitas 38
ruang belajar itu dilengkapi dengan berbagai fasilitas, antara lain: Laboratorium Komputer
(Internet Conection), Ruang Belajar Representatif, Asrama Putera dan Puteri, Laboratorium
Multimedia, Laboratoirum Teknik Komputer dan Jaringan, Laboratorium Akuntansi dan
Administrasi Perkantoran, masjid dan kantin. Sedangkan fasilitas olahraga antara lain:
Lapangan Basket, Lapangan Volly, Lapangan Futsal, Tenis Meja, Lapangan Badminton dan
Lapangan Sepak Bola.
93
Foto: Dok. SMK Ikhlas Jawilan
95
SMK IKHLAS JAWILAN
vollyball, tenis meja, dan catur, yang rata-arat berada di tiga besar tingkat
Kabupaten Serang, tiap tahunnya. Pelajar SMK Ikhlas Jawilan juga pernah
meraih Juara I lomba pidato dalam bahasa Jepang tingkat Kabupaten
Serang. Apakah pernah meraih juara tingkat provinsi atau nasional? Wah
kalau itu, kami tidak pernah diikutkan dalam kompetisi tingkat provinsi atau
nasional. Biasanya wakil sekolah yang diikutkan dalam kompetisi-kompetisi
tingkat provinsi atau nasional ditunjuk langsung oleh dinas, kata Sirojudin.
Tapi, yang paling membanggakan Sirojudin adalah prestasi penyelenggaraan ujian
nasional secara online. Kami menjadi sekolah pertama di Kabupaten Serang yang
melaksanaan ujian nasional secara online, yang selanjutnya diikuti oleh sekolah lain. Yang
membanggakan, seluruh perangkat komputer untuk penyelenggaraan ujian secara online itu
disiapkan oleh para pelajar kami, di SMK Ikhlas Jawilan, kata Sirojudin. Anak-anak kami dari
kelas 2 jurusan Teknik Komputer dan Jaringan dan dari Jurusan Multimedia yang bertindak
sebagai teknisinya, Sirojudin menambahkan. Bahkan, menurut Sirojudin, para siswa SMK
Ikhlas juga sudah berhasil menciptakan gadget tablet dan merancang sistemnya.
Dan ternyata, menurut Sirojudin, ujian nasional berbasis komputer itu sangat praktis,
efisien, mudah, dan aman. Ujian tulis biasa itu lebih merepotkan, karena harus ada pengawas
dari sekolah lain, harus mengumpulkan hasilnya dalam bentuk kertas-kertas, dan lain-lain.
Ujian secara online cukup diawasi, tak ada yang harus dikumpulkan, kata Sirojudin.
BEBAS BIAYA BAGI YANG BERPRESTASI
Sirojudin menerangkan bahwa salah satu daya tarik sekolahnya, tak dimungkiri, adalah
biaya pendidikan yang relatif rendah. Uang SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan) di
SMK Ikhlas Jawilan hanya Rp 40.000 per bulan untuk Kelas 3 dan Rp 50.000 untuk Kelas 1
dan Kelas 2. Kami tidak bisa menaikkan lagi SPP. Kalau SPP naik, anak-anak bisa berhenti
sekolah. Masyarakat di sini memang kebanyakan kelas menengah bawah, antara lain bekerja
sebagai petani dan buruh pabrik, kata Sirojudin.
Alih-alih menaikkan SPP, SMK Ikhlas Jawilan bahkan membebaskan pembayaran SPP
bagi para pelajar yang berprestasi. Sirojudin memaparkan, para siswa yang hapal Al Quran
1-2 juz dibebaskan SPP selama 2 bulan, dan yang hapal 3-4 Juz dibebaskan membayar
SPP 4 bulan. Semua fasilitas sekolah kami lengkapi tanpa membebani orang tua siswa.
Hidayat,
Ketua Komite SMK Ikhlas Jawilan
SIAP KERJA
MELALUI BUDAYA
PESANTREN
D
i kalangan dunia pesantren, nama besar Pondok
Pesantren Salafi Syafiiyah Sukorejo tentu sudah
tak asing lagi. Tak hanya terkenal di penjuru
Indonesia, tapi pondok pesantren yang didirikan pada
tahun 1914 ini pun telah dikenal hingga mancanegara
seperti Malaysia, Brunei Darussalam, hingga India.
Jumlah santrinya cukup besar, hingga mencapai 15.000
orang. Namun demikian, pondok pesantren yang diasuh
hingga generasi keempat ini tak hanya fokus di bidang
keagamaan, melainkan juga pendidikan dan ekonomi.
Di bidang pendidikan, pondok pesantren yang terletak
di Desa Sukorejo, Kecamatan Asembagus, Kabupaten
Situbondo, Jawa Timur ini telah menyediakan sedikitnya
14 lembaga pendidikan formal yang saat ini tengah aktif,
mulai dari jenjang PAUD, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, hingga Universitas Ibrahimy yang menyediakan
program studi S-1 maupun S-2. Berdiri di atas lahan seluas
11,9 hektare, Ponpes Salafiyah Syafiiyah memiliki sekitar
12 gedung sekolah.
109
SEKILAS TENTANG PP SALAFIYAH SYAFIIYAH SUKOREJO
Awalnya, areal Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo adalah hutan belantara,
yang dulunya dikenal dengan hutan Suko Belos, yang artinya kesatuan antara hutan dan
pantai, sebelum dikenal dengan nama Sukorejo. Penguasa waktu itu adalah Kaji Maiya.
Sebutan Kaji adalah untuk bangsawan setempat. Hingga kini, orang mengenal dan
menyebut kawasan itu Sukorejo, Asembagus, Situbondo. Padahal, Sukorejo ternyata adalah
dusun di Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, Eks Kawedanan Asembagus, Kabupaten
Situbondo. Hutan Suko Belos ini terkenal sangat angker karena dihuni oleh binatang buas,
bahkan konon juga mahluk tak kasat mata. Tak seorang pun berani memasuki hutan tersebut
hingga pada tahun 1328 H / 1908 M, Kiai Haji Raden (KHR) Syamsul Arifin dan beberapa
orang santri yang menyertai dari Madura, membabat dan merambah hutan tersebut untuk
mendirikan sebuah pesantren dan perkampungan.
Nama lain dari KHR Syamsul Arifin adalah Raden Ibrahim bin Ruham. Beliau adalah
keturunanSunan Ampeldari jalur sang ayah yang lahir di Madura, tepatnya di Desa Kembang
Kuning, Pamekasan, pada tahun 1841. Ketika menginjak remaja, beliau menuntut ilmu di
Makkah, Saudi Arabia. KHR. Syamsul Arifin memiliki seorang istri bernama Siti Maimunah,
yang memiliki garis keturunan dari Pangeran Ketandur, cucuSunan Kudus.
Proses perambahan hutan kala itu kerapkali terhenti karena banyaknya binatang buas
yang menghuni Gunung Baluran. Namun, perjuangan berat itu pun akhirnya membuahkan
hasil, hingga berdirilah pondok pesantren yang masih berupa gubuk. Sejak tahun 1914,
pesantren kecil itu berkembang bersamaan dengan datangnya para santri dari wilayah
sekitar Karesidenan Besuki. Tahun itu pula kemudian dijadikan tahun berdirinya Pondok
Pesantren Salafiyah Syafiiyah.
Perkembangan selanjutnya, kawasan pondok pesantren yang letaknya 7 kilometer
sebelah timur Asembagus (30 km arah timur kota kabupaten Situbondo) ini lambat laun
pun mulai didatangi masyarakat untuk kemudian menetap. Hutan yang telah dirambah pun
berkembang menjadi areal pertanian ladang dan kebun yang hasilnya mulai bisa dirasakan
penduduk. Pergaulan penduduk dengan pesantren pun berlangsung harmonis.
Selain mengasuh beberapa santri, KHR Syamsul Arifin juga gemar membantu masyarakat,
khususnya dalam memberikan pertolongan pengobatan dan berbagai persoalan pribadi.
Lambat laun, nama KHR Syamsul Arifin mulai dikenal hingga ke berbagai daerah, sehingga
dalam waktu yang tidak terlalu lama, pertambahan santri mulai tampak.
Pada masa perjuangan kemerdekaan, Pondok Pesantren Sukorejo ini tidak hanya
menjadi pusat belajar, tapi juga sebagai pusat perjuangan kemerdekaan. Para pejuang
banyak ditampung di pesantren, sekaligus sebagai markas penyusunan strategi melawan
penjajah. Ketika itu, proses belajar mengajar baru bisa dilaksanakan melalui sistem sorogan
dan bandongan.
KHR Syamsul Arifin sendiri wafat pada tahun 1951, dan kemudian digantikan oleh KHR
Asad Syamsul Arifin. KHR Asad Syamsul Arifin lahir pada tahun 1897 di Mekah ketika
orangtuanya menunaikan ibadah haji. Beliau pernah belajar di Mekkah selama 3 tahun
dengan berguru pada Sayyid Muhammad Amin Al-Qutby, Syekh Hasan Al-Massad, Sayyid
Hasan Al-Yamani dan Syekh Abbas Al-Maliki, serta beberapa ulama besar lainnya. Sekembali
ke Indonesia, beliau pun menimba ilmu di berbagai pesantren di Indonesia, antara lain
Pesantren Tebuireng pimpinan K.H. Hasyim Asyari, Pondok Pesantren Demangan Bangkalan
asuhan KH. Syaikhona Cholil, Pondok Pesantren Panji, Buduran - Sidoarjo, Pondok Pesantren
112 PROFIL 10
SMK
SMK
SMK
RUJUKAN
RUJUKAN
RUJUKAN
BERBASIS
BERBASIS
BERBASIS
PESANTREN
PESANTREN
PESANTREN
yakni gedung khusus putera dan gedung khusus puteri. Saat ini, SMK
Ibrahimy 1 Sukorejo menawarkan tujuh kompetensi keahlian, yakni
Jurusan Akuntansi, Pemasaran, Perkantoran, Teknik Komputer dan
Jaringan, Agribisnis Perikanan, Keperawatan, Farmasi, dan Multimedia.
Awal didirikan pada tahun 1985, SMK Ibrahimy 1 Sukorejo masihlah
bernama SMEA, hingga kemudian berubah menjadi SMK Ibrahimy
1 Sukorejo. Jumlah kompetensi keahliannya pun awalnya hanyalah
dua, yakni Teknik Komputer Jaringan dan Akuntansi. Namun seiring
waktu, SMK Ibrahimy 1 Sukorejo semakin berkembang, kepercayaan
masyarakat terhadap sekolah pun semakin besar sehingga banyak
anak yang memilih kemudian memilih bersekolah di sini.
113
SMK IBRAHIMY 1 SUKOREJO
Foto: Arien TW
Foto: Arien TW
yang memiliki tugas sekolah bisa mengerjakan tugas atau belajar pada
waktu tersebut.
Meski harus menghadapi jadwal dan peraturan yang ketat, namun
Faiz mengaku merasa tak keberatan dan sudah biasa dalam mengatur
waktu. Siswa asal Banyuwangi ini mengatakan bahwa sejak awal ia
memang telah membulatkan tekad untuk menjadi santri di PP Salafiyah
Syafiiyah Sukorejo dan bersekolah di sini. PP Sukorejo ini sudah sangat
terkenal, kakak saya pun dulunya adalah jebolan sini. Selain itu, saya juga
ingin mendapatkan barokah dengan berguru di PP Sukorejo ini. Saya
senang berada di sini karena selain banyak mendapatkan ilmu dan bekal
baik untuk di dunia maupun di akhirat, kiainya juga sangat berkharisma,
katanya.
Siswi yang pernah mewakili sekolah dalam ajang LKS hingga tingkat provinsi
ini juga mengatakan bahwa niatnya memilih SMK juga tak lepas dari cita-citanya
yang ingin menjadi seorang pengusaha di masa depan. Suatu saat, saya ingin
membuka usaha rumah coklat dan sebuah kafe yang akan saya beri nama kafe
kafi, berasal dari bahasa Arab yang artinya cukup. Jadi, siapapun yang masuk ke
kafe saya tersebut akan merasa tercukupi, ucapnya dengan berbinar. Menurutnya,
SMK Ibrahimy 1 Sukorejo adalah sekolah yang paling tepat untuk memberinya
bekal skill dan kompetensi serta mempersiapkannya untuk menjadi seorang
pengusaha. Terlebih fasilitas sekolah dan para gurunya pun menurutnya sudah
sangat baik dan mencukupi, sehingga membuatnya merasa terjamin.
Di samping itu, yang membuat Faiz merasa betah bersekolah di SMK
Ibrahimy 1 Sukorejo adalah padatnya kegiatan di sekolah dengan program-
program yang menarik, tak monoton dengan pembelajaran sekolah saja. Pada
berbasis pesantren, hari libur sekolah ditetapkan pada hari Jumat, sedangkan pada hari
Minggu sekolah tetap masuk seperti biasa.
119
SMK IBRAHIMY 1 SUKOREJO
Foto: Arien TW
120 PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN
Foto: Arien TW
SMK IBRAHIMY 1 SUKOREJO
121
Ahmad Baihaqi, M.H.I.,
Kepala Bagian Pendidikan Umum PP Salafiah
Syafiiyah Sukorejo
Foto: Arien TW
Foto-foto: Dok. SMK Ibrahimy 1
baru, produksi abon ikan dan sosis ikan, jasa service dan instal komputer,
dan lain sebagainya. Menurut Umar Hasan, segmen pasar dari unit produksi
sekolah sebagian besar masih mencakup kalangan sendiri karena penyediaan
untuk kalangan sendiri saja sudah cukup besar. Yang terpenting adalah
bagaimana mendidik siswa untuk memiliki jiwa entrepreneur sebagai bekal
mereka ketika terjun ke dunia masyarakat nantinya.
Dari sisi prestasi, kiprah SMK Ibrahimy 1 Sukorejo pun terbilang tak
kalah, bahkan cukup diperhitungkan, terutama untuk kawasan Situbondo
dan sekitarnya. Beberapa kali, siswa telah mampu melampaui kejuaraan LKS 127
hingga tingkat provinsi. Dalam ajang lomba MTQ pun juga tak ketinggalan,
SMK IBRAHIMY 1 SUKOREJO
HINGGA JADI
SEKOLAH UNGGULAN
T
ahun 2007 silam, SMK Muhammadiyah Majenang nyaris
bubar. Lantaran sekolah ini hanya menyisakan 200 murid
saja, sedangkan gurunya berjumlah 30 orang, itu pun
guru honor. Ditambah lagi, ruang kelas terbuat dari bambu yang
sewaktu-waktu rawan ambruk. Tapi kondisi itu telah berlalu.
Kini, sekolah yang berdiri di atas lahan seluas tujuh hektar di
Jalan Raya Padangjaya No. 261 Majenang, Kabupaten Cilacap,
Jawa Tengah telah berubah menjadi sekolah unggul dan
termasuk sekolah rujukan bagi warga sekitar bahkan luar daerah.
Kepala SMK Muhammadiyah Majenang, Drs. Amril Nurman,
M.Pd. menuturkan, sebelum menjadi sekolah sebaik ini lebih
dulu mengalami banyak masalah. Di samping kurang kompetitif 131
dalam urusan inovasi pembelajaran, juga karena termasuk dalam
sekolah minoritas. Artinya, masyarakat masih menganggap
SMK MUHAMMADIYAH MAJENANG
Kedua, pesantren non regular yaitu siswa yang menetap di asrama (santri mukim). Bagi
siswa/santri mukim wajib mengikuti pendidikan selama 24 jam di pondok (boarding school).
Mulai dari solat subuh hingga solat isyak dilaksanakan berjamaah, inilah yang disebut full
day school. Mulai dari jam 8-10 malam mengikuti boarding school, jam 3 pagi solat tahajud,
kemudian dilanjutkan solat subuh sampai jam setengah 6. Nanti jam 7 sampai jam 2 sekolah
format. Ini adalah kegiatan siswa yang mukim, jelas Amril.
Selain itu, siswa/santri mukim diwajibkan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
selama tiga bulan di pondok-pondok NU yang telah bekerja sama dengan Ponpes Nurul
Iman, di antaranya Pondok Pesantren Miftahul Huda dan Pondok Pesantren Roudhotul 137
Jinan. Mereka difokuskan untuk mengaji dan mendalami Agama Islam melalui kajian Kitab
Kuning.
SMK MUHAMMADIYAH MAJENANG
Untuk kapasitasnya sampai sekarang hanya mampu menampung 200 siswa. Apabila
60 kamar asrama rampung tahun depan, sekolah menargetkan mampu menampung hingga
500 siswa. Siswa yang mukim di sini rata-rata rumahnya jauh dari sekolah. Bahkan ada
yang dari Riau, Tasik, Jakarta, dan Tangerang, kata Amril.
Sebagai SMK yang berbasis pesantren dinilai memiliki nilai plus dibandingkan sekolah
lain. Utamanya perihal pendidikan keagamaan yang jauh lebih kuat. Adapun pembiasaan
dalam upaya menciptakan karakter positif yaitu menyosialisasikan program 3S (senyum,
sapa, dan salam). Kemudian 10 menit sebelum jam pelajarn dimulai diadakan tadarus Al
Quran. Pembiasaan salat dhuha dan dhuhur berjamaah secara bergiliran di masjid sekolah.
Bagi siswi setiap hari Jumat pada pukul 11.00 sampai 11.30 mengikuti kegiatan keputrian.
Serta siswa/santri diwajibkan mengikuti pengajian Ahad pagi di Taman Kota Majenang yang
diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Majenang.
Untuk menunjang suksesnya pendidikan, Pondok Pesantren Nurul Iman
menerapkan program pengajian rutin harian. Materinya meliputi pembacaan Al
Quran sesuai tajwidnya, pembelajaran tauhid dan akhlak, fikih, bahasa Inggris,
dan bahasa Arab sesuai dengan ilmu nahwu shorof (kitab Aj-Jurumiyah, kitab
Amsilatu Tasrif, dan kitab Matan Bina). Sedangkan pengajian mingguan
meliputi latihan muhadharoh/ceramah dan percakapan bahasa Arab. Serta
pengajian bulanan yang berisi ceramah umum dan kajian tafsir Al Quran.
141
SMK MUHAMMADIYAH MAJENANG
Majenang Cabang Limbangan Kecamatan Wanareja. Keempat, SMK
Muhammadiyah Majenang Cabang Sidareja Kecamatan Sidareja.
Kelima, SMK Muhammadiyah Majenang Cabang Kedungreja Kecamatan
Kedungreja. Keenam, SMK Muhammadiyah Majenang Cabang Dayeuhluhur
Kecamatan Dayeuhluhur.
Dengan memiliki sekolah cabang sebanyak ini menjadikan SMK
Muhammadiyah Majenang sebagai sekolah terbesar di Kabupaten
Cilacap. Untuk efektifitas dan optimalnya proses pembelajaran di sekolah
cabang mengangkat Wakil Kepala Sekolah Urusan Cabang. Tugasnya ialah
mengembangkan sekolah cabang agar optimal, merintis jurusan-jurusan
baru seperti marketing, ototronik, perbankan syariah, teknik sepeda motor,
akuntansi, dan jurusan lain yang prospek di masa depan. Serta merintis
produk unggulan lokal sesuai dengan letak geografis dan budaya setempat.
Amril mengatakan, salah satu parameter keberhasilan SMK
Muhammadiyah Majenang adalah siswa diterima bekerja sesuai dengan
kompetensinya. Untuk menyukseskan program tersebut, pada tahun 2008
sekolah mendirikan Bursa Kerja Khusus (BKK) Surya Foto: Rauhanda Riyantama
Majenang, dengan mengangkat 10 penyuluh lapangan
khusus mencari kerja. Tugas utamanya adalah mencari
informasi lowongan kerja, mengantar tes seleksi, dan
mengantar siswa ke perusahaan yang menerima kerja.
Hal ini sesuai dengan semboyan BKK Surya Kencana yaitu
gratis disalurkan kerja.
semakin ke sini semakin nyaman. Perubahan besar saya rasakan, banyak ilmu dan
tambahan pelajaran yang saya peroleh. Jadi saya sangat bangga bisa sekolah di
sini, kata Ade yang bercita-cita sebagai Programmer di bidang listrik ini.
Hal serupa juga disampaikan oleh Sopiyan Alfaisal, siswa program studi Teknik
Kendaraan Ringan (TKR) yang berasal dari Desa Salebu. Untuk menuju sekolah harus
ditempuh dengan jarak 11 km dari rumah, kira-kira 40 menit baru sampai sekolah. Ia
harus pulang pergi lantaran sang ibunda tidak mengizinkan untuk mukim di sekolah.
Sopiyan menuturkan, ia mengetahui SMK Muhammadiyah Majenang baru
setelah lulus SMP di Bandung. Karena ada alumni SMP-nya yang sekolah di SMK
Muhammadiyah Mejenang. Lantas mereka mempromosikan sekolah ini dan jurusan
apa saja yang banyak peluang kerjanya. Akhirnya saya ambil jurusan TKR, karena
prospek jangka panjang sangat bagus, terangnya.
Selain itu, Sopiyan ingin cepat bekerja dan membahagiakan orangtua. Setelah
lulus nanti saya ingin bekerja dulu. Jika sudah cukup modal baru melanjutkan kuliah.
Karena saya ingin tidak terlalu lama membebani orang tua, ungkapnya.
Kebanggaannya juga semakin menjadi-jadi karena prestasi sekolah tak hanya di
tingkat kecamatan, bahkan sampai ke tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional.
Salah satunya di bidang olahraga. Tahun ini saja futsal, voli, dan pencak silat meraih
juara nasional.
Sopiyan menuturkan sekolah ini tidak hanya mengedepankan bidang akademik.
Tetapi juga mendukung bakat anak di bidang olahraga. Tujuannya untuk mencari
katanya.
Di mata Pengawas Sekolah, SMK Muhammadiyah Majenang juga
merupakan sekolah besar yang kaya potensi. H. Masbur Maruf, S.Ag,
Lc., pengawas internal organisasi Persyarikatan Muhammadiyah di
Kabupaten Cilacap mengatakan bahwa SMK Muhammadiyah Majenang
adalah SMK terbesar di Cilacap. Sejak berdiri tahun 1993 hingga
sekarang telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dari tahun ke
tahun grade-nya pun semakin meningkat, baik dari jumlah siswa, sarana
prasaran, kepercayaan masyarakat, dan pemerintah. Saking besarnya
animo masyarakat, maka SMK Muhammadiyah Majenang membuka
enam sekolah cabang itu. Meskipun banyak mendapat teguran dari
sekolah swasta lainnya, karena takut sekolah mereka sepi, pungkas H.
Masbur.
150 PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN
SMK
MUHAMMADIYAH
BAWANG
Kabupaten Bawang,
Provinsi Jawa Tengah 151
SMK MUHAMMADIYAH BAWANG
BIAYA MURAH,
MUTU TETAP
BAGUS
P
erbukitan dan pegunungan menjadi suguhan panorama
kala melewati perjalanan dari pusat kota Kabupaten
Batang menuju SMK Muhammadiyah Bawang, yang
terletak di Desa Jlamprang, Kecamatan Bawang, Kabupaten
Bawang. Kecamatan Bawang memang berbatasan dengan
dataran tinggi Dieng dan jajaran Pegunungan Serayu
Utara. Hawanya sudah sejuk lantaran Bawang berada pada
ketinggian antara 600-2.500 meter di atas permukaan laut.
Titik tertingginya berada di Gunung Prau. Bawang juga kaya
sumber air. Setidaknya ada lima sungai dengan airnya yang
masih jernih dan dingin, yakni Sungai Arus, Sungai Belo,
Sungai Jambangan, Sungai Kebaturan, dan Sungai Lampir.
Jalanan di depan SMK Muhammadiyah Bawang pun
menanjak dengan kemiringan tak kurang dari 10 derajat.
Lahan sekolah seluas 6.000 meter pun berkontur naik turun
menyesuaikan kondisi tanah asal. Jalan Raya Bawang-
Sukorejo yang melintasi sekolah tak ramai. Angkutan desa
yang menyambangi Bawang tak sampai sore hari. Itu kenapa
jam terakhir sekolah dari dulu sampai sekarang tak lebih dari
pukul 13.30. Jika sampai sore, siswa yang menggunakan
angkutan umum akan kesulitan, kata Drs. Solikhin, M.Pd.,
Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana, SMK
Muhammadiyah Bawang.
Februari 2008. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Batang juga sudah menerbitkan
Piagam Penyelenggara Pondok Pesantren.
Baitul Arqom juga menyelenggarakan Taman Pendidikan Quran dan Lembaga
Pengembangan Bahasa Asing. Pengurus pondok, di antaranya, Solikhin menjadi pengawas
pondok, sekaligus pengajar Kajian Hadits, Muhammad Abdul Fatah (pengajar bahasa Arab
dan Bahasa Inggris), Jumali, S.Pd. (pengajar Kajian Al Quran), dan Umar Hamzah, S.Pd.
(pengajar Ekonomi Syariah).
Meski kami sekolah Muhammadiyah, kami melakukan pendekatan lebih pada
keislamannya, bukan kemuhammadiyahannya. Kami menyadari siswa kami pun hanya
sekitar lima persen yang orangtuanya berlatar ormas Muhammadiyah, kata Solikhin.
Jago berkelahi yang ini berbeda lagi. Karena banyak bibit unggu dalam
olahraga bela diri, prestasi pun dituai sekolah dalam lomba bela diri. Misalnya
tahun 2015 lalu, SMKMuhamamdiyahBawang menyabet Juara I Pencak Silat
Kelas D1 Putri POPDA Kabupaten Batang yang dicapai Nurul Hamdallah.
Lomba lain yang juga mengharumkan nama sekolah adalah pada Juara I Lomba
Keterampilan Siswa (LKS) Bidang TeknikKendaraanRingandi tingkat Kabupaten
Batang, yang diraihM.IqbalulIzza. Sementara Adi Prasetyo meraih Juara 2 LKS
Bidang IT Networking Support. Aena Najikhah juga sukses meraih Juara 2 LKS
Bidang Akuntansi dan Ida Cahyaningrum menyabet Juara 2 LKS Bidang Perbankan
Syariah. Selain itu, SMK Muhammadiyah Bawang juga dikenal sebagai jawaranya
lomba debat bahasa Inggris. NurAstuti,TriMurwani,danIstiyani menjadi juara 1
Lomba Debat Bahasa Inggris.
165
SMK MUHAMMADIYAH BAWANG
S
aat menyusuri Jalan Kramat di Pagentan, Singosari,
Malang, Jawa Timur, suasana religius akan terasa
kental. Berbagai macam pondok pesantren maupun
sekolah-sekolah islami memenuhi tiap ruas dalam ini. Namun
di antara sekian banyak pondok pesantren yang berjajar,
hanya Pondok Pesantren Al Ishlahiyah yang memiliki sekolah
kejuruan, yakni SMK Terpadu Al Ishlahiyah. Sebagai satu-
satunya SMK di kawasan pondok ini, tentu SMK Terpadu
Al Ishlahiyah menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang
memiliki tujuan untuk mendapatkan pendidikan dengan
hasil siap kerja, selain mendapatkan pendidikan ilmu agama.
177
SMK TERPADU AL ISHLAHIYAH
Foto: Arien TW
Drs. Slamet Hariyono, M.Pd.I.,
Kepala SMK Terpadu Al Ishlahiyah
PROGRAM SKU
Karena terintegrasi dengan Pondok Pesantren, SMK Terpadu
Al Ishlahiyah pun menyediakan fasilitas Pondok Pesantren bagi
179
para siswa-siswinya. Meski demikian, menurut Slamet Hariyono, tak seluruh siswa tinggal
di pondok pesantren, melainkan sekitar 10% saja. Selebihnya adalah anak-anak yang
SMK TERPADU AL ISHLAHIYAH
FASILITAS LENGKAP
Untuk menunjang pembelajaran, SMK
Terpadu Al Ishlahiyah senantiasa berupaya
untuk melengkapi fasilitas sarana dan prasarana
sekolah. Terlebih karena semakin tahun, jumlah siswa kian bertambah. Saat ini,
SMK Terpadu Al Ishlahiyah telah berhasil menyediakan fasilitas dua gedung untuk
sarana pembelajaran. Masing-masing jurusan pun telah memiliki laboratorium,
antara lain tiga laboratorium komputer untuk jurusan Multimedia, Teknik Komputer
Jaringan, dan Administrasi Perkantoran, serta laboratorium Tata Busana
yang juga dilengkapi dengan mesin jahit berkecepatan tinggi atau high speed.
Dengan adanya laboratorium, siswa memiliki lebih banyak kesempatan untuk
mengembangkan skill dan kompetensinya untuk meningkatkan nilai jual mereka.
Misalnya, siswa dibekali cara mengoperasikan mesin bordir, mesin obras, hingga
mesin press. Untuk mengembangkan keterampilan siswa di bidang handicraft,
siswa juga dibekali berbagai macam keahlian yang mendukung untuk menjadi
seorang entrepreneur yang mandiri dan berdaya saing, misalnya menghasilkan
karya dari limbah yang didaur ulang.
181
Fasilitas lain sekolah antara lain adanya akses free wifi untuk mempermudah
siswa dalam mengakses informasi maupun materi-materi yang menunjang proses
pembelajaran. Meski demikian, menurut Slamet, siswa hanya boleh membawa
SMK TERPADU AL ISHLAHIYAH
Foto: Arien TW
sekolah meraih juara dalam festival film indie movies, bahkan hingga tingkat nasional.
Beberapa prestasi tersebut antara lain meraih Juara II dalam Lomba Film Pendek
Tingkat Nasional pada KEMNAS 2009, Juara I Kompetisi Film Indie Malang yang
diselenggarakan NDTV pada tahun 2009, meraih gelar Film Terbaik dan Ide Cerita
Terbaik pada Festival Film Dokumenter Se-Malang Raya di Universitas Brawijaya
Malang pada tahun 2009, Juara I Festival Film Pendek antar Pelajar Se-Malang Raya
tahun 2009 yang diadakan oleh Universitas Brawijaya Malang, pernah ditunjuk untuk
membuat film mewakili Dinas Kabudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang pada
Festival Film Tingkat Nasional yang diadakan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata
Foto-foto: Arien TW
kerja sama dengan banyak pihak du/di, tak hanya sebatas di/di yang berada di wilayah
Malang saja, melainkan hingga Pasuruan, Surabaya, dan lain sebagainya.
Zainurrohman, S.Pd., S.E., salah satu pihak dari du/di yang telah bekerja sama dengan
SMK Terpadu Al Ishlahiyah mengatakan bahwa ia justru merasa sangat terbantu dengan
keberadaan siswa prakerin dari SMK Terpadu Al Ishlahiyah. Saya cocok dengan mereka
karena etikanya bagus, kedisiplinannya pun lebih baik, komentarnya. Selama prakerin,
pria yang memiliki usaha production house ini mengatakan bahwa ia selalu bersikap
transparan pada anak-anak dengan mengajari semua ilmu pengetahuan yang belum
mereka dapatkan di sekolah ataupun memberi mereka kesempatan untuk terlibat dalam
proyek. Ia juga bahkan tak segan untuk memberi honorarium ataupun sekadar uang
makan kepada siswa yang prakerin, karena bagaimanapun pekerjaannya kerap menjadi
lebih ringan berkat bantuan para siswa tersebut.
Untuk kegiatan prakerin, jatah waktu prakerin bagi para siswa SMK Terpadu Al
Ishlahiyah kurang lebih selama 3,5 bulan, yang dilaksanakan pada kelas XI. Siswa dan
orangtua siswa dapat memilih tempat prakerin yang diinginkan berdasarkan daftar yang
telah diberikan oleh sekolah. Biasanya, sebelum melaksanakan prakerin di tempat du/di,
siswa terlebih dahulu diberikan pembekalan oleh sekolah, terutama mengenai etos kerja,
supaya ketika mereka terjun ke dunia pekerjaan yang sesungguhnya, setidaknya mereka
lebih familiar, menguasai teknis pekerjaannya, dan dapat menyesuaikan diri dengan
cepat. Minimal satu bulan sekali guru akan mengontrol kegiatan prakerin siswa.
BERAKHLAK DAN
SIAP BERWIRAUSAHA
S
inar mentari di sepenggalah waktu belum begitu
hangat di Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten
Magelang, yang berada di ketinggian 500 meter di atas
permukaan laut. Namun suasana di sekitar Pasar Tegalrejo
sudah ramai. Pun begitu di Pondok Pesantren Asrama
Pelajar Islam (PP API) Asri Tegalrejo, Kabupaten Magelang,
yang berjarak sekitar satu kilometer dari pasar, aktivitas
sekitar 3.000 santrinya sudah menggeliat sehabis subuh.
Usai subuh berjamaah, para santri sudah banyak
kegiatan. Ada yang olahraga, bersih-bersih pondok, juga
menyiapkan untuk belajar di sekolah yang dimulai pada
pukul 7.00. Sekolah? Ya, PP API Tegalrejo memang
menyelenggarakan pendidikan pesantren yang terintegrasi
dengan sekolah formal, dari jenjang SMP, SMK, dan SMA.
Achmad Muammar Afinas dan Anggraeni Widyastuti,
keduanya sama-sama 17 tahun, sudah merasakan betah
hidup di pondok pensantren, tak bersama orangtua dan
keluarganya sehari-harinya. Afin dan Reni, sapaan akrab
mereka, sudah sejak SMP memilih mondok di PP API Asri
Tegalrejo. Saya senang di sini, banyak teman. Meski tidak
bersama orangtua dan mbak-mbak saya, tapi di sini banyak
kegiatan setiap harinya, kata Reni, yang kini duduk di kelas
XII Tata Busana SMK Syubbanul Wathon.
195
Afin pun juga menyukai kehidupan keseharian di pesantren. Sejak SMP
saya juga menyukai dunia komputer. Maka ketika sudah dibuka SMK Syubbanul
Wathon, saya sudah ingin masuk ke sini, orangtua juga mendukung, kata Afin,
putra dari pasangan Slamet Mufid dan Nur Azizah, yang sehari-hari menjadi
peternak dan berjualan warung kelontong, masih di seputaran Tegalrejo.
Siswa kelas XII Teknik Komputer dan Jaringan ini bahkan menjadi salah
satu siswa berprestasi. Ia pernah menyabet Juara 1 Lomba Kreativitas Siswa
(LKS) Bidang Networking Support tingkat Kabupaten Magelang. Saya memilih
SMK karena setelah lulus bisa langsung bekerja. Namun jika ada biaya akan
meneruskan kuliah, kata Afin yang mengikuti ekstra kurikuler jenis mata
pelajaran, yakni English.
Reni yang kini siswa kelas XII Tata Busana juga bercita-cita meneruskan ke
jenjang perguruan tinggi. Saya ingin kuliah ke Universitas Negeri Yogyakarta,
kata Reni, putri bungsu dari lima bersaudara dari pasangan Mukhroki dan
Sudjariah, yang sehari-hari berjualan makanan.
Ibunya yang suka memasak membebaskan pilihan Reni yang sejak kecil
suka dengan tata busana. Reni terbilang segelintir siswa yang bercita-cita
menjadi guru. Setelah selesai kuliah, saya ingin mengamalkan ilmu di sekolah
ini, kata Juara II LKS Bidang Tata Busana tingkat Kabupaten Magelang ini.
199
SMK SYUBBANUL WATHON
205
Foto: Dipo Handoko
KH Nasrul Arif,
Pengasuh Pondok Pesantren API Asri,
Tegalrejo, Magelang
Yuliningsih, A.Md.,
Eko Marwati, S.Pd.Si., Arina Manasika, S.Kom.,
Sekretaris Jurusan Multimedia
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Kepala Program Keahlian TKJ
di SMK Syubbanul Wathon
di SMK Syubbanul Wathon di SMK Syubbanul Wathon
211
SMK SYUBBANUL WATHON
sekali membuat anak stres. Pelajaran di program keahlian TKJ jika belum
selesai-selesai mudah membuat anak bosan. Misalnya, pada pelajaran ketiga
dan keempat, saya membolehkan anak mendengarkan musik untuk refreshing,
atau selingan melihat video agar mereka mampu membuat seperti contoh, kata
Arina.
Program Praktek Kerja Industri (Prakerin) yang biasanya mengharuskan
siswa magang di DU/DI, juga menjadi tantangan tersendiri bagi guru-guru
SMK Syubbanul Wathon. Pasalnya, siswa kelas XII melaksanakan Prakerin
tetap di lingkungan sekolah. Justru pihak DU/DI yang kami undang ke sekolah.
Prakerin program keahlian Tata Busana, misalnya DU/DI datang seminggu sekali
memberikan tambahan wawasan kepada siswa. DU/Di bidang Multimedia bisa
datang setiap hari ke sekolah, kata Eko Marwati, S.Pd.Si, 33 tahun, Wakil Kepala
Sekolah Bidang Kurikulum.
Meski tak seperti siswa SMK lainnya, pengalaman bekerja siswa SMK
Syubbanul Wathon juga didapat di sekolah. Kami juga memberikan target.
Misalnya sehari harus menyelesaikan dua seragam sekolah yang memang layak
pakai. Hasilnya jahitannya jika jelek ya harus diulang, karena memang harus
lolos mutu, kata Titik.
Di SMK Syubbanul Wathon, guru-guru juga harus menyesuaikan diri dengan
iklim pesantren yang islami. Ketika mengikuti seleksi penerimaan guru, mereka
juga sudah dites mengaji Al Quran. Semua guru dan karyawan juga rutin
mengikuti kajian bersama sebulan sekali, untuk menambah wawasan keislaman,
kata Eko, yang lulusan S-1 Pendidikan Kimia Universitas Negeri Yogyakarta
(UNY) ini, menambahkan.
213
214 PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN
SMK
YASMIDA
AMBARAWA
Kabupaten Pringsewu,
Provinsi Lampung
215
SMK YASMIDA AMBARAWA
216 PROFIL SMK RUJUKAN BERBASIS PESANTREN
Foto: Rauhanda Riyantama
BELAJAR DAKWAH
LEWAT RADIO
SEKOLAH
B
agi kebanyakan orang, mungkin nama SMK Yasmida
tak banyak dikenal. Pasalnya sekolah yang terletak di
Jalan Utama No. 05 Kecamatan Ambarawa, Kabupaten
Pringsewu ini cukup jauh dari pusat keramaian. Kurang
lebih tujuh kilo jika ditempuh dari pusat Pringsewu atau 50
kilo dari Kota Bandar Lampung. Meskipun begitu, sekolah
ini menyimpan berbagai keistimewaan. Lebih lagi sebagai
sekolah berbasis pesantren tentunya menjadi tempat
mencetak generasi penerus bangsa yang alim dan fakih.
Begitu tiba di sekolah nuansa agamis kental terasa.
Suara lantunan ayat suci Al Quran nyaring terdengar dari
masing-masing kelas. Kegiatan ini sudah menjadi kebiasaan
siswa setiap pagi sebelum pelajaran dimulai. Setelah
melaksanakan tadarus bersama selama 15 menit kemudian
dilanjutkan dengan solat dhuha berjamaah, baik bagi siswa 217
putri maupun putra. Mengingat masjid yang berada di
sekolah cukup besar dan megah.
SMK YASMIDA AMBARAWA
219
SMK YASMIDA AMBARAWA
semasa sekolah.
Seorang pengajar, Budi Utomo, A.Md., guru dan
kepala Program Keahlian Teknik Sepeda Motor
menuturkan bahwa sekolahnya telah dipercaya oleh
pabrikan motor Yamaha untuk menjadikan mesin
sepeda motor sebagai bahan untuk dijadikan mobil.
Proyek ini bertujuan untuk diikutsertakan dalam
lomba modifikasi tingkat Kabupaten Pringsewu.
Dan pekerjaan ini 100 persen dilakukan oleh siswa.
Meskipun dikerjakan para siswa, kata Budi, tapi standar
Foto-foto: Rauhanda Riyantama
Sarjito, S.Pd.I.,
Wakasek Bidang Hubungan Industri
di SMK Yasmida Ambarawa
Ari Subekti, ST., Putri Budi Utami, A.Md., Kep.,
Guru dan Kepala Program Keahlian Kepala Program Keahlian Kesehatan
Mekanik Otomotif di SMK Yasmida Ambarawa Keperawatan di SMK Yasmida Ambarawa
225
SMK YASMIDA AMBARAWA
(TKJ) pada Tahun 2008. Setelah itu, pada tahun 2010 membuka Tehnik Sepeda
Motor (TSM), tahun 2012 membuka Keperawatan/Kesehatan (KK), tahun 2015
membuka Multimedia (MM). Pada kurun waktu 2012-2016 di SMK YASMIDA
telah memiliki lima program keahlian, yaitu Teknik Kendaraan Ringan (TKR),
Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Teknik Sepeda Motor (TSM), Keperawata/
Kesehatan (KK), dan Multimedia (MM).
Sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN)
pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang
menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah
yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang
tertentu. Sedangkan tujuan pendidikan SMK adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri 229
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
SMK YASMIDA AMBARAWA