Anda di halaman 1dari 4

[ISTRIMU ATAU IBUMU]

Kamis, 27 Jumadil Awal 1438.


Saya. Kami. Para penerima manfaat Beasiswa Pemimpin Bangsa Sinergi
Foundation, memperoleh pembinaan pekanan. Perlu temen-temen ketahui. Pada
semester ini, tema kajian yang diberikan oleh Al Usdtaz totally berbeda. Bukan
membahas tentang permasalahan-permasalahan bangsa atau tanda-tanda akhir
zaman, seperti semester-semsester sebelumnya. Bukan. Pembinaan semester ini
berfokus pada Munakahat atau Pernikahan. Ada hal menarik yang saya dapat
yang ingin saya share ke temen-temen semua. Jadi gini,

Tahukah kamu?
Pasti tahu kan ya. Seorang Suami punya banyak kewajiban yang harus ia
sampaikan kepada anak dan istrinya. Di antara kewajiban itu ialah menuntun
mereka dan memberi nafkah mereka.

1.Menuntun Mereka
Tahukah Kamu? Seorang istri tidak harus memiliki seorang suami yang soleh.
Tapi seorang suami, bisa terhalang untuk masuk surga karena istrinya tidak
solehah. Kenapa? Karena kita para (calon) suami akan dimintai pertanggung
jawaban pada setiap akhlak dan tingkah laku mereka. Itulah mengapa, salah
satu syarat dari calon seorang suami adalah wajib alias kudu lebih paham
masalah agama, tinimbang istrinya. Kenapa kok gitu bro? karena Allah udah
bilang di Al-Quran.

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita..."(QS. An Nisaa : 34)

Yang kodratnya menjadi pemimpin itu laki-laki. Suami. Bukan istri. Jadi, kebalik
adanya kalo misal sang isteri yang menuntun suami.

2. Memberi nafkah
"Mah, ini ada duit 2 juta buat Mamah. Buat uang masak harian, uang jajan
sama biaya sekolah anak-anak ya. Sekalian Mah, uang listrik sama uang ledeng".
Gila. Yang bener aja bos. Itu si bukan nafkah buat istri. Itu mah emang
pengeluaran wajib yang emang seharusnya kita yang tanggung. Nafkah itu
semisal uang yang kamu kasih buat sang istri dan penggunaannya terserah
sama mereka. "Mah, ini ada duit 50 ribu buat sebulan. Silakan dipake buat apa
aja terserah Mama." Nah. Itu baru wakaf. "Kok dikit banget bro. 50 ribu buat
sebulan". "Biar ngirit.wkwkwk". Engga, itu maksudnya cuma contoh aja.
Maksudnya kita para lelaki jangan sampe ketuker mana yang emang
pengeluaran wajib kita tanggung, mana yang nafkah buat istri.

Pak Ustadz kemarin cerita. Ada seorang penanya di sebuah acara radionya
"Ustadz, gimana ya. Penghasilan suami saya cuma 3 juta. Sedangkan kami
punya cicilan per bulan 7 juta. Gaji saya pun pas-pasan banget nih, Tadz. 4 juta.
Kalo saya ngga kerja, cicilan gimana Tadz?".
Pak Ustadz menjawab kurang lebih begini, "Bu, Allah itu kalo nurunin
kodrat sama hambanya, itu udah sepaket. Ketika Allah tetapkan suami sebagai
pemberi nafkah, maka Dia juga pasti siapkan berbagai macam "fasilitas" dan
jalanNya". Lagian kalo kita pikir-pikir, masa iya sih Allah punya sifat lemah.
Lemah banget gitu kalo harus menjadikan si istri kerja dulu biar keperluan
keluarga mereka. Padahal nih, kalo Allah berkehendak,cukup. Cukup dah tuh
keperluan-keperluan keluarga macam itu. Tidak ada alasan untuk meragukan itu.
Maha Suci Allah dari segal sifat yang melemahkannya.
Dan iya. Bukan berati istri tidak boleh kerja. Boleh. Boleh banget malahan.
Asal, sang suami mengizinkan, pekerjaanya tidak menimbulkan fitnah, dan tidak
menurunkan martabat ia dan suami. Maka, boleh-boleh saja si istri kerja. Asal,
syarat-syarat itu terpenuhi.

Jadi intinya gini. Dibalik kekuasaan dan segala kemampuan yang suami
miliki, terdapat tanggung jawab yang begitu besar yang ada dipundaknya.
Pertanggung jawaban seorang suami berat sekali nanti di hadapan Allah. Dia
harus bertanggung jawab akan dirinya sendiri, istrinya, dan anak-anaknya.

Namun, di samping itu semua, ada kewajiban seorang laki-laki yang harus
kita penuhi. Mau istri kita 1,2,3 atau bahkan 4 sekalipun. Kewajiban itu adalah
berbakti kepada seorang ibu. Kok ibu doang bro, bapak enggak?. Bapak juga.
Tapi di sini saya ingin menekankan tentang kewajiban berbaktinya seorang anak
laki-laki kepada ibu.
Saya hanya ingin mengingatkan pada diri saya sendiri dan semoga
bermanfaat juga untuk teman-teman semua. Kita sudah disediakan oleh Allah,
dua pintu surga yang begitu dekat dengan kita. Ya. Pintu itu adalah orang tua.
Sayang sekali kalau kita jauh-jauh mencari jalan surga yang lain, sedangkan kita
lupa dengan pintu surga yang jelas-jelas ada di depan mata kita.












Celaka, sekali lagi celaka, dan sekali lagi celaka orang yang mendapatkan kedua
orang tuanya berusia lanjut, salah satunya atau keduanya, tetapi (dengan itu)
dia tidak masuk syurga [Hadits Riwayat Muslim 2551, Ahmad 2:254, 346]

Di zaman Rasulullah, hiduplah seorang suami yang ahli ibadah. Hari harinya diisi
dengan dzikir, shalat tahajud, dan ia begitu pandai dalam memuliakan istri.
Orang-orang zaman itu biasa memanggilnya dengan sebutan Alqomah.
Singkatnya, suatu ketika ia jatuh sakit yang mengantarkannya pada sakaratul
maut. Rasulullah menyuruh tiga sahabatnya untuk menuntun Alqomah dalam
melafalkan Laa ilaaha illallah. Namun tanpa diduga ia tak mampu mengucap
apa-apa. Mulutnya sperti terkunci. Padahal ia seorang yang ahli ibadah dan
begitu adil menjadi suami.

Lalu Rasulullah mengetahui ternyata ia memiliki seorang ibu yang telah tua yang
tinggal sendiri di sebuah desa. Ibunya berkata bahwa semenjak Alqomah
menikah, Alqomah lupa pada dirinya. Alqomah lebih mementingkan istrinya dari
pada ibunya. Lalu ibunya sakit hati dan belum ridho hingga sakaratul maut
datang padanya.

Rosululloh telah menemukan jawaban atas keadaan yang dialami Alqomah.


Kemarahan ibunyalah yang menyebabkan Alqomah mengalami beratnya
sakaratul maut, karena lisannya tidak mampu melafadzkan kalimat Laa ilaaha
illalloh
Wahai Bilal panggil Rosululloh.
Cari dan kumpulkan kayu bakar yang banyak
Ibunda Alqomah merasakan sesuatu yang janggal dari ucapan Rosululloh.
Untuk apakah kayu bakar itu, wahai Rosulullohapa yang akan kau perbuat
terhadap Alqomah?
Membakarnya jawab Rosululloh singkat.
Apa?! Wahai Rosulullohbetapapun marahnya aku kepada Alqomah, mana
mungkin aku sampai hati kalau ia dibakar apimohon jangan lakukan itu
Tahukah IbuAdzab Alloh lebih mengerikan dan lebih kekal. Kalau memang
Ibu ingin Alloh mengampuni dosa Alqomah, maka Ibu harus mau memaafkan
semua kesalahan Alqomah terhadap Ibu lalu Ibu meridhoinyaSebab semua
ibadah yang telah dikerjakan Alqomah, seperti, sholat, berpuasa dan
bersedekah, semua itu tidak ada artinya bagi Alqomah selama Ibu masih
memendam amarah terhadapnya..

Mendengar hal tersebut, sang ibu pun ridho dan memaafkan Alqomah. Dan
subhanallah. Akhirnya, Alqomah mampu melafalkan Laa ilaaha illallah dengan
lancar.
Nah. Dari kisah itu, dapat kita ketahui betapa kewajiban berbaktinya kita laki-laki
kepada ibunya adalah dari lahir hingga ajal kita.
Memantaskan diri untuk menjadi suami yang baik memanglah penting. Sangat
penting malahan. Bahkan harus dari sekarang kita siapkan agar lulus kuliah bisa
langsung meluncur. wkkk. Duh becanda aja nih. Tapi ya memang begitu
keadaannya teman-teman. Keduanya adalah sama-sama hal penting yang harus
kita usahakan. Jangan hanya pilih salah satu. Tapi keduanya harus seimbang.
Wallahu a'lam.

Yang benar tentu dari Allah, dan yang salah tentu dari diri saya sendiri. Semoga
bermanfaat.

Sumber :
1. Ust. Toni Raharjo
2. http://mujangkurnia.blogspot.co.id/2013/03/kisah-kisah-teladan-tentang-
birrul.html
3. https://almanhaj.or.id/417-wasiat-berbuat-baik-kepada-orang-tua-tatkala-
keduanya-berusia-lanjut.html
4. https://rumaysho.com/947-pemimpin-wanita-menurut-kaca-mata-islam.html

#SinergiFoundation
#Beasiswapemimpinbangsa
#Kajianpekanan
#TuntutanTugas
#TugasBerfaedah

Anda mungkin juga menyukai

  • Tujuan Komposisi
    Tujuan Komposisi
    Dokumen1 halaman
    Tujuan Komposisi
    KaruniawanFitrianto
    Belum ada peringkat
  • 45SILABUS KIMIA SMA Versi 120216
    45SILABUS KIMIA SMA Versi 120216
    Dokumen31 halaman
    45SILABUS KIMIA SMA Versi 120216
    Novi Chairani Masdum
    Belum ada peringkat
  • Tutor 2j
    Tutor 2j
    Dokumen8 halaman
    Tutor 2j
    KaruniawanFitrianto
    Belum ada peringkat
  • Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional
    Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional
    Dokumen2 halaman
    Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional
    KaruniawanFitrianto
    Belum ada peringkat
  • Ikan
    Ikan
    Dokumen3 halaman
    Ikan
    KaruniawanFitrianto
    Belum ada peringkat
  • Manfaat Kitosan
    Manfaat Kitosan
    Dokumen5 halaman
    Manfaat Kitosan
    KaruniawanFitrianto
    Belum ada peringkat
  • Ikan
    Ikan
    Dokumen3 halaman
    Ikan
    KaruniawanFitrianto
    Belum ada peringkat
  • Cara Penggunaan Kacamata Terapi Pin Hole
    Cara Penggunaan Kacamata Terapi Pin Hole
    Dokumen3 halaman
    Cara Penggunaan Kacamata Terapi Pin Hole
    KaruniawanFitrianto
    Belum ada peringkat
  • Tujuan Komposisi
    Tujuan Komposisi
    Dokumen1 halaman
    Tujuan Komposisi
    KaruniawanFitrianto
    Belum ada peringkat
  • Target Produksi
    Target Produksi
    Dokumen2 halaman
    Target Produksi
    KaruniawanFitrianto
    Belum ada peringkat
  • Istrimu Atau Ibumu
    Istrimu Atau Ibumu
    Dokumen4 halaman
    Istrimu Atau Ibumu
    KaruniawanFitrianto
    Belum ada peringkat
  • Cara Penggunaan Kacamata Terapi Pin Hole
    Cara Penggunaan Kacamata Terapi Pin Hole
    Dokumen3 halaman
    Cara Penggunaan Kacamata Terapi Pin Hole
    KaruniawanFitrianto
    Belum ada peringkat
  • Ikan
    Ikan
    Dokumen3 halaman
    Ikan
    KaruniawanFitrianto
    Belum ada peringkat
  • Ikan
    Ikan
    Dokumen3 halaman
    Ikan
    KaruniawanFitrianto
    Belum ada peringkat
  • Tugas PRD Kesimpulan
    Tugas PRD Kesimpulan
    Dokumen2 halaman
    Tugas PRD Kesimpulan
    KaruniawanFitrianto
    Belum ada peringkat
  • Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional
    Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional
    Dokumen2 halaman
    Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional
    KaruniawanFitrianto
    Belum ada peringkat
  • Kerangka TTKI
    Kerangka TTKI
    Dokumen5 halaman
    Kerangka TTKI
    KaruniawanFitrianto
    Belum ada peringkat
  • Tutor 2j
    Tutor 2j
    Dokumen8 halaman
    Tutor 2j
    KaruniawanFitrianto
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    KaruniawanFitrianto
    Belum ada peringkat
  • B Indo
    B Indo
    Dokumen2 halaman
    B Indo
    KaruniawanFitrianto
    Belum ada peringkat
  • B Indo
    B Indo
    Dokumen2 halaman
    B Indo
    KaruniawanFitrianto
    Belum ada peringkat
  • B Indo
    B Indo
    Dokumen2 halaman
    B Indo
    KaruniawanFitrianto
    Belum ada peringkat
  • Manfaat Kitosan
    Manfaat Kitosan
    Dokumen6 halaman
    Manfaat Kitosan
    KaruniawanFitrianto
    Belum ada peringkat
  • B Indo
    B Indo
    Dokumen2 halaman
    B Indo
    KaruniawanFitrianto
    Belum ada peringkat
  • TWA-CA Pananjung Pangandaran
    TWA-CA Pananjung Pangandaran
    Dokumen1 halaman
    TWA-CA Pananjung Pangandaran
    KaruniawanFitrianto
    Belum ada peringkat
  • Tugas PRD Kesimpulan
    Tugas PRD Kesimpulan
    Dokumen2 halaman
    Tugas PRD Kesimpulan
    KaruniawanFitrianto
    Belum ada peringkat
  • Tugas PRD Kesimpulan
    Tugas PRD Kesimpulan
    Dokumen2 halaman
    Tugas PRD Kesimpulan
    KaruniawanFitrianto
    Belum ada peringkat
  • Kerangka TTKI
    Kerangka TTKI
    Dokumen5 halaman
    Kerangka TTKI
    KaruniawanFitrianto
    Belum ada peringkat