TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Definisi
Vitiligo adalah hipomelanosis idiopatik didapat ditandai dengan adanya
makula putih yang dapat meluas. Dapat mengenai seluruh bagian tubuh yang
mengenai semua ras dan kelamin. Awitan terbanyak sebelum umur 20 tahun.
A. Hipotesis autoimun
Adanya hubungan antara vitiligo dengan tiroiditis Hashimoto,
beberapa lesi ada ganguan keringat dan pembuluh darah terhadap respon
fenol.
3.5 Gejala Klinis
Makula berwarna putih dengan diameter beberapa milimeter sampai beberapa
sentimeter, bulat atau lonjong dengan batas tegas, tanpa perubahan epidermis yang
ditemukan tepi lesi yang meninggi, eritema dan gatal, disebut inflamator.
Daerah yang sering terkena adalah bagian ekstensor tulang terutama diatas
jari, periorificial sekitar mata, mulut dan hidung, tibialis, tibialis anterior dan
pergelangan tangan bagian fleksor. Lesi bilateral dapat simetris atau asimetris.
Pada area yang terkena trauma dapat timbul vitiligo. Mukosa jarang terkena,
3.6 Klasifikasi
A. Lokalisata
Fokal :Satu atau lebih makula pada satu area, tapi tidak segmental.
Segmental :Satu atau lebih makula pada satu area dengan distribusi
13
Gambar 3.1 Vitiligo Segmental
B. Generalisata
Hampir 90% penderita secara generalisata dan biasanya simetris.
14
Dengan pewarnaan hematoksilin eosin (HE) tampaknya normal
pada tepi makula. Reaksi dopa untk melanosit negatif pada daerah
normal.
3.8Diagnosis banding
Sebagai diagnosis banding ialah piebaldisme, sindrom wardenburg dan
pasca inflamasi.
3.9 Penatalaksanaan
Pengobatan vitiligo kurang memuaskan. Dianjurkan pada penderita untuk
gelombang panjang (ultraviolet A). Dosis psoralen adalah 0,6 mg/kgbb 2 jam
menimbulkan pigmen .
Penatalaksaan dibagian kami ialah demikian. Pada usia dibawah 18 tahun
hanya diobati secara topikal saja dengan losio metoksalen 1% yang diencerkan
15
1:10 dengan spiritus dilutus. Cairan tersebut dioleskan pada lesi setelah didiamkan
15 menit lalu dijemur selama 10 menit. Waktu penjemuran kian diperlama, yang
dikehendaki ialah timbul eritema, tetapi jangan sampai tampak erosi, vesikel atau
bula.
Pada usia diatas 18 tahun, jika kelainan kulittnya generalisata
dimakan 2 kapsul (20mg) 2 jam sebelum dijemur, seminggu 3 kali. Bila lesi
lokalisata hanya diberikan pengobatan topikal. Kalau setelah 6 bulan tidak ada
pengobatan vitiligo yang luas lebih dari 50% permukaan kulit dan tidak berhasil
timbul kembali pigmentasi yang normal pada daerah yang terpajan sinar matahari
dan pada penderita berkulit gelap sehingga dicegah dengan tabir surya.
Cara lain ialah tindakan pembedahan dengan tandur kulit, baik pada seluruh
yang buruk. Dicoba dilakukan repigmentasi dengan cara tato dengan ferum oksida
16