Resin komposit jenis mikrofil mudah dipoles dengan baik namun sangat mudah aus
dikarenakan partikel yang kecil. Untuk menggulangi keuasan dikembangkan resin komposit
hibrit dan posterior yang berisi pasi konventional dan mikrofil sehingga resin hibrit dan
posterior memiliki tingkat keausan rendang dan tahan terhadap abrasi
Pitt Ford TR. 1993. Restorasi gigi. Edisi 2. Alih Bahasa. Narlan Sumawinata. Jakarta : EGC
LO 4
Bahan liner kalsium hidroksida
Mempunyai pH 11, yang membuatnya bakteriostatik dan merangsang pembentukan barier
kalsifikasi. Saat kalsium hidroksida berkontak dengan jarigna pulpa akan terbentuk zona
nekrosis pulpa yang kemudian akan termineralisasi dengan ion kalsium dari pulpa.
Penyebab kegagalan restorasi:
1. Kesalahan diagnosis dan rencana perawatan; contohnya patologi pulpa; karies pada
permukaan yang lain; pencabutan gigi untuk alasan lain.
2. Kurangnya pengertian tentang oklusi
3. Preparasi yang salah; contoh, karies terttinggal pada pertemuan amelodentin;
preparasi tepi yang salah; retensi yang kurang bagus; preparasi yang terlalu dangkal;
jaringan gigi yang lemah tertinggal tanpa proteksi.
4. Pilihan material restorasi yang salah; contohnya, tidak cukup kuat untuk atau tidak
cukup tahan terhadap keausan pada situasi tersebut.
5. Manipulasi material yang salah, misalnya, kurang kontrol kelembapan; kontur yang
berlebihan atau kurang
Mitchell, Laura., David A. Mitchell dan Lorna McCaul. 2016. Kedokeran Gigi Klinik Semua
Bidang Kedokteran Gigi. Jakarta: EGC.
LO 5
Keuntungan pemakaian resin komposit
1. Mempunyai estetis yang baik
2. Tidak meninmbulkan reaksi galvanism
3. Sistem bondingnya mempertinggi kekuatan gigi terhadap fraktur
4. Melindungi struktur gigi yang tersisa
5. Sebagai bahan alternatif pengganti amalgam
Kerugian pemakaian resin komposit
1. Polymerization shrinkage
2. Sering terbentuknya microlage yang akhirnya menjadi karies sekunder
3. Sensitivitas pasca penambalan
4. Memerlukan keterampilan sensitivitas yang tinggi
5. Ketahanan dalam pemakaian
6. Menyerap air
7. Marginal Leakage