Anda di halaman 1dari 22

Grandcase

Jumat, 24 April 2015

F 20.0 Skizofrenia Paranoid

Oleh :

Cintya Andriani 1010311017 p1553


Maressya Silvia Eszy 1010311020 p1554

Pembimbing :

dr. Nadjmir, Sp.KJ (K)

BAGIAN PSIKIATRI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
RSUP M. DJAMIL RSJ HB SAANIN
PADANG
2015

0
I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny.UH
Nomor rekam medis : 909022
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 24 tahun
Agama : Islam
Suku : Minangkabau
Pendidikan Terakhir : Fakultas Psikologi Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Pasar Sungai Penuh, Kerinci (Alamat lengkap ada pada penulis)

Pasien datang ke IGD RSUP Dr.M.Djamil Padang tanggal 1 April 2015 pukul 23.30
diantar oleh ayah kandung dan paman pasien.

II. RIWAYAT PSIKIATRI

Data diperoleh dari:


Autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 20 April 2015 di bangsal jiwa
RSUP Dr.M.Djamil Padang.
Alloanamnesis dengan ayah kandung pasien (Tn.SZ, 50 tahun, guru ngaji,
tamat S1, tinggal serumah dengan pasien) pada tanggal April 2015

A. Keluhan Utama
Keluhan utama pasien berbicara sendiri dan tidak lagi mengurus anaknya Sebab
utama pasien dibawa ke rumah sakit adalah karena mengamuk di rumah.

B. Riwayat Penyakit Sekarang


Tahun 2008
Pasien ingin menikah dengan pacarnya bulan. Namun pasien belum
dibolehkan menikah karena saat itu masih sekolah. Nenek pasien juga meninggal
bulan . Pasien merasa sangat sedih dan mengurung diri di kamar, menangis,
1
tidak mau makan, bicara ngawur, bicara sendiri, dan tertawa sendiri. Pasien
mengancam akan mengakhiri hidupnya. Pasien merasa curiga dikekang oleh ibu
kandungnya dan merasa diperlakukan seperti anak tiri. Pasien kemudian dibawa
ke RS Puti Bungsu, dirawat selama 1 bulan. Saat pasien pulang ke rumah, obat
tidak diminum secara teratur.
Tahun 2010
Pasien mengamuk dan melempar alat rumah tangga. Pasien ketakutan dan
melihat ada ular mengejarnya padahal ular tersebut tidak ada. Pasien dibawa ke
RSJ HB Saanin dan dirawat selama 1 bulan dan pulang. Di rumah obat diminum
tidak teratur.
Tahun 2012
Pasien kembali gaduh gelisah, mengamuk, dan mengancam bunuh diri
dengan . Pasien tidak menamatkan kuliah S1-nya karena penyakit pasien
sering kambuh dan tidak ada biaya. Pasien dirawat 1 bulan lalu pulang dan
hanya rutin minum obat selama 3 bulan.
Tahun 2013 (Bulan
Pasien menikah. Hubungan suami dan ibu kandung pasien kurang baik.
Pasien semakin sering bertengkar dengan ibunya.
Tahun 2015 (Bulan Maret)
Pasien gaduh gelisah dan mencoba bunuh diri dengan menyiramkan air
panas ke tubuhnya. Pasien dibawa ke RSUP M.Djamil oleh ayah kandung dan
paman pasien kemudian pasien dirawat. Pasien baru saja melahirkan 40 hari
yang lalu lewat operasi caesar. Selama hamil pasien dipisahkan dengan ibu
kandungnya agar tidak stres. 1 minggu setelah anak lahir,pasien kembali ribut
dengan ibunya. Pasien sempat pingsan, kepala terbentur, dan kejang. Sejak
saat itupasien mulai bertingkah laku aneh, berbicara sendiri, dan tidaklagi
mengurus anak dan dirinya.

C. Riwayat Penyakit Dahulu


1. Riwayat Gangguan Psikiatri
- Tahun 1990
Setelah sakit (panas dan batuk darah), sering mengurung diri di rumah, tidak
mau keluar dan susah tidur.
- Tahun 1992
Pasien pernah marah-marah dan mengamuk tanpa alasan yang jelas,
kemudian pasien di rawat di RSJ HB Saanin
- Tahun 1996 sampai 2014
2
Pasien sering menyebut-nyebut dirinya sebagai Nabi Muhammad dan orang
suci serta mengatakan bahwa Tuhan pernah berkata secara langsung kalau ia
harus menikah dengan seorang perempuan yang bernama Nilawati.
- Bulan Juli 2014 sampai 2015
Badan dan tangan pasen sering gemetar. Gemetar bertambah saat keluar
rumah.

2.Riwayat Gangguan Medis


Pasien pernah batuk darah pada tahun 1990, riwayat bedah, trauma kepala dan
kejang tidak ada.

3. Riwayat Penggunaan Alkohol dan Zat adiktif lain


Tidak ada riwayat penggunaan alkohol, obat terlarang dan rokok.

D. Riwayat Kehidupan Pribadi


1. Masa prenatal dan perinatal
- Kehamilan direncanakan, lahir spontan, cukup bulan, ditolong oleh bidan,
langsung menangis, kejang tidak ada, biru tidak ada, kuning tidak ada.
Selama hamil ibu tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan kecuali vitamin
dari bidan.

2. Masa kanak awal (0-3 tahun)


- Pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan anak seusianya. Pasien pandai
berjalan usia 1 tahun, dan pandai berbicara usia 1,5 tahun.

3. Masa kanak pertengahan (3-11 tahun)


- Pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan anak seusianya. Mudah
bergaul dan memiliki banyak teman. Pasien tidak pernah tinggal kelas,
prestasi di sekolah baik

4. Masa kanak akhir dan remaja


- Pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan anak seusianya.

5. Masa dewasa
a. Riwayat pendidikan
3
Pasien tamat SMA. Tidak pernah tinggal kelas dan prestasi baik.
SD 03 Pasar Ambacang
SMP 10 Negeri Padang
SMA 9 Negeri Padang

b. Riwayat pekerjaan
Pasien tidak bekerja.

c. Riwayat perkawinan
Pasien belum menikah

d. Riwayat agama
Beragama Islam, rajin sholat 5 kali sehari. Dan tidak ada pandangan negatif
terhadap agama lain.

e. Riwayat psikoseksual
Tidak ada gangguan orientasi seksual.

f. Aktivitas sosial
Pasien jarang bergaul dengan tetangga.

g. Riwayat pelanggaran hukum


Tidak pernah ditangkap ataupun terlibat masalah hukum.

E. Riwayat Keluarga

4
Keterangan : : Pria
: Wanita
: Pasien

: Tinggal satu rumah dengan pasien

Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit psikiatri.

F. Situasi Kehidupan Sekarang

Saat ini, pasien tinggal dengan kedua orang tua, kakak dan keluarga adik
bungsunya. Biaya hidup pasien ditanggung leh orang tua pasien yang bekrerja sebagai
petani. Rumah semipermanen, rumah orang tua, ventilasi cukup, listrik ada, sumber air
dari sumur.

G. Persepsi Dan Harapan Keluarga

Keluarga berharap pasien dapat segera sembuh

H. Persepsi Dan Harapan Pasien

Pasien berharap penyakit gemetar yang sedang dialami pasien cepat sembuh.

III. Status internus


Keadaan Umum : Sakit ringan
Kesadaran : Komposmentis kooperatif
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 78 x/menit, reguler
Nafas : 20 x/menit
5
Suhu : 370c
Tinggi Badan : 164 cm
Berat Badan : 57 kg
Status Gizi : Baik
Kepala : Mata: konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-,
eksoftalmus -/-
Leher : Pembesaran tiroid (-)
Sistem Kardiovaskuler : Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus teraba 1 jari medial linea
midklavikula sinistra RIC V
Perkusi : batas atas RIC II, batas kiri 1 jari medial
linea midklavikula sinistra RIC V, batas
kanan linea sternalis dextra
Auskultasi : bunyi jantung normal, tidak ada bising
Sistem Respiratorik : Inspeksi : simetris kiri dan kanan
Palpasi : fremitus kiri sama dengan kanan
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak ada ronki,
tidak ada wheezing
Kelainan Khusus : Tidak ada

VI. Status neurologis

* GCS : E4M6V5
* Tanda Rangsang Meningeal : kaku kuduk (-)
* Tanda-tanda efek samping ekstrapiramidal:
- Tremor tangan : ada
- Akatisia : tidak ada
- Bradikinesia : tidak ada
- Cara berjalan : normogait
- Keseimbangan : tidak terganggu
- Rigiditas : tidak ada

* Motorik : 555 555 eutonus, eutrofi, bebas ke segala arah


555 555
* Sensorik : proprioseptif dan eksterioseptif baik
* Refleks : refleks fisiologis ++ ++ refleks patologis - -
6
++ ++ - -

V. STATUS MENTAL

Autoanamnesa
Pertanyaan Jawaban Interpretasi
Selamat pagi pak. Awak Iyo, Composmentis kooperatif
dokter muda Via, iko dokter Buliah
muda Tia. Kami yang
mamareso apak kini. Buliah
wak ngecek sbanta pak?
Sia namo apak Indra Basri Orientasi personal baik
Dima tingga pak? Di pasar ambacang Orientasi tempat baik
Tahu apak hari jo tanggal Lai, hari Jumat tanggal 20 Orientasi waktu baik
bara kini? Maret 2015
Apo keluhan apak kini pak? Ngaretek-ngaretek badan ko
acok

Sajak bilo tu pak? Sajak bulan puaso patang

Baa kok mangeretek- Ntah, ndak tau do. Nyo


ngaretek pak? Ado nan apak ngaretek-ngaretek surang
pikiaan? Atau ado masalah se. Kalau kalua rumah wak
rasonyo kini pak? ndak bisa do, tambah
ngaretek-ngareteknyo.
Ndak ado yang dipikian.
Ndak ado masalah awa kini
do.

Takuik apak jo urang? Ndak


Apo keluhan lain lai pak? Ndak ado do
Jantuang berdebar-debar Ndak ado do
acok ado pak?
Sakik kapalo? Iyo, kadang-kadang se
Pernah apak mandanga Lai. Tapi payah

7
suaro-suaro, tapi asa suaro mangecekkannyo, beko
tu ndak tau apak dari ma adiak ndak picayo do.
datangnyo do?

Lai pak, suaro apo tu pak? Waktu tu tahun 1996, awak Halusinasi akustik (+)
lalok, tu awak latakkan
alquran dibawah banta.
Siap tu kalua suaro.

Suaro padusi atau laki-laki Ndak jaleh, taranga se nyo


pak?

Nampak dek apak urang Suaro tu dari Tuhan. Halusinasi visual (+)
yang mangaluan suaro tu? Nampak bayangan putih,
mukonya ndak nampak do.
Bacahayo

Apo keceknyo pak? Alquran tu ngecek nillazi


tu istri waang In. Nillazi tu
Nilawati. Ibunyo namonyo
Nuraini.
Adiak tau ndak? Di dalam
AlQuran tu ado riwayat
hiduik awak. Mungkin
adiak ndak picayo do, awak
ko Nabi. Tapi urang lain
banyak picayo.

Iyo apak nabi? Tapi nabi Muhammad tu penutup. Waham keagamaan (+)
terakhir tu Muhammad Sudah penutup tu ado
SAW? pembuka. Awak
pembukanyo diak.

8
Terserahla kalau adiak ndak
picayo. Tapi awak ko yo
nabi. Ado di Al-Quran

Dari ma apak tau tadi Yo, perasaan aak. Urang tu Thought of broadcasting (+)
banyak urang lain yang tau bias mandanga pikiran wak.
apak nabi?

Yolah pak. Waktu Iyo, Harum baunnyo, tu Halusinasi olfaktori (+)


mandanga suaro Tuhan tu, dari Tuhan ma.
ado babaun Tuhan tu dek
apak?

Tu pernah apak basobok jo Lai. Tapi nyo lewat se nyo. Halusinasi visual (+),
Nilawati? Baa bantuaknyo Nyo pakai baju kuning. halusinasi olfaktorik (+)
pak? Harumnyo pak? Mukonyo nda nampak do.
Iyo harum.

Dima apak sobok jo Ndak tau wak dima waktu


Nilawati? tu do
Dipacik apak dek Nilawati Indak ado do diak nyo lalu Halusinasi taktil (-)
tu? se nyo.
Sakali tu se apak mandanga Ndak.
suaro-suaro tu nyo?

Tu bilo pak? Yo tahun 1996 tu juo Halusinasi akustik (+)


Baa caritonyo tu pak? Wak mandanga suaro
Tuhan. Keceknyo Tuhan
ustadz Deri ka kanai
kutuak.

Baa tu pak? Kok sampai Panjang caritonyo diak.

9
kanai kutuak lo ustadz Deri
ko?

Apo tu baa? Ndak baa do Dek ustadz tu pernah


pak, ndak ado ka kami mamberangan awak di
kecekan ka urang do pak. masjid.
Baa tu kok diberangan Awak waktu tu manendang
apak? kapalo jamaah disabalah
awak

Baa tu pak? Wak tau urang disabalah Discriminative judgement


awak tu pangananyo jaek. terganggu
Tu inyo sok bagak, habis tu
awak tendang kapalonyo.
Ustadz Deri ko tagak, nyo
usir awak. Katonyo, inyo
maraso ndak dihargai.
Padahal kan sabanyo awak
ndak salah do.
Tuhan lah mangutuak
ustadz Deri ko, mukonyo ka
barubah jadi hitam lai kecek
Tuhan.

Kalau kini baa pak? Masih Ndak


tadanga suaro-suaro tu?

Ado apak maraso diikuti Kadang ado. Curiga (+)


dek urang? Atau maraso
urang mangecekan apak?
Bilo tu pak? Sajak wak sakik ko
Kini ado lai pak? Kini lai indak

10
Apak ado maraso basalah Ndak ado Perasaan bersalah/ berdosa
atau badoso ndak pak? (-)
Sampai tabaok pikiran dek
apak?
Maraso randah diri apak Indak. Awak tu kan samo se Perasaan inferior (-)
dibanding urang lain ado dimato tuhan
ndak pak?
Pak, pernah ndak apak Ndak pernah do diak Ilusi (-)
sadang bacamin, tu yang
nampak bayangan urang
lain dek apak? Atau apak
maliak keluarga apak tu jadi
bantuak urang lain?
Pak, ado ndak apak di Indak Piromania (-)
rumah acok mambaka-baka
barang? Atau sanang apak
maliek api?
Makan baa kini pak? Lai Lai Makan cukup
lamak?
Barakali apak makan Tigo kali. Abis
sahari? Lai abis?
Kalau lalok baa pak? Lai Lai Tidur cukup
lamak?
Baraja jam apak lalok? Dari jam 9 lah lalok wak,
sampai pagi
Kalau di rumah manga se Ndak ado do, awak di Abulia (+)
apak? kamar se, ndak takao awak
kalua do. Mangaretek awak.

Ndak nonton tv apak? Indak

Ndak nio apak pai jalan- Indak


jalan do?

11
Kalau misalnyo ado pesta Indak. Maleh wak diak
dakek rumah apak, nio apak
pai?

Dulu apo karajo pak? Ndak ado awak karajo do


Kini pak? Ndak kuek awak karajo dek
manggaretek ko do.

Kalau sehat baa apak? Lai Lai. Cuma awak labiah


nio karajo? sanang di rumah.

Pangana apak kini baa? Lai Iyo. Kadang kosong se Thought of withdrawal (+)
ndak acok kosong? pangana wak tu
Sebelum sakik ko baa? Iyo. Tapi masih ado wak pai
Lebih acok juo apak di kalua rumah.
rumah?
Kini masih ado yang nio Lai ndak ado lai do diak.
apak tanyoan tentang Tapi wak baharok wak bisa
panyakik apak ko ndak? cegak. Ndak manggaretek
lai
Iyo lah, makasih yo pak. Iyo
Supayo capek membaik Makasih diak
kondisi apak, minum obat
yang teratur yo pak. Disiko
awak berusaho basamo-
samo supayo kondisi capek
membaik.
Mkasih banyak pak

Berdasarkan pemeriksaan tanggal 20 Maret 2015

I. Keadaan Umum.

a. Kesadaran / Sensorium : Composmentis Perhatian : ada

12
b. Sikap : Kooperatif Inisiatif : ada
c. Tingkah laku motorik : Hiperktif
d. Ekspresi fasial : Kaya
e. Verbalisasi dan cara berbicara : dapat berbicara, lancar dan jelas
f. Kontak psikis : dapat dilakukan, kurang wajar, lama

II. Keadaan Spesifik

A. Keadaan Alam Perasaan

1. Keadaan afektif : hipertim

2. Hidup emosi : a. stabilitas : labil


b. pengendalian : kurang
c. ech unecht : echt
d. einfuhlung ( invoelaarhaid ) : inadekuat
e. dalam dangkal : dangkal
f. skala diferensiasi : sempit
g. arus emosi ( lambat sepat ) : cepat

B. Keadaan dan fungsi intelek


a. daya ingat ( amnesia ) : baik
b. daya konsentrasi : kurang baik
c. orientasi ( waktu, tempat, personal, situasi ) :
d. luas pengetahuan umum dan sekolah : sukar dinilai
e. discriminative insight : baik
f. dugaan taraf intelegensia : rata-rata normal
g. discriminative judgment : baik
h. kemunduran intelek : tidak ada

C.Kelainan sensasi dan persepsi


a. ilusi : tidak ada
b. halusinasi - akustik : ada
- visual : tidak ada
13
- olfaktorik : ada
- taktil : tidak ada

D. Keadaan proses berfikir

1. Kecepatan proses berfikir ( psikomobilitas ) : cepat

2. Mutu proses berfikir


a. jelas dan tajam : kurang jelas dan kurang tajam
b. Sirkumstansial : tidak ada
c. Inkoherrent : ada
d. Terhalang ( Sperrung ) : tidak ada
e. terhambat ( hemmung ) : tidak ada
f. meloncat-loncat ( flight of ideas ) : tidak ada
g. Verbigerasi Persevarative ( Persevaratich ) : tidak ada

3. Isi pikiran

a. Pola sentral dalam fikirannya: tidak ada


b. Fobia : tidak ada
c. Obsesi : tidak ada
d. Delusi : ada, waham kebesaran
e. Kecurigaan :
f. Konfabulasi :
g. Rasa permusuhan / dendam : ada, pada ibu
h. Perasaan Inferior : tidak ada
i. Banyak / sedikit : banyak
j. Perasaan berdosa : tidak ada
k. Hipokhondria : tidak ada
l. Lain-lain : tidak ada

E. Kelainan dorongan instinktual dan perbuatan

a. Abulia : tidak ada


b. Stupor : tidak ada
c. Raptus / impulsivitas : tidak ada
d. Kegaduhan umum / excitement state : ada, berkurang
e. Deviasi seksual : tidak ada

14
f. Ekhopraksia : tidak ada
g. Vagabondage : tidak ada
h. Piromani : tidak ada
i. Mannerisme : tidak ada
j. Lain-lain : tidak ada

F. Anxietas yang terlihat secara overt :


G. Hubungan dengan realitas : terganggu isi pikiran, perasaan, dan
perilaku

Pemeriksaan lain lain


1. Evaluasi sosial oleh Ahli pekerja sosial tanggal : tidak dilakukan

2. Evaluasi Psikologi oleh Ahli Psikologi tanggal : (tanggal)

3. Evaluasi lain tanggal : tidak dilakukan

VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


Telah diperiksa pasien laki-laki usia 44 tahun, tidak bekerja, islam, suku
minangkabau dan belum menikah. Berdasarkan informasi, pasien sering gemetar dan
sering mengurung diri di kamar sejak 6 bulan yang lalu. Pada tahun 1990, batuk
berdarah. Setelah sakit, pasien sering mengurung diri di kamar, tidak mau keluar rumah
dan susah tidur. Beberapa minggu setelah sakit pasien mengaku melihat orang memakai
pakaian hitam diatas atap.
Pada tahun 1992, setelah tamat SMA, pasien pernah mengamuk dan marah-
marah di rumah tanpa alasan yang jelas. Pasien saat itu dibawa ke dokter jiwa, diberi
obat dan dianjurkan dirawat di RSJ HB Saanin. Pasien dirawat sekitar 20 hari, kemudian
pasien pulang. Sejak tahun 1996 sampai tahun 2014, pasien sering menyebut-nyebut
dirinya sebagai Nabi Muhammad dan orang suci serta mengatakan bahwa Tuhan pernah
berkata secara langsung kalau ia harus menikah dengan seorang perempuan yang
bernama Nilawati. Pasien pernah membuat kegaduhan di mesjid beberapa tahun yang
lalu. Kapan pastinya tidak tahu dan penyebab pasien membuat gaduh pada saat itu tidak
diketahui oleh keluarga pasien

15
Sebelum keluhan halusinasi muncul, pasien adalah anak yang patuh kepada orang
tua dan mudah bergaul. Namun setelah pasien batuk berdarah pasien lebih suka
menyendiri dan mengurung diri di kamar.
Selama wawancara pasien duduk dengan tenang dan kooperatif. Pasien tidak
menghindari kontak mata. Perhatian ada, inisiatif kurang. Pasien berbicara banyak dan
kurang jelas dan kurang tajam Discriminative insight terganggu. Ditemukan kelainan
sensasi dan persepsi berupa halusinasi akustik, visual dan olfaktorik. Namun untuk saat
ini tidak ada. Saat ini penemuan yang bermakna pada pasien berupa waham yang
menonjol, yaitu waham keagamaan. Selain itu juda didapatkan Isi pikiran curiga, abulia,
dan riwayat kegaduhan umum. Anxietas yang ditunjukkan juga terlihat secara overt ada
dan sedikit dan hubungan dengan realitas terganggu dalam isi pikiran, perasaan, dan
perilaku.

VII. FORMULASI DIAGNOSIS

Berdasarkan anamnesis, riwayat perjalanan penyakit dan pemeriksaan, pada


pasien ini ditemukan adanya perubahan pola pikiran dan perasaan yang secara klinis
bermakna dan hendaya (disability) dalam fungsi sosial, dengan demikian berdasarkan
PPGDJ III dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa.
Berdasarkan anamnesis riwayat penyakit medis, pasien tidak pernah mengalami
trauma kepala dan penyakit lainnya yang secara fisiologis dapat membuktikan disfungsi
otak sebelum menunjukkan gangguan jiwa. Oleh karena itu, gangguan mental organik
dapat disingkirkan (F00-09).
Pada pasien tidak ditemukan riwayat pemakaian NAPZA sehingga diagnosis
gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif dapat disingkirkan (F10-
F19).
Pada pasien ditemukan adanya waham ataupun halusinasi sehingga diagnosis
skizofrenia, gangguan skizotipal dan gangguan waham dapat ditegakkan (F20-29).
Dari riwayat kepribadian tidak didapatkan gangguan kepribadian pada pasien,
dan tidak ada riwayat retardasi mental.
Pada pasien ini tidak ditemukan suatu kondisi medis umum yang cukup
bermakna, sehingga aksis III pada pasien ini tidak ada diagnosis.

16
Pada keadaan sosial dan ekonomi pasien tidak ditemukan adanya masalah utama
yang dapat menjadi faktor pencetus timbulnya penyakit. Sehingga diagnosis aksis IV
pada pasien ini tidak ada.
Pada aksis V, hubungan sosial (berinteraksi dengan perawat, dokter muda, pasien
lain) dapat dilakukan. Sehingga berdasarkan penilaian GAF (Global Assessment of
Functional Scale) saat ini pasien berada pada nilai 70-61 yaitu gejala ringan dan
menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.

VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL


Aksis I : F.20.0 Skizofrenia paranoid
Aksis II : tidak ada diagnosa
Aksis III : tidak ada diagnosa
Aksis IV : tidak ada diagnosa
Aksis V : GAF 70-61
Differensial Diagnosis:
1. F.25.2 Skizoafektif tipe campuran
2. F.20.3 Skizofrenia tak terinci
3. F.20.9 Skizofrenia YTT

IX. DAFTAR MASALAH


A. Organobiologik : tidak ada riwayat keluarga dengan keluhan yang sama.
B. Psikologis :
Afek hipertim
Mood labil
Terdapat kecurigaan dan rasa permusuhan/dendam
Terdapat anxietas yang overt, sedikit

C. Lingkungan dan psikososial :


Tidak ada

X. PROGNOSIS
Penilaian Baik Buruk

17
Onset Dewasa
Relaps Sering
Dukungan keluarga Ada
Belum menikah Belum menikah
Keadaan ekonomi Sedang
Kepatuhan minum Patuh
obat
Faktor pencetus Tidak jelas
Genetik Tidak ada
Penyakit lain/ Ada
gangguan lain

Quo ad vitam : bonam


Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
Quo ad sanactionam : dubia ad malam

Hal yang meringankan prognosis: onset, kepatuhan minum obat, genetik, tidak ada
penyakit atau gangguan lain dan adanya dukungan keluarga.
Hal yang memperberat prognosis: belum menikah dan pencetus yang tidak jelas.

XI. RENCANA PENATALAKSANAAN


A. Farmakoterapi :
Haloperidol 3 x 1 tab @5 mg
THP 2 x 1 tab @2 mg

B. Psikoterapi :
1. Kepada pasien
Psikoterapi supportif
Memberi empati kepada pasien. Mengidentifikasi faktor pencetus dan
membantu mengoreksinya serta memecahkan masalah dengan terarah.

Psikoedukasi
Membantu pasien untuk mengetahui lebih banyak mengenai gangguan
yang dideritanya, diharapkan pasien mempunyai kemampuan yang
semakin efektif untuk mengenali gejala, mencegah munculnya gejala
dan segera mendapat pertolongan.
18
2. Kepada keluarga : Psikoedukasi mengenai
Penyakit yang diderita pasien
Memberikan dukungan dan perhatian kepada pasien
Terapi dan kepatuhan minum obat sangatlah penting

XII. ANALISIS KASUS


Diagnosis pada pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesis (wawancara
psikiatri) dan pemeriksaan fisik termasuk status neurologikus dan status psikiatri.
Keluhan utama pasien adalah gemetar, dan lebih suka mengurung diri di kamar.
Ditemukan riwayat halusinasi akustik, olfaktorik dan visual dan Pada pasien ditemukan
halusinasi, afek hipertim, waham curiga, DI dan DJ terganggu. Pada pasien ditegakkan
skizofrenia karena ditemukan satu gejala yang amat jelas berupa waham yang tidak
wajar dan menatap lebih dari satu bulan, sehingga pada pasien ini di diagnosis dengan
skizofrenia. Hal ini juga sesuai dengan kriteria Bleuler, dimana pada pasien ini
ditemukan adanya gejala skizofrenia berupa autisme, dan asosiasi longgar. Berdasarkan
kriteria Kusumanto untuk skizofrenia pada pasien ini ditemukan adanya abulia.
Pada kasus ini, berdasarkan gejala ditegakkan skizofrenia paranoid karena
berdasarkan PPDGJ III ditemukan waham yang menonjol, namun gangguan afektif,
dorongan kehendak, dan pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata
atau tidak menonjol. Berdasarkan buku psikiatri FK UI tahun 2010 gejala pada pasien ini
sesuai dengan diagnosis skizofrenia paranoid dimana pasien tidak bertindak sesuai
dengan wahamnya.
Pada pasien diberikan antipsikotik berupa Haloperidol yang merupakan generasi
pertama dari antipsikotik kelompok butirofenon. Selain itu juga diberikan
Trihexiphenidyl untuk mengurangi efek samping dari obat antipsikotik yang diberikan.
Prognosis pada pasien ini dubia ad bonam karena penyakit ini merupakan
penyakit yang kronik dan progresif. Dukungan dari keluarga sangat diperlukan untuk
pasien ini.
.

19
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 1995. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa
di Indonesia III. Cetakan pertama. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Medik.
Maslim, Rusdi. 2003. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPGDJ
III. Jakarta: Nuh Jaya.
Maslim, Rusdi. 2004. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi
Ketiga. Jakarta: Nuh Jaya.
Pranatha, Yudha dan Mia Irawadi. 2004. Ikhtisar dan Kesimpulan Pemeriksaan
Psikiatrik. Padang: Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Elvira SD, Hadisukanto G. 2010. Buku Ajar Psikiatri FK UI. Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta.

20
SKEMA PERJALANAN PENYAKIT

Tahun 1990 Tahun 1992 Tahun 1996- 2014 Tahun 2015

Awalnya, saat pasien duduk


setelah tamat SMA, pasien sering Sering gemetar sejak
dibangku SMA, tahun
pasien pernah menyebut-nyebut 6 bulan yang lalu.
1990, pasien mengalami
mengamuk dan dirinya sebagai Nabi Gemetar meningkat saat
batuk berdarah . Setelah marah-marah di pasien keluar rumah.
Muhammad dan orang
sakit, pasien sering rumah tanpa alasan Selain itu pasien juga
yang jelas. Pasien suci serta mengatakan
mengurung diri di kamar, merasa cemas sejak 6
saat itu dibawa ke bahwa Tuhan pernah
bulan yang lalu. Sering
tidak mau keluar rumah dan
dokter jiwa, diberi berkata secara
susah tidur. Sejak saat itu berdebar, sakit kepala dan
Pasien obat dan dianjurkan Pasien
langsung kalau ia keringat dingin tidak ada.
pasien juga sering sholat kembali dirawat di RSJ HB kembali
beraktivit Saanin. Pasien berakti harus menikah dengan
malam. Beberapa minggu as biasa vitas
dirawat sekitar 20 biasa
seorang perempuan
setelah sakit pasien
hari, kemudian yang bernama
mengaku melihat orang pasien pulang Nilawati.
memakai pakaian hitam
diatas atap.

Anda mungkin juga menyukai