Oleh :
Pembimbing :
BAGIAN PSIKIATRI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
RSUP M. DJAMIL RSJ HB SAANIN
PADANG
2015
0
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.UH
Nomor rekam medis : 909022
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 24 tahun
Agama : Islam
Suku : Minangkabau
Pendidikan Terakhir : Fakultas Psikologi Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Pasar Sungai Penuh, Kerinci (Alamat lengkap ada pada penulis)
Pasien datang ke IGD RSUP Dr.M.Djamil Padang tanggal 1 April 2015 pukul 23.30
diantar oleh ayah kandung dan paman pasien.
A. Keluhan Utama
Keluhan utama pasien berbicara sendiri dan tidak lagi mengurus anaknya Sebab
utama pasien dibawa ke rumah sakit adalah karena mengamuk di rumah.
5. Masa dewasa
a. Riwayat pendidikan
3
Pasien tamat SMA. Tidak pernah tinggal kelas dan prestasi baik.
SD 03 Pasar Ambacang
SMP 10 Negeri Padang
SMA 9 Negeri Padang
b. Riwayat pekerjaan
Pasien tidak bekerja.
c. Riwayat perkawinan
Pasien belum menikah
d. Riwayat agama
Beragama Islam, rajin sholat 5 kali sehari. Dan tidak ada pandangan negatif
terhadap agama lain.
e. Riwayat psikoseksual
Tidak ada gangguan orientasi seksual.
f. Aktivitas sosial
Pasien jarang bergaul dengan tetangga.
E. Riwayat Keluarga
4
Keterangan : : Pria
: Wanita
: Pasien
Saat ini, pasien tinggal dengan kedua orang tua, kakak dan keluarga adik
bungsunya. Biaya hidup pasien ditanggung leh orang tua pasien yang bekrerja sebagai
petani. Rumah semipermanen, rumah orang tua, ventilasi cukup, listrik ada, sumber air
dari sumur.
Pasien berharap penyakit gemetar yang sedang dialami pasien cepat sembuh.
* GCS : E4M6V5
* Tanda Rangsang Meningeal : kaku kuduk (-)
* Tanda-tanda efek samping ekstrapiramidal:
- Tremor tangan : ada
- Akatisia : tidak ada
- Bradikinesia : tidak ada
- Cara berjalan : normogait
- Keseimbangan : tidak terganggu
- Rigiditas : tidak ada
V. STATUS MENTAL
Autoanamnesa
Pertanyaan Jawaban Interpretasi
Selamat pagi pak. Awak Iyo, Composmentis kooperatif
dokter muda Via, iko dokter Buliah
muda Tia. Kami yang
mamareso apak kini. Buliah
wak ngecek sbanta pak?
Sia namo apak Indra Basri Orientasi personal baik
Dima tingga pak? Di pasar ambacang Orientasi tempat baik
Tahu apak hari jo tanggal Lai, hari Jumat tanggal 20 Orientasi waktu baik
bara kini? Maret 2015
Apo keluhan apak kini pak? Ngaretek-ngaretek badan ko
acok
7
suaro-suaro, tapi asa suaro mangecekkannyo, beko
tu ndak tau apak dari ma adiak ndak picayo do.
datangnyo do?
Lai pak, suaro apo tu pak? Waktu tu tahun 1996, awak Halusinasi akustik (+)
lalok, tu awak latakkan
alquran dibawah banta.
Siap tu kalua suaro.
Nampak dek apak urang Suaro tu dari Tuhan. Halusinasi visual (+)
yang mangaluan suaro tu? Nampak bayangan putih,
mukonya ndak nampak do.
Bacahayo
Iyo apak nabi? Tapi nabi Muhammad tu penutup. Waham keagamaan (+)
terakhir tu Muhammad Sudah penutup tu ado
SAW? pembuka. Awak
pembukanyo diak.
8
Terserahla kalau adiak ndak
picayo. Tapi awak ko yo
nabi. Ado di Al-Quran
Dari ma apak tau tadi Yo, perasaan aak. Urang tu Thought of broadcasting (+)
banyak urang lain yang tau bias mandanga pikiran wak.
apak nabi?
Tu pernah apak basobok jo Lai. Tapi nyo lewat se nyo. Halusinasi visual (+),
Nilawati? Baa bantuaknyo Nyo pakai baju kuning. halusinasi olfaktorik (+)
pak? Harumnyo pak? Mukonyo nda nampak do.
Iyo harum.
9
kanai kutuak lo ustadz Deri
ko?
10
Apak ado maraso basalah Ndak ado Perasaan bersalah/ berdosa
atau badoso ndak pak? (-)
Sampai tabaok pikiran dek
apak?
Maraso randah diri apak Indak. Awak tu kan samo se Perasaan inferior (-)
dibanding urang lain ado dimato tuhan
ndak pak?
Pak, pernah ndak apak Ndak pernah do diak Ilusi (-)
sadang bacamin, tu yang
nampak bayangan urang
lain dek apak? Atau apak
maliak keluarga apak tu jadi
bantuak urang lain?
Pak, ado ndak apak di Indak Piromania (-)
rumah acok mambaka-baka
barang? Atau sanang apak
maliek api?
Makan baa kini pak? Lai Lai Makan cukup
lamak?
Barakali apak makan Tigo kali. Abis
sahari? Lai abis?
Kalau lalok baa pak? Lai Lai Tidur cukup
lamak?
Baraja jam apak lalok? Dari jam 9 lah lalok wak,
sampai pagi
Kalau di rumah manga se Ndak ado do, awak di Abulia (+)
apak? kamar se, ndak takao awak
kalua do. Mangaretek awak.
11
Kalau misalnyo ado pesta Indak. Maleh wak diak
dakek rumah apak, nio apak
pai?
Pangana apak kini baa? Lai Iyo. Kadang kosong se Thought of withdrawal (+)
ndak acok kosong? pangana wak tu
Sebelum sakik ko baa? Iyo. Tapi masih ado wak pai
Lebih acok juo apak di kalua rumah.
rumah?
Kini masih ado yang nio Lai ndak ado lai do diak.
apak tanyoan tentang Tapi wak baharok wak bisa
panyakik apak ko ndak? cegak. Ndak manggaretek
lai
Iyo lah, makasih yo pak. Iyo
Supayo capek membaik Makasih diak
kondisi apak, minum obat
yang teratur yo pak. Disiko
awak berusaho basamo-
samo supayo kondisi capek
membaik.
Mkasih banyak pak
I. Keadaan Umum.
12
b. Sikap : Kooperatif Inisiatif : ada
c. Tingkah laku motorik : Hiperktif
d. Ekspresi fasial : Kaya
e. Verbalisasi dan cara berbicara : dapat berbicara, lancar dan jelas
f. Kontak psikis : dapat dilakukan, kurang wajar, lama
3. Isi pikiran
14
f. Ekhopraksia : tidak ada
g. Vagabondage : tidak ada
h. Piromani : tidak ada
i. Mannerisme : tidak ada
j. Lain-lain : tidak ada
15
Sebelum keluhan halusinasi muncul, pasien adalah anak yang patuh kepada orang
tua dan mudah bergaul. Namun setelah pasien batuk berdarah pasien lebih suka
menyendiri dan mengurung diri di kamar.
Selama wawancara pasien duduk dengan tenang dan kooperatif. Pasien tidak
menghindari kontak mata. Perhatian ada, inisiatif kurang. Pasien berbicara banyak dan
kurang jelas dan kurang tajam Discriminative insight terganggu. Ditemukan kelainan
sensasi dan persepsi berupa halusinasi akustik, visual dan olfaktorik. Namun untuk saat
ini tidak ada. Saat ini penemuan yang bermakna pada pasien berupa waham yang
menonjol, yaitu waham keagamaan. Selain itu juda didapatkan Isi pikiran curiga, abulia,
dan riwayat kegaduhan umum. Anxietas yang ditunjukkan juga terlihat secara overt ada
dan sedikit dan hubungan dengan realitas terganggu dalam isi pikiran, perasaan, dan
perilaku.
16
Pada keadaan sosial dan ekonomi pasien tidak ditemukan adanya masalah utama
yang dapat menjadi faktor pencetus timbulnya penyakit. Sehingga diagnosis aksis IV
pada pasien ini tidak ada.
Pada aksis V, hubungan sosial (berinteraksi dengan perawat, dokter muda, pasien
lain) dapat dilakukan. Sehingga berdasarkan penilaian GAF (Global Assessment of
Functional Scale) saat ini pasien berada pada nilai 70-61 yaitu gejala ringan dan
menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.
X. PROGNOSIS
Penilaian Baik Buruk
17
Onset Dewasa
Relaps Sering
Dukungan keluarga Ada
Belum menikah Belum menikah
Keadaan ekonomi Sedang
Kepatuhan minum Patuh
obat
Faktor pencetus Tidak jelas
Genetik Tidak ada
Penyakit lain/ Ada
gangguan lain
Hal yang meringankan prognosis: onset, kepatuhan minum obat, genetik, tidak ada
penyakit atau gangguan lain dan adanya dukungan keluarga.
Hal yang memperberat prognosis: belum menikah dan pencetus yang tidak jelas.
B. Psikoterapi :
1. Kepada pasien
Psikoterapi supportif
Memberi empati kepada pasien. Mengidentifikasi faktor pencetus dan
membantu mengoreksinya serta memecahkan masalah dengan terarah.
Psikoedukasi
Membantu pasien untuk mengetahui lebih banyak mengenai gangguan
yang dideritanya, diharapkan pasien mempunyai kemampuan yang
semakin efektif untuk mengenali gejala, mencegah munculnya gejala
dan segera mendapat pertolongan.
18
2. Kepada keluarga : Psikoedukasi mengenai
Penyakit yang diderita pasien
Memberikan dukungan dan perhatian kepada pasien
Terapi dan kepatuhan minum obat sangatlah penting
19
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 1995. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa
di Indonesia III. Cetakan pertama. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Medik.
Maslim, Rusdi. 2003. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPGDJ
III. Jakarta: Nuh Jaya.
Maslim, Rusdi. 2004. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi
Ketiga. Jakarta: Nuh Jaya.
Pranatha, Yudha dan Mia Irawadi. 2004. Ikhtisar dan Kesimpulan Pemeriksaan
Psikiatrik. Padang: Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Elvira SD, Hadisukanto G. 2010. Buku Ajar Psikiatri FK UI. Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta.
20
SKEMA PERJALANAN PENYAKIT