Pembahasan Keluarga
Pembahasan Keluarga
Pengkajian Keluarga
PENGKAJIAN KELUARGA
Pendahuluan
Pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang perawat mengambil informasi secara terus
menerus terhadap keluarga yang dibinanya untuk mendapatkan data tentang keluarga. Data
yang dikumpulkan mencakup data subyektif dan data obyerktif.
Pengkajian Perawatan menurut Bailon Maglaya (1978) adalah sekumpulan tindakan yang
digunakan oleh perawat untuk mengukur keadaan klien/keluarga dengan memakai patokan
norma-norma kesehatan pribadi maupun sosial, sistem integritas dan kesanggupannya untuk
mengatasi masalah-masalah kesehatan. Dasar dari pengkajian adalah pemikiran suatu
perbandingan, suatu ukuran atau suatu penilaian dengan menggunakan norma-norma yang
diambil dari kepercayaan, prinsip-prinsip, nilai-nilai, aturan atau harapan-harapan.
Termasuk dalam tahap pengkajian ini adalah pengumpulan dan analisa data-data yang
berhubungan dengan status/keadaan keluarga atau klien, kesanggupan untuk menyelesaikan
masalah kesehatan di lingkungan.
Ada tiga hal yang dapat digunakan untuk menentukan status keluarga yaitu:
1. Keadaan kesehatan yang normal dari setiap anggota keluarga. Keadaan kesehatan yang
normal dari setiap anggota keluarga : menyangkut keadaan physik, sosial dan emosional yang
baik dari setiap anggota.
Penyamarataan gabungan sikap, nilai dan peranan menjadi sifat khas dari macam-macam
keluarga, adalah tidak mungkin. Dia berpendapat bahwa tidak ada dan mungkin belum
pernah ada jenis keluarga yang tetap untuk diusulkan sebagai keluarga model. Menurut dia,
mungkin yang ada adalah pola-pola model. Kombinasi dari pqla-pola model ini lazim disebut
keluarga khas. Dia mengatakan bahwa masyarakat berkembang sangat cepat sehingga tidak
memungkinkan penyamarataan keluarga. Walaupun sedikit sulit, tetapi perawat harus peka
terhadap penyimpangan keadaan dan perkembangan keluarga.
Norma dalam perkembangan keluarga bukan beberapa gabungan peranan atau tugas. Jelas
bahwa sosio-budaya adalah salah satu faktor yang tidak memungkinkan penyamarataan.
Norma kesehatan keluarga yang sama dengan semua kebudayaan adalah bahwa keluarga
sebagai unit yang berfungsi mengadakan hubungan timbal balik dan hubungan yang penting
dalam lingkungannya. Tujuan dari hubungan timbal balik ini adalah agar anggota-anggota
keluarga dapat berfungsi seoptimal mungkin, produktifitas hidup keluarga dan perkembangan
masyarakat. Menurut nonna ini, keluarga harus dapat memelihara anggotanya sedemikian
rupa sehingga kebutuhan fisik, emosional dan sosial dapat terpenuhi.
Keluarga berusaha untuk mencapai tujuan ini bersamaan dengan keluarga mengikuti siklus
hidup kelahiran, perkembangan, perpisahan, masa tua dan kematian anggota. Dalam
mengikuti siklus hidup, keluarga mengalami bermacam-macam tuntutan dan tekanan
terhadap kesanggupannya dan sumber dayanya. Dengan tuntutan ini, proses penyesuaian dan
perombakan organisasi keluarga secara dinamis harus ada, bila keluarga ingin
mempertahankan keadaan yang baik dan sehat di antara anggota-anggotanya. Masalah
kesehatan akan timbul bila proses penyesuaian tidak berhasil sehingga keluarga tidak
sanggup untuk melaksanakan tugas-tugas kesehatan.
Sumber yang pertama adalah status kesehatan dari anggota-anggota keluarga. Analisa data
dari sumber tersebut akan menggambarkan penyimpangan-penyimpangan dari perkembangan
kesehatan individu. Agar dapat mengumpulkan dan menganalisa data tersebut, perawat
memerlukan keterampilan yang cukup dalam menentukan penyimpangan-penyimpangan
kesehatan individu dalam aspek fisik dan psikososial. Ketrampilan dalam menilai keadaan
fisik dan pengetahuan yang luas berdasarkan atas faktor sosio-budaya yang dapat
mempengaruhi kesehatan, sakit dan kebiasaan-kebiasaa untuk menentukan dengan tepat
status sakit dari anggota-anggota keluarga.
Surnber data yang kedua adalah status keluarga yang berfungsi sebagai suatu unit dan
diharapkan sanggup meningkatkan kesehatan mengambarkan sifat dan luasnya kesanggupan
keluarga untuk melaksanakan tugas kesehatan tertentu dalam memenuhi kebutuhar kebutuhan
fisik, sosial dan emosional dari anggotanya. Pengkajian yang baik dari macam data ini
memerlukan pengetahuan yang luas berdasarkan proses kelompok, peranan dan hubungan
antar anggota keluarga, cara keluarga mengambil keputusan dan cara komunikasi keluarga.
Sumber data terakhir adalah lingkungan keluarga yaitu rumah dan masyarakat sekitar.
Pengumpulan dan analisa data ini akai membantu menentukan keadaan dalam rumah dan
lingkungan yang menghambat peningkatan dan mempertahankan: kesehatan serta
penyembuhan penyakit. Pengkajian yang baik dari macam data ini memerlukan pengetahuan
mengenai ancaman fisik dan sosio budaya terhadap peningkatan kesehatan.
Sumber data ada yang dikatakan sebagai sumber data primer yaitu data yang berasal dari
keluarga dan data sekunder yaitu data lain yang bukan dari keluarga seperti catatan kesehatan
klien dan keluarga, hasil pemeriksaan, dll.
Penjajakan tahap II adalah tahap pengumpulan data yang lebih berfokus terhadap respon
keluarga dari masalah kesehatan yang dialami. Data yang dikumpulkan pada tahap
penjajakan kedua, mengambarkan sampai mana keluarga dapat melaksanakan tugas-tugas
kesehatan yang berhubungan dengan ancaman kesehatan, kurang/tidak sehat, atau krisis,
yang dialami oleh keluarga itu pada waktu tahap penjajakan pertama. Data ini
menggambarkan ketidak mampuan keluarga untuk melaksanakan tugas-tugas kesehatan.
Perhatian utama dari perawat pada tahap penjajakan kedua, adalah penentuan kesanggupan
keluarga melaksanakan tugas kesehatan menghadapi masalah-masalah kesehatan.
Observasi Langsung
Dengan mengumpulkan data melalui observasi langsung, kita menggunakan semua panca
indra kita yaitu penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman dan pengecapan. Dengan
observasi langsung, perawat dapat mengetahui keadaan keluarga dan tingkah laku mereka.
Status kesehatan dapat pula diketahui melalui tanda-tanda yang dapat dilihat:
1. Keadaan fisik dari setiap anggota.
2. Komunikasi atau pola bahasa yang diharapkan atau boleh dipakai.
3 . Peranan dari setiap anggota keluarga termasuk pola pengambilan keputusan.
4. Keadaan di rumah dan lingkungan.
Keuntungan pengumpulan data secara langsung adalah kebenarar data-data dapat dibuktikan
oleh pengamat-perigamat yang lain.
Wawancara
Perawat mengumpulkan data melalui wawancara dengan anggota keluarga yang bertanggung
jawab atas kesehatan keluarga. Perawa dapat juga mengambil data dengan menanyakan
petugas kesehatar lainnya yang berhubungan dengan keluarga atau orang lain yang dapat
memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai keadaan dan pengalaman keluarga.
Mengidentifikasi Data
Data-data dasar yang menggambarkan keluarga dalam istilah-istilah dasar dimasuk dalam
dalam bagian ini.
1. Nama Keluarga
2. Alamat danNomorTelepon
3. Komposisi Keluarga: Untuk mengumpulkan informasi ini boleh digunakan, baik sebuah
tabel, atau dapat digunakan genogram keluarga. Untuk menggunakan format tabel, setelah
anggota keluarga yang dewasa, pertama masukan anak yang paling besar, diikuti oleh anak-
anak lain berdasarkan urutan kelahiran. Lalu berikutnya, masukan juga anggota lain yang
punya atau tidak hubungan kekerabat yang dalam keluarga tersebut. Jika terdapat anggota
keluarga besar atau teman yang dianggap sebagai anggota keluarga sendiri, meskipun tidak
tinggal dalam rumah tangga atau keluarga tersebut, masukan juga mereka pada akhir daftar
dimaksud. Hubungan setiap anggota keluarga satu sama lain, serta tanggal lahir, tempat lahir,
pekerjaan, dan pendidikan, harus drincikan.
Genogram : Diisi dengan silsilah anggota keluarga untuk 3 generasi. Simbol Simbol yang di
gunakan sebagai berikut :
Laki-laki Perempuan Identifikasi klien Meninggal
4. TipcBentuk Keluarga
Keluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai macam pola
kehidupan. Sesuai dengan perkembangan sosial. Maka tipe keluarga berkembang
mengikutinya. Agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan derajat
kesehatan maka perawat perlu mengetahui berbagai tipe keluarga.
Ada dua tipe keluarga yaitu keluarga tradisioanl dan non tradisional. Yang termasuk tipe
Keluarga Tradisional yaitu : Keluarga inti, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami,
isteri dan anak (kandung atau angkat). Keluarga besar, yaitu keluarga inti ditambah dengan
keluarga lain yang mempunyai hubungan darah, misalnya kakek, nenek, paman, dan bibi.
Keluarga Dyad yaitu suatu rumahtangga yang terdiri dari suami isteri tanpa anak. Single
Parent, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orangtua dengan anak (kandung atau
angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau kematian. Single Adult, yaitu
suatu rumah tangga yang hanya terdiri dari seorang dewasa. Keluarga usila, yaitu suatu
rumah tangga yang terdiri dari suami isteri yang berusia lanjut.
Tipe Keluarga Non Tradisional, terdiri dari Commune Family, yaitu lebih satu keluarga tanpa
pertalian darah hidup serumah, Orangtua (ayah-ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan
anak hidup bersama dalam satu rumah tangga., Homoseksual, dua individu yang sejenis
hidup bersama dalam satu rumah tangga.
5. Later Belakang Budaya (Etnis) ,Dalam menggambarkan ini, gunakan kriteria berikut
sebagai petunjuk untuk menentukan kebudayaan keluarga dan orientasi religius keluarga.
5.1. Latar belakang budaya keluarga atau anggota keluarga (identifikasi diri)?
5.2. Jaringan kerja sosial keluarga (dari kelompok budaya yang sama)?
5.3. Tempat tinggal keluarga (bagian dari sebuah lingkungan yang secara budaya bersifat
homogen)?
5.4. Kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial, budaya, rekreasi, dan pendidikan (apakah
kegiatan-kegiatan ini berada dalam kelompok kultur budaya?
5.5. Kebiasaan-kebiasaan diet dan berbusana (tradisional atau modern)?
5.6. Keberadaan peran-peran dan struktur kekuasaan keluarga tradisional atau "modern"?
5.7. Dekorasi (tanda-tanda pengaruh budaya)?
5.8.Bahasa (bahasa-bahasa) digunakan di rumah? Apakah semua anggota keluarga berbicara
bahasa Indonesia.
5.9. Pengaruh masyarakat yang lazim bagi keluarga kompleks teritorial keluarga (apakah
porsi tersebut semata-mata ada dalam komunitas etnis)?
5.10. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi. Apakah keluarga
mengunjungi pelayanan praktisi, teriibat dalam praktik-praktik pelayanan kesehatan
tradisional, atau memiliki kepercayaan tradisional asli dalam bidang kesehatan? :
5.11. Daerah asal dan berapa lama keluarga tersebut telah tinggal di tempat tinggal sekarang ?
DATA UNGKUNGAN
Data-data lingkungan meliputi seluruh alam kehidupan keluarga mulai dari pertimbangan
bidang-bidang yang paling kecil seperti aspek-luas di mana keluarga tersebut berada.
13. Karakteristfk Rumah
13.1. Gambar tipe tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa kamar, dll.). Apakah keluarga
memiliki sendiri atau menyewa rumah ini?
13.2. Gambarkan kondisi rumah (baik interior maupun eksterior rumah) Interior rumah
meliputi jumlah kamar dan tipe kamar (kamar tamu, kamar tidur, dll,), penggunaan kamar-
kamar tersebut dan bagaimana kamar tersebut diatur. Bagaimana kondisi dan kecukupan
perabot? Apakah penerangan, ventilasi, pemanas memadai (buatan atau panas matahari).
Apakah lantai, tangga, susuran, dan bangunan yang lain dalam kondisi yang adekuat?
13.3. Di dapur, amati suplai air minum, sanitasi, dan adekuasi pendinginan.
13.4. Di kamar mandi, amati sanitasi, air, fasilitas toilet, adatidaknya sabun dan handuk.
13.5. Kaji pengaturan tidur di dalam rumah. Apakah pengaturan tersebut memadai bagi para
anggota keluarga, dengan pertimbangan usia mereka, hubungan, dan kebutuhan-kebutuhan
khusus mereka lainnya?
13.6. Amati keadaaan umum kebersihan dan sanitasi rumah. Apakah ada serbuan serangga-
serangga kecil (khususnya di dalam) dan/atau masalah-masalah sanitasi yang disebabkan oleh
kehadiran binatang-binatang piaraan?
13.7. Kaji perasaan-perasaan subjektif keluarga terhadap rumah. Apakah keluarga
menganggap rumahnya memadai bagi mereka?
13.8. Identifikasi unit teritorial keluarga.
13.9. Evaluasi pengaturan privasi dan bagaimana keluarga merasakan privasi mereka
memadai.
13.10. Evaluasi ada dan tidak adanya bahaya-bahaya keamanan.
13.11. Evaluasi adekuasi pembuangan sampah
13.12. Kaji perasaan puas/tidak puas dari anggota keluarga secara keseluruhan ' dengan
pengaturan/penataan rumah.
14. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal yang Lebih Luas
14.1. Apa karakteristik-karakteristik fisik dari lingkungan yang paling dekat dan komunitas
yang lebih luas? Tipe lingkungan/komunitas (desa, kota, subkota, antarkota). Tipe tempat
tinggal (hunian, industrial, campuran hunian dan industri kecil, agraris) di lingkungan.
Keadaan tempat tinggal dan jalan raya (terpelihara, rusak, tidak terpelihara, sementara
diperbaiki). Sanitasi jalan raya, rumah (kebersihan, pengumpulan sampah, dll.). Masalah
yang berkaitan dengan kemacetan lalu lintas? Adanya dan jenis-jenis industri di lingkungan
(udara, kebisingan, ma-salah-masalah polusi air).
14.2. Bagaimana karakteristitik demografis dari lingkungan dan komunitas? Kelas sosial dan
karakteristik etnis penghuni. Perubahan-perubahan secara demografis yang berlangsung
belakangan ini dalam lingkungan/komunitas.
14.3. Pelayanan-pelayanan kesehatan dan pelayanan-pelayanah dasar apa yang ada dalam
lingkungan dan komunitas? Fasilitas-fasilitas pemasaran (makanan, sandang, apotik, dll.).
Lembaga-lembaga kesehatan (klinik-kliinik, rumah sakit, dan fasilitas-fasilitas gawat
darurat). Lembaga-lembaga pelayanan sosial (kesejateraan, konseling, pekerjaan). Tempat-
tempat peribadatan seperti masjid, gereja, pura,dll.
14.4. Bagaimana mudahnya sekolah-sekolah di lingkungan atau komunitas dapat diakses dan
bagaimana kondisi-ya? Apakah ada masalah-masalah integrasi yang mempengaruhi keluarga?
14.5. Fasilitas-fasilitas rekreasi.
14.6. Tersedianya transportasi umum. Bagaimana pelayanan-pelayanan dan fasilitas-fasilitas
tersebut dapat diakses (dalam arti, jarak, kecocokan, dan jam, dll.) kepada keluarga.
14.7. Bagaimana insiden kejahatan di lingkungan dan komunitas? Apakah ada masalah
keselamatan yang serius?
STRUKTUR KELUARGA
18. Pola-Pola Komunikasi
18.1. Dalam mengobservasi keluarga secara keseluruhan dan/atau rangkaian hubungan dari
keluarga, bagaimana komunikasi fungsional dan disfungsional digunakan secara terus
menerus? Berikan contoh-contoh pola-pola berulang. Apakah mayoritas pesan anggota ke-
luarga sesuai dengan isi dan instruksi? (Masukan juga observasi-observasi menyangkut
pesan-pesan non verbal). Jika tidak, siapa yang memanifestasikan informasi. Bagaimana
tegasnya dan jelasnya anggota keluarga mengutarakan kebutuhan-kebutuhan dan perasaan-
perasaan mereka? Sejauh mana anggota keluarga menggunakan klarifikasi dan kualifikasi
dalam berinteraksi? Apakah anggota keluarga memperoleh dan memberikan respons dengan
baik terhadap umpan balik atau biasanya mereka menghalangi umpan balik dan eksplorasi
terhadap isu? Sebaik apa anggota keluarga men-dengar dan mengikuti ketika berkomunikasi?
Apakah anggota keluarga mencari validasi orang lain? Hingga tingkat apa anggota
menggunakan asumsi-asumsi dan pernyataan-pernyataan yang bersifat menilai dalam
interaksi? Apakah anggota keluarga berinteraksi dengan pesan dalam suatu cara yang bersifat
menyerang? Berapa kali diskualifikasi digunakan?
18.2. Bagaimana pesan-pesan emosional (afektif disampaikan dalam keluarga dan dalam
subsistem keluarga? Berapa kali pesan-pesan emosional diantar? Jenis-jenis emosi apa yang
disampaikan dalam subsistem keluarga? Apakah emosi-emosi yang disampaikan bersifat
negatif, positif atau kedua-nya?
18.3 Bagaimana frekuensi dan kualitas komunikasi yang berlangsung dalam, jaringan kerja
komunikasi dan dalam beberapa set hubungan? Siapa yang berbicara kepada siapa dan
dengan cara apa yang sudah lazim? Pola-pola umum apa yang digunakan menyampaikan
pesan-pesan penting? Apakah adalah pengantara? Apakah pesan-pesan dikirim sesuai dengan
perkembangan sesuai anggota keluarga?
18.4. Jenis-jenis proses disfungsional apa yang nampak dalam pola-pola komunikasi
keluarga?
18.5. Bidang-bidang apa yang tertutup bagi diskusi, yang metupakan isu-isu ' penting bagi
kesejahteraan keluarga dan fungsi yang adekuat?
18.6. Apa pengaruh-pengaruh internal (gamilial) dan eksternal (lingkungan, sosioekonomi,
dan kebudayaan) yang menimpah porses-proses dan pola-pola komunikasi?
Proses Pembuatan-keputusan
19.3. Teknik-teknik khusus apa yang digunakan untuk membuat keputusan-keputusan dalam
keluarga dan sejauh mana teknik-teknik ini digunakan (mis: konsensus; akomodasi/tawar
menawar; kompromi atau paksaan; de- facto)? Dengan kata lain, bagaimana keluarga
membuat keputusan-keputusannya?
Dasar-Dasar Kekuasaan, Berbagai dasar dan sumber kekuasaan adalah kekuasaan/ otoritas
yang sah dan variasinya, kekuasaan "takberdaya," kekuasaan referen, kekuasaan karena
memiliki kekuasaan keahlian atra kekuasaan sumber, kekuasaan penghargaan; kekuasaan
paksaan; kekusasaan afektif
19.4. Atas dasar kekuasaan apa anggota keluarga membuat keputusan?
24.10. Cara-cara pencegahan secara medis: Bagaimana perasaan keluarga tentang keadaan
fisik ketika berada dalam keadaan sehat? Kapan pemeriksaan terakhir terhadap mata dan
pendengaran dilakukan? Apa status imunisasi dari keluarga?
24.14. Perasaan dan persepsi menyangkut pelayanan perawatan kesehatan: Apa perasaan
keluarga terhadap jenis-jenis pelayanan perawatan kesehatan bagi keluarga yang tersedia
dalam komunitas? Apa perasaan dan persepsi dari keluarga yang berkenaan dengan pelayanan
perawatan yang diterima dari pemberi pelayanan kesehatan? Apakah keluarga memiliki
pengalaman masa lalu dengan pelayao perawatan kesehatan yang keluarga terima? Apakah
keluarga merasa puas, nya-man, percaya dengan perawatan yang diterimanya dari pemberi
pelayanan kesehatan. Apakah keluarga memiliki pengala-man msa lalu dengan pelayanan ke-
perawatan kesehatan? Apa sikap dan harapan keluarga terhadap penut perawat?
24.16. Sumberpembiyaan:
Bagaimana keluarga akan membayar pelayanan-pelayanan yang ia terima atau mungkin ia
terima? Apakah keluarga memiliki asuransi swasta, perawatan medis (Medicare) atau bantuan
medis (Medicaid); haruskah keluarga membayar penuh atau sebagian. Apakah keluarga
mendapat pelayanan gratis (atau mengetahui pelayanan gratis bagi mereka)? Apakah efek
dari biaya perawatan kesehatan terhadap pemakaian pelayanan kesehatan oleh keluarga? Jika
keluarga memiliki asuransi kesehatan (swasta, perawatan medis, dan/ atau bantuan medis,
apakah keluarga diberitahu tentang pelayanan-pelayanan yang dijamin oleh asuransi seperti
pelayanan-pelayanan preventif, peralatan medis tertentu, kunjungan rumah, dll.?
24.17. Logistik untuk mendapat perawatan: Berapa jauh fasilitas perawatan dari rumah
keluarga? Alat transportasi apa yang keluarga gunakan untuk mencapai fasilitas perawatan?
Jika keluarga harus menggunakan angkutan umum, masalah-masalah apa yang timbul dalam
hubungannya dengan jam pelayanan dan lamanya perajalanan ke fasilitas pelayanan
kesehatan?
KOPING KELUARGA
25. Stresor-stresor (baik jangka pendek mau-pun jangka panjang dan yang berhubungan
dengan sosioekonomi dan lingkungan) yang dialami oleh keluarga? Apakah Anda bisa
memastikan lamanya dan kekuatan dari stresor-stresor yang dialami oleh keluarga? Apakah
keluarga dapat mengatasi stresor biasa dan ketegangan sehari-hari?
26. Apakah keluarga mampu bertindak ber-dasarkan penilaian yang objektif dan realistis
terhadap situasi yang penuh dengan stres?
27. Bagaimana keluarga berreaksi terhadap situasi yang penuh dengan stres (strategi-strategi
koping apa yang dibuat)? Strategi koping apa yang digunakan oleh keluarga untuk
menghadapi tipe-tipe masalah? Apakah anggota keluarga berbeda dalam cara-cara koping
terhadap masalah-masalah mereka sekarang? Jika demikian, bagaimana? Apa strategi-strategi
koping internal keluarga? Kelompok kepercayaan keluarga. Penggunan humor.
Pengungkapan perasaan, pikiran, dan aktivitas (mempertahankan kedekatan). Pengontrolan
terhadap makna dari masalah/pembuatan kerangka ulang. Pemecahan masalah bersama.
Fleksibilitas peran. Normalisasi. Apa strategi-strategi koping eksternal dari keluarga?
Mencari informasi. Memeliharahubungan dengan komunitas (keterlibatan eksternal umum).
Informal dan formal. Mencari dukungan sosial (formal dan informal).
Mencari dukungan spiritual.
28. Dalam bidang-bidang atau situasi-situasi masalah apa keluarga dalam menghadapi waktu
penguasaan yang dicapai?
29. Strategi-strategi adaptif disfungsional apa yang keluarga telah gunakan atau sedang di-
gunakan? Jika ada tanda-tanda dari salah satu disfungsionalitas, catat keberadaannya dan
betapa digunakan secara ekstensif:
Kekerasan keluarga (pasangan, anak, yang lebih tua, orangtua, atau perlakuan kejam
terhadap saudara).
Perlakuan kejam terhadap anak,
Daftar Pustaka.
Bailon Maglaya. 1978. Perawatan Kesehatan Keluarga Suatu Proses. Terjemahan
Pusdiknakes. Jakarta.
Friedman. 1998. Keperawatan Keluarga Teori dan Praktik. Edisi 3. Terjemahan Ina Debora
R.J dan Drs. Yookim Asy. EGC. Jakarta
Fatma, Mia,dkk. 2007. Panduan Pengalam Belajar Lapangan keperawatan keluarga, Gerontik,
Komunitas. EGC. Jakarta
Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Diposkan oleh miafatma di 19.50
Poskan Komentar