Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN

Invaginasi ialah suatu keadaan, sebagian usus masuk ke dalam usus berikutnya.
Biasanya bagian proksimal masuk ke distal, jarang terjadi sebaliknya. Bagian usus yang
masuk disebut intussusceptum dan bagian yang menerima intussuscepturn dinamakan
intussuscipiens . Oleh karena itu, invaginasi disebut juga intussusception. Pemberian nama
invaginasi bergantung hubungan antara intussusceptum dan intussuscipiens, misalnya ileo-
ileal menunjukkan invaginasi hanya melibatkan ileum saja. Ileo-colica berarti ileum sebagai
intussusceptum dan colon sebagai intussuscipiens. Kombinasi lain dapat terjadi seperti ileo-
ileo colica, colo-colica dan appendical-colica.
Ileo-colica yang paling banyak ditemukan (75%), ileoileocolica 15%, lain-lain 10%,
paling jarang tipe appendicalcolica1. Invaginasi sering dijumpai pada umur 3 bulan - 2 tahun,
paling banyak 5 - 9 bulan. Prevalensi penyakit diperkirakan 1 - 2 penderita di antara 1000
2
kelahiran hidup. Anak lelaki lebih banyak daripada perempuan, 3 : 1 . Pada umur 59
bulan sebagian besar belum diketahui penyebabnya. Penderita biasanya bayi sehat, menyusui,
gizi baik dan dalam pertumbuhan optimal. Ada yang menghubungkan terjadinya invaginasi
karena gangguan peristaltik, 10% didahului oleh pemberian makanan padat dan diare3.
Diare dan invaginasi dihubungkan dengan infeksi virus, karena pada pemeriksaan
tinja dan kelenjar limfa mesenterium, terdapat adenovirus bersama-sama invaginasi. 4
Invaginasi pada umur 2 tahun ke atas, biasanya bersama-sama divertikel Meckel, polip,
hemangioma dan limfosarkoma. Infeksi parasit sering juga menyertai invaginasi anak besar.
2.5
1.1. DEFINISI

Invaginasi disebut juga intususepsi adalah suatu keadaan dimana segmen usus masuk
ke dalam segmen lainnya; yang bisa berakibat dengan obstruksi / strangulasi. Umumnya
bagian yang proksimal (intususeptum) masuk ke bagian distal (intususepien).

1.2. INSIDENSI

Insidens penyakit ini tidak diketahui secara pasti, masing masing penulis
mengajukan jumlah penderita yang berbeda beda. Kelainan ini umumnya ditemukan pada
anak anak di bawah 1 tahun dan frekuensinya menurun dengan bertambahnya usia anak.
Umumnya invaginasi ditemukan lebih sering pada anak laki laki, dengan perbandingan
antara laki laki dan perempuan tiga banding dua. Insidens pada bulan Maret Juni
meninggi dan pada bulan September Oktober juga meninggi. Hal tersebut mungkin
berhubungan dengan musim kemarau dan musim penghujan dimana pada musim musim
tersebut insidens infeksi saluran nafas dan gastroenteritis meninggi. Sehingga banyak ahli
yang menganggap bahwa hypermotilitas usus merupakan salah satu faktor penyebab.

1.3. ETIOLOGI

Terbagi dua :

1. Idiophatic

2. Kausal

I. Idiophatic

Menurut kepustakaan 90 95 % invaginasi pada anak dibawah umur satu tahun tidak
dijumpai penyebab yang spesifik sehingga digolongkan sebagai infatile idiphatic
intussusceptions. Pada waktu operasi hanya ditemukan penebalan dari dinding ileum
terminal berupa hyperplasia jaringan follikel submukosa yang diduga sebagai akibat infeksi
virus. Penebalan ini merupakan titik awal (lead point) terjadinya invaginasi.

II. Kausal
Pada penderita invaginasi yang lebih besar (lebih dua tahun) adanya kelainan usus sebagai
Penyebab invaginasi seperti : inverted Meckels diverticulum, polip usus, leiomioma,
leiosarkoma, hemangioma, blue rubber blep nevi, lymphoma, duplikasi usus.

Gross mendapatkan titik awal invaginasi berupa : divertikulum Meckel, polip,duplikasi usus
dalam feses penderita invaginasi. dan lymphoma pada 42 kasus dari 702 kasus invaginasi
anak.

Eins dan Raffensperger, pada pengamatannya mendapatkan Specific leading points


berupa eosinophilik, granuloma dari ileum, papillary lymphoid hyperplasia dari ileum
hemangioma dan perdarahan submukosa karena hemophilia atau Henochs purpura.
Lymphosarcoma sering dijumpai sebagai penyebab invaginasi pada anak yang berusia diatas
enam tahun.Invaginasi dapat juga terjadi setelah laparotomi, yang biasanya timbul setelah
dua minggu pasca bedah, hal ini terjadi akibat gangguan peristaltik usus, disebabkan
manipulasi usus yang kasar dan lama, diseksi retroperitoneal yang luas dan hipoksia lokal.

1.4. FAKTOR FAKTOR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN TERJADINYA


INVAGINASI

Penyakit ini sering terjadi pada umur 3 12 bulan, di mana pada saat itu terjadi perubahan
diet makanan dari cair ke padat, perubahan pemberian makanan ini dicurigai sebagai
penyebab terjadi invaginasi. Invaginasi kadang kadang terjadi setelah / selama enteritis
akut, sehingga dicurigai akibat peningkatan peristaltik usus. Gastroenteritis akut yang
dijumpai pada bayi, ternyata kuman rota virus adalah agen penyebabnya, pengamatan 30
kasus invaginasi bayi ditemukan virus ini dalam fesesnya sebanyak 37 %.

1.5. JENIS INVAGINASI

Jenis invaginasi dapat dibagi menurut lokasinya pada bagian usus mana yang terlibat, pada
ileum dikenal sebagai jenis ileo ileal. Pada kolon dikenal dengan jenis colo colica dan sekitar
ileo caecal disebut ileocaecal, jenis jenis yang disebutkan di atas dikenal dengan invaginasi
tunggal dimana dindingnya terdiri dari tiga lapisan. Jika dijumpai dindingnya terdiri dari lima
lapisan, hal ini sering pada keadaan yang lebih lanjut disebut jenis invaginasi ganda, sebagai
contoh adalah jenis jenis ileo ileo colica atau colo colica.
Suwandi J. Wijayanto E. di Semarang selama 3 tahun (1981 1983) pada pengamatannya

mendapatkan jenis invaginasi sebagi berikut:

Ileo ileal 25%, ileo colica 22,5%, ileo ileo colica 50% dan colo colica 22,5%

1.6. PATOLOGI

Pada invaginasi dapat berakibat obstruksi strangulasi. Obstruksi yang terjadi secara
mendadak ini, akan menyebabkan bagiian apex invaginasi menjadi oedem dan kaku, jika hal
ini telah terjadi maka tidak mungkin untuk kembali normal secara spontan. Pada sebagian
besar kasus invaginasi keadaan ini terjadi pada daerah ileo caecal. Apabila terjadi obstruksi
system llimfatik dan vena mesenterial, akibat penyakit berjalan progresif dim ana ileum dan
mesenterium masuk kedalam caecum dan colon, akan dijumpai mukosa intussusseptum
menjadi oedem dan kaku. Mengakibatkan obstruksi yang pada akhirnya akan dijumpai
keadaan strangulasi dan perforasi usus.

1.7. GAMBARAN KLINIS

Secara klasik perjalanan suatu invaginasi memperlihatkan gambaran sebagai berikut : Anak
atau bayi yang semula sehat dan biasanya dengan keadaan gizi yang baik, tiba tiba
menangis kesakitan, terlihat kedua kakinya terangkat ke atas, penderita tampak seperti kejang
dan pucat menahan sakit, serangan nyeri perut seperti ini berlangsung dalam beberapa menit.
Diluar serangan, anak / bayi kelihatan seperti normal kembali. Pada waktu itu sudah terjadi
proses invaginasi. Serangan nyeri perut datangnya berulang ulang dengan jarak waktu 15
20 menit, lama serangan 2 3 menit. Pada umumnya selama serangan nyeri perut itu diikuti
dengan muntah berisi cairan dan makanan yang ada di lambung, sesudah beberapa kali
serangan dan setiap kalinya memerlukan tenaga, maka di luar serangan si penderita terlihat
lelah dan lesu dan tertidur sampai datang serangan kembali. Proses invaginasi pada mulanya
belum terjadi gangguan pasase isi usus secara total, anak masih dapat defekasi berupa feses
biasa, kemudian feses bercampur darah segar dan lendir, kemudian defekasi hanya berupa
darah segar bercampur lendir tanpa feses. Karena sumbatan belum total, perut belum
kembung dan tidak tegang, dengan demikian mudah teraba gumpalan usus yang terlibat
invaginasi sebagai suatu massa tumor berbentuk bujur di dalam perut di bagian kanan atas,
kanan bawah, atas tengah atau kiri bawah.

Tumor lebih mudah teraba pada waktu terdapat peristaltik, sedangkan pada perut bagian
kanan bawah teraba kosong yang disebut dances sign ini akibat caecum dan kolon naik ke
atas, ikut proses invaginasi. Pembuluh darah mesenterium dari bagian yang terjepit
mengakibatkan gangguan venous return sehingga terjadi kongesti, oedem, hiperfungsi goblet
sel serta laserasi mukosa usus, ini memperlihatkan gejala berak darah dan lendir, tanda ini
baru dijumpai sesudah 6 8 jam serangan sakit yang pertama kali, kadang kadang sesudah
12 jam. Berak darah lendir ini bervariasi jumlahnya dari kasus ke kasus, ada juga yang
dijumpai hanya pada saat melakukan colok dubur. Sesudah 18 24 jam serangan sakit yang
pertama, usus yang tadinya tersumbat partial berubah menjadi sumbatan total, diikuti proses
oedem yang semakin bertambah, sehingga pasien dijumpai dengan tanda tanda obstruksi,
seperti perut kembung dengan gambaran peristaltik usus yang jelas, muntah warna hijau dan
dehidrasi.
Oleh karena perut kembung maka massa tumor tidak dapat diraba lagi dan defekasi hanya
berupa darah dan lendir. Apabila keadaan ini berlanjut terus akan dijumpai muntah feses,
dengan demam tinggi, asidosis, toksis dan terganggunya aliran pembuluh darah arteri, pada
segmen yang terlibatmenyebabkan nekrosis usus, ganggren, perforasi, peritonitis umum,
shock dan kematian.Pemeriksaancolokduburdidapati:
- Tonus sphincter melemah, mungkin invaginat dapat diraba berupa massa seperti portio -
Bila jari ditarik, keluar darah bercampur lendir. Perlu
perhatian bahwa untuk penderita malnutrisi gejala gejala invaginasi tidak khas, tanda -
tanda obstruksi usus berhari hari baru timbul, pada penderita ini tidak jelas tanda adanya
sakit berat, defekasi tidak ada darah, invaginasi dapat mengalami prolaps melewati anus, hal
ini mungkin disebabkan pada pasien malnutrisi tonus yang melemah, sehingga obstruksi tidak
cepat timbul. Suatu keadaan disebut dengan invaginasi atipikal, bila kasus itu gagal dibuat
diagnosa yang tepat oleh seorang ahli bedah, meskipun keadaan ini kebanyakan terjadi
karena ketidaktahuan dokter dibandingkan dengan gejala tidak lazim pada penderita.

Anda mungkin juga menyukai