OLEH
KELOMPOK VII
KELAS/SEMESTER : A/VI
Mengetahui
Pembimbing
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat,
perlindungan dan penyertaanNya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
penyuluhan kesehatan tentang Hipertensi ini dengan baik.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semau pihak yang telah membantu kami
dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan penyuluhan kesehatan ini dapat berguna
bagi kita semua.
Namun demikian, seperti kata peribahasa Tiada Tanah Tak Bercacing dan Tiada
Gading Yang Tak Retak . Demikian pula dengan laporan ini, masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang membangun akan kami
terima dengan tulus untuk penyempurnaan laporan berikutnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN
1 Latar Belakang 1
Hipertensi seringkali disebut sebagai pembunuh gelap (silent killer), karena termasuk
penyakit yang mematikan, tanpa disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai
peringatan bagi korbannya. Kalaupun muncul, gejala tersebut seringkali dianggap
gangguan biasa, sehingga korbannya terlambat menyadari akan datangnya penyakit
(Sustrani, 2006).
Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius, karena jika tidak
terkendali akan berkembang dan menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Akibatnya
bisa fatal karena sering timbul komplikasi, misalnya stroke (perdarahan otak), penyakit
jantung koroner, dan gagal ginjal (Gunawan, 2001).
Perjalanan penyakit hipertensi sangat perlahan, penderita hipertensi
mungkin tidak menunjukkan gejala selama bertahun-tahun. Masa laten
ini menyelubungi perkembangan penyakit sampai terjadi kerusakan
organ yang bermakna. Bila terdapat gejala, sifatnya non spesifik,
misalnya sakit kepala atau pusing. Kalau hipertensi tidak dirawat maka
mengakibatkan kematian karena payah jantung, infark Miokardium,
stroke, atau payah ginjal. Penemuan dini hipertensi dan perawatan
yang efektif dapat mengurangi kemungkinan morbilitas dan mortalitas.
Dengan demikian pemeriksaan tekanan darah secara teratur
mempunyai arti penting dalam perawatan hipertensi. (Sylvia, 1995 :
533).
Hipertensi perlu mendapatkan perawatan serius karena,
peningkatan tekanan darah yang menahun, secara patofisiologis dapat
menimbulkan masalah keperawatan baik aktual maupun resiko yang
berdampak pada penyimpangan pada kebutuhan dasar manusia
seperti kardiak output yang meningkat, intoleransi aktivitas, gangguan
rasa nyaman nyeri: kepala, nutrisi lebih dari kebutuhan, koping
inefektif dan kurang pengetahuan. Dan apa bila hal ini tidak ditangani
akan menimbulkan berbagai jenis komplikasi penyakit, bahkan
menimbulkan kematian
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
2.1 Tujuan
2.2 Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
2.3 Media
1. Leaflet
2. LCD
3. Flipchart
2.4 Pengorganisasian
Hipertensi
Komplikasi Hipertensi
Cara penatalaksanaan
Hipertensi
Cara Pencegahan
Hipertensi
Pengobatan tradisional
untuk Hipertensi
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu ganguan pada sistem pembuluh darah
yang ditandai dengan tekanan darah melebihi normal. Sering terjadi diusia pertengahan atau
lebih (usia 45 tahun atau lebih). Hipertensi menyebabkan perubahan pada pembuluh darah
yang mengakibatkan makin meningkatnya tekanan darah.
Berikut ini penggolongan tekanan darah berdasarkan angka hasil pengukuran dengan
tensimeter untuk tekanan sistolik dan diastolik:
Normal 90 120 60 80
B. Penyebab (Etiologi)
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki tekanan darah tinggi. Ada
faktor penyebab tekanan darah tinggi yang tidak dapat Anda kendalikan.Ada juga yang dapat
Anda kendalikan sehingga bisa mengatasi penyakit darah tinggi. Beberapa faktor tersebut
antara lain:
1. Keturunan
Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Jika seseorang memiliki orang tua atau saudara yang
memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi
lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada
kembar identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian menunjukkan
bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.
2. Usia
Faktor ini tidak bisa dikendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia seseorang
bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat mengharapkan bahwa
tekanan darah Anda saat muda akan sama ketika Anda bertambah tua. Namun Anda dapat
mengendalikan agar jangan melewati batas atas yang normal.
3. Garam
Faktor ini bisa dikendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat
pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi ringan,
orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.
4. Kolesterol
Faktor ini bisa dikendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda, dapat
menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat
pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat. Kendalikan
kolesterol Anda sedini mungkin.
5. Obesitas/Kegemukan
Faktor ini bisa dikendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen berat
badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.
6. Stres
Faktor ini bisa dikendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat memicu
tekanan darah tinggi.
7. Rokok
Faktor ini bisa dikendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah menjadi
tinggi.Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung dan
stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki tekanan
darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang akan memicu penyakit-
penyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.
8. Kafein
Faktor ini dikendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman cola bisa
menyebabkan peningkatan tekanan darah.
9. Alkohol
Faktor ini bisa dikendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga menyebabkan
tekanan darah tinggi.
Faktor ini bisa dikendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan
darah dalam tubuh meningkat.Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan darah tinggi
Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda menderita tekanan darah
tinggi.
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala, meskipun secara
tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan
darah tinggi (padahal sebenarnya tidak).Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala,
pendarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik
pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Mual
4. Muntah
5. Sesak napas
6. Gelisah
7. Pandangan jadi kabur karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan ginjal
D. Komplikasi
Komplikasi/bahaya yang dapat ditimbulkan pada penyakit hipertensi :
1. Pada mata : penyempitan pembuluh darah pada mata karena penumpukan kolesterol
dapat mengakibatkan retinopati, dan efek yang ditimbulkan pandangan mata kabur.
2. Pada jantung : jika terjadi vasokonstriksi vaskuler pada jantung yang lama dapat
menyebabkan sakit lemah pada jantung, sehingga timbul rasa sakit dan bahkan
menyebabkan kematian yang mendadak.
3. Pada ginjal : suplai darah vaskuler pada ginjal turun menyebabkan terjadi penumpukan
produk sampah yang berlebihan dan bisa menyebabkan sakit pada ginjal.
4. Pada otak : jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai O 2 berkurang bisa
menyebabkan pusing. Jika penyempitan pembuluh darah sudah parah mengakibatkan
pecahnya pembuluh darah pada otak (stroke)
E. Penatalaksanaan/perawatan
1. Diet Makanan
Seseorang yang mengidap penyakit darah tinggi sebaiknya mengontrol diri dalam
mengonsumsi asin-asinan dan garam, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk
mengontrol diet sodium/natrium ini:
b. Kandungan Potasium/Kalium
Suplements potasium 2-4 gram perhari dapat membantu penurunan tekanan darah,
Potasium umumnya bayak didapati pada beberapa buah-buahan dan sayuran. Buah
dan sayuran yang mengandung potasium dan baik untuk dikonsumsi penderita
tekanan darah tinggi antara lain semangka, alpukat, melon, buah pare, labu siam,
bligo, labu parang/labu, mentimun, lidah buaya, seledri, bawang dan bawang putih.
Selain itu, makanan yang mengandung unsur omega-3 sagat dikenal efektif dalam
membantu penurunan tekanan darah (hipertensi).
F. Pencegahan
3. Mengubah kebiasaan hidup misalnya kurangi kopi atau alkohol, mengindari stress,
berhenti merokok, dan berusaha hidup santai
G. Pengobatan Tradisional
1. Dua buah belimbing diparut kemudian diperas airnya sehingga menjadi satu gelas
belimbing dan diminum setiap pagi.
2. Daun salam 4 lembar + 2 gelas air direbus sampai menjadi 1 gelas, minum 2 gelas/hari.
HASIL PENYULUHAN
1. Evaluasi Struktur
1) Penyuluhan di laksanakan di Dusun Lahoan Desa Dubesi kecamatan Nanaet
Duabesi Kabupaten Belu
2) Sasarannya adalah Pelajar Di Dusun Lahoan Desa Dubesi kecamatan Nanaet
Duabesi Kabupaten Belu
3) Pengorganisasian sesuai dengan perencanaan yaitu
Penyuluh : Rahel L. L. Battu
Moderator : Megalinda R. Timora Wunga
Fasilitator : Efalis Koy
Observer : Marningsi Tallan
2. Evaluasi Proses
1) Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada pukul 16.00 16.30 wita.
2) Peserta penyuluhan yang hadir sebanyak 24 0rang
3) Penyuluhan kesehatan dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswi kelompok 7 STIKes
CHMK Angkatan IV (Empat) Program Studi Keperawatan Kelas A Semestar VI
(Enam).
4) Total waktu penyuluhan adalah 30 menit. Dengan rincian sebagai berikut:
(1) Salam pembuka 3 menit.
(2) Penyaji menyampaikan materi selama 8 menit.
(3) Tahap Evaluasi selama 15 menit.
(4) Tahap penutup selama 4 menit.
5) Peserta penyuluhan di Dusun Lahoan Desa Dubesi kecamatan Nanaet Duabesi
Kabupaten Belu yang mengikuti penyuluhan mengajukan pertanyaan sebanyak 3
pertanyaan.
6) Selama mengikuti penyuluhan peserta memberikan respon yang baik.
3. Evaluasi Hasil
1) Penyuluhan dilaksanakan melebihi waktu yang ditentukan pada perencanaan 30
menit tetapi pelaksanaannya 45 menit karena peserta antusias terhadap materi
yang diberikan
2) Peserta antusias dalam mengikuti proses penyuluhan dengan baik dengan
mengajukan pertanyaan sebanyak 3 pertanyaan dan di jawab semuanya.
3) Moderator memimpin jalannya diskusi dengan baik.
4) Pada saat dilakukan umpan balik peserta bisa menjawab pertanyaan dengan baik
pertanyaan yang diberikan.
5) Peserta mampu menjelaskan kembali pengertian, tanda dan gejala dan pencegahan
dari hipertensi..
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Hipertensi paru adalah kondisi yang tidak terlihat secara klinis sampai pada tahap lanjut
kemajuan penyakitnya. Hipertensi paru terjadi ketika tekanan sistolik arteri pulmonari melebihi
30mmHg dan tekanan arteri pulmonari rata-rata diatas 15mmHg. (Smeltser & Bare 2002)
Penyakit ini dapat terjadi pada semua usia. Pada anak-anak, hipertensi paru dapat terjadi
pada laki-laki dan perempuan, sedangkan pada orang dewasa sebagian besar pada wanita muda
di usia tiga puluhan. Rasio perempuan dan laki-laki dewasa adalah 5:1. Banyak pasien yang
didiagnosis dengan hipertensi paru berat mati meninggal dalam waktu 3 tahun setelah diagnosis.
Pasien meninggal akibat kegagalan ventrikel yang progresif, perdarahan paru, dan
sinkop. (Wilson & Thompson 1993)
Penkes : Melakukan usaha memperbaiki atau mempertahankan jalan nafas, memantau
tanda vital, memotivasi pasien untuk bertanya dan mengekspresikan perasaannya, memotivasi
pasien untuk mengungkapkan frustrasi, ketakutan, kemarahan, dan / atau depresi, berikan
oksigen dengan metode yang tepat.
4.2 SARAN