Petir Tropis 1 PDF
Petir Tropis 1 PDF
php/transmisi
TRANSMISI, 14 (1), 2012, 20-37
Research Article
Studi Arus Bocor Permukaan Bahan Isolasi Resin Epoksi Silane Dengan Variasi
Pengisi Pasir Silika ( Dengan Polutan Pantai)
Johanadib Heri 1, Yuningtyastuti 2 , Abdul Syakur 2
Abstract
Isolasi memiliki peranan yang sangat penting dalam sistem tenaga listrik. Isolasi sangat diperlukan untuk
memisahkan dua atau lebih penghantar listrik yang bertegangan sehingga antara penghantar penghantar tersebut tidak
terjadi lompatan listrik atau percikan, untuk itu maka diperlukan bahan isolator yang baik. Bahan isolator yang
digunakan pada tegangan tinggi dapat berupa porselin, gelas dan polimer, salah satu bahan isolasi polimer yang
digunakan adalah resin epoksi. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah resin epoksi yang terbuat dari
diglycidyl ether of bisphenol-A (DGEBA) sebagai bahan dasar, metaphenylene diamine (MPDA) sebagai bahan pengeras
dan diberi bahan pengisi sealant dan pasir silika. Komposisi bahan DGEBA dan MPDA dibuat sama yaitu masing-masing 30
gr, bahan sealant 20 gr, sedangkan bahan pengisi pasir silika dibuat variasi dari 5 gr, 10 gr, 15 gr, 20 gr, dan 25 gr.
Ukuran bahan uji adalah 120 mm x 50 mm x 5 mm. Penelitian dilakukan di laboratorium menurut standar IEC
587:1984. Penelitian dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komposisi bahan pengisi pasir silika
terhadap nilai sudut kontak, dan nilai arus bocor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resin epoksi yang digunakan
pada penelitian ini dikategorikan bersifat basah sebagian. Kenaikan persentase bahan pengisi pasir silika
menyebabkan penurunan nilai sudut kontak yang berarti resistansi permukaan bahan isolasi semakin menurun.
Penambahan persentase bahan silika juga dapat mempercepat terjadinya peluahan pada sampel isolator, akan tetapi arus
bocor yang terjadi akan menjadi semakin kecil.
1. Mengetahui dan menganalisa besarnya sudut kontak 2. Bahan pengisi (filling media) yaitu bahan isolasi
hidrofobik pada material isolasi polimer resin epoksi berbentuk cair atau gas, misalnya minyak, bitumen,
silane dengan pengisi pasir silika dengan komposisi aneka gas dan udara.
yang berbeda. 3. Bahan penutup (covering material) yaitu bahan isolasi
2. Mengetahui dan menganalisa pengaruh komposisi yang biasanya terdapat pada bagian luar, berupa bahan
bahan terhadap nilai arus bocor yang mengalir pada padat atau cair, misalnya mika, pernis atau enamel.
permukaan material resin epoksi silane pengisi pasir Suatu bahan isolasi yang baik harus mempunyai
silika dengan polutan pantai Parangtritis. resistansi isolasi tinggi, dan kekuatan dielektrik yang baik
3. Mengetahui mekanisme terjadinya arus bocor pada sehingga sifat hantarannya dapat diminimalkan.
permukaan material isolasi yang terkontaminasi. Oleh sebab itu, pemakaian isolasi harus memperhatikan
faktor ekonomis tanpa mengesampingkan faktor teknisnya.
1.3 Pembatasan Masalah Artinya pemakaian isolasi harus ekonomis namun tidak
Pembatasan masalah pada penelitian ini meliputi: mengurangi kemampuannya sebagai isolator. Maka dengan
1. Bahan dasar material isolator yang digunakan adalah mempertimbangkan semua faktor yang ada diharapkan
Resin Epoksi jenis Diglycidyl Ether Bisphenol A tercapai suatu jaringan listrik yang baik dan aman bagi teknisi
(DGEBA) dengan pematangan Methaphenylene maupun masyarakat serta efisien.
Diamine (MPDA) dan lem kaca (silane) dengan pengisi
pasir silika. Dengan dimensi bahan uji berukuran 120 2.2 Media Isolasi
mm x 50 mm x 5 mm dan dibuat pada keadaan (suhu, [1]
2.2.1 Bahan Padat
kelembaban, dan tekanan) ruangan. Bahan isolasi padat digunakan pada segala macam
2. Pengujian menggunakan komposisi pengisi bahan uji rangkaian dan peralatan listrik untuk memisahkan satu
dengan persentase bahan pengisi pasir silika 5gr, 10gr, konduktor dengan yang lainnya saat dioperasikan pada
15gr, 20gr dan 25gr. tegangan yang berbeda. Suatu bahan isolasi yang baik
3. Metode pengujian yang digunakan adalah Inclined haruslah memiliki kerugian dielektrik yang rendah, kekuatan
Plane Tracking (IPT) yang mengacu pada IEC 587 : mekanik yang baik, bebas dari gas dan uap air di dalam
1984. bahan isolasi, tahan terhadap panas dan kimia.
4. Polutan yang digunakan adalah polutan buatan dengan Isolasi padat biasanya digunakan pada sistem yang
komposisi kimia yang dibuat sama persis dengan yang terletak diluar dan mempunyai space yang luas. Aplikasi
terkandung dalam polutan pantai Parangtritis isolator padat diantaranya isolator pada tiang-tiang jaringan
berdasarkan data penelitian yang dilakukan PLN pada distribusi dan transmisi, isolator pada trafo sebagai pemisah
Laporan Akhir Pekerjaan Studi dan Survey Penyusunan bagian bertegangan dengan tangki trafo.
Peta Tingkat Intensitas Polusi serta Pedoman Pemilihan Bahan isolasi padat yang selama ini digunakan yaitu bahan p
Jenis Isolator di Pulau Jawa. orselin atau keramik dan kaca. Sekarang ini telah
5. Tidak membahas struktur kimia bahan isolator. mulai dikembangkan bahan isolasi padat dari jenis polimer.
6. Pengujian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Elektro Isolasi padat digunakan secara luas dalam peralatan sistem
Teknik Tegangan Tinggi Universitas Gadjah Mada tenaga listrik, terutama untuk isolator pasangan luar. Oleh
Yogyakarta dan dilakukan pada suhu ruangan, tidak sebab itu, bahan dielektrik pada isolator pasangan luar harus
membahas pengaruh suhu, kelembaban, dan tekanan memiliki kekuatan dielektrik yang tinggi dan tidak
terhadap arus bocor yang diamati. dipengaruhi oleh kondisi sekitarnya.
Bahan seperti porselin memiliki kekuatan dielektrik
II. DASAR TEORI yang tinggi, namun dari segi mekanik, isolator berbahan
2.1 Pengertian Isolasi[2] dasar porselin memiliki beban yang cukup berat. Sedangkan
Isolasi adalah sifat bahan yang berfungsi dapat isolator berbahan gelas memiliki sifat higroskopis pada
memisahkan secara elektris dua buah atau lebih penghantar permukaan isolator, hal ini dikarenakan adanya larutan alkali
listrik bertegangan yang berdekatan, sehingga tidak terjadi dalam komposisi gelas, sehingga konduktifitas isolator
kebocoran arus, lompatan api (flashover), ataupun percikan menjadi lebih besar. Kelebihannya yaitu dari segi ekonomi
api (sparkover). Isolasi mempunyai pengertian memisahkan isolator gelas lebih murah dibanding isolator porselin.
daerah yang bertegangan dengan daerah yang tidak Untuk menyelesaikan masalah mekanis yang berat
bertegangan. dari isolator porselin dan sifat higroskopis permukaan
Kemampuan bahan isolasi untuk menahan tegangan isolator gelas, maka sebagai alternatif, dikembangkan bahan
disebut kekuatan dielektrik. Kekuatan dielektrik dari bahan polimer.
isolasi sangat penting dalam hal menentukan kualitas isolator
yang nantinya akan mendukung keseluruhan sistem tenaga 2.2.2 Bahan Cair[1]
listrik. Semakin tinggi kekuatan dielektrik bahan isolasi, Salah satu jenis bahan isolasi yang sering digunakan
semakin baik kwalitasnya. adalah bahan isolasi cair. Keunggulan bahan isolasi cair yaitu
Bahan isolasi yang digunakan pada sistem tenaga listrik dapat mengisi seluruh volume bahan yang diisolasinya dan
dibagi menjadi beberapa golongan yaitu: padat, cair, dan secar simultan akan mendisipasikan panas secara konveksi.
hampa. Berdasarkan fungsinya, bahan isolasi dapat Media minyak memiliki efisiensi 10 kali lebih baik daripada
digolongkan menjadi: udara atau nitrogen dalam hal kemampuan disipasi panasnya
1. Penyangga / penggantung (solid support) yaitu bahan saat digunakan transformator. Kekuatan dielektrik dari
isolasi berbentuk padat. ( contoh : keramik, polimer, minyak trafo bisa mencapai orde 100 kV/cm.
kayu dan sebagainya). Isolasi zat cair merupakan campuran dari hidrokarbon.
Saat digunakan untuk isolasi listrik, isolasi cair sedapat
mungkin terbebas dari uap air, hasil oksidasi dan kontaminan
Copyright 2012, TRANSMISI, ISSN 14110814
TRANSMISI, 14, (1), 2012, 22
Gambar 2.3 Gaya intermolekul interatomic ethylene dan Bahan dasar resin epoksi yang sering banyak digunakan
polyethylene adalah bisphenol A, dan bahan ini mudah didapatkan di toko-
toko bahan kimia. Bisphenol A adalah bahan isolasi polimer
Tingkat pengkristalan akan sangat berpengaruh sebagai bahan dasar epoksi resin yang dihasilkan dari reaksi
terhadap kekuatan fisik dari bahan polimer. Sifat kristal juga phenol dan acetone. Reaksi pembentukan bisphenol A
akan menentukan apakah suatu bahan bersifat elastis atau ditunjukkan pada gambar 2.5.
kaku. Silicone rubber merupakan salah satu contoh bahan
yang memiliki tingkat pengkristalan yang rendah, sehingga
ikatan antar molekul akan cukup lemah, yang rentan terhadap
terjadinya proses degradasi. Tetapi pada bahan silicone
rubber memiliki ikatan silang sehingga akan dapat
memperbaiki struktur ikatan pada rantai kimianya. Gambar 2.5 Reaksi pembentukan bisphenol A
Penambahan suatu bahan pengisi seperti carbon black
akan memperbaiki sifat fisik dari silicone rubber sehingga Pada perkembanganya bisphenol A diganti dengan
akan memiliki sifat seperti bahan dengan tingkat isolasi polimer jenis epoksi sikloalifatik dengan bahan dasar
pengkristalan yang tinggi. dari diglycidly ether of bisphenol A (DGEBA). Resin epoksi
Polimer sebagai material isolasi jarang digunakan ini adalah kombinasi dari bisphenol A dan epichlorohydrin
dalam keadaan murni, karena bahan tambahan dapat yang mempunyai formasi dari ikatan polimer, yang
memperbaiki berbagai sifat bahan, Bahan tambahan tersebut mengandung dua kelompok reaktif epoxide dan hydroxyl.
menyebabkan struktur polimer akan berbeda sesuai dengan Reaksi pembentukan dan model atom bahan dasar DGEBA
jenis bahan tambahan yang digunakan untuk tujuan aplikasi ditunjukkan pada gambar 2.6 dan gambar 2.7.
tertentu. Saetchling membagi bahan tambahan menjadi tiga
kategori:[2]
1. Bahan pembantu (auxiliaries), digunakan selama proses
pembentukan dan hanya residunya yang tertinggal.
Katalis yang digunakan di dalam pengikatan silang dan Gambar 2.6 Reaksi pembentukan DGEBA
sebagai agen emulsi biasanya dimasukkan di dalam
kategori ini.
2. Bahan tambahan (additives), ditambahkan dalam
konsentrasi kecil (<10%) yang mana tidak mengubah
struktur polimer tetapi mempengaruhi karakteristiknya
selama penggunaan yang mencakup pelumas dan
parting agents yang mana memperbaiki karakteristik
alir dan membantu cetakan membuka serta melepas,
stabilizers untuk proteksi dari panas dan radiasi
ultraviolet, anti oksidan untuk mencegah oksidasi,
pelambat nyala api untuk menghambat suplai oksigen
ketika dipanaskan, pigmen (tidak digunakan dalam
aplikasi isolasi berkualitas tinggi), fleksibilitas untuk Gambar 2.7 Model atom DGEBA
menaikkan ketahanan, dan lainnya seperti
antimicrobials agent dan atistatik. Resin epoksi mempunyai kegunaan yang luas dalam
3. Bahan campuran (compound ingredients), digunakan industri teknik kimia, listrik, mekanik, dan sipil seperti
dalam konsentrasi besar (10% 70%) untuk mengubah perekat, cat pelapis, percetakan cor, dan benda-benda
sifat polimer selama pembuatan dan penggunaan. Bahan cetakan. Bahan ini terutama digunakan untuk bahan-bahan
campuran dibedakan menjadi dua sub kategori yang teknik seperti komponen listrik dan mekanik. Sifatnya
mempunyai fungsi saling melengkapi : fillers dan bervariasi tergantung pada jenis, kondisi, dan percampuran
plasticisers. dengan pengerasnya. Kelebihan resin epoksi adalah memiliki
kestabilan di bawah kondisi-kondisi yang kurang baik,
Copyright 2012, TRANSMISI, ISSN 14110814
TRANSMISI, 14, (1), 2012, 24
sehingga sangat baik dalam meningkatkan keandalan 3. Sebagai resin pelapis untuk aplikasi bingkai udara dan
peralatan listrik, selain itu resin epoksi memiliki dielektrik peluru, untuk struktur lilitan kawat pijar.
yang sempurna dan sifat-sifat mekanik yang baik. 4. Sebagai bahan pencampur, cairan pengisi dan pelapis
isolasi peralatan listrik dan elektronik.
2.4.1 Pematangan Resin Epoksi[8]
DGEBA dijual secara komersial dalam bentuk cairan 2.5 Bahan pengisi isolator[2]
yang bening, dapat diubah menjadi produk termoset bila Penggunaan bahan pengisi pada suatu produk tuangan
direaksikan dengan suatu agen pematangan, dengan mengandung dua maksud/ tujuan secara teknis dan maksud/
vulkanisasi suhu ruangan ( room temperature vulkanized = tujuan secara ekonomis (Bradley, Wright,1967). Secara
RTV ). Agen pematangan ini disebut bahan pengeras ( teknis, penggunaan bahan pengisi dimaksudkan sebagai
hardener ). upaya memodifikasi kinerja polimer tersebut seperti untuk
Secara fungsi, pematangan pada resin epoksi meningkatkan sifat mekanis (v.d, Huir, 1991), meningkatkan
dibedakan menjadi tiga group utama, yaitu grup Hidroxil (R konduktivitas thermal, menurunkan ekspansi termal
OH), grup Amine, dan grup Acid Anhydried. Masing (Saunders, 1937 ; Ott, 1980) dan untuk menurunkan sifat
masing kelompok juga memiliki banyak jenis, setiap jenis absorbsi air (Beyer, 1991). Dan secara ekonomis penggunaan
memiliki kadar yang berbeda dalam proses pencampuran. bahan pengisi dimaksudkan sebagai bahan upaya untuk
Reaksi pematangan terjadi melalui ikatan epoksi dari mereduksi biaya pembuatan produk tuangan.
bahan dasar dan ikatan reaktif dari bahan pengeras. Reaksi Seorang peneliti di Hochspannungsinstitut TU
antara bahan dasar resin epoksi dengan agen pematangan Braunschweig, Jerman (v.d, Huir, 1991) mengemukakan
kelompok asam anhidrida merupakan reaksi yang lebih bahwa penggunaan bahan pengisi yang tinggi (lebih dari 70
komplek dibandingkan dengan agen pematangan kelompok %) pada suatu produk tuang tidak dapat direalisasikan.
amine. Peningkatan penggunaan bahan pengisi akan menurunkan
Pengujian ini menggunakan agen pematangan dari viskositas campuran epoksi dan bahan pengisi pada saat
grup amine yaitu Metaphenyelene-diamine ( MPDA ) karena kedua bahan tersebut dicampurkan sehingga menghambat
MPDA ini termasuk yang paling sering digunakan sebagai proses peluahan gas. Oleh karena itu perlu dilakukan
agen pematangan resin epoksi. MPDA merupakan bahan optimasi dosis bahan pengisi yang akan dipergunakan pada
berwarna kuning terang yang mempunyai berat molekul 108 suatu produk tuangan. Bahan pengisi yang digunakan adalah
dengan struktur kimia seperti pada gambar 2.8. karet silikon (silicone rubber) dan pasir silika. Bahan
campuran ini digunakan untuk memperbaiki karakteristik dari
isolator polimer tersebut.
Struktur kimia karet silikon yang terdiri dari suatu baik terlebih pada jalan salju, mereduksi kebisingan yang
tulang punggung (backbone) silikosan yang lebih fleksibel ditimbulkan dan usia ban lebih pajang daripada produk ban
dibandingkan polimer lainnya. Jarak ikatan Si O lebih tanpa penambahan nanosilika.
panjang dibandingkan jarak ikatan C C yang banyak Untuk memperoleh ukuran silika sampai pada ukuran
ditemukan pada polimer organik. Interfensi sterik atau nano/ mikrosilika perlu perlakuan khusus pada prosesnya.
kemacetan gerak antar molekul pada struktur tersebut, dapat Untuk mikrosilika biasanya dapat diperoleh dengan metode
diperkecil. Rantai pada atom oksigen tidak terbebani oleh special milling, yaitu metode milling biasa yang sudah
gugus samping. Sudut ikatan Si O Si (180 - ) - 143 dimodifikasi khusus sehingga kemampuan untuk
lebih terbuka dibandingkan ikatan tetrahedral biasa (~110). menghancurkannya jauh lebih efektif, dengan metode ini
Keadaan struktur rantai ini menurut Mark (1992) berperan bahkan dimungkinkan juga memperoleh silika sampai pada
untuk meningkatkan kesimbangan dan fleksibilitas rantainya. skala nano. Sedangkan untuk nanosilika bisa diperoleh
Sehingga rantai mampu melakukan suatu bentuk yang rapat dengan metode-metode tertentu yang sekarang telah banyak
(compact) ketika dalam keadaan tergulung acak, dan rantai diteliti diantaranya adalah sol-gel process, gas phase process,
siloksan yang terdapat gugus metil mampu meluruskan chemical precipitation, emulsion techniques, dan plasma
sendiri (align it self) untuk bersekutu menghasilkan sifat spraying & foging process (polimerisasi silika terlarut
hidrofobik pada permukaannya. menjadi organo silika).
Sebagai tambahan adalah bahwa utilisasi kapasitas
2.7 Pasir Silika[12] produksi industri silika lokal belum maksimal, baru 50% dari
Silika atau dikenal dengan silikon dioksida (SiO2) kapasitas maksimal yang ada. Hal ini disebabkan karena
merupakan senyawa yang banyak ditemui dalam bahan galian produk silika lokal yang dihasilkan belum memenuhi
yang disebut pasir kuarsa, terdiri atas kristal-kristal silika spesifikasi yang dibutuhkan oleh pasar yaitu silika dengan
(SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa ukuran sub mikron, sementara hasil produksi silika lokal
selama proses pengendapan. Pasir kuarsa juga dikenal dengan berukuran 30 m. Dengan cadangan bahan baku silika
nama pasir putih merupakan hasil pelapukan batuan yang yang melimpah dan potensi pasar yang masih terbuka lebar
mengandung mineral utama seperti kuarsa dan feldsfar. Pasir maka perlu dicarikan solusi agar sumber daya yang ada dapat
kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari SiO2, Al2O3, dimanfaatkan secara optimal bagi perkembangan industri.
CaO, Fe2O3, TiO2, CaO, MgO, dan K2O, berwarna putih
bening atau warna lain bergantung pada senyawa 2.8 Sudut Kontak[2]
pengotornya. Sudut kontak merupakan sudut yang dibentuk antara
Silika biasa diperoleh melalui proses penambangan permukaan bahan uji dengan air destilasi yang diteteskan ke
yang dimulai dari menambang pasir kuarsa sebagai bahan permukaan bahan uji. Pengukuran sudut kontak pada sampel
baku. Pasir kuarsa tersebut kemudian dilakukan proses isolator ini digunakan untuk mengetahui sifat permukaan
pencucian untuk membuang pengotor yang kemudian sampel isolator saat dilewati polutan, yaitu hidrofobik atau
dipisahkan dan dikeringkan kembali sehingga diperoleh pasir hidrofilik. Sifat hidrofobik merupakan suatu karakteristik
dengan kadar silika yang lebih besar bergantung dengan bahan isolasi, dalam keadaan terpolusi bahan masih mampu
keadaan kuarsa dari tempat penambangan. Pasir inilah yang bersifat menolak air yang jatuh dipermukaannya.
kemudian dikenal dengan pasir silika atau silika dengan Hubungan antara tegangan permukaan bahan
kadar tertentu. Silika biasanya dimanfaatkan untuk berbagai padat, udara dan air dapat dilihat pada gambar 2.10
keperluan dengan berbagai ukuran tergantung aplikasi yang
dibutuhkan seperti dalam industri ban, karet, gelas, semen,
beton, keramik, tekstil, kertas, kosmetik, elektronik, cat, film,
pasta gigi, dan lain-lain. Untuk proses penghalusan atau
memperkecil ukuran dari pasir silika umumnya digunakan
metode milling dengan ball mill untuk menghancurkan
ukuran pasir silika yang besar-besar menjadi ukuran yang
lebih kecil dan halus, silika dengan ukuran yang halus inilah
yang biasanya bayak digunakan dalam industri.
Dengan perkembangan teknologi, mulai banyak aplikasi Gambar 2.10 Ilustrasi sudut kontak pada permukaan bahan
penggunaan silika pada industri semakin meningkat terutama
dalam penggunaan silika pada ukuran partikel yang kecil Persamaan dasar untuk pengukuran tegangan
sampai skala mikron atau bahkan nanosilika. Kondisi ukuran permukaan yang padat, dengan mengukur sudut kontak, yang
partikel bahan baku yang diperkecil membuat produk diberikan oleh persamaan Young berikut :
memiliki sifat yang berbeda yang dapat meningkatkan
kualitas. Sebagai salah satu contoh silika dengan ukuran ..........2.1
mikron banyak diaplikasikan dalam material building, yaitu Besaran besaran dari persamaan Young sv, sl, lv
sebagai bahan campuran pada beton. Rongga yang kosong di adalah tegangan antarmuka masing masing dari padat/gas,
antara partikel semen akan diisi oleh mikrosilika sehingga padat/cair, dan cair/gas, serta o adalah sudut kontak
berfungsi sebagai bahan penguat beton (mechanical property) keseimbangan. Persamaan (2.1) menunjukkan keseimbangan
dan meningkatkan daya tahan (durability). Ukuran lainnya tetesan cairan pada permukaan.
yang lebih kecil adalah nanosilika banyak digunakan pada Kuantitas ukur pembasahan dari suatu permukaan
aplikasi di industri ban, karet, cat, kosmetik, elektronik, dan adalah sudut kontak (), yaitu sudut yang terjadi antara
keramik. Sebagai salah satu contoh adalah pada produk ban permukaan zat dan garis singgung cairan. Sudut kontak
dan karet secara umum. Manfaat dari penambahan nanosilika memberikan informasi mengenai energi permukaan,
pada ban akan membuat ban memiliki daya lekat yang lebih kekerasan, dan keheterogenan permukaan. Selain itu sudut
kontak juga merupakan ukuran dari suatu permukaan Lapisan garam ini bersifat konduktif terutama pada keadaan
terkontaminasi. cuaca lembab, kabut, maupun hujan gerimis. Di saat kondisi
Sudut kontak dapat dicari dengan menyemprotkan air ke cuaca demikian, akan mengalir arus bocor dari kawat fasa ke
permukaan bahan isolator dan mengamati kemampuan bahan tanah melalui lapisan konduktif yang menempel pada
isolator dalam membentuk tetes air serta bentuk dari tetes air permukaan isolator maupun pada tiang penyangga.
itu (Swedish Transmission Research Institute, STRI Guide 1, Lapisan polutan konduktif tersebut dapat dianggap
92/1, Hydrophobicity Classification Guide), seperti yang sebagai tahanan yang menghubungkan kedua jepitan logam
ditunjukkan pada gambar 2.11. isolator. Tahanan lapisan polutan jauh lebih rendah dibanding
tahanan dielektrik padat isolator, maka arus bocor akan
mengalir melalui lapisan polutan tersebut.
Adanya arus bocor ini akan menimbulkan panas. Panas
ini akan mengeringkan lapisan polutan, yaitu diawali pada
daerah permukaan isolator yang dekat dengan jepitan kawat
fasa, yang disebut pita kering, karena di daerah inilah
konsentrasi arus lebih tinggi. Pengeringan tersebut
menyebabkan tahanan di lapisan polutan di daerah pita
Gambar 2.11 Perhitungan sudut kontak kering semakin besar. Akibatnya beda tegangan pada daerah
ini semakin besar dan kuat medan listriknya juga semakin
Sudut kontak = ...2.2 besar. Apabila kuat medan listrik ini melebihi kekuatan
dielektrik udara, maka terjadi busur api. Busur api ini
Gambar 2.12 menunjukkan klasifikasi sudut kontak menyebabkan lapisan polutan yang kering mengalami
yang mengklasifikasikan permukaan material dengan hubung singkat, sehingga arus bocornya semakin besar. Arus
kuantitas sudut kontak yaitu permukaan material sangat basah bocor ini akan memanaskan lapisan polutan yang masih
(hidrofilik) bila sudut kontak cairan pada permukaannya lebih basah, dan proses ini akan berulang sampai terjadi busur api
kecil dari 30o. Bila sudut kontak antara 30o sampai dengan yang menghubungkan kedua jepitan logam, yaitu kawat fasa
89o, permukaan material disebut basah sebagian (partially dan kawat yang dibumikan, maka terjadilah lewat denyar
wetted). Sudut kontak lebih dari 90o disebut hidrofobik atau pada isolator.
bersifat menolak air.
2.10 Arus bocor permukaan bahan isolasi[1,2]
Arus bocor permukaan bahan isolasi saluran udara
pasangan luar tergantung dari kondisi polutan yang
menyebabkan kontaminasi permukaan. Polutan dapat berasal
Gambar 2.12 Klasifikasi sudut kontak dari daerah pinggir laut / pantai, industri, debu vulkanik,
tergantung pada iklim dan kondisi cuaca. Pembasahan lapisan
2.9 Polutan[2] kontaminasi oleh karena kelembaban yang tinggi, butir
Sebagian besar polutan dibawa oleh angin yang sangat butir air, mengakibatkan elektrolit yang konduktif, sehingga
mempengaruhi pembentukan endapan polutan pada resistansi permukaan akan menjadi kecil, dan kemudian akan
permukaan isolator. Polutan yang terdapat di udara dapat mengalir arus bocor permukaan. Arus bocor ini memberikan
menempel pada permukaan isolator dan akan membentuk informasi tentang kuantitas kontaminasi dari polutan pada
lapisan tipis pada permukaan isolator. Terbentuknya permukaan, juga menentukan bagaimana pengaruh kinerja
kontaminasi dapat diuraikan sebagai berikut. lewat denyarnya. Lewat denyar terjadi karena peluahan pada
1. Polutan Laut pita kering melalui permukaan yang basah sebelum tegangan
Angin yang membawa butir-butir air akan mengotori sama dengan nol. Jika arus bocor cukup tinggi terjadi
permukaan isolator yang terpasang pada saluran udara di peluahan terus menerus yang ahirnya timbul lompatan api
daerah pantai. Polutan ini sebagian besar terdiri dari garam (lewat denyar).
yang larut dalam air. Apabila bahan bersifat hidrofobik, maka
butir-butir air yang mengandung garam tersebut akan 2.10.1 Pembentukan Pita Kering[1]
menyelimuti permukaan isolator. Jika butir-butir air garam Nilai tahanan permukaan isolator dalam keadaan
tersebut kering, maka bintik-bintik endapan polutan akan bersih sangat besar. Akan tetapi jika terbentuk lapisan
menyelimuti permukaan isolator. Jika hal ini berlangsung polutan pada permukaan isolator akan menyebabkan
secara kontinyu, maka dari lapisan air dan endapan polutan turunnya nilai tahanan permukaan. Ketika lapisan polutan
akan menimbulkan busur api listrik pada permukaan, mengalami pembasahan, maka tahanannya pun semakin
sehingga secara perlahan-lahan sifat hidrofobik bahan akan turun. Penurunan tahanan ini akan memperbesar arus bocor
hilang. permukaan isolator. Semakin meningkatnya arus bocor akan
2. Polutan Darat menimbulkan proses penguapan. Pada daerah yang memiliki
Angin yang membawa debu dari polutan industri, debu rapat arus terbesar akan terbentuk pita kering. Daerah pita
pasir dari gurun pasir, debu gunung berapi, akan membentuk kering memiliki tahanan yang lebih besar dibanding dengan
lapisan yang rata pada permukaan isolator yang terpasang daerah lainnya sepanjang lapisan polutan. Keadaan ini
pada saluran udara di daerah dekat dengan sumber polutan memungkinkan terjadinya pelepasan muatan pada daerah pita
tersebut. Embun maupun kabut akan membasahi lapisan kering.
polutan. Interaksi antara air dan polutan akan membentuk Proses penguapan akibat adanya arus bocor akan
lapisan yang padat pada permukaan isolator, sehingga akan menyebabkan naiknya temperatur lapisan. Jika pemanasan
melekat pada permukaan isolator. oleh arus bocor sudah tidak menyebabkan kenaikan
Unsur polutan yang paling berpengaruh terhadap unjuk temperatur lagi, maka proses pengeringan telah selesai, dan
kerja isolator adalah garam yang terbawa oleh angin laut.
Copyright 2012, TRANSMISI, ISSN 14110814
TRANSMISI, 14, (1), 2012, 27
terbentuklah pita kering pada permukaan isolator tersebut. muncul di pita kering dan menghasilkan gradien tegangan
Jika pita kering yang terbentuk semakin banyak, maka lebar yang lebih tinggi. Jika medan lokal sesaat ini melebihi nilai
pita kering akan bertambah. Hal ini juga akan dadal (breakdown), pelepasan dimulai seperti digambarkan
memperpanjang busur api. Hal ini berlangsung secara pada gambar (d-i). Busur api tercipta dari peluahan listrik
kontinyu sehingga dapat melingkupi permukaan isolator dan permukaan dan menguraikan struktur molekul sampel isolasi
akan mengakibatkan terjadinya flashover. membentuk jalur karbon. Pada pengujian ini terjadi bunga api
kecil terus menerus dan jalur karbon akan menyebar ke
2.10.2 Karakteristik Arus Bocor[1] elektroda tegangan tinggi.
Terjadinya perluasan jalur karbon sepanjang
permukaan isolator disebabkan karena adanya lucutan listrik 2.10.3 Faktor yang Mempengaruhi Arus Bocor[1,6]
yang berkesinambungan, lucutan ini akan meyebabkan Secara umum, bahan polimer kehilangan
terjadinya arus bocor. Besarnya arus bocor tergantung pada hidrofobisitasnya beberapa derajat setelah terkena listrik dan
tekanan listrik, lingkungan dan juga tingkat kontaminasi tekanan lingkungan seperti radiasi ultra violet dan variasi
permukaan isolator. Proses fenomena penjejakan permukaan suhu. Perubahan hidrofobitas permukaan ini mempengaruhi
(surface tracking) dari perkembangan arus bocor dan besarnya arus bocor yang terjadi. Selain itu tingkat arus bocor
lengkung pita kering ditunjukkan pada tabel 2.1. juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang banyak jenis
partikel kontaminanya, kontaminan yang berbeda
Tabel 2.1 Fenomena penjejakan permukaan memberikan tingkat arus bocor yang berbeda karena
Kondisi fisik perbedaan komponen ion elektrolitnya.
(c-i)
Gambar 3.2 Resin epoksi dan bahan pengeras Gambar 3.6. Cetakan kaca
2. Bahan pengisi yaitu Silicone rubber atau Silane atau 2. Seperangkat alat pengukur sudut kontak
biasa disebut lem kaca, dipasaran dikenal dengan Sealant. Alat yang digunakan untuk mengukur sudut kontak
yaitu kotak sumber cahaya, gelas, pipet tetes dengan
volume 50 l.
3. Pasir silika
4. Polutan berupa polutan pantai Parangtritis Gambar 3.7. Kotak sumber cahaya
Copyright 2012, TRANSMISI, ISSN 14110814
TRANSMISI, 14, (1), 2012, 29
b. Support 450
Fungsi support adalah untuk meletakkan bahan uji
yang telah dijepit bahan uji dengan kemiringan 450.
c. Transformator
Spesifikasi trafo yang digunakan yaitu: Gambar 3.13. osiloskop GW-Instek GDS-2104
Frekuensi : 50 Hz
Kapasitas : 5 kVA Spesifikasi osiloskop yang digunakan yaitu sebagai
Tegangan primer : 100/200 V berikut.
Tegangan sekunder : 50.000 V Tipe : GW instek GDS 2104 series
Bandwidth : 100 MHz
Chanel input : 4 buah
Time sampling : 1 GSa/s real time dan 25 G Sa/s
equivalent-time sampling
Transfer Data : Data USB Host/Device yang
mensuport USB printer dan
USB flash drive
f. Peralatan pendukung
Peralatan pendukung yang digunakan yaitu kamera
foto yang berfungsi untuk mengambil gambar
selama pengukuran / pengujian; alat ukur keadaan
Gambar 3.11. Transformator udara yang terdiri atas termometer yang dipakai
untuk mengukur suhu udara, barometer untuk
d. Pompa peristaltik mengukur tekanan udara, dan higrometer untuk
Pompa ini digunakan untuk mengalirkan polutan ke mengukur kelembaban udara; komputer / laptop
permukaan bahan uji yang kecepatannya konstan yang digunakan untuk menyimpan data dari
yaitu 0,3 ml. Pompa peristaltik yang digunakan osiloskop dan juga digunakan untuk mengolah data
adalah Longer Pump BT100-2J dengan pump head pengukuran / pengujian.
tipe YZII15. Spesifikasi pompa ini yaitu:
3.4 Pembuatan dan Pencetakan Bahan Uji 3. Menuangkan bahan pada cetakan kaca
Pembuatan dan peencetakan bahan uji dapat dilihat pada Penuangan bahan dilakukan setelah semua bahan
gambar 3.10 berikut. tercampur dengan rata. Untuk setiap kali cetak dapat
dibuat 3 sampel dengan ukuran 120 mm x 50 mm x 5
mm. Setelah penuangan, memastikan permukaan bahan
bebas dari void yang timbul pada saat proses
pengadukan.
4. Mengeringkan sampel uji
Bahan yang sudah dicetak didiamkan selama 24-36 jam
dalam suhu ruangan untuk mendapatkan bahan uji yang
padat dan kering.
5. Memotong dan menghaluskan bahan sesuai ukuran
Bahan yang telah kering kemudian dipotong untuk
mendapatkan dimensi 120 mm x 50 mm x 5 mm.
Kemudian menghaluskan sisi-sisi sampel agar lebih
rata. Sampel kemudian dilubangi menggunakan bor
dengan diameter mata bor 50 mm. Lubang-lubang ini
berfungsi untuk meletakkan elektroda beserta elemen
rakitnya.
Langkah pengujian sudut kontak berdasarkan gambar Untuk pengujian arus bocor masing-masing sampel
3.17 yaitu sebagai berikut, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Meletakkan sampel dan menghidupkan kamera, 1. Meletakkan elektroda atas dan bawah pada sampel.
keduanya diposisikan sedemikian rupa sehingga pada Pada elektroda atas, sebelum dipasang pada sampel
layar kamera, permukaan sampel tampak seperti garis diberi kertas saring sebanyak 8 layer. Kemudian
lurus. meletakkan sampel tersebut pada support sehingga
2. Meneteskan air sebanyak 50 l. Air yang diteteskan ini bagian permukaan sampel menghadap ke bawah dengan
berupa cairan polutan. sudut 450 terhadap sumbu horizontal.
3. Menghidupkan sumber cahaya agar ketika diambil foto,
titik air pada permukaan sampel tampak jelas.
4. Memfoto dengan kamera digital, sehingga hasilnya
dapat langsung dimasukkan ke dalam komputer dan
mengolah hasil foto untuk mendapatkan besar sudut
kontak yang terukur.
Gambar 3.20 Rangkaian pengujian arus bocor Gambar 3.22 Rangkaian pembagi tegangan
Sampel 2
Fenomena yang hampir sama juga diperoleh dari hasil Gambar 4.12 Grafik hasil pengukuran arus bocor pada
pengujian arus bocor resin epoksi pada gambar 4.9 sampel 2. sampel 1 komposisi silika 25gr
Perbedaanya hanya terletak pada durasi terjadinya pelucutan
muatan sampai terjadinya kegagalan isolasi. Pada sampel 2 Gambar 4.12 merupakan hasil pengujian arus bocor
terjadi pelucutan muatan pada detik ke- 1053,2 yang ditandai resin epoksi dengan variasi bahan pengisi pasir silika 25
dengan adanya perubahan magnitude arus bocor secara gram. Gambar ini menunjukkan bahwa penerapan tegangan
mendadak, kemudian diikuti dengan terjadinya kegagalan 3,5 kV dan polutan yang dialirkan di bahan isolasi dapat
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil analisa data
yang diolah, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Penambahan komposisi bahan pengisi pasir silika
menyebabkan penurunan sudut kontak hal ini
ditunjukkan oleh hasil pengujian pada tabel 4.1.
2. Peningkatan komposisi bahan pengisi pasir silika dapat
mempercepat proses terjadinya peluahan listrik yang
merupakan awal dari proses kegagalan isolasi, hal ini
dapat dilihat pada tabel 4.2 hasil pengujian arus bocor.
3. Peningkatan komposisi bahan pengisi pasir silika dapat
memperkecil nilai arus bocor pada bahan isolasi resin
Gambar 4.16 Grafik arus bocor rata-rata epoksi silane.
4. Pola penjejakan pada bahan isolasi resin epoksi ini
Dari ketiga gambar grafik 4.15, 4.16 dan 4.17 dapat terjadi dari elektroda tegangan rendah ke tegangan
dilihat bahwa gambar grafik cenderung memiliki trend tinggi. Hal ini disebabkan karena arah aliran elektron
menurun, semakin banyak bahan pengisi pasir silika maka secara aktual adalah dari elektroda negatif ke elektroda
arus bocor yang terjadi semakin kecil, pada sampel isolator positif.
resin epoksi silane dengan pengisi silika 25 gram, nilai arus
bocor yang terjadi nilainya paling kecil dibandingkan dengan 5.2 Saran
sampel isolator yang berbahan pengisi pasir silika 5 gram, 10, Adapun saran yang diberikan oleh penulis adalah
gram15 gram dan 20 gram. Hal ini dapat terjadi karena arus sebagai berikut :
bocor akan mengalir ke bagian yang bersifat konduktif pada 1. Pada saat pencetakan sampel sedapat mungkin dihindari
permukaan isolator saat isolator dikenai beda tegangan. Bila adanya voip (gelembung) dengan cara melakukan
isolator dalam keadaan lembab bagian permukaan isolator pencampuran bahan dengan benar dan dilakukan dengan
yang berpolutanlah yang paling konduktif sehingga arus cepat.
bocor akan mengalir pada bagian ini. Mengalirnya arus bocor 2. Pada saat pengujian arus bocor, sumber tegangan dibuat
yang terus- menerus ini akan menimbulkan adanya tegangan selalu stabil agar hasil yang didapatkan maksimal.
flashover, apabila terjadi berulang kali akan menimbulkan
panas pada permukaan bahan isolator. Karena campuran Daftar Pustaka
bahan ini sangat mudah terbakar, pada saat percampuran
bahan isolasi dengan polutan akan melelehkan bahan resin [1] Anggraini, Ika Novia., Pengaruh Komposisi Bahan
epoksi. Tetapi peristiwa ini tidak melelehkan bahan pengisi Isolasi Resin Epoksi dengan Bahan Pengisi Silicone
pasir silika karena bahan ini tahan dan tidak dapat leleh Rubber terhadap Proses Tracking dan Erosi,
dalam panas sehingga sifat resistivitas bahan akan tetap. Oleh Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2010.
karena itu, untuk bahan yang memiliki komposisi bahan [2] Berahim, Hamzah., 2005, Metodologi Untuk
pengisi pasir silika yang lebih banyak mempunyai nilai Mengkaji Kinerja Isolasi Polimer Resin Epoksi Silane
resistivitas yang lebih besar. Nilai resistansi pada bahan Sebagai Material Isolator Tegangan Tinggi di Daerah
isolator terhadap arus bocor berbanding terbalik sehingga Tropis, Disertasi Fakultas Ilmu Teknik Jurusan
semakin besar nilai resistansi maka besarnya arus bocor Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada.
semakin kecil. Jadi dapat dikatakan bahwa peningkatan nilai [3] Berahim, Hamzah.,Pengaruh Silane Sebagai Bahan
komposisi dari bahan pengisi pasir silika pada bahan resin Pengisi Terhadap Kinerja Material Isolator RTV Resin
epoksi silane dapat memperkecil nilai arus bocor pada bahan Epoksi Di Daerah Beriklim Tropis, Seminar Nasional
isolasi. & Workshop Tegangan Tinggi, Universitas Gadjah
Disisi lain penambahan pasir silika dapat mempercepat Mada, Yogyakarta, 2002.
terjadinya peluahan listrik, pada sampel dengan pengisi silika [4] British Standar, BSI., 1986 Metode for Evaluating
25 gram memiliki waktu untuk terjadi peluahan listrik relatif Resistance to Tracking and Erosion of Electrical
lebih cepat dibandingkan sampel yang lainnya. Hal ini bisa insulating materials used under severe ambient
terjadi karena semakin banyak komposisi bahan pengisi pasir conditions, IEC 587 :1982.
silika di dalam campuran bahan resin epoksi, menyebabkan [5] Eklund, A. et.al., 1995, Conditioning of Silicone
semakin turunnya sifat menolak air (hydrofobik) di dalam Rubber Insulatiors : Loss and Recovery of
permukaan bahan sampel isolator tersebut. Sehingga hal ini Hydrophobicity, 9th ISH, Graz, Austria.
menyebabkan sifat gaya tarik menarik antara molekul [6] Haryono, T, CH. Sri Kristiningsih, Pengaruh Suhu
molekul di permukaan bahan isolator dengan kontaminan Terhadap Kinerja Material Isolasi Epoksi Resin
polutan semakin tinggi. Hal ini menyebabkan ketahanan Dalam Kondisi Bersih, Seminar Nasional &
permukaan bahan isolasi semakin turun, sehingga proses Workshop Tegangan Tinggi, Universitas Gadjah
terjadinya arus bocor bahan yang diberi komposisi bahan Mada, Yogyakarta, 2002.
pengisi pasir silika lebih banyak akan semakin cepat [7] Latief, Melda dan Suwarno, Unjuk Kerja Permukaan
dibandingkan dengan bahan yang diberi komposisi bahan Isolator Pasangan Luar Polimer Epoxy Resin 20 kV