PENDAHULUAN
lingkungan belajar, guru dapat menggunakan musik untuk menata suasana hati,
membantu pelajar bekerja lebih baik dan mengingat lebih banyak. Musik
perasaan dan ingatan; Musik dapat membantu siswa masuk ke dalam belajar
(Lozanov, 1979).
yang tidak terpisahkan dalam sistem sekolah, dengan tuntunan kurikulum yang
1
dan mengevaluasi seluruh kegiatan pembelajaran dari mata pelajaran kesenian /
sistematis guna membantu pengembangan aspek rasa (artistik dan estetis) melalui
penajaman apresiasi bentuk suara atau bunyi, disertai kemampuan mencipta sesuai
berorientasi pada tercapainya tujuan esensi dasar di atas, yaitu terbentuknya profil
rupa sehingga struktur dan isi pengalaman belajarnya dapat dibaca dan dipahami
menjadi sangat penting , karena selama ini "Kurikulum Nasional" disusun oleh
para ahli kurikulum atau bahkan pejabat berdasarkan ide- idenya yang acapkali
2
kurang atau bahkan mungkin tidak dipahami oleh pelaksana kurikulum sekolah
pada siswa seoptimal mungkin menuju terjadinya perubahan tingkah laku siswa
dalam proses belajar - mengajar seperti guru, murid, tujuan yang ingin dicapai,
materi yang disampaikan, metode penyajian yang tepat dan sarana penunjang
Hingga saat ini masih ada sebagian guru yang salah memahami konsep
pembelajaran yang berorientasi pada teacher oriented yaitu transfer informasi dari
guru ke siswa, atau bahkan memaksakan sesuatu yang diberikan kepada siswa.
Selain pemahaman konsep yang salah, juga lemahnya sistem supervisi dan adanya
3
mengatakan : "Pembelajaran harus mampu membina kemahiran para peserta didik
untuk secara kreatif dapat menghadapi situasi sejenis, malahan situasi yang baru
Hal ini sejalan dengan konsep CBSA atau berpusat pada siswa, belajar melalui
pembelajaran. Sejalan dengan itu, Zainal Arifin, dkk, dalam buku 'Pendekatan
oleh peserta didik dan guru. Pendekatan itu menekankan pentingnya belajar
belajar melalui proses mengalami yaitu cara belajar yang melibatkan murid-murid
4
Kesenian di Sekolah', bahwa :"Masih ada guru-guru seni musik di sekolah formal
yang memberi pelajaran menyanyi untuk bidang studi seni musik" (1981: 1).
"Sistem mengajar sekarang di sekolah- sekolah mungkin cuma dengan cara anak
Seperti ungkapan di atas demikian pula yang diamati penulis sebagai salah
satu bentuk kegiatan pengalaman musik yang dilakukan guru dalam pengajaran
musik di sekolah, yaitu lebih banyak menyanyi ketimbang bermain musik dan
lain- lain. Kenyataan- kenyataan yang terjadi dalam pembelajaran musik tersebut
sesuai dengan yang diharapkan. Padahal untuk dapat mengembangkan sikap dan
serta rasa unsur-unsur musik dalam diri anak didik, sebagaimana tujuan mata
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, diperlukan guru seni musik yang
dengan tersedianya fasilitas seperti alat musik, ruang praktek bermain alat musik,
motivasi orang tua murid serta penerapan metode pembelajaran yang bervariasi.
ternyata setelah diadakan analisis awal mengenai kekuatan dan kelemahan internal
5
(weaknesses) yang dihadapi SMA Negeri I Manado dalam rangka mengemban
sebagai "yang terdepan" dari berbagai dimensi karya siswa termasuk karya siswa
dalam hal berkesenian musik. Dari sisi pembelajaran mata pelajaran praktek
padahal dalam era kompetisi saat ini, masyarakat konsumen pendidikan banyak
selalu berkembang guna menghasilkan profil ideal sebagai lulusan yang tidak
sehat jasmani dan rohani, kreatif dan inovatif serta memiliki tanggung jawab
yang sangat kompleks, namun jika meminjam istilah Marry Parker Follet dalam
Amsyah (2000: 60) yang menyatakan bahwa management is the art of getting
6
orang-orang lain untuk bekerja mencapai tujuan yang mungkin tidak akan tercapai
SMA sebagai suatu organisasi dapat tercapai secara efisien dan efektif. Elemen-
dan outcomes yang berkualitas, baik menyangkut kualitas isi maupun kualitas
penyajian untuk kepuasan pelanggan (orang tua), perlu diadakan tindakan dan
kajian akademis yang mendalam dan holistik dalam bentuk penelitian dengan
B. Fokus Masalah
dari masalah yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini difokuskan pada :
7
kajian manajemen pembelajaran seni musik di SMU Negeri I Manado, sehingga
fokus masalah yang dikaji dalam penelitian ini dapat dirinci menjadi beberapa
C. Tujuan Penelitian
8
D. Manfaat Penelitian
sebagai berikut :
1. Manfaat Teoretis
musik.
2. Manfaat Praktis
1.1. Sebagai bahan informasi untuk masukan bagi Kepala Sekolah dan Guru
9
BAB II
A. KAJIAN PUSTAKA.
dan pengalaman belajar. Penelitian menunjukkan bahwa belajar lebih mudah dan
cepat jika siswa berada dalam kondisi santai dan reseptif. Detak jantung orang
dalam keadaan ini adalah 60 sampai 80 kali per menit. Kebanyakan musik Barok
sesuai dengan detak jantung manusia yang santai dalam kondisi belajar optimal.
Correli, Vivaldi, Handel, Mozart) dan musik Klasik (Satie, Rachmaninoff) untuk
informasi dan memperoleh nilai tes lebih tinggi, sebab musik sejenis itu bisa
merangsang jalur saraf yang penting untuk kognisi. "Memainkan musik Mozart
akan mengkoordinasikan napas, irama jantung, dan irama gelombang otak ....
10
peran guru. Guru sebagai tenaga pendidik bertugas membimbing, mengajar dan
atau melatih peserta didik. Peran guru dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
mampu memahami dengan benar isi kurikulum pembelajaran musik yang berlaku,
Pembelajaran musik dan juga memahami secara tepat konsep pendidikan musik
Hingga kini masih ada sebagian guru yang salah memahami konsep
pun masih menggunakan proses pembelajaran dalam pendidikan seni musik yang
musik.
11
terencana, tertib dan terarah dari sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan
seni musik, seorang guru seni musik harus melaksanakan tiga tahap kegiatan,
Perencanaan pembelajaran seni musik merupakan hal yang amat penting dalam
belajar seni musik di dalam kelas. Keberhasilan siswa dalam belajar musik
banyak ditentukan oleh baik atau buruknya suatu pembelajaran yang disiapkan
oleh gurunya.
afektif yang meliputi kematangan emosi, tanggung jawab dan inisiatif siswa.
dimensi ini harus dapat diperhitungkan secara matang, mengingat aktivitas belajar
12
sekolah, lingkungan sosial sebagai satuan iklim pembelajaran seni musik yang
implikasinya berupa :
tiap- tiap individu berbeda dengan individu yang lain, membahas tingkah
menjadi klien, sama seperti klien pengacara atau profesi lain' (David Kerr
bertolak dari praktek dan teori yang melekat dalam pembelajarannya. Artinya
13
Atas dasar pemahaman tersebut diketahui bahwa fokus pendidikan seni
musik di SMA adalah kegiatan apresiasi, keterampilan dan kreativitas siswa, dan
3. Kurikulum
sedemikian rupa, sehingga struktur isi pengalaman belajarnya dapat terbaca atau
kemudian hari.
bahwa teks kurikulum seni musik tidak dapat dipahami oleh guru SMA, apalagi
jika guru yang mengajar bukan guru bidang studi musik tetapi guru kelas yang
14
Kurikulum sering dipandang sebagai program pendidikan, dengan kata
lain disebut sebagai plan for learning. Ia menjadi perangkat pendidikan yang
pada umumnya berupa dokumen tertulis yang berisi ketentuan- ketentuan pokok,
kurikulum.
ini merupakan revisi atas kurikulum sebelumnya (1994) yang dianggap sudah
akhir (ebtanas).
Ebtanas selama ini memang merupakan alat ukur yang digunakan oleh pemerintah
Pada pihak lain terjadi korban mata pelajaran yang tidak diebtanaskan,
termasuk mata pelajaran seni musik. Sekalipun dalam struktur mata pelajaran dan
15
jadwal pelajaran di SMA, pendidikan seni musik itu harus diajarkan dalam setiap
minggu oleh guru, namun amat sedikit (nyaris tidak ada) guru yang
melaksanakannya (Syafii, 1994: 9). Alasan yang dinyatakan guru adalah adanya
Tahun ajaran 2004 - 2005 telah dimulai suatu langkah yang tepat dengan
tidak ada diskriminasi mata pelajaran karena ebtanas di SMA, karena mulai ada
upaya dan wacana menghapus dan mengganti menjadi ujian lokal di sekolah
kurikulum sendiri.
hingga SMA memberi dampak positif untuk pengembangan semua mata pelajaran
karena kondisi itu tidak akan lagi terjadi benturan dengan peraturan pusat, juklak
16
studi sebab jika seorang guru masih harus merangkap mengajar berbagai mata
pelajaran, hal ini tidak efektif dibandingkan dengan guru bidang studi. Dengan
demikian tidak ada lagi mata pelajaran tertentu yang terkesampingkan hanya
B. LANDASAN TEORETIS
1. Pengertian Pembelajaran
titik beratnya pada bagaimana membelajarkan siswa secara optimal dengan kata
lain siswa yang lebih aktif dari pada guru di dalam proses pembelajaran.
pendapat Supriadi (1999:41) yang mengatakan bahwa "Istilah lain dari belajar-
siswa. Itu lebih baik dari istilah 'pengajaran' yang berkonotasi 'teacher oriented'
yaitu transfer informasi dari guru ke siswa, atau bahkan 'pemaksaan' sesuatu yang
hasil belajar yang berupa hasil pengajaran, sedangkan Hamalik (1995: 51)
17
unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling
seni musik dan mengevaluasi hasil pembelajaran seni musik, dengan kata lain
SMU, guru seni musik juga bertindak selaku fasilitator pembelajaran seni musik.
2. Tujuan Pembelajaran
menciptakan suasana belajar bagi siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Donald
(1975) dalam Hamalik (1995: 52), yaitu pembelajaran adalah suatu proses atau
peserta didik atau siswa. Tingkah laku siswa senantiasa berkembang secara
18
3. Ciri-ciri Pembelajaran
1) Perencanaan
2) Kesalingtergantungan
dengan sarana dan prasarana yang tersedia, materi ajaran yang diberikan, tujuan
pembelajaran dan penguasaan bahan ajar oleh guru. Dengan demikian pemilihan
dan penggunaan salah satu metode juga tergantung pada unsur pembelajaran
minat siswa dalam mengikuti pembelajaran, demikian pula unsur lainnya saling
mempengaruhi.
bawah ini :
19
19
Gambar 1
Sumber : Ditjen Dikdasmen (1994: 4)
Penjelasannya :
masing- masing siswa tidak sama. Siswa yang memiliki bakat menyanyi misalnya
sekolah, mempunyai hubungan yang baik dengan para guru dan teman sekelas,
melakukan pekerjaan sebaik mungkin, dalam arti kata mereka berusaha mematuhi
aturan dan kehendak guru". Karena sikap dan perilaku positif ini mereka disukai
20
oleh guru dan teman sekelas. Ini selanjutnya akan meningkatkan rasa senang dan
"Terlepas dari seberapa jauh prestasi anak memenuhi standar orang dewasa,
mereka harus didorong untuk kreatif dan bebas dari ejekan dan kritik yang sering
mendorong kreativitas. Hal ini harus dilakukan sedini mungkin selama masa
memperoleh hasil belajar yang optimal melalui berbagai cara antara lain
Ada dua jenis motivasi yang dikenal berhubungan dengan perilaku siswa
21
dorongan yang sudah ada di dalam diri siswa contohnya motivasi untuk
siswa bercita-cita menjadi pemain band terkenal, maka ia akan masuk di sekolah
b) Kemampuan siswa
Kemampuan siswa akan memacu siswa untuk belajar lebih giat, contoh di
dalam praktek menggunakan gitar, jika pada taraf praktek awal siswa dapat
memainkan gitar dengan lagu sederhana tingkat kesulitannya, maka makin lama
siswa akan berusaha bermain musik yang lebih rumit demikian seterusnya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa
motivasi belajar. Seorang siswa yang lapar, sakit, atau marah akan mempengaruhi
dan menganggu perhatian belajar./ Sebaliknya siswa yang sehat, kenyang dan
cipta lagu, dapat dikemukakan contoh sebagai berikut, siswa yang dalam hidup
22
2). Guru, Metode, Kurikulum, Sarana dan Prasarana.
a) Guru
oleh sebab itu guru adalah juga sebagai administrator dan manager pembelajaran.
Selain itu sebagai orang dewasa yang memiliki kepribadian utuh maka guru
yang harus dimiliki menurut Sudjana (1995: 19) adalah : (a) merencanakan
Demikianlah ada empat peran guru yang harus dipahami dan dilaksanakan
Sebagai demonstrator guru harus menguasai bahan atau materi ajaran yang
dalam ilmu yang dimilikinya. Salah satu hal yang harus disadari oleh guru bahwa
ia sendiri adalah pelajar, bahwa guru harus belajar terus menerus dengan demikian
23
guru selalu memperkaya dan memperbaharui pengetahuannya. Contoh seorang
guru seni musik harus mampu memberikan contoh menyanyi dengan benar.
kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah
tergantung banyak faktor antara lain adalah : (1) penataan fisik, (2) komunikasi
yang menyenangkan. Pada pendidikan seni musik, yang meliputi pelajaran teori
dan praktek, guru dituntut mampu mengelola pembelajaran dengan baik termasuk
proses pembelajaran. Sebagai fasilitator guru harus dapat berperan sebagai nara
24
kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan menafsirkan data tentang proses
dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
Adapun tujuan dari evaluasi proses dan hasil belajar adalah untuk
teknik evaluasi pembelajaran yang tepat dan baku. Pada mata pelajaran seni
praktek.
sosial dan kompetensi profesional yang diberi tanggung jawab utama untuk
siswa, berdasar pola nilai yang dihayati, visi keilmuan dan dengan kecakapan
25
keguruannya mengolah serta mengatur kembali isi kurikulum formal menjadi
program atau satuan pelajaran yang menarik bagi siswa (Harun, 2000: 15).
keguruan dari seorang guru itu jelek, maka dapat diduga proses serta hasil belajar
siswa jelek, dan demikian sebaliknya. Pada aspek kualitas, pribadi guru
merupakan 'figur' yang menjadi contoh bagi siswa, ucapan atau tutur kata, tingkah
laku guru sangat mempengaruhi kepribadian siswa, bahkan adakalanya ada saja
dan sekaligus media pembelajaran yang tidak kalah penting dari media dan
sumber pembelajaran lainnya; bahkan hingga saat ini guru dianggap sebagai
sumber pengetahuan yang utama karena guru yang aktif antisipatif, memiliki
Untuk menciptakan situasi belajar siswa yang menyenangkan, efektif dan efisien,
guru harus mampu menyusun tujuan tujuan pengajaran yang bersifat operasional,
secara tepat dan optimal, mampu menyusun alat evaluasi proses serta hasil belajar
siswa.
26
dengan guru mata pelajaran lainnya yang tidak atau kurang menggunakan
adalah kegiatan apresiasi dan kreasi bagi siswa, dan oleh karenanya diarahkan
kepada pemahaman sepenuhnya terhadap seni pada siswa sebagai peserta didik.
sosialnya.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
sumber data, teknik pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data,
A. Pendekatan Penelitian
aspek yang berkaitan dengan masalah manajemen pembelajaran seni musik itu.
B. Rancangan Penelitian.
mendeskripsi suatu latar, suatu obyek, atau suatu peristiwa tertentu secara rinci
dan mendalam (Bogdan and Biklen, 1998: 58). Pendapat ini didukung oleh
Studi kasus merupakan salah satu bentuk penelitian yang dipilih untuk
menjawab pertanyaan mengapa dan bagaimana pelaksanaan sesuatu hal
jika fokus penelitian berusaha menelaah fenomena sekarang dalam
konteks kehidupan nyata.
28
Bogdan and Biklen (1998) mengemukakan bahwa rancangan studi kasus
dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu (1) studi kasus sejarah organisasi, (2)
Dilihat dari penggolongan studi kasus tersebut maka dalam penelitian ini,
menurut Chadwick, Bahr, Albrecht, (1991: 234) rancangan studi kasus ini
termasuk studi kasus tunggal terpancang. Hal ini memberi arti bahwa dalam
penelitian ini, peneliti akan memusatkan perhatiannya pada kasus yang telah
observasi dan penentuan fokus, (b) memasuki lokasi penelitian dan melakukan
foto, data statistik, (d) sumber data berupa unsur manusia dan non-manusia,
informannya Kepala Sekolah, Guru, Siswa, Orang tua siswa / Komite Sekolah (e)
analisis data deskriptif dengan alur analisis dilakukan melalui tiga cara yaitu :
reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan atau verifikasi, dan (f)
29
KESESUAIAN
- Manusia
SUMBER
- Non-manusia
P
E T
F D N E
- Catatan- G
O A lapangan -Reduksi - Kredibilitas M
Analisis E - Transferabilitas
K T - Dokumen -Penyajian U
deskriptif -Verifikasi C - Dependabilitas
U A - Foto A
S E - Konfirmabilitas
- Statistik K N
A
N
- Wawancara
- Observasi
SUMBER - Dokumen
KESESUAIAN
yang secara sadar tidak dapat melepaskan diri dari unsur subyektif ( Chadwick,
Bahr, Albrecht, 1991: 243) , paling tidak peneliti berusaha untuk menekan dan
memperkecil unsur subyektif, sekalipun obyek yang diteliti terbatas pada konteks
waktu karena penelitian ini cenderung berlangsung dalam latar yang alamiah atau
30
Kehadiran dan keterlibatan peneliti dalam penelitian kualitatif sangat
penting peranannya, sebab berkaitan erat dengan peneliti sendiri di lapangan . Hal
D. Lokasi Penelitian
ini, maka berikut ini disajikan letak / denah lokasi penelitian seperti pada gambar
berikut ini :
31
D. Data dan Sumber Data
yang diamati, atau keterangan yang diberikan oleh informan dalam kegiatan
(Moleong, 2001: 114). Data yang digali dalam penelitian ini adalah data yang
pemahaman konsep pembelajaran seni musik oleh Guru seni musik di SMA
Negeri I Manado (2) Bagaimanakah peran Guru seni musik di SMA Negeri I
penunjang dan faktor penghambat dalam pembelajaran seni musik di SMA Negeri
I Manado ?
Dalam penelitian ini, data yang dikaji adalah data primer dan data
sekunder. Data primer bersumber dari orang pertama yang mengetahui secara
jelas dan rinci mengenai masalah yang sedang diteliti, dalam hal ini Guru Seni
Musik. Sedangkan data sekunder berasal dari pejabat terkait lainnya, siswa dan
yang dapat digunakan sebagai data pelengkap. Karakteristik data primer adalah
bentuk kata-kata atau ucapan lisan dan / atau perilaku manusia. (Moleong, 2001:
112).
32
F. Teknik Pengumpulan Data
memasuki latar atau suasana tertentu dengan tujuan untuk melakukan pengamatan
G. Analisis Data
33
dalam bentuk narasi yang bersifat deskriptif. Jadi teknik analisis data yang
analisis deskriptif menurut Miles and Huberman (1992: 20) adalah upaya yang
berlanjut, berulang dan terus-menerus yang dilakukan dalam tiga alur kegiatan
yang terjadi secara bersama-sama yaitu : (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan
sebagai rangkaian kegiatan analisis yang saling susul-menyusul. Namun dua hal
lainnya itu senantiasa merupakan bagian dari lapangan. Ketiga komponen analisis
Reduksi Data
Kesimpulan-kesimpulan /
verifikasi
34
Mencermati gambar tersebut di atas terlihat bahwa ketiga komponen
analisis data, yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan
masalah yang diteliti. Guna mendapatkan keabsahan data dilakukan uji coba
kredibilitas, dengan tujuan untuk membuktikan sejauh mana suatu data penelitian
1996: 13).
Lincoln and Guba (1981) dan Moleong (1988: 173), yaitu : (1) kredibilitas/
kepastian ( confirmability).
1. Kredibilitas.
kredibilitas data dari sembilan teknik yang disarankan Moleong (2001: 175), yaitu
: (1) triangulasi, (2) pengecekan anggota, dan (3) diskusi teman sejawat.
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong , 2001: 178). Triangulasi yang
35
digunakan dalam penelitian ini meliputi : sumber data dan metode. Triangulasi
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui alat dan waktu yang berbeda.
kebenaran data atau informasi tertentu yang diperoleh dari informan lainnya.
informasi, termasuk hasil interpretasi peneliti yang telah ditulis dengan baik
dalam format catatan lapangan atau transkrip wawancara kepada informan agar
dikomentari, disetujui atau tidak, dan ditambah informasi lainnya yang dianggap
perlu. Komentar, reaksi atau tambahan data informasi tersebut akan digunakan
Diskusi teman sejawat, ditempuh peneliti sebagai salah satu cara untuk
memeriksa keabsahan data. Diskusi sejawat ini perlu dilakukan peneliti dengan
cara membicarakan data atau informasi dan temuan-temuan penelitian ini kepada
penelitian.
2. Transferabilitas.
dengan cara uraian rinci (Moleong, 2001: 173). Dengan teknik ini peneliti akan
36
melaporkan hasil penelitian seteliti dan secermat mungkin yang menggambarkan
Dengan uraian rinci ini terunagkap segala sesuatu yang dibutuhkan oleh pembaca
3. Dependabilitas
bermutu atau tidak. Cara untuk menetapkan bahwa proses penelitian dapat
4. Konfirmabilitas.
dengan perekaman pada pelacakan data dan informasi serta interpretasi yang
didukung oleh materi yang ada pada penelusuran atau pelacakan audit ini, peneliti
lapangan dan transkrip wawancara), hasil perekaman (dokumen dan foto) dan
usaha pengecekan keabsahan data). Untuk penilaian kualitas hasil penelitian ini
I. Tahap-tahap Penelitian.
Dalam keiatan penelitian ini ada tiga tahap yang hendak dilaksanakan,
yaitu : (1) tahap pra-penelitian, yaitu tahap sebelum peneliti berada di lapangan,
(2) tahap pelaksanaan penelitian, yaitu tahap selama peneliti berada dilapangan,
37
dan (3) tahap pelaporan hasil penelitian, yaitu tahap sesudah peneliti kembali dari
lapangan.
1. Tahap Pra-penelitian
dengan pimpinan SMA Negeri I Manado dan guru bidang studi seni musik untuk
konfirmasi bahwa ternyata masalah ini belum pernah diteliti, peneliti mencari
konsep ide pokok penelitian, diperbaiki sesuai penemuan teori, menyusun usulan
dengan pejabat / key informan yang berkepentingan dengan latar penelitian guna
38
perekam (tape dan kamera ) , berkonsultasi dengan dosen pembimbing melalui
penelitian, membuat draft awal konsep hasil penelitian dan berkonsultasi dengan
pembimbing.
perbaikan hasil ujian akhir. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pentahapan
dalam penelitian ini adalah berbentuk urutan atau berjenjang, dimulai dari tahap
39
40
41
DAFTAR PUSTAKA
Bobbi de Porter and Hernacki Mike, 2000, Quantum Learning : Unleashing The
Genius in You, (Terjemahan: Alwiyah Abdurrachman), Bandung: Kaifa.
Bogdan, R.C. & Biklen S.K., 1998. Qualitative Research for Education. An
Introduction to Theory and Methods, Boston : Allyn and Bacon, Inc.
Chadwick, Bruce A., Bahr, Howard., & Albrecht, Stan L.,1991. Social Science
Research Methods (Terjemahan: Sulistia, Yan Mujianto, Ahmad Sofwan dan
Suhardjito), New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Englewood Cliffs.
Dryden Gordon and Vos Jeannette, 2001, The Learning Revolution: To Change
the Way the World Learns, (Terjemahan dan Penyunting: Ahmad Baiquni,
Bagian I 'Keajaiban Pikiran'), Bandung: Kaifa.
Guba, E.G., & Lincoln, Y. S., 1981, Effective Evaluation. San Fransisco: Jossey-
Bass.
Ismiyanto, 2000. Konsep Pendidikan Seni dan Existensinya, FPBS IKIP Semarang
42
Lozanov, 1979. Chanting : Discovering Spirit in Sound, Bantam Doubleday Dell
Publishing.
Miles, Matthew B., & Huberman A.M., 1992. Qualitative Data Analysis,
(Terjemahan : Tjetjep Rohendi Rohidi), Jakarta: UI Press.
Schuster and Gritton, Awakening Your Child's Natural Genius. Los Angeles:
Jeremy P. Tarcher, 1986.
Sudjana Nana, 2001, Dasar Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Zainal Arifin, dkk., 1991, Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Remaja
Rosda Karya, Bandung.
43