Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada Pratikum Gemorfologi, acara : Interpretasi Geologi ini akan


dilakukan pembagian wilayah pada peta topografi berdasarkan rona, pola
pengaliran, bentuk bentang alam, tata guna lahan, dan tingkat elevasi permukaan
untuk mendapatkan informasi dari serangkaian data foto udara pada unsur-unsur
yang mendukung interpretasi pada bidang geologi.

4.1 Rona
Berdasarkan tingkat kegelapan dan tingkat kecerahan obyek pada
citra. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya rona sebagai unsur dasar dalam
pencitraan jarak jauh, karena dengan menentukan perbedaan tingkat
kegelapan dan tingkat kecerahan maka dapat menentukan unsur interpretasi
citra yang lain.

gelap

terang

Gambar 4.1. Interpretasi Geologi Berdasarkan Rona


Dan kenampakannya dapat dilihat pada peta berupa perbedaan yang
dapat diartikan bahwa pada rona yang memiliki tingkat kegelapan
menunjukkan suatu lahan yang lebih rendah atau merupakan bayangan bagi
elevasi yang lebih tinggi. Sedangkan pada bagian yang memiliki tingkat
kecerahan dapat diartikan bahwa bagian tersebut merupakan bagian pada peta
yang lebih tinggi sehingga diketahui pada peta tersebut sebagian besar
memiliki daerah pegunungan yang lebih luas daripada daerah yang dataran
rendah pada peta tersebut.
Setelah mengetahui rona seperti di atas maka dengan pertimbangan
rona dan pola dapat menentukan pola pengaliran karena mengetahui bahwa
pada rona dengan tingkat kecerahan berarti daerah pegunungan yang sering
terdapat aliran air sungai dari hilir ke hulu dan mengetahui tempat yang
sering di buat jalan dengan indikasi tingkat kegelapan yang berarti dataran
rendah.
Selain mengetahui pola pengaliran melalui rona juga dapat
mengetahui bentuk bentang alam dengan cara pertimbangan dari rona dan
tekstur pada peta tersebut, misalkan pada obyek di peta bagian yang memiliki
rona dengan tingkat kegelapan dengan tekstur yang halus dapat
diinterpretasikan bahwa itu adalah tanaman padi sedangkan pada rona yang
sama dengan tekstur yang sedang maka dapat diinterpretasikan bahwa itu
adalah tanaman tebu, dan lain sebagainya.
Sehingga dari contoh-contoh di atas maka dapat diketahui betapa
pentingnya unsur rona dalam penginterprtasian foto udara dalam
penerapannya pada bidang geologi, karena dari hal-hal tersebut hingga dapat
menentukan sampai pada bentang alamnya. Sehingga dari bentang alam
tersebut dapat diinterpretasikan ke hal-hal yang lain yang lebih detail pada
bidang geologi.

4.2 Pola Pengaliran


Pola pengaliran pada pengamatan secara stereoskopis dapat diketahui
dengan mengetahui unsur rona dan pola. Peta dilihat melalui alat stereoskop
tampak terdapat bagian peta yang memiliki rona dengan tingkat kegelapan
dengan pola yang berkelok-kelok dengan cabang-cabang yang lebih kecil dan
tidak saling berhubungan sehingga dapat diinterpretasikan bahwa ini adalah
sungai dengan pola aliran dendritik. Pola aliran dendritik mencirikan jenis
tanah atau jenis batuan yang serba sama, dengan sedikit atau tanpa pengaruh
lipatan maupun patahan. Pola dendritik pada peta tersebut terdapat pada
batuan endapan lunak karena di dataran dengan ketinggian yang rendah.
Terdapat juga pola garis hampir persegi yang saling terhubung dengan
rona pada tingkat kegelapan berarti itu adalah jalan sebagai sarana kegiatan
manusia sehari-hari di daerah tersebut.

Sungai

Jalan

Gambar 4.2. Interpretasi Geologi Berdasarkan Pola Pengaliran

4.3 Bentuk Bentang Alam


Pada bentuk bentang alam dapat diketahui dengan menentukan unsur
rona, bentuk, tekstur, pola, asosiasi, bayangan, dan ukuran. Pada peta dapat
diketahui bahwa daerah tersebut memiliki bentuk bentang alam vulkanik,
fluvial, struktural, dan denudasional.
denudasional
fluvial
struktural
vulkanik

4.3. Interpretasi Geologi Berdasarkan Bentuk Bentang Alam


Dengan menentukan rona maka diketahui perbedaan ketinggiannya
yang dikuatkan dengan unsur bayangan, sehingga ditemukan bentuk bentang
alam denudasional karena bentuknya yang seperti kotak-kotak kubus dengan
bayangannya diinterpretasikan itu rumah dengan di sekitarnya terdapat
tekstur yang halus dan sedang itu diinterpretasikan sebagai sawah sehingga
pada lokasi ini dimungkinkan terdapat denudasional karena tetumbuhannya
diperkirakan pada lahan yang mencerminkan kesuburan.
Sedangkan pada bentang alam struktural dapat tergambarkan dengan
daratan yang tinggi karena sebagian berona gelap akibat dari unsur bayangan
dengan tetumbuhan yang berpola sistematik sehingga akan memperlihatkan
kondisi geologi dari foto udara berupa stuktur geologi.
Untuk bentang alam vulkanik tampak terjadi pada bagian yang
memiliki bagian seperti tonjolan yang tinggi dan memiliki rona sebagian
terang dan sebagaian lagi gelap, dengan ukuran yang relatif luas dan secara
volume seperti lebih besar dengan bagian daraan rendah.
Sedangkan pada bentang alam fluvial pada peta dilihat melalui alat
stereoskop tampak terdapat bagian peta yang memiliki rona dengan tingkat
kegelapan dengan pola yang berkelok-kelok dengan cabang-cabang yang
lebih kecil dan tidak saling berhubungan sehingga dapat diinterpretasikan
bahwa ini adalah sungai dengan pola aliran dendritik. Pola aliran dendritik
mencirikan jenis tanah atau jenis batuan yang serba sama, dengan sedikit atau
tanpa pengaruh lipatan maupun patahan. Pola dendritik pada peta tersebut
terdapat pada batuan endapan lunak karena di dataran dengan ketinggian yang
rendah.

4.4 Tata Guna Lahan


Pada penginterpretasian pada peta dapat digunakan tata guna lahan
setelah mengetahui bentuk bentang alamnya maka pada bentang alam
denudasional biasanya digunakan sebagai pemukiman penduduk, sedangkan
pada bentang alam vulkanik digunakan sebagai penerapan geothermal
sehingga dapat digunakan sebagai sumber tenaga listrik salah satunya,
sedangkan pada bentang alam struktural biasanya digunakan sebagai tempat
wisata, dan untuk bentang alam fluvial biasanya digunakan untuk pengairan
sawah, pembakit listrik, dan tempat cuci.
4.4. Interpretasi Geologi Berdasarkan Tata Guna Lahan

4.5 Tingkat Elevasi Permukaan


Pada penginterpretasian geologi dengan mengetahui tingkat elevasi
permukaan dapat menentukan unsur-unsur geologinya. Pada peta tampak ada
dua bagian yang tinggi dan rendah dengan pemisahan oleh garis delineasi.
Pada bagian yang tinggi memiliki bentang alam vulkanik dan struktural
sehingga berdasarkan relief dan topografi tersebut memiliki batuan-batuan
dengan nama breksi vulkanik, baku beku intrusif, bahkan batuan metamorf
jika pada bentang alam struktural tersebut merupakan uplift pada lapisan
stratigrafi dengan formasi batuan yang purba.
Sedangkan pada tingkat elevasi yang rendah memiliki bentang alam
fluvial dan denudasional sehingga diketahui susunan batuan terdiri dari
endapan alluvial dengan pola penyaluran yang termodifikasi setiap terjadi
banjir pada flood plain sehingga mempengaruhi bentuknya.

4.5. Interpretasi Geologi Berdasarkan Tingkat Elevasi Permukaan

Anda mungkin juga menyukai