Anda di halaman 1dari 3

Serotonin is one of the earliest monoamine neurotransmitters found in mammalian

species, and its neurons are among the rst to be generated during brain development.
It is thought to act as a morphogen during embryonic development, inuencing the
maturation of the brain. At that point in time, however, serotonin is not being synthesized
by the embryo itself, rather it is dependent on exogenous sources that are believed to
be maternal in origin [Cote et al., 2007]. A direct or indirect mechanism by which this
embryomaternal interaction might occur has not been identied. Recently, a study
demonstrated that the human placenta is able to synthesize serotonin from maternal
tryptophan [Bonnin et al., 201

Serotonin dianggap sebagai salah satu monoamine neurotransmitter paling awal yang
dapat ditemui pada spesies mamalia dan neuron-nya ialah termasuk yang paling
pertama untuk dihasilkan selama perkembangan otak. Hal ini diketahui berperan
sebagai morphogen selama perkembangan embryo dan mempengaruhi kematangan
otak. Namun, serotonin tersebut tidak disintesis?(dihasilkan?dibuat?) oleh embryo
tersebut, melainkan bergantung kepada factor luar (exogenous sources) yang
dipercaya berasal dari ibu (maternal=sel-sel ibu/induk?pihak ibu?sisi ibu?turunan dari
ibu?). mekanisme langsung maupun tidak langsung yang dihasilkan/dilakukan embryo
ini menibulkan interaksi yang belum dapat dipastikan/diidentifikasikan. Baru-baru ini,
penelitian menyatakan bahwa plasenta manusia dapat mensintesis serotonin dari
maternal tryptophan (tryptophan ibu?tryptophan induk?)

Serotonin dianggap sebagai salah satu monoamine neurotransmitter paling awal yang dapat

ditemui pada spesies mamalia dan neuron-nya termasuk yang paling pertama dihasilkan selama

perkembangan otak. Hal ini diketahui berperan sebagai morphogen selama perkembangan

embryo dan mempengaruhi kematangan otak. Namun, serotonin tersebut tidak disintesis oleh

embryo itu sendiri, melainkan bergantung kepada factor luar yang dipercaya berasal dari sel-sel

ibu. Mekanisme langsung maupun tidak langsung yang dihasilkan oleh embryo ini menimbulkan

persoalan yang belum dapat diidentifikasi. Baru-baru ini, terdapat penelitian yang menyatakan

bahwa plasenta manusia dapat mensintesis serotonin dari triptofan maternal.

In neurons, serotonin is synthesized and stored in vesicles that release serotonin into
the synapse. Extracellular serotonin can then bind to postsynaptic receptors, creating a
cascade of events that ultimately leads to its multitudinous effects in the body. Serotonin
is cleared from the extracellular space by reuptake into the presynaptic cell by the
serotonin transporter where its action is terminated and it is repackaged into vesicles or
broken down by MAO. Serotonin autoreceptors located on the presynaptic cell act as a
feedback mechanism and facilitate the regulation of serotonin synthesis and release.

Di dalam neuron, serotonin disintesis dan disimpan dalam vesikel yang akan melepaskan

serotonin menuju sinaps. Lalu, serotonin ekstraseluler akan berikatan dengan reseptor-reseptor

postsinaps dan menimbulkan efek kaskade yang akhirnya akan menyebabkan berbagai efek di

dalam tubuh manusia. Serotonin akan dikeluarkan dari ruang ekstraseluler oleh transporter

serotonin dengan cara reuptake serotonin ke dalam presinaps yang tugasnya akan dihentikan dan

dibentuk kembali ke dalam vesikel atau akan dipecah melalui MAO. Autreseptor serotonin

terletak pada sel presinaps yang bekerja sebagai mekanisme umpan-balik dan memfasilitasi

regulasi dari sintesis dan pelepasan serotonin.

Our results also add to existing evidence that serotonin may play a key role in the
pathophysiology of autism. The brain areas that we found to be differentially modulated
by ATD form part of a fronto-striato-thalamo-cerebellar network of inhibitory control that
develops progressively with age (Rubia et al., 2007), and has intermediate-to-high
levels of serotonin receptors and transporters (Pazos et al., 1987; Varna s et al., 2004)
in healthy populations.

Dari hasil penelitian ditemukan bukti bahwa serotonin memiliki peran dalam patofisiologi
autisme. Pada otak ditemukan perbedaan modulasi melalui bentuk ATD bagian fronto-
striato-talamus-cerebellum dalam menghambat perkembangan secara progresif melalui
usia (??) *yang bener gimana ya kata2nya?------------------------YOURS

Dari hasil penelitian ditemukan pula bukti bahwa serotonin memiliki peran dalam
patofisiologi autisme. Pada daerah otak ditemukan perbedaan modulasi melalui bentuk
ATD bagian pada jaringan/saluran fronto-striato-talamus-cerebellum yang berkembang
secara bertahap seiring bertambahnya usia, dan mempunyai level serotonin reseptor
(penerima) dan transporter (pengangkut) yang menengah keatas pada populasi
masyarakat yang sehat

Since autism is considered primarily a brain disorder, much of the research over the
past decades has focused on the autistic brain. Different groups have reported a wide
range of anatomical abnormalities in autistic brains, such as reduced number of
Purkinje cells in the cerebellum [1-3]; an unusually rapid growth of the cerebral cortical
volume and head circumference during the first years after birth [4-9]; abnormal cortical
minicolumns [10-13]; abnormalities of the limbic system [14-19]; abnormalities of the
brainstem [20-22]; and other brain alterations [23-25].
Sejak autisme dikenal sebagai gangguan yang memiliki kelainan utama pada otak, banyak

riset/penelitian yang berfokus kepada otak dengan gangguan autisme. Peneletian menyatakan

bahwa terdapat berbagai abnormalitas pada anatomi otak penderita autisme, seperti

berkurangnya jumlah sel Purkinje pada serebellum, perkembangan volume abnormal korteks

serebri dan lingkar kepala yang sangat cepat, selama tahun-tahun awal setelah kelahiran,

kelainan pada cortical minicolumns, kelainan pada system limbik, batang otak dan perubahan

pada bagian otak lainnya.

Autisme sering dihubungkan dengan adanya gangguan pada otak, sehingga banyak penelitian
yang berfokus pada kelainan otak autisme, seperti ditemukannya pengurangan jumlah sel-sel
Purkinje pada serebellum, perkembangan yang berlebihan dari volume kortikal serebral
dan lingkar kepala selama tahun-tahun awal setelah kelahiran, adanya abnormal dari
minicolumns kortikal, abnormalitas system limbik, abnormalitas batang otak dan alterations otak
lainnya. (kalo ada yang salah boleh tolong dibenerin?)------------YOURS

Anda mungkin juga menyukai