Anda di halaman 1dari 25

Identitas Pasien

Nama : Ny. S

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 40 Tahun

Status Perkawinan : Menikah

Agama : Islam

Pekerjaan : Tidak Bekerja

Alamat : Kandang mas 2 / 6

Jaminan : BPJS

Masuk RSUD : Senin, 8 September 2014

Tanggal Dikasuskan : Selasa, 9 September 2014

Tanggal Keluar : Selasa, 16 September 2014

Tanggal Pemeriksaan : Selasa, 9 September 2014

No. CM : 657204

Ruang : Melati I Ruang B2

Data Dasar

A. ANAMNESIS: Autoanamnesis dari pasien tanggal 9 September 2014


Keluhan Utama: Sesak Napas
Keluhan Tambahan: Tangan dan kaki bengkak

Riwayat Penyakit Sekarang:

Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 15 hari sebelum masuk rumah
sakit, sesak napas dirasakan terus menerus dan semakin memburuk sejak 1 hari
sebelum masuk rumah sakit, sesak dirasakan memberat jika pasien tidur
terlentang dan membaik jika pasien tidur dalam posisi setengah duduk, batuk (-),
demam (-). Pasien juga mengeluh badan lemas disertai tangan dan kaki bengkak,
sejak 5-6 bulan sebelum masuk rumah sakit, dan membaik bila minum obat
furosemide, keluhan juga disertai dengan mual (+), muntah (+), sebelumnya
pasien sudah pergi berobat ke dokter spesialis penyakit dalam dan melakukan
pengobatan rawat jalan, pasien mengaku telah mendapatkan pengobatan untuk
kencing manis (glimepiride dan insulin) dan furosemide untuk mengurangi
bengkak di tangan dan kakinya, namun karena keluhan semakin memberat
pasien akhirnya masuk ke IGD RSUD Kudus.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Riwayat Kencing manis, sejak 6 tahun yang lalu, menggunakan obat
glimepiride dan insulin
Riwayat tekanan darah tinggi disangkal
Riwayat dirawat di RS 2 bulan SMRS karena keluhan Sesak napas disertai
tangan dan kaki bengkak
Riwayat penyakit paru disangkal
Riwayat penyakit jantung disangkal
Riwayat penyakit hati disangkal
Riwayat alergi disangkal

Riwayat Sosial Ekonomi :

Pasien tidak bekerja

Riwayat Penyakit Keluarga :

Tidak ada anggota keluarga yang memiliki penyakit seperti pasien

Riwayat pengobatan :

Minum obat anti diabetes secara rutin (glimepiride dan insulin) sejak 6 tahun
yang lalu, Furosemide sejak 5-6 bulan yang lalu.
Pengobatan yang telah diberikan :

Infus Martos 500ml 10 tetes/menit


Lasix Syringe Pump 5mg/jam
Eas 250ml 1 x 1
Catapres 3 x 75 mcg
Amlodipine 10 mg 1 x 1 mg
Glunenorm 1x tab
8
B. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Tampak lemah


Kesadaran : Compos Mentis E4V5M6
Tanda Vital : TD 190/110 mmHg

N 96 x/menit

RR 25 x/menit

Suhu 37o C
BB : 53 kg
TB : 160 cm
BMI : 19,11 kg/m2
Kepala : Normocephale, distribusi rambut merata, tidak mudah
dicabut, turgor kulit cukup
Kulit : Pucat (+) , Sianosis (-), Ikterik (-)
Mata : Konjungtivas palpebrae anemis (+/+), sclera ikterik (-/-),
pupil isokor 3mm, Refleks cahaya (+/+)
Hidung : Penciuman baik, tidak ada nafas cuping hidung
Mulut : Bentuk rahang normal, sulcus nasolabialis simetris
Leher : Trakhea di tengah, tidak ada pembesaran KGB, tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid, JVP 5+2 cm H2O,
hepatojugular reflux (-)
Dada : Bentuk dada asimetris, sela iga dada kanan melebar,
dada kanan tampak tertinggal saat bernapas, Retraksi (-),
tidak ada pembesaran kelenjar limfe, spider naevi (-),
nyeri tekan sternum (-)
Paru paru Depan
Inspeksi : Sela iga kanan melebar, dada kanan
tertinggal saat bernapas, spider navy
(-), venektasi (-)
Palpasi : Pergerakan dada kanan tertinggal,
nyeri tekan (-), stem fremitus kanan
melemah pada lapang atas
Perkusi : Redup pada dada kanan dan redup
pada dada kiri setinggi ics 5
Auskultasi : Suara dasar vesikuler / +, Ronkhi
-/- , Wheezing -/-
Paru paru Belakang
Inspeksi : Sela iga dada kanan melebar, dada
kanan tertinggal saat bernapas
Palpasi : Nyeri tekan (-), Stem Fremitus kanan
melemah pada lapang atas
Perkusi : Redup pada dada kanan dan redup
pada dada kiri setinggi thorakal 6
Auskultasi : Suara dasar vesikuler / +, Ronkhi -/-,
Wheezing -/-
Jantung : Inspeksi : Pulsasi Ictus Cordis tidak tampak
Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba di ICS V
MCLS, tidak kuat angkat, thrill
sistolik/diastolik tidak ada.
Perkusi : Batas jantung atas ICS II Parasternal
Line Sinistra

Batas jantung kanan tidak dapat dinilai

Batas jantung kiri ICS IV


Midclavicular Line Sinistra
Auskultasi : BJ I+II Reguler,Murmur (-),Gallop (-)
Abdomen Inspeksi : Cembung
Auskultasi : BU (+) 19 x/menit
Perkusi : Redup diseluruh kuadran, nyeri ketok
CVA (-),
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-),
palpasi VU tidak teraba.
Tes Ascites : Shifting Dullness (+), Fluid Wave (+)

Genitalia, Anus, Rektum : Tidak dilakukan pemeriksaan


Ekstremitas Superior Inferior

Palmar Eritem -/- -/-

Edema +/+ +/+

Sianosis -/- -/-

Petechiae -/- -/-

Gerakan +/+ +/+

Kekuatan 5/5 5/5

Tonus N N

C. Pemeriksaan Penunjang (Data yang sudah tersedia sebelum dikasuskan)

Laboratorium 9 September 2014

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Hematologi

Hemoglobin 9,9 (L) g/dL 12.0 15.0

Eritrosit 3,95 (L) ju/ul 4.0 5.1


Hematokrit 30,7 % 36 47

Trombosit 269 103/uL 150 400

Leukosit 6,4 103/ul 4.0 12.0

Granula 51,5 % 43 76

Limfosit 41,1 (H) % 25 40

Monosit 7,4 % 28

MCV 78,0 (L) fL 79-99

MCH 25,1 (L) Pg 27-31

MCHC 32,2 (L) g/dL 33-37

Kimia Klinik

GDS 136 (H) mg/dL 70-110

Ureum 77,6 (H) mg/dL 19-44

Kreatinin 3,1 (H) mg/dL 0.6-1.3

Kolestrol 291 (H) mg/dL <= 200

Trigliserida 182 (H) mg/dL <160

Protein Total 4,5 (L) g/dL 6,0 8,0

Albumin 1,8 (L) g/dL 3,5 5,2

Globulin 2,7 g/dL 1,3 3,3

SGOT 15 U/L 0 50

SGPT 7 U/L 0 50

Uric Acid 7,6 (H) mg/dL 3,5 7,2


Elektrolit

Kalsium 2,16 mmol/L 2,02-2,60

Kalium 4,4 mmol/L 3,6-5,5

Natrium 149 mmol/L 135-155

Chlorida 117 (H) mmol/L 75-108

Magnesium 0,8 Mmol/L 0,8 1,0

Foto Rekaman EKG tanggal 9 September 2014

Rhythm : Sinus
Heart rate : 100 x / menit
Regularity : Regular
Axis : Normal
P wave : Normal
PR Interval : Normal
QRS Kompleks : Q patologis tidak ada
R wave progression (+)
R di V5 + S di V2 < 35 mm
R biphasic tidak ada
ORS Interval : Normal (0.08)
ST Segment : Normal
T wave : Normal

KESAN : Normal

Problem Aktif:

1. Chronic Kidney Disease Stage 5


2. Sesak Napas
3. Diabetes Mellitus Tipe 2
4. Hipertensi Grade 2
5. Ascites
6. Edema Ekstremitas

Problem 1 : Chronic Kidney Disease Stage 5 (Azotemia, Anemia, HT)

Assessment : Menentukan derajat penyakit berdasarkan LFG

LFG pada pasien ini : 2,01 ml/mnt/1,73m2

Mencari Komplikasi :

- Kardiovaskular (Hipertensi, CAD, CHF),


- Hematologi (Anemia, Koagulopati)
- Gangguan Asam basa
- Neurologi (Uremic Enchephalopathy)
- Endokrin (Hipoglikemi)

Initial Plan

Diagnostic : USG Abdomen, Urinalisis, Biopsi Ginjal

Monitoring : laboratorium fungsi ginjal, analisa gas darah

Terapi : Eas 250ml 1x1

diet pembatasan asupan protein berdasarkan LFG


terapi penyakit dasar (DM)

dialisis jika LFG <15

Edukasi : Diet rendah protein

Membatasi asupan cairan

Menjelaskan komplikasi yang mungkin terjadi

Problem 2 : Sesak Napas

Assesment : Menetukan Etiologi :

- Efusi Pleura
- Edema Pulmonal

Initial Plan

Diagnostik : Rontgen Thorax, Pungsi Diagnostik

Terapi : Furosemide, WSD

Monitor : Foto Thorax ulang, Elektrolit

Edukasi : membatasi asupan cairan

Problem 3 : Diabetes Mellitus Tipe 2

Assesment : Menentukan Status Glikemi

Mencari Komplikasi:

1. Mikroangiopati
2. Makroangiopati
3. Neuropati

Initial Plan
Diagnostic : GDS, GDP, GD2PP, OGTT, USG abdomen, Funduskopi

Therapy : Infus Martos 10 tpm , Gluronerm

Monitor : GDS / hari, GDP GD2PP/ 4 hari, HbA1C

Edukasi : Perubahan gaya hidup, mengurangi berat badan

Pemantauan Glukosa mandiri

Tanda dan gejala hipoglikemia serta cara mengatasinya

Minum obat secara teratur

Problem 4 : Hipertensi Grade II

Assesment : Hipertensi Primer : Idiopatik

Hipertensi Sekunder : (Renal, Endokrin, Pembuluh darah,


Obat)

Mencari Komplikasi:

CAD, CHF, CVD, Renal Failure, Peripheral Vascular disease

Initial Plan

Diagnostic : Profil lipid, Echocardiography

Therapy : Amlodipine 10mg 1x1, Catapres 75mcg 3x1

Monitor : Tekanan darah / 12 jam

Edukasi : Menjelaskan tentang penyakit pasien

Diet rendah garam

Minum obat hipertensi secara teratur


Problem 5 : Ascites

Assesment : Menentukan etiologi :

1. Hipoalbuminemia
2. Sirosis Hepatis

Mencari komplikasi : peritonitis bacterial spontan

Initial Plan

Diagnostic : Pungsi diagnostic, pemeriksaan laboratorium : albumin, USG


Abdomen

Therapy : Lasix (Furosemide) Syringe Pump 5mg/ jam

Monitor : Monitor tanda vital, Berat badan, lingkar pinggang, elektrolit,


albumin post terapi

Edukasi : Tirah baring

Diet rendah garam.

Problem 6 : Edema Ekstremitas

Assesment : Mencari etiologi

1. Hipoalbuminea : CKD, Sirosis

3. CHF

Initial Plan

Diagnostic : laboratorium darah rutin, albumin,


Echocardiograf

Therapy : Lasix (Furosemide) Syring Pump 5mg/ jam

Monitor : Tanda Vital


Edukasi : Menjelaskan pada pasien dan keluarga mengenai
penyakit

dan kemungkinan penyebabnya, menjelaskan


tujuan pemeriksaan dan tindakan yang dilakukan

Catatan Kemajuan

Rabu, 10 September 2014

Problem 1, 2, 5, dan 6 : Chronic Kidney Disease, Sesak Napas, Ascites, Edema


Ektremitas

S : Sesak napas disertai kaki dan tangan bengkak.

O:

- TTV : TD 200/110, Nadi 96x/menit, suhu 37C, RR 25x/mnt


- KU : tampak lemah
- Kesadaran : CM
- CA +/+, SI -/-
- Cor :

Inspeksi
Ictus cordis tidak tampak
Palpasi
Ictus cordis teraba di ICS VI, 2 cm lateral MCLS, kuat
angkat, pulsasi parasternal tidak ada, thrill -
Perkusi
Batas atas jantung di ICS II PSLS
Batas kanan jantung tidak dapat dinilai
Batas kiri jantung di ICS IV MCLS
Auskultasi
BJ I / II irregular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo
Dada kanan tertinggal saat bernapas, retraksi -,
sonor, stem fremitus kanan bagian atas melemah,
SDV /+, Ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen
Cembung, redup, bising usus +, supel, nyeri tekan
(-),
Ekstremitas
Edema (+/+ , +/+)

Hasil Foto Rontgen Thorax 10 September 2014

Foto Thorax:

Cor:

Besar sulit dinilai

Pulmo:

- Kesuraman di kedua paru

Sinus Diafragma kanan dan kiri


suram

KESAN: - COR BESAR SULIT


DINILAI

- EFUSI PLEURA
DUPLEX
Foto USG Abdomen 10 September 2014
USG Abdomen

Hepar : Ukuran normal, tepi rata, densitas gema homogen, nodul


(-),

Vena porta, vena hepatica tak melebar, vena cava inferior tidak
melebar

Lien :Ukuran normal, densitas gema homogen, nodul (-), vena lien tak
melebar

KE :Dinding tak menebal, batu (-), sludge (-)

Pankreas : Ukuran normal, massa (-)

Ginjal kanan : Ukuran normal, batas korteks medulla normal, PCS


melebar (gr I)

Batu (-), Ureter proximal melebar

Ginjal Kiri : Ukuran normal, batas korteks medulla normal, PCS


melebar (gr I)

Batu (-), Ureter proximal melebar

VU : Dinding tidak menebal, batu (-), massa (-)

Uterus : Ukuran Normal, densitas gema homogeny, massa/nodul (-)

Aorta : Tak tampak pembesaran limfonodi paraaorta

Ascites Masif

Efusi Pleura Duplex Masif

KESAN:

- HIDRONEFROSIS DUPLEX (GRADE I), HIDROURETER


PROXIMAL DUPLEX, TAK TAMPAK BATU
Evaluasi :

- Efusi Pleura Duplex Problem 7


- Hidronefrosis Duplex (Grade I), Hidroureter Proximal Duplex
Problem 8
Problem 7 : Efusi Pleura Duplex

Assesment : Menentukan Etiologi

- Hipoalbuminemia
- Sindroma Nefrotik
- CHF
- Sirosis Hepatik
- Pulmonary embolism
- Obstruksi vena cava superior

Diagnostic : Pungsi Diagnostik, pemeriksaan laboratorium : albumin

Therapy : Furosemide 1x20mg, WSD

Monitor : Monitor tanda vital, elektrolit, Foto thorax ulang post terapi

Edukasi : Menjelaskan tentang penyakit pasien & pemeriksaan yang


akan dilakukan.

Membatasi asupan cairan dan garam.

Problem 8 : Hidronefrosis Duplex (Gr.I), Hidroureter


Proximal Duplex

Assesment : Menentukan Etiologi:

- Batu Ginjal

Menentukan Komplikasi: Gagal Ginjal Akut

Initial Plan

Diagnostik : Foto BNO IVP

Monitor : -

Edukasi : -
Sabtu, 13 September 2014

Problem 3 dan 4 : Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Hipertensi grade 2

S: Sesak Sudah agak berkurang

O:

- TTV : TD 180/130, Nadi 80x/menit, suhu 37C, RR 24x/mnt


- KU : tampak lemah
- Kesadaran : CM
- CA +/+, SI -/-
- Cor :

Inspeksi
Ictus cordis tidak tampak
Palpasi
Ictus cordis teraba di ICS VI, 2 cm lateral MCLS, kuat
angkat, pulsasi parasternal tidak ada, thrill -
Perkusi
Batas atas jantung di ICS II PSLS
Batas kanan jantung tidak dapat dinilai
Batas kiri jantung di ICS IV MCLS
Auskultasi
BJ I / II irregular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo
Dada kanan tertinggal saat bernapas, retraksi -,
sonor, stem fremitus kanan bagian atas melemah,
SDV /+, Ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen
Cembung, redup, bising usus +, supel, nyeri tekan
(-),
Ekstremitas
Edema (+/+ , +/+)
Hasil lab 13 September 2014

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


Kimia Darah
GDP 122 mg/dL 70-100
GD2PP 86 mg/dL <150

Evaluasi : Gula Darah Terkontrol

Perbaikan tekanan darah

Selasa, 16 September 2014 (pasien diperbolehkan pulang)

S : Masih sesak, kaki dan tangan masih bengkak

O: - TTV : TD 150/80, Nadi 88x/menit, suhu 36,4C, RR


22x/mnt

- KU : tampak lemah
- Kesadaran : CM
- CA +/+, SI -/-
- Cor :

Inspeksi
Ictus cordis tidak tampak
Palpasi
Ictus cordis teraba di ICS VI, 2 cm lateral MCLS, kuat
angkat, pulsasi parasternal tidak ada, thrill -
Perkusi
Batas atas jantung di ICS II PSLS
Batas kanan jantung tidak dapat dinilai
Batas kiri jantung di ICS IV MCLS
Auskultasi
BJ I / II irregular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo
Dada kanan tertinggal saat bernapas, retraksi -,
sonor, stem fremitus kanan bagian atas melemah,
SDV /+, Ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen
Cembung, redup, bising usus +, supel, nyeri tekan
(-),
Ekstremitas
Edema (+/+ , +/+)

Monitor Balance Cairan

Tanggal Infus Mak/Min Diuresis IWL Balance


09-09-2014 1250 600 2000 500 -650
10-09-2014 1250 600 1750 500 -400
11-09-2014 1250 450 700 500 -500
12-09-2014 1250 400 1100 500 -50
13-09-2014 1250 500 1500 500 -250
14-09-2014 1250 500 1000 500 +250
15-09-2014 1250 600 1500 500 -150
16-09-2014 750 250 300 500 +200
Pembahasan

Penyakit Ginjal Kronik

Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi


yang beragam, yang mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan
pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal.

Gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan
fungsi ginjal yang irreversible, pada suatu derajat memerlukan terapi pengganti
ginjal yang tetap, berupa dialisis atau transplantasi ginjal.

Kriteria Penyakit Ginjal Kronik


1. Kerusakan ginjal (renal damage) yang terjadi lebih dari 3 bulan, berupa
kelainan struktural atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan laju
filtrasi glomerulus (LFG), dengan manifestasi:
- Kelainan patologis
- Terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam komposisi
darah atau urin, atau kelainan dalam tes pencitraan (imaging test)
2. Laju filtrasi glomerulus (LFG) kurang dari 60 ml/menit/1,73m2 selama 3
bulan, dengan atau tanpa kerusakan ginjal

Rumus Penghitungan LFG:

LFG (ml/menit/1,73m2) = (140 umur) x Berat badan

72 x Kreatinin Plasma (mg/dl)

Pada perempuan dikalikan 0,85

Klasifikasi penyakit ginjal kronik atas dasar derajat Penyakit


Derajat Penjelasan LFG Rencana Tatalaksana
(ml/mnt/1,73m2)
1 Kerusakan Ginjal 90 Terapi penyakit dasar,
dengan LFG normal kondisi komorbid,
atau evaluasi perburukan
( Progression) fungsi
ginjal, memperkecil risiko
kardiovaskular
2 Kerusakan Ginjal 60 89 Menghambat perburukan
dengan LFG ringan (progression) fungsi ginjal
3 Kerusakan Ginjal 30 59 Evaluasi dan terapi
dengan LFG komplikasi
Sedang
4 Kerusakan Ginjal 15 29 Persiapan untuk terapi
dengan LFG Berat pengganti ginjal
5 Gagal Ginjal < 15 atau dialysis Terapi pengganti ginjal

Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik Atas Dasar Etiologi


Penyakit Tipe Mayor (Contoh)
Penyakit Ginjal Diabetes Diabetes Tipe 1 dan 2
Penyakit Ginjal non Diabetes - Penyakit Glomerular (penyakit
autoimun, infeksi, sistemik, obat,
neoplasia)
- Penyakit vaskular: penyakit pembuluh
darah besar, hipertensi,
mikroangiopati
- Penyakit tubulointerstitial : pielonefritis
kronik, batu, abstruksi, keracunan
obat)
- Penyakit Kistik: ginjal polikistik
Penyakit Pada Transplantasi - Rejeksi kronik
- Keracunan obat: Siklosporin/takrolimus
- Penyakit Reccurent : Glomerular
- Transplant glomerulopathy

Pendekatan Diagnostik
Gambaran klinis 1. Sesuai dengan penyakit yang mendasari (DM, SLE,dll)
2. Sindrom Uremia : Lemah, letargi, anoreksia, mual
muntah, nokturia, kelebihan volume cairan (volume
overload), neuropati perifer, pruritus, uremic frost,
pericarditis, kejang sampai koma
3. Gejala Komplikasi : Hipertensi, Anemia, Osteodistrofi
renal, payah jantung, asidosis metabolic, gangguan
elektrolit
Gambaran laboratoris 1. Sesuai penyakit yang mendasari
2. Penurunan fungsi ginjal : peningkatan kadar ureum
creatinine serum, penurunan LFG
3. Kelainan biokimiawi darah : Penurunan HB,
peningkatan kadar asam urat, hiper atau hipokalemi,
hyponatremia, hiper atau hipokloremia,
hiperfosfatemia, hipokalsemia, asidosis metabolic
4. Kelainan urinalisis : Proteinuria, hematuria, leukosuria,
cast, isostenuria

Pasien ini menderita Diabetes mellitus tipe 2 sejak 6 tahun yang lalu. Pasien
mengeluhkan tangan dan kaki bengkak sejak 5-6 bulan yang lalu disertai
peningkatan tekanan darah. Pada hasil pemeriksaan laboratorium pada pasien ini
ditemukan penurunan kadar Hb, peningkatan ureum kreatinin (Azotemia),
peningkatan kadar asam urat dan hiperkloremia, sehingga dapat disimpulkan pasien
ini menderita penyakit ginjal kronik, dengan LFG 2,01 , dan dapat dikategorikan
sebagai penyakit ginjal kronik derajat 5.

Pasien juga mengeluh sesak napas, pada pemeriksaan fisik, ditemukan


konjungtiva anemis, dada kanan tampak tertinggal saat sedang bernapas, perkusi
dada sebelah kanan redup, disertai suara napas dada kanan melemah. Selain itu
ditemukan juga shifting dullness dan Fluid wave (+), yang menandakan terdapat
ascites pada pasien ini serta ditemukan juga edema pada keempat ektremitas. Pada
foto rontgen thorax didapatkan efusi pleura duplex, dan USG abdomen didapatkan
ascites masif. Semua itu merupakan komplikasi dari CKD akibat kurangnya kadar
protein dan albumin di dalam darah.

Pada saat dirawat pasien mendapatkan pengobatan Infus Martos 500ml 10


tetes/menit, Lasix (Furosemide) Syringe Pump 5mg/jam, Eas 250ml 1 x 1, Catapres
3 x 75 mcg, Amlodipine 10 mg 1 x 1 mg, Glunenorm 1x tab, serta diet rendah
protein, pada literature, pada pasien CKD prinsip dari pengobatan adalah terapi
spesifik terhadap penyakit dasarnya, dalam kasus ini adalah diabetes mellitus tipe 2,
pasien ini telah diberikan infus martos 500ml 10 tetes/menit dan juga glunenorm 1 x
tab,

Selain itu diperlukan terapi untuk menangani faktor-faktor komorbid yang


memperburuk keadaan pasien antara lain gangguan keseimbangan cairan, hipertensi
yang tidak terkontrol, infeksi traktus urinarius, obstruksi traktur urinarius, dan obat-
obatan yang nefrotoksik, bahan radiokontras, atau peningkatan aktivitas penyakit
dasarnya, pada pasien ini telah diberikan Lasix (furosemide) Syringe Pump 5 mg/
jam, Eas 250 ml 1x1, Catapres 3 x 75 mcg, Amlodipine 10mg 1x1mg, serta diet
rendah protein.

Pengobatan catapres dan amlodipine diberikan dengan tujuan untuk


menurunkan tekanan darah yang berfungsi untuk memperlambat perburukan
kerusakan nefron dengan cara menurunkan hipertensi intraglomerulus dan hipertrofi
glomerulus, menurut berbagai studi, beberapa obat anti hipertensi terutama ace
inhibitor dapat memperlambat proses perburukan fungsi ginjal. Pengobatan
Furosemide diberikan untuk mengurangi komplikasi efusi, edema, ascites yang ada
pada pasien. Sedangkan pemberian EAS bertujuan untuk menangani peningkatan
kadar ureum creatinine pada pasien. Pada pasien ini diperlukan diet tinggi kalori,
rendah protein, rendah fosfat, rendah garam, serta pembatasan cairan dan elektrolit

Pembatasan Asupan protein dan Fosfat pada penyakit Ginjal kronik


LFG Asupan Protein g/kg/hari Fosfat
(ml/menit) g/kg/hari
>60 Tidak dianjurkan Tidak Dibatasi
25 60 0,6 0,8/kg/hari, termasuk 0,35 gr/kg/hari 10 g
nilai biologi tinggi
5 25 0,6 0,8/kg/hari, termasuk 0,35 gr/kg/hari 10 g
protein nilai biologi tinggi atau tambahan 0,3 g
asam amino esensial atau asam keton
<60 (sindrom 0,8/kg/hr (+1gr protein / g proteinuria atau 0,3 9 g
nefrotik) g/kg tambahan asam amino esenmsial atau
asam keton)

Bila terjadi hiperfosfatemia, perlu diberikan terapi pengikat fosfat seperti


garam kalsium, alumunium hidroksida, dan garam magnesium, atau dapat diberikan
kalsium mimetic.

Karena pasien ini menderita penyakit ginjal kronik stadium 5, pasien ini
dianjurkan untuk melakukan terapi pengganti ginjal, yaitu dapat berupa
hemodialysis, peritoneal dialysis, ataupun transplantasi ginjal.

Anda mungkin juga menyukai