Warkah Sanjaya - Case Dr. Bambang
Warkah Sanjaya - Case Dr. Bambang
Nama : Ny. S
Usia : 40 Tahun
Agama : Islam
Jaminan : BPJS
No. CM : 657204
Data Dasar
Pasien datang dengan keluhan sesak napas sejak 15 hari sebelum masuk rumah
sakit, sesak napas dirasakan terus menerus dan semakin memburuk sejak 1 hari
sebelum masuk rumah sakit, sesak dirasakan memberat jika pasien tidur
terlentang dan membaik jika pasien tidur dalam posisi setengah duduk, batuk (-),
demam (-). Pasien juga mengeluh badan lemas disertai tangan dan kaki bengkak,
sejak 5-6 bulan sebelum masuk rumah sakit, dan membaik bila minum obat
furosemide, keluhan juga disertai dengan mual (+), muntah (+), sebelumnya
pasien sudah pergi berobat ke dokter spesialis penyakit dalam dan melakukan
pengobatan rawat jalan, pasien mengaku telah mendapatkan pengobatan untuk
kencing manis (glimepiride dan insulin) dan furosemide untuk mengurangi
bengkak di tangan dan kakinya, namun karena keluhan semakin memberat
pasien akhirnya masuk ke IGD RSUD Kudus.
Riwayat pengobatan :
Minum obat anti diabetes secara rutin (glimepiride dan insulin) sejak 6 tahun
yang lalu, Furosemide sejak 5-6 bulan yang lalu.
Pengobatan yang telah diberikan :
N 96 x/menit
RR 25 x/menit
Suhu 37o C
BB : 53 kg
TB : 160 cm
BMI : 19,11 kg/m2
Kepala : Normocephale, distribusi rambut merata, tidak mudah
dicabut, turgor kulit cukup
Kulit : Pucat (+) , Sianosis (-), Ikterik (-)
Mata : Konjungtivas palpebrae anemis (+/+), sclera ikterik (-/-),
pupil isokor 3mm, Refleks cahaya (+/+)
Hidung : Penciuman baik, tidak ada nafas cuping hidung
Mulut : Bentuk rahang normal, sulcus nasolabialis simetris
Leher : Trakhea di tengah, tidak ada pembesaran KGB, tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid, JVP 5+2 cm H2O,
hepatojugular reflux (-)
Dada : Bentuk dada asimetris, sela iga dada kanan melebar,
dada kanan tampak tertinggal saat bernapas, Retraksi (-),
tidak ada pembesaran kelenjar limfe, spider naevi (-),
nyeri tekan sternum (-)
Paru paru Depan
Inspeksi : Sela iga kanan melebar, dada kanan
tertinggal saat bernapas, spider navy
(-), venektasi (-)
Palpasi : Pergerakan dada kanan tertinggal,
nyeri tekan (-), stem fremitus kanan
melemah pada lapang atas
Perkusi : Redup pada dada kanan dan redup
pada dada kiri setinggi ics 5
Auskultasi : Suara dasar vesikuler / +, Ronkhi
-/- , Wheezing -/-
Paru paru Belakang
Inspeksi : Sela iga dada kanan melebar, dada
kanan tertinggal saat bernapas
Palpasi : Nyeri tekan (-), Stem Fremitus kanan
melemah pada lapang atas
Perkusi : Redup pada dada kanan dan redup
pada dada kiri setinggi thorakal 6
Auskultasi : Suara dasar vesikuler / +, Ronkhi -/-,
Wheezing -/-
Jantung : Inspeksi : Pulsasi Ictus Cordis tidak tampak
Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba di ICS V
MCLS, tidak kuat angkat, thrill
sistolik/diastolik tidak ada.
Perkusi : Batas jantung atas ICS II Parasternal
Line Sinistra
Tonus N N
Hematologi
Granula 51,5 % 43 76
Monosit 7,4 % 28
Kimia Klinik
SGOT 15 U/L 0 50
SGPT 7 U/L 0 50
Rhythm : Sinus
Heart rate : 100 x / menit
Regularity : Regular
Axis : Normal
P wave : Normal
PR Interval : Normal
QRS Kompleks : Q patologis tidak ada
R wave progression (+)
R di V5 + S di V2 < 35 mm
R biphasic tidak ada
ORS Interval : Normal (0.08)
ST Segment : Normal
T wave : Normal
KESAN : Normal
Problem Aktif:
Mencari Komplikasi :
Initial Plan
- Efusi Pleura
- Edema Pulmonal
Initial Plan
Mencari Komplikasi:
1. Mikroangiopati
2. Makroangiopati
3. Neuropati
Initial Plan
Diagnostic : GDS, GDP, GD2PP, OGTT, USG abdomen, Funduskopi
Mencari Komplikasi:
Initial Plan
1. Hipoalbuminemia
2. Sirosis Hepatis
Initial Plan
3. CHF
Initial Plan
Catatan Kemajuan
O:
Inspeksi
Ictus cordis tidak tampak
Palpasi
Ictus cordis teraba di ICS VI, 2 cm lateral MCLS, kuat
angkat, pulsasi parasternal tidak ada, thrill -
Perkusi
Batas atas jantung di ICS II PSLS
Batas kanan jantung tidak dapat dinilai
Batas kiri jantung di ICS IV MCLS
Auskultasi
BJ I / II irregular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo
Dada kanan tertinggal saat bernapas, retraksi -,
sonor, stem fremitus kanan bagian atas melemah,
SDV /+, Ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen
Cembung, redup, bising usus +, supel, nyeri tekan
(-),
Ekstremitas
Edema (+/+ , +/+)
Foto Thorax:
Cor:
Pulmo:
- EFUSI PLEURA
DUPLEX
Foto USG Abdomen 10 September 2014
USG Abdomen
Vena porta, vena hepatica tak melebar, vena cava inferior tidak
melebar
Lien :Ukuran normal, densitas gema homogen, nodul (-), vena lien tak
melebar
Ascites Masif
KESAN:
- Hipoalbuminemia
- Sindroma Nefrotik
- CHF
- Sirosis Hepatik
- Pulmonary embolism
- Obstruksi vena cava superior
Monitor : Monitor tanda vital, elektrolit, Foto thorax ulang post terapi
- Batu Ginjal
Initial Plan
Monitor : -
Edukasi : -
Sabtu, 13 September 2014
O:
Inspeksi
Ictus cordis tidak tampak
Palpasi
Ictus cordis teraba di ICS VI, 2 cm lateral MCLS, kuat
angkat, pulsasi parasternal tidak ada, thrill -
Perkusi
Batas atas jantung di ICS II PSLS
Batas kanan jantung tidak dapat dinilai
Batas kiri jantung di ICS IV MCLS
Auskultasi
BJ I / II irregular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo
Dada kanan tertinggal saat bernapas, retraksi -,
sonor, stem fremitus kanan bagian atas melemah,
SDV /+, Ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen
Cembung, redup, bising usus +, supel, nyeri tekan
(-),
Ekstremitas
Edema (+/+ , +/+)
Hasil lab 13 September 2014
- KU : tampak lemah
- Kesadaran : CM
- CA +/+, SI -/-
- Cor :
Inspeksi
Ictus cordis tidak tampak
Palpasi
Ictus cordis teraba di ICS VI, 2 cm lateral MCLS, kuat
angkat, pulsasi parasternal tidak ada, thrill -
Perkusi
Batas atas jantung di ICS II PSLS
Batas kanan jantung tidak dapat dinilai
Batas kiri jantung di ICS IV MCLS
Auskultasi
BJ I / II irregular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo
Dada kanan tertinggal saat bernapas, retraksi -,
sonor, stem fremitus kanan bagian atas melemah,
SDV /+, Ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen
Cembung, redup, bising usus +, supel, nyeri tekan
(-),
Ekstremitas
Edema (+/+ , +/+)
Gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan
fungsi ginjal yang irreversible, pada suatu derajat memerlukan terapi pengganti
ginjal yang tetap, berupa dialisis atau transplantasi ginjal.
Pendekatan Diagnostik
Gambaran klinis 1. Sesuai dengan penyakit yang mendasari (DM, SLE,dll)
2. Sindrom Uremia : Lemah, letargi, anoreksia, mual
muntah, nokturia, kelebihan volume cairan (volume
overload), neuropati perifer, pruritus, uremic frost,
pericarditis, kejang sampai koma
3. Gejala Komplikasi : Hipertensi, Anemia, Osteodistrofi
renal, payah jantung, asidosis metabolic, gangguan
elektrolit
Gambaran laboratoris 1. Sesuai penyakit yang mendasari
2. Penurunan fungsi ginjal : peningkatan kadar ureum
creatinine serum, penurunan LFG
3. Kelainan biokimiawi darah : Penurunan HB,
peningkatan kadar asam urat, hiper atau hipokalemi,
hyponatremia, hiper atau hipokloremia,
hiperfosfatemia, hipokalsemia, asidosis metabolic
4. Kelainan urinalisis : Proteinuria, hematuria, leukosuria,
cast, isostenuria
Pasien ini menderita Diabetes mellitus tipe 2 sejak 6 tahun yang lalu. Pasien
mengeluhkan tangan dan kaki bengkak sejak 5-6 bulan yang lalu disertai
peningkatan tekanan darah. Pada hasil pemeriksaan laboratorium pada pasien ini
ditemukan penurunan kadar Hb, peningkatan ureum kreatinin (Azotemia),
peningkatan kadar asam urat dan hiperkloremia, sehingga dapat disimpulkan pasien
ini menderita penyakit ginjal kronik, dengan LFG 2,01 , dan dapat dikategorikan
sebagai penyakit ginjal kronik derajat 5.
Karena pasien ini menderita penyakit ginjal kronik stadium 5, pasien ini
dianjurkan untuk melakukan terapi pengganti ginjal, yaitu dapat berupa
hemodialysis, peritoneal dialysis, ataupun transplantasi ginjal.