Anda di halaman 1dari 8

HEMATOLOGI

JENIS JENIS ANTIKOAGULAN

Oleh :
Maria Theresa Diana

PROGRAM KHUSUS BIOMEDIKA


UNIVERSITAS M . H THAMRIN
DI II ANALIS KESEHATAN
TH 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini yang
dengan tepat pada waktunya. Saya ucapkan terimakasih juga kepada Ibu Ana selaku dosen
pembimbing mata kuliah Hematologi yang telah membimbing kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini berisikan tentang Jenis jenis antikoagulan yang digunakan dalam
pemeriksaan hematologi. Selain itu juga berisi informasi cara kerja antikoagulan dan manfaat
penggunaan antikoagulan.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Jakarta 14 Mei 2016

Penyusun

1. Pengertian Antikoagulan
Antikoagulan adalah zat yang mencegah penggumpalan darah dengan cara
mengikat kalsium atau dengan menghambat pembentukan trombin yang diperlukan
untuk mengkonversi fibrinogen menjadi fibrin dalam proses pembekuan . Jika tes
membutuhkan darah atau plasma, spesimen harus dikumpulkan dalam sebuah tabung
yang berisi antikoagulan. Spesimen-antikoagulan harus dicampur segera setelah
pengambilan spesimen untuk mencegah pembentukan microclot. Pencampuran yang
lembut sangat penting untuk mencegah hemolisis.

2. Jenis- jenis Antikoagulan

Ada berbagai jenis antikoagulan, masing-masing digunakan dalam jenis pemeriksaan


tertentu. Yaitu :

EDTA ( Ethylenediaminetetraacetic Acid )

Umumnya tersedia dalam bentuk garam sodium (natrium) atau potassium


(kalium), mencegah koagulasi dengan cara mengikat atau mengkhelasi kalsium. EDTA
memiliki keunggulan disbanding dengan antikoagulan yang lain, yaitu tidak
mempengaruhi sel-sel darah, sehingga ideal untuk pengujian hematologi, seperti
pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, KED, hitung lekosit, hitung trombosit, retikulosit,
apusan darah, dsb.

K2EDTA biasanya digunakan dengan konsentrasi 1 - 1,5 mg/ml darah.


Penggunaannya harus tepat. Bila jumlah EDTA kurang, darah dapat mengalami
koagulasi. Sebaliknya, bila EDTA kelebihan, eritrosit mengalami krenasi, trombosit
membesar dan mengalami disintegrasi. Setelah darah dimasukkan ke dalam tabung,
segera lakukan pencampuran/homogenisasi dengan cara membolak-balikkan tabung
dengan lembut sebanyak 6 kali untuk menghindari penggumpalan trombosit dan
pembentukan bekuan darah. Ada tiga macam EDTA, yaitu :
Dinatrium EDTA (Na2EDTA)
Dipotassium EDTA (K2EDTA)
Tripotassium EDTA (K3EDTA)

Na2EDTA dan K2EDTA biasanya digunakan dalam bentuk kering,


sedangkan K3EDTA biasanya digunakan dalam bentuk cair. Dari ketiga
jenis EDTA tersebut, K2EDTA adalah yang paling baik dan dianjurkan oleh ICSH
(International Council for Standardization in Hematology) dan CLSI (Clinical and
Laboratory Standards Institute). Tabung EDTA tersedia dalam bentuk tabung hampa
udara (vacutainer tube) dengan tutup lavender (purple) atau pink seperti yang
diproduksi oleh Becton Dickinson.

Pemeriksaan Hematologi yang Menggunakan Antikoagulan EDTA


-Penentuan kadar Hb
-Penentuan Hematokrit
-Penentuan Laju Endap Darah (LED)
-Penentuan Resisitensi osmotik darah
-Penentuan golongan darah
-Perhitungan sel-sel darah, termasuk retikulosit
-Pembuatan apusan darah

Keuntungan EDTA :
adalah yang paling baik dan dianjurkan oleh ICSH (International Council for
Standardization in Hematology) dan CLSI (Clinical and Laboratory Standards Institute).
Tabung EDTA tersedia dalam bentuk tabung hampa udara (vacutainer tube) dengan
tutup lavender (purple) atau pink seperti yang diproduksi oleh Becton Dickinson.
- Tidak berpengaruh terhadap besar dan bentuknya erithrosit dan leukosit.
- Mencegah thrombosit menggumpal
- Dapat digunakan berbagai macam pemeriksaan hematologi.

Kerugian :
Lambat larut karena sering digunakan dalam bentuk kering sehingga harus
menggoncang wadah yang berisi darah EDTA selama 1-2 menit.

Trisodium citrate dihidrat


Citrat bekerja dengan mengikat atau mengkhelasi kalsium. Trisodium sitrat
dihidrat 3.2% buffered natrium sitrat (109 mmol/L) direkomendasikan untuk pengujian
koagulasi dan agregasi trombosit. Penggunaannya adalah 1 bagian citrate + 9 bagian
darah. Secara komersial, tabung sitrat dapat dijumpai dalam bentuk tabung hampa
udara dengan tutup berwarna biru terang.
Spesimen harus segera dicampur segera setelah pengambilan untuk mencegah
aktivasi proses koagulasi dan pembentukan bekuan darah yang menyebabkan hasil
tidak valid. Pencampuran dilakukan dengan membolak-balikkan tabung sebanyak 4-5
kali secara lembut, karena pencampuran yang terlalu kuat dan berkali-kali (lebih dari 5
kali) dapat mengaktifkan penggumpalan platelet dan mempersingkat waktu pembekuan.
Darah sitrat harus segera dicentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 1500 rpm
dan dianalisa maksimal 2 jam setelah sampling.
Natrium sitrat konsentrasi 3,8% digunakan untuk pemeriksaan erythrocyte
sedimentation rate (ESR) atau KED/LED cara Westergreen. Penggunaannya adalah 1
bagian sitrat + 4 bagian darah.

Pemeriksaan Hematologi yang Menggunakan Antikoagulan Natrium Citrat


-Penentuan Laju Endap Darah
-Eritrosit Sedimen Rate (ESR)
-Pemeriksaan soal-soal proses pembekuan darah
-Agregasi Trombosit
-Penentuan golongan darah
-Transfusi darah

Keuntungan :
Antikoagulan ini karena tidak toksis maka sering digunakan dalam unit transfusi darah dalam
bentuk ACD (Acid Citric Dextrose).

Kerugian :
Pemakaiannya terbatas dalam pemeriksaan hematologi.
Heparin

Antikoagulan ini merupakan asam mukopolisacharida yang bekerja dengan cara


menghentikan pembentukan trombin dari prothrombin sehingga menghentikan
pembentukan fibrin dari fibrinogen. Ada tiga macam heparin: ammonium heparin,
lithium heparin dan sodium heparin. Dari ketiga macam heparin tersebut, lithium
heparin paling banyak digunakan sebagai antikoagulan karena tidak mengganggu
analisa beberapa macam ion dalam darah.
Heparin banyak digunakan pada analisa kimia darah, enzim, kultur sel, OFT
(osmotic fragility test). Konsentrasi dalam penggunaan adalah : 15IU/mL +/- 2.5IU/mL
atau 0.1 0.2 mg/ml darah. Heparin tidak dianjurkan untuk pemeriksaan apusan darah
karena menyebabkan latar belakang biru.
Setelah dimasukkan dalam tabung, spesimen harus segera dihomogenisasi 6
kali dan dicentrifuge 1300-2000 rpm selama 10 menit kemudian plasma siap dianalisa.
Darah heparin harus dianalisa dalam waktu maksimal 2 jam setelah sampling.

Pemeriksaan Hematologi yang Menggunakan Antikoagulan Heparin


-Penentuan hemoglobin
-Penentuan hematokrit
-Penentuan resistensi osmotik
-Penghitungan sel-sel darah
-Penentuan golongan darah
-Transfusi darah

Kerugian :
- Tidak boleh digunakan dalam pemeriksaan hapusan darah karena dapat terjadinya
dasar biru kehitam-hitaman pada preparat bila dicat dengan wrights stain.
- Harganya mahal.
Oksalat
Natrium Oksalat (Na2C2O4). Natrium oksalat bekerja dengan cara mengikat
kalsium. Penggunaannya 1 bagian oksalat + 9 bagian darah. Biasanya digunakan untuk
pembuatan adsorb plasma dalam pemeriksaan hemostasis.
Kalium Oksalat NaF. Kombinasi ini digunakan pada pemeriksaan glukosa. Kalium
oksalat berfungsi sebagai antikoagulan dan NaF berfungsi sebagai antiglikolisis dengan
cara menghambat kerja enzim Phosphoenol pyruvate dan urease sehingga kadar
glukosa darah stabil.
Antikoagulan, sering disebut pengencer darah, merupakan pengobatan yang
memperlambat pembekuan darah. Sebenarnya obat ini bukanlah mengencerkan darah
tapi memperlama waktu yang dibutuhkan agar terbentuk bekuan darah. Antikoagulan
bisa mencegah makin menumpuk dan membesarnya bekuan darah yang ada. Selain itu
obat ini juga bisa mencegah deep vein blood clot atau mengobati berbagai kondisi
tertentu pada pembuluh darah, jantung, atau paru.

Pemeriksaan Hematologi yang Menggunakan Antikoagulan Oxalat


-Penentuan hemoglobin
-Penentuan hematokrit
-Penentuan Laju Endap Darah (LED)
-Penentuak resistensi eritrosit
-Penentuan golongan darah

Keuntungan :
Dapat digunakan dalam berbagai pemeriksaan hematologi
Kerugian :
- Tidak dapat digunakan dalam pemeriksaan hapusan darah karena bahan ini toksis
sehingga dapat menyebabkan perubahan-perubahan morfologi sel leukosit dan
eryhtrosit.
- Tidak boleh digunakan juga pada pemeriksaan osmotik fargility .
DAFTAR PUSTAKA

Diktat Praktikum Hematologi Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes


Yogyakarta
Buku Penuntun Laboratorium Klinik (Ganda Soebrata)
Antikogulan dari http://labkesehatan.blogspot.com/2009/11/antikoagulan.html
Kode Warna Tabung Vaku
dari http://ripanimusyaffalab.blogspot.com/2011/04/kode-warna-tabung-
vakum.html

Anda mungkin juga menyukai