Anda di halaman 1dari 4

Apa sih kelenjar tiroid itu ?

Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar endokrin


yang berfungsi menghasilkan hormon tiroid. Kelenjar tiroid ini berbentuk seperti
kupu-kupu dan terletak di leher bagian depan serta memiliki ukuran normal sebesar
jari jempol ( 10 - 20 gram). Hormon tiroid yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid
adalah tiroksin (T3) dan triiodotironin (T4) yang berperan dalam laju metabolisme di
dalam tubuh. Tirotropin (TSH) merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
hipofisis di otak yang berfungsi sebagai regulator atau pengatur dari produksi
hormon tiroid di kelenjar tiroid.

Apa sih sidik kelenjar tiroid (thyroid scan) itu ?


Berbagai penyakit dapat terjadi pada kelenjar tiroid, diantaranya adalah gangguan
produksi hormon tiroid dan benjolan di kelenjar tiroid. Pada gangguan produksi
hormon tiroid dapat terjadi hipotiroid (kekurangan hormon tiroid) dan juga
sebaliknya hipertiroid (kelebihan hormon tiroid). Pada benjolan di kelenjar tiroid
dapat terjadi tunggal ataupun multipel serta dapat jinak ataupun ganas. Pada
penyakit tiroid ini juga akan terjadi perubahan dalam metabolisme iodium di
kelenjar tiroid, sehingga penggunaan iodium radioaktif (NaI-131) yang memiliki
sinar gamma dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi adanya penyakit tiroid.

Iodida merupakan bahan baku pembentukan hormon tiroid yang dalam proses
pembentukannya akan menjalani 2 tahapan penting, yaitu trapping (pengumpulan)
dan organifikasi. Berbeda dengan iodida, pertechnetate walaupun bukan bahan
baku hormon, juga akan ditangkap oleh kelenjar tiroid tetapi hanya sampai pada
tahap trapping. Kemampuan kelenjar tiroid menangkap (mengambil, ~ uptake)
iodida dan pertechnetat akan menggambarkan kinetika kedua senyawa tersebut
dalam kelenjar. Berdasarkan kemampuan penangkapan tersebut dapat dilakukan
pencitraan morfologi fungsional kelenjar tiroid (sidik kelenjar tiroid) dan secara
tidak langsung fungsi kelenjar tiroid yaitu dengan mengukur persentase
penangkapan pada waktu-waktu tertentu (uji tangkap tiroid, uji ambilan tiroid,
~thyroid uptake test).

Gambar 1. Mekanisme penangkapan obat radioaktif oleh kelenjar tiroid

Sidik kelenjar tiroid ini dapat dilakukan untuk menilai aktivitas fungsional dari
benjolan maupun pembesaran dari kelenjar tiroid serta dapat juga digunakan untuk
mendeteksi jaringan tiroid ektopik dan sisa jaringan tiroid pasca-operasi. Selain itu
juga dapat digunakan untuk evaluasi tirotoksikosis/hipertiroid apakah aktif atau
tidak aktif.
Obat radioaktif yang rutin digunakan untuk pemeriksaan sidik kelenjar tiroid ini
adalah I-131, I-123, dan Tc-99m pertechnetate. Untuk I-131 dan I-123 diberikan
secara ditelan, sedangkan Tc-99m pertechnetate diberikan secara disuntik melalui
intravena. Obat radioanuklida yang paling ideal untuk sidik kelenjar tiroid adalah
NaI-123, karena energi dari sinar gammanya yang cukup optimal untuk dilakukan
pengambilan gambar dengan kamera gamma atau SPECT, sayangnya obat
radioaktif ini belum dapat tersedia di Indonesia.

Tabel.1 Indikasi sidik kelenjar tiroid (thyroid scan)

Bagaimana persiapan yang harus dilakukan sebelum pemeriksaan thyroid


scan ?
Sebelum dilakukan pemeriksaan, pasien dipuasakan selama paling kurang 6 jam
(bila obat radioaktif yang digunakan adalah NaI-131 atau NaI-123). Bila obat
radioaktif yang digunakan adalah Tc-99m pertechnetate, pasien tidak perlu puasa.
Obat-obatan dan makanan yang mengandung iodium atau hormon tiroid dihentikan
selama beberapa waktu (lihat tabel 1 dan 2).

Apa yang akan dilakukan selama pelaksanaan thyroid scan ?


Pengambilan gambar (pencitraan) dilakukan 10 15 menit setelah penyuntikan Tc-
99m pertechnetate secara intravena, atau 6 jam setelah pemberian NaI-123 secara
ditelan, atau 24 jam setelah pemberian NaI-131 secara ditelan. Pasien tidur
terlentang di bawah kamera gamma atau SPECT dengan leher dalam keadaan
menegadah ke atas. Pengambilan gambar dilakukan dari posisi depan dan bila perlu
dari samping. Lama pengambilan gambar 5 10 menit.
Gambar 2. Pengambilan gambar dengan SPECT

Bagaimana dokter spesialis kedokteran nuklir menilai hasil


gambar thyroid scan ?
Dalam keadaan normal kelenjar tiroid tampak seperti gambaran kupu-kupu, terdiri
dari lobus kanan dan kiri masing-masing sebesar ibu jari tangan orang dewasa.
Distribusi obat radioaktif di kedua lobi rata. Bila kedua lobi membesar rata disebut
sebagai struma difusa (pembesaran yang merata). Sedangkan, bila ada benjolan
(tunggal atau multipel), disebut struma nodosa atau multinodosa (pembesaran
dengan benjolan tunggal atau multipel). Benjolan yang menangkap obat radioaktif
lebih tinggi dari jaringan sekitarnya disebut nodul/benjolan panas (hot nodule) atau
nodul/benjolan hiperfungsional, dan nodul/benjolan yang kurang atau tidak
menangkap radioaktivitas disebut nodul/benjolan dingin (cold nodule) atau
nodul/benjolan hipofungsional. Sedangkan benjolan yang menangkap radioaktivitas
sama dengan jaringan sekitarnya disebut nodul/benjolan hangat (warm nodule).
Nodul/benjolan panas pada umumnya identik dengan nodul tiroid otonom; sekitar
10-30% nodul/benjolan dingin ditemukan pada proses keganasan tiroid sedangkan
sisanya kista tiroid; nodul hangat tidak mempunyai arti klinis yang berarti. Selain
itu, juga dapat dinilai persentase penangkapan obat radioaktif oleh kelenjar tiroid
yang dapat digunakan untuk menilai fungsi kelenjar tiroid. Nilai normal uji tangkap
tiroid bervariasi tergantung dari asupan iodium dalam makanan, yang dipengaruhi
pula oleh keadaan geografis setempat. Nilai normal angka penangkapan tiroid di
Bagian/SMF Ilmu Kedokteran Nuklir RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah :
- Angka penangkapan iodium 2 jam : 2 - 15% ; 24 jam 20 45%
- Angka penangkapan Tc-99m pertechnetate 15 menit : 0.5 5.0%

Tabel 2. Interaksi obat


JENIS OBAT REKOMENDASI WAKTU
PENGHENTIAN OBAT
Obat antitiroid (seperti; propylthiouracil, methimazole, 3 hari untuk OAT
carbimazole) dan multivitamin 7 hari untuk multivitamin

Hormon tiroid (seperti; tiroksin, triiodotironin) 2 minggu untuk triiodotironin+


4-6 minggu untuk tiroksin+

Ekspektoran, rumput laut, carageen, cairan Lugol, cairan 2-3 minggu tergantung kandungan
potasium iodida iodium*

Topikal iodium (povidone iodine; betadine) 2-3 minggu*

Obat kontras radiografi


Intravena (larut dalam air) 3-4 minggu (fungsi ginjal normal)
Obat lipofilik 1 bulan
Amiodaron 3-6 bulan atau lebih lama
Interval waktu ini untuk pasien dengan hipertiroid. Untuk pasien KTB direkomendasikan 6 minggu waktu
penghentian obat.
+
Interval waktu ini hanya untuk pasien KTB.

Anda mungkin juga menyukai