Kelenjar Tiroid Scan
Kelenjar Tiroid Scan
Iodida merupakan bahan baku pembentukan hormon tiroid yang dalam proses
pembentukannya akan menjalani 2 tahapan penting, yaitu trapping (pengumpulan)
dan organifikasi. Berbeda dengan iodida, pertechnetate walaupun bukan bahan
baku hormon, juga akan ditangkap oleh kelenjar tiroid tetapi hanya sampai pada
tahap trapping. Kemampuan kelenjar tiroid menangkap (mengambil, ~ uptake)
iodida dan pertechnetat akan menggambarkan kinetika kedua senyawa tersebut
dalam kelenjar. Berdasarkan kemampuan penangkapan tersebut dapat dilakukan
pencitraan morfologi fungsional kelenjar tiroid (sidik kelenjar tiroid) dan secara
tidak langsung fungsi kelenjar tiroid yaitu dengan mengukur persentase
penangkapan pada waktu-waktu tertentu (uji tangkap tiroid, uji ambilan tiroid,
~thyroid uptake test).
Sidik kelenjar tiroid ini dapat dilakukan untuk menilai aktivitas fungsional dari
benjolan maupun pembesaran dari kelenjar tiroid serta dapat juga digunakan untuk
mendeteksi jaringan tiroid ektopik dan sisa jaringan tiroid pasca-operasi. Selain itu
juga dapat digunakan untuk evaluasi tirotoksikosis/hipertiroid apakah aktif atau
tidak aktif.
Obat radioaktif yang rutin digunakan untuk pemeriksaan sidik kelenjar tiroid ini
adalah I-131, I-123, dan Tc-99m pertechnetate. Untuk I-131 dan I-123 diberikan
secara ditelan, sedangkan Tc-99m pertechnetate diberikan secara disuntik melalui
intravena. Obat radioanuklida yang paling ideal untuk sidik kelenjar tiroid adalah
NaI-123, karena energi dari sinar gammanya yang cukup optimal untuk dilakukan
pengambilan gambar dengan kamera gamma atau SPECT, sayangnya obat
radioaktif ini belum dapat tersedia di Indonesia.
Ekspektoran, rumput laut, carageen, cairan Lugol, cairan 2-3 minggu tergantung kandungan
potasium iodida iodium*