TINJAUAN PUSTAKA
A. TABLET
permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis zat aktif atau
lebih, dengan atau tanpa zat tambahan (2). Diantara beberapa bentuk
sediaan farmasi yang ada, bentuk tablet masih menjadi pilihan konsumen
4. Obat lebih stabil karena bukan sediaan cair sehingga tidak terjadi
a. Granulasi basah
Metode ini sangat cocok digunakan untuk zat aktif dan bahan
kelembaban.
tercampur maka granul siap untuk dicetak menjadi tablet sesuai ukuran
yang diinginkan(3).
b. Granulasi Kering
mesin khusus. Bila campuran serbuk pertama ditekan ke dalam die yang
Keuntungan dari metode ini adalah dapat digunakan oleh zat aktif
c. Cetak Langsung
metode lain adalah membutuhkan waktu yang lebih cepat, tidak melalui
metode ini adalah zat aktif dan bahan tambahan yang akan dibuat dengan
cara ini harus memiliki syarat seperti sifat aliran serbuk yang baik dan
Laktosa dibuat dari serum susu yang dipekatkan dan dibiarkan sampai
sifatnya yang relatif inert dan rasanya manis sehingga cocok untuk
pembuatan tablet untuk menutupi rasa bahan aktif yang kurang enak
atau pahit.
2) Pengikat (binder)
pirolidon).
Pati pragel juga telah banyak digunakan sebagai bahan pengikat pada
3) Penghancur (disintegrant)
pembasahan tablet.
4) Pelincir (glidant)
antara lain talkum, aerosil, dan Cab-O-Sil. Pada penelitian kali ini akan
digunakan talk sebagai pelincir yang dapat juga berfungsi sebagai anti
5) Pelicin (lubrikan)
pati, peg dan stearil/setil alkohol. Dalam penelitian ini dipilih Mg stearat
B. PATI
biji, umbi, akar, dan batang pada tumbuhan. Pati memiliki diameter yang
bervariasi antara 2 100 m. Granul pati terdiri dari 77% pati, 1 % zat-zat
seperti lipid, protein, dan mineral sisanya air(5). Jika dilihat di bawah
mikroskop, bentuk dari granul pati spesifik pada setiap spesies tumbuhan.
Oleh karena itu, asal pati dapat dengan mudah diidentifikasi dengan
Jumlah satuan glukosa dapat beragam dalam berbagai pati dari beberapa
utama adalah -1,4 sedangkan ikatan pada titik cabang adalah -1,6.
merah(8).
gugus lain dalam satu unit anhidroglukosa. Ada empat gugus OH yaitu
gugus OH yang terdapat pada C-2, C-3, dan C-4 (merupakan gugus OH
Substitusi gugus OH pada bagian amilosa lebih tinggi 1,6 1,9 kali
OH pada bagian amorf dua kali lebih mudah disubstitusi dengan gugus
lain per unit anhidroglukosa. Maka dalam proses asilasi amilosa akan
C. PATI SINGKONG
Pati singkong merupakan pati yang dapat diperoleh dari umbi akar
berwarna putih. Granul pati singkong praktis tidak larut di dalam air dingin
dan alkohol. Granul pati berbentuk agak bulat atau bersegi banyak, terdiri
dari butir besar dan kecil. Butir kecil memiliki diameter 5-10 m,
berupa titik, garis lurus atau bercabang 3 dan lamela tidak jelas(7).
(4) endapan pati yang didapat dalam bentuk pasta dikeringkan dengan
tepung kasar
kurangnya 80 mesh).
D. MODIFIKASI PATI
1. PRAGELATINISASI
sebagian atau seluruh granulanya. Pecahnya granul ini terjadi pada suhu
92 C(7). Hasil dari proses gelatinisasi bersifat irreversible. Pati ini dapat
larut dalam air dingin dan membentuk pasta atau gel dengan pemanasan.
72C dan mengandung air tidak kurang dari 42% berat pati. Sedangkan,
a. Spray-dry
pengering (chamber).
b. Roll-dry
c. Extruded or drum-dry
diinginkan.
2. SUKSINILASI
untuk menghasilkan sifat pati yang lebih baik, usaha ini bertujuan untuk
kimia yang baru / perubahan bentuk, ukuran serta struktur molekul pati.
pati secara kimia melalui reaksi esterifikasi antara pati dengan asam
basa (pH 8 10). Kondisi pH ini harus tetap terjaga karena terjadi
Reaksi ini dapat terjadi di dalam media air dengan dikatalisis oleh
dalam air dingin dan memiliki suhu gelatinisasi yang lebih rendah.
Reaksi juga dapat terjadi dalam media anhidrat, akan tetapi reaksi
pembentukan pati termodifikasi berjalan lambat dan tidak lengkap. Hal itu
O
O O
Pati OH + HC C
OH
O - CH C ONa
Pati O C CH
pH 8
HC C
O
Gambar 2. Reaksi pembentukan pati pragelatinisasi
E. AMOXICILLIN
zat tambahan. Untuk formula yang baik perlu memperhatikan sifat fisika
molekul 419,45 g/mol. Berupa serbuk hablur berwarna putih. Sukar larut
dalam air dan metanol; tidak larut dalam benzena, dalam karbon
(13,14).
paruh plasma sekitar 1-1,5 jam. Waktu paruh kemungkinan lebih lama
pada bayi yang baru lahir, orang tua, dan bahkan pada pasien dengan
diekskresi dalam bentuk utuh selama 6 jam melalui filtrasi glomerolus dan
sekresi tubular. Konsentrasi pada urin sekitar 300 g/ml pada pemberian
sodium. Dosis normal untuk peroral sekitar 250-500 mg setiap 8 jam, atau