PERCOBAAN IV
PENENTUAN KADAR PROTEIN TOTAL
(METODE KJELDAHL)
Disusun oleh:
Shift/Kelompok : C/7
Tanggal Praktikum : 28 Februari 2017
Tanggal Penyerahan Laporan : 04 Maret 2017
Nama Asisten : Resti Ayu Budiarti., S.Farm.
2016
PERCOBAAN 4
MENENTUKAN KADAR PROTEIN TOTAL
(METODE KJELDAHL)
I. Tujuan
Untuk dapat memahami metode kjeldahl dalam penentuan kadar
protein
II. Teori dasar
1. Tahap destruksi
2. Tahap destilasi
3. Tahap titrasi
A ALAT
Labu Kjeldahl Alat destilasi
Pipet tetes Erlenmeyer
Alat destilasi Bu,ret
Kondensor
B BAHAN
IV. PROSEDUR
Ditimbang 1 gram sampel susu bubuk, lalu dimasukkan ke dalam
labu kheldahl. Kemudian 7,5 g kalium sulfat dan 0,35 g raksa (II) oksida
dicampurkan di beakerglass sambil diaduk menggunakan batang
pengaduk. Lalu campuran tadi dimasukkan kedalam labu kjeldahl, setelah
itu ditambahkan 15 ml asam sulfat pekat. Dipanaskan semua bahan dalam
labu kjeldahl dalam lemari asam sampai berhenti berasap dan dan
diteruskan pemanasan sampai mendidih dan cairan sudah menjadi jernih.
Dimatikan pemanasan lalu dibiarkan sampai dingin. Selanjutnya
ditambahkan 100 ml aquadest dalam labu kjeldahl yang didinginkan dalam
lemari es dan beberapa lempeng Zn, ditambahkan 15 ml larutan kalium
sulfat 4% (dalam air) dan ditambahkan perlahan-lahan larutan natrium
hidroksida 50% sebanyak 50 ml yang telat didinginkan dalam lemari es.
Lalu labu kjeldahl dipasang pada alat destilasi dan labu kjeldahl
dipanaskan perlahan-lahan sampai dua lapis cairan tercampur, kemudian
dipanaskan dengan cepat sampai mendidih. Destilasi ditampung dalam
erlenmeyer yang telah diisi larutan baku asam klorida0,1 N sebanyak 50
ml dan indikator phenolptalein 0,1% b/v (dalam etanol 95%) sebanyak 5
tetes, ujung pipa kaca destilator dipastikan masuk kedalam larutan asam
klorida 0,1 N. Proses destilasi selesai sampai destilat yang ditampung
kurang lebih sebanyak 75 ml. Sisa larutan asam klorida 0,1 N yang tidak
bereaksi dengan destilat dititrasi dengan larutan baku natrium hidroksida
0,1 N. Titik akhir titrasi tercapai saat terjadi perubahan warna pada larutan
dari merah menjadi kuning. Kemudian dilakukan titrasi blanko.
Gambar Keterangan
Di dalam labu kjeldahl di dapati uap
atau gas yaitu CO2 , endapan hitam
yaitu Karbon , dan cairan jernih yaitu
amonium sulfat (NH4)2SO4
Tahap Destilasi
Gambar Keterangan
Di erlenmeyer telah di isi oleh HCl
untuk menampung NH3
Tahap Titrasi
Gambar Keterangan
Saat di titrasi di hasilnya larutan
berwarna pink ke unguan yang
menandakan titik akhir titrasi
B PERHITUNGAN
NaOH 0,1 N, HCl 0,1 N dan As.oksalat 0,1
As .oksalat 0,1 =
g 1000
x
N NaOH = BE V =
g 1000
x
0,1 = 40 1000 = 49
0,1 . 63 = 40
6,3
40 = 1,1573 hasil yang di inginkan harus mendekati
Pembakuan :
( ML titranml blanko ) x ( N titran)
% N = 14 X berat sampel ( gram ) x 1000 x 100% =
I. Pembahasan
a Tahap Destruksi
Tahap ini berfungsi untuk memecah protein dengan asam agar
memisahkan senyawa organik di suatu sampel. Di timbang 2 gram
sampel susu bubuk. Labu kjeldahl di cuci terlebih dahulu lalu di
keringkan sebaiknya harus sampai kering agar saat di tuangkan sampel
dan bahan yang lain tidak menempel pada dinding labu kjeldahl.
Kemudian, dimasukan sampel susu dan batu didih yg berfungsi agar
tidak terjadi letupan saat di panaskan. Selanjutnya di tambahkan CuSO4
gram dan gram raksa (II) Oksidasi ke labu kjeldahl. Keduanya sebagai
katalisator untuk mempercepat proses destruksi karena meningkatnya
titik didih asam sulfat (HCl). Di masukan . Selanjutnya H 2SO4 pekat
dalam labu kjeldahl. Fungsi H2SO4 untuk memecah protein menjadi
senyawa-senyawa organik karena bersifat oksidator kuat. Setelah di
masukan semua di kocok pelan sampai homogen yang terjadi sampel
yang larut dengan HCl , CuSO4 dan HgO menjadi warna kehitaman.
Hal itu terjadi karena menghasilkan karbon. Ketika dipanaskan ke
dalam lemari asam beberapa menit timbul asap yang merupakan CO2 ,
di tunggu sampai di hasil cairan yang berwarna bening yang merupakan
amonium sulfat (NH4)2SO4.
Persamaan Reaksi :
N sampel Susu + H2SO4 (NH4)2SO4 + CO2 + 2H2O
b Tahap Destilasi
Tahap ini untuk memisahkan cairan atau larutan berdasarkan perbedaan
titik didih sehingga akan di dapat NH 3 (amoniak). Dari hasil destruksi
yaitu amonium sulfat di tambahkan NaOH yang berfungsi untuk
memberikan suasana basa karena reaksitidak dapat berlangsung dalam
keadaan asam. Dimasukan lempeng Seng agar tidak terjadi
superheating ataupun pemercikan cairan atau timbulnya gelembung gas
yang besar. Lalu di tambahan aquadest sebanyak 100mL yang
digunakan untuk merangsang panas. Kemudian di tambahkan Kalium
Sulfat. Bagian ujung tabung destilasi harus tercelup dalam erlenmeyer
yang terisi oleh larutan asam standart berupa HCl 0,1 N sebanyak 50
mL yang bergunakan sebagai titrat. Untuk mengetahui asam dalam
keadaan berlebih ditambahkan indikator PP yang akan mengalami
perubahan warna bila sudah pada suasana asam.
Persamaan Reaksi :
(NH4)2SO4+ 2 NaOH 2NH3 + Na2SO4 + 2H2O
c Tahap Titrasi
Setelah hasil dari destilasi di dapat yaitu amoniak (NH 3) yang telah
bereaksi dengan HCl maka di lakukan titrasi dengan larutan NaOH 0,1
N yang dimasukan pada buret. Di catat awal volume buret yang berisi
NaOH lalu di titrasi dengan hasil penampung destilasi karena sudah di
tambahkan indikator PP maka saat terjadi titik akhir titrasi akan
terdapat perubahan warna larutan menjadi merah muda. Di catat
volume yang digunakan untuk titrasi yang digunakan untuk
menghitung kadar persentase nitrogen.
II. Kesimpulan
Prinsip dari metode kjeldahl yaitu dekstruksi (perusakan atau
penghancuran), destilasi (penyulingan), dan titrasi. Berdasarkan hasil
praktikum diketahui persen N pada sampel yaitu sebesar 0,056%, dan
analisa persen kadar protein dengan metode kjeldahl yang telah dilakukan
didapatkan adalah sebesar 0,357%,seharusnya persentasi dari kadar protein
dari susu 9% namun di peroleh dengan kadar yang sangat kecil di
karenakan masih banyak senyawanya yang menempel dan senyawa
nitrogen terambil semua maka kadar yang di peroleh kecil 0,357%.