Anda di halaman 1dari 7

ABSTRAK

RENDRA RISTIANA, kontrol Diri Anak yang Mengalami Gangguan Perilaku


Menentang di Sekolah Alam Bandung, Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial
Bandung, Karya Ilmiah Akhir D-IV, Agustus 2013, Dosen Pembimbing: Ibu
Susilawati dan Ibu Windriyati.
Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh gambaran tentang kontrol
diri anak yang mengalami gangguan perilaku menentang di Sekolah Alam
Bandung juga untuk memahami kemampuan mengontrol perilaku, kemampuan
mengontrol kognitif, dan kemampuan mengontrol keputusan dari anak yang
mengalami gangguan perilaku menentang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi
kasus jamak yang menyajikan deskripsi lengkap dari enam kasus yang diamati
dalam konteks yang nyata terkait kontrol diri. Informan dari penelitian ini terdiri
dari enam anak yang mengalami gangguan perilaku menentang, enam orang tua
yang mengalami gangguan perilaku menentang, dan enam guru dari anak yang
mengalami gangguan perilaku menentang di Sekolah Alam Bandung. Pemilihan
informan dilakukan secara purposive. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan tekhnik wawancara mendalam, observasi partisipasi dan studi
dokumentasi. Analisis data kualitatif dilakukan mulai dari pemrosesan satuan
informasi, kategorisasi dan penafsiran data.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kecenderungan kemampuan
mengontrol diri dari anak yang mengalami gangguan perilaku menentang di
Sekolah Alam Bandung ini tidak terlalu baik. kontrol perilaku anak tersebut tidak
terlalu baik dalam bekerjasama dan berbagi. Kontrol kognitif anak tersebut tidak
terlalu baik sama halnya dengan kontrol perilaku, dimana anak akan berperilaku
buruk seperti marah, sulit untuk mematui peraturan apabila mengingat kejadian
buruk dimasa lalu. Kontrol keputusan dari anak tersebut pun tidak jauh berbeda
dengan hasil-hasil sebelumnya, kontrol keputusannya tidak terlalu baik dimana
anak tersebut sanat terpengaruhi oleh orang lain dalam menentukan keputusan.
Buruknya kemampuan dalam mengontrol diri ditandai dengan kurangnya
penerimaan dari teman sebaya anak.
Peneliti mengajukan suatu program yang berjudul Pengembangan
Kemampuan Mengontrol Diri sebagai implikasi dari hasil penelitian. Program
ini bertujuan untuk memberikan peningkatan kapasitas kepada guru dan orang tua
dari anak yang mengalami gangguan perilaku menentang melalui penyuluhan dan
pelattihan sehingga anak dapat mampu dalam mengontrol diri.
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Gangguan perilaku menentang seperti yang diungkapkan oleh Diah

Widawati (2012:3) merupakan suatu gangguan tingkah laku yang bukaan

kenakalan atau hal yang negatife yang dapat merugikan orang lain. Contohnya

adalah sikap menentang, cenderung berargumentasi dengan orang tua atau orang

dewasa untuk menolak mengikuti perintah dari mereka, mengganggu orang lain,

mudah marah, mudah tersinggung, sering menyalahkan orang lain, dan

pendendam.

Gangguan ini lebih sering terjadi kepada anak laki-laki dan biasanya

dimulai sebelum usia 8 tahun, dan akan berkembang selama beberapa tahun atau

beberapa bulan bila tidak ditangani dan akan berdampak pada keberfungsian

sosailnya. Gangguan perilaku menentang ini sangat erat kaitannya dengan

kemampuan seseorang dalam mengontrol diri di kehidupannya, dimana kontrol

diri merupakan kemampuan yang dimiliki oleh individu untuk peka terhadap

situasi dan kondisi di sekitarnya. Kontrol diri digunakan oleh individu untuk

mengelola factor-faktor perilaku yang sesuai dengan lingkungan sekitarnya,

digunakan dalam mengendalikan perilaku serta mengubah perilaku yang sesuai

dengan kondisi dan situasi disekitarnya.

Anak dengan gangguan perilaku menentang bila dilihat dari

karakteristiknya memiliki kecenderungan suka menentang, tidak memiliki

kesabaran, dan suka mendendam termasuk kedalam jenis kontrol diri yang buruk.
Dilihat dari jenis kontrol diri, anak dengan gangguan perilaku menentang

tergolong pada jenis diluar kendali (under control), dimana seseorang individu

memiliki kecenderungan melepaskan semua impulsivitas bebas tanpa

pertimbangan apapun.

Dalam penelitian ini, peneliti menjadikan anak yang mengalami gangguan

perilaku menentang sebagai fokus dari penelitian, khususnya anak yang berusia 5-

11 tahun, karena masa anak adalah masa dimana setiap individu memulai

kehidupanya, dimana setiap individu belajar banyak hal. Masa anak begitu berarti

bagi setiap individu, tidak ada satupun individu di dunia yang melewati masa anak

dalam pekembangan kehidupanya. Masa anak sangat berpengaruh dalam

kelangsungan hidup seorang individu di masa yang akan datang, dan sudah

seharusnya seorang individu mampu memenuhi semua tugas di setiap periode

perkembangannya, terutama masa anak. Setiap tugas yang ada dalam masa anak

haruslah bisa dilaksanakan oleh seorang anak untuk menunjang keberlangsungan

kehidupan di masa yang akan datang.

Dalam penelitian inipun peneliti memilih Sekolah Alam Bandung sebagai

lokasi penelitian, karena Sekolah Alam Bandung adalah salah suatu sekolah

suwasta yang menyelengarakan kegiatan belajar mengajar, setingkat TK, SD, dan

SMP. Ada beberapa hal yang membedakan Sekolah Alam dengan sekolah sekolah

lain. Salah satu yang membedakannya adalah kurikulum kurikulum yang

digunakan di sekolah alam pun menjadi salah satu yang membedakan Sekolah

Alam dengan sekolah lain. Sekolah memberikan kesempatan kepada siswa


siswinya untuk menentukan minat dan bakat mereka sendri, yang biasa dikenal

dengan inklusi.
Dari pemaparan tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang kontrol diri anak yang mengalami gangguan perilaku menentang.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti melakukan penelitian dengan

fokus masalah penelitian: Kontrol Diri Anak yang Mengalami Gangguan

Perilaku Menentang di Sekolah Alam Bandung.

Kajian Pustaka

Tinjauan tentang Kontrol Diri

Kontrol diri merupakan salah satu keterampilan sosial yang di butuhkan

dan harus dilakukan oleh setiap individu, agar dapat menjalankan dan memenuhi

tugas dan peran, serta memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan permasalahannya.

Kontrol diri dikemukakan oleh beberapa ahli adalah sebagai berikut:

Calhoun dan Acocella (1995:130) mendefinisikan kontrol diri sebagai pengaturan

proses-proses fisik, psikologis dan perilaku seseorang, dengan kata lain kontrol

diri merupakan suatu rangkaian proses yang membentuk dirinya sendiri.

Kontrol diri adalah salah satu potensi yang dapat dikembangkan dan

digunakan individu selama proses-proses kehidupan, termasuk dalam menghadapi

suatu permasalahan. Risnawita (2010:29) menyebut kontrol diri dengan sebutan

kontrol personal, yaitu kontrol kognitif (cognitive control), kontrol keputusan

(decesional control), dan kontrol perilaku (behavior control).

Tinjauan tentang Gangguan Perilaku Menentang


Bruce A. Thyer and Jhon S. Wodarski (1998:91) mendefinisikan gangguan

perilaku menentang sebagai berikut, The term oppositional defiant disorder

refers to a pattern behaviors displayed by children that includes disobedience,

negativism, argumentativeness, and stub bornness, Gangguan perilaku

menentang mengacu pada pola perilaku yang ditampilkan oleh anak-anak yang

mencakup ketidakpatuhan, negativisme, menentang/mendebat, dan sikap keras

kepala.

Untuk menentukan apakah seseorang mengalami gangguan perilaku

menentang atau tidak cukup sulit. Ada beberapa karakteristik yang dapat

menunjukkan seorang anak mengalami gangguan perilaku menentang, seperti

yang di kemukakan dalam fourt edition of the Diagnostic and Statistical Manual

Of Mental Disorder (APA, 1994) dalam Thyer and Wodarski (1998:92) seperti

berikut :
1) Often lost temper
2) Often argues with adults
3) Often actively defies or refuses to comply with adults
4) Often deliberately annoys people
5) Often blames other for his or mistakes or misbihavioer
6) Often is touchy or easily annoyed by ohers
7) Often is angry and resentful
8) Often is spiteful or vindicitive

Bahwa karakteristik anak dengan gangguan perilaku menentang meliputi

sering hilangnya kesabaran, cenderung untuk bertengkar dengan orang dewasa,

menentang aturan, dengan sengaja mengganggu orang lain, menyalahkan orang

lain atas kesalahan atau perilakunya sendiri, sensitif atau mudah tersinggung oleh

orang lain, dan mudah sekali marah dan kesal.

Tinjauan tentang Anak


Menurut Pasal 1 UU No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak

menyatakan bahwa Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun,

termasuk anak yang masih dalam kandungan. Hal tersebut tidak jauh berbeda

dengan Keputusan Presiden nomor 39 tahun 1990 menyatakan bahwa anak adalah

mereka yang berusia 18 tahun ke bawah. UNICEF dalam Abu Huraerah (2007:31)

mendefinisikan Anak sebagai penduduk berusia antara 0 sampai 18 tahun.

Tinjauan tentang Pekerja Sosial dengan Anak

Pekerjaan sosial dengan anak merupakan suatu profesi pelayanan yang

difokuskan pada pelayanan terhadap anak dan keluarga. Dalam memberikan

pelayanan profesionalnya, pekerjaan sosial dilandasi oleh pengetahuan dan

keterampilan ilmiah mengenai relasi antar manusia.

Menurut Charles Zastrow (1982:12) mendefinisikan pekerjaan sosial sebagai

berikut :Social work is the professional activity of helping individuals, groups,

or comunities to enchange or restore the capacity for social functioning ang to

create societal conditions favorable to their goals. Definisi tersebut menjelaskan

bahwa pekerjaan sosial merupakan suatu kegiatan profesional untuk membantu

individu, kelompok dan masyarakat guna meningkatkan atau memperbaiki

kemampuan mereka dalam menjalankan fungsi sosialnya serta menciptakan

kondisi masyarakat yang memungkinkan mereka mencapai tujuan.

Metode penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif,

karena dengan menggunakan pendekatan kualitatif diharapkan peneliti

mendapatkan data yang lengkap, mendalam, kredibel dan bermakna tentang


penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil studi kasus

sebagai desain penelitian sehingga dapat melakukan penelitian yang mendalam

terhadap subjek yang dipilih yaitu Kontrol Diri Anak Yang Mengalami

Gangguan Perilaku Menentang di Sekolah Alam Bandung.

Hasil Penelitian

Pembahasan

Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai

  • Terapi Realita
    Terapi Realita
    Dokumen12 halaman
    Terapi Realita
    Rendra Ristiana
    Belum ada peringkat
  • Kontrak Klien
    Kontrak Klien
    Dokumen4 halaman
    Kontrak Klien
    Rendra Ristiana
    Belum ada peringkat
  • Chapter 4
    Chapter 4
    Dokumen16 halaman
    Chapter 4
    Rendra Ristiana
    Belum ada peringkat
  • Chapter 4
    Chapter 4
    Dokumen16 halaman
    Chapter 4
    Rendra Ristiana
    Belum ada peringkat
  • Instrumen Akreditasi LKS
    Instrumen Akreditasi LKS
    Dokumen31 halaman
    Instrumen Akreditasi LKS
    Rendra Ristiana
    Belum ada peringkat
  • Abstrak
    Abstrak
    Dokumen2 halaman
    Abstrak
    Rendra Ristiana
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen6 halaman
    Tugas 1
    Rendra Ristiana
    Belum ada peringkat
  • HSO
    HSO
    Dokumen8 halaman
    HSO
    Rendra Ristiana
    Belum ada peringkat
  • Peyimpulan Tidak Langsung Induktip
    Peyimpulan Tidak Langsung Induktip
    Dokumen14 halaman
    Peyimpulan Tidak Langsung Induktip
    Rendra Ristiana
    Belum ada peringkat