Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keluarga Berencana (KB) merupakan tindakan yang membantu individu
atau pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif tertentu, menghindari
kelahiran yang tidak diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan,
mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan suami istri dan
menentukan jumlah anak dalam keluarga (Handayani, S. 2010).
Program KB tidak hanya bertujuan untuk mengendalikan laju
pertumbuhan penduduk, melainkan juga untuk memenuhi permintaan
masyarakat akan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi (KR) yang
berkualitas, menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian
bayi (AKB) serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi untuk
membentuk keluarga kecil berkualitas (Handayani, S. 2010).
Berdasarkan survei penduduk tahun 2014, tingkat laju pertumbuhan
penduduk Indonesia sebesar 1,49 % dan angka kelahiran total atau Total
Fertility Rate (TFR) sebesar 2,6 per wanita subur. Angka tersebut masih jauh
dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
tahun 2009-2014 yaitu tercapainya laju pertumbuhan penduduk (LPP)
sebesar 1,1 % dan tingkat fertilitas 2,1 % per kelahiran (Depkes RI, 2014).
Hasil prevalensi KB di Indonesia berdasarkan Survei Pemantauan
Pasangan Usia Subur tahun 2014 mencapai angka 65,4% dengan metode KB
yang didominasi oleh peserta KB suntikan (36%), pil KB (15,1%), Implant
(5,2%), IUD (4,7%), dan MOW (2,2%). Hasil tersebut sedikit menurun jika
dibandingkan dengan hasil survei tahun 2009-2011 prevalensi KB
cenderung tetap pada kisaran angka 67,5% (Depkes RI, 2014).
Sejalan dengan hasil Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)
menunjukkan bahwa pada tahun 2014 wanita usia 15-49 tahun dengan status
kawin sebesar 59,3% PUS menggunakan KB modern (Implan, MOW, MOP,
IUD, Kondom, Suntik dan pil) dan 0,4% menggunakan KB tradisional
(MAL, Kalender dan Senggama terputus). Selain itu sebanyak 24,7% PUS
pernah melakukan KB dan 15,5 tidak melakukan KB. Metode kontrasepsi
2

yang paling banyak digunakan oleh peserta KB baru ialah suntik sebanyak
48,56% (Depkes RI, 2014).
Dari uraian di atas penulis tertarik untuk membuat Asuhan
Kebidanan Komunitas dalam Konteks Keluarga pada Tn. W
dengan Salah Satu Anggota Keluarga yaitu Ny. S yang Tidak
Menjadi Akseptor KB, dengan
1 harapan mampu memberikan Asuhan
Kebidanan Kesehatan Keluarga agar keluarga tersebut dapat meningkatkan
kesehatan sehingga kesejahteraan keluarga dapat tercapai.

1.2 Tujuan Penulisan


1.2.1 Tujuan Umum
Dengan memberikan asuhan kebidanan pada keluarga,
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan keluarga dalam
memelihara kesehatan keluarga mereka, sehingga dapat
meningkatkan status kesehatan keluarganya.
1.2.2 Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data pada keluarga
Tn. W dengan salah satu anggota keluarga yang tidak menjadi
akseptor KB.
2. Mahasiswa mampu menganalisa hasil pendataan pada keluarga
Tn. W dengan salah satu anggota keluarga yang tidak menjadi
akseptor KB.
3. Mahasiswa mampu merumuskan masalah pada keluarga Tn. W
dengan salah satu anggota keluarga yang tidak menjadi akseptor
KB.
4. Mahasiswa mampu menetapkan prioritas masalah pada keluarga
Tn. W dengan salah satu anggota keluarga yang tidak menjadi
akseptor KB.
5. Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada keluarga
Tn. W dengan salah satu anggota keluarga yang tidak menjadi
akseptor KB.

1.3 Batasan Masalah


Setelah melakukan pengkajian pada keluarga binaan Tn. W, penyusun
menemukan beberapa masalah. Namun mengingat kemampuan dan waktu
3

yang terbatas, maka penulis membatasi dalam bidang kesehatan yaitu


Asuhan Kebidanan Komunitas dalam Konteks Keluarga pada
Tn. W dengan Salah Satu Anggota Keluarga yaitu Ny. S yang
Tidak Menjadi Akseptor KB.

1.4 Metode Pengumpulan Data


1.4.1 Wawancara
Metode pengumpulan data dengan cara mewawancarai langsung
responden yang diteliti, metode ini membawa hasil secara langsung.
1.4.2 Observasi
Merupakan cara pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan secara langsung kepada responden untuk mencari
perubahan atau hal-hal yang akan diteliti.
1.4.3 Studi Kepustakaan
Pengumpulan data dengan jalan mengambil literature dari buku-
buku serta makalah-makalah yang ada.
1.4.4 Studi Dokumentasi
Data yang diperoleh dari pihak lain, badan atau instansi yang
secara rutin mengumpulkan data misal dari Puskesdes.

1.5 Sistematika Penulisan


BAB 1 PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang, tujuan, metode penelitian, sitematika
penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Terdiri dari konsep dasar keluarga dan konsep dasar keluarga
berencana.
BAB 3 TINJAUAN KASUS
BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai