Oleh
PUPUT WIJANARKO
NPM : 09520482
SKRIPSI
Diajukan
Teknik/Teknik Mesin
OLEH
PUPUT WIJANARKO
NPM.09520482
FAKULTAS TEKNIK
2014
PERSETUJUAN
Pembimbing I
Pembimbing II
Tim Penguji
Mengetahui,
Fakultas Teknik
Dekan.
Puput wijanarko, 2014. Analisa Efisiensi Dan Laju Pembakaran Pada Proses
Gasifikasi Sebagai Energi Alternatif Dengan Bahan Bakar Limbah Jamur
Tiram, Sekam Padi, Dan Serbuk Gergaji. Program Studi Teknik Mesin,
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah metro.Pembimbing : (1) Dwi
Irawan, ST. MT. (II) Untung Surya Dharma, ST. M.Eng.,
Kata kunci : limbah baglog jamur tiram, sekam padi, serbuk gergaji, gasifikasi
Gasifikasi adalah suatu proses perubahan bahan bakar padat secara
termokimia menjadi gas, dimana udara yang diperlukan lebih rendah dari udara
yang digunakan untuk proses pembakaran. Selama proses gasifikasi reaksi kimia
utama yang terjadi adalah endotermis (diperlukan panas dari luar selama proses
berlangsung). Media yang paling umum digunakan pada proses gasifikasi ialah
udara dan uap. Produk yang dihasilkan dapat dikategorikan menjadi tiga bagian
utama, yaitu padatan, cairan (termasuk gas yang dapat dikondensasikan) dan gas
permanen. Media yang paling umum digunakan dalam proses gasifikasi adalah
udara dan uap. Tujuan penelitian ini adah untuk mengetahui laju pembakaran
bahan bakar sekam padi, serbuk gergaji dan limbah baglog jamur tiram, selain itu
tujuan lainya adalah untuk mengetahui efisiensi pembakaran bahan bakar.
Penelitian dilakukan di laboratorium Teknik Mesin, Kampus II Universitas
Muhammadiyah Metro, Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Penelitian lapangan ini dilakukan
untuk mengetahui berapa efisiensi dan laju pembakaran dalam proses gasifikasi.
Dalam penelitian kepustakaan diambil dari buku-buku maupun artikel dari
internet. Hasil dari penelitian ini mendapatkan nilai sebagai berikut: proses
gasifikasi dari bahan bakar sekam padi, serbuk gergaji, limbah baglog jamur
tiram, yang paling tertinggi temperaturnya di dinding atas adalah limabah baglog
jamur tiram dengan temperatur 8070, sedangkan serbuk gergaji temperaturnya
6910, dan sekam padi temperaturnya 6480 ini menunjukan bahwa limbah baglog
jamur tiram lebih bagus dibanding dengan bahan bakar lainnya. Dan untuk
efisiensi pembakaran limbah baglog jamur tiram seberas 33,16%, serbuk gergaji
efisiensi pembakarannya sebesar 19,21%, sedangkan sekam padi efisiensi
pembakaran sebesar 33,22%, dan untuk laju pembakaran limbah baglog jamur
tiram sebesar 1,96 gram/detik, serbuk gergaji laju pembakarannya sebesar 1,33
gram/detik, sedangkan sekam padi laju pembakarannya sebesar 1,38 gram/detik.
MOTTO
Hari Ini Harus Lebih Baik Dari Hari Kemarin Dan Hari Esok
Adalah Harapan
Dengan rasa syukur kepada Allah SWT dan kelancaran dalam penulisan skripsi
Allah SWT, yang selalu memberi semangat, kesehatan Jasmani & rohani,
dan ketulusan cintanya serta dengan ikhlas selalu mendoakan saya sampai
Surya Darma ST., M.Eng. selaku pembimbing II yang selalu sabar dalam
studiku.
Kepada satuan pengamanan dan asisten kampus 2 Universitas Muha-
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum. Wr. Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang telah
Tugas Akhir.
Tugas Akhir dengan judul Analisa Efisiensi Dan Laju Pembakaran Pada
Jamur Tiram, Sekam Padi, Dan Serbuk Gergaji .Adapun tujuan tugas ini adalah
agar mahasiswa dan masyarakat umum dapat membaca tugas akhir dari
Muhammadiyah Metro.
2. Bapak Ir. Hi. Masherni, MT selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Metro.
3. Bapak Dwi Irawan, ST. MT. Selaku Dosen Pembimbing I Yang Telah
sayang, semangat, moril maupun materil dan doa yang tidak terhingga.
7. Teman-teman teknik mesin khususnya angkatan 2009 yang telah
kepada penulis.
8. Rekan rekan KBMFT yang telah membantu penulis dalam penyusunan
ada pada penulisan tugas akhir ini Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya
bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi para pembaca guna
Penulis
Puput wijanarko
NPM. 09520482
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................... i
HALAMAN LOGO................................................................................ ii
HALAMAN JUDUL............................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN................................................................. v
ABSTRAK ............................................................................................. vi
MOTTO................................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................. viii
KATA PENGANTAR.............................................................................. ix
DAFTAR ISI........................................................................................... xii
DAFTAR TABEL.................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR............................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... xviii
DAFTAR ISTILAH................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian................................................................... 5
1.4 Batasan Masalah.................................................................... 5
DAFTAR ISTILAH
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini kebutuhan bahan bakar untuk energi di indonesia setiap tahunnya
industri. Di sisi lain, cadangan minyak bumi nasional semakin lama semakin
menurun. Untuk mengatasi krisis energi yang terjadi diperlukan suatu usaha
berlimpah dan dapat diperbaharui. Sumber energi yang saat ini banyak
kehutanan, perkebunan. Biomasa yang sangat besar salah satunya adalah limbah
(http://www.esdm.go.id/batubara/doc_download/714-blue-print-pengelolaan-
energi-nasional-pen.html)
fotosintetik, baik berupa produk maupun buangan. Contoh biomassa antara lain
adalah tanaman, pepohonan, rumput, ubi, limbah pertanian, limbah hutan, tinja
dan kotoran ternak. Selain digunakan untuk tujuan primer serat, bahan pangan,
pakan ternak, minyak nabati, bahan bangunan dan sebagainya, biomassa juga
digunakan sebagai sumber energi (bahan bakar). Umum yang digunakan sebagai
bahan bakar adalah biomassa yang nilai ekonomisnya rendah atau merupakan
satunya yaitu limbah jamur tiram, sekam padi dan serbuk gergaji kayu.
agro industri yang banyak dijumpai baik dalam skala kecil maupun besar.
Industri ini menghasilkan limbah padat sisa produksi berupa limbah baglog
lingkungan yang disebabkan oleh limbah industri jamur tiram terutama berupa
bau busuk. Selama ini penanganan limbah baglog hanya dibiarkan menumpuk
di tempat budidaya jamur tiram terkadang ada pula yang dimanfaatkan sebagai
pupuk organik. Baglog merupakan limbah jamur tiram yang bahannya dari
demikian limbah jamur tiram atau baglog ini sangat berpotensi sebagai bahan
bakar gasifiasi. Selain limbah baglog jamur tiram bahan yang digunakan dalam
Sekam padi merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis yang terdiri
dari dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling bersangkutan. Pada
proses penggilingan beras sekam akan terpisah dari butir beras dan menjadi
yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri,
pakan ternak dan energi atau bahan bakar. Dari proses penggilingan padi
peralatan rumah tangga dan digunakan untuk mengeringkan bata pada tempat-
tempat pembuatan genteng dan batu bata. Bukan hanya sekam padi saja yang
Serbuk gergaji kayu adalah serbuk kayu yang berasal dari kayu yang
dipotong dengan gergaji. Serbuk gergaji atau serbuk kayu merupakan limbah
industry penggergajian kayu. Selama ini limbah serbuk kayu banyak
gasifikasi.
karbon (baik padat maupun cair) menjadi gas yang memiliki nilai bakar dengan
cara oksidasi parsial pada temperatur tinggi. Gasifikasi digunakan sebagai teknik
untuk mengkonversi bahan bakar padat menjadi gas. Gas yang dihasilkan pada
gasifikasi disebut gas produser yang kandungannya didominasi oleh gas CO, H 2,
dan CH4. Supaya di dapatkan nilai kalor yang lebih tinggi di bandingkan dengan
gasifikasi akan menghasilkan arang yang bisa di manfaatkan lagi menjadi briket
Diantara limbah baglog jamur tiram, sekam padi, dan serbuk gergaji
mana yang mempunyai nilai efisiensi pembakaran yang lebih tinggi, efisiensi
pembakaran adalah proses pembakaran dengan waktu dan hasil nilai kalor yang
baik.
sampai menjadi arang atau abu dengan berat tertentu. Pada komposisi
bakar maka semakin mudah bahan bakar tersebut terbakar, sehingga laju
pembakaran semakin cepat.
jamur tiram, serbuk gergaji, dan sekam padi terhadap proses gasifikasi sebagai
energi alternatif bertujuan untuk mengurangi penggunaan gas elpiji atau minyak
tanah yang saat ini harganya semakin tinggi dengan adanya alat ini semoga
Agar pengujian yang dilakukan tidak terlalu melebar dari tujuan yang
BAB II
LANDASAN TEORI
energi terbarukan.
Energi terbarukan adalah energi yang dihasilkan dari sumber energi yang
alami yang berkelanjutan bila dikelola dengan baik dan tidak akan pernah
habis. Contoh energi terbarukan adalah panas bumi, angin, air, gelombang air
laut, biomassa dan biogas. Ada beberapa keuntungan menggunakan jenis energi
ini. Definisi paling umum adalah sumber energi yang dapat dengan cepat
senantiasa tersedia di alam dalam waktu yang relatif sangat panjang sehingga
Energi jenis ini tidak menimbulkan efek negatif bagi lingkungan ketika di
gunakan. Karenanya dengan menggunakan energi terbarukan bumi tidak
tercemar, yang di akibatkan dari proses pengolahan energi ini. Salah satu
sumber energi terbarukan adalah limbah padat (limbah biomassa), karena energi
singkat.
6. Teknologi-teknologi energi terbarukan pada umumnya akrab lingkungan
Biomassa adalah suatu limbah padat yang bisa di manfaatkan lagi sebagai
sumber energi terbarukan. Energi biomassa dapat menjadi sumber energi alternatif
pengganti bahan bakar fosil (minyak bumi) karena beberapa sifatnya yang
menguntungkan yaitu sumber energi ini dapat di manfaatkan secara lestari karena
sifatnya yang dapat di perbaharui (renewable resources), sumber energi ini relatif
Potensi energi terbarukan yang besar dan belum banyak di manfaatkan adalah
energi secara keseluruhan karena kandungan energi yang terdapat pada limbah
cukup besar dan akan terbuang percumah jika tidak di manfaatkan, penghematan
biaya karena seringkali membuang limbah bisa jadi lebih mahal dari pada
pembuangan limbah akan menjadi lebih sulit dan akan mencemari lingkungan.
dalam bentuk padat dari limbah perkebunan, kehutanan, pertanian dan peternakan.
Dari penelitian tersebut terlihat bahwa belum banyak pemanfaatan limbah sebagai
energi alternatif karena masih minimnya alat. Salah satu cara yang dapat di
2.3. Gasifikasi
termokimia menjadi gas, dimana udara yang diperlukan lebih rendah dari udara
yang digunakan untuk proses pembakaran. Selama proses gasifikasi reaksi kimia
utama yang terjadi adalah endotermis (diperlukan panas dari luar selama proses
berlangsung). Media yang paling umum digunakan pada proses gasifikasi ialah
udara dan uap. Produk yang dihasilkan dapat dikategorikan menjadi tiga bagian
utama, yaitu padatan, cairan (termasuk gas yang dapat dikondensasikan) dan gas
lebih sederhana.
Merupakan proses produksi gas kayu atau bahan nabati lain untuk
menghasilkan gas kotor, syngas atau biogas. Gas tersebut bisa di bakar
gas elpiji. Upaya membuat alat penghasil gas kalor yang telah di pisahkan
dari tar dan partikel padat serta gas tersebut di gunakan sebagai bahan bakar
tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah
Limbah baglog jamur tiram adalah media tanam jamur tiram yang sudah tidak
ber produksi lagi dan limbah baglog jamur tiram tidak dimanfaatkan lagi dan
dibuang begitu saja, meyebabkan pencemaran lingkungan oleh sebab itu supaya
tidak mencemari lingkungan limbah baglog jamur tiram ini dimanfaatkan sebagai
bahan bakar biomassa dengan proses gasifiasi. Berikut tabel nilai kalor limbah
Sekam padi merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis yang terdiri
dari dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling bertautan. Pada
proses penggilingan beras sekam akan terpisah dari butir beras dan menjadi
yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri,
Dari proses penggilingan padi biasanya diperoleh sekam sekitar 20-30% dari
pengeluaran untuk bahan bakar bagi rumah tangga petani. Penggunaan Bahan
Bakar Minyak yang harganya terus meningkat akan berpengaruh terhadap biaya
padi biasanya diperoleh sekam sekitar 20-30%, dedak antara 8- 12% dan beras
giling antara 50-63,5% data bobot awal gabah. Sekam dengan persentase yang
penting seperti dapat dilihat pada tabel 2.3. Dengan komposisi kandungan kimia
seperti tersebut pada tabel 2.3. sekam dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan diantaranya:
(sumber : pustaka.litbang.deptan.go.id/bppi/lengkap/sekampadi)
Sekam memiliki kerapatan jenis (bulk densil)1 125 kg/m3, dengan nilai
memiliki bulk density 0,100 g/ ml, nilai kalori antara 3300 -3600 k. kalori/kg
sekam dengan konduktivitas panas 0,271 BTU.
Serbuk gergaji kayu adalah serbuk kayu yang berasal dari jenis kayu yang
sembarang yang diperoleh dari potong gergaji. Serbuk gergaji atau serbuk
kayu merupakan limbah industri penggergajian kayu. Selama ini limbah serbuk
nyamuk bakar dan Serbuk kayu ini juga merupakan bahan dasar pembuatan media
tanam jamur tiram, serbuk kayu mengandung beragam zat di dalamnya yang dapat
di butuhkan jamur tiram untuk tumbuh yaiti karbohidrat, serat dan lignin.
Sedangkan zat yang dapat menghambat pertumbuhan jamur tiram yaitu zat
Jenis b a h a n b a k a r Kadar Air (%) Kada Abu (%) Nilai Kalor (kal/g)
Kalor yang dibutuhkan suatu zat adalah banyaknya kalor yang yang
hubungan banyaknya kalor, massa zat, kalor jenis zat, dan perubahan suhu
Dimana :
Q= s . F . ( T api - T air) (M.J. Djokosetyarjdo:1993)
Keterangan
Q = laju perpindahan kalor (kj/jam)
= angka perambatan panas (kj/m.jam)
sampai menjadi arang atau abu dengan berat tertentu. Laju pembakaran
2012)
limbah baglog sebagai bahan bakar. Volume air yang diuapkan sesudah
rapat dan jumlah bahan bakar sekam padi, serbuk gergaji, limbah baglog
Qm
t h= (sumber : erikson sinurat 2012)
HHV x m
gasifikasi (%)
Mn = massa air
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
pada rentang waktu pada bulan agustus hingga bulan september tahun 2014.
1. Kompor gasifikasi
Kompor gasifikasi digunakan sebagai tempat pengujian pembakaran
3. Termokopel
Termokopel di gunakan sebagai alat untuk mengukur temperatur pembakaran
masak.
Gambar 3.4. Gelas ukur
5. Timbangan
Timbangan di gunakan untuk mengukur berat limbah baglok jamur
6. Panci
Panci di gunakan sebagai alat untuk merebus air yang akan di
didihkan
Gambar 3.6. Panci
7. Stopwacht
Setopwacht di gunakan untuk mengukur lamanya waktu pendidihan
air.
tiram, proses penyalaan yang kedua isi tabung reaktor dengan sekam
padi, proses penyalaan yang ketiga isi tabung reaktor dengan serbuk
gergaji kayu.
2. Setelah tabung reaktor terisi dengan biomassa yang digunakan,
dengan burner.
5. Biarkan sejenak 1 hingga 2 menit hingga pada burner telah banyak
menggunakan thermocopel.
4. Lamanya waktu yang di butuhkan untuk memasak air tersebut hingga
thermokopel.
6. Setelah air mendidih, diamkan kompor hingga nyala api pada bahan
Keterangan:
1. Pembuangan sisa pembakaran
2. blower
3. T1 temperatur dinding luar
4. T2 temperatur dinding dalam
5. T4 temperatur udara
6. T3 temperatur dinding atas atau temperatur apa
7. T5 temperatur air
3.6. Diagram Alir Penelitian
Mulai
Persiapan
pengujian
Hasil pengujian
Analisa pengujian
Kesimpulan
selesai
dari hasil gasifikasi dengan membandingkan 3 bahan bakar yaitu sekam padi,
serbuk gergaji, dan baglok limbah jamur tiram mana yang paling cepat
cm, sedangkan bahan bakar yang digunakan sebanyak 4 kg. Udara yang masuk
kedalam kompor gasifikasi menggunakan blower dan diatur dengan stop kran
dinding luar sebesar 1130 pada menit ke 46, temperatur pada dinding dalam
sebesar 5720 pada menit ke 34, temperatur pada dinding atas mencapai 6480
pada menit 28, temperatur pada ruang udara mencapai 3020 pada menit 46,
penelitian pertama.
Tabel 4.1. Hasil Penelitian dengan menggunakan bahan bakar sekam padi
4 kg dan bukaan kran sebesar 900 menghasilkan temperatur pada dinding luar
sebesar 1310 pada menit ke 38, temperatur pada dinding dalam sebesar 4290
pada menit ke 38, temperatur pada dinding atas mencapai 547 0 pada menit 32,
temperatur pada ruang udara mencapai 2560 pada menit 50, dan mampu
dengan menyisakan arang seberat 1 kg. berikut adalah tabel dari penelitain
kedua.
Tabel 4.2. Hasil Penelitian dengan menggunakan bahan bakar sekam padi
dinding luar sebesar 1370c pada menit ke 50, temperatur pada dinding dalam
sebesar 5620c pada menit ke 48, temperatur pada dinding atas mencapai 691 0c
pada menit 48, temperatur pada ruang udara mencapai 2560c pada menit 46,
menit dengan menyisakan arang seberat 0,5 kg. berikut adalah tabel dari
penelitian pertama.
Tabel 4.3. Hasil Penelitian dengan menggunakan bahan bakar serbuk gergaji
dinding luar sebesar 1420c pada menit ke 50, temperatur pada dinding dalam
sebesar 7040c pada menit ke 48, temperatur pada dinding atas mencapai 714 0c
pada menit 42, temperatur pada ruang udara mencapai 2980c pada menit 50,
menit dengan menyisakan arang seberat 0,5 kg. berikut adalah tabel dari
penelitian kedua.
Tabel 4.4. Hasil Penelitian dengan menggunakan bahan bakar serbuk gergaji
jamur tiram.
sebesar 5790c pada menit ke 24, temperatur pada dinding atas mencapai 807 0c
pada menit 14, temperatur pada ruang udara mencapai 3460c pada menit 26,
menyisakan arang seberat 0,5 kg. berikut adalah tabel dari penelitian pertama.
Tabel 4.5. Hasil Penelitian dengan menggunakan bahan bakar limbah baglog
jamur tiram.
jamur tiram.
Proses penelitian kedua menggunakan bahan bakar serbuk gergaji
dinding luar sebesar 860c pada menit ke 32, temperatur pada dinding dalam
sebesar 6490c pada menit ke 32, temperatur pada dinding atas mencapai 805 0c
pada menit 18, temperatur pada ruang udara mencapai 3850c pada menit 32,
mampu mendidihkan air selama 12 menit, dan lamanya bahan bakar habis
pada menit 32 menit dengan menyisakan arang seberat 0,5 kg. berikut adalah
Tabel 4.6. Hasil Penelitian dengan menggunakan bahan bakar limbah baglok
jamur tiram
= 62,6535 kj x 70
= 4385,745 kj
= 62,6535 kj x 71
= 4448,398 kj
= 62,6535 kj x 71
= 4385,745 kj
=200 j/m. s .
=0,200 kilojoule /m . s .
3.14
x d 2= x 0.4 2
F = 40 cm = 0,4 m = 4 4 = 0,785x0,16 = 0,1256 m2
0,200 KJ /m. s .
q= 0,0008 m x 0,1256 m2x ( 551 - 99)
q = 14192,8 KJ/s
q = 3,94 KJ/jam
q= s . F . ( T api - T air)
=200 j/m. s .
=0,200 kilojoule /m . s .
3.14
x d 2= x 0.4 2
F = 40 cm = 0,4 m = 4 4 = 0,785x0,16 = 0,1256 m2
0,200 KJ /m. s .
q= 0,0008 m x 0,1256 m2x ( 559 - 100)
q = 14412.6 KJ/s
q = 4,03 KJ/jam
4.2.6. laju peramabatan panas pada dinding panci dengan menggunakan
bahan bakar limbah baglog jamur tiram
q= s . F . ( T api - T air)
=200 j/m. s .
=0,200 kilojoule /m . s .
3.14
x d 2= x 0.4 2
F = 40 cm = 0,4 m = 4 4 = 0,785x0,16 = 0,1256 m2
0,200 KJ /m. s . c 0
q = 0,0008 m x 0,1256 m2x ( 662 - 99)
q = 1768.2 KJ/s
q = 4,91 KJ/jam
berat ba h an bakar ( g)
waktu sampai ba h anbakar h abis( detik )
Berat bahan bakar = 4 kg jika dijadikan gram maka hasilnya adalah 4000 g
Waktu sampai bahan bakar habis = 48 menit jika dijadikan detik maka
4000 g
laju pembakaran=
2880 detik
berat ba h an bakar ( g)
waktu sampai ba h anbakar h abis( detik )
4000 g
Waktu sampai bahan bakar habis = 50 menit jika dijadikan detik maka
4000 g
laju pembakaran=
3000 detik
4.2.9. Perhitungan Laju pembakaran bahan bakar limbah baglog jamur tiram.
berat ba h an bakar ( g)
waktu sampai ba h anbakar h abis( detik )
Berat bahan bakar = 4 kg jika dijadikan gram maka hasilnya adalah 4000 g
Waktu sampai bahan bakar habis = 34 menit jika dijadikan detik maka
4000 g
laju pembakaran=
2040 detik
= 62,6535 kj x 70
= 4385,745 kj
Qm
th = HHV x m
4385,745 kj
x 100
th = 3300,45 x 4 kg
4385,745 kj
x 100
th = 13201,8
th = 33,22%
= 62,6535 kj x 71
= 4448,398 kj
Qm
th = HHV x m
4448,398 kj
x 100
th = 5786,37 x 4 kg
4448,398 kj
x 100
th = 23145,48
th = 19,21%
= 62,6535 kj x 71
= 4385,745 kj
Qm
th = HHV x m
4385,745 kj
x 100
th = 3306 x 4 kg
4385,745 kj
x 100
th = 13224
th = 33,16%
160
137
140
120
106
100
80 sekam (T1) 75
suhu 0 serbuk (T1) baglog (T1)
60
40
20
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50
Pada gambar 4.1 grafik dinding luar (T1) ini menujukan temperatur
tertinggi pada bahan bakar sekam padi yaitu 106 0 pada menit 48 dan lamanya
bahan bakar habis 48 menit dengan sisa pembakaran berupa arang dengan berat 1
kg. sedangkan pada bahan bakar serbuk gergaji temperatur tertinggi yaitu 137 0
pada menit 50 dan lama bahan bakar habis pada menit ke 50, dengan sisa
pembakaran berupa arang dengan berat 0,5 kg. dan pada bahan bakar limbah
baglog jamur tiram temperatur tertinggi yaitu 750 pada menit 34 dan lama bahan
bakar habis pada menit 34, dengan sisa pembakaran berupa arang dengan berat
0,5 kg. jadi suhu tertinggi di dinding luar (T1) yaitu pada bahan bakar serbuk
gergaji.
4.3.2 Grafik Temperatur Dinding Dalam (T2)
700
500
400
200
100
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50
Pada gambar 4.2 grafik dinding dalam (T2) ini menujukan temperatur
tertinggi pada bahan bakar sekam padi yaitu 572 0 pada menit 34 dan lamanya
bahan bakar habis 48 menit dengan sisa pembakaran berupa arang dengan berat 1
kg. sedangkan pada bahan bakar serbuk gergaji temperatur tertinggi yaitu 562 0
pada menit 48 dan lama bahan bakar habis pada menit ke 50, dengan sisa
pembakaran berupa arang dengan berat 0,5 kg. dan pada bahan bakar limbah
baglog jamur tiram temperatur tertinggi yaitu 5790 pada menit ke 24 dan lama
bahan bakar habis pada menit 34, dengan sisa pembakaran berupa arang dengan
berat 0,5 kg. jadi suhu tertinggi di dinding dalam (T2) yaitu pada bahan bakar
900
807
800
691
700 648
600
500
suhu0 sekam (T3) serbuk (T3) baglog (T3)
400
300
200
100
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50
Pada gambar 4.3 grafik dinding atas (T3) ini menujukan temperatur
tertinggi pada bahan bakar sekam padi yaitu 648 0 pada menit 28 dan lamanya
bahan bakar habis 48 menit dengan sisa pembakaran berupa arang dengan berat 1
kg. sedangkan pada bahan bakar serbuk gergaji temperatur tertinggi yaitu 691 0
pada menit 48 dan lama bahan bakar habis pada menit ke 50, dengan sisa
pembakaran berupa arang dengan berat 0,5 kg. dan pada bahan bakar limbah
baglog jamur tiram temperatur tertinggi yaitu 8070 pada menit 14 dan lama bahan
bakar habis pada menit 34, dengan sisa pembakaran berupa arang dengan berat
0,5 kg. jadi suhu tertinggi di dinding atas (T3) yaitu pada bahan bakar limbah
400
346
350
302
300
256
250
150
100
50
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50
Pada gambar 4.4 grafik udara (T4) ini menujukan temperatur tertinggi
pada bahan bakar sekam padi yaitu 3020 pada menit 46 dan lamanya bahan bakar
habis 48 menit dengan sisa pembakaran berupa arang dengan berat 1 kg.
sedangkan pada bahan bakar serbuk gergaji temperatur tertinggi yaitu 256 0 pada
menit 46 dan lama bahan bakar habis pada menit ke 50, dengan sisa pembakaran
berupa arang dengan berat 0,5 kg. dan pada bahan bakar limbah baglog jamur
tiram temperatur tertinggi yaitu 3460 pada menit ke 26 dan lama bahan bakar
habis pada menit 34, dengan sisa pembakaran berupa arang dengan berat 0,5 kg.
jadi suhu tertinggi di udara (T4) yaitu pada bahan bakar limbah baglog jamur
tiram.
120
99 100 100100
100 99
87
80
60
suhu0 sekam (T5) serbuk(T5) baglog(T5)
40
34 30
20 28
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50
Pada gambar 4.5 grafik suhu air (T5) ini menujukan temperatur tertinggi
pada bahan bakar sekam padi yaitu 990 pada menit ke 20 sedangkan panci ke 2
suhu air mencapai 1000 pada menit ke 48 dan lamanya bahan bakar habis 48 menit
dengan sisa pembakaran berupa arang dengan berat 1 kg. Pada bahan bakar serbuk
ke 50, dengan sisa pembakaran berupa arang dengan berat 0,5 kg. dan pada bahan
bakar limbah baglog jamur tiram temperatur tertinggi yaitu 99 0 pada menit ke 18
sedangkan panci ke 2 suhu air mencapai 870 pada menit ke 34, panci ke 2 ini tidak
mendidih karena bahan bakar sudah habis, dan lama bahan bakar habis pada menit
34, dengan sisa pembakaran berupa arang dengan berat 0,5 kg. jadi suhu tertinggi
air (T5) yaitu pada bahan bakar sekam padi dan serbuk gergaji.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Bakar Limbah Jamur Tiram, Sekam Padi, Dan Serbuk Gergaji maka dapat di
simpulkan :
33,15%
c. Laju pembakaran bahan bakar pada masing-masing bahan bakar yaitu :
Laju pembakaran bahan bakar sekam padi adalah 1,38 gram/detik
Laju pembakaran bahan bakar serbuk gergaji adalah 1,33 gram/detik
Laju pembakaran bahan bakar limbah baglog jamur tiram adalah 1,96
gram/detik
5.1. SARAN
Setelah melakukan membuat alat dan penelitian Analisa Efisiensi Dan Laju
Bakar Limbah Jamur Tiram, Sekam Padi, Dan Serbuk Gergaji, penulis
memberikan saran :
a. Pada kompor gasifikasi harus ditambahkan,ruang penambahan bakar
supaya ketika bahan bakar habis dapat dengan mudah ditambah bahan
bakarnya
b. Pada tabung dalam dibagian bawah dibuat kerucut supaya saat
DAFTAR PUSTAKA
Erison Sinurat.2012. studi pemanfaatan briket kulit jambu mente dan tongkol
jagung sebagai bahan alternatif, Jurusan Mesin Fakultas Teknik,
Universitas Hasanudin. Makasar
Feri puji hartanto dan Fathul alim.2010. Optimasi kondisi operasi pirolisis sekam
padi untuk menghasilkan bahan bakar briket bioarang sebagai bahan
bakar alternatif. Teknik Kimia Universitas Diponegoro. Semarang.
http://www.esdm.go.id/batubara/doc_download/714-blue-print-pengelolaan-
energi-nasional-pen.html
http://pustaka.litbang.deptan.go.id/bppi/lengkap/sekampadi.pdf
Universitas Muhammadiyah Metro. 2008. Pedoman penulisan karya ilmiah
( skripsi ) mahasiswa Strata 1 . Lampung : Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Metro.
Wahono yudi.2013. pembuatan briket limbah jamur tiram sebagai bahan bakar
alternatif, jurusan teknik mesin fakultas teknik, universitas muhammadiah metro.
Gambar 1. Proses pengerolan plat secara manual
utara dan selesai pada tahun 2003, kemudian melanjutkan di SMP Negeri 2 ,
Tumijajar, Tulang Bawang dan selesai pada tahun 2006, dan melanjutkan di SMK
PGRI 2 Terbanggi Besar, Lampung Tengah dan selesai pada tahun 2009, pada
tahun 2009 penulis melanjutkan di tingkat pendidikan tinggi pada tahun pertama