Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sofia Yusnur Rafida

NIM : 021611133006

NEUROTRANSMITTER
Neurotransmitter adalah zat kimia endogen yang dibungkus oleh kapsul vesikel
untuk membawa sinyal di antara neuron sebagai respon terhadap potensial aksi
yang menjalar di sepanjang akson. Umumnya setiap terminal akson hanya
membebaskan satu neurotransmitter. Namun, bukti terkini mengindikasikan
bahwa, pada beberapa kasus, dapat terjadi pelepasan dua neurotransmitter berbeda
secara bersamaan dari satu terminal akson.

Neurotransmitter memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Ukuran kecil terdiri dari satu asam amino atau bahan kimia terkait
b. Tempat sintesis di sitosol pada synaptic knob
c. Tempat penyimpanan pada vesikel sinaps kecil=kecil di terminal akson
d. Tempat pelepasan di terminal akson
e. Jumlah yang dilepaskan bervariasi, bergantung pada sinaps
f. Respons cepat dan waktu kerja singkat
g. Tempat kerja pada membran subsinaps sel pascasinaps
h. Memiliki efek biasanya mengubah potensial sel pascasinaps dengan
membuka kanal ion spesifik.

Puluhan jenis neurotransmiter yang telah teridentifikasi di bentuk melalui asupan


yang berbeda. Bahan dasar pembentuk neurotransmiter adalah asam amino. Asam
amino merupakan salah satu nutrisi otak terpenting, yang berfungsi meningkatkan
kewaspadaan, mengurangi kesalahan, dan memacu kegesitan pikiran.

Terdapat bukti yang sangat baik bagi adanya sekitar tiga puluh macam
neurotransmitter, sebagai berikut.

1. Asetilkolin disekresikan oleh neuron dalam banyak area otak. Asetilkolin


dengan cepat memecah kembali asetat dan kolin dengan bantuan enzim
kolinesterase, yang berikatan dengan retikulum proteoglikan dan mengisi
ruang celah sinap. Kemudian gelembung mengalami daur ulang dan kolin
juga secara aktif dibawa kembali ke dalam ujung sinap untuk digunakan
kembali bagi keperluan sintesis asetilkolin baru.
2. Norepinefrin disekresikan oleh banyak neuron yang badan selnya terletak
di dalam formasio retikularis batang otak dan juga di dalam hipotalamus.
Neuron ini mengirimkan serat-serat saraf ke banyak area otak.
3. Epinefrin disekresikan oleh lebih sedikit neuron, tetapi pada umumnya
mereka sejajar dengan sistem norepinefrin. Epinefrin merupakan salah
satu hormon yang berperan pada reaksi stres jangka pendek. Epinefrin
disekresi oleh kelenjar adrenal saat ada keadaan gawat ataupun berbahaya.
Di dalam aliran darah epinefrin dengan cepat menjaga kebutuhan tubuh
saat terjadi ketegangan, atau kondisi gawat dengan memberi suplai
oksigen dan glukosa lebih pada otak dan otot. Selain itu epinefrin juga
meningkatkan denyut jantung, stroke volume, dilatasi dan kontraksi
arteriol pada gastrointestinal dan otot skeleton. Epinefrin akan
meningkatkan gula darah dengan jalan meningkatkan katabolisme dari
glikogen menjadi glukosa di hati dan saat bersamaan menurunkan
pembentukan lipid dari sel-sel lemak. Epinefrin memiliki banyak sekali
fungsi di hampir seluruh tubuh, diantaranya dalam mengatur konsentrasi
asam lemak, konsentrasi glukosa darah, kontrol aliran darah ginjal,
mengatur laju metabolisme, kontraksi otot polos, termogenesis kimia,
vasodilatasi, vasokonstriksi, dan lain sebagainya.
4. Dopamin merupakan neurotransmiter yang mirip dengan adrenalin dimana
mempengaruhi proses otak yang mengontrol gerakan, respon emosional
dan kemampuan untuk merasakan kesenangan dan rasa sakit. Dopamin
sangat penting untuk mengontrol gerakan keseimbangan.
5. Glutamate merupakan neurotransmitter yang paling umum di sistem saraf
pusat, jumlahnya kira-kira separuh dari semua neurons di otak. Sangat
penting dalam hal memori. Kelebihan Glutamate akan membunuh neuron
di otak. Terkadang kerusakan otak atau stroke akan mengakibatkan
produksi glutamat berlebih akan mengakibatkan kelebihan dan diakhiri
dengan banyak sel-sel otak mati daripada yang asli dari trauma.
6. Serotonin pada system saraf pusat memiliki peranan penting sebagai
neurotransmitter yang berperan pada proses marah, agresif, temperature
tubuh, mood, tidur, human sexuality, selera makan, dan metabolisme, serta
rangsang muntah.
7. Asam Gamma Aminobutriat (GABA) adalah neurotransmiter inhibisi
utama pada sistem saraf pusat. GABA berperan penting dalam mengatur
exitability neuron melalui sistem saraf. Pada manusia, GABA juga
bertanggung jawab langsung pada pengaturan tonus otot.
8. Glisin bekerja sebagai transmiter inhibisi pada sistem saraf pusat, terutama
pada medula spinalis, brainstem, dan retina.
Neurotransmiter merupakan senyawa kimia pembawa pesan yang meneruskan
informasi elektrik dari sebuah neuron ke neuron lain atau sel efektor. Sifat
neurotransmiter adalah sebagai berikut:
Disintesis di neuron presinaps
Disimpan di vesikel dalam neuron presinaps
Dilepaskan dari neuron di bawah kondisi fisiologis
Segera dipindahkan dari sinaps melalui uptake atau degradasi
Berikatan dengan reseptor menghasilkan respon biologis.

DAFTAR PUSTAKA

Sherwood, Lauralee, 2014, Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, ed. 8, Jakarta :
EGC.

Guyton, Arthur C., 1990, Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit, ed. 3,
Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai