Anda di halaman 1dari 23

SATUAN ACARA PENYULUHAN SENAM INTRA HEMODIALISA

DI POLI HEMODIALISA RSUD dr. SOEBANDI JEMBER

disusun guna memenuhi tugas Program Profesi Ners (P2N)


Stase Keperawatan Medikal

oleh
Riski Indra Irawati, S.Kep NIM 092311101052
Riana Vera Andantika, S.Kep NIM 122311101006
Risha Putri Mahardika, S.Kep NIM 122311101016
Sungging Pandu Wijaya, S.Kep NIM 122311101026

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gagal ginjal kronis (GGK) adalah suatu sindrom klinis disebabkan penurunan
fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif dan cukup lanjut, serta
bersifat persisten dan irreversibel (Mansjoer, 2000). GGK makin banyak menarik
perhatian dan makin banyak dipelajari, meskipun sudah mencapai tahap gagal
ginjal terminal, penderita masih dapat bertahan dengan kualitas hidup yang cukup
baik (Sidabutar, 1992 dalam Lubis, 2006).
Prevalensi penderita GGK di Amerika Serikat pada akhir tahun 2002, sekitar
345.000 orang. Pada tahun 2007 bertambah 80.000 orang dan diperkirakan pada
tahun 2010 angka tersebut menjadi 660.000 orang. Hampir setiap tahunnya sekitar
70.000 orangdiAmerikaSerikat,meninggalduniadisebabkanolehgagalginjal
(Lewis,Heitkemper,&Dirksen,2004).
Di Indonesia, menurut Suhardjono (2000), berdasarkan Pusat Data &
Informasi Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PDPERSI) jumlah
penderita gagal ginjal kronik diperkirakan sekitar 50 orang per satu juta
penduduk.Data yang di dapat dari Indonesian Renal Registry (IRR, 2013) jumlah
pasien baru yang menjalani hemodialisis pada tahun 2011 sebanyak 15.353 pasien
dan pada tahun 2012 terjadi peningkatan pasien yang menjalani hemodialysis
sebanyak 4.268 orang sehingga secara keseluruhan terdapat 19.621 pasien yang
baru menjalani hemodialisis.
Menurut Sinaga (2007), bila pasien telah mengalami GGK stadium berat,
untukmempertahankanhidupnyadiperlukanterapisementaraberupacucidarah
(hemodialisis).Ketikaseseorangmemulaiterapiginjalpengganti(hemodialisis)
makaketikaitulahklienharusmerubahseluruhaspekkehidupannya.Klienharus
mendatangiunithemodialisissecararutin23kaliseminggu,belumsembuhrasa
sakitbekaspungsiaksesvaskulerakantetapipasienharusdatangkembaliuntuk
melakukanhemodialisis,konsitenterhadapobatobatanyangharusdikomsumsi,
memodifikasidietnyasecarabesarbesaran,mengaturasupancairanhariannya.
Masalah lainnya berupa pengaturanpengaturan sebagai dampak penyakit
ginjalnnyasepertidampakpenurunanhemoglobinyanglazimterjadipadapasien
gagalginjal,pengaturankalium,kalsium,Fe,danlainlain.Haltersebutmenjadi
bebanyangsangatberatbagiklienyangmenjalanihemodialisis.Termasukpula
masalah psikososial dan ekonomi yang tentunya akan berdampak besar
menyebabkan klien sering kali menderita kelelahan yang luar biasa. Sehingga
akhirnya menyebabkan kegagalan terapi dan memperburuk prognosis klien
denganChronicKidneyDeases(Kim,2010).
Intradialytic exercise merupakan latihan yang dilakukan pada saat menjalani
hemodialisis. Pada penelitian yang telah dilakukan oleh perkumpulan Nefrologi
Canada dinyatakan bahwa dari perspektif fisiologi, intradialytic exercise dapat
meningkatkan aliran darah otot dan peningkatan jumlah area kapiler pada otot
yang sedang bekerja sehingga akan menghasilkan aliran urea dan racun-racun
yang lainnya dari jaringan ke area vaskuler yang dipindahkan selanjutnya pada
dialiser.
Manfaat lain dari intradialytic exercise adalah pada pengaturan tekanan
darah. Pasien dengan hipertensi mengalami penurunan tekanan darah sistolik
setelah melakukan intradialytic exercise selama 3 bulan. Walaupun terdapat
banyak efek yang positif dari dilakukannya intradialytic exercise, tetapi
pelaksanaannya masih rendah. Kurangnya kesadaran serta kurangnya informasi
tentang latihan yang dilakukan saat hemodialisis menjadikan terapi ini jarang
dilakukan. Oleh karena itu, Mahasiswa Program Profesi Ners Angkatan 18
Universitas ingin melakukan pendidikan kesehatan tentang senam intradialisis
untuk memberikan paparan informasi kepada klien di Poli Hemodialisa RSD dr.
Soebandi Jember agar dapat melakukan kegiatan tersebut selama melakukan
terapi.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyuluhan ini adalah untuk mengajarkan senam
intradialisis kepada pasien dengan gagal ginjal kronik yang sedang menjalani
terapi hemodialisa
1.2.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut:
a. Mengetahui manfaat tentang Senam Intradialisis
b. Memberikan informasi kepada klien di Poli Hemodialisa RSUD dr.
Soebandi Jember tentang senam intradialisis

1.3 Masalah
Masih banyak klien yang menjalani hemodialisa tidak tahu tentang prosedur
pelaksanaan dan manfaat dari senam intradialisis.

1.4 Manfaat
Bagi klien yang menjalani hemodialisa di harapkan dapat melaksanakan
senam intradialisis untuk meningkatkan kekuatan fisik.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik/materi : Senam Intra Hemodialisa


Sasaran : Pasien dan Keluarganya
Waktu : 09.00-09.45 WIB (1x45 menit)
Hari/Tgl : Rabu, 4 Januari 2016
Tempat : Poli Hemodialisa

A. Standar Kompetensi
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, pasien dan keluarganya dapat
menerapkan pengetahuannya tentang Senam Intra Hemodialisa.

B. Kompetensi dasar
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, diharapkan, pasien dan keluarganya
dapat menyebutkan pengertian, manfaat, frekuensi, intensitas, volume,
progresifitas, waktu pelaksanaan, indikasi, kontraindikasi, dan tahapan gerakan
senam intra hemodialisa minimal 90% dengan benar.

C. Pokok Bahasan
Konsep dasar Senam Intra Hemodialisa.

D. Sub Pokok Bahasan


1. Pengertian Senam Intra Hemodialisa
2. Manfaat Senam Intra Hemodialisa
3. Frekuensi, intensitas, volume dan progresifitas Senam Intra Hemodialisa
4. Waktu pelaksanaan Senam Intra Hemodialisa
5. Indikasi Senam Intra Hemodialisa
6. Kontraindikasi Senam Intra Hemodialisa
7. Tahapan gerakan Senam Intra Hemodialisa
E. Waktu
1 x 45 menit
F. Bahan / Alat yang digunakan
a. Leaflet
b. Power point
G. Model Pembelajaran
a. Jenis model pembelajaran : Demonstrasi
b. Landasan Teori : Konstruktivisme
c. Landasan Pokok :
1. Menciptakan suasana ruangan yang baik
2. Membuat keputusan nilai personal
3. Mengidentifikasi pilihan tindakan
4. Memberi komentar
5. Menetapkan tindak lanjut

H. Persiapan
Pemateri menyiapkan materi tentang Senam Intra Hemodialisa

I. Kegiatan Penyuluhan
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Pendahuluan 1. Memberikan salam, Mendengarkan 2 menit
memperkenalkan diri, dan dan menjawab
membuka pendidikan salam
kesehatan.
Memperhatikan
2. Menjelaskan materi secara
umum dan manfaat pasien
Memperhatikan
dan keluarganya.
3. Menjelaskan tujuan umum
dan tujuan khusus
pendidikan kesehatan.
Penyajian a. Menjelaskan pengertian Memperhatikan 40 menit
Senam Intra Hemodialisa.
1) Menanyakan kepada
pasien dan keluarganya
mengenai materi yang
baru disampaiakan.
2) Mendiskusikan bersama
Memberikan
jawaban yang diberikan.
pertanyaan
b. Menjelaskan manfaat Senam
Intra Hemodialisa. Memperhatikan
1) Menanyakan kepada
dan memberi
pasien dan keluarganya
tanggapan
mengenai materi yang
Memperhatikan
baru disampaiakan.
2) Mendiskusikan
bersama jawaban yang
Memberikan
diberikan.
pertanyaan

c. Menjelaskan frekuensi,
intensitas, volume, dan
Memperhatikan
progresifitas Senam Intra
dan memberi
Hemodialisa.
1) Menanyakan kepada tanggapan
pasien dan keluarganya
mengenai materi yang Memperhatikan
baru disampaiakan. Memberikan
2) Mendiskusikan
pertanyaan
bersama jawaban yang
diberikan.
Memperhatikan
dan memberi
tanggapan
mengenai
pembahasan
jawaban

d. Menjelaskan waktu
Memperhatikan
pelaksanaan Senam Intra
Hemodialisa
1) Menanyakan kepada
Memberikan
pasien dan keluarganya
pertanyaan
mengenai materi yang
baru disampaiakan.
2) Mendiskusikan
bersama jawaban yang Memperhatikan
diberikan. dan memberi
tanggapan
e. Menjelaskan indikasi dan
kontraindikasi Senam Memperhatikan
Intra Hemodialisa
1) Menanyakan kepada
pasien dan keluarganya
Memberikan
mengenai materi yang
pertanyaan
baru disampaiakan.
2) Mendiskusikan
bersama jawaban yang
Memperhatikan
diberikan.
dan memberi
tanggapan
mengenai
pembahasan
f. Menjelaskan dan
Memperhatikan
mendemonstrasikan
dan
tahapan gerakan Senam
mendemonstrasi
Intra Hemodialisa
1) Menanyakan kepada kan
pasien dan keluarganya Memberikan
mengenai materi yang pertanyaan
baru disampaiakan.
2) Mendiskusikan
bersama jawaban yang
Memperhatikan
diberikan.
dan memberi
tanggapan
mengenai
pembahasan
Penutup 1. Menutup pertemuan dengan Menjawab 3 menit
memberi kesimpulan dari pertanyaan yang
materi yang disampaikan. diajukan
pemateri
2. Mengajukan pertanyaan
Memberi saran
kepada pasien dan
keluarganya.
3. Mendiskusikan bersama Memberi
jawaban dari pertanyaan komentar dan
yang telah diberikan. menjawab
pertanyaan
4. Menutup pertemuan dan bersama
memberikan salam. Memperhatikan
dan membalas
salam

J. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Pasien dan keluarganya berada di tempat pertemuan sesuai kontrak.
2) Penyelenggaraan pendidikan kesehatan tentang Senam Intra
Hemodialisa di Poli Hemodialisa RSUD dr. Soebandi Jember.
3) Pengorganisasian penyelenggaraan kegiatan dilakukan sebelum
pelaksanaan.
b. Evaluasi Proses
1) Pasien dan Keluarganya antusias terhadap kegiatan yang dilakukan.
2) Pasien dan Keluarganya berpartisipasi dalam kegiatan.
c. Evaluasi Hasil
1) Pasien dan Keluarganya dapat menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh pemateri.
2) Kegiatan pendidikan kesehatan tentang senam intra hemodialisa dapat
dilakukan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Lampiran 1 (Materi)

Senam Intrahemodialisa

A. Pengertian Senam Intra Hemodialisa


Senam intra hemodialisa merupakan latihan fisik sebagai pergerakan
terencana, terstruktur yang dilakukan untuk memperbaiki atau memelihara satu
atau lebih aspek kebugaran fisik. Latihan fisik secara teratur menjadi salah satu
bagian dari program terapi dan rehabilitasi pada pasien penyakit ginjal tahap
akhir (Knap et al, 2005).

B. Manfaat
Manfaat yang didapat dari latihan fisik yang dilakukan pada saat hemodialisis
yaitu sebagai berikut.
1. Meningkatkan aliran darah pada otot
2. Memperbesar jumlah kapiler, memperbesar luas, dan permukaan kapiler
sehingga meningkatkan perpindahan urea dan toksin dari jaringan ke vaskuler
yang kemudian dialirkan ke dializer atau mesin HD (Parson et al, 2006)
3. Latihan fisik yang dilakukan selama satu jam pertama hemodialisis dapat
menjadi satu pilihan rehabilitasi yang terbaik (Knap et al, 2005).

C. Frekuensi, Intensitas, Volume, dan Progresivitas


Pelaksanaan senam intrahemodialisa dilakukan secara :
1. Latihan dilakukan 2 kali seminggu selama dialisis dibawah pengawasan
2. Latihan dilakukan sebanyak 2 set dan setiap gerakan dilakukan sebanyak 8
hitungan

D. Waktu Pelaksanaan
1. Latihan fisik efektif dilakukan pada saat jam pertama hemodialisis selama 4
sampai dengan 6 minggu
2. Latihan dapat dilakukan selama 30 sampai dengan 45 menit dan secara umum
diberikan sebelum hemodialisis selesai dilakukan (Parsons, 2006; Hidayati
2009)
3. Latihan fisik yang dilakukan selama satu jam pertama hemodialisis dapat
menjadi satu pilihan rehabilitasi yang terbaik (Knap et al, 2005) .

E. Indikasi
1. Pasien yang rutin menjalani hemodialisa
2. Pasien yang mampu untuk melakukan senam intra dialisa

F. Kontraindikasi
1. Pasien yang mengalami penyakit pada sistem persyarafan (neurologi)

2. Pasien yang mengalami gangguan pada sistem muskuloskeletal

3. Pasien yang mengalami gangguan hemodinamik

4. Pasien yang terpasang akses femoral


5. Pasien yang mengalami komplikasi hemodialisis (hipotensi, kram, sakit
kepala/pusing)

G. Tahapan
Latihan yang dilakukan meliputi tiga tahap yaitu pemanasan, latihan (inti) dan
pendinginan (Sulistyaningsih, 2010)
1. Latihan peregangan (pemanasan)
Merupakan kegiatan awal yang harus dilakukan oleh siapa pun yang
melakukan latihan. Pemanasan merupakan upaya tubuh untuk menyesuaikan
diri dengan peningkatan sirkulasi secara bertahap. Pemanasan ditujukan agar
otot rangka yang akan digerakkan mulai beradaptasi sehingga akan
mencegah terjadinya cidera pada otot sekaligus meminimalkan hutang
oksigen dan pembentukan asam laktat. Dengan melakukan pemanasan maka
pembuluh darah pada otot yang bergerak akan melebar dan akan terjadi
peningkatan sirkulasi ke otot-otot yang bergerak.
a. Peregangan Leher
Posisi duduk atau berbaring di tempat tidur
Tundukkan kepala sampai dagu menyentuh dada
Tolehkan kepala ke arah telinga kiri dan kanan bergantian
Ulangi peregangan pada leher
Dengan perlahan gerakan kepala ke arah bahu kanan kembali tegak
kemudian gerakkan kepala ke arah bahu kiri
Setiap gerakan dilakukan 8 hitungan
b. Peregangan tangan/lengan (tangan dan pergelangan)
Posisi duduk atau berbaring
Angkat tangan, luruskan sejajar dengan bahu
Regangkan semua jari-jari tangan kemudian ikuti gerakan mengepal
Tiap gerakan dilakukan sebanyak 8 hitungan

c. Peregangan bahu, punggung atas dan dada


Posisi duduk atau berbaring di tempat tidur
Angkat bahu ke arah telinga dengan gerakan turun naik
Putar bahu kanan ke arah belakang kemudian ke arah depan.
Ganti bahu kiri dengan gerakan yang sama
Putar secara bersamaan kedua bahu ke arah belakang dan depan
Setiap gerakan dilakukan sebanyak 8 kali

d. Peregangan punggung atas dan dada


Posisi duduk atau berbaring di atas tempat tidur
Letakkan tangan di atas bahu dengan siku menekuk
Gerakan memutar siku. Pertama kedepan, kemudian ke belakang
Gerakan memutar dengan gerakan memutar siku, pertama ke arah
depan lalu ke belakang
Hentikan putaran dan sentuhkan kedua siku di depan dada
Buka kedua siku ke arah luar dan tarik bahu bagian belakang
bersama-sama. Rasakan regangan di dada
Ulangi gerakan sebanyak 8 kali

e. Peregangan bagian leher dan bagian samping


Posisi duduk atau berbaring di atas tempat tidur
Angkat kedua tangan atau salah satu tangan yang tidak diakses lurus
ke atas, kemudian tangan diturunkan.
Rasakan peregangan pada dada bagian samping
Lakukan gerakan sebanyak 8 kali

2. Latihan penguatan (inti)


Latihan inti dilakukan setelah pemanasan dilakukan. Latihan disesuaikan
dengan kemampuan sesuai dengan umur, jenis kelamin, kebiasaan latihan,
penyakit dan taraf kesehatan masing-masing.
a. Penguatan lengan atas dan depan
Posisi duduk atau berbaring di atas tempat tidur
Pertahankan siku tetap berada di depan badan dan tekuk lengan
Putar telapak tangan ke atas dan buat kepalan, begitu juga dengan
tangan yang lain
Perlahan-lahan naikkan satu kepalan (dengan atau tanpa beban) ke
arah bahu dan ke bawah
b. Penguatan bagian paha
Posisi duduk atau berbaring di atas tempat tidur dengan kaki lurus
Dengan perlahan tekuk kaki kanan ke arah badan kemudian kaki
diluruskan
Secara bergantian dilakukan antara gerakan kaki sebelah kanan
dengan kaki yang sebelah kiri
Lakukan gerakan sebanyak 8 kali

c. Penguatan Paha
Sandarkan punggung di kursi atau tempat dengan kaki dinaikkan di
tempat kaki (footrest)
Lengan berpegangan di kursi atau sisi tempat duduk untuk
keseimbangan
Perlahan angkat kaki tanpa menekuk kaki (beban untuk pergelangan
kaki dapat digunakan)
Hitung sampai hitungan 5 kali
Perlahan turunkan. Ulangi untuk kaki yang lain

d. Penguatan paha depan, belakang dan perut


Sandarkan punggung di kursi / tempat tidur dan kaki dinaikkan di
tempat kaki (footrest)
Tekuk kaki pada lutut, dalam satu waktu, perlahan arahkan ke dada
seperti mengayuh sepeda

e. Penguatan paha samping


Tiduran dengan posisi berbaring di atas tempat tidur
Luruskan kedua kaki
Gerakkan kaki kanan ke arah samping dengan bertumpu pangkal paha
Kemudian gerakkan ke arah posisi semula (lurus dengan badan)
Secara bergantian lakukan gerakan pada kaki yang sebelahnya
Lakukan gerakan masing-masing sebanyak 8 kali hitungan

3. Latihan pendinginan
Terjadi penurunan aktivitas secara bertahap. Pada tahap ini tekanan darah,
denyut jantung, nadi diusahakan turun secara bertahap. Pemulihan berguna
agar otot-otot yang dipakai latihan akan melemas sehingga akan memulihkan
otot yang baru dipakai dan sisa pembakaran akan dikeluarkan dan tidak
tertumpuk di dalam tubuh.
Tarik nafas melalui hidung dan keluarkan melalui mulut, sambil angkat
kedua tangan setinggi kepala
Lakukan 8 kali hitungan
DAFTAR PUSTAKA

Hidayati. W. 2009. Laporan Analisis Praktek Residensi Spesialis Keperawatan


Medikal Bedah Peminatan Sistem Perkemihan di RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo dan RS PGI Cikini. Jakarta: RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusum.
Knap B, Ponikvar B.J, Ponikvar R, Bren F.A. 2005. Regular Exercise as a Part Of
Treatment For Patients With End Stage Renal Disease. Therapeutic
Apheresis and Dialysis. http://www.onlinelibrary.wiley.com [30 November
2015]

Parsons, T.K., Tosselmire E.D., King-VanVlack C.E. 2006. Exercise Training


During Hemodialysis Improves Dyalisis Efficacy and Physical
Performance. Exercise Arch Phys Med Rehabil: 87:680-7.
http://www.interscience.com [30 November 2015]

Sulistyaningsih, Dwi Retno. 2010. Efektivitas Latihan Fisik Selama Hemodialisis


Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Pasien Penyakit Ginjal Kronik di
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Depok: FIK UI

BERITA ACARA

Pada hari ini, Rabu tanggal 4 bulan Januari tahun 2017 pukul 09.00 WIB
s/d selesai bertempat di Poli Hemodialisa RSUD dr. Soebandi Jember Kabupaten
Jember Provinsi Jawa Timur telah dilaksanakan kegiatan penyuluhan pada pasien
hemodialisa tentang senam intrahemodialisa. Kegiatan ini diikuti oleh orang
(daftar telah terlampir).

Jember, 4 Januari 2017

Mengetahui,

Pembimbing Klinik Mahasiswa Profesi

(.......................................) (..........................................)

DAFTAR HADIR
Penyuluhan tentang Senam Intra Hemodialisa pada pasien hemodialisa: Hari
Rabu, Tanggal 4 Bulan Januari Tahun 2017 pukul 09.00 WIB Tempat: di Poli
Hemodialisa RSUD dr. Soebandi Jember Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur.

No. Nama Alamat Tanda Tangan


1 1.
2 2.
3 3.
4 4.
5 5.
6 6.
7 7.
8 8.
9 9.
10 10.
11 11.
12 12.
13 13.
14 14.
15 15.

Jember, 4 Januari 2017


Mengetahui,
Pembimbing Klinik

(......................................)

DAFTAR HADIR
Penyuluhan tentang Senam Intra Hemodialisa pada pasien hemodialisa: Hari
Rabu, Tanggal 4 Bulan Januari Tahun 2017 pukul 09.00 WIB Tempat: di Poli
Hemodialisa RSUD dr. Soebandi Jember Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur.

No. Nama Alamat Tanda Tangan


16 16.
17 17.
18 18.
19 19.
20 20.
21 21.
22 22.
23 23.
24 24.
25 25.
26 26.
27 27.
28 28.
29 29.
30 30.

Jember, 4 Januari 2017


Mengetahui,
Pembimbing Klinik

(......................................)

Anda mungkin juga menyukai