Anda di halaman 1dari 12

Pengertian Lingkungan

Pengertian dari Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar atau sekitar mahluk hidup. Para
ahli lingkungan memberikan definisi bahwa Lingkungan (enviroment atau habitat) adalah suatu
sistem yang kompleks dimana berbagai faktor berpengaruh timbal-balik satu sama lain dan
dengan masyarakat tumbuh-tumbuhan. Menurut Ensiklopedia Kehutanan menyebutkan bahwa
Lingkungan adalah jumlah total dari faktor-faktor non genetik yang mempengaruhi pertumbuhan
dan reproduksi pohon. Ini mencakup hal yang sangat luas, seperti tanah, kelembaban, cuaca,
pengaruh hama dan penyakit, dan kadang-kadang intervensi manusia.

Kepentingan atau pengaruh faktor-faktor lingkungan terhadap masyakat tumbuhan berbeda-beda


pada saat yang berlainan. Suatu faktor atau beberapa faktor dikatakan penting apabila pada suatu
waktu tertentu faktor atau faktor-faktor itu sangat mempengaruhi hidup dan tumbuhnya tumbuh-
tumbuhan, karena dapat pada taraf minimal, maximal atau optimal, menurut batas-batas toleransi
dari tumbuh-tumbuhan atau masyarakat masing-masing.
Lingkungan terbagi 2 yaitu Biotik dan Abiotik dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Komponen biotik (komponen makhluk hidup), misalnya binatang, tumbuh-tumbuhan,


dan mikroba.

2. Komponen abiotik (komponen benda mati), misalnya air, udara, tanah, dan energi.

Berdasarkan segi trofik atau nutrisi, maka komponen biotik dalam ekosistem terdiri atas dua
jenis sebagai berikut.

Komponen autotrofik (autotrophic). Kata autotrofik berasal dari kata autos artinya
sendiri, dan trophikos artinya menyediakan makanan. Komponen autotrofik, yaitu
organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri berupa bahan
organik berasal dari bahan-bahan anorganik dengan bantuan klorofil dan energi utama
berupa radiasi matahari. Oleh karena itu, organisme yang mengandung klorofil termasuk
ke dalam golongan autotrof dan pada umumnya adalah golongan tumbuh-tumbuhan.
Pada komponen nutrofik terjadi pengikatan energi radiasi matahari dan sintesis bahan
anorganik menjadi bahan organik kompleks.

Komponen heterotrofik (heterotrofhic). Kata heterotrof berasal dari kata hetero artinya
berbeda atau lain, dan trophikos artinya menyediakan makanan. Komponen heterotrofik,
yaitu organisme yang hidupnya selalu memanfaatkan bahan organik sebagai bahan
makanannya, sedangkan bahan organik yang dimanfaatkan itu disediakan oleh organisme
lain. Jadi, komponen heterotrofit memperoleh bahan makanan dari komponen autotrofik,
kemudian sebagian anggota komponen ini menguraikan bahan organik kompleks ke
dalam bentuk bahan anorganik yang sederhana dengan demikian, binatang, jamur, jasad
renik termasuk ke dalam golongan komponen heterotrofik.
Odum (1993) mengemukakan bahwa semua ekosistem apabila ditinjau dari segi struktur
dasarnya terdiri atas empat komponen. Pernyataan yang serupa juga dikemukakan oleh
Resosoedarmo dkk. (1986) bahwa ekosistem ditinjau dari segi penyusunnya terdiri atas empat
kompoenen, yaitu komponen abiotik, komponen biotik yang mencakup produsen, konsumen, dan
pengurai. Masing-masing dari komponen itu diuraikan sebagai berikut:

1. Komponen Abiotik (benda mati atau nonhayati), yaitu komponen fisik dan kimia yang
terdiri atas tanah, air, udara, sinar matahari, dan lain sebagainya yang berupa medium
atau substrat untuk berlangsungnya kehidupan. Menurut Setiadi (1983), komponen biotik
dari suatu ekosistem dapat meliputi senyawa dari elemen inorganik misalnya tanah, air,
kalsium, oksigen, karbonat, fosfat, dan berbagai ikatan senyawa organik. Selain itu, juga
ada faktorfaktor fisik yang terlibat misalnya uap air, angin, dan radiasi matahari.

2. Komponen produsen, yaitu organisme autotrofik yang pada umumnya berupa tumbuhan
hijau. Produsen menggunakan energi radiasi matahari dalam proses fotosintesis, sehingga
mampu mengasimilasi CO, dan H20 menghasilkan energi kimia yang tersimpan dalam
karbohidrat. Energi kimia inilah sebenarnya merupakan sumber energi yang kaya
senyawa karbon. Dalam proses fotosintesis tersebut, oksigen dikeluarkan oleh tumbuhan
hijau kemudian dimanfaatkan oleh semua makhluk hidup di dalam proses pemapasan.

3. Komponen konsumen, yaitu organisme heterotrofik misalnya binatang dan manusia yang
makan organisme lain. Jadi, yang disebut sebagai konsumen adalah semua organisme
dalam ekosistem yang menggunakan hasil sintesis (bahan organik) dari produsen atau
dari organisme lainnya. Berdasarkan kategori tersebut, maka yang termasuk konsumen
adalah semua jenis binatang dan manusia yang terdapat dalam suatu ekosistem.
Konsumen dapat digolongkan ke dalam: konsumen pertama, konsumen kedua, konsumen
ketiga, dan mikrokonsumen (Resosoedarmo dkk., 1986; Setiadi, 1983).

Konsumen pertama adalah golongan herbivora, yaitu binatang yang makan


tumbuh-tumbuhan hijau. Contoh organisme yang termasuk herbivora adalah
serangga, rodensia, kelinci, kijang, sapi, kerbau, kambing, zooplankton,
crustaeeae, dan mollusca.

Konsumen kedua adalah golongan karnivora kecil dan omnivora. Karnivora kecil,
yaitu binatang yang berukuran tubuh lebih kecil dari karnivora besar dan
memakan binatang lain yang masih hidup, misalnya anjing, kucing, mbah, anjing
hutan, burung prenjak, burung jalak, dan burung gagak. Omnivora, yaitu
organisme yang memakan herbivora dan tumbuh-tumbuhan, misalnya manusia
dan burung gereja.

Konsumen ketiga adalah golongan karnivora besar (karnivora tingkat tinggi).


Karnivora besar, yaitu binatang yang memakan atau memangsa karnivora kecil,
herbivora, maupun omnivora, misalnya singa, harimau, serigala, dan burung
rajawali.
Mikrokonsumen adalah tumbuhan atau binatang yang hidupnya sebagai parasit,
scavenger, dan saproba. Parasit tumbuhan maupun binatang hidupnya bergantung
kepada somber makanan dari inangnya. Sedangkan scavenger dan saproba hidup
dengan makan bangkai binatang dan tumbuhan yang telah mati.

4. Komponen pengurai, yaitu mikroorganisme yang hidupnya bergantung kepada bahan


organik dari organisme mati (binatang, tumbuhan, dan manusia yang telah mati).
Mikroorganisme pengurai tersebut pada umumnya terdiri atas bakteri dan jamur.
Berdasarkan atas tahap dalam proses penguraian bahan organik dari organisme mati,
maka organisme pengurai terbagi atas dekomposer dan transformer (Setiadi, 1983).
Dekomposer, yaitu mikroorganisme yang menyerang bangkai hewan dan sisa tumbuhan
mati, kemudian memecah bahan organik kompleks ke dalam ikatan yang lebih sederhana,
dan proses dekomposisi itu disebut humifikasi yang menghasilkan humus. Transformer,
yaitu mikroorganisme yang meneruskan proses dekomposisi dengan mengubah ikatan
organik sederhana ke dalam bentuk bahan anorganik yang siap dimanfaatkan lagi oleh
produsen (tumbuh-tumbuhan), dan proses dekomposisi itu disebut mineralisasi yang
menghasilkan zat hara.
Tabel. Beberapa Faktor Lingkungan yang terpenting
No Faktor Lingkungan Aspek-Aspek Penting
A Faktor Abiotik
I Faktor-Faktor Iklim :
1 Cahaya Intensitas, Kualitas, Lama dan Periodisitas
2 Suhu Derajat, Lama dan Periodisitas.
Kuantitas dan Intensitas, Frekwensi,
3 Curah Hujan
Distribusi dan Musim
Kelembaban Nisbi, Tekanan Uap dan Defisit
4 Kelembaban Udara
tekanan uap.
Kecepatan, Kekuatan dan Arah, Frekwensi
5 Angin
dan Jenis
6 Gas Udara Oksigen, Karbondioksida, gas-gas lain
II Faktor-Faktor Geografis
Derajat lintang (Latitude), Derajat Bujur
Letak Geografis (Longitude), Pulau atau Benua, Jarak dari
panti
Lereng, Derajat dan Arah, Letak tinggi dari
Topografi
permukaan laut (Altitude), Bentuk Lapang.
Geologi Sejarah Geologi, Batuan dan Bahan Induk
Vulkanisme Pengaruh panas, mekanis dan kimia
III Faktor-Faktor Edafis
Jenis Tanah
Profil, struktur, tekstur, aerasi, porosistas dan
Sifat Sifat Fisik bulk density, kadar air, permeabilias,
drainase, infiltrasi, suhu
pH, Mineral tanah, Senyawa organik tanah,
Sifat Sifat Kimia
Sifat Base excange
Bahan Organik, Humus dan serasah, flora
Sifat Sifat Biologi tanah, jamur, bakteri, fauna tanah, cacing,
rayap.
Erosi
B Faktor Biotik
Penebangan, Pembakaran, Aktivitas
I Faktor Manusia
budidaya, pemupukan dan pengolahan tanah.
Penyerbukan, Penyebaran Buah dan Biji,
Pengaruh Kotoran, Memakan dan merusak
II Faktor Hewan
bagian tumbuh/tumbuhan, Transmisi
Penyakit, Pemadatan Tanah.
Persaingan, Parasitisma, Simbiosis,
III Faktor Tumbuh-tumbuhan lain
Alellopathy.

Lingkungan darat

Daratan adalah bagian dari permukaan bumi yang secara tetap tidak tertutup oleh air laut. Secara
umum istilah yang banyak digunakan adalah darat daripada daratan karena daratan lebih
difokuskan pada batasan geografis. Sebenarnya, bagian permukaan bumi yang tertutup oleh air
seperti rawa, sungai dan danau juga menjadi bagian dari daratan, namun secara umum mereka
tidak disebut sebagai darat. Selain itu, daratan menjadi tempat hidup bagi sebagian besar
mahkluk hidup baik itu tumbuhan, sebagian besar hewan, dan manusia yang bergantung baik
secara langsung maupun secara tidak langsung dari daratan. Lingkungan darat juga masih dibagi
lagi menjadi beberapa kelompok yaitu dataran rendah, dataran tinggi, pantai, pegunungan, dan
gunung.
Dataran Rendah
Dataran rendah merupakan hamparan tanah yang luas dengan tingkat ketinggian antara 0 sampai
500 meter di atas permukaan laut. Suhu udara di daerah dataran rendah, terutama untuk wilayah
di Indonesia sekitar 23 derajat Celsius hingga 28 derajat Celsius sepanjang tahunnya sehingga
udara di dataran rendah memang cenderung cukup panas. Namun, di daerah dataran rendah
inilah yang sebagian besar manusia dijadikan sebagai tempat tempat tinggal dan bermata
pencaharian. Umumnya, dataran rendah digunakan untuk persawahan dan perkantoran.

Lingkungan udara

Lingkungan udara (atmosfer) adalah salah satu lingkungan hidup manusia yang penting selain
dari hidrosfer (air) dan pedosfer (tanah). Kualitas udara akan berpengaruh bagi kualitas hidup
manusia.

Lingkungan Air

Air adalah salah satu dari ketiga komponen yang pembentuk bumi (zat padat, cair dan
atmosfer). Bumi dilingkupi air sekitar 70 % sedangkan sisanya 30% berupa daratan. Udara
sendiri mengandung zat cair (uap air) sekitar 15% dari tekanan atmosfer. Tidak hanya di Bumi,
sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, dan di
bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air bisa berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air).
Air adalah satu-satunya zat yang secara alamiah terdapat di permukaan Bumi dalam ketiga
wujud tersebut. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil) air yang tersedia di Bumi.
Kondisi air sebagian besar terdapat di lautan yaitu air asin dan sisanya pada lapisan-lapisan es di
kutub dan puncak-puncak gunung, namun air juga bisa hadir dalam bentuk awan , hujan ,
sungai , air tawar , danau , dan lautan es. Dalam objek-objek tersebut air bergerak mengikuti
sebuah siklus air yang sebagaimana telah kita ketahui , yaitu : melewati penguapan , hujan , dan
aliran air di atas permukaan tanah baik melalui perembesan air dalam tanah kemudian menuju
mata air , sungai , muara dan selanjutnya kembali menuju laut.
Air berpengaruh besar bagi kelangsungan semua makhluk hidup khususnya manusia. Manusia
memanfaatkan air dalam kehidupannya untuk berbagai hal , misalnya minum , mencuci , mandi ,
bahkan digunakan sebagai sumber pembangkit listrik. Akan tetapi air juga dapat mendatangkan
kerugian bagi manusia apalagi dalam jumlah yang sangat besar seperti banjir. Pengelolaan
sumber daya air yang tidak baik juga bisa menyebakan kurangnya persediaan air , monopolisasi
dan privatisasi , serta membuka ruang konflik.

A. Pengertian Air
Air adalah suatu senyawa kimia H2O yang sangat istimewa, didalam kandungannya terdiri dari
senyawa Hidrogen (H2) dan senyawa Oksigen (O2). Kedua senyawa yang membentuk air ini
adalah komponen pokok serta mendasar dalam memenuhi keperluan seluruh makhluk hidup di
muka bumi selain matahari.

B. Karakteristik Air
Air memiliki tiga karakteristik, yaitu fisika, kimia dan biologi yang sangat mempengaruhi
kualitas dari air tersebut. Oleh karena itu, pengolahan air terpusat terhadap berbagai parameter
tersebut guna memperoleh air yang layak digunakan.

Karakteristik Fisika Air , adalah karakter pada air yang dapat Anda lihat langsung melalui
kondisi air tanpa harus melakukan penelitian yang lebih kompleks pada air tersebut.
Karakteristik fisik air ini meliputi :

1. Bau dan rasa , yaitu yang dihasilkan oleh adanya mikroorganisme di dalam air seperti
alga , senyawa H2S yang terbentuk dalam keadaan anaerobik , dan oleh adanya organik-
organik tertentu.

2. Kekeruhan , dapat terjadi akibat adanya bahan anorganik dan organik yang terkandung
dalam air seperti lumpur dan sisa pembuangan bahan oleh industri.

3. Temperatur atau Suhu , suatu keadaan temperatur atau suhu pada air ketika terjadi
peningkatan dapat menyebabkan menurunnya kadar oksigen yang terlarut. Akibatnya
terjadi suatu degradasi anaerobik yang dampaknya akan menimbulkan bau yang tidak
sedap.

4. Warna , yaitu perubahan warna air akibat dampak dari mikroorganisme yang terkandung
dalam air tersebut.

Karakteristik Kimia Air , adalah kadar bahan kimia yang terdapat pada air, biasanya berasal dari
alam dan sebagian lagi akibat aktivitas makhluk hidup. Karakteristik kimia air ini meliputi :
1. pH , pembatasan pH dilakukan karena dapat mempengaruhi rasa , korosifitas air , dan
efisiensi klorinasi. Beberapa senyawa asam dan basa lebih toksik dalam bentuk
molekuler, dimana ketika disosiasi senyawa-senyawa tersebut dipengaruhi oleh pH. pH
air dalam kondisi netral berkisar 6,5 8,5. Air yang memiliki pH rendah akan terasa asam
contohnya air rawa (gambut), sedangkan air yan memiliki pH tinggi akan terasa pahit.

2. DO (Dissolved Oxigen) , yaitu kadar jumlah oksigen terlarut yang berasal dari
fotosintesis dan absorbsi atmosfer atau udara. Semakin banyak kadar jumlah DO maka
kualitas air semakin baik.

3. BOD (Bioligical Oxigen Demand) , yaitu banyaknya kadar oksigen yang dibutuhkan oleh
mikroorganisme untuk menguraikan bahan - bahan organik ( zat pencerna ) yang tersedia
di dalam air dengan cara biologi.

4. COD (Chemical Oxigen Demand) , yaitu banyaknya kadar oksigen yang dibutuhkan
untuk mengoksidasi bahan - bahan organik dengan cara kimia.

5. Kesadahan , yaitu adalah kandungan mineral - mineral yang terdapat di dalam air yang
pada umumnya ion Ca2+ ( Kalsium ) dan Mg2+ ( Magnesium ). Air yang memiliki
kesadahan yang tinggi akan mempersulit penggunaan sabun. Kesadahan yang tinggi
diakibatkan oleh adanya kadar residu terlarut yang tinggi dalam air.

6. Senyawa - senyawa kimia beracun , kandungan besi (Fe) dalam air bersih akan
menimbulkan aroma ligan , memunculkan warna koloid merah ( karat ) akibat oksidasi
oleh oksigen terlarut yang dapat menjadi racun bagi manusia. (Farida, 2002).

Karakteristik Biologi Air , digunakan untuk mengukur kualitas air untuk dikonsumsi. Parameter
yang digunakan adalah mikroorganisme yang terkandung. Semakin banyak mikrooranisme yang
terdapat pada air tentu tidak layak untuk diminum. Pada air limbah terkandung bakteri yang
sangat berbahaya bagi kesehatan. Bakteri yang digunakan sebagai indikator adalah bakteri E-
Coli. Berbagai macam organisme hidup dalam air lebih banyak ditemukan pada air permukaan
daripada air tanah, sebab proses penyaringan oleh lapisan tanah. Jenis-jenis organisme yang
terdapat dalam air meliputi organisme mikroskopik dan makroskopik. (Suripin, 2002) Organisme
mikroskopik seperti bakteri dan coliform dapat ditemukan dalam air. Bakteri yang hidup di
perairan umumnya uniseluler , tidak memiliki klorofi l, berkembangbiak dengan pembelahan sel
secara transversal atau biner , sebagian besar ( 80%) berbentuk batang. Secara umum hidupnya
saprofitik pada sisa buangan hewan dan tanaman yang telah mati, ada juga yang bersifat parasitik
pada hewan dan manusia sehingga menimbulkan penyakit. Organisme makroskopik seperti
ganggang dan rumput laut dapat menurunkan kualitas air dalam faktor rasa , warna , dan bau.
Namun dapat dihilangkan dalam proses purifikasi. Keberadaan ikan dalam air dapat
mengendalikan pertumbuhan organisme mikroskopik ataupun mikroskopik. (Suripin, 2002).

Pembagian Air
1. Berdasarkan Sumbernya
Menurut (Sutrisno, 2004), sumber-sumber air meliputi :
A. Air Laut
Lebih dari 80% air yang berada di alam adalah air laut. Air laut menentukan iklim serta
kehidupan di bumi. Kadar dan komponen unsur di dalam air laut ditentukan sejumlah reaksi
kimia , fisika , serta biologi yang terjadi di samudera.

Faktor yang mempengaruhi kadar garam air laut

Penguapan , semakin besar penguapan air laut maka semakin besar pula salinitasnya.
Salinitas adalah jumlah total material terlarut yang terkandung dalam 1 kg air laut
(dinyatakan dalam gram). Satuan salinitas : 0/00 (per mil). Contohnya pada Laut Merah

Curah Hujan , semakin banyak curah hujan yang terjadi maka semakin rendah
salinitasnya. Contohnya pada Laut Indonesia

Penambahan air tawar akibat pencairan es , semakin banyak es yang mencair maka
air laut akan sedikit terasa asam, akibatnya nilai salinitasnya juga rendah.

Jumlah sungai yang mengalir kelaut.

Warna Air Laut

Endapan dan organisme. Contohnya yang terjadi pada Laut Kuning karena pengaruh
lumpur loss yang berwarna kuning yang dibawa sungai - sungai kuning, Laut Merah
karena pengaruh ganggang merah ( alga merah ) yang memantulkan warna merah , Laut
Hitam karena pengaruh endapan tanah loss dari Rusia yang berwarna hitam.

Pemantulan sinar matahari oleh laut.


Jenis - jenis Air Laut
Berdasarkan cara terjadinya :

Laut Transgresi ( laut yang meluas ), terjadi akibat adanya perubahan permukaan laut
secara positif ( meluas ). Perubahan permukaan ini terjadi akibat naiknya permukaan air
laut atau kondisi daratannya yang turun. Perubahan ini terjadi pada zaman es. Contoh laut
jenis ini adalah laut Jawa, laut Arafuru dan laut Utara.

Laut Ingresi, adalah laut yang terjadi akibat adanya penurunan tanah di dasar laut.
Penurunan tanah di dasar laut akan membentuk lubuk laut dan palung laut. Lubuk laut
atau basin adalah penurunan di dasar laut yang berbentuk bulat. Contohnya lubuk Sulu,
lubuk Sulawesi, lubuk Banda dan lubuk Karibia. Sedangkan Palung Laut atau trog adalah
penurunan di dasar laut yang bentuknya memanjang. Contohnya palung Mindanau yang
dalamnya mencapai 1.085 m.

Laut Regresi, adalah laut yang menyempit. Penyempitan terjadi akibat adanya
pengendapan oleh batuan seperti pasir dan lumpur yang dibawa oleh sungai - sungai yang
bermuara di laut tersebut. Penyempitan laut sering tejadi di pantai utara pulau Jawa.

Berdasarkan Letaknya :

Laut tepi ( laut pinggir ) adalah laut yang terletak di tepi benua ( kontinen ) serta seakan -
akan terpisah dari samudera luas oleh daratan pulau - pulau. Contohnya laut Cina Selatan
dipisahkan oleh kepulauan Indonesia dan kepulauan Filipina.

Laut pertengahan adalah laut yang terletak di antara benua - benua. Kondisi Lautnya
dalam dan memiliki gugusan pulau - pulau. Contohnya laut Tengah yang terletak di
antara benua Afrika - Asia dan Eropa , dan laut Es Utara yang terletak di antara benua
Asia dan Amerika.

Laut pedalaman adalah laut yang hampir keseluruhnya dikelilingi oleh daratan.
Contohnya laut Kaspia, laut Hitam dan laut Mati.

Berdasarkan Kedalamannya :

Zona Lithoral adalah wilayah pantai alias pesisir atau shore. Di wilayah ini pada saat air
pasang tergenang air dan pada saat air laut surut berubah menjadi daratan. Oleh sebab itu
wilayah sering disebut juga disebut wilayah pasang - surut.

Zona Neritic ( wilayah laut dangkal ) adalah batas wilayah pasang surut hingga
kedalaman 150 m. Pada zona ini tetap dapat menerima sinar matahari sehingga pada
wilayah ini sangat banyak terdapat beberapa jenis makhluk hidup baik hewan ataupun
tumbuh - tumbuhan. Contohnya pada laut Jawa , laut Natuna , dan selat Malaka.
Zona Bathyal ( wilayah laut dalam ) adalah wilayah laut yang mempunyai kedalaman
antara 150 m sampai 1800 m. Pada wilayah ini sinar matahari tidak dapat tembus,
akibatnya organisme tidak sebanyak seperti yang terdapat pada wilayah Neritic.

Proses Terbentuknya Air Laut


Laut menurut sejarahnya terbentuk lebih dari 4,4 milyar tahun yang lalu. Atmosfer bumi tertutup
oleh debu - debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar matahari menuju ke bumi.
Dampaknya, uap air di atmosfer mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah yang
mengisi cekungan - cekungan di bumi sampai terbentuklah lautan.
B. Air Permukaan
Air permukaan merupakan air yang mengalir atau yang terkumpul di cekungan permukaan bumi
yang berasal dari mata air, air hujan, dan lelehan salju yang mencair. Air permukaan banyak
digunakan untuk berbagai kebutuhan, antara lain untuk diminum , keperluan rumah tangga ,
irigasi, pembangkit listrik , industri, dan sebagainya. Pada umumnya terdapat beberapa
pengotoran pada air permukaan selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur , pelapukan batang
- batang kayu , daun - daun , limbah industri perkotaan dan sebagainya. Beberapa pencemaran ini
, untuk masing - masing air permukaan berbeda - beda , tergantung pada kondisi daerah yang
menjadi tempat mengalirnya air permukaan tersebut.

C. Air Tanah
Menurut ( Sutrisno, 2004 ) , air tanah terbagi atas 3 jenis, yaitu :

Air Tanah Dangka , yaitu air tanah terjadi akibat daya proses peresapan air dari
permukaan tanah. Lumpur akan terhalang oleh penyaringan lapisan tanah , demikian pula
dengan sebagian bakteri , jadi air tanah akan terlihat jernih namun lebih banyak
mengandung zat kimia ( garam - garam yang terlarut) sebab melewati lapisan tanah yang
memiliki unsur - unsur kimia tertentu untuk masing - masing lapisan tanah.

Air Tanah Dalam , yaitu air tanah dalam pada umumnya termasuk bersih jika dilihat dari
sisi biologinya , sebab selama pengalirannya air tanah mengalami penyaringan alami
maka kebanyakan mikroba sudah tidak lagi didalamnya.

Mata Air , yaitu air tanah yang keluar dengan sendirinya pada permukaan tanah. Mata air
yang berasal dari tanah dalam, tidak dipengaruhi oleh musim dan kualitasnya sama
dengan keadaan air tanah dalam.

Pembentukan Air Tanah


Air tanah adalah semua air yang tersedia di bawah permukaan tanah pada lajur atau zona jenuh
air ( zone of saturation ). Air tanah terbentuk dari air hujan dan air permukan, yang meresap
(infiltrate) mula-mula ke zona tidak jenuh ( zone of aeration ) dan kemudian meresap makin
dalam ( percolate ) sampai mencapai zona jenuh air dan menjadi air tanah. Air tanah merupakan
salah satu fase dalam siklus daur hidrologi, yakni sebuah peristiwa yang rutin berulang dari
urutan bagian yang dilewati air dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer , penguapan dari
darat dan laut atau air pedalaman , pengembunan membentuk awan , pencurahan, pelonggokan
dalam tanah atau badan air dan penguapan kembali ( Kamus Hidrologi, 1987 ). Dari daur
hidrologi tersebut bisa dipahami bahwa air tanah berinteraksi dengan air permukaan dan
komponen - komponen lain yang terlibat dalam siklus daur hidrologi tergolong bentuk topografi ,
tipe batuan penutup , pemakaian lahan , tetumbuhan penutup , dan manusia yang berada di
permukaan. Air tanah dan air permukaan saling berkaitan dan berinteraksi. Setiap aksi
( pemompaan , pencemaran dan lain-lain ) terhadap air tanah akan memberikan reaksi kepada air
permukaan , begitu juga sebaliknya.
Berdasarkan Analisis
Berdasarkan analisis air digolongkan menjadi 3 ( tiga ) , yaitu :

Air kotor atau air tercemar , yaitu air yang bercampur dengan satu atau beberapa
campuran hasil buangan limbah.

Air bersih , yaitu air yang telah terpenuhi sifat fisik , kimia, tetapi bakteriologinya masih
belum terpenuhi. Air bersih ini dapat dijumpai dari sumur gali , sumur bor , air hujan , air
sumber yang langsung dari mata air.

Air minum , yaitu air yang telah terpenuhi sifat fisik , kimia , maupun bakteriologi dan
level kontaminasi maksimum ( LKM ). Level kontaminasi maksimum meliputi
kekeruhan , kandungan zat kimia organik dan anorganik, dan jumlah bakteri coliform.

Anda mungkin juga menyukai

  • Operasi Teknik Kimia
    Operasi Teknik Kimia
    Dokumen334 halaman
    Operasi Teknik Kimia
    Iwan Rusmana
    Belum ada peringkat
  • Materi PP
    Materi PP
    Dokumen55 halaman
    Materi PP
    tegararazaq
    Belum ada peringkat
  • Teknologi Batubara
    Teknologi Batubara
    Dokumen12 halaman
    Teknologi Batubara
    tegararazaq
    Belum ada peringkat
  • KJKJ
    KJKJ
    Dokumen2 halaman
    KJKJ
    tegararazaq
    Belum ada peringkat
  • Materi PP
    Materi PP
    Dokumen55 halaman
    Materi PP
    tegararazaq
    Belum ada peringkat
  • Cair
    Cair
    Dokumen11 halaman
    Cair
    tegararazaq
    Belum ada peringkat
  • Identitas Nasional (Tegar - Ar)
    Identitas Nasional (Tegar - Ar)
    Dokumen2 halaman
    Identitas Nasional (Tegar - Ar)
    tegararazaq
    Belum ada peringkat
  • Materi PP
    Materi PP
    Dokumen55 halaman
    Materi PP
    tegararazaq
    Belum ada peringkat
  • Nama
    Nama
    Dokumen3 halaman
    Nama
    tegararazaq
    Belum ada peringkat
  • Makalah Identitas Nasional
    Makalah Identitas Nasional
    Dokumen14 halaman
    Makalah Identitas Nasional
    AvivhYo
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Lingkungan
    Pengertian Lingkungan
    Dokumen12 halaman
    Pengertian Lingkungan
    tegararazaq
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Lingkungan
    Pengertian Lingkungan
    Dokumen12 halaman
    Pengertian Lingkungan
    tegararazaq
    Belum ada peringkat
  • Gas
    Gas
    Dokumen4 halaman
    Gas
    tegararazaq
    Belum ada peringkat
  • Makala H
    Makala H
    Dokumen1 halaman
    Makala H
    tegararazaq
    Belum ada peringkat
  • Makala H
    Makala H
    Dokumen1 halaman
    Makala H
    tegararazaq
    Belum ada peringkat
  • Makala H
    Makala H
    Dokumen1 halaman
    Makala H
    tegararazaq
    Belum ada peringkat