Anda di halaman 1dari 8

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Program Otomotif

M. Ali Taufiq (10320022-ST)


Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang

ABSTRAK

Latar belakang masalah : kepemimpinan kepala sekolah memiliki posisi strategis, sebab dengan
kepemimpinan yang baik, kepala sekolah bisa mengarahkan orang-orang di bawahnya (guru,
karyawan, siswa), untuk melaksanakan kebijakan yang ditetapkan. Namun yang terjadi umumnya
tidak demikian, kepala sekolah lebih suka dan cenderung mendengarkan masukan-masukan dari guru
dan yayasan, hal ini dilakukan sebagai bentuk demokrasi dalam kepemimpinan. Di sisi lain, budaya
kerja akan tercipta dengan baik manakala orang-orang yang terlibat di dalamnya memiliki
kesadaran untuk berkomunikasi dan berhubungan secara harmonis demi terciptanya budaya dan
lingkungan kerja yang nyaman. Tujuan penelitian : (1) untuk mengetahui dan memberikan informasi
kepemimpinan kepala sekolah, (2) untuk mengetahui dan memperoleh data kinerja guru program
otomotif, dan (3) untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kinerja guru program otomotif di SMK Pembangunan Mranggen Kabupaten Demak.
Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan kore-lasional. Populasinya adalah
seluruh guru program otomotif berjumlah 12 orang dengan teknik total sampling. Teknik
pengumpulan data yang digunakan : (1) dokumentasi, untuk mengetahui jumlah guru, nama-nama
guru, nomor induk kepegawaian, sarana dan prasarana, dan data pendukung lain, (2) angket,
diguna-kan untuk memperoleh informasi tentang kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru
program otomotif. Adapun analisis data yang digunakan ada dua : (1) analisis deskriptif persentase
digunakan unuk mengetahui besarnya skor setiap variabel, dan (2) analisis regresi digunakan untuk
mengetahui pengaruh variabel kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru program
otomotif. Hasil penelitian sebagai kesimpulan : (1) kepemimpinan kepala sekolah SMK Pembangunan
Mranggen termasuk cukup baik, artinya dalam kepemim-pinan bisa menampung aspirasi bawahan
sehingga bawahan mendukungnya, (2) kinerja guru program otomotif termasuk sangat baik, hal ini
berakibat prestasi belajar yang dicapai oleh siswa sangat baik pula, dan (3) pengaruh kepemimpinan
kepala sekolah terhadap kinerja guru SMK Pembangunan Mranggen sangat baik, hal ini dibuktikan
hasil hitung 9,999 angka tersebut lebih besar dari tabel 2,201 karena 9,999 > 2,201 maka hipotesis
kerja : "Ada pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala terhadap kinerja guru program
otomotif SMK Pembangunan Mranggen Kabu-paten Demak pada semester genap tahun ajaran
2012/2013" diterima. Dengan diterimanya hipotesis kerja, maka memberikan indikasi bahwa semakin
baik kepemimpinan kepala sekolah, maka akan semakin baik kinerja yang dimiliki oleh para guru di
SMK Pembangunan Mranggen.

Kata kunci : Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Guru.

PENDAHULUAN
SMK adalah bentuk satuan pendidikan menengah yang diseleng-garakan untuk melanjutkan
pendidikan dasar. Dalam kurikulum SMK edisi 2006 disebutkan; SMK sebagai bagian dari
pendidikan menengah kejuruan bertujuan menyiapkan siswa atau tamatannya untuk mandiri dalam
bekerja, di samping siap melanjutkan studi ke perguruan tinggi. SMK merupakan salah satu lembaga

Gardan. Vol. 3 No. 1, Mei 2013 40


pendidikan yang bertanggungjawab untuk menciptakan SDM yang memiliki kemampuan,
keterampilan dan keahlian, sehingga lulusannya dapat mengembangkan kinerja.
Pendidikan SMK itu sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat
mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.
Lulusan SMK antara lain agar mereka memiliki kemampuan, keterampilan serta ahli di dalam bidang
ilmu tertentu, termasuk di dalamnya SMK Pembangunan Mranggen Kabupaten Demak. Setidaknya
lulusan pendidikan menengah atas dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,
sepanjang lulusan tersebut memenuhi per-syaratan, baik nilai maupun program studi atau jurusan
sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.

KAJIAN PUSTAKA
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam
meningkatkan kualitas pendidikan. Namun kenyata-an di lapangan masih banyak kepala sekolah yang
tidak menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pemimpin pendidikan ini disebabkan karena dalam
proses pengangkatannya tidak ada trasnfaransi, rendahnya mental kepala sekolah yang ditandai
dengan kurangnya motivasi dan semangat serta kurangnya disiplin dalam melakukan tugas, dan
seringnya datang ter-lambat serta banyak faktor penghambat lain untuk meningkatkan kualitas
pendidikan yang mengimplikasikan rendahnya produktivitas kerja kepala sekolah yang berimplikasi
juga pada mutu (input, proses, dan output).
Kinerja Guru
Kinerja adalah terminologi objektif dan relatif yang dapat diartikan dengan berbagai cara,
setiap definisi bisa didukung oleh argumentasi yang sama baiknya. Secara luas kinerja dapat
diartikan sebagai agregat karakteristik dari produk atau jasa yang memuaskan kebutuhan konsumen
atau pelanggan.
Penilaian kinerja guru ini didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) Republik Indonesia Nomor: 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Pasal 1 disebutkan bahwa: Standar proses untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.

METODE PENELITIAN
Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif, sebab untuk menguji teori, menguji
hipotesis, penggunaan alat uji statistik digunakan angka-angka dengan pengolahan data statistik,

Gardan. Vol. 3 No. 1, Mei 2013 41


bahkan mulai dari pengumpulan data, penafsiran data serta penyajiannya dilakukan dalam bentuk dan
model angka-angka berdasarkana hasil olahan data statistik pula.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe korelasional. Dengan kata lain
penelitian ini berusaha menjelaskan hubungan kausal atau hubungan sebab-akibat antara variabel-
variabel yang digunakan melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini bersifat asosiatif dengan jalur
tunggal (one analysis). Analisis ini bertujuan menrangkan akibat langsung dari seperangkat variabel
yang digunakan, sebagai variabel penyebab terhadap seperangkat variabel lain yang merupakan
variabel terikat.
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian mengambil lokasi di SMK Pembangunan Kecamatan Mranggen Kabupaten
Demak .
Adapun lama penelitian direncanakan selama 3 (tiga) bulan; mulai bulan Januari sampai
dengan bulan Maret 2013, lama waktu tersebut digunakan untuk menyusun proposal hingga sampai
pada laporan hasil penelitian.
Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai
kuantitatif dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru program otomotif SMK
Pembangunan Mranggen Kabupaten Demak yang berjumlah 12 orang seperti dirinci pada tabel
berikut ini.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Tujuan penelitian sampel adalah untuk meng-generalisasikan hasil penelitian, yakni mengangkat
kesimpulan penelitian sebagai sesuatu yang berlaku bagi populasi.
Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data, dalam penelitian ini digunakan beberapa metode, di antaranya adalah
seperti dikemukakan berikut ini.
1. Observasi
Metode observasi adalah tekhnik pengumpulan data yang menggunakan pengamatan
terhadap obek penelitian. Metode observasi ini digunakan untuk memperoleh data tentang
kondisi sekolah yang berkaitan dengan pelaksanaan proses pembelajaran dan sarana pendukung di
seluruh SMK Pembangunan Mranggen Kabupaten Demak.
2. Dokumen
Metode dokumen adalah suatu cara pengumpulan data dengan jalan mencatat hasil kegiatan
dan dokumen-dokumen lainnya yang dianggap perlu serta ada hubungannya dengan masalah yang

Gardan. Vol. 3 No. 1, Mei 2013 42


diteliti. Data yang akan diperoleh dari dokumentasi adalah; jumlah guru, letak geografis, struktur
organisasi, jumlah kelas dan siswa, kurikulum, dan data pendukung lainnya.
3. Kuesioner
Kuesioner merupakan daftar pertanyaan tertulis dan dijawab atau dikerjakan tertulis pula
oleh responden yang diselidiki. Penggunaan kuesioner dalam penelitian ini adalah untuk
mengungkap data tentang kepemimpinan kepala sekolah, budaya organisasi, kepuasan kerja, dan
kinerja guru. Pemberian skor angket didasarkan skala likert, mulai dari yang terkecil hingga
yang terbesar, secara jelas pemberian skor tersebut adalah: (1) sangat setuju diberi skor 5, (2)
setuju diberi skor 4, (3) kurang setuju diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2, dan (1) sangat
tidak setuju diberi skor 1.

HASIL PENELITIAN
Analisis Deskriptif Persentase
Analisis deskriptif ini digunakan untuk mengungkap peristiwa atau kejadian dan sekaligus
menjawab permasalahan yang diajukan, di antaranya adalah kepemimpinan kepala sekolah (variabel
X) dan budaya kerja guru (variabel Y), seperti diuraikan berikut ini.
a. Kepempinan Kepala Sekolah (Variabel X)
Untuk bisa membuktikan besarnya skor kepemimpinan kepala sekolah (variabel X), peneliti
melakukan sebaran angket kepada 12 guru sebagai responden yang diungkap dengan 12 item
pertanyaan. Dengan demikian proses penyelesaiannya adalah :
1) Menghitung skor maksimal : 12 x 5 = 60
2) Menghitung skor minimal :12 x 1 = 12
3) Menentukan range (r), yakni skor maksimal-skor minimal : 60-12 = 48
4) Menetapkan kriteria, dalam hal ini peneliti tetapkan ada tiga, yakni : sangat baik, cukup baik,
dan kurang baik.
5) Menentukan interval, yakni : range/kriteria : 48/3 = 16
6) Memasukkan hasil sebaran angket dengan format seperti pada tabel berikut.
Tabel 1. Analisis Deskriptif Kepemimpinan Kepala Sekolah
No Interval Kriteria Frekuensi Persentase

1 49 60 Sangat Baik - -
2 33 48 Cukup Baik 11 91,67
3 16 32 Kurang Baik 1 8,33
Jumlah 12 100

Gardan. Vol. 3 No. 1, Mei 2013 43


Berdasar analisis deskriptif yang direkap tabel di atas diketahui bahwa kriteria sangat baik
tidak ditemukan dalam jawaban, untuk kriteria cukup baik diperoleh skor 11 dengan persentase
91,67%, dan untuk kriteria kurang baik diperoleh skor 1 dengan persentase 8,33%, sehingga bisa
dikemukakan bahwa kepemimpinan kepala sekolah SMK Pembangunan Mranggen adalah cukup
baik.
Dengan kepemimpinan kepala sekolah cukup baik hal ini dapat dibuktikan dari berbagai
faktor diantaranya, peningkatan sumber daya yang meliputi aspek pengalokasian dana untuk
pembangunan fisik sekolahan hal ini dilakukan setiap tahunnya sehingga menjadikan sekolahan
dalam kondisi perbaikan secara berkala, kepala sekolah membuat prioritas pengalokasian dana
berdasarkan kualitas, kepala sekolah tidak terlalu terpaku dengan birokasi selama untuk
kepentingan kemajuan sekolah, kepala sekolah juga sudah menerapkan menejemen dan menerima
masukan dari bawahan atau guru sehingga terjalin suatu komunitas yang solid untuk mencapai
hasil dan tujuan bersama.
Faktor yang bersumber dari pertanggungjawaban kepala sekolah meliputi, kepala sekolah
sudah melaporkan kemajuan sekolah kepada masyarakat setiap satu semester melalui rapat wali
murid saat penerimaan raport sehingga hubungn antara masyarakat dengan sekolah terjalin dengan
harmonis, kepala sekolah melaporkan keuangan kepada wali murid selama satu semester tentang
penggunaan dana, apalagi berkaitan dana pembangunan uang gedung, kepala sekolah melaporkan
kepada dinas pendidikan kabupaten berkaitan dengan kemajuan dan prestasi yang dicapai selama
satu semester, kepala sekolah juga melaporkan penggunaan keuangan setiap satu semester kepada
dinas pendidikan.
Faktor yang berdasarkan dari pelaksanaan kurikulum meliputi, kepala sekolah
mengembangkan kurikulum berdasarkan kebutuhan kondisi siswa, penerapan kurikulum juga
sudah dilakukan berdasarkan pada pencapaian efektivitas target, kepala sekolah juga melakukan
pelaksanaan kurikulum dan mempertimbangkan efisiensi, yaitu kesesuaian dana yang dikeluarkan
dengan hasil yang dicapai sesuai dengan target yang diharapakan, kepala sekolah berusaha juga
memajukan sekolah berdasarkan pada kondisi riil yang terjadi dalam masyarakat, maka dengan
didukung berbagai macam alasan diatas dapat disimpulkan sesuai dengan analisis deskriptif bahwa
kepemimpinan kepala sekolah SMK pembangunan Mranggen benar-benar cukup baik.
b. Kinerja Guru Program Otomotif (Variabel Y)
Untuk bisa membuktikan besarnya skor kinerja guru program otomotif (variabel Y), peneliti
juga melakukan sebaran angket kepada 12 guru sebagai responden yang diungkap dengan 20 item
pertanyaan. Dengan demikian proses penyelesaiannya adalah :
1) Menghitung skor maksimal : 20 x 5 = 100
2) Menghitung skor minimal : 20 x 1 = 20
3) Menentukan range (r), yakni skor maksimal-skor minimal : 100-20 = 80

Gardan. Vol. 3 No. 1, Mei 2013 44


4) Menetapkan kriteria, dalam hal ini peneliti tetapkan ada tiga, yakni : sangat baik, cukup baik,
dan kurang baik.
5) Menentukan interval, yakni : range/kriteria : 80/3 = 26,67
6) Memasukkan hasil sebaran angket dengan format seperti tabel berikut.
Tabel 2. Analisis Deskriptif Kinerja Guru Program Otomorif
No Interval Kriteria Frekuensi Persentase

1 54 80 Sangat Baik 11 91,67


2 47 53 Cukup Baik 1 8,33
3 20 46 Kurang Baik - -
Jumlah 12 100
Berdasar analisis deskriptif yang direkap tabel di atas diketahui kriteria sangat baik
diperoleh skor 11 dengan persentase 91,67% kriteria cukup baik diperoleh skor 1 dengan
persentase 8,33% dan untuk kriteria kurang baik tidak ditemukan dalam jawaban, sehingga bisa
dikemukakan bahwa kinerja guru program otomotif di SMK Pembangunan Mranggen adalah
sangat baik.
Dengan kinerja guru program otomotif dinyatakan sangat baik hal ini dapat dilihat dari
berbagai faktor perencanaan proses pembelajaran meliputi, guru sudah melaksanakan proses
pembelajaran sesuai dengan rancangan dan jadwal yang ada sehingga dalam intraksi pembelajaran
sudah dalam terkondisikan, guru dalam setiap melakukan pembelajaran sudah berpedoman pada
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/RPP sehingga penyampaian materi pelajaran tidak
menyimpang dalam kurikulum, guru mengkomunikasikan setiap materi baru atau materi tambahan
dengan siswa.
Faktor kinerja guru yang bersumber dari penguasaan karakter anak diantaranya, guru
berusaha mengenal setiap karakter yang dimiliki oleh anak sehingga hubungan guru dengan
peserta didik terjalin dengan baik hal ini memudahkan murid untuk menerima pelajaran, guru
sudah menyadari tingkat pemahaman materi antara siswa satu dengan siswa lain berbeda-beda
sehingga tidak menimbulkan perbedaan yang membuat kesenjangan dalam pembelajaran dikelas,
guru juga sudah berusaha mengelola kelas dengan baik.
Faktor kinerja guru dari penguasaan teori dan prinsip belajar diantarnya, guru memberikan
kesempatan pada anak untuk bertanya pada materi yang telah disampaikan sehingga diharapkan
peserta didik bener-bener paham dan dapat memecahkan problem ketika terjadi maslah dalam
belajarnya, dalam proses pengajaran guru juga mengkaitkan materi berikutnya dengan yang telah
lalu dan materi yang akan datang hal ini dimaksutkan agar para murid tidak lupa dengan apa yang
telah disampaikan pelajaran yang telah lewat, dan guru program otomotif juga memiliki teknik
dan strategi untuk mem-berikan motivasi belajar kepada anak.
Gardan. Vol. 3 No. 1, Mei 2013 45
Faktor kinerja guru dari pengembangan kurikulum diantaranya, guru menyusun silabus
sesuai dengan kurikulum yang berlaku, guru berusaha merancang rencana pembelajar-an sesuai
dengan silabus agar dapat mencapai kompetensi dasar pembelajaran tertentu, Guru berusaha
mengikuti urutan materi ajar dengan memperhatikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, guru
memberikan materi ajar yang dikaitkan dengan kondisi dan kehidupan sehari-hari pada anak.
Faktor kinerja guru yang bersumber dari pengembangan potensi anak diantaranya, guru
menganalisis hasil belajar anak untuk mengetahui tingkat kemajuan, guru berusaha memberikan
materi pelajaran untuk memunculkan motivasi anak agar menyadari pentingnya belajar, guru
berusaha menyampaikan materi bahan ajar untuk memunculkan ide dan kreativitas anak dalam
pemecahan masalah, guru memusatkan perhatian pada interaksi dan mendorong anak untuk
memahami materi bahan ajar yang telah disampaikan oleh guru.
Faktor kinerja guru yang bersumber dari penilaian dan evaluasi meliputi, guru menyusun
alat penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran hal ini dimaksutkan agar dalam proses penilaian
sesuai dengan kemampuan anak, guru melakukan penilaian untuk mengetahui penguasaan anak
terhadap topik atau kompetensi dasar dari materi tertentu, dan guru menerima masukan anak guna
merefleksikan keberhasilan belajar pada periode berikutnya. Dari hasil analisa deskriptif diatas
maka dapat disimpulkan dengan benar bahwa kinerja guru progaram otomotif SMK Pembangunan
Mranggen adalah benar -benar sangat baik.
Uji Hipotesis
Tabel 3. Perhitungan Angka F dengan Standar Deviasi
Sumber Variasi Db JK RK F
Regresi (reg) 1 41,136 41,136 9,999
Residu (res) 10 77,531 4,114 -
Total 11 118,667 45,25 9,999

Dari sajian data pada tabel tersebut diketahui bahwa untuk proses perhitungan analisis data
diperoleh F hitung atau F regresi sebesar = 9,999 kemudian angka tersebut dikonsultasikan dengan
tabel F dengan N (populasi) = 11 yang diperoleh angka 2,201 untuk taraf signifikan 5% atau taraf
kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil hitung di atas, maka bisa dibuat persamaan matematika sebagai
berikut : 9,999 > 2,201 karena F hitung lebih besar dari F tabel maka hipotesis kerja (Ha) yang
berbunyi : "Ada pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala terhadap kinerja guru
program otomotif SMK Pembangunan Mranggen Kabupaten Demak pada semester genap tahun
ajaran 2012/2013" diterima.

KESIMPULAN
Berdasarkan sajian dan analisis data, maka kesimpulan yang diperoleh dan dapat digunakan
sebagai jawaban dari rumusan permasalahan adalah sebagai berikut :

Gardan. Vol. 3 No. 1, Mei 2013 46


1. Kepemimpinan kepala sekolah di SMK Pembangunan Mranggen, termasuk cukup baik, artinya
dalam kepemimpinan bisa menampung aspirasi bawahan sehingga bawahan mendukungnya.
2. Kinerja guru program otomotif SMK Pembangunan Mranggen termasuk sangat baik, hal ini
berakibat pretasi belajar yang dicapai oleh siswa sangat baik pula.
3. Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru SMK Pembangunan Mranggen
Kabupaten Demak sangat baik, hal ini dibuktikan dengan hasil hitung sebesar 9,999 angka tersebut
lebih besar dari tabel 2,201 karena 9,999 > 2,201 maka hipotesis kerja : "Ada pengaruh positif dan
signifikan kepemimpinan kepala terhadap kinerja guru program otomotif SMK Pembangunan
Mranggen Kabupaten Demak pada semester genap tahun ajaran 2012/2013" diterima. Dengan
diterimanya hipotesis kerja, maka memberikan indikasi bahwa semakin baik kepemimpinan kepala
sekolah, maka akan semakin baik kinerja yang dimiliki oleh para guru di SMK Pembangunan
Mranggen.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S, 2007, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, cetakan Kesepuluh Jakarta:
Rineka Cipta
Asad, M. 2000. Manajemen Pendidikan, Wacana, Prosedur, dan Aplikasinya di Sekolah, dalam
Burhannudin (Edc), Kepemimpinan Pendidikan: Konsep, Tipe dan Gaya Kepemimpinan di
Sekolah, h. 133-143, Malang: Universitas Negeri Malang.
Danim, S., 2002, Fungsi Pendidikan Dalam menciptakan Manusia Yang Handal, Kendari: Unhalu.
Hadi, S., 2006. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset.
Luthan, D. 1995. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adicipta Karya Nusa.
Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ruky, Ahmad. 2002. Sistem Manajemen Kinerja, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Samsudin. 2006. Psikologi Kerja. Jakarta: Rajawali.
Suryabrata, S. 2000. Manajemen SDM, Jakarta: Bumi Aksara.
Simanjuntak, J. Payaman. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kerja, Lembaga Jakarta: Penerbit FEUI.
Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Bisnis, Edisi kedua, Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: Tarsito.
Surya, Moh. 2007. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Bayu Indra Grafi.
Thoha, Miftah. 2003. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali.
Ukas, Uzer. M. 2004. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wahjosumidjo. 2002. Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya.
Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Gardan. Vol. 3 No. 1, Mei 2013 47

Anda mungkin juga menyukai