ABSTRAK
Latar belakang masalah : kepemimpinan kepala sekolah memiliki posisi strategis, sebab dengan
kepemimpinan yang baik, kepala sekolah bisa mengarahkan orang-orang di bawahnya (guru,
karyawan, siswa), untuk melaksanakan kebijakan yang ditetapkan. Namun yang terjadi umumnya
tidak demikian, kepala sekolah lebih suka dan cenderung mendengarkan masukan-masukan dari guru
dan yayasan, hal ini dilakukan sebagai bentuk demokrasi dalam kepemimpinan. Di sisi lain, budaya
kerja akan tercipta dengan baik manakala orang-orang yang terlibat di dalamnya memiliki
kesadaran untuk berkomunikasi dan berhubungan secara harmonis demi terciptanya budaya dan
lingkungan kerja yang nyaman. Tujuan penelitian : (1) untuk mengetahui dan memberikan informasi
kepemimpinan kepala sekolah, (2) untuk mengetahui dan memperoleh data kinerja guru program
otomotif, dan (3) untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kinerja guru program otomotif di SMK Pembangunan Mranggen Kabupaten Demak.
Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan kore-lasional. Populasinya adalah
seluruh guru program otomotif berjumlah 12 orang dengan teknik total sampling. Teknik
pengumpulan data yang digunakan : (1) dokumentasi, untuk mengetahui jumlah guru, nama-nama
guru, nomor induk kepegawaian, sarana dan prasarana, dan data pendukung lain, (2) angket,
diguna-kan untuk memperoleh informasi tentang kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru
program otomotif. Adapun analisis data yang digunakan ada dua : (1) analisis deskriptif persentase
digunakan unuk mengetahui besarnya skor setiap variabel, dan (2) analisis regresi digunakan untuk
mengetahui pengaruh variabel kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru program
otomotif. Hasil penelitian sebagai kesimpulan : (1) kepemimpinan kepala sekolah SMK Pembangunan
Mranggen termasuk cukup baik, artinya dalam kepemim-pinan bisa menampung aspirasi bawahan
sehingga bawahan mendukungnya, (2) kinerja guru program otomotif termasuk sangat baik, hal ini
berakibat prestasi belajar yang dicapai oleh siswa sangat baik pula, dan (3) pengaruh kepemimpinan
kepala sekolah terhadap kinerja guru SMK Pembangunan Mranggen sangat baik, hal ini dibuktikan
hasil hitung 9,999 angka tersebut lebih besar dari tabel 2,201 karena 9,999 > 2,201 maka hipotesis
kerja : "Ada pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala terhadap kinerja guru program
otomotif SMK Pembangunan Mranggen Kabu-paten Demak pada semester genap tahun ajaran
2012/2013" diterima. Dengan diterimanya hipotesis kerja, maka memberikan indikasi bahwa semakin
baik kepemimpinan kepala sekolah, maka akan semakin baik kinerja yang dimiliki oleh para guru di
SMK Pembangunan Mranggen.
PENDAHULUAN
SMK adalah bentuk satuan pendidikan menengah yang diseleng-garakan untuk melanjutkan
pendidikan dasar. Dalam kurikulum SMK edisi 2006 disebutkan; SMK sebagai bagian dari
pendidikan menengah kejuruan bertujuan menyiapkan siswa atau tamatannya untuk mandiri dalam
bekerja, di samping siap melanjutkan studi ke perguruan tinggi. SMK merupakan salah satu lembaga
KAJIAN PUSTAKA
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam
meningkatkan kualitas pendidikan. Namun kenyata-an di lapangan masih banyak kepala sekolah yang
tidak menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pemimpin pendidikan ini disebabkan karena dalam
proses pengangkatannya tidak ada trasnfaransi, rendahnya mental kepala sekolah yang ditandai
dengan kurangnya motivasi dan semangat serta kurangnya disiplin dalam melakukan tugas, dan
seringnya datang ter-lambat serta banyak faktor penghambat lain untuk meningkatkan kualitas
pendidikan yang mengimplikasikan rendahnya produktivitas kerja kepala sekolah yang berimplikasi
juga pada mutu (input, proses, dan output).
Kinerja Guru
Kinerja adalah terminologi objektif dan relatif yang dapat diartikan dengan berbagai cara,
setiap definisi bisa didukung oleh argumentasi yang sama baiknya. Secara luas kinerja dapat
diartikan sebagai agregat karakteristik dari produk atau jasa yang memuaskan kebutuhan konsumen
atau pelanggan.
Penilaian kinerja guru ini didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) Republik Indonesia Nomor: 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Pasal 1 disebutkan bahwa: Standar proses untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.
METODE PENELITIAN
Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif, sebab untuk menguji teori, menguji
hipotesis, penggunaan alat uji statistik digunakan angka-angka dengan pengolahan data statistik,
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai
kuantitatif dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru program otomotif SMK
Pembangunan Mranggen Kabupaten Demak yang berjumlah 12 orang seperti dirinci pada tabel
berikut ini.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Tujuan penelitian sampel adalah untuk meng-generalisasikan hasil penelitian, yakni mengangkat
kesimpulan penelitian sebagai sesuatu yang berlaku bagi populasi.
Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data, dalam penelitian ini digunakan beberapa metode, di antaranya adalah
seperti dikemukakan berikut ini.
1. Observasi
Metode observasi adalah tekhnik pengumpulan data yang menggunakan pengamatan
terhadap obek penelitian. Metode observasi ini digunakan untuk memperoleh data tentang
kondisi sekolah yang berkaitan dengan pelaksanaan proses pembelajaran dan sarana pendukung di
seluruh SMK Pembangunan Mranggen Kabupaten Demak.
2. Dokumen
Metode dokumen adalah suatu cara pengumpulan data dengan jalan mencatat hasil kegiatan
dan dokumen-dokumen lainnya yang dianggap perlu serta ada hubungannya dengan masalah yang
HASIL PENELITIAN
Analisis Deskriptif Persentase
Analisis deskriptif ini digunakan untuk mengungkap peristiwa atau kejadian dan sekaligus
menjawab permasalahan yang diajukan, di antaranya adalah kepemimpinan kepala sekolah (variabel
X) dan budaya kerja guru (variabel Y), seperti diuraikan berikut ini.
a. Kepempinan Kepala Sekolah (Variabel X)
Untuk bisa membuktikan besarnya skor kepemimpinan kepala sekolah (variabel X), peneliti
melakukan sebaran angket kepada 12 guru sebagai responden yang diungkap dengan 12 item
pertanyaan. Dengan demikian proses penyelesaiannya adalah :
1) Menghitung skor maksimal : 12 x 5 = 60
2) Menghitung skor minimal :12 x 1 = 12
3) Menentukan range (r), yakni skor maksimal-skor minimal : 60-12 = 48
4) Menetapkan kriteria, dalam hal ini peneliti tetapkan ada tiga, yakni : sangat baik, cukup baik,
dan kurang baik.
5) Menentukan interval, yakni : range/kriteria : 48/3 = 16
6) Memasukkan hasil sebaran angket dengan format seperti pada tabel berikut.
Tabel 1. Analisis Deskriptif Kepemimpinan Kepala Sekolah
No Interval Kriteria Frekuensi Persentase
1 49 60 Sangat Baik - -
2 33 48 Cukup Baik 11 91,67
3 16 32 Kurang Baik 1 8,33
Jumlah 12 100
Dari sajian data pada tabel tersebut diketahui bahwa untuk proses perhitungan analisis data
diperoleh F hitung atau F regresi sebesar = 9,999 kemudian angka tersebut dikonsultasikan dengan
tabel F dengan N (populasi) = 11 yang diperoleh angka 2,201 untuk taraf signifikan 5% atau taraf
kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil hitung di atas, maka bisa dibuat persamaan matematika sebagai
berikut : 9,999 > 2,201 karena F hitung lebih besar dari F tabel maka hipotesis kerja (Ha) yang
berbunyi : "Ada pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala terhadap kinerja guru
program otomotif SMK Pembangunan Mranggen Kabupaten Demak pada semester genap tahun
ajaran 2012/2013" diterima.
KESIMPULAN
Berdasarkan sajian dan analisis data, maka kesimpulan yang diperoleh dan dapat digunakan
sebagai jawaban dari rumusan permasalahan adalah sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S, 2007, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, cetakan Kesepuluh Jakarta:
Rineka Cipta
Asad, M. 2000. Manajemen Pendidikan, Wacana, Prosedur, dan Aplikasinya di Sekolah, dalam
Burhannudin (Edc), Kepemimpinan Pendidikan: Konsep, Tipe dan Gaya Kepemimpinan di
Sekolah, h. 133-143, Malang: Universitas Negeri Malang.
Danim, S., 2002, Fungsi Pendidikan Dalam menciptakan Manusia Yang Handal, Kendari: Unhalu.
Hadi, S., 2006. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset.
Luthan, D. 1995. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adicipta Karya Nusa.
Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ruky, Ahmad. 2002. Sistem Manajemen Kinerja, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Samsudin. 2006. Psikologi Kerja. Jakarta: Rajawali.
Suryabrata, S. 2000. Manajemen SDM, Jakarta: Bumi Aksara.
Simanjuntak, J. Payaman. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kerja, Lembaga Jakarta: Penerbit FEUI.
Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Bisnis, Edisi kedua, Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: Tarsito.
Surya, Moh. 2007. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Bayu Indra Grafi.
Thoha, Miftah. 2003. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali.
Ukas, Uzer. M. 2004. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wahjosumidjo. 2002. Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya.
Jakarta: Rajagrafindo Persada.