2. Disiplin ilmu yang dibutuhkan dalam industri migas yaitu : perminyakan, geologi,
kimia, ekonomi, hukum dsb
Minyak dan gas bumi berasal dari dekomposisi mahluk hidup (tumbuhan dan
binatang) yang mati dan tertimbun dalam lapisan batuan sedimen beberapa juta tahun
yang lalu. Karena adanya tekanan dan temperatur yang sangat tinggi dalam jangka
waktu yang sangat lama maka material-material organic yang ada akan berubah
menjadi minyak dan gas yang kita temukan pada saat ini. Tempat terbentuknya
disebut source rock (batuan induk) yaitu batuan yang kaya akan material organic.
Setelah matang. Maka HC akan bermigrasi karena adanya perbedaan tekanan. Proses
perpindahan HC ini disebut dengan migrasi. HC akan terus bermigrasi hingga
menemui trap atau jebakan (seal rock) yaitu batuan yang impermeable. Setelah
terjebak, maka HC akan terakumulasi dalam lapisan yang disebut dengan reservoir
rock (batuan permeable).
a. Mature source rock : batuan induk yang kaya akan material organic yang
merupakan cikal bakal dari hidrokarbon.
b. Migration : proses perpindahan hidrokarbon dari batuan induk ke reservoir rock.
c. Reservoir rock : batuan permeable tempat terakumulasinya hidrokarbon.
umumnya merupakan batuan sand karbonat.
d. Seal rock : batuan impermeable yang mencegah hidrokarbon bermigrasi ke
tempat lain, biasanya batuan shale.
5. Jenis trap
- Porositas () didefinisikan sebagai fraksi atau persen dari volume ruang pori-pori
terhadap volume batuan total (bulk volume).
Jenis Porositas :
1. Porositas absolut adalah persen volume pori-pori total terhadap volume batuan
total (bulk volume).
2. Porositas efektif adalah persen volume pori-pori yang saling berhubungan
terhadap volume batuan total (bulk volume).
Menurut waktu dan cara terjadinya, maka porositas dapat juga diklasifikasikan
menjadi dua, yaitu :
1. Porositas primer adalah porositas yang terbentuk pada saat batuan sedimen
diendapkan.
2. Porositas sekunder adalah porositas batuan yang terbentuk sesudah batuan
sedimen terendapkan.
- Permeabilitas didefinisikan sebagai suatu bilangan yang menunjukkan
kemampuan dari suatu batuan untuk mengalirkan fluida. Permeabilitas batuan
merupakan fungsi dari tingkat hubungan ruang antar pori-pori dalam batuan.
Dalam batuan reservoir, permeabilitas dibedakan menjadi tiga, yaitu :
Permeabilitas absolut adalah permeabilitas dimana fluida yang mengalir
melalui media berpori tersebut hanya satu fasa, misal hanya minyak atau gas
saja.
Permeabilitas efektif adalah permeabilitas batuan dimana fluida yang
mengalir lebih dari satu fasa, misalnya minyak dan air, air dan gas, gas dan
minyak atau ketiga-tiganya.
Permeabilitas relatif adalah perbandingan antara permeabilitas efektif
dengan permeabilitas absolut.
- Saturasi adalah bagian pori batuan yang terisi oleh fluida. Saturasi air + saturasi
gas + saturasi minyak =1
7. siklus batuan !
Jenis batuan
10. Ultimate recovery adalah taksiran tertinggi dari jumlah hidrokarbon yang mungkin
dapat diproduksikan ke permukaan sampai batas ekonomisnya.
Perkiraan jumlah minyak mentah, gas alam, gas condensate, fasa cair yang diperoleh
dari gas alam, dan material lainnya (mis. sulfur), yang dianggap bernilai komersial
untuk diambil dari reservoir dengan menggunakan teknologi yang ada pada suatu saat
dalam keadaan ekonomi dan dengan peraturan yang berlaku pada saat yang sama
- System angkat (hoisting system) : Alat untuk menaikkan dan menurunkan drill
string, casing string atau peralatan-peralatan lain. Contoh traveling block,
elevator,drawwork, crown block
- System putar (rotating system) : Sistem penggerak putar yang meneruskan
gaya putar dari permukaan ke dalam lubang bor. Contoh top drive, drill string.
- System sirkulasi (circulating system) : untuk memindahkan serpih bor (rock
cutting) dari lubang sumur pada saat pemboran berjalan dgn fluida pemboran.
Contoh shale shaker, desander, desilter, degasser, centrifuge, mud pit.
- BOP System : Sistem yang berfungsi untuk mencegah semburan liar fluida
(kick/blow-out) dari dalam formasi batuan melalui lubang bor akibat tekanan yang
tinggi.
- Power system : Merupakan sistem daya yang digunakan selama operasi
pemboran berlangsung.
- offshore rig : swamp barge (2-4 m), Jack up (35-45 m), drill ship (800-1000 M),
semi submersible (300-500 m)
a. vertical
b. J shape
c. S shape
d. Horizontal
e. Multilateral
21. Lumpur pemboran adalah campuran fluida yang komplek yang terdiri atas zat kimia
dan padatan yang secara terus menerus dipompakan dan disirkulasikan dari mud pits
dgn tekanan tinggi ke lubang sumur melalui drill string dan kembali ke permukaan
melalui annulus selama proses pemboran.
Mendinginkan dan melumasi drill string sehingga bisa mengurangi panas yang
diderita
Cutting Suspension (mencegah cutting jatuh lagi ketika sirkulasi lumpur berhenti)
- Conductor casing
- Surface casing
- Production casing
Mencegah korosi
26. Untuk melihat kualitas dari penyemenan dilakukan logging yang disebut dengan
cement bond logging (CBL)
1 M3 = 1000 L
1 bbl = 159 L
Kepala Log
Kolom Log
Skala kedalaman
Skala kurva
Corak kurva
a. Log radioaktif : gamma ray (menentukan shale dan non shale), neutron, density
(menentukan porositas)
b. Log listrik : SP log (menentukan lapisan shale dan non shale)
c. Log suara : Sonic log (menentukan porositas)
d. Log tambahan : Log caliper (menentukan diameter lubang bor).
Tujuan well completion untuk mendapatkan laju produksi yang optimum selama masa
produksi sumur.
Workover atau kerja ulang adalah salah satu kegiatan dalam usaha meningkatkan
produktivitas dengan cara memperbaiki problem atau memperbaiki kerusakan sumur
sehingga diperoleh kembali laju produksi yang optimum
- Acidizing : pengasaman
39. Perforasi adalah proses penembakan lapisan produktif untuk mengalirkan fluida ke
lubang sumur. Ada dua jenis perforasi yaitu :
Problem coning ( gas dan air) adalah peristiwa terproduksinya air dan gas lebih
awal dari perkiraan akibat adanya gangguan kesetimbangan dari gradient tekanan
dan gaya gravitasi dalam aliran fluida. Penyebab coning antara lain :
Problem scale merupakan endapan yang terbentuk dari proses kristalisasi dan
pengendapan mineral yang terkandung dalam air formasi. Pembentukan scale
biasanya terjadi pada bidang-bidang yang bersentuhan secara langsung dengan air
formasi selama proses produksi, seperti pada matrik dan rekahan formasi, lubang
sumur, rangkaian pompa dalam sumur (downhole pump), pipa produksi, pipa
selubung, pipa alir, serta peralatan produksi di permukaan (surface facilities)
Problem korosi merupakan suatu proses penurunan mutu suatu material logam.
Hal ini dapat terjadi oleh lingkungan dengan peristiwa kimia atau elektrokimia
sehingga timbul kesetimbangan antara logam dengan lingkunganya
43. Artificial lift dilakukan untuk menguras HC yang masih bernilai ekonomis dengan
memasang peralatan di sumur. Artificial lift dilakukan ketika dengan primary
recovery atau sembur alam/natural flow sudah tidak dapat mengangkat HC ke
permukaan.
Gas lift : menginjeksikan gas ke dalam tubing agar densitas minyak turun
sehingga dapat diproduksikan
Electric submersible pump (ESP)/ reda pump : pompa bawah permukaan
dimana energinya dari energy listrik yang berasal dari permukaan. Untuk laju
produksi yang tinggi.
Sucker rod pump (SRP)/pompa angguk : pompa bawah permukaan dan
umunya untuk laju produksi yang kecil
Progressive cavity pump (PCP) : pompa yang teridir dari stator dan rotor dan
mempunyai effisiensi yang tinggi.
Plunger lift
Hydraulic pumping unit (HPU)
Jet pump
45. Enhanced oil recovery (EOR) atau pengurasan minyak tahap lanjut merupakan
sebuah metode yang menggunakan tenaga atau material dari luar untuk mengambil
hidrokarbon yang tidak dapat diambil, baik secara natural flow atau artificial lift.
NB :