Anda di halaman 1dari 3

E.

Hasil dan Pembahasan

1. Hasil Percobaan

No Perlakuan Hasil Pengamatan


1. Menimbang 2 gram sampel CaCO3 2 gram
(CaCO3) yang sudah
ditumbuk halus (kira-kira
100 mesh)
2. Memasukan ke dalam labu
Erlenmeyer
3. Menambahkan 50 mL HCl Larutan berubah menjadi warna
2M kuning
4. Mengocok dengan Filtrat dan residu terpisah
sentrifuge pada 250 rpm
selama 15 menit
5. Menyaring sampel (CaCO3)
6. Mencuci dengan aquades - pH awal CaCO3 = 0
hingga pH filtrat sama - pH aquades = 5
dengan pH aquades - pH CaCO3 setelah dicuci = 5
7. Mengeringkan sampel Sampel kering
(CaCO3) dalam oven pada
suhu 105-1100C selama 1
jam
8. Mengambil sampel 0.0001, Larutan berwarna bening
memasukan kedalam
Erlenmeyer dan
menambahkan 1-2 mL
akuades
9. Menambahkan indicator PP Larutan tidak berubah warna

10 Menitrasi dengan KOH 1 M Larutan berubah menjadi warna


. hingga terjadi perubahan ungu dengan volume KOH = 0.5 Ml
warna

2. Pembahasan

Batu gamping atau (batu kapur) adalah sedimen yang utamanya tersusun oleh
kalsium karbonat(CaCO3) dalam bentuk mineral batuan kalsit.Kebanyakan merupakan
batuan sedimen organik yang terbentuk dari akumulasi karang dan pecahan pecahan
sisa organisme. Praktikum ini bertujuan menetukan keasaman dari mineral alam yaitu
batu kapur, Langkah pertama yang dilakukan adalah menghaluskan batu kapur
setelah itu menimbang sebanyak 2 gram dengan menggunakan neraca analitik,
setelah di timbang di masukkan kedalam Erlenmeyer lalu menambahkan HCl 50 ml 2
M setelah di tambahkan HCl telah terjadi perubahan warna yaitu warna kuning. Fungsi
dari penambahan HCl pada CaCO3 untuk mengionisasi CaCO3 menjadi ion Ca+ agar
Ca dapat berikatan dengan ammonium oksalat sesuai dengan reaksinya sebagai
berikut:

CaCO3 + 2HCl CaCl2 + H2CO


Setelah itu sampel tersebut dikocok dengan sentrifuge selama 15 menit, tujuan
melakukan pengocokan yaitu untuk memisahkan filtrat dan residu, saat proses
pemanasan berlangsung harus dikontrol dengan baik karena pemanasan yang tidak
sesuai kemungkinan besar dapat merusak sampel. Selesai proses pengocokan
sampel disaring dengan menggunakan kertas saring serta mencuci dengan aquadest
sesuai dengan PH aquadest. Funfsi penambahan aquadest adalah sebagai
pembersih namun PH yang didapatkan hanya sedikit karena kandungan dari batu
kapur yang digunakan hanya sedikit,setelah didapatkan PH dilakukan pengeringan
pada oven dengan suhu 105-1100c selama 30 menit. Selesai melakukan proses
pengeringan mengambil sampel sebanyak (0,1-0,2) kemudian menambahkan
aquadest sebanyak 5-10 ml. Namun dalam praktikum ini hanya bisa mengambil
sampel sebanyak (0,0001) dan menambahkan aquadest sebanyak 1-2 ml. Hal ini
terjadi karena PH yang diperoleh hanya sedikit. Setelah itu menambahkan indikator
pp namun larutan tidak berubah warna, langkah terakhir yang dilakukan yaitu
menitrasi dengan KOH 1 M, dalam melakukan titrasi bertujuan untuk menentukan
perubahan warna, dalam titrasi ini terjadi perubahan warna ungu muda. Untuk
mendapatkan perubah warna tersebut hanya memerlukan 1 tetesan NaOH. Dengan
adanya perubah warna ini menandakan telah tercapai titik ekuivalen. Dalam
praktikum ini seharusnya dapat melakukan duplo,namun tidak diadakan karena
sampel yang di dapatkan hanya sedikit, dan tidak memungkinkan lagi untuk
melakukan duplo.
F. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan yang telah di lakukan dalam laboratorium dapat disimpulkan bahwa
1. batu kapur adalah batuan sedimen dengan rumus kimia CaCO 3 terdiri dari
mineral calcium carbonat
2. Penentuan keasaman dari mineral alam ini dapat dilakukan dengan titrasi asam
basa, dengan metoda aktivasi dan non aktivasi.
3. Penentuan tingkat keasaman dari mineral alam, dapat dilakukan dengan
menitrasi residu zeolit yang sudah dicuci dengan aquadesh hingga pHnya
menyerupai aquades yaitu pH 5.
2. Saran
Di harapkan dapat melakukan praktikum dengan lebih baik lagi,agar tidak dapat
terjadi kesalahan.

Anda mungkin juga menyukai