1
1.2.2 gangguan kepribadian yang bermasalah
Epidemiologi
2
Prevalensi gangguan kepribadian paranoid adalah 0,5 sampai 2,5%.
Orang dengan gangguan kepribadian jarang mencari pengobatan
sendiri. Gangguan adalah lebih sering pada laki-laki dibandingkan
wanita.5
Gejala Klinis
3
3. Enggan untuk menceritakan rahasianya kepada orang lain
karena rasa takut yang tidak perlu bahwa informasi akan
digunakan secara jahat melawan dirinya.
4. Membaca arti merendahkan atau mengancam yang
tersembunyi dari ucapan atau kejadian yang biasa.
5. Secara persisten menanggung dendam, yaitu tidak
memaafkan kerugian, cedera, atau kelalaian.
6. Merasakan serangan terhadap karakter atau reputasinya
yang tidak tampak bagi orang lain dan dengan cepat
bereaksi secara marah atau balas menyerang.
7. Memiliki kecurigaan yang berlulang, tanpa pertimbangan,
tentang kesetiaan pasangan atau mitra seksual.
B.
Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skizofrenia, suatu
gangguan mood dengan ciri psikotik, atau gangguan psikotik
lain dan bukan karena efek fisiologis langsung dari kondisi
medis umum.5
Diagnosis Banding
Gangguan delusional : karena waham yang terpaku tidak
ditemukan pada gangguan kepribadian paranoid.5
Skizofrenia paranoid : karena halusinasi dan fikiran formal
tidak ditemukan pada gangguan kepribadian paranoid.5
Gangguan kepribadian ambang : karena pasien paranoid
jarang mampu terlibat secara berlebihan dan rusuh dalam
persahabatan dengan orang lain seperti pasien ambang.
Pasien paranoid tidak memiliki karakter antisosial
sepanjang riwayat perilaku antisosial. 5
Gangguan schizoid : adalah menarik dan menjauhkan diri
tetapi tidak memiliki gagasan paranoid. 5
Perjalanan penyakit dan prognosis
4
seumur hidup. Pada orang lain, gangguan ini adalah tanda dari
skizofrenia. Pada orang lain lagi, saat mereka menjadi semakin
matang dan stres menghilang, sifat paranoid memberikan jalan
untuk pembentukan reaksi, perhatian yang tepat terhadap moralitas
dan perhatian altruistik. Tetapi, pada umumnya, pasien dengan
gangguan kepribadian paranoid memiliki masalah seumur
hidupnya dan tinggal bersama orang lain. Masalah pekerjaan dan
perkawinan adalah sering ditemukan. 5
Terapi
1. Psikoterapi
2. Farmakoterapi
5
Menurut David & Neale dalam Nida UI Hasanat, orang dengan
gangguan kepribadian skizoid ditandai dengan tidak adanya keinginan dan
tidak menikmati hubungan sosial, mereka tidak memiliki teman dekat.
Orang dengan gangguan ini tampak tidak menarik karena tidak memiliki
kehangatan terhadap orang lain dan cenderung untuk menjauhkan diri.
Jarang sekali memiliki emosi yang kuat, tidak tertarik pada seks dan
aktivitas-aktivitas yang menyenangkan .Mereka mungkin menjalani
kehidupan mereka sendiri dengan kebutuhan atau harapan untuk ikatan
dengan orang lain yang sangat kecil. Riwayat kehidupan orang tersebut
mencerminkan minat sendirian dan pada keberhasilan pekerjaan yang
tidak kompetitif dan sepi yang sukar ditoleransi oleh orang lain.
Kehidupan seksual mereka mungkin hanya semata-mata dalam fantasi, dan
mereka mungkin menunda kematangan seksualitas tanpa batas waktu
tertentu. Mampu menanamkan sejumlah besar energi afektif dalam minat
yang bukan manusia, seperti matematika dan astronomi, dan mereka
mungkin sangat tertarik pada binatang. Walaupun terlihat mengucilkan
diri, tapi pada suatu waktu ada kemungkinan orang tersebut mampu
menyusun, mengembangkan dan memberikan suatu gagasan yang asli dan
kreatif.5
Epidemiologi
Gejala klinis
6
Orang dengan gangguan kepribadian skizoid memberi kesan
dingin dan mengucilkan diri, dan mereka tampak menjauhkan diri
dan tidak ingin terlibat dengan peristiwa sehari-hari dan
permasalahan orang lain. Mereka tampak tenang, jauh, menutup
diri dan tidak dapat bersosialisasi. Biasanya, orang dengan
gangguan kepribadian skizoid mengungkapkan ketidakmampuan
seumur hidupnya untuk mengekspresikan kemarahan secara
langsung. 5
7
riwayat pekerjaan yang berhasil, jika terisolasi. Pasien
skizofrenia juga berbeda karena menunjukkan gangguan
pikiran atau pikiran waham. Walaupun mereka memiliki
banyak sifat yang sama dengan pasien gangguan kepribadian
skizoid, mereka dengan gangguan paranaoid lebih
menunjukkan keterlibatan sosial, riwayat perilaku verbal yang
agresif dan kecendrungan yang lebih besar untuk
memproyeksikan perasaan mereka kepada orang lain.5
Secara teoritis, perbedaan utama antara pasien gangguan
kepribadian skizotipal dan pasien gangguan kepribadian
skizoid adalah bahwa pasien skizotipal menunjukan kemiripan
yang lebih banyak dengan pasien skizofrenik dalam hal
keanehan persepsi, pikiran, perilaku dan komunikasi. 5
Pasien gangguan kepribadian menghindar adalah terisolasi
tetapi memiliki keinginan kuat untuk berperan serta dalam
aktifitas, suatu karakteristik yang tidak ditemukan pada
pasien dengan gangguan kepribadian schizoid.5
Perjalanan penyakit dan diagnosis
Terapi :
1. Psikoterapi
8
berlebihan, teman-temankhayalan dan ketakutan
ketergantungan yang tidak dapat ditanggung walaupun bersama
dengan ahli terapi. Dalam lingkungan terapi kelompok, pasien
gangguan kepribadian skizoid mungkin diam untuk jangka waktu
yang lama, namun suatu waktu mereka akan ikut terlibat. Pasien
harus dilindungi dari serangan agresif anggota kelompok lain
mengingat kecenderungan mereka akan ketenangan. Dengan
berjalannya waktu, anggota kelompok menjadi penting bagi pasien
skizoid dan dapat memberikan kontak sosial satu-satunya dalam
keberadaan mereka yang terisolasi.5
2. Farmakologi
9
bahwa orang tua dengan gangguan jiwa lain juga mempunyai resiko yang
sama untuk memiliki anak dengan gangguan kepribadian skizotipal.3
Gejala Klinis
10
atau indera keenam, pada anak-anak dan remaja khayalan
atau preokupasi yang kacau)
3. Pengalaman persepsi yang tidak lazim, termasuk ilusi tubuh.
4. Pikiran dan bicara yang aneh (misalnya, samar-samar,
sirkumstansialitas, metaforik, terlalu berbelit-belit, atau
stereotipik)
5. Kecurigaan atau ide paranoid.
6. Afek yang tidak sesuai atau terbatas.
7. Perilaku atau penampilan yang aneh, eksentrik atau janggal.
8. Tidak memiliki teman akrab atau orang yang dipercaya selain
sanak saudara derajat pertama
9. Kecemasan sosial yang bertebihan yang tidak menghilang
dengan keakraban dan cenderung disertai dengan ketakutan
paranoid ketimbang pertimbangan negative tentang diri
sendiri.
B.
Tidak terjadi semata- mata selama perjalanan skizofrenia , suatu
gangguan mood dengan ciri psikotik lain, atau suatu gangguan
perkembangan pervasif.5
Diagnosis Banding
Secara teoritis, pasien dengan gangguan kepribadian
skizotipal dapat dibedakan dari pasien gangguan
kepribadian schizoid dan menghindar oleh adanya keanehan
dalam perilaku, pikiran, persepsi, dan komunikasi mereka
dan kemungkinan oleh riwayat keluarga yang jelas adanya
skizofrenia. 5
Pasien gangguan kepribadian skizotipal dapat dibedakan
dari pasien skizofrenik oleh tidak adanya psikosis. Jika
psikosis memang ditemukan, gejala tersebut adalah singkat
dan terpecah. 5
Pasien gangguan kepribadian paranoid ditandai oleh
kecurigaan, tetapi tidak memiliki perilaku yang aneh seperti
pada pasien gangguan kepribadian skizotipal. 5
11
Penelitian jangka panjang oleh Thomas McGlashan melaporkan
bahwa 10 persen orang dengan gangguan kepribadian skizotipal
akhirnya melakukan bunuh diri. Penelitian retrospektif telah
menunjukkan bahwa banyak pasien yang diperkirakan menderita
skizofrenia sebenarnya menderita gangguan kepribadian skizotipal
dan pemikiran klinis sekarang ini adalah bahwa skizotipe adalah
kepribadian pramorbid dari pasien skizofrenia. Tetapi banyak
pasien mempertahankan kepribadian skizotipal sepanjang hidupnya
dan menikah dan bekerja walaupun keanehan mereka. 5
Terapi
1. Psikoterapi
Pikiran yang aneh dan ganjil dari pasien gangguan
kepribadian skizotipal harus ditangani dengan berhati-hati.
Beberapa pasien terlibat dalam pemujaan, praktek religius yang
aneh, dan okulitis. Ahli terapi tidak boleh menertawakan
aktifitas tersebut atau mengadili kepercayaan atau aktifitas
mereka.5
2. Farmakoterapi
Medikasi antipsikotik berguna untuk mengatasi gagasan
mengenai diri sendiri, waham, dan gejala lain dari gangguan
dan dapat digunakan bersama-sama dengan psikoterapi. Hasil
yang positif telah dilaporkan dengan haloperidol. Anti depresan
digunakan jika ditemukan suatu komponen depresif dari
kepribadian. 5
IV. Gangguan Kepribadian Anti Sosial
12
menunjukkan kesan luar yang normal dan bahkan hangat dan mengambil
muka. Tetapi riwayat penyakitnya menemukan banyak daerah kehidupan
yang mengalami gangguan. Menurut David & Neale, gangguan ini muncul
sebelum usia 15 tahun yang ditandai dengan perilaku nakal, lari diri dari
rumah, sering berbohong, mencuri, membakar, atau merusak dengan cara
lain.Pola ini akan berlanjut hingga dewasa yang ditandai dengan tidak
memiliki tanggung jawab, bekerja tidak konsisten, melawan hukum,
agresif, gegabah, impulsif,dan gagal dalam merencanakan sesuatu.3
13
Epidemiologi
Gejala klinis
14
temuan yang jelas adalah tidak adanya penyesalan akan tindakan
tersebut; yaitu pasien tampak tidak menyadarinya. 5
15
D. Terjadinya perilaku antisosial tidak semata-mata selama
perjalanan skizofrenia atau suatu episode manik. 5
Diagnosis Banding
Gangguan kepribadian antisosial dapat dibedakan dari perilaku
illegal dimana gangguan kepribadian antisocial melibatkan
banyak bidang dalam kehidupan seseorang. 5
Dalam mendiagnosis gangguan kepribadian antisosial, klinisi
harus mempertimbangkan efek yang mengganggu dari status
sosioekonomi, latar belakang kultural, dan jenis kelamin pada
manifestasinya, selain itu diagnosis gangguan kepribadian
antisosial tidak diperlukan jika retardasi mental, skizofrenia,
atau mania dapat menjelaskan gejala. 5
Terapi
1. Psikoterapi
2. Farmakoterapi
16
untuk mengubah metabolisme katekolamin dengan obat-obatan dan
untuk mengendalikan perilaku impulsif dengan obat antiepileptik,
khususnya jika bentuk gelombang abnormal ditemukan pada EEG.5
17
Epidemiologi
Gejala klinis
18
ditemukan dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima
(atau lebih) berikut: 5
19
diri, episode psikotik singkat, usaha bunuh diri manipulatif, dan
biasanya keterlibatan yang menuntut dalam hubungan erat. 5
Terapi
1. Psikoterapi
2. Farmakoterapi
Antidepresan memperbaiki mood yang terdepresi yang sering
ditemukan pada pasien. MAOI adalah efektif dalam memodulasi
perilaku impulsif pada beberapa pasien. Benzodiazepin, khususnya
alprazolam, membantu kecemasan dan depresi, tetapi beberapa pasien
menunjukkan disinhibisi dengan kelas obat tersebut. Antikonvulsan
seperti karbamazepin, padat meningkatkan fungsi global pada
20
beberapa pasien. Obat serotonergik, seperti fluoxetine, adalah
membantu pada beberapa kasus. 5
VI.Gangguan Kepribadian Histrionik
Epidemiologi
21
terstruktur digunakan. Keadaan ini lebih sering didiagnosis pada wanita
dibandingkan laki-laki. 5
Gejala klinis
22
adalah lebih sering. Walaupun kedua kondisi dapat didiagnosis pada
pasien yang sama, klinisi harus memisahkan keduanya.5
Gangguan somatisasi sindroma Briquet dapat terjadi bersama-sama
dengan gangguan kepribadian histrionik.5
Pasien dengan gangguan psikotik singkat dan gangguan disosiatif
mungkin perlu mendapatkan diagnosis penyerta gangguan kepribadian
histrionik.5
Perjalanan penyakit dan prognosis
Terapi
1. Psikoterapi
2. Farmakoterapi
Dapat ditambahkan jika gejala adalah menjadi sasarannya seperti
penggunaan antidepresan untuk depresi dan keluhan somatik, obat
antiansietas untuk kecernasan dan antipsikotik untuk derealisasi dan
ilusi. 5
VII. Gangguan Kepribadian Narsistik
23
Orang dengan kepribadian narsistik ditandai oleh meningkatnya
rasa kepentingan dan perasaan kebesaran yang unik. Mereka menganggap
dirinya sebagai orang yang khusus dan penting. Mereka menanggapi kritik
secara buruk dan mungkin menjadi marah sekali jika ada orang yang
berani mengkritik mereka, atau merekamungkin tampak sama sekali acuh
tak acuh terhadap kritik. Yang mencolok adalah perasaan akan kebesaran
nama mereka. Persahabatan mereka rapuh dan mereka dapat menyebabkan
orang lain marah karena mereka menolak mematuhi aturan perilaku
konvensional. Mereka tidak mampu menunjukkan empati, dan mereka
berpura-pura simpati hanya untuk mencapai kepentingan mereka sendiri.
Pasien memiliki harga diri yang rapuh dan rentan terhadap depresi.
Kesulitan interpersonal, penolakan, kehilangan dan masalah pekerjaan
adalah stress-stress yang sering dihasilkan oleh orang narsistik karena
perilakunya. Stress-stress yang tidak mampu dihadapi oleh mereka.
Menurut pandangan psikoanalitik tradisonal, gangguan histrionok dan
narsistik merupakan variensi histeria. Dan bila dilihat dari sudut pandang
psikoanalisis yang kognitif, kedua gangguan ini (gangguan histrionok dan
gangguan narsistik) adalah akibat dari ketidakmampuan memfokuskan diri
pada yang detail atau yang khusus, jadi dalam memahami situasi dan
problem dilakukan secara global.4
Epidemiologi
Gejala klinis
24
sering memanfaatkan orang lain. Pasien memiliki harga diri yang rapuh
dan rentan terhadap depresi.5
25
Usaha bunuh diri juga lebih mungkin berhubungan dengan
pasien gangguan kepribadian ambang dibandingkan pasien
gangguan kepribadian narsistik. 5
Pasien gangguan kepribadian antisosial memberikan riwayat
perilaku impulsif, seringkali disertai dengan penyalahgunaan
alkohol atau zat lain, hal tersebut seringkali menyebabkan
mereka mendapatkan masalah dengan hukum. 5
Dan pasien gangguan kepribadian histrionic menunjukkan ciri-ciri
eksibisionisme dap manipulativitas interpersonal yang mirip
dengan pasien gangguan kepribadian narsitik.5
Perjalanan penyakit dan prognosis
Terapi
1. Psikoterapi
Mengobati gangguan kepribadian narsistik sukar, karena pasien
harus meninggalkan narsismenya jika ingin mendapatkan
kemajuan. Dokter psikiatri seperti otto kernberg dan Heinz kohut
menganjurkan pemakaian pendekatan psikoanalitik untuk
mendapatkan perubahan, tetapi banyak penelitian yang diperlukan
untuk mengabsahkan diagnosis dan untuk menentukan terapi yang
terbaik.5
2. Farmakoterapi
Lithium telah digunakan pada pasien yang memiliki pergeseran
mood sebagai bagian dari gambaran klinis. Karena pasien
gangguan kepribadian narsistik mentoleransi penolakan secara
buruk dan rentan terhadap depresi, suatu anti depresan mungkin
juga digunakan.
VIII. Gangguan Kepribadian Menghindar
26
Orang dengan gangguan kepribadian menghindar menunjukkan
kepekaan yang ekstrim terhadap penolakan, yang dapat menyebabkan
penarikan diri dari kehidupan sosial. Sebenarnya mereka tidak asosial karena
menunjukkan keinginan yang kuat untuk berteman tetapi mereka malu;
mereka memerlukan jaminan yang kuat dan penerimaan tanpa kritik yang
tidak lazim. Orang dengan gangguan ini menginginkan hubungan dengan
orang lain yang hangat dan aman tapi membenarkan penghindaran mereka
untuk membentuk persahabatan kerena perasaan ketakutan mereka akan
penolakan. Mereka mudah sekali keliru dalam mengartikan komentar orang
lain, seringkali komentar dari orang lain dianggap sebagai suatu penghinaan
atau ejekan. Pada umumnya sifat dari orang dengan gangguan kepribadian
menghindar adalah seorang yang pemalu. Menurut teori kognitif-behavioral,
pasien sangat sensitive terhadap penolakan karena adanya pengalaman masa
kanak-kanak, misalnya : karena mendapat kritik yang pedas dari orang tua.4
Epidemiologi
Gejala klinis
27
teman kepercayaan. Pada umumnya, sifat kepribadian dasar mereka adalah
malu-malu.5
28
Perjalanan penyakit dan prognosis
Terapi
1. Psikoterapi
2. Farmakoterapi
29
Orang dengan gangguan kepribadian dependen, menempatkan
kebutuhan mereka sendiri dibawah kebutuhan orang lain. Meminta orang lain
untuk mengambil tanggung jawab untuk masalah besar dalam kehidupan
mereka, tidak memiliki kepercayaan diri dan mungkin mengalami rasa tidak
nyaman yang kuat jika sedang sendirian lebih dari suatu periode yang singkat.
Gangguan ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria, dan lebih
sering terjadi pada anak yang lebih kecil jika dibandingkan yang lebih tua.
Gangguan kepribadian dependen ditandai oleh ketergantungan yang pervasif
dan perilaku patuh. Orang dengan gangguan ini tidak mampu untuk
mengambil keputusan tanpa nasehat dan pertimbangan yang banyak dari orang
lain. Pesimisme, keraguan diri, pasivitas, dan ketakutan untuk
mengekspresikan perasaan seksual dan agresif menandai perilaku gangguan
kepribadian dependen (Kaplan & Saddock, 1997 : 263-264). Menurut teori
psikodinamika, gangguan ini timbul karena adanya regresi atau fiksasi pada
masa oral karena orang tua yang sangat melindungi atau orang tua yang
mengabaikan kebutuhan tergantung. Pendekatan kognitif-behavioral
mengemukakan bahwa penyebabnya adalah karena kurang asertif dan
kecemasan dalam membuat keputusan.4
Epidemiologi
Gejala klinis
30
mereka merasa sukar untuk menekuni tugas tetapi merasa mudah
melakukan tugas tersebut untuk orang lain. Orang dengan gangguan tidak
senang sendirian. Mereka mencari orang lain pada siapa mereka dapat
menggantung dan hubungan mereka dengan demikian dikacaukan oleh
kebutuhan mereka untuk melekat dengan orang lain. Pesimisme, keraguan
diri, pasivitas da ketakutan untuk mengekspresikan perasaan seksual dan
agresif menandai perilaku pasien gangguan kepribadian dependen. 5
31
Ketergantungan adalah faktor yang menonjol pada pasien gangguan
kepribadian histrionic dan ambang, tetapi pasien gangguan
kepribadian dependen biasanya memiliki hubungan jangka panjang
dengan orang pada siapa mereka tergantung, bukannya pada sejumlah
orang, dan mereka tidak cenderung manipulatif Pasien gangguan
kepribadian schizoid dan skizotipal mungkin tidak dapat dibedakan
dari pasien gangguan kepribadian menghindar. 5
Perilaku ketergantungan dapat terjadi pada pasien dengan agoraphobia,
tetapi pasiep agorafobik cenderung memiliki tingkat kecemasan yang
jelas atau bahkan panik.5
Perjalanan penyakit dan prognosis
Terapi
1. Psikoterapi
2. Farmakoterapi
Telah digunakan untuk mengatasi gejala spesifik seperti kecemasan
dan depresi, yang sering merupakan gambaran penyerta gangguan
32
kepribadian dependen. Pasien tersebut yang mengalami serangan panik
atau yang memiliki tingkat kecemasan perpisahan yang tingga mungkin
tertolong oleh imipramine (Tofranil). Benzodiazepine dan obat
serotonergik juga telah berguna.5
Jika depresi atau gejala menarik diri pada pasien berespon terhadap
psikostimulan, obat tersebut digunakan.5
X. Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif
Epidemiologi
33
Gejala klinis
34
7. Memiliki gaya belanja yang kikir baik untuk dirinya sendiri
maupun orang lain, uang dipandang sebagai sesuatu yang harus
ditimbun untuk rencana dimasa depan.
8. Menunjukkan kekacauan dan keras kepala.
Diagnosis Banding
Terapi
1. Psikoterapi
35
mereka mencegah meningkatkan kecemasan pasien dan menyebabkan
mereka mudah mempelajari strategi baru.5
2. Farmakoterapi
Clonazepam (klonopin) adalah suatu benzodiazepine dengan
antikonvulsan, pemakaian obat ini telah menurunkan gejala pada pasien
dengan gangguan kepribadian obsesif-kompulsif parah. Apakah obat ini
digunakan pada gangguan kepribadian adalah tidak diketahui.
Clomipramine (anafranil) dan obat serotonergik tertentu seperti
fluoxetine mungkin berguna jika tanda dan gejala obsesif-kompulsif
timbul.5
XI. Gangguan Kepribadian Yang Tidak Ditentukan
36
tempat mereka bergantung; tetapi mereka menolak untuk melepaskan mereka
sendiri dari hubunganketergantungan. Mereka biasanya tidak memiliki
ketegasan tentang kebutuhan dan harapan mereka. Orang dengan gangguan ini
tidak memiliki kepercayaan padadiri sendiri dan biasanya pesimistik akan
masa depan.5 Mereka memendam rasa amarah dan permusushan yang
diekspresikan dengan cara tidak langsung tapi menggunakan cara yang
menyakitkan. Tidak sensitive terhadap kritik dan selalu menganggap dirinya
benar. Dari sudut kognitif-behavioral, pasif-agresif berkembang dari
kepercayaan bahwa ekspresi terbuka dan kemarahan adalah berbahaya.
Menuntut orang lain harus tahu apa yang diinginkan, tanpa ia memintanya.4
Epidemiologi
Gambaran klinis
37
awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang
ditunjukkan oleh empat (atau lebih) berikut: 5
Dalam suatu penelitian follow up terhadap 100 orang pasien rawat inap
yang rata-rata berusia 11 tahun, Ivor small menemukan bahwa gangguan
kepribadian pasif-agresif merupakan diagnosis utama pada 54 orang di antara
mereka, 18 orang juga penyalahguna alkohol dan 30 orang secara klinis di cap
sebagai terdepresi.5
Terapi
1. Psikoterapi
Pasien gangguan kepribadian pasif-agresif yang mendapatkan
psikoterapi suportif memiliki hasil yang baik. Tetapi psikoterapi untuk
pasien dengan gangguan kepribadian pasif-agresif memiliki banyak
38
kekurangan, dalam memenuhi kebutuhan pasien seringkali mendukung
patologi mereka, tetapi menolak permintaan mereka adalah menolak
mereka. Klinisi harus mengobati kecendrungan bunuh diri terhadap tiap
ekspresi kemarahan yang tersembunyi dan bukan sebagai orang yang akan
mengobati kehilangan obyek pada gangguan depresif berat.5
2. Farmakoterapi
Antidepresan harus diresepkan hanya jika ada indikasi klinis
depresi dan kemungkinan bunuh diri. Beberapa pasien berespon
terhadap benzodiazepine dan psikostimulan, tergantung pada keadaan
klinis. 5
XIII. Gangguan Kepribadian Depresif
39
sombong; (2) bermuram durja, pesimistik, serius, dan tidak dapat merasakan
kegembiraan; (3) mengkritik diri sendiri, menyalahkan diri sendiri, dan
menghina diri sendiri; (4) bersifat ragu-ragu, kritik orang lain, sukar untuk
memaafkan; (5) berhati-hati, bertanggung jawab dan disiplin diri; (6)
memikirkan hal yang sedih dan merasa cemas; (7) asyik dengan peristiwa
negatif, perasaantidak berdaya dan kelemahan pribadi.5
Epidemiologi
Gambaran Klinis
40
Diagnosis Banding
Terapi
1. Psikoterapi
Merupakan pengobatan terpilih untuk gangguan kepribadian
depresif. Pasien berespon terhadap psikoterapi berorientasi tilikan, dan
arena tes realitas pasien adalah baik, mereka mampu menggali tilikan
kedalam psikodinamika penyakitnya dan memahami efeknya pada
hubungan interpersonal mereka. Terapi kognitif membantu pasien
mengerti manifestasi kognitif dari perasaan rendah diri dan pesimisme
mereka. Jenis psikoterapi lain yang berguna adalah psikoterapi
kelompok dan terapi interpersonal. 5
2. Psikofarmakologi
Pemakaian medikasi anti depresan, khususnya obat serotonerik
tertentu seperti setraline (Zoloft), 50mg sehari. Beberapa pasien
41
berespon terhadap dosis kecil psikostimulan, seperti amfetamin, 5-10
mg sehari. Pada semua kasus, obat psikofarmakologis harus
dikombinasikan dengan psikoterapi untuk mencapai efek yang
maksimal. 5
Terapi
42
juga menjadi mengenali impuls agresif mereka yang terepressi, yang berasal
dari masaanak-anak awal.5
Etiologi
43
Kerusakan struktural pada otak biasanya penyebab perubahan kepribadian
Trauma kepala merupakan penyebab yang paling sering. Neoplasma serebral
dan kerusakan pembuluh darah, khususnya lobus temporalis dan frontalis,
juga merupakan penyebab yang sering. Kondisi ini tersering disertai dengan
perubahan kepribadian.5
Diagnosis banding
44
Demensia adalah melibatkan pemburukan global pada intelektual dan
kapasitas prilaku. Pada pemburukan mulai mencakup daya ingat yang penting
dan defisit kognitif, diagnosis diubah dari gangguan kepribadian karena
kondisi medis umum ke demensia.5
Terapi
45
kepada kegagalan dalam fungsi interpersonal, sosial dan pekerjaan. Biasanya
perubahan kepribadian harus dipastikan berdasarkan keterangan yang dapat
diandalkan. Untuk menegakkan diagnosis adalah esensial untuk memastikan
gambaran yang tidak tampak sebelumnya, seperti:2
Perubahan kepribadian ini harus sudah ada selama minimal 2 tahun dan
harus tidak disebabkan oleh gangguan kepribadian yang sebelumnya ada atau
karena suatu gangguan jiwa selain gangguan stres pasca trauma.
46
Tanda diagnostik harus mencakup gambaran klinis sebagai berikut:5
47