KATAK
Oleh :
Nama : Handhika Dhatu Hutomo
NIM : B1J013155
Rombongan : VI
Kelompok : 4
Asisten : Annisa Fitri Larassagita
I. PENDAHULUAN
Otot hewan dilihat dari strukturnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu otot
serat lintang (otot lurik) dan otot polos. Otot yang menempel pada sebagian besar tulang
kita tampak bergaris atau berlurik-lurik jika dilihat melalui mikroskop. Otot tersebut
terdiri dari banyak kumpulan (bundel) serabut paralel panjang dengan diameter
penampang 20-200 m yang disebut serat otot (Gunawan, 2001). Otot lurik terdiri atas
otot jantung dan otot rangka, sedangkan otot polos meliputi otot-otot yang menyusun
pembuluh darah, usus, gelembung renang dan uterus (Ville et al., 1988).
Otot merupakan jaringan umum pada tubuh kebanyakan binatang yang merupakan sel
panjang/ benang-benang khusus untuk kontraksi. Hal itu menyebabkan adanya
pergerakan dari tubuh dan bagian kerja otot adalah voluntari (dibawah kontrol kesadaran)
atau involuntari (tidak dibawah kontrol keinginan). Struktur otot adalah halus (benang
tanpa lurik) atau lurik (benang serat lintang). Ada 3 jenis jaringan otot yaitu involuntari
lurik atau kardiak (jantung) dan voluntari lurik atau otot rangka badan, serta involuntari
otot polos (Hickman dan Hickman, 1996).
Kontraksi otot didefinisikan sebagai pembongkaran aktif tenaga dalam otot.
Penggunaan tenaga oleh otot pada beban eksternal disebut tekanan otot. Jika tekanan
yang terbentuk oleh otot lebih besar dari penggunaan tenaga eksternal pada otot oleh
beban, maka otot akan memendek. Penggunaan tenaga dengan beban lebih besar atau
sama dengan tekanan otot, maka otot tidak memendek (Hill dan Wyse, 1989). Kontraksi
otot dibagi menjadi kontraksi isometrik dan kontraksi isotonik. Kontraksi isometrik
(jarak sama), besarnya tekanan meningkat saat proses kontraksi, tetapi panjang otot tidak
berubah. Kontraksi isotonik (tekanan sama), besarnya tekanan yang dihasilkan otot
adalah konstan saat kontraksi, tetapi panjang otot berkurang (otot memendek). Waktu
antara datangnya rangsang ke neuron motoris dengan awal terjadinya kontraksi disebut
fase laten; waktu terjadinya kontraksi disebut fase kontraksi, dan waktu otot berelaksasi
disebut fase relaksasi (Seeley, 2003).
1.2. Tujuan
I.2 Materi
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah gunting, pinset, pipet tetes,
jarum, baki, kertas millimeter blok, universal kimograf, dan benang.
Bahan yang digunakan adalah Fejervarya cancrivora, larutan ringer, dan larutan
asetilkolin 3 %.
3.2. Pembahasan
Agung, I Gst, Ag.Pt., Raka, dan Kt Adi Suryawan. 2007. Perancangan dan realisasi
penghitungan frekuensi dalam detak jantung berbagai mikrokontroler at
89s51995. Teknologi elektro Vol. 13 No, 2006. Fakultas Teknik Universitas
Udayana, Bali.
Gunawan, A. M. S. 2001. Mekanisme dan Mekanika Pergerakan Otot. Integral Vol. 6 (2):
58-62.
Guyton, A. C. 1995. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
Hickman, C. D. and C. P. Jr. Hickman. 1996. Biology Of Animal. The CV. Mosby
Company, Saint Louis.
Hill, R. W. and G. A. Wyse. 1989. Animal Physiology Second ed. Harper and Collins Inc.,
New York.
Seeley, R. R., T. D. Stephens, and P. Tate. 2003. Essentials Of Anatomy and Physiology
Fourth Edition. McGraw-Hill Companies.
Ville, C. A., F. W. Warren, and R. D. Barnes. 1988. General Biology. W. B. Saunders Co.,
New York.
Walter, H. E. 1981. Biology Of The Vertebrate. Mc Millan Publishing Inc., New York.