Oleh:
Nama : Handhika Dhatu Hutomo
NIM : B1J013155
Kelompok :1
Rombongan : II
Asisten : An Nisaa Justicia Mutiara Rany
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Mempelajari kemotaksis bakteri karena bakteri memiliki flagella dan terstimuli oleh
yang bersifat sebagai atraktan.
II. MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat-alat yang digunakan adalah gelas objek, pipa kapiler, pipa kapiler bentuk U,
mikroskop.
Bahan-bahan yang digunakan adalah suspensi E. coli, larutan glukosa 0.1 M,
akuades steril.
B. Metode
A. Hasil
2 5 (1) - 4 -
5(2) 5 1
3 5 (1) - 36 28
5 (2) - 14 -
4 5 (1) 40 10
5(2) - - -
5 (3) 20 20
5 5 (1) - 100 60
5 (2) - 80 50
5 (3) - 60 40
5 (4) - 40 30
5 (5) - 20 20
5 (6) - 10 10
6 5 (1) - 125 80
5 (2) - 100 -
5 (3) - 80 -
Sistem kemotaksis bakteri dapat digunakan untuk sensor gradien biologis. Sistem ini
dapat menggunakan konsentrasi yang rendah, terdapat berbagai respon, integrasi beberapa
sinyal termasuk pH, osmolaritas, dan suhu. Pada umumnya kemotaksis umum pada
prokariota. Bakteri Eschericia coli dapat menjadi isolat yang baik untuk pengamatan
kemotaksis karena komponen yang dimilikinya sedikit dan koneksinya tidak terlalu rumit.
Bakteri seperti E. coli merasakan gradiens sementara. Sel memulai bergerak satu arah, dan
menentukan apakah kondisi semakin baik atau buruk. Jika kondisi semakin membaik sel
cenderung untuk terus bergerak, sementara semakin memburuk (lingkungan konstan) sel
cenderung menrubah arah atau tumble (Sourjik dan Wingreen, 2012). Gambar berikut ini
meunjukkan mekanisme terjadinya gerak pada E. coli :
Flagella terdiri dari struktur filamen, hook, dan tubuh basal (basal body). Struktur
filamen berbentuk propeller heliks yang terkomposisi dari protein monomer berulang disebut
flagellin. Flagellin ialah polimerisasi yang terjadi antara protomer N-terminal dan C-terminal
domain untuk membuat 11 protofilamen yang berbentuk silinder hampa. Hook atau pengait
silinder hampa melengkung terletak diantara tubuh basal dan filamen yang bertindak sebagai
penyambung universal.Tubuh basal merupakan bagian dari flagellum yang tertanam di
dalam sel membran dan mentransit peptidoglikan. Setiap tubuh basal memiliki struktur
anchor, polymerization platform, kanal sekresi untuk pengait dan filamen protein, dan rotor
(Mukherjee et al., 2011).
Pada praktikum ini, bakteri E. coli melakukan pergerakan mendekati kemoatraktan
berupa zat nutritif yaitu glukosa. Sedangkan E. coli sedikit melakukan gerak tumbling dan
tidak melakukan pergerakan saat terdapat senyawa repelen berupa aquades. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Sourjik dan Wingreen (2012), bahwa bakteri E. coli akan bergerak
mendekati senyawa atraktan dan bergerak menjauhi senyawa repelen.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kemotaksis pada bakteri E. coli yang teramati yaitu bergerak smooth / run
mendekati larutan glukosa dan bergerak tumbling serta diam terhadap akuades.
B. Saran
Praktikum ini bisa menggunakan beberapa jenis larutan atraktan lain dan repelen lain
sehingga lebih terlihat pergerakannya.
DAFTAR PUSTAKA