PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagian unsur terbentuk bersamaan dengan terbentuknya alam semesta ini. Kita sering
menemui unsur di sekitar kita. Apabila kita sebutkan satu per satu akan sulit karena sekarang
telah ditemukan kurang lebih 118 unsur baik alami atau buatan. Jika kita mempelajari satu demi
satu alangkah sulitnya. Hal inilah yang mendorong para ahli kimia berusaha mengelompokkan
unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat, kenaikan massa atom ataupun kenaikan nomor atom
agar unsur-unsur tersebut mudah dipelajari.
Pengelompokan unsur pun mengalami perkembangan dari pengelompokan unsur yang
dilakukan oleh para ahli Arab dan Persia, Lavoisier, Dalton, Dobereiner, Newlands,
Mendeleyev, Lothar Meyer, Moseley hingga sistem periodik modern yang kita pakai hingga
sekarang. Puncak dari usaha tersebut adalah terciptanya suatu tabel unsur yang disebut sistem
periodik unsur. Mengenai sistem periodik unsur, akan dibahas lebih lanjut pada bab pembahasan
berikut.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, kita bisa menentukan rumusan masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini, yaitu :
1. Bagaimanakah perkembangan sistem periodik unsur dari masa ke masa?
2. Bagaimanakah sifat keperiodikan unsur tersebut?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini, yaitu :
1. Sebagai salah satu syarat dalam mengikuti mata kuliah Kimia.
2. Menambah wawasan tentang sistem keperiodikan unsur.
3. Mengetahui perkembangan sistem periodik unsur berikut dengan sifat-sifat unsur dan sifat
sistem keperiodikan unsur itu sendiri.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dalam penulisan karya ilmiah ini, yaitu :
1. Sebagai pedoman untuk menambah pengetahuan dalam membuat suatu karya ilmiah.
2. Sebagai referensi bagi penulis dalam pembuatan makalah berikutnya.
3. Sebagai bahan bacaan.
BAB II
PEMBAHASAN
GOLONGAN
1 2 3 4 5 6 7 8
Periode
H
1
Periode
Li Be B C N O F
2
Periode
Na Mg Al Si P S Cl
3
Periode
K Cu Ca Zn ? ? Ti ? V As Cr Se Mn Br FeCoNi
4
Periode
Rb Ag Sr Cd Y Ir Zn Sn Nb Sb Mo To ? I RuRhRd
5
Dalam mengelompokkan unsur-unsur, Mendeleyev lebih menekankan pada persamaan
sifat unsur dibandingkan dengan kenaikan massa atom relatifnya, sehingga terdapat tempat-
tempat kosong dalam tabel periodik tersebut. Tempat-tempat kosong ini yang kemudian
diramalkan akan diisi unsur-unsur yang waktu itu belum ditemukan. Di kemudian hari ramalan
itu terbukti dengan ditemukannya unsur-unsur yang mempunyai sifat-sifat yang mirip sesuai
ramalannya, seperti ekasilikon.
Hal yang sama berlaku untuk semua golongan utama (golongan A), kecuali Helium (He)
yang terletak pada golongan VIIIA tetapi mempunyai elektron valensi 2. Adapun untuk unsur-
unsur golongan transisi (golongan B) tidak demikian halnya. Jumlah kulit memang sama dengan
nomor periode, tetapi jumlah elektron valensi (elektron terluar) tidak sama dengan nomor
golongan. Unsur-unsur golongan transisi mempunyai 1 atau 2 elektron valensi.
2.1 Unsur Utama (Representatif)
Unsur-unsur utama adalah unsur-unsur yang pengisian elektronnya berakhir pada subkulit
s atau subkulit p.
Aturan penomoran golongan unsur utama adalah:
a. Nomor golongan sama dengan jumlah elektron di kulit terluar.
b. Nomor golongan dibubuhi huruf A (sistem Amerika).
2.2 Unsur Transisi (Peralihan)
Unsur-unsur transisi adalah unsur-unsur yang pengisian elektronnya berakhir pada
subkulit d. Berdasarkan prinsip Aufbau, unsur-unsur transisi baru dijumpai mulai periode 4. Pada
setiap periode kita menemukan 10 buah unsur transisi, sesuai dengan jumlah elektron yang dapat
ditampung pada subkulit d. Diberi nama transisi karena terletak pada daerah peralihan antara
bagian kiri dan kanan sistem periodik. Aturan penomoran golongan unsur transisi adalah:
a. Nomor golongan sama dengan jumlah elektron pada subkulit s ditambah d.
b. Nomor golongan dibubuhi huruf B.
2.3 Unsur Transisi Dalam
Unsur-unsur transisi dalam adalah unsur-unsur yang pengisian elektronnya berakhir pada
subkulit f. Unsur-unsur transisi-dalam hanya dijumpai pada periode keenam dan ketujuh dalam
sistem periodik, dan ditempatkan secara terpisah di bagian bawah. Sampai saat ini, unsur-unsur
transisi-dalam belum dibagi menjadi golongan-golongan seperti unsur utama dan transisi. Unsur-
unsur ini baru dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu unsur lantanida dan unsur aktinida.
Unsur-unsur lantanida (seperti lantanum), adalah unsur-unsur yang elektron terakhirnya mengisi
subkulit 4f dan unsur-unsur aktinida (seperti aktinum), adalah unsur-unsur yang elektron
terakhirnya mengisi subkulit 5f.
2.4 Pembagian Unsur-Unsur Menurut Blok s, p, d, dan f
Berdasarkan kesamaan konfigurasi elektron, terluar dapat dikelompokan unsur-unsur
tersebut dalam blok berikut :
a. Blok s
Unsur yang mempunyai konfigurasi elektron terluar pada orbital s terletak pada golongan IA dan
IIA, kecuali unsur H dan He. Unsur-unsur ini merupakan logam yang reaktif. Misal konfigurasi
elektron terluar adalah nsx, maka unsur tersebut terletak pada golongan xA.
b. Blok p
Unsur yang mempunyai konfigurasi elektron terluar pada orbital p, terdapat dalam golongan
IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, dan VIII. Golongan unsur-unsur ini meliputi logam, metaloid, dan
non logam. Misal konfigurasi elektron terluar adalah npy, maka unsur tersebut terletak pada
golongan (2 + y) A.
c. Blok d
Konfigurasi elektron terluar d terdapat dalam unsur-unsur transisi, yaitu golongan IIIB, IVB, VB,
VIB, VIIB, VIIIB, IB, dan IIB. Misal konfigurasi elektron terluar adalah ns x (n-d)z, maka unsur
tersebut terletak pada golongan (x + z) B. Jika x + z = 8, x + z = 9, dan x + z = 10, maka unsur
terletak pada golongan VIIIB; x + z = 11, maka unsur terletak pada golongan IB; x + z = 12,
maka unsur terletak pada golongan IIB.
d. Blok f .
Blok f merupakan golongan unsur lantanida dan aktinida. Golongan ini disebut juga golongan
transisi dalam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari bab pembahasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem periodik
unsur adalah suatu tabel unsur-unsur yang membentuk suatu sistem untuk mempermudah
mempelajari ke-118 unsur di alam, yang telah di kelompokkan menurut persamaan sifat,
kenaikan massa maupun jari atom. Sistem periodik unsur juga mengalami perkembangan seperti
halnya struktur atom, mulai dari munculnya Triade Dobereiner, Teori Oktaf Newlands, Hukum
Mendeleyev, hingga sistem periodik unsur saat ini. Sistem periodik unsur memiliki keterkaitan
dengan konfigurasi elektron, di mana konfigurasi elektron ini akan menentukan periode dan
golongan suatu unsur. Sistem periodik unsur juga memiliki sifat-sifat seperti jari-jari atom,
energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan.
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan dalam penulisan karya ilmiah ini yaitu :
1. Sebaiknya pihak perpustakaan universitas lebih banyak menyediakan literatur mengenai sistem
periodik unsur, baik dalam Bahasa Indonesia maupun dalam Bahasa Inggris.
2. Sebaiknya pihak universitas membatasi mahasiswa dalam pengambilan materi penulisan karya
ilmiah melalui internet agar mahasiswa lebih termotivasi dalam menemukan bahan atau materi
lewat beberapa buku di perpustakaan dan agar mahasiswa lebih termotivasi untuk membaca
buku.
3. Sebaiknya mahasiswa lebih mendalami pemahaman materi sistem periodik unsur karena materi
ini merupakan materi dari salah satu mata kuliah umum yang perlu diluluskan untuk
pengambilan SKS berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Harnanto, Ari dan Ruminten. 2009. Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Partana, Crys Fajar dan Antuni Wiyars. 2009. Mari Belajar Kimia Jilid 2 untuk
SMA-MA Kelas XI IPA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Permana, Irvan. 2009. Memahami Kimia 1 untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Rahardjo, Sentot Budi. 2008. Kimia Berbasis Eksperimen 2 untuk kelas XI SMA
dan MA. Jawa Tengah: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Setyawati, Arifatun Arifah. 2009. Mengkaji Fenomena Alam untuk Kelas X
SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Utami, Budi, Agung Nugroho Catur Saputro, Lina Mahardiani, Sri Yamtinah dan
Bakti Mulyani. 2009. Kimia untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Utami, Budi, Agung Nugroho Catur Saputro, Lina Mahardiani, Sri Yamtinah dan
Bakti Mulyani. 2009. Kimia untuk SMA dan MA Kelas XI Program Ilmu Alam. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.