Pengaruh Kualitas Pelayanan Petugas Pajak, Sanksi Perpajakan Dan Biaya Kepatuhan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM PDF
Pengaruh Kualitas Pelayanan Petugas Pajak, Sanksi Perpajakan Dan Biaya Kepatuhan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM PDF
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kualitas pelayanan petugas
pajak, sanksi perpajakan dan biaya kepatuhan pajak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kepatuhan Wajib Pajak UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) baik secara
parsial maupun simultan. Data diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh responden yang
terdaftar di Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Timur pada bulan Oktober 2012. Sebanyak 45
kuesioner kembali dengan keadaan yang lengkap dan dapat diolah. Dengan menggunakan
teknik regresi berganda, hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dan
sanksi perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Semakin
baik kualitas pelayanan petugas pajak dan semakin berat sanksi perpajakan yang
dikenakan pada Wajib Pajak UMKM maka akan meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak
UMKM. Di samping itu, biaya kepatuhan pajak berpengaruh negatif terhadap kepatuhan
Wajib Pajak UMKM. Semakin besar biaya kepatuhan pajak maka kepatuhan Wajib Pajak
UMKM akan menurun.
ABSTRACT
The purpose of this study is to know whether the service quality of the tax officials, tax
penalties and tax compliance costs have a significant impact on UMKM tax payers
compliance either partially or simultaneously. Data were obtained from questionnaires
completed by respondents listed in the Bureau of Cooperatives and UMKM in East Java in
October 2012. A total of 45 questionnaires were returned in complete condition and can be
processed. Using multiple regression techniques, the result shows that the service quality of the
tax officials and taxation penalties have a positive influence on UMKM tax payers compliance.
The better the service quality of tax officials and the heavier the tax penalties for UMKM tax
payer then it will be increase the compliance of UMKM tax payer. Aside from that, the tax
compliance costs have a negative influence on UMKM tax payers compliance. The larger the
tax compliance costs then UMKM tax payers compliance will decrease.
uang ke kas negara. Berdasarkan fungsi pajak memandang bahwa sanksi perpajakan akan
sebagai fungsi budgetair, adanya kedisiplinan lebih banyak merugikannya (Nugroho,2006).
dan kesadaran masyarakat untuk mematuhi Penelitian oleh Yadnyana (2009) juga
kewajiban perpajakan yang berlaku sangat menyimpulkan hal yang serupa yaitu sikap
dibutuhkan. Persoalan mengenai kepatuhan Wajib Pajak terhadap kewajiban perpajakan
pajak telah menjadi persoalan yang penting di yang berupa sanksi pajak memiliki pengaruh
Indonesia karena jika Wajib Pajak tidak patuh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak.
maka dapat menimbulkan keinginan untuk Karsimiati (2009) meneliti tentang pengaruh
melakukan tindakan penghindaran, pelayanan fiskus, sanksi denda dan kesadaran
pengelakan dan pelalaian pajak yang pada perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak
akhirnya akan merugikan negara yaitu dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan.
berkurangnya penerimaan pajak. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
Kepatuhan Wajib Pajak dapat sikap Wajib Pajak terhadap sanksi denda
dipengaruhi oleh dua jenis faktor yaitu faktor berpengaruh negatif dan tidak signifikan
internal dan faktor eksternal. Faktor internal terhadap kepatuhan Wajib Pajak.
merupakan faktor yang berasal dari diri Wajib Dalam memenuhi kewajiban dan hak
Pajak sendiri dan berhubungan dengan perpajakannya, Wajib Pajak mengeluarkan
karakteristik individu yang menjadi pemicu sejumlah biaya yang biasa disebut dengan
dalam menjalankan kewajiban perpajakannya. compliance cost. Idealnya, biaya-biaya yang
Berbeda dengan faktor internal, faktor dikeluarkan oleh Wajib Pajak tersebut tidak
eksternal adalah faktor yang berasal dari luar memberatkan wajib pajak dan tidak menjadi
diri Wajib Pajak, seperti situasi dan faktor penghambat Wajib Pajak dalam
lingkungan di sekitar Wajib Pajak. melakukan pemenuhan kewajiban
Menurut Gardina dan Haryanto (2006) perpajakannya. Tax compliance cost bukan
dalam Supriyati dan Hidayati (2008), hanya dalam artian uang (direct money cost),
penyebab rendahnya kepatuhan pajak dapat tetapi juga waktu (time cost) dan pikiran
disebabkan oleh kurangnya kualitas (psychological cost). Tingginya biaya
pelayanan petugas pajak. Sistem self kepatuhan pajak dapat menyebabkan Wajib
assessment yang berlaku di Indonesia dengan Pajak enggan untuk membayar pajak.
Wajib Pajak diberikan kepercayaan penuh Penelitian Prasetyo (2008) menyimpulkan
untuk melaksanakan kewajiban pembayaran bahwa biaya kepatuhan pajak mempunyai
pajak dengan menghitung, membayar, dan pengaruh negatif terhadap kepatuhan Wajib
melaporkan pajaknya sendiri. Agar self Pajak. Artinya jika biaya kepatuhan pajak
assessment dapat berjalan dengan baik, semakin tinggi maka kepatuhan pajak
pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal semakin rendah.
Pajak menjalankan salah satunya fungsinya Perekonomian Indonesia didominasi oleh
yaitu fungsi pelayanan. kegiatan usaha yang berbasis pada usaha
Unsur pokok dalam pengertian pajak mikro, kecil dan menengah (UMKM). Jumlah
adalah pajak bersifat memaksa dan dipungut unit UMKM sampai dengan tahun 2010
berdasarkan Undang-Undang. Undang- berjumlah 53.823.732 unit yang terbagi atas
Undang yang mengatur mengenai pajak dan usaha mikro berjumlah 53.207.500 unit, usaha
berlaku di Indonesia disebut sebagai Undang- kecil berjumlah 573.601 unit dan usaha
Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara menengah berjumlah 42.631 unit, sedangkan
Perpajakan. Agar peraturan perpajakan usaha besar berjumlah 4.838 unit. Persentase
dipatuhi, maka harus ada sanksi perpajakan total unit UMKM di Indonesia berdasarkan
bagi Wajib Pajak yang melanggar. Muliari dan data sebelumnya adalah 99,99% dan usaha
Ery (2011) melakukan penelitian mengenai besar mempunyai persentase 0,01%
kepatuhan pelaporan Wajib Pajak orang (www.depkop.go.id)
pribadi di KPP Pratama Denpasar Timur yang Banyaknya jumlah unit UMKM di
diukur melalui dua variabel bebas yaitu Indonesia seharusnya juga tercermin pada
persepsi tentang sanksi perpajakan dan penerimaan pajak. Namun, penerimaan pajak
kesadaran wajib pajak. Hasil penelitian didominasi oleh Wajib Pajak besar yang
tersebut menyimpulkan bahwa variabel jumlahnya kurang dari 1%,dimana sisanya
persepsi tentang sanksi perpajakan memiliki adalah Wajib Pajak yang bergerak di bidang
pengaruh positif terhadap kepatuhan UMKM (Rakhmad, 2012). Bagi pelaku
pelaporan Wajib Pajak. Wajib Pajak akan UMKM, pajak masih dilihat sebagai beban,
memenuhi kewajiban perpajakannya apabila yang sebisa mungkin harus dihindari.
20 TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL.1, NO.1, 2013
H0: Kualitas Pelayanan Petugas Pajak Secara yang terstruktur dan bermakna pada
Parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap hukuman yang dikenakan kepada Wajib Pajak
Kepatuhan Wajib Pajak UMKM. yang tidak mengikuti ketentuan perundang-
H1: Kualitas Pelayanan Petugas Pajak secara undangan.
parsial berpengaruh signifikan terhadap Didukung pula dengan adanya penelitian
Kepatuhan Wajib Pajak UMKM. sebelumnya yang dilakukan oleh Muliary dan
Ery (2006), dimana hasil penelitian tersebut
Pengaruh Sanksi Perpajakan Terhadap menyatakan persepsi tentang sanksi
Biaya Kepatuhan Pajak perpajakan berpengaruh positif terhadap
kepatuhan pelaporan Wajib Pajak orang
Dalam undang-undang perpajakan pribadi dan penelitian Karsimiati yang
dikenal dua macam sanksi, yaitu sanksi menunjukkan bahwa sikap wajib pajak
administrasi dan sanksi pidana. Sanksi terhadap sanksi denda berpengaruh negatif
administrasi dapat dijatuhkan apabila Wajib terhadap kepatuhan Wajib Pajak, maka
Pajak melakukan pelanggaran, terutama atas penulis merumuskan hipotesis sebagai
kewajiban yang ditentukan dalam Undang- berikut:
Undang No. 28 Tahun 2007 Tentang H0: Sanksi Perpajakan secara parsial tidak
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan
(UU KUP) dapat berupa sanksi administrasi Wajib Pajak UMKM.
bunga, denda dan kenaikan. Sedangkan H2: Sanksi Perpajakan secara parsial
sanksi pidana dapat hukuman kurungan dan berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan
hukuman penjara (Rahayu, 2010:13). Menurut Wajib Pajak UMKM.
Resmi (2008:71), sanksi perpajakan terjadi
karena terdapat pelanggaran terhadap Pengaruh Biaya Kepatuhan Pajak
peraturan perundang-undangan perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM
dimana semakin besar kesalahan yang
dilakukan seorang Wajib Pajak, maka sanksi Compliance cost adalah biaya-biaya yang
yang diberikan juga akan semakin berat. dikeluarkan oleh wajib pajak dalam rangka
Contoh pelanggaran yang sering dilakukan melakukan pemenuhan kewajiban pajak.
adalah keterlambatan dalam membayar pajak, Biaya kepatuhan pajak terbagi atas 3 yaitu
kurang bayar dan kesalahan dalam pengisian direct money cost, time cost dan psychological
SPT. cost. Besarnya biaya-biaya yang harus
Menurut Nugroho (2006) ,Wajib Pajak dikeluarkan Wajib Pajak dalam
akan memenuhi kewajiban perpajakannya menyelenggarakan kewajiban perpajakannya,
apabila memandang bahwa sanksi perpajakan turut menentukan tingkat kepatuhan
akan lebih banyak merugikannya. Di samping perpajakan. Compliance cost meliputi biaya-
itu, menurut Gatot S. M Faisal (2009:37) biaya yang dikeluarkan oleh Wajib Pajak
menyatakan bahwa walaupun ada potensi untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan
penerimaan Negara pada setiap sanksi, peraturan perundang-undangan yang berlaku.
namun motivasi penerapan sanksi adalah agar Direct money cost adalah biaya-biaya cash
Wajib Pajak patuh melaksanakan kewajiban money (uang tunai) yang dikeluarkan Wajib
perpajakannya. Pajak dalam rangka pemenuhan kewajiban
Yadnyana (2009) dalam penelitiannya pajak, seperti pembayaran kepada konsultan
mengukur pandangan terhadap sanksi pajak dan biaya perjalanan ke bank untuk
perpajakan menggunakan indikator sebagai melakukan penyetoran pajak. Sandford
berikut: mengelompokkan direct money cost sebagai
1. Sanksi pidana yang dikenakan bagi biaya yang timbul sebagai dari adanya sistem
pelanggar aturan pajak memberatkan. pemungutan pajak self assessment.
2. Sanksi administrasi yang dikenakan bagi Time cost adalah waktu yang terpakai
pelanggar aturan pajak memberatkan. oleh Wajib Pajak dalam melakukan
3. Pengenaan sanksi yang cukup berat pemenuhan kewajiban pajak, antara lain
merupakan salah satu sarana untuk waktu yang digunakan untuk membaca
mendidik Wajib Pajak. formulir SPT dan buku petunjuknya, waktu
4. Sanksi pajak harus dikenakan kepada yang digunakan untuk berkonsultasi dengan
pelanggarnya tanpa toleransi. akuntan atau konsultan pajak dalam mengisi
Jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi SPT, dan waktu yang digunakan untuk pergi
atas sanksi perpajakan merupakan gambaran dan pulang ke kantor pajak.
22 TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL.1, NO.1, 2013
Desain penelitian ini adalah survey, yaitu HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
suatu penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kualiatas pelayanan Data dikumpulkan melalui kuesioner
petugas pajak, sanksi perpajakan dan biaya yang disebar kepada responden. Berdasarkan
kepatuhan pajak terhadap kewajiban Wajib hasil pengumpulan data menunjukkan bahwa
Pajak UMKM. kuesioner yang kembali dan layak untuk
Varibel yang digunakan dalam penelitian dianalisis sebanyak 45 kuesioner.
ini adalah tiga variabel independen yaitu Profil responden terbentuk dari hasil
kualitas pelayanan petugas pajak, sanksi tabulasi data yang dikumpulkan dan disusun
perpajakan dan biaya kepatuhan pajak serta menjadi data yang lebih terstruktur. Dari 45
23
Tata Cara Perpajakan. Jika Wajib Pajak Pajak juga harus meluangkan waktu untuk
melanggar dari ketentuan, maka terdapat sanksi membaca petunjuk pengisian SPT, mengisinya
yang dapat dikenakan. Berdasarkan teori yang di dan mengirimkannya ke Kantor Pelayanan Pajak,
ungkapkan Nugroho (2006), Wajib Pajak akan Wajib Pajak juga dibebani pikiran takut kalau-
mematuhi kewajiban perpajakannya dengan kalau pemahamannya atas peraturan perpajakan
memandang sanksi perpajakan yang ada lebih berbeda dengan pemahaman petugas pajak
banyak merugikan Wajib Pajak. kemudian dituduh melakukan tax evasion.
Membayar pajak merupakan suatu Menurut Prasetyo (2008), besarnya biaya-
kewajiban bagi warga negara dalam rangka ikut biaya yang harus dikeluarkan Wajib Pajak dalam
membiayai pembangunan guna mewujudkan menyelenggarakan kewajiban perpajakannya,
kesejahteraan bersama. Menurut Soekanto dalam akan turut menentukan tingkat kepatuhan
Kusumo (2009), bagi warga negara yang telah perpajakan. Hasil penelitian Prasetyo (2008)
mempunyai tingkat kesadaran hukum yang tinggi menunjukkan hasil bahwa biaya kepatuhan pajak
dalam arti telah berperilaku sesuai dengan hukum berpengaruh negatif terhadap kepatuhan Wajib
atau mengerti fungsi pajak, mengerti dampak Pajak, di mana jika biaya kepatuhan pajak yang
pajak baik terhadap masyarakat maupun ditanggung oleh Wajib Pajak semakin besar maka
individu, akan dengan suka rela dan disiplin tingkat kepatuhannya akan menurun. Dari hasil
membayar pajak tanpa adanya paksaan. Tetapi uji parsial (uji t) diketahui bahwa H0 ditolak, dan
orang yang demikian tidak banyak, menurut membuktikan bahwa hipotesis yang diajukan
Kelman dalam Kusumo (2009), motif orang taat tentang kepatuhan Wajib Pajak UMKM
terhadap aturan pajak atau mau membayar pajak dipengaruhi oleh biaya kepatuhan pajak telah
adalah salah satunya yaitu takut dihukum. terbukti. Dengan demikian biaya kepatuhan pajak
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh mempunyai peran dalam meningkatnya
Muliary dan Ery (2006) menunjukkan persepsi kepatuhan Wajib Pajak UMKM.
tentang sanksi perpajakan yang berpengaruh
positif terhadap kepatuhan pelaporan Wajib Pajak
orang pribadi. Hal ini berarti jika persepsi Wajib KESIMPULAN
Pajak terhadap sanksi yang akan dikenakan
kepada dirinya semakin berat maka akan Bukti-bukti empiris yang diperoleh maka
berpengaruh terhadap peningkatan kepatuhan dapat disimpulkan bahwa: 1) Pada pengujian
Wajib Pajak UMKM. asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model
Dari hasil uji parsial (uji t) diketahui bahwa regresi telah bebas dari masalah multikolinieritas,
H0 ditolak, dan membuktikan bahwa hipotesis heteroskedastisitas, autokorelasi, dan telah
yang diajukan tentang kepatuhan Wajib Pajak memenuhi syarat asumsi normalitas. 2)
UMKM dipengaruhi oleh sanksi perpajakan telah Berdasarkan hasil koefisien determinasi (Adjusted
terbukti. Dengan demikian adanya pengenaan R Square ) yaitu 56,2% kepatuhan Wajib Pajak
sanksi perpajakan terhadap Wajib Pajak UMKM UMKM dapat dijelaskan oleh variabel kualitas
yang melanggar ketentuan yang berlaku pelayanan petugas pajak, sanksi perpajakan dan
mempunyai peran dalam meningkatnya biaya kepatuhan pajak. Sedangkan sisanya 43,8%
kepatuhan Wajib Pajak UMKM. kepatuhan Wajib Pajak UMKM dijelaskan oleh
Kompleksitas peraturan perpajakan ternyata sebab-sebab yang lain. 3) Dari penelitian ini dapat
menimbulkan tingginya biaya yang harus dipikul ditarik kesimpulan bahwa dari uji simultan (uji F)
oleh seorang Wajib Pajak untuk memenuhi diperoleh hasil kualitas pelayanan petugas pajak
kewajiban perpajakannya. Di samping membayar yang diukur dengan 5 dimensi yaitu tangibles,
pajak yang terutang, Wajib Pajak juga reliability, responsiveness, assurance dan empathy,
mengeluarkan sejumlah biaya-biaya untuk dapat sanksi perpajakan yang diukur dengan persepsi
menyelenggarakan kewajiban perpajakannya Wajib Pajak UMKM terhadap pengenaan sanksi
dengan baik. Biaya-biaya tersebut disebut dengan perpajakan dan biaya kepatuhan pajak yang
biaya kepatuhan pajak yang terdiri dari direct diukur dengan direct money cost dan time cost
money cost, time cost dan psychological cost. secara simultan berpengaruh signifikan
Kenyataannya compliance cost begitu kepatuhan Wajib Pajak UMKM. 4) Dari penelitian
memberatkan dan menghambat Wajib Pajak. ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dari uji parsial
Dalam memenuhi kewajiban perpajakan, Wajib (uji T) diperoleh hasil kualitas pelayanan petugas
Pajak harus mengeluarkan uang selain untuk pajak secara parsial berpengaruh signifikan
membayar pajak terutang, minimal untuk biaya terhadap peningkatan kepatuhan Wajib Pajak
perjalanan dan administrasi ke bank atau kantor UMKM. 5) Dari penelitian ini dapat ditarik
pos untuk melakukan penyetoran, selain itu Wajib kesimpulan bahwa dari uji parsial (uji t) diperoleh
26 TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL.1, NO.1, 2013
hasil sanksi perpajakan secara parsial Jumlah tersebut tidak dapat mencerminkan
berpengaruh signifikan terhadap peningkatan keseluruhan jumlah Wajib Pajak UMKM yang
kepatuhan Wajib Pajak UMKM. 6) Dari penelitian ada di Surabaya yang tidak peneliti ketahui.
ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dari uji parsial
(uji t) diperoleh hasil biaya kepatuhan pajak secara DAFTAR PUSTAKA
parsial berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Andriana, Ateng. (2011). Analisis Atas Penerapan
Self Assessment System dan Kualitas
Keterbatasan dan Saran untuk Penelitian Pelayanan Pajak terhadap Peningkatan
Selanjutnya Kepatuhan Formal Wajib Pajak pada KPP
Saran yang dapat peneliti berikan setelah Pratama Kota Bandung.
melakukan analisis dari penelitian ini adalah Bungin, Burhan, (2001). Metodologi Penelitian
pertama, diketahui bahwa biaya kepatuhan pajak Kuantitatif. Jakarta: PT Raja Grapindo
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan Wajib Persada.
Pajak UMKM serta paling dominan pengaruhnya, Gardina, Trisia dan Haryanto Dedy. (2006).
maka diharapkan para petugas pajak berupaya Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
lebih maksimal dalam rangka meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak. Modus Vol. 18, No. 1:
kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Salah satu 10-28
contohnya adalah dengan melakukan kebijakan- Gunadi. (2005). Fungsi Pemeriksaan Terhadap
kebijakan yang mampu meminimalisasi tingkat Peningkatan Kepatuhan Pajak (Tax
pembayaran atau pengeluaran biaya kepatuhan Compliance). Jurnal Perpajakan Indonesia
pajak yang ditanggung oleh Wajib Pajak UMKM Vol. 4, No.5: 4-9.
pembenahan teknologi dalam sistem administrasi Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis
pajak yang memudahkan Wajib Pajak UMKM Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi
dalam melakukan pemenuhan kewajiban Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro.
perpajakannya. Karsimiati. (2009). Pengaruh Pelayanan Fiskus,
Sanksi Denda dan Kesadaran Perpajakan
Kedua, kualitas pelayanan petugas pajak
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam
yang dinilai paling buruk oleh Wajib Pajak UMKM
Membayar PBB di Kecamatan Gabus-Pati.
dalam penelitian ini adalah kebersihan dan
Muliari, Ni Ketut dan Putu Ery Setiawan. (2011).
kenyamanan gedung KPP yang merupakan
Pengaruh Persepsi Tentang Sanksi
dimensi dari tangible sehingga petugas pajak
Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak
dapat lebih meningkatkan bukti fisik dari kualitas
Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak
jasa, penambahan fasilitas yang digunakan seperti
Orang Pribadi di KPP Denpasar Timur.
AC, sofa dan TV, representasi fisik dan jasa, Jurnal akuntasi bisnis Vol.6.1-Jan 2011
perluasan ruangan KPP, serta lebih menjaga Nugroho, Agus. (2006). Pengaruh Sikap Wajib
kebersihan lingkungan KPP. Pajak pada Pelaksanaan Sanksi Denda,
Ketiga, Direktorat Jenderal Pajak Pelayanan Fiskus dan Kesadaran Perpajakan
diharapkan dapat melaksanakan penegakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi
sanksi pajak sesuai dengan aturan perpajakan Empiris terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi
yang berlaku agar Wajib Pajak UMKM patuh di Kota Semarang). Tesis Magister Akuntansi
dalam melaporkan kewajiban perpajakannya. Program Pascasarjana Universitas
Penelitian ini mempunyai beberapa keter- Diponegoro.
batasan yang sekaligus merupakan implikasi Prasetyo, Ardinur. (2008). Pengaruh Uniformity
untuk penelitian selanjutnya: dan Kesamaan Persepsi serta Ukuran
a. Penelitian ini menggunakan 3 (tiga) variabel Perusahaan Terhadap Kepatuhan Pajak
independen, yaitu kualitas pelayanan petugas (Meminimalisasi Biaya Kepatuhan Pajak
pajak, sanksi perpajakan dan biaya kepatuhan pada Perusahaan Masuk Bursa.
pajak. Oleh karena itu diharapkan pada Rahayu, Siti Kurnia. (2010). Perpajakan Indonesia.
penelitian selanjutnya dapat dilakukan Yogyakarta: Edisi Pertama Graha Ilmu.
pengujian terhadap lebih banyak variabel Risnawati, (2009). Pengaruh Kualitas Pelayanan
independen sehingga semakin diketahui factor- Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
faktor yang mempengaruhi kepatuhan Wajib Penghasilan Orang Pribadi. Jurnal Ekonomi
Pajak UMKM. dan Informatika.
b. Dalam penelitian ini, populasi penelitian yang Sartika dan Rini. (2009). Pengaruh Kecerdasan
digunakan adalah Wajib Pajak yang terdaftar Spiritual, Kinerja Pelayanan Pajak dan
di Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Timur Ketegasan Sanksi Perpajakan Terhadap
dimana berjumlah 51 Wajib Pajak UMKM.
27