BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Klien dapat mengenal haluinasi yang dialaminya, mengontrol halusinasinya,
dan mengikuti program pengobatan secara optimal.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
6. Halusinasi sinestetik
Karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah mengalir
melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau pembentukan urine.
BAB III
PENGORGANISASIAN
3.1 Persiapan
3.1.1 Persiapan Klien
1. Seleksi Klien
1) Kriteria Pasien
2) Klien halusinasi yang sudah kooperatif
3) Klien halusinasi yang telah dilibatkan dalam kelompok
4) Klien halusinasi yang sudah mulai mampu mengintepretasikan realita
terhadap diri sendiri maupun orang lain
5) Klien halusinasi yang sudah terkontrol
6) Klien dalam kondisi fisik baik dan sehat
7) Klien mau mengikuti aktifitas
2. Proses seleksi
1) Gejala yang sama
2) Jenis kelamin yang sama
3. Jumlah Peserta 6 orang
3.2 Pelaksanaan
3.2.1 Rencana Kegiatan
No. Kegiatan Waktu
1 Pembukaan 3 menit
2 Perkenalan dan penjelasan prosedur pelaksanaan 7 menit
3 Inti 15 menit
Penutup
4 5 menit
Total waktu 30 menit
L
K
8
O
K F
K
F
K F
C K
K
Keterangan : F
: Leader : Observer
L O
: Co. leader : Klien
C K
: Fasilitator
F
3.3 Pengorganisasian
3.3.1 TAK Sesi I
1. TIM
1) Leader : Julian
2) Co. leader : Fiping
3) Observasi : Dewi
4) Fasilitator : Mahmuda, Elymatus, Wahyu
2. Waktu
1) Hari : Rabu
2) Tanggal : 1, februari 2017
3) Jam : 09:30 WIB
4) Tempat Kegiatan : Kamar tidur utara Ruang parkit
3.3.2 TAK Sesi II
1. TIM
1) Leader : Dewi
2) Co. leader : Mahmuda
3) Observasi : Julian
4) Fasilitator : Wahyu, Fiping, Elymatus
3. Waktu
1) Hari : Jumat
2) Tanggal : 3, Febtuari 2017
3) Jam : 10:00 WIB
4) Tempat Kegiatan : Halaman depan ruang Ruang Parkit
3.3.3 TAK Sesi III
1. TIM
9
1) Leader : Fiping
2) Co. leader : Mahmuda
3) Observasi : Elymatus
4) Fasilitator : Julian, Dewi, Wahyu
2. Waktu
1) Hari : Sabtu
2) Tanggal : 4, Februari 2017
3) Jam : 09:30 WIB
4) Tempat Kegiatan : Kamar Tidur Ruang Parkit
3.3.4 TAK Sesi IV
1. TIM
1) Leader : Elymatus
2) Co. leader : Wahyu
3) Observasi : Fiping
4) Fasilitator : Mahmuda, dewi, Julian
2. Waktu
1) Hari : Senin
2) Tanggal : 6, Februari 2017
3) Jam : 10:00 WIB
4) Tempat Kegiatan : Halaman depan ruang Parkit
3.3.5 TAK Sesi V
1. TIM
1) Leader :
2) Co. leader :
3) Observasi :
4) Fasilitator :
2. Waktu
1) Hari : Rabu
2) Tanggal : 8, Februari 2017
3) Jam : 10:00 WIB
4) Tempat Kegiatan : Halaman depan ruang Cucak Parkit
3) Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
pesan pada kegiatan ini
1. Tujuan
1) Klien dapat mengenal halusianasi
2) Klien dapat mengenal waktu terjadinya halusinasi
3) Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi
4) Klien mengenal perasaanya pada saat terjadi halusinasi
5) Klien mengenal frekuensi terjadinya halusinasi
2. Setting
1) Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkungan
2) Ruangan nyaman dan tenang
3. Alat
1) Spidol
2) Buku catatan
3) Bola
4) Musik
4. Metode
11
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
2. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi; isi, waktu,
situasi dan perasaan saat halusinasi muncul.
3. Beri tanda jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu.
13
Kesimpulan :
Dari 8 klien yang mengikuti TAK ada 7 klien yang mempu menyebutkan 5 aspek
yang di nilai di sesi 1, ada satu klien yang belum mampu menyebutkan salah satu
aspek yang dinilai yaitu respon ketika halusinasi muncul. Jadi 7 klien dapat
melanjukkan ke sesi selanjutnya. Dan 1 klien mengulang sesi 1.
7. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul
dan menyampaikan kepada perawat.
1. Tujuan
1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusinasi
2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
2. Setting
1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkungan
2. Ruangan nyaman dan tenang
3. Alat
1. Spidol
2. Buku catatan
3. Bola
4. Musik
4. Metode
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Bermain peran dan latihan
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi I
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
Salam terapeutik
Salam terapeutik kepada klien
Klien dan terapis pakai papan nama
14
c. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
Menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi : isis, waktu, situasi, dan
perasaan
d. Kontrak
Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu latihan
cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
Leader menjelaskan aturan main
a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin
kepada leader
b. Lama kegiatan 15 menit
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
e. Tahap kerja
Leader meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat
mengalami halusinasi dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua
pasien mendapat giliran
Berikan pujian setiap klien selesai bercerita
Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
halusinasi pada saat halusinasi muncul
Leader memperagakan cara menghardik halusinasi yaitu: Pergi, pergi
jangan ganggu saya, kamu suara palsu...
Leader meminta masing-masing klien memperagakan cara menghardik
halusinasi
Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan
setiap klien memperagakan menghardik halusinasi
f. Tahap terminasi
1. Evaluasi
a. Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2. Tindak Lanjut
a. Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari jika
halusinasi muncul
b. Memasukkan kegiatan menghardik ke dalam jadwal kegiatan klien
3. Kontrak yang akan datang
a. Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya yaitu cara
mengontrol halusinasi dengan melakukan bercakap-cakap dengan orang lain
b. Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya
6. Evaluasi
15
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi II kemampuan yang diharapkan
adalah mengatasi halusinasi dengan menghardik. Formulir yang diisi adlah
sebagai berikut :
16
Sesi : II TAK
Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)
Kemampuan Menghardik
N Nama Klien
Aspek yang Dinilai
O Tn. I Sdr. A Tn. G Tn. S Tn. M Tn. S Tn. A
1 Menyebutkan cara yang
selama ini digunakan
mengatasi halusinasi
2 Menyebutkan efektifitas
cara
3 Menyebutkan cara
mengatasi halusinasi
dengqan menghardik
4 Memperagakan
menghardik halusinasi
Jumlah 4 4 4 4 4 4 4
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
2. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan; cara yang biasa
digunakan untuk mengatasi halusinasi, efektifitas cara yang digunakan, cara
mengatasi halusinasi dengan menghardik dan memperagakan cara menghardik
halusinasi
3. Beri tanda jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu.
Kesimpulan:
Dari 7 klien tersebut semuanya mampu untuk menyebutkan semua aspek yang di
nilai di sesi 2. Lanjut ke sesi 3.
7. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi
sensori. Klien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi, anjurkan klien
mengguanakannnya jika halusinasi muncul.
17
1. Tujuan
a. Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah
munculnya halusinasi klien
b. Dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi
2. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkungan
b. Ruangan nyaman dan tenang
3. Alat
a. Spidol
b. Buku catatan
c. Bola
d. Musik
4. Metode
a. Diskusi dan tanya jawab
b. Bermain peran dan latihan
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi II
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
a. Orientasi
1) Salam terapeutik
Salam terapeutik kepada klien
Klien dan terapis pakai papan nama
2) Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
Menanyakan cara mengontrol halusinasi yang dipelajari
Menanyakan pengalaman klien menerapkan cara menghardik halusinasi
18
3) Kontrak
Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
mencegah terjadinya halusinasi dengan melakukan kegiatan
Leader menjelaskan aturan main
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin kepada
leader
Lama kegiatan 15 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b. Tahap kerja
1) Leader menjelaskan cara kedua yaitu melakukan kegiatan sehari- hari.
Jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah
munculnya halusinasi.
2) Leader meminta tiap-tiap klien menyampaikan kegiatan yang biasa
dilakukan sehari-hari dan tulis di whiteboard.
3) Leader membagikan formulir jadwal kegiatan.terapis menulis formulir yang
sama di whiteboard.
4) Leader membimbing satu persatu klien untuk membuat jadwal kegiatan,
dari bangun pagi sampai tidur malam. Klien menggunakan formulir dan
terapis menggunakan whiteboard.
5) Leader melatih klien memperagakan kegiatan yang telah disusun.
6) Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah
selesai membuat jadwal kegiatan dan memperagakannya.
c. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a. Leader menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun jadwal kegiatan
dan memperagakannya
b. Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak Lanjut
Leader menganjurkan klien melaksanakan 2 cara mengontrol halusinasi, yaitu
menghardik dan melakukan kegiatan
3) Kontrak yang akan datang
a. Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu
belajar mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap.
b. Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat
6. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi III kemampuan yang diharapkan
adalah klien melakukan kegiatan harian untuk mencegah timbulmya haluasinasi.
Formulir yang diisi adlah sebagai berikut :
19
20
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan
harian yang biasa dilakukan, memperagakan salah stau kegiatan, menyusun
jadwal kegiatan harian dan menyebutkan 2 cara mencegah halusinasi
3. Beri tanda jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu.
Kesimpulan :
Dari 7 klien yang mengikuti TAK ada 6 klien yang mempu menyebutkan 4 aspek
yang di nilai di sesi 3, ada satu klien yang belum mampu menyebutkan salah satu
aspek yang dinilai yaitu respon ketika halusinasi muncul. Jadi 6 klien dapat
melanjukkan ke sesi selanjutnya. Dan 1 klien mengulang sesi 3.
7. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi:
halusinasi sesi III. Klien mampu memperagakan kegitan harian dan menyusun
jadwal. Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan untuk mencegah halusinasi
21
22
Sesi : IV TAK
Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)
Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi
N Nama Klien
Aspek yang Dinilai
O Tn. A Sdr. A Tn. S Tn. G Tn. S Tn. M Tn. I
1 Menyebutkan orang yang
diajak bicara
2 Memperagakan
percakapan
3 Menyusun jadwal
percakapan
4 Menyebutkan tiga cara
mengontrol dan mencegah
halusinasi
Jumlah 4 4 4 4 4 4 4
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan orang yang
biasa diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal kegiatan
harian,dan menyebutkan 3 cara mencegah halusinasi
3. Beri tanda jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu.
Kesimpulan:
Dari 7 klien tersebut semuanya mampu untuk menyebutkan semua aspek yang di
nilai di sesi 4. Lanjut ke sesi 5.
7. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan proses
keperawatan tiap klien.contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi
sesi IV. Klien mampu memperagakan bercakap-cakap dengan orang lain.
Anjurkan klien untuk melakukan percakapan kepada klien dan perawat untuk
mencegah halusinasi.
25
1. Tujuan
a. Klien memahami pentingnya patuh minum obat
b. Klien memahami akibat tidak patuh minum obat
c. Klien dapat menyebutkan lima benar minum obat
2. Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkungan
b. Ruangan nyaman dan tenang
3. Alat
a. Spidol
b. Buku catatan
c. Bola
d. Musik
4. Metode
a. Diskusi dan tanya jawab
b. Bermain peran dan latihan
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi IV
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
Salam terapeutik kepada klien
Klien dan terapis pakai papan nama
2) Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
Menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi setelah
menggunakan tiga cara yang telah di pelajari (mengardik, menyibukkan
diri dengan kegiatan terarah dan bercakap-cakap)
3) Kontrak
Leader menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan bercakap-
cakap dan minum obat.
Leader menjelaskan aturan main berikut
Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin kepada
terapis
Lama kegiatan 45 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c. Tahap kerja
1) Leader menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu mencegah kambuh
karena obat memberi perasaan tenang
2) Leader menjelaskan kerugian bila tidak patuh minum obat.
26
3) Leader meminta tiap klien menyampaikan obat yang dimakan dan waktu
memakannya. Buat daftar di whiteboard
4) Menjelaskan lima benar minum obat
5) Meminta klien untuk menyebutkan lima benar minum obat
6) Berikan pujian pada klien yang benar
7) Diskusikan perasaan klien sebelum minum obat (tulis di whiteboard)
8) Diskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat (whiteboard)
9) Menjelaskan keuntungan minum obat, yaitu salah satu cara mencegah
halusinasi/kambuh
10) Menjelaskan akibat/kerugian tidak minum obat,yaitu halusinasi kambuh
11) Minta klien menyebutkan kembali keuntungan dan kerugian minum atau
tidak minum obat.
12) Berikan pujian bila benar.
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Leader menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah dilatih
Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
27
2) Tindak Lanjut
Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi yaitu,
menghardik, melakukan kegiatan harian dan bercakap-cakap dan minum obat
3) Kontrak yang akan datang
Leader mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk mengontrol halusinasi
Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan indikasi
klien.
6. Evaluasi
Evaluasi di lakukan saat TAK berlangsung khusunya pada tahap kerja.aspek yang
dinilai adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Formulir yang diisi
adlah sebagai berikut :
Sesi : V TAK
Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)
Nama Klien
N
Aspek yang Dinilai Tn. A Sdr. A Tn. I Tn. S Tn. G Tn. S Tn. M
O
1 Menyebutkan 5 benar cara
minum obat
X X X X X X X
2 Menyebutkan keuntungan
minum obat
3 Menyebutkan akibat tidak
patuh minum obat
Jumlah
Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah halusinasi
Petunjuk:
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan 5 benar cara
minum obat, manfaat dan akibat tidak minum obat
c. Beri tanda jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu.
Kesimpulan:
Dari 7 klien tersebut semuanya belum mampu untuk menyebutkan 1 aspek yang
di nilai yaitu menyebutkan 5 benar cara minum obat di sesi 5. Jadi dari 7 klien
mengulang di sesi 5.
7. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi:
28
halusinasi sesi V. Klien mampu menyebutkan 5 benar minum obat, manfaat dan
akibat bila tidak patuh minum obat. Anjurkan klien minum obat dengan cara yang
benar