Anda di halaman 1dari 10

PERISTIWA TERCIPTANYA ALAM SEMESTA

MENURUT AL-QURAN DISERTAI KONSEP FISIKA

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Fisika Bumi dan Antariksa


Diasuh Oleh: Syubhan Annur, M.Pd

Oleh:
Noorhadijah Heriyanti
NIM. A1C414039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MARET
2017
PERISTIWA TERCIPTANYA ALAM SEMESTA MENURUT AL-
QURAN DISERTAI KONSEP FISIKA

1. Pengertian Alam Semesta


Alam adalah segala sesuatu yang ada atau yang dianggap ada oleh
manusia di dunia ini selain Allah beserta Dzat dan sifat-Nya. Alam dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah alam ghoib dan alam
syahadah. Alam syahadah dalam istilah Inggris disebut universe yang artinya
seluruhnya, yang dalam bahasa sehari-hari disebut sebagai alam semesta.
Alam semesta merupakan ciptaan Allah yang diurus dengan kehendak dan
perhatian Allah. Allah menciptakan alam semesta ini dengan susunan yang
teratur dalam aspek biologi, fisika, kimia, dan geologi beserta semua kaidah
sains. Definisi dari alam semesta itu sendiri adalah segala sesuatu yang ada
pada diri manusia dan di luar dirinya yang merupakan suatu kesatuan sistem
yang unik dan misterius. Alam syahadah atau alam materi sering juga disebut
dengan alam fisik karena alam syahadah merupakan alam yang dapat dicapai
oleh indera manusia baik dengan menggunakan alat atau tidak, berbeda
dengan alam ghoib yang tidak dapat tercapai oleh indera. Alam syahadah
dapat dibedakan menjadi alam raya (makrokosmos) dan alam zarrah
(mikrokosmos). Dan dapat pula dibedakan menjadi alam nabati, hewani, dan
insani Al Quran menggambarkan alam semesta laksana sebuah kitab yang
disusun oleh satu wujud yang arif, yang setiap baris dan katanya merupakan
tanda kearifan penulisnya.
2. Teori Big Bang

Big Bang merupakan model penciptaan alam semesta yang menerangkan


bahwa alam semesta telah diciptakan dari ketiadaan. Edwin Hubble (1929)
memulai penelitian di observatorium Mount Wilson California,
Amerika. Dia membuat salah satu penemuan terbesar di sepanjang sejarah
astronomi. Ketika mengamati bintang-bintang dengan teleskop raksasa, ia
menemukan bahwa mereka memancarkan cahaya merah sesuai dengan
jaraknya. Hal ini berarti bahwa bintang-bintang ini bergerak menjauhi
kita. Sebab, menurut hukum fisika yang diketahui, spektrum dari sumber
cahaya yang sedang bergerak mendekati pengamat cenderung ke warna ungu,
sedangkan yang menjauhi pengamat cenderung ke warna merah.

Sebelumnya, Hubble telah membuat penemuan penting lain. Bintang dan


galaksi bergerak tak hanya menjauhi kita, tapi juga menjauhi satu sama lain.
Dari sini dapat disimpulkan dari suatu alam semesta di mana segala

1
sesuatunya bergerak menjauhi satu sama lain adalah bahwa ia terus-menerus
mengembang.

Adapun arti mengembang, maka ini menunjukan bahwa pada awalnya ia


berasal dari satu titik tunggal. Perhitungan menunjukkan bahwa titik
tunggal ini yang berisi semua materi alam semesta haruslah memiliki
volume nol, dan kepadatan tak hingga. Alam semesta telah terbentuk
melalui ledakan titik tunggal bervolume nol ini dan ledakan inilah yang
disebut dengan Big Bang.

Teori Big Bang menunjukkan, semua benda di alam semesta pada awalnya
adalah satu wujud, dan kemudian terpisah-pisah. Ini diartikan bahwa
keseluruhan materi diciptakan melalui Big Bang atau ledakan raksasa dari
satu titik tunggal, dan membentuk alam semesta kini dengan cara pemisahan
satu dari yang lain.

3. Ayat-Ayat yang Menjelaskan Allah SWT Pencipta Alam Semesta


Adapun ayat-ayat yang menjelaskan bahwa Allah SWT-lah yang telah
menciptakan alam semesta adalah :
(Q.S. Al-Sajdah [32] :4 )



Artinya: Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan segala yang
ada diantara keduanya dalam waktu enam hari, kemudian dia bersemayam
di atas Arsy. Kamu semua tidak memiliki seorang penolong dan pemberi
syafaat pun selain diri-Nya. Lalu, apakah kamu tidak
memperhatikannya ?(Q.S. Al-Sajdah [32] :4 )
Ayat ini menerangkan bahwa Tuhan yang telah menurunkan Al-Quran
kepada Muhammad saw itu adalah Tuhan Pencipta langit dan bumi dan segala
sesuatu yang ada di antara keduanya dalam enam masa. Yang dimaksud
dengan enam masa dalam ayat ini bukanlah hari (masa) yang dikenal seperti
sekarang ini, tetapi adalah hari sebelum adanya langit dan bumi. Hari pada
waktu sekarang ini adalah setelah adanya langit dan bumi serta telah adanya
peredaran bumi mengelilingi matahari dan sebagainya. Setelah Allah
menciptakan langit dan bumi, maka Dia pun bersemayam di atas Arasy,
sesuai dengan kekuasaan dan kebesaran-Nya". Allah SWT menegaskan
bahwa tidak seorangpun yang dapat mengurus segala urusannya, menolak
bahaya, malapetaka dan siksa. Dan tidak seorangpun yang dapat memberi
syafaat ketika azab menimpanya, kecuali Allah semata, karena Dialah Yang
Maha Kuasa menentukan segala sesuatu. Kemudian Allah SWT

2
memperingatkan: "Apakah kamu hai manusia tidak dapat mengambil
pelajaran dan memikirkan apa yang selalu kamu lihat itu? Kenapa kamu
masih juga menyembah selain Allah? (tafsir Depag)

(Q.S. Al-Kahfi [18] :51 )


zq

Artinya: aku tidak menghadirkan mereka (iblis dan anak cucunya) untuk
menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri
mereka sendiri; dan tidaklah aku mengambil orang-orang yang menyesatkan
itu sebagai penolong.(Q.S. Al-Kahfi [18] :51 )
Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan kekuasaan-Nya, dan bahwa setan
itu tidak berhak untuk menjadi pembimbing atau pelindung bagi manusia.
Setan itu tidak mempunyai hak sebagai pelindung, tidak hanya disebabkan
kejadiannya dari lidah api saja tetapi juga karena mereka tidak mempunyai
saham dalam menciptakan langit dan bumi ini. Allah SWT menegaskan
bahwa iblis dan setan-setan itu tidak dihadirkan untuk menyaksikan
penciptaan langit dan bumi ini, di kala Allah menciptakannya, bahkan tidak
pula penciptaan dari mereka sendiri, dan tidak pula sebagian mereka
menyaksikan penciptaan sebagian yang lain. Bilamana mereka tidak hadir
dalam penciptaan itu, bagaimana mungkin mereka memberikan pertolongan
dalam penciptaan tersebut. Patutkah setan-setan itu dengan keadaan demikian
dijadikan sekutu Allah? Allah SWT dalam menciptakan langit dan bumi ini
tidak pernah sama sekali menjadikan setan-setan, berhala-berhala, sembahan-
sembahan lainnya sebagai penolong, hanya Dia sendirilah yang menciptakan
alam semesta ini, tanpa pertolongan siapapun. Bilamana setan-setan itu dan
berhala-berhala itu tidak ikut serta dalam menciptakan itu tentulah mereka
tidak patut dijadikan sekutu Allah dalam peribadatan seseorang hamba Nya.
Sebab orang yang ikut disembah yang ikut pula dalam penciptaan bumi dan
langit ini. Sekutu dalam penciptaan, sekutu pula dalam menerima ibadah. Dan
sebaliknya tidak bersekutu dalam penciptaan, tidak bersekutu pula dalam
menerima ibadah. Maka yang berhak menerima ibadah hanyalah Allah SWT.
(Q.S. Al-Baqarah [2] :29 )


Artinya : Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk
kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh
langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.(Q.S. Al-Baqarah [2] :29 )
Dari ketiga ayat di atas ini menunjukan bahwa Allah SWT lah dengan
segala ke maha kuasaan-Nya yang telah menciptakan alam semesta, tanpa
ada campur tangan dari siapapun.

3
4. Fase-Fase Penciptaan Alam Semesta Menurut Al-Quran disertai konsep
fisika
Alam semesta diciptakan dalam enam masa, sebagaimana dalam al-
quran (Q.S. Al-Sajdah [32] :4 ):


Artinya : Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan segala
yang ada diantara keduanya dalam waktu enam hari, kemudian dia
bersemayam di atas Arsy. Kamu semua tidak memiliki seorang penolong dan
pemberi syafaat pun selain diri-Nya. Lalu, apakah kamu tidak
memperhatikannya ?
Dari ayat di atas Allah SWT menyebutkan penciptaan langit dan bumi dalam
enam masa (sittati ayyaamin) selanjutnya para mufasir bersepakat dalam
menafsirkan ayat ini, bahwa yang disebut dengan (sittati ayyaamin) adalah
enam tahapan atau proses bukan enam hari sebagaimana mengartikan
kata ayyaamin.
a. Masa Pertama
(Q.S. AlAnbiya [21] :30)



Artinya: Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya
langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian
Kami pisahkan antara keduanya(Q.S. AlAnbiya [21] :30)
Ini dimulai dengan sebuah ledakan besar (bigbang) sekitar 12-20 miliar
tahun lalu. Inilah awal terciptanya materi, energi, dan waktu. Ledakan pada
hakikatnya adalah pengembangan ruang, sebagaimana di dalam al-quran
Allah SWT menyebutkan :

Artinya: dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan
Sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa (meluaskan). (Q.S. Adz-dzariyat
[51] : 47 )
Materi yang mula-mula terbentuk adalah hidrogen yang menjadi bahan
dasar bagi bintang-bintang generasi pertama. Hasil fusi nuklir antara inti-inti
hidrogen, menghasilkan unsur-unsur yang lebih berat, seperti karbon,
oksigen, sampai besi atau disebut juga Nukleosintesis Big Bang.

4
Nukleosintesis Big Bang terjadi pada tiga menit pertama penciptaan alam
semesta dan bertanggung jawab atas banyak perbandingan kelimpahan 1H
(protium), 2H (deuterium), 3He (helium-3), dan 4He (helium-4), di alam
semesta. Meskipun 4He terus saja dihasilkan oleh mekanisme lainnya (seperti
fusi bintang dan peluruhan alfa) dan jumlah jejak 1H terus saja dihasilkan
oleh spalasi dan jenis-jenis khusus peluruhan radioaktif (pelepasan
proton dan pelepasan neutron), sebagian besar massa isotop-isotop ini di alam
semesta, dan semua kecuali jejak-jejak yang tidak signifikan dari 3He dan
deuterium di alam semesta yang dihasilkan oleh proses langka
seperti peluruhan kluster, dianggap dihasilkan di dalam proses Big Bang. Inti
atom unsur-unsur ini, bersama-sama 7Li, dan 7Be diyakini terbentuk ketika
alam semesta berumur 100 sampai 300 detik, setelah plasma kuark-
gluon primordial membeku untuk membentuk proton dan neutron. Karena
periode nukleosintesis Big Bang sangat singkat sebelum terhentikan oleh
pengembangan dan pendinginan, tidak ada unsur yang lebih berat
daripada litium yang dapat dibentuk. (Unsur-unsur terbentuk pada waktu ini
adalah dalam keadaan plasma, dan tidak mendingin ke keadaan atom-atom
netral hingga waktu lama).
b. Masa Kedua



Artinya : Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk
kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh
langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu (Q.S. Al-Baqarah [2] : 29)
Masa ini adalah pembentukan langit. Sebenarnya, apa yang dimaksud
dengan langit?, apakah kubah biru di atas sana. Pengetahuan saat ini
menunjukan bahwa langit biru hanyalah disebabkan hamburan cahaya
matahari oleh partikel-partikel atmosfer. Di luar atmosfer langit biru tak ada
lagi, yang ada hanyalah titik cahaya bintang , galaxy, dan benda-benda langit
lainnya. Jadi, langit bukanlah hanya kubah biru yang ada di atas sana,
melainkan keseluruhan yang ada di atas sana (bintang-bintang, galaxy, dan
benda-benda langit lainnya), maka itulah hakikat langit yang sesungguhnya.
Adapun dalam fase ini, pembentukan bintang-bintang di dalam galaxy yang
masih berlangsung hingga saat ini.
Dalam ayat lain Allah SWT menyebutkan :


Artinya :kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu
masih merupakan asap, (Q.S. fushilat [41] :11 )
Dukhan (debu-debu dan gas antar bintang (Q.S. fushilat [41] :11 ) ) pada
proses pembentukan bintang, gas-gas itu berputar seperti cakram dan menjadi

5
terpusat ditengah cakram. Gas tersebut berkumpul menjadi massa gas yang
sengat besar yang mirip dengan gumpalan gas raksasa. Didalam gumpalan
gas raksasa, gas terus bergerak dan bertabrakan. Akibatnya, tekanan dan suhu
gas menjadi luar biasa panasnya. Suhu dan tekanan yang tinggi ini
menyebabkan gas saling bergabung. Proses penggabungan gas akan
menghasilkan energi panas yang sangat dahsyat. Bila inti panasnya telah
cukup untuk memantik reaksi fusi nuklir, mulailah bintang bersinar. Kelak
bila bintang mati dengan ledakan supernova, unsur-unsur berat hasil fusi
nuklir akan dilepaskan. Selanjutnya, unsur-unsur berat sebagai materi antar
bintang bersama dengan hydrogen akan menjadi bahan pembentuk bintang-
bintang generasi berikutnya, termasuk planet-planetnya.
Di dalam Al-Quran sendiri, penciptaaan langit kadang disebut sebelum
penciptaan bumi dan kadang disebut sesudahnya karena prosesnya memang
berlanjut hingga saat ini. Itulah dua masa penciptaan langit, dalam bahasa al-
quran, Big bang dan pengembangan alam yang menjadikan galaksi-galaksi
makin berjauhan ( makin tinggi menurut pengamat dibumi serta proses
pembentukan bintang-bintang baru disebutkan sebagai penyempurnaan langit.
Sebagaimana dalam Q.S An-Naziat [79] : 28 :

Artinya :Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,
c. Masa Ketiga
Pada masa ini dalam penciptaan alam semesta adalah proses penciptaan
tata surya, termasuk bumi. Selain itu pada masa ini juga terjadi proses
pembentukan matahari sekitar 4,6 miliar tahun lalu dan mulai di
pancarkannya cahaya dan angin matahari. Proto-bumi (bayi bumi) yang telah
terbentuk terus berotasi menghasilkan fenomena siang dan malam di bumi
sebagaimana yang Allah SWT firmankan dengan indah :



Artinya : dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan
siangnya terang benderang. Q.S An-Naziat [79] : 29
d. Masa Keempat
Bumi yang terbentuk dari debu-debu antarbintang yang dingin mulai
menghangat dengan pemanasan sinar matahari dan pemanasan dari dalam
(endogenik) dari peluruhan unsur-unsur radioaktif di bawah kulit bumi.
Akibat pemanasan endogenik itu materi di bawah kulit bumi menjadi lebu,
antara lain muncul sebagai lava dari gunung api. Batuan basalt yang menjadi
dasar lautan dan granit yang menjadi batuan utama di daratan merupakan
hasil pembekuan materi leburan tersebut. Pemadatan kulit bumi yang menjadi

6
dasar lautan dan daratan itulah yang tampaknya dimaksudkan penghamparan
bumi sebagaimana Allah SWT berfirman :


Artinya :dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.(Q.S. an-Naziat [79] :30)
Menurut analisis astronomis, pada masa awal tata surya, gumpalan-
gumpalan sisa pembentukan tata surya yang tidak menjadi planet masih
sangat banyak bertebaran. Salah satu gumpalan raksasa, 1/9 massa bumi,
menabrak bumi menyebabkan lontaran materi yang kini menjadi bulan.
Akibat tabrakan itu, sumbu rotasi bumi menjadi miring 23,5 dan atmosfer
bumi lenyap. Atmosfer yang ada kini sebagian dihasilkan oleh proses-proses
di bumi sendiri, sebagian lainnya dihasilkan dari pecahan komet atau asteroid
yang menumbuk bumi
Menurut penulis senior Science Kristina Grifantini, terdapat kemungkinan,
Tabrakan-tabrakan yang terjadi inilah yang mengirim waduk air raksasa
yang memenuhi bumi. Untuk waktu yang lama, para astronom menduga,
komet (potongan es dan batu dengan ekor panjang es yang menguap) yang
memutari orbit sekitar mataharilah yang mengirimkan air ini. Namun,
pengukuran jarak jauh air yang menguap dari beberapa komet utama yang ada
(Halley, Hyakutake, dan Hale-Bopp) mengungkap, air es yang ada di komet
itu terbuat dari berbagai jenis H2O (yang mengandung isotop lebih berat dari
hidrogen) dari Bumi, dari situlah komet yang komposisi terbesarnya adalah es
air (20%massanya) diduga kuat merupakan sumber air bagi bumi karena rasio
Deutorium/hydrogen (D/H) di komet hampir sama dengan rasio D/H pada air
di bumi, sekitar 0,0002.
Selain komet, kemungkinan lain mengatakan Wilayah tempat ratusan ribu
asteroid yang mengorbit antara planet dalam dan luar ini diyakini oleh para
astronom terlalu dekat dengan matahari untuk menjadi rumah air. Namun,
para astronom baru-baru ini menemukan bukti pertama es di asteroid 24
Themis. Penemuan asteroid es ini menunjukkan kemungkinan adanya jauh
lebih banyak es di sabuk asteroid di luar dugaan semula.
e. Masa Kelima
Hadirnya air dan atmosfer di bumi menjadi prasyarat terciptanya
kehidupan di bumi. Sebagaimana firmanAllah SWT :
...
Artinya :dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup (Q.S.
al-anbiya [21] : 30 )
Profesor Masaru Emoto, peneliti Jepang dengan publikasi hasil
penelitiannya berhasil membuktikan molekul air ternyata dapat dipengaruhi
oleh pengertian-pengertian yang dibuat manusia. Teorinya tentang pengaruh
ini diakui oleh lembaga-lembaga sains, fisika dan biologi. Profesor Emoto

7
mengkaji banyak sampel dari air yang membentuk kristal dan
membandingkan satu dengan lainnya. Eksperimen yang dilakukannya
menggunakan sekitar 10 ribu sampel yang berhasil dikumpulkannya dan
dipublikasikan dalam tiga jilid buku dengan judul "The Messages from
Water". Ia percaya kondisi lingkungan mempengaruhi kombinasi molekul air.
Selain itu, pemanasan matahari menimbulkan fenomena cuaca dibumi,
yakni awan dan halilintar. Melimpahnya air laut dan kondisi atmosfer purba
yang kaya akan gas metan (CH4)dan ammonia (NH3) serta sama sekali tidak
mengandung oksigen bebas dengan bantuan energi listrik dan halilintar
diduga menjadi awal kelahiran senyawa organic. Senyawa organic yang
mengikuti aliran air akhirnya tertumpuk di laut. Kehidupan diperkirakan
bermula dari laut yang hangat sekitar 3,5 miliar tahun lalu berdasarkan fosil
tertua yang pernah ditemukan. Sebagaimana dikembalikan pada surat Al
Anbiya [21] ayat 30 yang telah menyebutkan bahwasannya semua makhluk
hidup berasal dari air.
f. Masa Keenam
Masa keenam dalam proses penciptaan alam mini adalah dengan lahirnya
kehidupan di bumi yang dimulai dari makhluk bersel tunggal dan tumbuh-
tumbuhan. Hadirnya tumbuhan dan proses fotosintesis sekitar 2 miliar tahun
lalu menyebabkan atmosfer mulai terisi dengan oksigen bebas. Pada masa ini
pula proses geologis yang menyebabkan pergeseran lempengan tektonik dan
lahirnya rantai pegunungan di bumi terus berlanjut.
Tersedianya air, oksigen, tumbuhan, dan kelak hewan-hewan pada masa
kelima dan keenam inilah yang sepertinya di maksudkan Allah SWT dengan
memberkahi bumi dan menyediakan makanan bagi penghuninya sebagaimana
di dalam firmannya (Q.S. An-Naaziat [79] :31-33):
Artinya : " Ia memancarkan dari padanya mata air, dan (menumbuhkan)
tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancarkan-Nya dengan teguh
untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. (Q.S. An-
Naaziat [79] :31-33)
Begitulah yang Allah SWT ungkapkan di dalam Al-Quran sebagai
penutup kronologis dari penciptaan alam semesta.
5. Pertumbuhan Alam Semesta
Setelah selesai tahap penciptaan atom hidrogen dan helium, maka Allah
dengan segala kemahakuasaan-Nya (istawa `ala l-`arsy, berkuasa di atas
`Arasy sebagaimana tercantum dalam Surat Yunus(10):3) mengatur
pertumbuhan alam semesta (yudabbiru l-amr) melalui empat macam
rawasiya. Gaya kuat meneguhkan inti atom. Gaya elektromagnetik
meneguhkan atom dan mengatur ikatan antar-atom melalui reaksi-reaksi
kimia. Gaya lemah menyebabkan terbentuknya atom-atom selain hidrogen

8
dan helium. Atom-atom yang beraneka ragam jenisnya itu berikatan satu
sama lain, membentuk seluruh zat di alam semesta ini: superkluster
(adigugus), kluster (gugus), galaksi (kumpulan bintang), bintang (matahari),
planet beserta seluruh isinya, yang diteguhkan dalam kelompok-kelompok
oleh gaya gravitasi.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran dan Terjemah

Ensliklopedia islam. 2010. Mukjizat Al-Quran (Penciptaan Alam Semesta).


Jakarta.

T.Djamaluddin. 2006. Menjelajahi keluasan Langit Menembus Kedalaman Al-


Quran. Bandung: khazanah Intelektual.

Tafsir depag, online :

(http://c.1asphost.com/sibin/Alquran_Tafsir.asp?SuratKe=32 diakses 3 maret


2017)
(http://c.1asphost.com/sibin/Alquran_Tafsir.asp?pageno=3&SuratKe=18 diakses 3
maret 2017)
(http://ngajialquran.wordpress.com/2010/11/23/surat-al-baqarah-ayat-28-29/ diaks
es 3 maret 2017)

Yahya, Harun. 2011. Fase-fase pemebentukan bumi dan semesta.(online).


(http://irakbuzz.blogspot.co.id diakses pada 3 maret 2017)

Anda mungkin juga menyukai