Anda di halaman 1dari 12

Teknik Ototronik

BAB 15
TRANSMISI OTOMATIS

15.1 Letak Pemasangan


Transmisi otomatis dibuat untuk memudahkan pengoperasian ken-daraan
terutama perpindahan gigi percepatan

Gambar 15.1 Posisi transmisi otomatis

Oleh karena itu performen dan comfortable transmisi otomatis perlu


sangat diperhatikan. Yang paling mencolok dari kendaraan yang meng-
gunakan transmisi otomatis adalah tidak lagi adanya pedal kopling pada
kendaraan tersebut. Ada beberapa macam transmisi otomatis, namun pada
prinsipnya semua mempunyai prinsip dan tujuan yang sama, yaitu untuk
memudahkan pengoperasian dengan kehilangan daya mesin yang kecil.

Gambar 15.2 Transmisi otomatis

15.2 Macam-Macam Transmisi Otomatis Ditinjau Dari Kons-truksinya


Ditinjau dari konstruksinya trans-misi otomatis ada beberapa macam
sebagai berikut :

15.2.1 Transmisi Otomatis dengan Roda Gigi Planet.

Pada sistem ini perbandingan putaran didapatkan dari susunan roda-gigi


planet sehingga didapatkan berbagai macam tingkat perban-dingan gigi.
144 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik

Transmisi otomatis dengan roda gigi planet mempunyai beberapa


komponen penting antara lain: Torsi konverter (kopling Fluida), Pompa oli,
Susunan roda gigi planet, Rem dan kopling gigi, Unit hidrolik dan Tuas
pemindah.

15.2.1.1 Torsi konverter

Torque converter dipasang pada sisi input transmisi dan di ikat dengan
baut terhadap bagian belakang poros enkol mesin melalui drive plate.
Fungsi Torque Converter
Memperbesar momen (torque) yang dihasilkan oleh mesin.
Bekerja sebagai kopling otomatis yang memindahkan (atau memu-tuskan)
momen mesin ke transmisi.
Meredam getaran (torsional vi-bration) akibat momen dari mesin dan
pemindahan daya (drive train).
Berfungsi sebagai flywheel untuk memperlembut putaran mesin.
Menggerakkan pompa oli dari hydraulic control system.

Gambar 15.3 Torsi konverter

Cara Kerja Torque Converter


Torque converter memindahkan dan memperbesar momen dari mesin
dengan menggunakan minyak trans-misi sebagai perantara. Torque converter
terdiri dari pump impeller yang digerakkan oleh poros engkol ; turbine runner
yang dihubungkan dengan poros input transmisi ; stator yang terpasang pada
transmission case dengan kopling satu arah (one-way clutch) dan stator shaft
dan converter case yang berisi semua bagian tersebut. Converter terisi de-
ngan minyak transmisi otomatis yang berasal dari oil pan dan dipompakan oleh
pompa oli : minyak ini meluncur keluar dari pump impeller dengan arus yang
cukup kuat dan memu-tarkan turbine runner.

145 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

Gambar 15.4 Prinsip kerja torsi konverter

Gambar 15.5 Komponen torsi konverter

15.2.1.2 Pompa oli

Pada transmisi otomatis terdapat pompa oli ATF, terdapat dibagian depan
rumah transmisi yang bia-sanya terbuat dari susunan roda gigi pompa oli.

Gambar 15.6 Pompa oli


Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 146
Teknik Ototronik

Pompa oli ATF ini berfungsi untuk mengalirkan oli ATF dari ruang isap
(biasanya dibagian bawah transmisi) ke sistem hirolik termasuk ke torsi
konverter.

Gambar 15.7 Pompa oli

15.2.1.3 Roda gigi planet

Transmisi model ini terdiri dari susunan roda gigi planet, model dan jumlah
susunan roda gigi planet mempengaruhi hasil perbandingan putaran yang
dihasilkan. Pada roda gigi planet set ini dikenal roda gigi matahari, roda gigi
planet dan roda gigi ring. Secara konstruksi paket gigi planet dibedakan
menjadi: paket roda gigi planet sederhana, paket roda gigi planet raveneux
dan paket roda gigi planet simson.

Gambar 15.8 Paket roda gigi planet

147 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

Gambar 15.9 Roda gigi planet

Untuk menghasilkan perban-dingan putaran pada paket roda gigi planet,


maka salah satu sebagai penggerak, salah satu sebagai yang digerakkan dan
satunya direm atau dikopel seperti terlihat ditabel bawah ini.

Tabel 15.1 Perbandingan putaran

15.2.1.4 Rem dan Kopling gigi

Untuk mendapatkan perbandi-ngan putaran sesuai yang diinginkan pada


sistem transmisi otomatis de-ngan roda gigi planet dilakukan de-ngan cara
mengerem atau meng-kopel salah satu komponen paket gigi planet meng-
gunakan rem atau ko-pling yang pada kebanyakan meng-gunakan rem atau
kopling multi plat.
Direm berarti komponen roda gigi planet dikunci mati dengan rumah
transmisi, sedangkan dikopel berarti dikunci antar dua komponen paket roda
gigi planet.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 148


Teknik Ototronik

Gambar 15.10 Rem dan kopling

15.2.1.5 Unit hidrolik

Unit hidrolik berfungsi untuk me-ngatur aliran oli ATF kedalam silinder rem
atau kopling untuk mengaktifkan rem maupun kopling yang dibutuhkan sesuai
dengan tingkat kecepatan dan tingkat perbandingan putaran.

Gambar 15.11 Unit valve hidrolik

15.2.1.6 Tuas pemindah

Meskipun perpindahan tingkat percepatan dapat berlangsung secara


otomatis akan tetapi tuas pemindah tetap masih dibutuhkan, terutama untuk
melakukan pilihan awal. Contoh untuk mundur, netral dan parkir tidak bisa
secara otomatis bekerja ke posisi tersebut, oleh karena itu pengemudi tetap
harus menentukan melalui tuas pemindah.

149 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

Gambar 15.12 Tuas pemindah

15.2.2 Transmisi Otomatis Sistem CVT.

Gambar 15.13 CVT

Transmisi CVT adalah transmisi otomatis yang tidak mempunyai step-step


tingkatan gigi percepatan, akan tetapi secara kontinyu tingkat gigi percepatan
itu bisa berlangsung dengan variasi yang sangat besar, makanya disebut
Continous Variable Transmission.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 150


Teknik Ototronik

Gambar 15.14 Transmisi CVT

Prinsip kerja dari transmisi ini adalah merubah perbandingan roda puli,
dimana diameter puli penggerak dan diameter puli yang digerakan dapat
dirubah saling berlawanan sehingga didapatkan tingkat perban-dingan putaran
yang sangat ber-variasi.

Gambar 15.15 Transmisi CVT

Gambar 15.16 Prinsip kerja transmisi CVT

15.2.3 Transmisi Otomatis Sistem DSG

151 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

Gambar 15.17 Transmisi DSG

Transmisi otomatis sistem DSG adalah sistem transmisi otomatis yang


menggunakan kopling ganda dan poros ganda, sedangkan susu-nan roda
giginya mirip dengan susu-nan roda gigi transmisi manual.

Gambar 15.18 Transmisi DSG quatro

Kopling ganda terdiri dari dua kopling multi plat yang berfungsi masing-
masing untuk memutus dan menghubungkan tenaga motor ka transmisi
melalui masing-masing poros input.

Gambar 15.19 Susunan transmisi DSG

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 152


Teknik Ototronik

Kopling 1 dan poros input 1 digunakan untuk gigi tingkat 1,3 dan 5.
Sedangkan kopling 2 dan poros 2 digunakan untuk gigi tingkat 2,4,6 dan
mundur.

Gambar 15.20. Prinsip aliran tenaga transmisi DSG

15.3 Macam-Macam Transmisi Otomatis.


Transmisi Otomatis secara prinsip dari sistem pengendalinya dapat
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
15.3.1 Transmisi Otomatis Full Hidrolik Kontrol
Transmisi Otomatis full hidrolik kontrol adalah transmisi otomatis yang
bekerja berdasarkan tekanan dan pengaturan oli ATF yang dila-kukan oleh unit
hidrolik.
Pada unit hirolik dilengkapi de-ngan katup-katup hidrolik yang ber-fungsi
mengatur tekanan oli ATF ber-dasarkan dari tekanan kontrol yang diatur oleh
governor sentrifugal yang terpasang pada poros output, dan juga dari tekanan
kontrol yang diatur melalui pedal gas seirama dengan bukaan katup gas.
Pada sistem ini, sistim elektrik yang ada hanya dipakai untuk indi-kator
posisi tuas pemindah, tidak ada hubungan langsung dengan proses
pemindahan tingkatan gigi perce-patan.

Gambar 15.21. Governor sentrifugal

15.3.2 Transmisi Otomatis Dengan Kontrol Elektronik


Pada transmisi otomatis dengan kontrol elektronik perpindahan tinkat gigi
percepatan dikontrol secara elektronik dengan jalan mengen-dalikan katup-
katup solenoid oleh unit kontrol elektronika berdasarkan dari sinyal-sinyal
masukan yang diberikan oleh sensor-sensor yang ada.

153 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)


Teknik Ototronik

Gambar 15.22. Skema kontrol


Dengan melibatkan sensor-sen-sor yang ada dapat diatur tinkatan gigi
percepatan yang paling sesuai dengan kondisi yang dihadapi, se-hingga tidak
kehilangan perfor-mennya dan tetap pada penggunaan bahan bakar yang
optimal.
Pemgendalian katup solenoid pada dasarnya adalah untuk menga-rahkan
oli ATF ke unit hidrolik, jadi disini bukan sistem elektrik yang melakukan
perubahan tingkatan gigi tetapi dibantu oleh tekanan hidrolik dari oli ATF.
Sistem elektronik hanya sebagai pengendali saja.

Gambar 15.23 Katup solenoid

Pada sistem yang dikendalikan secara elektronik dapat dilakukan


pengendalian yang lebih selektif dan dapat pula dilakukan pengendalian-
pengendalian tambahan seperti mode ekonomi dan sport serta dapat diken-
dalikan seperti transmisi manual se-suai keinginan pengemudi dengan adanya
tombol + dan - .

Gambar 15.24 Karateristik fungsi tambahan tombol sport

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 154


Teknik Ototronik

Gambar 15.25 Tuas pemindah dengan tombol + dan -

15.4 Diagnosa Kerusakan

Gambar 15.26 Scan-tool


Diagnosa kerusakan pada trans-misi otomatis, terutama yang meng-
gunakan kontrol elektronik dapat dila-kukan dengan menggunakan alat
Scanntool yang dihubungkan pada konektor DLC yang tersedia pada
kendaraan. Dipilih mode transmisi untuk mendiagnosa transmisi. De-ngan alat
ini dapat diketahui kondisi kerja masing masing komponen sis-tem pengendali
elek-troniknya mau-pun dapat diketahui gangguan yang terjadi dengan jalan
membaca me-mori kerusakan dari ECU transmisi otomatis.

Gambar 15.27 DLC

155 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

Anda mungkin juga menyukai