BAB V
PEMBAHASAN
bahwa RSD dr. Soebandi beralih menjadi Rumah Sakit tipe B pendidikan dengan
akreditasi lengkap yang berfungsi sebagai pusat rujukan untuk wilayah Jawa
Timur bagian timur karena letaknya yang strategis yaitu, kabupaten Banyuwangi,
bagian atau unit dari Rumah Sakit yang melaksanakan seluruh kegiatan
kefarmasian yang ada di Rumah Sakit yang berorientasi pada kepentingan pasien.
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi Jember berada di bawah
Apoteker ( Drs. PRIHWANTO BUDI S, Apt. Sp. FRS ) dalam menjalankan tugas
kefarmasian dibantu oleh beberapa 7 Apoteker yang bertanggung jawab pada tiap
bagian, yaitu
1. Bagian Perencanaan obat, ALKES, dan BHP oleh Roy Yunita., S.Si., Apt dan
S.Farm., Apt
3. Bagian Farmasi Rawat Jalan Oleh Dra.Ida H. Apt
165
Praktek Kerja Profesi Apoteker
Universitas Setia Budi Surakarta di RSD dr.Soebandi Jember
Periode Oktober November 2013
4. Bagian pelayanan farmasi rawat inap 24 jam UDD Timur oleh Dhani Wijaya
S.Farm., Apt
5. Bagian pelayanan farmasi rawat inap UDD Barat oleh Eko aang P., S.Farm.,
Apt
6. Bagian pelayanan farmasi IGD oleh Barley S.K., S.Farm., Apt
7. Bagian Pelayanan farmasi IBS oleh Ratna P.E., S.Farm., Apt
kebutuhan dan pemakaian dapat dipantau dengan baik. Gudang yang memiliki
dan perubahan persediaan terkait jumlah barang masuk dan keluar serta sisa
barang. Sistem kontrol ini diatur untuk menyediakan informasi guna memonitor
untuk semua unit seperti depo rawat inap, depo rawat jalan, depo IGD, depo IBS.
berdasarkan pada kebutuhan riel obat pada periode lalu dengan penyesuaian dan
166
Praktek Kerja Profesi Apoteker
Universitas Setia Budi Surakarta di RSD dr.Soebandi Jember
Periode Oktober November 2013
koreksi berdasarkan pada penggunaan obat tahun sebelumnya. Serta harus sesuai
formularium Rumah Sakit dan Daftar Plafon dan Harga Obat (DPHO) Askes serta
sisa stok di gudang Farmasi. Namun dilakukan juga metode kombinasi antara
Instalasi Farmasi RSD dr. Soebandi dilakukan oleh tim pengadaan dibawah
kesehatan, barang habis pakai (BHP) maupun obat-obatan. Alat kesehatan (alkes),
yaitu reguler, askes, maskin dan APBD. Depo gudang farmasi sendiri terbagi dua
yaitu, Gudang 1 khusus untuk alkes dan BHP, dan gudang 2 untuk obat-obatan.
HIV. Metode yang digunakan dalamdispensing obat pasien rawat jalan dilakukan
memeriksa identitas pasien, memberikan nomor urut resep kepada pasien atau
keluarga pasien. Pelayanan pasien umum dilayani seluruhnya tanpa ada potongan
maupun keringanan biaya, semua biaya ditanggung oleh pihak pasien itu sendiri.
Pelayanan resep pada pasien ASKES harus diteliti dahulu dengan memeriksa
yaitu surat rujukan, surat jaminan ASKES, fotocopy data laboratorium jika perlu,
Apabila dalam pelayanan obat tidak masuk dalam DPHO maka pasien akan diberi
Laporan PKPA Universitas Setia Budi Surakarta Angkatan XXV
Periode Oktober November2013
167
Praktek Kerja Profesi Apoteker
Universitas Setia Budi Surakarta di RSD dr.Soebandi Jember
Periode Oktober November 2013
penjelasan mengenai harga obat tersebut dan selanjutnya pasien akan diberi
obat yang tidak tersedia di Depo Farmasi Rawat Jalan ASKES maka pasien
Ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam pelayanan depo rawat jalan
seperti lamanya pelayanan terhadap obat racikan (kapsul, puyer, dll) hal ini
disebabkan karena petugas yang meracik terbatas dengan jumlah resep racikan
adanya penambahan staff yang bertugas meracik sehingga lead time pasien tidak
terlalu lama serta dapat meningkatkan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
produktivitas dari staff. Sehingga perlu adanya ruangan yang lebih luar sehingga
masing.
keranjang yang sudah ada nama obatnya). Banyaknya obat yang keluar masuk di
depo Rawat Jalan ASKES kartu stoknya belum berjalan secara efektif sehingga
Pelayanan pengobatan untuk pasien rawat inap dilakukan oleh depo farmasi
UDD Timur yang melayani ruang rawat inap bangsal setiap hari selama 24 jam
yang terbagi atas tiga shift. Pasien yang dilayani oleh depo UDD timur adalah
168
Praktek Kerja Profesi Apoteker
Universitas Setia Budi Surakarta di RSD dr.Soebandi Jember
Periode Oktober November 2013
pasien dengan status umum, ASKES, Pasien dengan surat keterangan miskin
untuk obat, labelling, compounding, dan dispensing. Selain itu depo UDD juga
melayani pengembalian obat atau alkes yang tidak digunakan lagi oleh pasien
(retur) selama dalam batas waktu 3 x 24 jam. Depo UDD timur juga melayani
UDD Barat yang melayani pavilliun dan kelas I pada shift siang dan malam,
karena depo UDD barat hanya memiliki hari kerja dari senin-jumat dan mulai
dari 07.00 15.00, maka depo UDD timur melayani resep pada hari sabtu dan
minggu.
Depo UDD timur bangsal yang dilayani adalah Ruang Bedah Orthopedi,
Ruang Bedah Khusus (Mawar), Ruang Bedah Wanita, Ruang Nifas, Ruang VK
Bersalin, Ruang Jiwa (Tulip), Ruang Perinatologi, Ruang Infeksius, Ruang Anak-
Anak (Aster), Ruang Stroke (Melati), Ruang Interna Wanita (Adenium), Ruang
Interna Pria (Anthurium), HCU (post op), ICU, ICCU & PICU - NICU.
Perbedaan lain antara depo UDD timur dan depo UDD barat adalah kelas rawat
kombinasi UDD dan ODDD. Dimana depo farmasi rawat inap menyediakan obat
oleh perawat obat diserahkan kepasien untuk sekali pemakaian saja. Bila ada
pasien rawat inap yang akan pulang, obat yang tidak habis dipakai dapat diretur ke
sistem ini karena pasien hanya akan membayar obat yang mereka gunakan saja,
Laporan PKPA Universitas Setia Budi Surakarta Angkatan XXV
Periode Oktober November2013
169
Praktek Kerja Profesi Apoteker
Universitas Setia Budi Surakarta di RSD dr.Soebandi Jember
Periode Oktober November 2013
sedangkan untuk obat yang yang belum sempat terpakai dapat diretur atau
dikembalikan ke depo farmasi. Hal ini sesuai dengan tujuan pelayanan farmasi
Selain itu juga digunakan sistem floorstock dimana obat, cairan infus dan
alkes sudah tersedia diruang perawat, misalnya emergency kid, BHP, dan obat-
obat yang dibutuhkan CITO, dimana obat disiapkan per individu untuk
penggunaan obat selama 24 jam, dengan metode ini pasien diuntungkan karena
hanya membayar obat yang digunakan saja. Sedangkan untuk pasien rawat inap
sehingga sedangkan untuk alkes (spuit, handscoon, tranfusi set, blood set)
narkotik juga tidak sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Sebaiknya
pengambilan obat, dan lemari narkotik dibuat sesuai dengan standar yang telah
ditentukan yaitu dengan menggunakan sistem dua lapis pintu dan dengan ukuran
Pelayanan pengobatan untuk pasien rawat inap dilakukan oleh depo farmasi
UDD Barat sama seperti UDD Timur akan tetapi pelayanannya khusus untuk
Paviliun saja dan waktu pelayanan mulai dari jam 07.00-15.00 WIB
Depo preparasi obat sitostatika merupakan suatu unit kerja yang melakukan
170
Praktek Kerja Profesi Apoteker
Universitas Setia Budi Surakarta di RSD dr.Soebandi Jember
Periode Oktober November 2013
pengiriman. Dalam SK. MenKes. No. 436 tahun 1993tentang jangkauan farmasi
apoteker. Prinsip dari penganan obat sitostatika adalah proteksi diri & lingkungan,
buangan, teknis kerja aseptis.Kriteria dari preparasi sitostatika adalah cuci tangan
dg sabun, bilas dg air mengalir, keringkan dg handuk kering & bersih, pakai baju
kerja gaun lengan panjang berkaret lengan, masker, topi, kaca mata, sarung tangan
(rangkap dua), sepatu sol karet. Namun, pada kenyatannya penanganan sitostatika
masih belum sesuai dengan standar yang ditetapkan karena APD (Alat Pelindung
Diri) yang disediakan tidak digunakan sehingga petugas rawan terhadap paparan
obat sitostatika. Sebaiknya petugas harus lebih memperhatikan tentang APD yang
Permintaan obat oleh pasien gawat darurat dilakukan oleh perawat dan dicatat
oleh petugas depo farmasi, dan untuk itu petugas farmasi di IGD telah
Instalasi Gawat Darurat yaitu, pasien dengan status yang belum jelas diharuskan
untuk membayar obat dan alat yang segera di pakai, akan tetapi setelah statusnya
sudah jelas dikemudian hari maka uang itu akan dikembalikan ke pasien. Ada
beberapa kasus dimana uang tersebut tidak diambil kembali oleh pasien, sehingga
171
Praktek Kerja Profesi Apoteker
Universitas Setia Budi Surakarta di RSD dr.Soebandi Jember
Periode Oktober November 2013
sebelum pasien keluar dari rumah sakit sudah ada kejelasan status, oleh karena itu
harus lebih jelas dan dokumentasi tentang data pasien seperti alamat dan nomor
IBS (Instalasi bedah sentral) adalah bagian dari unit layanan pada RSD dr
Kebutuhan perbekalan pasien operasi dilakukan satu pintu lewat depo IBS
sehingga tercapai pelayanan farmasi yang optimal. Depo IBS melayani perbekalan
farmasi dalam hal ini alat kesehatan dan obat-obatan yang digunakan selama
operasi.
Depo Farmasi Instalasi Bedah Sentral (IBS) merupakan unit kerja yang
IBS adalah operasi terencana (elektif) dan operasi eksekutif.Operasi terencana atau
elektif merupakan operasi yang sudah terjadwal terlebih dahulu, pasien sudah
harus didaftarkan di IBS sehari sebelum operasi dilaksanakan. Sehingga, alat dan
obat-obatan yang akan digunakan dalam operasi telah diresepkan pada hari
akan digunakan pada operasi berikutnya. Depo IBS juga melayani kekurangan alat
dan obat-obatan yang dibutuhkan selama operasi. Oleh sebab itu, farmasis pada
depo ini harus siap melayani kekurangan alat dan obat-obatan selama operasi
depo dan dilakukan perincian tiap barang yang dipakai, untuk perbekalan farmasi
Laporan PKPA Universitas Setia Budi Surakarta Angkatan XXV
Periode Oktober November2013
172
Praktek Kerja Profesi Apoteker
Universitas Setia Budi Surakarta di RSD dr.Soebandi Jember
Periode Oktober November 2013
yang tidak tersedia di dalam paket maka dilakukan peresepan oleh dokter. Sistem
paket ini sebenarnya sama dengan sistem unit dose pada depo farmasi rawat inap
dimana pasien hanya membayar perbekalan farmasi yang digunakan saja, karena
setelah operasi selesai petugas IBS akan mengembalikan sisa paket ke depo
farmasi. Selain untuk meringankan beban biaya pasien, sistem unit dose ini juga
atau alat selama operasi berlangsung. Sedangkan operasi eksekutif yaitu operasi
tambahan diluar operasi terencana, operasi dilakukan oleh IBS selama jam kerja
Penggunaan obat dan alat kesehatan yang digunakan oleh pasien setelah
Untuk pasien paviliun dan kelas 1 pasien mendapatkan obat dari UDD Barat dan
untuk pasien jamkesmas, jampersal, askes dan jamsostek mendapatkan obat dari
UDD Timur.
173