Perencanaaan merupakan dasar atau titik tolak dan kegiatan pelaksanaan kegiatan
tertentu dalam usaha mencapai usaha organisasi.apabila proses perencanaan
dilakukan dengan baik akan memberikan jaminan pelaksanaan kegiatan menjadi
baik sehingga dapat mencapai tujuan organisasi yang berdaya guna dan berhasil
guna.Kebijakan dirumuskan dalam suatu rencana mencakup struktur organisasi
yang akan diciptakan,pengadaan dan penggunaan tenaga kerja,sistem dan
prosedur yang hendak di gunakan serta peralatan yang dibutuhkanb untuk
kelancaran suatu kegiatan .Perencanaan harus memenuhi prinsip yang sesuai
dengan situasi dan kondisi dan suatu organisasi.
A.prinsip perencanaan
what kegiatan apa yang harus di jalankan dlm rangka pencapai tujuan yang telah
di sepakati.
Kategori keperawatan :
1. Perawatan mandiri (self cae), yaitu klien memerlukan bantuan minimal dalam
melakukan tindakan keperwatan dan pengobatan. Klien melakukan aktifitas
perawatan diri secara maniri.
2. Perawatan sebagai (partial care) klien memerlukan bantuan sebagian dalam
tidakan keperawatan dan pengobatan tertentu, misalnya pemberian obat
intravena, mengatur posisi, dll.
3. Perawatan total (total care) yitu klien memerlukan banttuan secara penuh
dalam perawatan diri dan memerlukan obserfasi ecara ketat.
4. Perawatan intensif (intensif care) yaitu klien memerlukan obsrvasi dan
tindakan keperawatan yang secara terus menerus.
Cara menentukan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk setiap unit sbb :
Perkiraan jumlah tenaga juga dapat didasarkan atas waktu perawatan tidak
langsung. Berdasarkan penelitian perawat di rumah sakit, grace, detroyit dalarn
gillies (thun 1994), menyatakan bahwa rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk
perawatan tidak langsung adalah 36 menit/ klien/hari. Di pihak lain, menurut wolf
dan young (1965) dalam buku yang sama menyatakan sebesar 60 menit/klien/hari.
Selain cara yang diatas, waktu pendidikan kesehatan dapat juga digunakan sebagai
dasar perhitungan kebutuhan tenaga. Menurut Billies (1994), waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan pendidikan kesehatan berkisar 15 menit klien/hari.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan beban kerja perawat yaitu :
Disamping itu, ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi beban kerja perawat,
yaitu masalah komonitas, bencana alam, kemajuan IPTEK, pendidikan konsumen,
keadaan ekonomi, iklim/musim, politik, dan hokum/peraturan.
Metode rasio didasarkan atas surat keputusan mentri kesehatan nomor 262 tahun
1979, kenutuhan tenga didasarkan pada rasio tempat tidur yang tersedia di kelas
masing-masing. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada :
Keterangan :
41 40
Metode ke empat adalah metode Thailand dan fhiliphina yang didasarkan pada
jumlah jam perawatan yang dibutuhkan/pasien, harm kerja efektif perawat dalam
satu tahun, dan jumlah jam kerja efektif dalam 1 tahun, jumlah jam perawatan
pasien terbagi dalam unit rawat inap selama 24 jam yang terdiri dari penyakit
dalam (3,4 jam), post-vartum (3 jam), bail neonates (2,5 jam), dan anak (4 jam)
sehngga rata-rata jam perawatan yang dibutuhkan/pasien selama 24 jam adalah 3
jam, unit rawat jalan yang jam perawatan/pasiennya adalah 0,5 jam, kamar operasi
untuk rumah sakit kelas A dan B ( 5-8 jam/24 jam), untuk rrumah sakit tipe C dan D
(3 jam), kamar bersalin sebanyak 5-8 jam. Hari kerja efektif perawatan dalam
1tahun diperinci berdasarkan jumlah hari dalam 1 tahun (365 hari), jumlah hari
kerja non efektif dalam 1 tahun (jumlah hari minggu 52 harm, libur nasional hari,
dan cuti bulanan 12 hari), jumlah harri efektif dalam 1 tahun yaitu 365 76 = 289
hari, dan jumlah hari efektif/minggu yaitu 289 :7 = 41 minggu. Jumlah jam kerrja
efektif dalam 1 tahun yaitu jam kerja dalam 1 tahun yaitu 41 minggu*40 jam =
1640 jam/tahun.
Cara penghitungan kebutuhan tenaga perawat dapat menggunakan rumus berikut :
Metode lain yang dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan tenaga adalah
dengan meode perhitungan ISN. Dasar yang digunakan dalam metode ini adalah
beban kerja dari tiap-tiap unit atau institusi. Setiap unit harus memproyeksikan
kegiatan/keluaran yang akan dihasilka oada masa mendatang. 3 faktor yang
mendasarkan formula ISN yaitu
Berikut merupakan salah satu contoh perhitungan tenaga berdasarkan salah satu
metode datas (gillies,1994).
Dijawab :
1. Asumsi A (jumlah jam kerja tenaga keperawatan per hari) untuk bagian UPI
adalah 7 jam dan B (jumlah pasien rata-rata per hari) adalah 2,6; A bedah =
5 jam dengan B = 44,7; dan A non bedah/non UPI = 4 jam dengan B =211,3
2. Asumsi jumlah hari tidak kerja per tahun sebagai berikut
a. Hari minggu/sabtu = 104 hari
b. Hari libur nasional = 12 hari
c. Cuti tahunan = 12 hari
d. Izin/sakit = 12 hari
Jadi jumlah keseluruhannya adalah 140 hari.
3. Asumsi jumlah jam kerja per hari adalah 8 jam.
Jadi, kebutuhan tenaga keperawatan untuk masing-masing bagian adalah
sebagai berikut
a. UPI 7*2,6*365
4 (365 140)*8
b. orang Bedah 5*44,7*365
45 (365 140)*8
c. orang Non bedah/non UPI 4*2,11,3*365
171 (365 140)*8
orang
Dengan demikian, jumlah kebutuhan tenaga keperawatan secara keseluruhan di RS
XY adalah 220 orang, dengan perincian 4 perawat untuk bagian UPI, 45 perawat
untuk bagman bedah, dan 171 perawat untuk bagian non bedah/non UPI.
Berdasarkan prinsip tersebut, dapat diperkirakan formulasi jumlah staf pada setiap
shiftnya. Menurut Swanburg (1990), dari hasil sensus harian selama 6 bulan di Unit
Medical Bedah dengan 25 unit tempat tidur, ditemukan 19 pasien rata-rata dirawat.
Rata-rata minimal perawat kontak dengan pasien adalah 5 jam per klien per 24 jam.
Dengan demikian, total jam perawatan yang dibutuhkan dalam sehari adalah 19
klien x 5 jam = 95 jam. Bila jam dinas adalah 8 jam, jumlah staf yang dibutuhkan
adalah 95 / 8 = 11,9 atau 12 staf dalam 24 jam.
Total jam kerja per minggu adalah 40 jam maka jumlah shift per minggu adalah 12
staf x 7 hari 84 jam. Bila jumlah staf setiap hasil kerja per minggu dan 8 jam per
shift maka jumlah staf yang dibutuhkan per hari adalah 84 jam/5jam = 16,8
orang(16-17 staf). Di samping itu, perlu dipertimbangkan juga tentang proporsi jaga
pagi, siang, dan malam. Menurut Wesler dalam Swenburg (1990) proporsi dinas
pagi,sore, malam adalah 47 % : 36 % : 17 %. Hal ini menunjukkan bahwa jika total
staf adalah 17 orang, yang akan didinaskan pagi adalah 8 orang, sore sebanyak 6
orang, dan malam adalah 3 orang.
1. Total jam kerja per minggu adalah 40 jam dengan 10 jam per hari dan 4 hari
kerja per minggu. Pada metode ini terjadi tumpang tindih kurang lebih 6 jam
per 24 jam, dimana jam-jam tersebut dapat dipergunakan untuk ronde
keperawatan, penyelesaian rencana keperawatan atau kegiatan lainnya.
Lelemahan cara ini adalah memerlukan staf yang banyak.
2. Perincian 12 jam dalam satu shift, yaitu 3 hari kerja, 4 hari libur, dan 4 hari
kerja. Sistem ini sama dengan sistem pertama yang membutuhkan tenaga
yang banyak.
3. Perincian 70 jam dalam 2 minggu yaitu 10 jam per hari (7 hari kerja dan 7
hari libur)
4. Sistem 8 jam per hari dengan 5 hari kerja per minggu. Sistem ini lebih banyak
disukai karena mengurangi kelelahan staf dan produktifitas staf tetap dapat
dipertahankan.