Dasar Hukum
*UU No. 7 tahun 2004 tentang Sumberdaya Air
* Peraturan MenLH No.1 tahun 2010
*PP No. 82 tahun 2001 & Perda Jatim No. 2
tahun 2008
Definisi
4. Pencemaran air
Sumber pencemar : Limbah aktivitas manusia yang
merusak kualitas air permukaan.
5. Banjir
Banjir terjadi karena volume air tidak lagi
tertampung
Penyebab :
- Penurunan daya tampung sungai
- Terjadi sedimentasi pada saluran
air/drainase
- Rusaknya tanggul dan dll
- Adanya peningkatan limpasan permukaan
6.Konflik antar pengguna
konflik antar desa, kota/wilayah
7. Lingkungan sungai
Lahan di sempadan sungai untuk
pemukiman, pertanian, industri dll.
Mengganggu kelancaran aliran air
Membuang sampah memperparah
permasalahan
8. Intrusi air laut
Pengambilan air tanah secara berlebihan
mengakibatkan air laut meresap ke dalam
aquifer
9.Masalah pascapembangunan
Masalah pokok :
Setelah bangunan pengairan selesai di
buat, muncul permasalahan :
kurangnya perhatian kegiatan operasional
dan perawatan yang mengancam
kelestarian SDA
Penggolongan air
Menurut PP No. 82 tahun 2001 & Perda Jatim
No. 2 tahun 2008,
kelas I : air yang peruntukannya untuk air baku
air minum,
kelas II : air yang peruntukannya untuk
sarana/prasarana rekreasi air, pembudidayaan
ikan air tawar dan untuk mengairi pertanaman,
kelas III : air yang peruntukannya untuk
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan dan
air untuk mengairi pertamanan,
kelas IV air yang peruntukannya dapat digunakan
untuk mengairi pertanaman.
Pada Status Lingkungan Hidup Daerah
(SLHD) kota Surabaya tahun 2011,
tiada satupun sungai di Surabaya yang
tergolong dalam air kelas I. Penilian
kualitas tersebut merujuk kepada
beberapa paremeter seperti DO, BOD,
COD dan TSS.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82
Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran Air
disebutkan :
untuk menjamin kualitas air yang
diinginkan sesuai peruntukannya
agar tetap dalam kondisi alamiahnya,
maka perlu dilakukanupaya pengelolaan
kualitas air.
Upaya pengelolaan kualitas air pada sungai
antara lain dengan
menetapkan daya tampung sungai, menetapkan
peruntukan sungai yang disertai dengan
penerapan baku mutu perairan.
Daya tampung beban pencemaran sungai
adalah kemampuan air pada suatu sumber
air (dalam hal ini sungai), untuk menerima
masukan beban pencemaran tanpa
mengakibatkan air sungai tersebut menjadi
cemar.
salah satu isu lingkungan hidup terkait
dengan permasalahan sumber air di Kota
Adalah kualitas sumber air yang
dipengaruhi oleh kegiatan domestik
rumah tangga
Penggunaan air pada kegiatan rumah tangga
mengakibatkan perubahan
dan karakteristik air yang kemudian dibuang
sebagai air limbah domestik (Metcalf dan Eddy,
2003).
Di Indonesia, pencemaran domestik merupakan
jumlah pencemar terbesar yang masuk ke badan
air yaitu sebesar 85%.
Peningkatan populasi manusia telah menyebabkan
peningkatan kuantitas dan intensitas
pembuangan limbah domestik
Permukiman yang padat dan tidak tertata
umumnya disertai dengan kebiasaan membuang
air limbah domestik langsung ke badan air atau
saluran
Rata-rata limbah cair (Metcalf dan Eddy,
2003).
*dari permukiman yaitu sebesar 45-90
gal/org/hari berasal dari rumah individu
sederhana,
*60-100 gal/org/hari dari rumah
menengah,
*70-150 gal/org/hari dari rumah mewah
*Air limbah domestik dari perumahan
berkontribusi terhadap pencemaran air
sungai
*Agar pemanfaatan air bisa berkelanjutan,
maka air perlu dijaga kelestariannya.
*Menjaga daerah tangkapan merupakan
salah satu bagian pengelolaan, sehingga
perbedaan debit air musim kemarau dan
musim hujan tidak besar.
*Selain memberi manfaat, air
juga memiliki daya rusak fisik
maupun kimiawi akibat ulah
manusia.
* Oleh karena itu dalam
pengelolaan air tidak boleh
dilupakan adalah pengendalian
terhadap daya rusak