Anda di halaman 1dari 4

IV.

PERENCANAAN KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional

1 Senin, 22 September 2014 Senin, 22 September 2014 Senin, 22 September 2014 Senin, 22 September 2014
Pukul 09.10 WIB Pukul 09.10 WIB Pukul 09.10 WIB Pukul 09.10 WIB

Gangguan perfusi jaringan otak Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tingkat kesadaran 1. tingkat kesadaran

berhubungan dengan perdarahan keperawatan selama 3x24 menunjukkan

intracerebral ditandai dengan : jam, diharapkan, risiko 2. Observasi tanda vital TD, perkembangan

DS : - kerusakan perfusi jaringan HR, dan RR. penyakit.


2. TTV membantu
DO : otak pasien dapat teratasi 3. Berikan posisi kepala 30
menganalisis
-GCS : E4M6 Vx dengan kriteria hasil: lebih tinggi dari jantung
E4= membuka mata spontan perkembangan
- Dapat menggerakkan 4. Kelola tindakan kolaboratif
M6= dapat melakukan gerakan penyakit
anggota tubuh pemberian oksigen 3
sesuai perintah 3. mengurangi tekanan
Vx= tidak dapat dinilai L/menit
intrakranial
-Pemeriksaan MSCT, kesan : - Tanda-tanda vital dalam 4. Oksigen adekuat
5. Kelola tindakan kolaboratif
Intraventricular hematom di batas normal (tekanan membantu mengurangi
pemberian terapi Manitol
ventrikel lateralis biilateral darah: 130/80 mmHg, Nadi: infark cerebral
125ml/12 jam secara IV
terutama sinistra dan ICH di 60-90 x/menit, RR: 16-20 5. Manitol mengurangi
drip
thalamus sinistra x/menit, Suhu: 36-37,5 C) tekanan intrakranial
-TD : 175/93 mmHg 6. Kelola tindakan kolaboratif dengan mengurangi
-Tangan kanan dan kaki kanan - Hasil MSCT ulang terkesan pemberian terapi citicolin cairan secara diuretis.
mengalami kelemahan tidak ada perdarahan di otak 6. Citicolin sebagai
500mg/12 jam secara IV
TIM vitamin otak
b
TIM
TIM
TIM

Rabu, 24 September 2014 Rabu, 24 September 2014 Rabu, 24 September 2014 Rabu, 24 September 2014
Pukul 09.15 WIB Pukul 09.15 WIB Pukul 09.15 WIB Pukul 09.15 WIB

1. Auskultasi suara nafas, 1. Ronkhi dan creckles


Bersihan jalan nafas tidak efektif Setelah dilakukan asuhan
catat adanya suara menandakan adanya
berhubungan dengan penumpukan keperawatan selama 3x24
nafas abnormal seperti penumpukan sekret di
sekret ditandai dengan : jam diharapkan jalan nafas
ronkhi, creckles, bronkus dan alveoli,
DS :- klien paten dengan kriteria
wheezing wheezing menandakan
DO : hasil:
2. Lakukan suction
vasokontriksi bronkus
- klien terlihat batuk dan dahak - Sekret mudah 3. Kelola pemberian
2 2. Memudahkan pengeluaran
sulit dikeluarkan dikeluarkan Ambroxol sirup 1
sekret, membebaskan
- RR : 18-24x/ menit
- terdengar suara ronkhi sendok makan/ 8 jam
- Tidak ditemukan jalan nafas
4. Kelola pemberian O2
- RR :28x/menit 3. Mengencerkan sekret
suara nafas abnormal
kanule 3L/ menit
- rontgen thorax, hasil : Oedem sehingga lebih mudah
seperti ronkhi 5. Kolaborasi dengan
pulmonal curiga mixed infection TIM dikeluarkan
dokter untuk pemberian
4. Mengurangi sesak
TIM
obat bronkhodilator 5. Melapangkan saluran
melalui nebulizer pernapasan, memudahkan
TIM
pengeluaran sekret
TIM
2 5
2 5
Senin, 22 September 2014 Senin, 22 September 2014 Senin, 22 September 2014 Senin, 22 September 2014
Pukul 09.10 WIB Pukul 09.10 WIB Pukul 09.10 WIB Pukul 09.10 WIB

Defisit self care berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tingkat 1. Mengetahui keadekuatan

dengan Hemiparese ditandai keperawatan selama 3x24 kemandirian pasien dalam pasien dalam melakukan

dengan : jam, diharapkan kebutuhan melakukan personal personal hygiene


2. Sebagai upaya menjaga
DS : - personal hygiene pasien hygiene
2. Lakukan tindakan personal kebersihan tubuh pasien
DO : dapat terpenuhi dengan
3. Menekankan pentingnya
hygiene 2 kali sehari pagi
- Makan/ minum, mandi, toileting kriteria hasil
kebersihan tubuh agar
- kebersihan pasien terjaga dan sore
dibantu orang lain dan alat - pasien tidak bau 3. Motivasi keluarga untuk tidak terjadi komplikasi
3 - Tangan kanan dan kaki kanan
selalu menjaga kebersihan atau infeksii nosokomial
mengalami kelemahan TIM
4. Keluarga merupakan
- GCS : E4M6 Vx diri dan lingkungan
E4= membuka mata spontan 4. Libatkan keluarga dalam orang terdekat pasien
M6= dapat melakukan gerakan menjaga personal hygiene sehingga kenyamanan
sesuai perintah pasien dalam melakukan
Vx= tidak dapat dinilai
- Kekuatan otot personal hygiene terjaga.
TIM
TIM

TIM

4 Senin, 22 September 2014 Senin, 22 September 2014 Senin, 22 September 2014 Senin, 22 September 2014
Pukul 09.10 WIB Pukul 09.10 WIB Pukul 09.10 WIB Pukul 09.10 WIB

Resiko ketidakseimbangan nutrisi Setelah diakukan tindakan 1. Kaji tingkat kemampuan 1. Kemampuan menelan

kurang dari kebutuhan tubuh keperawatan selama 3x24 pasien dalam menelan. pasien memengaruhi
2. Berikan nutrisi cair lewat
berhubungan dengan Kelemahan jam, diharapkan risiko
otot mengunyah dan menelan gangguan pemenuhan NGT jumlah intake yang masuk
3. Berikan pendidikan 2. Nutrisi cair mudah untuk
ditandai dengan : kebutuhan nutrisi berkurang
kesehatan kepada pasien dimasukkan lewat NGT,
DS : - dengan kriteria hasil:
- diet pasien habis dan keluarga untuk mengurangi kerja lambung
DO :
- IMT dalam batas normal
memenuhi asupan nutrisi agar lebih ringan dalam
- Terpasang NGT sejak 20
TIM secara adekuat. mencerna.
september 2014
4. Kelola tindakan kolaboratif 3. Nutrisi adekuat mencukupi
- Mendapat diet cair sebanyak
pemberian sirup inpepsa 1 kebutuhan pasien dalam
600 cc/ hari
- Albumin = 3,3 sendok makan/ 8 jam lewat menjalani proses penyakit.
4. inpepsa mengurangi rasa
NGT
TIM
TIM mual dan refluks gaster.

TIM

Anda mungkin juga menyukai