Anda di halaman 1dari 14

Lembar Soal & Cover

FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NASIONAL
SOAL AKHIR TENGAH SEMESTER GANJIL
TAHUN AKADEMIK 2016/2017

Nama : Imam Pujo Suseno


NIM : 123112700150016
Program Studi : Teknik Mesin
Mata Kuliah : Manajemen Proyek
Hari/Tanggal : Jumat, 9 Januari 2017
Waktu : 100 Menit
Kelas : 01
Sifat Ujian : Buka Buku
Dosen Penguji : Ir. Cahyono HP, MT.

1. Jelaskan 10 penyebab sebuah Proyek dinyatakan gagal?


2. Jelaskan 10 kompetensi Manager Proyek?
3. Jelaskan 8 Fungsi Manajemen Proyek?
4. Uraikan tentang Teknik Manajemen Poyek PERT dan Ganchart, lampirkan
contohnya?
5. Jelaskan 5 lingkup sebuah proyek?
6. Buatlah Metode pemeriksaan pekerjaan sesuai dengan bidang pekerjaan yang sudah
di tentukan?
7. Buatlah metode kerja sesuai dengan bidang pekerjaan yang sudah di tentukan?

### SELAMAT MENGERJAKAN ###

1
Jawaban

1. Penyebab sebuah proyek gagal:

a. Lemahnya Komuniasi
Pelaksanaan sebuah proyek tanpa adanya komunikasi yang lancar bisa
menyebakan sebuah proyek mengalami kesalahan didalam pengerjaannya.

b. Kurangnya Pemantauan
Pelaksanaan sebuah proyek umumnya tidak dipantau secara baik. Kelemahan ini
bisa memunculkan memungkinkan sebuah proyek tidak berjalan dengan rencana
semula. banyak terjadi penyimpangan penyimpangan disana sini akibat lemahnya
pengendalian oleh manajemen proyek.

c. Keterlambatan Tenaga Kerja


Keterlambatan tenaga kerja dalam menyelesaikan proyek adalah salah satu faktor
yang menyebabkan terlambatnya penyelesaian proyek. Sudah tugas project
manager untuk selalu mengingatkan setiap bawahannya untuk bekerja dengan
tepat waktu.

d. Skill Yang Tidak Memadai


Didalam membangun Sistem Informasi harusnya diperlukan skill atau kemampuan
yang mumpuni, skill yang tidak mempuni tentu akan menghambat suatu proyek, entah
itu dilihat dari segi biaya, waktu, ataupun tenaga yang digunakan.

e. Perencanaan Yang Tidak Cukup Memadai


Perencanaan adalah hal vital dalam berbagai aspek proyek. Faktor perencanaan
menjadi langkah awal yang bisa menentukan apakah sebuah proyek akan gagal
ataukah berhasil dijalani. perencanaan yang tak cukup memadai, maka hasil
proyek juga kemungkinan besar tak memadai hasilnya.

f. Manajemen Proyek Yang Buruk


Keberhasilan pengembangan manajemen proyek sistem informasi tak hanya
bergantung kepada penggunaan alat ataupun tool tool yang ada saja, namun pada
manusia yang menjadi perancang sekaligus penggunannya. Manajemen yang
buruk adalah faktor utama kegagalan proyek sistem informasi.

g. Kurangnya Komitmen
Kurangnya komitmen ketika menjalankan pengerjaan proyek bisa membuat
pembangunan proyek menjadi terlambat atau bahkan bisa sama menderita
kegagalan. komitmen bukan hanya oleh developer, namun harus ditekankan
kepada seluruh pihak yang berkaitan dengan proyek yang dikerjakan.

h. Anggaran Proyek Tidak Kunjung Cair


Didalam pelaksanaan sebuah proyek, anggaran telah ditetapkan untuk memenuhi
seluruh kebutuhan yang diperlukan didalam proyek tersebut, apabila anggaran untuk
proyek tersebut tidak kunjung cair, hal ini akan membuat pengerjaan proyek tentunya
2
menjadi terhambat, keterlambatan sebuah proyek maka akan memunculkan masalah
masalah baru.

i. Harapan dan Tujuan yang kurang jelas


Kadang kadang sebuah perusahaan tidak mempunyai harapan serta tujuan yang jelas
dari sebuah penerapan sistem informasi, sekedar hanya mengikuti perkembangan atau
hanya mengekor tren penggunaan manajemen proyek sistem informasi. Sebuah
perusahaan haruslah mempunyai harapan yang nyata, apa saja yang ingin diraih dan
usaha gigih ketika berusaha meraihnya, sehingga efektivitas atas penerapan
manajemen proyek sistem informasi bisa terjadi.

j. Pengambilan Jalan Pintas


Didalam membangun sebuah proyek sistem informasi, banyak sekali jalan pintas
yang bisa ditempuh. semisal seorang developer dahulunya pernah membangun
sebuah proyek sistem informasi yang mirip atau bertipikal sama dengan yang
sekarang sedang dikerjakan. hal hal seperti ini bisa mengakibatkan kesalahan yang
fatal, karena sistem yang pernah diterapkan dalam kasus sebelumnya belum tentu
bisa bekerja pada proyek sistem informasi yang sedang dijalani.

2. Kompetensi Manajer Proyek


a. Kemampuan bekerja dengan orang.
b. Kepemimpinan (Leadership).
c. Mendengar (Listening).
d. Integritas, konsisten dan bersikap etis.
e. Kuat dalam membangun kepercayaan.
f. Komunikasi Verbal
g. Kuat dalam membangun tim
h. Manajemen Konflik, Resolusi Konflik
i. Berpikir kritis, memecahkan masalah
j. Memahami dan menyeimbangkan prioritas

3. Fungsi Manajemen Proyek


a. Pelingkupan | Scooping menjelaskan mengenai batas batas dari sebuah proyek
b. Perencanaan | Planning menidentifikasi tugas apa saja yang dibutuhkan dalam
menyelesaikan sebuah proyek.
c. Perkiraan | Estimating setiap tugas yang dibutuhkan dalam penyelesaian sebuah
proyek harus diperkirakan
d. Penjadwalan | Scheduling seorang manajer proyek harus bertanggung jawab atas
penjadwalan seluruh kegiatan suatu proyek
e. Pengorganisasian | Organizing seorang manajer proyek memastikan bahwa
seluruh anggota tim dari sebuah proyek mengetahui peran serta tanggung jawab
masing masing dan hubungan laporan mereka kepada manajer proyek.
f. Pengarahan | Directing mengarahkan seluruh kegiatan kegiatan tim dalam proyek
g. Pengontrolan | Controlling fungsi pengontrolan atau pengendalian ini mungkin
saja merupakan fungsi tersulit dan juga terpenting bagi seorang manajer apakah
proyek akan berjalan semestinya ataukah tidak
3
h. Penutupan | Closing manajer proyek hendaknya selalu menilai keberhasilan atau
kegagalan pada kesimpulan dari sebuah proyek yang dijalani

4. Teknik Manajemen Proyek PERT dan Ganchart,


a. Teknik Manajemen Proyek PERT
PERT merupakan suatu metode yang bertujuan untuk (semaksimal mungkin)
mengurangi adanya penundaan kegiatan (proyek, produksi, dan teknik) maupun
rintangan dan perbedaan-perbedaan, mengkoordinasikan dan
menyelaraskan berbagai bagian sebagai suatu keseluruhan pekerjaan dan
mempercepat selesainya proyek-proyek.

Karakteristik PERT
Proyek yang kompleks menggunakan metode PERT (Program Evaluation
Review Technical), maka akan diketahui :

Kapan proyek selesai


Bagaimana urut-urutan pekerjaan, kapan mulainya dan kapan selesainya
Pekerjaan mana yang paling lama
Pekerjaan mana yang tertunda
Pekerjaan mana yang dapat perhatian khusus

Manfaat PERT
- Mengetahui ketergantungan dan keterhubungan tiap pekerjaan dalam suatu
proyek.
- Dapat mengetahui implikasi dan waktu jika terjadi keterlambatan suatu
pekerjaan.
- Dapat mengetahui kemungkinan untuk mencari jalur alternatif lain yang
lebih baik untuk kelancaran proyek.
- Dapat mengetahui kemungkinan percepatan dari salah satu atau beberapa
jalur kegiatan.
- Dapat mengetahui batas waktu penyelesaian proyek.

4
Metodelogi PERT
- Metodologi PERT divisualisasikan dengan suatu grafik atau bagan yang
melambangkan ilustrasi dari sebuah proyek
- Diagram jaringan ini terdiri dari beberapa titik (nodes) yang merepresentasikan
kejadian (event) atau suatu titik tempuh (milestone)
- Titik-titik tersebut dihubungkan oleh suatu vektor (garis yang memiliki arah)
yang merepresentasikan suatu pekerjaan (task) dalam sebuah proyek. Arah dari
vektor atau garis menunjukan suatu urutan pekerjaan.

Langkah-langkah Melakukan Perencanaan Dengan PERT


- Mengidentifikasi aktivitas (activity) dan titik tempuhnya (milestone).
- Menetapkan urutan pengerjaan dari aktivitas-aktivitas yang telah
direncanakan.
- Membuat suatu diagram jaringan (network diagram).
- Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas

b. Teknik Manajemen Proyek Gantt Chart


Gantt Chart merupakan diagram perencanaan yang digunakan untuk
penjadwalan sumber daya dan alokasi waktu.

Karakteristik Gantt Chart


Gantt chart secara luas dikenal sebagai alat fundamental dan mudah
diterapkan oleh para manajer proyek untuk memungkinkan seseorang melihat
dengan mudah waktu dimulai dan selesainya tugas-tugas dan sub- sub tugas
dari proyek.
Semakin banyak tugas-tugas dalam proyek dan semkin penting urutan antara
tugas-tugas maka semakin besar kecenderungan dan keinginan untuk
memodifikasi gantt chart.

5
Gantt chart membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan what if saat
melihat kesempatan-kesempatan untuk membuat perubahan terlebih dahulu
terhadap kebutuhan.

Metodelogi Gantt Chart


- Mengidentifikasi Tugas
- Menggambarkan Sumbu Horizontal
- Menuliskasn Tugas ataupun Bagian Pekerjaan
- Melakukan Pemeriksaan Kembali.

5. Ruang Lingkup Sebuah Proyek:


- Proyek Pembangunan Konstruksi Gedung.
- Proyek Pemasangan Sistem Plumbing.
- Proyek Sistem Manajemen Service Alat Mechanical Gedung.
- Proyek Pemasangan Alat Electronic meliputi PABX, Kabel Jaringan Internet
dan Telpon serta perangkat lainnya pada Gedung.
- Proyek Pemasangan Sistem Pendingin AC Central Pada Gedung.

6. Metode Pemeriksaan atau Inspeksi Pekerjaan Plumbing Sudah ada di DropBox dengan
Format Excel.

6
7
8
7. Metode Kerja Pemasangan Plumbing

1. Pekerjaan Persiapan & Pabrikasi

Pekerjaan Persiapan meliputi:


1. Pekerjaan pengajuan dan persetujuan material Plumbing (Pipa, Valve, Tanki,
Sanitary, dll).
2. Pengajuan dan persetujuan shop drawing plumbing. Dalam pembuatan shop
drawing (gambar kerja), untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan instalasi
terlebih dahulu dibuatkan gambar koordinasi, setelah itu dibuat shop drawing
perbagian pekerjaan.
3. Alat kerja.
4. Tempat kerja.
5. Tenaga kerja sesuai kebutuhan.
6. Power dan air untuk kerja.
7. Approval material yang akan digunakan.
8. Sebelum pekerjaan dilaksanakan, terlebih dahulu material kerja dan alat bantu
kerja disiapkan.

Pekerjaan Pabrikasi meliputi:


1. Pemotongan pipa sesuai dengan ukuran di shop drawing.
2. Pabrikasi sambungan pipa.
3. Pembuatan gantungan / support untuk instalasi pemipaan sesuai dengan
ketentuan/spesifikasi.
4. Pengecatan Pipa dasar.

9
2. Pemasangan Instalasi
1. Pekerjaan making untuk sparing dan jalur pipa air bersih, kotor, air hujan.
Dalam pekerjaan penentuan titik sanitary didinding atau dilantai, dilakukan
koordinasi dengan pihak sipil untuk mengetahui start point pemasangan
keramik.
2. Pekerjaan pemasangan sparing pada saat diadakan pengecoran plat lantai atau
dinding.
3. Pengeboran titik gantungan pipa instalasi pada jalur pada jalur yang telah di
marking sebelumnya. Dalam marking jalur pipa menggunakan benang.
4. Pemasangan pipa instalasi pada jalur horizontal maupun vertical.
5. Penyambungan pipa jalur horizontal maupun vertical.
6. Pengecatan pipa, warna sesuai ketentuan spesifikasi.

3. Pengetesan Pipa
Dalam pengetesan pipa, tekanan kerja disesuaikan spesifikasi, dan alat kerja
sudah dikalibrasi dan berfungsi dengan baik.

4. Pekerjaan Equipment
1. Pemasangan Pompa
a. Pembuatan pondasi.
b. Setting pompa pada pondasinya.
c. Pemasangan package booster pump (pararel 3 pompa), kapasitas 120
ltr/mnt berikut accesoriesnya.
d. Penyambungan discharge dan suction pompa dengan pipa instalasi.
e. Pemasangan valve untuk pompa.
10
2. Pemasangan Tanki
a. Pembuatan pondasi.
b. Setting tangki pada pondasinya.
c. Pemasangan roof tank modular sistem bahan FRP, kapasitas evektive 8 m3
berikut accesoriesnya.
d. Penyambungan inlet dan outlet tanki dengan pipa instalasi.
e. Pemasangan valve untuk tanki.
f. Test genang air dalam tanki.

11
12
3. Pemasangan Sanitary
a. Setting sanitary pada sparing pipa yang ada.
b. Penyambungan sanitary dengan pipa instalasi.
c. Test fungsi alat sanitary.

5. Pekerjaan Testing Commisioning


a. Periksa ulang unit-unit yang sudah terpasang.
b. Periksa ulang power kerja pompa dengan spesifikasi.
c. Periksa ulang putaran pompa.
d. Start up unit pompa satu persatu dan lihat hasilnya.

13
14

Anda mungkin juga menyukai