Anda di halaman 1dari 64

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


Yogyakarta, 20 - 21 Juni 2016
Outline

HIGHLIGHT APARATUR SIPIL NEGARA

KEBIJAKAN STRATEGIS SDM


HIGHLIGHT APARATUR SIPIL NEGARA
HARAPAN BAPAK PRESIDEN

Kesamaan Visi seluruh ASN dari pusat hingga ke daerah.


ASN dapat berlari cepat menyongsong perubahan dunia yang cepat.
ASN yang fokus pada pekerjaan dan berorientasi pada hasil.
Prinsip money follow program yang membutuhkan ASN yang fokus bekerja.
ASN harus selalu berubah, karena (1) sistem ketatanegaraan berubah, (2)
berjalannya sistem keterbukaan, (3) Teknologi selalu berubah, (4) Adanya
persaingan.
ASN yang bekerja berdasarkan data sehingga harapannya pengambilan
kebijakan tidak rancu.
ASN yang bekerja berdasarkan target yang telah ditentukan oleh pimpinan
ROLE MODEL ASN

1. Selalu Kompeten : memperoleh kesempatan pengembangan diri (pelatihan, tugas


belajar, ijin belajar)
2. Selalu taat aturan : unjuk kehadiran, kelengkapan surat tugas, disiplin, terjaganya
berkas kepegawaian
3. Berintegritas : bebas hukuman disiplin (diluar kehadiran), menyerahkan
LHKPN/LHKASN, perilaku sesuai PP no.46 tahun 2011
4. Berkinerja : penilaian SKP sesuai standar organisasi (capaian kinerja unit kerja,
capaian kinerja individual)
KEBIJAKAN STRATEGIS SDM

1. Reformasi Birokrasi SDM Kemenristekdikti


2. Prinsip Dasar UU ASN
3. Pengelolaan SDM Kemenristekdikti
4. Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
1. Reformasi Birokrasi SDM Kemenristekdikti
2017 2020
Mencapai Keunggulan
Kinerja

2016 2017 2020 2025


Transformasi Mencapai terobosan-
Kelembagaan terobosan transformasi

2014 - 2016

1. Penataan Organisasi 3. Peningkatan Disiplin & Manajemen SDM


Rekstrukturisasi Unit Eselon I Assessment SDM
Membentuk kantor Diklat SDM Berbasis Kompetensi
pelayanan modern Pola Mutasi SDM
Analisis & Evaluasi Jabatan Penataan SDM Berbasis Kinerja dan Kompetensi
Analisis Beban Kerja Talent Mapping SDM
2. Penyempurnaan Proses bisnis Sistem Informasi Management SDM
Menyempurnakan SOP Membangun Layanan Unggulan (Quick Win)
2. Prinsip Dasar UU ASN
Sistem Merit
Kebijakan dan Manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi,
kompetensi, dan kinerja secara adil, dan wajar tanpa membedakan latar
belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal-usul, jenis kelamin, status
pernikahan, umur atau kondisi kecacatan.

Implementasi Sistem Merit


Seleksi dan Promosi secara adil dan kompetitif.
Penerapan sistem fairness.
Penggajian, reward, dan punishment berbasis kinerja.
Standar integritas dan perilaku untuk kepentingan publik.
Manajemen SDM secara efektif dan efisien.
Melindungi pegawai dari intervensi politik dan tindakan semena-mena.
Menggambarkan keadaan yang
SISTEM MERIT sebenarnya dan dengan
memakai tolok ukur/standar
yang baku

Adil dan tidak memihak serta Keterbukaan informasi tidak terbatas


setiap orang punya kesempatan pada segelintir orang tertentu saja
yang sama
7 Substansi penting UU ASN Nomor 5 Tahun 2014

1. Rekrutmen
Tiap instansi pemerintah wajib :
Menyiapkan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan ASN (PNS & PPPK)
Menyiapkan analisis beban kerja

Dilakukan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun (pasal 56 ayat 1 dan 2)

2. Pengembangan Karir Pegawai


Berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, kebutuhan instansi,
integritas, etos kerja, dan moralitas
3. Penempatan dalam Jabatan/Promosi Jabatan (pasal 13) terdiri atas :
Jabatan Administrasi
Jabatan Fungsional
Jabatan Pimpinan Tinggi
4. Kompetensi / Kesejahteraan
Selain gaji, PNS juga menerima tunjangan dan fasilitas adil dan layak
tunjangan kinerja dan tunjangan kemahalan.
5. Manajemen Kinerja
Penilaian kinerja ASN (PNS & PPPK) dapat mempertimbangkan pendapat
rekan kerja selevel dan bawahannya, dan dapat dikenakan sangsi apabila
tidak tercapainya target kinerjanya.
6. Penegakan Disiplin dan Etika/Perilaku
Terjaminnya serta terpeliharanya tata tertib dalam kelancaran pelaksanaan
tugas, ASN wajib mematuhi disiplin ASN.
7. Pemberhentian dan Pensiun
Batas usia pensiun bagi pejabat administrasi berubah menjadi 58 tahun.
3. Pengelolaan SDM Kemenristekdikti
Perubahan Paradigma Manajemen SDM

2007 2015

Reward
Biro SDM
CBHRM

Sebelum 2007
BIRO
KEPEGAWAIAN

CBHRM : Competency based HR Management


Kompensasi dan Kesejahteraan
Penggajian dan Tunjangan
UU ASN
(Pasal 80 ayat 142) : Selain gaji, ASN juga menerima tunjangan dan fasilitas antara
lain tunjangan kinerja dan tunjangan kemahalan.
Konsep 3P
Pay for person (P1), pay for position (P2), pay for perfomance(P3)

P1 P2 Berdasarkan Posisi/Kedudukan
Gaji Pokok Job Struktural
Pangkat dan Golongan Job Fungsional
Masa Kerja P3 Tanggung Jawab
Pendidikan/Profesi/Kompetensi

Tunjangan Kinerja
(Sesuai Perpres No. 32 Tahun 2016)
4. SASARAN KERJA PEGAWAI

14
DASAR HUKUM

1. PP Nomor 46 Tahun 2011


2. Perka BKN Nomor 1 Tahun 2013

15
SASARAN KERJA
PEGAWAI

Sasaran Kerja Pegawai selanjutnya disingkat SKP adalah


rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang
PNS
Setiap PNS pada awal tahun wajib menyusun SKP
berdasarkan rencana kerja tahunan instansi

16
Sebagai implementasi kebijakan dalam
rangka mencapai tujuan dan sasaran
organisasi yang telah ditetapkan dan harus
berorientasi pada hasil secara nyata dan
terukur
Memuat Mengacu
SKP kegiatan pada
tugas jabatan RKT/PKT
Dalam melaksanakan kegiatan tugas
jabatan pada prinsipnya pekerjaan dibagi
habis dari tingkat yang tertinggi sampai
dengan tingkat yang terendah secara hierarki

17
BAHAN-BAHAN PENYUSUNAN SKP

Rencana Kerja Tahunan atau Penetapan Kinerja Tahunan organisasi bersangkutan

Dokumen Organisasi dan Tata Kerja organisasi bersangkutan yang ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang

Dokumen DIPA/RKAKL/POK

Dokumen uraian tugas/jabatan pemegang jabatan

Peta jabatan yang telah divalidasi

Prosedur Operasional Standar (SOP) pelaksanaan tugas/pekerjaan


Laporan capaian pelaksanaan tugas tahun sebelumnya

Permenpan dan RB tentang Jabfung dan angka kreditnya bagi jabatan fungsional tertentu
18
TARGET adalah jumlah beban kerja yang akan dicapai dari setiap
pelaksanaan tugas jabatan

Bagi pemegang jabatan struktural maupun fungsional umum dengan


sifat tugas yang input/bahan kerjanya berasal dari unit organisasi
bersangkutan, maka penetapan target didasarkan pada RKT yang
telah ditetapkan

Bagi pemegang jabatan struktural maupun fungsional umum dengan


TARGET
sifat tugas yang input/bahan kerjanya berasal dari output/hasil kerja
SKP unit organisasi lain, maka penetapan target didasarkan pada asumsi
rata-rata tahun sebelumnya

Bagi pemegang jabatan fungsional tertentu penetapan target


berdasarkan pada angka kredit yang dipersyaratkan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan

19
SKP PALING SEDIKIT MELIPUTI
dokumen,
KUANTITAS konsep
ASPEK KUALITAS, KUANTITAS,
(target output)
BIAYA DAN WAKTU naskah
SK
paket
laporan
dll.

BIAYA WAKTU
TARGET (target waktu)
(target Biaya) SKP

Waktu yg dibutuhkan yg dibutuhkan utk


menyelesaikan, misalnya:
Biaya yang dibutuhkan utk bulanan, triwulan, kuartal, semesteran,
menyelesaikan suatu dan tahunan
pekerjaan dalam 1 tahun,
misalnya: jutaan, ratusan juta,
miliaran, dll. Diprediksi pada mutu
hasil kerja yg terbaik,
KUALITAS 20

(target kualitas)
kualitas diberikan nilai
paling tinggi 100
PRINSIP PENYUSUNAN
JELAS, kegiatan yang dilakukan harus dapat
diuraikan secara jelas

DAPAT DIUKUR, kegiatan yang dilakukan harus


dapat diukur secara kuantitas maupun kualitas

RELEVAN, kegiatan yang dilakukan harus


SKP berdasarkan lingkup tugas masing-masing

DAPAT DICAPAI, kegiatan yang dilakukan harus


disesuaikan dengan kemampuan PNS

MEMILIKI TARGET WAKTU, kegiatan yang


dilakukan harus dapat ditentukan waktunya
21
PRINSIP PEKERJAAN DIBAGI HABIS TERGAMBAR DI DALAM
ORGANISASI DAN TATA KERJA (OTK) SETIAP UNIT KERJA

RANAH KATA-KATA DALAM OTK


Koordinasi, pembinaan, penyelenggaraan,
perumusan kebijakan, menetapkan,
penyusunan, pemberian bimbingan,
ESELON I Tugas Fungsi pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan, dll

Penyusunan, pelaksanaan urusan,


pengelolaan, pembinaan, pengkajian,
ESELON II Tugas Fungsi koordinasi pelaksanaan, fasilitasi dan
bimbingan, evaluasi dan pemantauan, dll

Pulahta*, koordinasi dan sinkronisasi,


pelaksanaan, pengelolaan, pengkajian,
ESELON III Tugas Fungsi
penyusunan, pengembangan, fasilitasi
dan bimbingan, evaluasi, perumusan
kebijakan, pemantauan dan evaluasi, dll

Penyusunan bahan, melakukan urusan,


ESELON IV Tugas penelaahan, pengkajian, pulahta,
pemantauan dan evaluasi, pengelolaan
Ranah kata-kata uraian tugas jabatan dan perawatan sarpras, penyimpanan, dll

STAF
(JFU) Menyiapkan konsep, menyiapkan bahan, menganalisis, meng-entry
data, memeriksa berkas, mengumpulkan, menerima, menyortir,
mengirim, dll.
22

* Pulahta : Pengumpulan dan Pengolahan Data


SKP Kegiatan tugas jabatan harus mengacu pada renstra dan RKT yang dijabarkan
ESELON I sesuai dengan tugas dan fungsi, wewenang, tanggung jawab dan uraian
tugasnya sebagai kegiatan dalam SKP pejabat struktural eselon I

SKP Kegiatan tugas jabatan harus mengacu pada SKP eselon I dijabarkan sesuai
ESELON II dengan tugas dan fungsi, wewenang, tanggung jawab dan uraian tugasnya
sebagai kegiatan dalam SKP pejabat struktural eselon II

SKP Kegiatan tugas jabatan harus mengacu pada SKP eselon II dijabarkan sesuai
ESELON III dengan tugas dan fungsi, wewenang, tanggung jawab dan uraian tugasnya
sebagai kegiatan dalam SKP pejabat struktural eselon III
SKP Kegiatan tugas jabatan harus mengacu pada SKP eselon III dijabarkan sesuai
ESELON VI dengan tugas, wewenang, tanggung jawab dan uraian tugasnya sebagai
kegiatan dalam SKP pejabat struktural eselon IV
FUNGSIONAL Kegiatan tugas jabatan harus mengacu pada SKP eselon IV dijabarkan sesuai
UMUM dengan tugas, wewenang, tanggung jawab dan uraian tugasnya sebagai
kegiatan dalam SKP pejabat fungsional umum
23
PENGECUALIAN DARI PENYUSUNAN SKP
1. PNS yang melaksanakan tugas belajar

PNS yang sedang melaksanakan tugas belajar di dalam maupun di luar negeri
tidak wajib menyusun SKP pada awal tahun. Penilaian prestasi kerja pada akhir
tahun dinilai dari prestasi akademik dan unsur perilaku kerja, dan dilakukan oleh
pejabat penilai dengan menggunakan bahan-bahan penilaian prestasi akademik
yang bersangkutan

Untuk yang tugas belajar di luar negeri bahan-bahan penilaian prestasi akademik
diberikan oleh pimpinan perguruan tinggi melalui perwakilan R.I di negara yang
bersangkutan.

Untuk yang tugas belajar dalam negeri bahan-bahan penilaian prestasi akademik
diberikan oleh pimpinan perguruan tinggi yang bersangkutan

Contoh nilai SKP :


Ahmad Anis S.H., melaksanakan tugas belajar di Groningen University, Belanda
dengan nilai akademik 85 (baik), maka nilai SKP pada akhir tahun adalah nilai
24

akademik dikalikan dengan 60% ( 85 x 60% = 51).


2. PNS yang diperbantukan/dipekerjakan pada Pemda Provinsi/ Kabupaten/Kota atau instansi
pemerintah lainnya, penilaian prestasi kerja dilakukan oleh pejabat penilai di mana yang
bersangkutan bekerja

3. PNS yang diperbantukan/dipekerjakan pada negara sahabat, lembaga internasional,


organisasi profesi, dan badan-badan swasta yang ditentukan oleh pemerintah baik di dalam
maupun di luar negeri tidak wajib menyusun SKP pada awal tahun.

Penilaian prestasi kerja pada akhir tahun hanya dinilai dari unsur perilaku kerja, dan
dilakukan oleh pimpinan instansi induknya atau pejabat lain yang ditunjuk, berdasarkan
bahan yang diperoleh dari instansi tempat yang bersangkutan bekerja

4. PNS yang diangkat menjadi Pejabat Negara atau pimpinan/anggota lembaga non struktural

5. PNS yang Cuti di Luar Tanggungan Negara

6. PNS yang sedang menjalani Masa Persiapan Pensiun

7. PNS yang diberhentikan sementara


25
Penyusunan SKP bagi PNS yang mutasi/ pindah, maka penyusunan SKP
dilakukan pada awal bulan sesuai dengan SPMT atau SPMJ
Penyusunan SKP bagi PNS yg menjalani cuti bersalin/cuti besar harus
mempertimbangkan jumlah kegiatan dan target serta waktu.
Penyusunan SKP bagi PNS yang menjalani cuti sakit harus disesuaikan dengan
sisa waktu dalam tahun berjalan.
Penyusunan SKP bagi PNS yg ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt.), maka
tugas-tugas sebagai Plt. dihitung sebagai tugas tambahan.

26
SKP bagi PNS yang kegiatannya dilakukan dengan tim kerja, maka
untuk penyusunannya berlaku ketentuan sbb:
1. Jika kegiatan yang dilakukan merupakan tugas jabatannya,
maka dimasukkan kedalam SKP yang bersangkutan
2. Jika kegiatannya bukan merupakan tugas jabatannya, maka
kinerja yang bersangkutan dinilai sebagai tugas tambahan.

Penyusunan SKP bagi PNS yang menduduki jabatan rangkap


sesuai dengan peraturan perundang-undangan, maka penyusunan
SKP dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsi jabatan struktural.

27
CONTOH RANAH KATA-KATA DALAM MENYUSUN SKP

Mengkoordinasikan
ESELON I/PIMPINAN PTN/UPT
Menyelenggarakan
KEMRISTEKDIKTI
Menetapkan
Melaksanakan

Menyusun
ESELON II Melaksanakan
Mengelola
Membina

Melaksanakan
ESELON III Mengelola
Mengkaji
menyusun

Menyusun bahan
ESELON IV Melakukan urusan
Menelaah
Mengkaji

Mengumpulkan bahan
FUNGSIONAL UMUM 28
Menganalisis
Memeriksa berkas
Menyiapkan konsep
CONTOH PEMBUATAN SKP
RKT ORGANISASI TAHUN 2015

Pembinaan dan pemberian dukungan


administrasi kepegawaian

SKP ESELON I

menyusun usul kenaikan pangkat


dengan target kuantitas 10.000 SKP ESELON II
dokumen, kualitas 100, waktu 12
bulan, biaya Rp 1 milyar 1. Melaksanakan penyiapan usul KP untuk golongan ruang
IV/c ke atas dengan target kuantitas 2000 dokumen,
kualitas 100, waktu 12 bulan, biaya Rp 200 juta.
2. Menyusun usul dan menetapkan KP untuk golongan
ruang IV/b ke bawah dengan target kuantitas 8000
dokumen, kualitas 100, waktu 12 bulan, biaya Rp 800
juta

29
SKP ESELON III
1. Menyiapkan bahan penyusunan usul KP ke
golru IV/c ke atas periode 1 April 2015
FUNGSIONAL UMUM dengan, target kuantitas 1000 dokumen,
SKP ESELON IV
(Pemroses Kepegawaian, kualitas 100, waktu 2 bulan, biaya Rp 100
jumlah 2 orang) juta
1. Memeriksa bahan penyusunan usul KP
IV/b ke atas periode 1 April dengan 2. Menyiapkan bahan penyusunan usul KP ke
1. Memeriksa kelengkapan golru IV/c ke atas periode 1 Oktober 2015
target kuantitas 1000 dokumen,
berkas usulan KP ke golru dengan, target kuantitas 1000 dokumen,
kualitas 100, waktu 2 bulan
IV/c ke atas periode 1 April kualitas 100, waktu 2 bulan, biaya Rp 100
2. Memeriksa bahan penyusunan usul KP
dgn target kuantitas 500 juta
IV/b ke atas periode 1 Oktober dengan
berkas, kualitas 100, waktu 2 3. Menyiapkan bahan penyusunan usul dan
target kuantitas 1000 dokumen,
bulan penetapan KP ke golru IV/b ke bawah
kualitas 100, waktu 2 bulan
2. Menyiapkan bahan periode 1 April 2015 dengan, target
3. Memeriksa bahan penyusunan usul KP
penyusunan usul KP IV/b ke kuantitas 4000 dokumen, kualitas 100,
IV/b ke bawah periode 1 Oktober
atas periode 1 April dgn waktu 2 bulan, biaya Rp 400 juta
dengan target kuantitas 4000 dokumen,
target kuantitas 500 4. Menyiapkan bahan penyusunan usul dan
kualitas 100, waktu 2 bulan
dokumen, kualitas 100, penetapan KP ke golru IV/b ke bawah
4. Memeriksa bahan penyusunan usul KP
waktu 2 bulan. periode 1 oktober 2015 dengan, target
IV/b ke bawah periode 1 Oktober
3. Mengirimkan dokumen usul kuantitas 4000 dokumen, kualitas 100,
dengan target kuantitas 4000 dokumen,
KP IV/b ke atas periode 1 waktu 2 bulan, biaya Rp 400 juta
kualitas 100, waktu 2 bulan
April dengan target 5. Dst......
5. Dst...
kuantitas 500 dokumen, 30
kualitas 100, waktu 2 bulan
4. Dst...
PENILAIAN SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP)

1. Nilai capaian SKP dinyatakan dengan angka dan sebutan sbb:


a) 91 ke atas : Sangat baik
b) 76 90 : Baik
c) 61 75 : Cukup
d) 51 60 : Kurang
e) 50 ke bawah : Buruk

2. Penilaian SKP dilakukan dengan cara membandingkan


antara realisasi kerja dengan target yang sudah
direncanakan (kontrak kerja)

3. Dalam hal realisasi kerja melebihi dari target maka 31


penilaian capaian SKP dapat lebih dari 100 (seratus)
MENGHITUNG TINGKAT CAPAIAN SKP
Untuk mengukur tingkat capaian pelaksanaan kegiatan tugas jabatan
digunakan 4 aspek pengukuran yaitu aspek kuantitas, aspek
kualitas, aspek waktu, dan aspek biaya.

a. Aspek kuantitas menggunakan rumus :

Realisasi Output
Aspek Kuantitas = ------------------------- X 100
Target Output

contoh :
seorang staf mempunyai tugas mencatat dokumen kepegawaian ke dalam kartu
induk dan daftar isi serta menyimpan dan memelihara arsip kepegawaian ke dalam
tata naskah dengan target kuantitas = 1000 data, ternyata yang bersangkutan
hanya mampu menyelesaikan 800 data pada target waktu yang telah ditentukan .

800
Aspek kuantitas = ------ x 100
1000
32

= 80
b. Aspek kualitas

Realisasi Kualitas (RK)


Aspek kualitas = ------------------------------- x 100
Target Kualitas (TK)

Pedoman dalam menentukan realisasi Kualitas (RK)

Kriteria Nilai Keterangan


Hasil kerja sempurna, tidak ada kesalahan, tidak ada revisi, dan pelayanan di
91 100
atas standar yg ditentukan dll.
Hasil kerja mempunya 1 atau 2 kesalahan kecil, tidak ada kesalahan besar,
76 - 90
revisi, dan pelayanan sesuai standar yg telah ditentukan dll.
Hasil kerja mempunyai 3 atau 4 kesalahan kecil, dan tidak ada kesalahan
61 - 75
besar, revisi, dan pelayanan cukup memenuhi standar yg ditentukan
Hasil kerja mempunyai 5 kesalahan kecil dan ada kesalahan besar, revisi, dan
51 -60
pelayanan tidak cukup memenuhi standar yg ditentukan dll.
Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 kesalahan kecil dan ada kesalahan besar,
50 ke bawah kurang memuaskan, revisi, pelayanan di bawah standar yg ditentukan dll.
33
34
35
MENGHITUNG NILAI CAPAIAN SKP PERKEGIATAN YANG DILAKUKAN

NAK + NAKw + NAW + NAB


NCSKP = ----------------------------------------------
4

Contoh :

Nilai Aspek Kualitas (AK) = 85 85 + 75 + 80 + 80


Nilai Aspek Kuantitas (Akw) = 75 NCSKP = --------------------------- = 80
Nilai Aspek Waktu (AW) = 80 4
Nilai Aspek Biaya (AB) = 80

Catatan :
Kalau hanya memiliki 3 Aspek, maka hasil penjumlahan 3 aspek di bagi 3

36
Penilaian SKP Apabila Terjadi Faktor-Faktor di luar Kemampuan PNS
Penilaian SKP bagi PNS apabila terjadi faktor-faktor di luar kemampuan PNS, maka penilaiannnya
disesuaikan dengan kegiatan-kegiatan di luar SKP yang telah ditetapkan.

Contoh 1:
Atas target SKP mengelola 100 data kepegawaian pada tahun 2014 s.d. Maret, telah
menyelesaikan 40 data, namun pada bulan April 2014 terjadi bencana alam sehingga kantor tidak
dapat melakukan aktifitas sampai dengan Desember 2014. Dalam hal demikian maka untuk
penilaian SKP pada akhir tahun tanpa dilakukan penghitungan menggunakan rumus SKP namun
langsung diberikan penilaian berdasarkan pertimbangan obyektif yaitu antara nilai 76 s.d. 100,
yang dituangkan dibawa formulir penilaian dengan mempertimbangkan kondisi penyebabnya.

Contoh 2:
Target SKP yang telah disusun realisasinya sangat tergantung pada pihak/unit kerja/ instansi lain.
Misalnya rencana target penyelesaian kenaikan pangkat tenaga dosen pada tahun 2014 adalah
3000 , tetapi karena adanya keterlambatan proses penilaian angka kredit oleh Tim Penilai maka
yang terealisasi hanya 2000 . Dalam hal demikian maka dilakukan penyesuaian target, sehingga
penilaian SKP disesuaikan dengan target yang terealisasi.

37
PENILAIAN TUGAS TAMBAHAN

38
39
PENILAIAN KREATIVITAS

40
41
42
CAPAIAN SKP & ANCAMAN HUKUMAN DISIPLIN DLM PP NO.53 TAHUN 2010

Persentase capaian
beban kerja yang JENIS HUKUMAN
disepakati dlm 1 tahun

Sedang
25 % s.d. 50%

Setiap PNS wajib


Mencapai sasaran kerja
pegawai yang
ditetapkan
Dibawah 25% Berat

43
PERILAKU KERJA

Perilaku Kerja yaitu setiap tingkah laku, sikap atau


tindakan yang dilakukan oleh PNS atau tidak
melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

44
PENILAIAN PERILAKU KERJA

Meliputi aspek :
1. Orientasi pelayanan 1. Penilaian dilakukan oleh pejabat
2. Integritas penilai sesuai dengan kriteria yang
3. Komitmen telah ditentukan
4. Disiplin
5. Kerja sama, dan 2. Pejabat penilai dapat
6. Kepemimpinan, hanya mempertimbangkan masukan dari
dilakukan bagi PNS pejabat penilai lain yang setingkat di
yang menduduki lingkungan unit kerja masing-masing
jabatan
struktural(termasuk 3. Nilai perilaku kerja dapat diberikan
tugas tambahan paling tinggi 100.
sebagai pimpinan PTN) 45
Nilai perilaku kerja PNS dinyatakan dengan angka dan keterangan sbb:
a) 91 100 : Sangat baik
b) 76 90 : Baik
c) 61 75 : Cukup
d) 51 60 : Kurang
e) 50 ke bawah : Buruk

46
PEDOMAN PENILAIAN PERILAKU KERJA PNS
UNSUR YG NILAI
NO URAIAN
DINILAI ANGKA SEBUTAN
1 2 3 4 5 6

Selalu dapat menyelesaikan tugas pelayanan sebaik-


baiknya dengan sikap sopan dan sangat memuaskan
1 91 - 100 Sangat baik
baik untuk pelayanan internal maupun eksternal
organisasi.

Pada umumnya dapat menyelesaikan tugas pelayanan


2 dengan baik dan sikap sopan serta memuaskan baik 76 - 90 Baik
untuk pelayanan internal maupun eksternal organisasi

Adakalanya dapat menyelesaikan tugas pelayanan


Orientasi dengan cukup baik dan sikap cukup sopan serta cukup
1 3 61 - 75 Cukup
Pelayanan memuaskan baik untuk pelayanan internal maupun
eksternal organisasi.
Kurang dapat menyelesaikan tugas pelayanan dengan
baik dan sikap kurang sopan serta kurang memuaskan
4 51 - 60 Kurang
baik untuk pelayanan internal maupun eksternal
organisasi.
Tidak pernah dapat menyelesaikan tugas pelayanan
dengan baik dan sikap tidak sopan serta tidak 50 ke
5 Buruk
memuaskan baik untuk pelayanan internal maupun bawah
eksternal organisasi. 47
PEDOMAN PENILAIAN PERILAKU KERJA PNS

N UNSUR YG NILAI
DINILAI
URAIAN
O ANGKA SEBUTAN
1 2 3 4 5 6
Selalu dalam melaksanakan tugas bersikap jujur, ikhlas, dan
Sangat
1 tidak pernah menyalahgunakan wewenangnya serta berani 91 - 100
baik
menanggung resiko dari tindakan yang dilakukannya.
Pada umumnya dalam melaksanakan tugas bersikap jujur,
ikhlas, dan tidak pernah menya-lahgunakan wewenangnya
2 76 - 90 Baik
tetapi berani menang-gung resiko dari tindakan yang
dilakukannya.
Adakalanya/kadang-kadang dalam melaksanakan tugas
bersikap cukup jujur, cukup ikhlas, dan kadang-kadang
3 61 - 75 Cukup
2 Integritas menyalahgunakan wewenang-nya serta cukup berani
menanggung resiko dari tindakan yang dilakukannya.

Kurang jujur, kurang ikhlas, dalam melaksanakan tugas dan


4 sering menyalahgunakan wewenangnya tetapi kurang berani 51 - 60 Kurang
menanggung resiko dari tindakan yang dilakukannya.

Tidak pernah jujur, tidak ikhlas, dalam melaksanakan tugas,


50 ke
5 dan selalu menyalahgunakan wewenangnya serta tidak Buruk 48
bawah
berani menanggung resiko dari tindakan yang dilakukannya.
NILAI
UNSUR YG
NO URAIAN
DINILAI
ANGKA SEBUTAN

1 2 3 4 5 6
Selalu berusaha dengan sungguh-sungguh menegakkan ideologi negara pancasila, UUD 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhineka Tunggal Ika dan rencana-rencana pemerintah dengan tujuan
1 untuk dapat melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna serta mengutamakan 91 - 100 Sangat baik
kepentingan kedinasan daripada kepentingan pribadi dan/atau golongan sesuai dengan tugas, fungsi, dan
tanggungjawabnya sebagai unsur aparatur negara terhadap organisasi tempat dimana ia bekerja.

Pada umumnya berusaha dengan sungguh-sungguh menegakkan ideologi negara pancasila, UUD 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhineka Tunggal Ika dan rencana-rencana pemerintah dengan
2 tujuan untuk dapat melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna serta mengutamakan 76 - 90 Baik
kepentingan kedinasan daripada kepentingan pribadi dan/atau golongan sesuai dengan tugas, fungsi, dan
tanggungjawabnya sebagai unsur aparatur negara terhadap organisasi tempat dimana ia bekerja.

Adakalanya berusaha dengan sungguh-sungguh menegakkan ideologi negara pancasila, UUD 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),Bhineka Tunggal Ika dan rencana-rencana pemerintah dengan tujuan
3 Komitmen 3 untuk dapat melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna serta mengutamakan kepen- 61 - 75 Cukup
tingan kedinasan daripada kepentingan pribadidan/atau golongan sesuai dengan tugas, fungsi, dan tanggung
jawabnya sebagai unsur aparatur negara terhadap organisasi tempat dimana ia bekerja.

Kurang berusaha dengan sungguh-sungguh menegakkan ideologi negara pancasila, UUD 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan rencana-rencana pemerintah dengan tujuan untuk dapat
4 melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna serta mengutamakan kepentingan kedinasan 51 - 60 Kurang
dari-pada kepentingan pribadidan/atau golongan sesuai dengan tugas, fungsi, dan tanggungjawabnya sebagai
unsur aparatur negara terhadap organisasi tempat dimana ia bekerja.
Tidak pernah berusaha dengan sungguh-sungguh menegakkan ideologi negara pancasila, UUD 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan rencana-rencana pemerintah dengan tujuan untuk dapat
50 ke
5 melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna serta mengutamakan kepentingan Buruk
bawah
kedinasan daripada kepentingan pribadi dan/atau golongan sesuai dengan tugas, fungsi, dan
tanggungjawabnya sebagai unsur aparatur negara terhadap organisasi tempat dimana ia bekerja.
UNSUR NILAI
NO YG URAIAN
DINILAI ANGKA SEBUTAN
1 2 3 4 5 6
Selalu mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan
kedinasan yang berlaku dengan rasa tanggung jawab dan selalu mentaati Sangat
1 91 - 100
ketentuan jam kerja serta mampu menyimpan dan/atau memelihara barang- baik
barang milik negara yang dipercayakan kepadanya dengan sebaik-baiknya.
Pada umumnya mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan
kedinasan yang berlaku dengan rasa tanggung jawab, mentaati ketentuan jam
2 76 - 90 Baik
kerja serta mampu menyimpan dan/atau memelihara barang-barang milik
negara yang dipercayakan kepadanya dengan baik.
Adakalanya mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan
kedinasan yang berlaku dengan rasa cukup tanggung jawab, mentaati
ketentuan jam kerja serta cukup mampu menyimpan dan/atau memelihara
3 barang-barang milik negara yang dipercayakan kepadanya dengan cukup 61 - 75 Cukup
baik, serta tidak masuk atau terlambat masuk kerja dan lebih cepat pulang
dari ketentuan jam kerja tanpa alasan yang sah selama 5 (lima) sampai
4 Disiplin dengan 15 (lima belas) hari kerja.
Kurang mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan
kedinasan yang berlaku dengan rasa kurang tanggung jawab, mentaati
ketentuan jam kerja serta kurang mampu menyimpan dan/atau memelihara
4 barang-barang milik negara yang dipercayakan kepadanya dengan kurang 51 - 60 Kurang
baik, serta tidak masuk atau terlambat masuk kerja dan lebih cepat pulang
dari ketentuan jam kerja tanpa alasan yang sah selama 16 (enam belas)
sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kerja.
Tidak pernah mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan
kedinasan yang berlaku dengan rasa tidak tanggung jawab, mentaati
ketentuan jam kerja serta tidak mampu menyimpan dan/atau memelihara
50 ke
5 barang-barang milik negara yang dipercayakan kepadanya dengan kurang Buruk
bawah
baik, serta tidak masuk atau terlambat masuk kerja dan lebih cepat pulang
dari ketentuan jam kerja tanpa alasan yang sah lebih dari 31 (tiga puluh satu)
hari kerja.
UNSUR YG NILAI
NO URAIAN
DINILAI
ANGKA SEBUTAN
1 2 3 4 5 6

Selalu mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan,


bawahan baik di dalam maupun di luar organisasi serta
1 menghargai dan menerima pendapat orang lain, bersedia 91 - 100 Sangat baik
menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah
menjadi keputusan bersama.
Pada umumnya mampu bekerjasama dengan rekan kerja,
atasan, bawahan baik di dalam maupun di luar organisasi serta
2 menghargai dan menerima pendapat orang lain, bersedia 76 - 90 Baik
menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah
menjadi keputusan bersama.

Adakalanya mampu bekerja-sama dengan rekan kerja, atasan,


bawahan baik didalam maupun diluar organisasi serta
5 Kerjasama 3 adakalanya menghargai dan menerima pendapat orang lain, 61 - 75 Cukup
kadang-kadang bersedia menerima keputusan yang diambil
secara sah yang telah menjadi keputusan bersama.

Kurang mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan,


bawahan baik didalam maupun diluar organisasi serta kurang
4 menghargai dan menerima pendapat orang lain, kurang 51 - 60 Kurang
bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah yang
telah menjadi keputusan bersama.
Tidak pernah mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan,
bawahan baik didalam maupun di luar organisasi serta tidak
50 ke
5 menghargai dan menerima pendapat orang lain, tidak bersedia Buruk
bawah
menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah
menjadi keputusan bersama.
UNSUR YG NILAI
NO URAIAN
DINILAI ANGKA SEBUTAN
1 2 3 4 5 6

Selalu bertindak tegas dan tidak memihak, memberikan teladan


yang baik, kemampuan menggerakkan tim kerja untuk mencapai
1 kinerja yang tinggi, mampu menggugah semangat dan meng- 91 - 100 Sangat baik
gerakkan bawahan dalam melaksanakan tugas serta mampu
mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.

Pada umumnya bertindak tegas dan tidak memihak, memberikan


teladan yang baik, kemampuan mengerakkan tim kerja untuk men-
2 capai kinerja yang tinggi, mampu menggugah semangat dan 76 - 90 Baik
menggerakkan bawahan dalam melaksanakan tugas serta mampu
mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.

Adakalanya bertindak tegas dan tidak memihak, memberikan


teladan, cukup mampu mengerakkan tim kerja untuk mencapai
3 kinerja yang tinggi, serta cukup mampu menggugah semangat dan 61 - 75 Cukup
6 Kepemimpinan menggerakkan bawahan dalam melaksanakan tugas serta cukup
mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.

Kurang bertindak tegas dan terkadang memihak, kurang mampu


memberikan teladan yang baik, kurang mampu mengerakkan tim
kerja untuk mencapai kinerja yang tinggi, serta kurang mampu
4 51 - 60 Kurang
menggugah semangat dan menggerakkan bawahan dalam
melaksanakan tugas serta kurang mampu mengambil keputusan
dengan cepat dan tepat.
Tidak pernah mampu bertindak tegas dan memihak, tidak
memberikan teladan yang baik, tidak mampu mengerakkan tim
kerja untuk mencapai kinerja yang tinggi, tidak mampu menggugah 50 ke
5 Buruk
semangat dan menggerakkan bawahan dalam melaksanakan bawah
tugas serta tidak mampu mengambil keputusan dengan cepat dan
tepat.
CONTOH PENYUSUNAN SKP
Seorang PNS bernama Ali Muktar Raja, S.Sos., karena kepentingan
kedinasan yang bersangkutan dimutasikan ke unit kerja lain.
Apabila kegiatan tugas jabatan yang dilaksanakan hanya sebagian
saja, maka penilaian SKP Sdr. Ali Muktar Raja, S.Sos., adalah
sebagai berikut :

54
Karena kepentingan kedinasan Sdr. Ali Muktar Raja, S.Sos., dimutasikan ke unit kerja
lain pada bulan Juli 2OI4, sehingga hanya sebagian kegiatan tugas jabatan yang
dapat dilakukan dari target 12 bulan menjadi 6 bulan maka target tahunannya
disesuaikan sebagai berikut:

Untuk target kuantitas : 6 x 500 = 250


I2

Jadi, awal target kuantitas 500 NP menjadi 250 NP.


Untuk target kualitas setiap output tetap 100

Untuk target waktu : 6 x 12 = 6


I2

55

Jadi, awal target waktu 12 bulan menjadi 6 bulan.


56
57
58
Maka pada akhir tahun 2OI4 yang bersangkutan memperoleh penilaian SKP
sebagai berikut :

Penilaian SKP unit kerja lama ditambah penilaian SKP unit kerja baru hasilnya dibagi 2 (dua)

Nilai SKP pada unit kerja lama = 89,O4


Nilai SKP pada unit kerja baru = 77

89,04 + 77 = 166,04 = 83,02


2

Sehingga nilai SKP Sdr. Ali Muktar Raja, S.Sos., tahun 2014 adalah 83,02
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai