SISTEM IMUN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh manusia akan selalu terancam oleh paparan bakteri, virus, parasit,
radiasi matahari, dan polusi. Stress emosional atau fisiologis dari kejadian ini
adalah tantangan lain untuk mempertahankan tubuh yang sehat. Biasanya kita
dilindungi oleh system pertahanan tubuh, sistem kekebalan tubuh, terutama
makrofag, dan cukup lengkap kebutuhan gizi untuk menjaga kesehatan.
Kelebihan tantangan negattif, bagaimanapun, dapat menekan system pertahanan
tubuh, system kekebalan tubuh, dan mengakibatkan berbagai penyakit fatal.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan fungsi sumsum tulang dan jaringan limfoid dikaitkan dengan sistem
imunologi!
2. Jelaskan peran antigen!
3. Jelaskan fungsi limfosit T, Limfosit B dan NK cell!
4. Jelaskan fungsi Makrofag!
5. Jelaskan fungsi Imunoglobulin!
6. Jelaskan tentang aktivasi dan dampak aktivasi komplemen!
7. Jelaskan tentang jenis dan manfaat respon imun!
C. Tujuan
1. Mengetahui fungsi sumsum tulang dan jaringan limfoic dikaitkan dengan
system imunologi
2. Mengetahui peran antigen
3. Mengetahui limfosit T, Limfosit B dan NK cell
4. Mengetahui fungsi makrofag
5. Mengetahui fungsi immunoglobulin
6. Mengetahui fungsi tentang aktivitas dan dampak aktivitas komplemen
7. Mengetahui tentang jenis dan manfaat respon imun
BAB II
PEMBAHASAN
A. System immune
Sistem kekebalan tubuh (Imunitas) adalah suatu organ komplek yang
memproduksi sel-sel yang khusus yang dibedakan dengan sistem peredaran darah
dari sel darah merah, tetapi bekerja sama dalam melawan infeksi penyakit
ataupun masuknya benda asing kedalam tubuh. Semua sel imun mempunyai
bentuk dan jenis sangat bervariasi dan bersirkulasi dalam sistem imun dan
diproduksi oleh sumsum tulang. Sedangkan kelenjar limfe adalah kelenjar yang
dihubungkan satu sama lain oleh saluran limfe yang merupakan titik pertemuan
dari sel-sel sistem imun yang mempertahankan diri dari benda asing yang masuk
kedalam tubuh. Mikroorganisme yang menyerang tubuh kita dapat berupa bakteri,
virus, jamur ataupun bahan kimia.Respon tubuh terhadap imun pada dasarnya
berupa proses pengenalan dan eliminasi. Jika salah satu atau kedua proses ini
terganggu maka akan terjadi gangguan patologis.
B. Pengaruh fungsi sumsum tulang belakang dan jaringan limfoid dengan sistem
imunologi
Sumsum tulang belakang adalah spinal cord atau medulla spinalis adalah saraf
yang panjang, tipis, dan berbentuk seperti tabung yang merupakan bagian dari
jaringan saraf yang memanjang dari sumsum lanjutan (medula oblongata) sampai
di tulang belakang bagian pinggang. Hubungannya dengan imunitas adalah
sumsum tulang belakang yang menghasil limfosit yang berfungsi membunuh
kuman bakteri.
Limfosit adalah leukosit (sel darah putih) yang ditemukan dalam darah dan
jaringan getah bening. Tiga jenis utama dari limfosit adalah sel B atau limfosit B
(yang membuat antibodi), sel T atau limfosit T (yang membantu untuk membunuh
sel tumor dan mengendalikan respon imun), dan sel-sel pembunuh alami (yang
menghancurkan sel yang terinfeksi atau diubah). Fungsi dari limfosit sangat
penting bagi system imun manusia.
C. Peran antigen
Antigen adalah sebuah zat yang merangsang respon imun, terutama dalam
menghasilkan antibodi. Antigen biasanya berupa protein atau polisakarida tetapi
dapat juga berupa molekul lainnya termasuk molekul kecil (hapten) yang
bergabung dengan protein-pembawa atau carrier.
Mekanisme antigen memicu munculnya antibody digunakan sebagai dasar
imunisasi. Pada proses imunisasi, kuman yang dimatikan atau dilemahkan sengaja
disuntikkan kedalam tubuh sehingga tubuh membentuk antibodi. Jika suatu ketika
ada kuman liar yang mempunyai karakteristik sama masuk kedalam tubuh akan
segera dinetralkan oleh antibodi yang telah terbentuk sebelumnya.
1) Limfosit B berasal dari sel induk (stem cell) di dalam sumsum tulang.
Limfosit B dapat tumbuh menjadi sel plasma dan menghasilkan antibodi
2) Limfosit T terbentuk jika sel induk di sumsum tulang masuk ke kelenjar
thymus dan mengalami pembelahan dan pematangan. Di dalam kelenjar
thymus, limfosit T belajar membedakan benda asing dan yang bukan
benda asing. Limfosit T dewasa meninggalkan kelenjar thymus dan masuk
ke dalam pembuluh getah bening dan berfungsi sebagai bagian dari sistem
pengawasan kekebalan.
3) Sel NK (Natural Killer Cell), memiliki ukuran yang agak lebih besar dari
limfosit T dan limfosit B. Sel ini dinamakan sel pemusnah karena sel-sel
ini membunuh mikroba dan sel-sel kanker tertentu. Istilah alami (natural)
digunakan karena sel-sel ini siap membunuh sel target segera setelah
dibentuk, tanpa perlu melewati proses pematangan seperti pada limfosit T
dan limfosit B. Sel NK juga menghasilkan beberapa sitokin yang
mengatur sebagian fungsi limfosit T, limfosit B dan makrofag
E. Fungsi makrofag
Makrofag adalah sel darah putih besar yang merupakan bagian penting dari
system kekebalan tubuh kita. Makrofag yang lahir dari sel-sel darah putih yang
disebut monosit, yang diproduksi oleh sel-sel induk dalam sumsum tulang
belakang. Bentuknya seperti amoeba. Makrofag berfungsi menyelesaikan tugas
pembersihan yang sedang berjalan dengan menelan partikel yang tidak diinginkan
atau menjadi parasit oleh tubuh
F. Fungsi immunoglobulin
System ini dapat berinteraksi satu sama lainnya, bereaksi dengan antibody
maupun membrane sel sehingga terjadi aktivitas biologis yang menyebabkan:
I. Analisis
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Sloane E. 2003. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Buku Kedokteran.Jakarta: EGC.